Anda di halaman 1dari 3

JADILAH MUSLIM YANG KUAT (Mencontohi RSAW)

‫ْر وأحب إ‬
‫ِل للاِ م‬
‫ِن‬ ‫ِي خي‬ ‫القو‬ْ ُ
‫ِن‬‫ْم‬
‫ُؤ‬ ْ
‫الم‬
‫َّع‬
ِ‫ِيف‬ ‫ْم‬
‫ِنِ الض‬ ‫ُؤ‬ ْ
‫الم‬
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah subhanahu wa ta’ala daripada mukmin yang lemah.”
(HR MUSLIM)

Maknanya adalah mukmin yang kuat imannya, tubuhnya, dan amalnya lebih baik daripada mukmin yang
lemah imannya atau lemah dalam hal amalan dan tubuhnya. Sebab, mukmin yang kuat dapat melakukan
sesuatu untuk kaum muslimin. Dia dapat memberikan manfaat kepada kaum muslimin dengan kekuatan
tubuh, iman, dan amalnya.

Mereka (yang memiliki kekuatan) memberikan manfaat besar dengan kekuatan tersebut dalam jihad fi
sabilillah, merealisasikan kemaslahatan kaum muslimin, membela Islam dan kaum muslimin, serta
merendahkan musuh Islam dan berdiri menghadapi musuh tersebut. Semua ini tidak mampu dilakukan
oleh mukmin lemah.

Sebab, keimanan itu seluruhnya baik. Mukmin yang lemah padanya ada kebaikan. Akan tetapi, mukmin
kuat lebih banyak kebaikannya daripada mukmin yang lemah; baik untuk diri sendiri, agama, maupun
saudara kaum muslimin.

SESUNGGUHNYA penyebab lemahnya mental seorang Muslim bukan pada rendahnya tingkat
pendidikan atau pun kurangnya pengalaman hidup, tetapi nipisnya rasa tawakkal kepada Allah Ta’ala.
Imam Ghazali mengatakan, sikap menyerahkan urusan terhadap orang lain, maka ia tergolong dlm orang
yang mengangkat orang lain sebagai wakil yang mengurus segala urusan dirinya yang menjamin untuk
kepentingannya, yang mencukupi seluruh keperluan dirinya dengan tidak membebankan serta mencari
perhatian kepada selainnya.
Sementara tawakkal kepada Allah bererti menyerahkan segala urusan hidup dan mati hanya kepada
Allah dengan senantiasa menjalani segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya secara
benar, sehingga tentram dan bahagia kehidupannya.
Ketika seorang Muslim rendah kualiti ketawakkalannya kepada Allah Ta’ala maka ia akan menjadi orang
yang sangat gelisah dalam hidupnya, meskipun ibadah dalam kesehariannya selalu dijalankan secara
benar.
Uwais Al-Qarni, seorang sahabat yang tidak hidup bersama Nabi namun Nabi mengatakan doanya
mustajab, dan sahabat Ali dan Umar pun meminta agar di doakan oleh Uwais Al-Qarni.
Uwais berkata, “Allah tidak akan menerima ibadah dan ketaatanmu meskipun itu sebanyak ibadah
seluruh penghuni langit dan bumi, sampai engkau percaya kepada jaminan-Nya, yaitu yakin kepada
jaminan Allah untuk memberi rizki kepadamu. Yakinlah dengan itu, lalu curahkan dirimu untuk beribadah
kepada-Nya.”

ORANG MUKMIN TIDAK PERNAH STRESS

َ‫ش ِر َو ْال َخي ِْر فِتْنَةً َوإِلَ ْينَا ت ُ ْر َجعُون‬


َّ ‫َونَ ْبلُو ُك ْم بِال‬

“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar -benarnya),
dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (Qs Al Anbiya’: 35)
Ibnu Katsir –semoga Allah Ta’ala merahmatinya– berkata, “Makna ayat ini yaitu: Kami menguji kamu
(wahai manusia), terkadang dengan bencana dan terkadang dengan kesenangan, agar Kami melihat
siapa yang bersyukur dan siapa yang ingkar, serta siapa yang bersabar dan siapa yang beputus asa.”
(Tafsir Ibnu Katsir, 5/342, Cet Daru Thayyibah)

َ‫س ِن َما كَانُوا يَ ْع َملُون‬ َ ً ‫صا ِلحا ً ِم ْن ذَك ٍَر أ َ ْو أ ُ ْنثَى َوه َُو ُمؤْ ِم ٌن فَلَنُحْ يِيَنَّهُ َحيَاة‬
َ ْ‫طيِبَةً َولَنَجْ ِزيَنَّ ُه ْم أَجْ َرهُ ْم بِأَح‬ َ ‫َم ْن َع ِم َل‬

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (di dunia), dan
sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka (di akhirat) dengan pahala yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS An Nahl: 97)

MEMBULATKAN TEKAD

‫عى اْأل َ َكلَةُ إِلَى‬َ ‫علَ ْي ُك ْم َك َما ت َ َدا‬َ ‫سلَّ َم يُو ِشكُ اْأل ُ َم ُم أ َ ْن ت َ َدا َعى‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫ّللا‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ِ‫ّللا‬ َّ ‫سو ُل‬ ُ ‫ع ْن ث َ ْوبَانَ بن بَجْ َدد قَا َل قَا َل َر‬ َ
‫ُور‬
ِ ‫صد‬ُ ‫ّللاُ ِم ْن‬ َ
َّ ‫س ْي ِل َوليَ ْنزَ َع َّن‬ َ
ِ ‫غثا ٌء َكغُث‬
َّ ‫اء ال‬ َ َ
ُ ‫ير َول ِكنَّ ُك ْم‬ َ َّ
ٌ ِ‫صعَتِ َها فَقَا َل قَائِ ٌل َو ِم ْن قِل ٍة نَحْ نُ يَ ْو َمئِ ٍذ قَا َل بَ ْل أ ْنت ُ ْم يَ ْو َمئِ ٍذ َكث‬
ْ َ‫ق‬
ُ‫ّللاِ َو َما ْال َوهْنُ قَا َل حُبُّ ال ُّد ْنيَا َوك ََرا ِهيَة‬ َّ ‫سو َل‬ ٌ َ َ َ ْ ْ ُ
ُ ‫ّللاُ فِي قلوبِك ْم ال َوهنَ فقا َل قائِل يَا َر‬ ُ ُ َّ َ ْ َ ُ ْ َ ْ ُ
َّ ‫عد ُِو ك ْم ال َم َهابَة ِمنك ْم َوليَق ِذفن‬ َ
‫ت‬ِ ‫ْال َم ْو‬

Dari Tsauban bin Bajdad, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Hampir saja bangsa -bangsa
berkumpul menyerang kalian sebagaimana mereka berkumpul untuk menyantap makanan di nampan.
Salah seorang sahabat bertanya, “Apakah karena sedikitnya jumlah kami pada saat itu?” Beliau
menjawab, “Bahkan pada saat itu jumlah kalian banyak, tetapi kalian seperti buih, buih aliran sungai.
Sungguh Allah benar-benar akan mencabut rasa takut pada hati musuh kalian dan sungguh Allah
benar-benar akan menghujamkan pada hati kalian rasa wahn.” Kemudian seseorang bertanya, “Wahai
Rasulullah, apakah wahn itu?” Beliau menjawab, “Cinta kepada dunia dan takut mati.” (H.R. Abu Daud
dan Ahmad)

Dalam risalah “Ila Ayyi Syaiin Nad’un Naas”, Imam Syahid Hasan Al-Banna menyebutkan suatu
formula jeli yang mengingatkan kita akan kondisi dan keinginan untuk membangkitkan umat yang telah
lama terlelap.

Sesungguhnya dalam pembentukan suatu umat, pembinaan rakyat, perealisasian suatu angan-angan
dan memenangkan suatu prinsip diperlukan dari umat yang mau berusaha merealisirnya atau dari
kelompok yang senantiasa menyerukan ini paling tidak “kekuatan jiwa yang besar” yang tercermin dari
beberapa hal:

Pertama: Iradah qawiyah, keinginan yang kuat yang tidak disusupi satu kelemahan pun.

Kedua: Wafa tsabit, kesetiaan yang teguh yang tidak dihinggapi muka dua atau khianat.

Ketiga: Tadh-hiyah ‘azizah, pengorbanan yang besar yang tidak dikotori oleh pamrih atau kekikiran
serta

Keempat: Ma’rifah bil mabda’ wa iman bihi wa taqdir lahu, mengenal dan meyakini prinsip (prinsip
perubahan melalui gerakan pembinaan bangsa) serta dapat menakarnya yang dapat menyelamatkan
kita dari kesalahan atau penyimpangan atau tertipu.

Anda mungkin juga menyukai