0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
28 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengalaman dan live in dalam membentuk cara pandang dan hidup seseorang. Live in dapat memberikan banyak pelajaran berharga dan mengubah sudut pandang dari yang materialistik menjadi lebih sederhana. Anak panah yang tumpul akibat kurangnya pengalaman dapat disamakan dengan orang yang kurang dewasa dan mandiri.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengalaman dan live in dalam membentuk cara pandang dan hidup seseorang. Live in dapat memberikan banyak pelajaran berharga dan mengubah sudut pandang dari yang materialistik menjadi lebih sederhana. Anak panah yang tumpul akibat kurangnya pengalaman dapat disamakan dengan orang yang kurang dewasa dan mandiri.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengalaman dan live in dalam membentuk cara pandang dan hidup seseorang. Live in dapat memberikan banyak pelajaran berharga dan mengubah sudut pandang dari yang materialistik menjadi lebih sederhana. Anak panah yang tumpul akibat kurangnya pengalaman dapat disamakan dengan orang yang kurang dewasa dan mandiri.
1 Timotius 4:12 Di timur tengah ada sebuah adat dimana laki-laki memiliki kehormatan lebih. Jaman dahulu, tidak ada anak dan keturunan seperti Abraham & Sara dianggap tidak diberikan berkat. Tetapi pada Perjanjian Baru dikatakan (1 Kor 7:7-8) punya anak dan tidak merupakan sebuah berkat dan karunia. Ketika manusia dikaruniai seorang anak Ia pasti dikaruniai hal-hal lain. Ketika kita memahami bahwa anak adalah karunia, kita harus menjaga dengan baik. Pengalaman adalah bekal untuk membangun cara hidup. Cara hidup merupakan cara seseorang menjalani hidup yang menjadi pola hidup. Mengubah cara pandang akan mengubah gaya hidup kita. Cara pandang kita dibentuk dari pendidikan dan pengalaman. Live in merupakan salah satu bentuk pengalaman yang akan menjadi bekal untuk kita di masa depan. Bekal kita akan semakin cukup melalui pengalaman karena keluarga saja tidak cukup. Selayaknya anak panah lancip yang akan menjadi mudah untuk dibidik dan disasarkan, ketika anak panah tersebut tumpul hal itu dapat disamakan ketika kita kurang pengalaman dan akan membuat kita menjadi tidak mandiri dan tidak dewasa. Amsal 22:6 mengatakan bahwa ketika kita memberikan yang lebih untuk anak kita, maka orang tua akan mencapai kesejahteraan yang maksimal. Kita harus berbahagia karena live in sudah selesai. Apa yang diperoleh ditengah keluarga harus di pahami dan dijadikan bekal untuk masa depan. Live in merupakan bagian dari pengalaman yang akan mempertajam cara pikir kita dan akan mengubah cara hidup kita. Banyak sekali pelajaran yang saya dapat ketika Cultural Immersion Trip. Pada awalnya saya sangat skeptis dan malas untuk mengikuti tetapi setibanya saya di desa Pujiharjo saya merasakan keindahan alam yang tak ternilai harganya. Seminggu berlalu, saya belajar bahwa kita tidak perlu hidup mewah untuk bahagia. Ketika melihat secara langsung dimana orang-orang di desa krajan dan sipelot dapat bahagia dengan cara mereka sendiri tanpa barang-barang mewah, hal ini sangat menegur saya secara pribadi. Terlahir di keluarga yang dapat dikatakan berkecukupan membuat saya seringkali menggantungkan kebahagiaan saya pada benda-benda materialis. Live in ini mengajarkan saya untuk menjadi lebih rendah hati lagi dan membuka wawasan saya mengenai apa arti sesungguhnya kebahagiaan dalam kesederhanaan. Live in mengajarkan saya untuk Nama Siswa :Irene Wijaya Pengkhotbah : Pak Seswot Kelas :11-7 Bahan Alkitab: Mazmur 127:3-5 1 Timotius 4:12 menjadi sederhana dimana kebahagiaan dan ketenangan itu ada didalam setiap diri kita dan kita tidak boleh membiarkan hal-hal eksternal menentukan kebahagiaan kita.