Anda di halaman 1dari 2

Soal Melik

OM Swastyastu,

Ini hanya sekedar catatan perjalanan, bisa jadi apa yang saya tulis salah, jadi harap periksa dan
hati-hati dalam menyimaknya.

Tulisan ini adalah saya satu cara saya 'matur suksmaning manah', mensyukuri kelahiran saya ke
dunia, di sebuah keluarga yang memberi begitu banyak kesempatan langka kepada saya untuk
mempelajari dan memahami sesuatu yang sulit dipahami di tempat/keluarga lain karena keadaan
tidak mendukung.
Jika perhitungan/perkiraan saya benar, maka saya adalah generasi ke delapan dari titik nyineb
wangsa leluhur saya. Delapan berarti windu yang artinya kosong atau awal. Jika beruntung dari
delapan alias kosong bisa langsung ke sembilan atau jika kurang beruntuk maka perjalanan akan
lebih panjang mulai dari satu dua tiga ..sampai tujuh lagi, dari sinilah ada istilah kekayaan tujuh
turunan.

Kembali ke topik di atas banyak yang ribut, repot dan was-was mendengar atau berurusan
dengan orang-orang Memelik, padahal itu sebenarnya berkah luar biasa. Jika pernah membaca
buku/lontar Atma Prasangya disebutkan yang diberi bekal kelahiran dengan tanda-tanda khusus
sebenarnya diberi kesempatan lebih luas untuk hidup dan membuat kebaikan, melaksanakan
Dharma di dunia ini.

Istilah populer sekarang untuk anak memelik adalah anak indigo, kalau mampu meneliti anak
memelik tidak banyak bedanya dengan ciri-ciri anak indigo. Cuma seperti emas ada 18 karat, ada
22 karat dan ada murni 24 karat demikian juga memelik itu.

Saya temukan paling sedikit ada tiga cara mengurus anak memelik:

1. Memelik itu dihilangkan: baik sengaja ataupun tidak sengaja, misalnya dicuri orang yang
mampu mencuri sinar/yoni orang lain.

2. Memelik itu dimanfaatkan sebesar-besarnya sesuai dengan jenis memelik dan bakat orang
tersebut

3. Memelik itu dikendalikan dengan bantuan orang yang mampu demi keselamatan anak itu
sekaligus manfaat jangka panjang bagi anak dan keluarganya.

Berdasarkan pengalaman pribadi saya melihat hasil seperti ini:

Cara-1: Baik dihilangkan sengaja atau tidak sengaja hasilnya tragedi kemanusian; Anak itu
sering terlihat tidak normal, catat, lambat perkembangannya. Saya melihat beberapa anak autis
yang orang tuanya sempat saya tanya kena kasus ini. Ada gejala eneh pada anak itu sebelum dia
tumbuk tidak sempurna. Yang ini tidak saya tulis rinci karena banyak aja wera soal ini
Cara-2: Paling ideal jika energi/cakra keluarga masih kuat dan mendukung. Cuma sekarang
jarang sekali ada keluarga yang masih memenuhi syarat ini karena sudah jarang sekali ada
Pertapa atau Brahmana atau Yogi atau Dukuh di setiap keluarga besar. Kebanyakan keluarga
Bali/Hindu sudah pada kacau dan banyak pertengkaran.

Cara-3: Tata cara ini memerlukan bantuan seorang Guru atau Jero Dasaran atau Sulinggih yang
mampu menjaga anak itu. Inilah menurut saya cara yang paling sesuai dengan keadaan zaman
sekarang. Cuma terus terang cara ini sudah dan mahal dan penuh pengorbanan meterial/spiritual.

Turus apa untungnya punya anak atau menjadi orang memelik?


Percayalah jika anda punya anak atau anda sendiri memelik maka anda orang beruntung.
Ibaratnya anda orang lahir dengan tiket masuk swarga loka bahkan moksah di tangan. Dengan
tidak melakukan kesalahan sengaja lalu selamat sampai ajal saja maka anda sudah lulus
namanya. Berbeda dengan orang kebanyak yang harus berjuang keras.

Sesungguhnya orang Melik itu adalah berkah bagi keluarganya karena dia ibarat lokomitif atau
pesawat terbang yang akan mengantarkan keluarganya ke alam kebahagiaan sekala-niskala.

Maka dari ini tolong bantu dan bimbing orang-orang Melik itu dia akan berguna tidak hanya bagi
keluarga yang memiliki tetapi juga bagi masyarakat luar, bahkan bangsa.
Jangan lupa Presiden RI Pertam Soekarno pun orang memelik, saya tahu dan pernah bertemu
dengan saksi yang masih hidup dan memang mampu mengenali orang memelik.

Bagaimana caranya agar orang Memelik tidak pendek umur?


Syarat pertama adalah jaga makanannya, jangan sampai makan makanan kotor sekala niskala.
Makanan jenis: darah, tulang dan jeroan hindari; Kalau bisa pantang daging hewan berkali
empat. Minumuan jenis: beralkohol, arak, tuak, berem jauhi. Idealnya adalah makan makanan
organik dan vegetarian.

Lalu yang terpenting berikutnya adalah jangan melakukan hubungan sex di luar pernikahan.

Jangan menginap dan tidur di sembarang tempat. Kalau terpaksa maka sebelum tidur harus
dilakukan pemberisihan dan pengamanan terlebih dahulu. Sebenarnya jika sudah punya Guru
maka Guru itu pasti mengajarkan tata cara ini.

Yang paling mendesak mengurus anak Memelik adalah temukan Guru atau Jero Dasaran yang
tepat untuk menjaga dan membimbing anak itu. Kalau bisa jangan memilih Guru import atau
yang jauh, biasanya di dekat rumah atau mesih ada hubungan keluarga ada saja yang mampu.
Kerjakan dan jangan ditunda demi keselamatan dan masa depan anak dan keluarga besar.

Anda mungkin juga menyukai