Anda di halaman 1dari 160

MATERI KUPAS (Kuliah Parenting Spesial)

﴾ *Mendidik Anak ala Nabi* ﴿


♻️ _Bagian 1_

🔴Lelah mendidik anak? Itu adalah bukti bahwa anda belum menikmati proses dan hasil mendidik anak.

🔴Apakah kita bahagia setelah anak kita sukses (sarjana, dapat kerja, dll)? Itu terlalu lama. Apalagi kalau
anaknya banyak.

🔴Anak-anak itu aset. Bukan beban. Anak shalih yang bisa mendoakan orang tuanya, itu aset. Ketika kita
meninggal, maka yang paling berhak menshalatkan kita adalah anak kita. Itu aset. Shalat jenazah itu isinya
doa semua. Anak itu kekayaan di dunia dan akhirat.

🔴Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: "Kamu (anak lelaki) dan hartamu milik orang tuamu." (HR. Ibnu Majah, no. 2291

🔴Artinya, walaupun sudah menikah, orang tua punya hak atas harta kita. Anak-anak yang kita dorong untuk
menghafal Al Qur'an 30 juz kelak di hari kiamat yang mendapat keistimewaan bukan hanya anak itu, tapi
juga orang tuanya (mahkota)

🔴Hilangkan anggapan bahwa anak-anak itu beban. Anak-anak kita tidak numpang hidup pada kita.
Numpang? Anda sombong. Bayi lahir sudah membawa rezekinya. Yang menjadi masalah adalah kita belum
"yakin" pada Allah ‫ ﷻ‬dalam masalah rezeki.

🔴Tidak ingin punya anak banyak karena biaya pendidikan mahal? Logis. Tapi itu iman belum berperan.
Kalau anak adalah aset, maka kita ingin punya sedikit atau banyak?

🔴Apa fungsinya sabar dan syukur kalau bukan untuk bahagia. Tawakkal. Petani itu bahagia saat
tanamannya tumbuh baik, padahal belum panen. Saat hujan turun, padahal belum menanam.

🔴Jadi bahagia itu jangan tunggu panen, jangan tunggu sampai anak besar. Asal prosesnya baik. Kalau
seperti ini, maka orang tua akan bahagia sepanjang usia anaknya.

🔴Ada masanya ketika orang tua panen raya. Syaratnya, hanya dengan cara Islam. Mendidik anak itu persis
seperti menanam pohon. Allah ‫ ﷻ‬berfirman dalam QS. 3:35-37, didik anak dengan pertumbuhan yang baik.

🔴Di akhir QS. Al Fath berbicara tentang proses pertumbuhan tanaman hingga ia kokoh. Tapi dalam ayat ini
Allah ‫ ﷻ‬tidak membahas hingga tanaman tersebut berbuah. Namun hingga tahap ini sudah menyenangkan
hati penanamnya.

🔴Allah ‫ ﷻ‬berbicara ini (tanaman) ketika Rasul ‫ ﷺ‬mendidik sahabat-sahabatnya. Dalam surat ini, belum
panen saja Allah ‫ ﷻ‬sudah memberikan kebahagiaan

🔴Anak kita yang menanam siapa? Kita. Setiap proses pertumbuhannya kita merasakan bahagia.
🔴Lalu kapan Allah ‫ ﷻ‬bicara buahnya? Di QS. Ibrahim: 24-25. Baiknya anak kita nanti, maka itu adalah hak
Allah ‫ﷻ‬. Tugas kita adalah menanamnya dengan baik. Semoga kelak Allah ‫ ﷻ‬mengizinkan agar hasilnya
baik juga

﴾ *Mendidik Anak ala Nabi* ﴿


♻️ _Bagian 2_

🔴Lalu kapan Allah ‫ﷻ‬bicara buahnya? Di QS. Ibrahim: 24-25. Baiknya anak kita nanti, maka itu adalah hak
Allah .‫ﷻ‬Tugas kita adalah menanamnya dengan baik. Semoga kelak Allah ‫ﷻ‬mengizinkan agar hasilnya
baik juga.

🔴Tapi ingat, pohon itu kan yang kita konsumsi bukan hanya buahnya. Mendidik anak juga sama. Tetapi itu
dengan izin Allah .‫ﷻ‬Maka didiklah anak kita dengan maksimal. Ikuti caranya.

🔴Dalam sebuah hadits Rasulullah ‫ﷺ‬menyampaikan bahwa ada sebuah pohon. Di mana keberkahan
pohon itu seperti keberkahan seorang mukmin. Pohon apa itu? Pohon kurma.

🔴Pelajari pohon kurma untuk mendidik anak kita. Pohon kurma itu berkah, kata Rasulullah .‫ﷺ‬Kurma itu
berbuahnya perlu waktu lama, sekitar 8 tahun. Tapi hasilnya juga sesuai dengan kesabaran kita memetik
buahnya.

🔴Sama seperti pohon zaitun yang bisa menopang perekonomian Spanyol. Jika pohon ini baik, maka ia akan
lebih panjang dari usia kita.

🔴Pohon ini usianya ratusan tahun. Terus berbuah. Nutrisi kurma berbeda dengan nasi. Sesuai dengan
kesabaran menunggunya berbuah.

🔴Yang tumbuh pertama dari pohon kurma adalah thol/ mayang/ bakal buah, tapi perlu dikawinkan dulu.
Berdasarkan hasil penelitian, mayang jantan kurma, memiliki warna, aroma, dan fungsi yang mirip seperti
sperma manusia.

🔴Mayang, akan tumbuh berwarna hijau (kholal), menyenangkan dari segi pemandangan walau rasanya
belum manis. Anak kita pun demikian.
﴾ *Mendidik Anak ala Nabi* ﴿
♻️ _Bagian 3_

🔴Susui dengan cara yang benar. Usia 3-6 tahun adalah usia yang sangat penting mendapatkan sentuhan
dari orang tuanya karena sedang pandai untuk meniru.

🔴Konsep pendidikan yang paling tepat di saat itu adalah keteladanan. Memang belum manis. Tapi kalau
anak berperilaku baik dan lucu akan menyenangkan.

🔴Setelah kholal kemudian akan menjadi berwarna kuning. Mulai ada sedikit rasa manisnya. Setiap fase ada
warna-warna indah pada anak-anak kita.

🔴Kemudian berwarna merah (balah). Rasanya sudah mulai enak. Kalau sudah usia 7 tahun Nabi ‫ﷺ‬
perintahkan untk shalat. Dijaga hingga 10 tahun. Evaluasi. Bacaannya. Masih disuruh-suruh atau tidak.
Bahkan Nabi ‫ﷺ‬memerintahkan untuk memukul dengan pukulan pendidikan. Jika shalatnya baik, yang
lainnya akan baik. Dan perjelas status dia laki-laki atau perempuan. Pisahkan tempat tidur mereka. Apalagi
dengan orang lain.

🔴Usia 10 tahun seharusnya sudah tidak boleh cium tangan dengan gurunya. Sebaiknya pendidikan dipisah
mulai usia 10 tahun. Pelanggaran di tahap ini akan buruk di usia berikutnya.

🔴Tanamkan ilmu agama terlebih dahulu. Bukan ilmu umum dulu. Bacakan ayat-ayat Al Qur'an. Sucikan hati
mereka. Ajari ilmu tafsir dan ilmu hadits Nabi .‫ﷺ‬Sesuai dengan QS. Al Jumu'ah: 2. Lalu kemana ilmu eksak?
Itu nanti. Ada di dalam QS. Al Baqarah.

🔴Fase rusyda. Usia baligh. Bicara masalah harta. QS. An-nisaa': 5 dan 6. Kemampuan menyimpan dan
mengembangkan uang dengan baik, dll.

🔴Kemudian kurma itu dari berwarna merah menjadi ruthab. Warnanya coklat. Rasanya manis sekali. Pada
saat inilah anak akan berperilaku baik dengan sendirinya karena telah ditanamkan nilai-nilai kebaikan pada
fase-fase sebelumnya.

🔴Semoga kelak anak kita menjadi anak yang shalih dan shalihah. Aamiin. (📚 Budi Ashari, Lc.)
﴾﴾﴾ *Jawaban Sederhana Bagi Pertanyaan Sulit Anak* ﴿﴿﴿

🎒 Bunda, dedek bayi keluar dari mana?

🎒 Kenapa dada bunda besar, dada ayah ga?

🎒Diperkosa itu apa, disodomi juga apa?

🎒Kenapa Bunda bisa hamil, ayah ga?

🎒Bunda kok ga sholat, ga puasa? Haid itu apa?

🎒 Mimpi basah itu apa, ayah?

🎒Kenapa kalau perempuan pipisnya duduk, laki-laki berdiri?

🔴Sudah siapkah ayah bunda menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis dari ananda tersebut. Mungkin
pertanyaan tersebut diajukan nanti, mungkin besok, mungkin saat ini juga atau bahkan sudah pernah
diajukan tapi kita pura-pura tak mendengar, mengalihkan dengan topik lain, atau malah justru marah dan
bilang, "sssstttt...nanya apa sih? Masih kecil, belum saatnya ngomong itu." Diiringi dengan mimik wajah
yang tak bersahabat.

🔴Lalu apa jadinya jika ananda mencari jawab dari sumber lain yang tak bertanggung jawab, sumber lain
yang salah. Kemudian kelak dikemudian hari anak-anak tertutup mengenai hal ini.

🔴Anak-anak kita berada pada zaman yang berbeda dengan kita ketika kita mengalami masa kanak-kanak
dulu. Anak-anak kita memiliki akses yang lebih banyak dan ekuivalen dengan orangtuanya. Bahkan tidak
mengherankan jika anak-anak bisa jadi mendapatkan tempaan informasi lebih banyak dari media,
lingkungan, pergaulan.

🔴Ketika anak-anak bertanya kepada kita sebenarnya ini anugerah, kesempatan terbaik. Kita bersykur anak-
anak kita bertanya pada kita dan bukan pada orang lain atau tempat yang belum tentu dijamin keamannnya.

🔴Jika orang tua menghindar apalagi ‘menyerang’ anak dengan mengatakan “”anak kecil, nggak boleh
ngomong-ngomong kayak gitu.. itu jorok, urusan orang gede!” atau jawaban seperti “nanti juga klo udah
gede tau sendiri” ini justru tak produktif untuk anak-anak. Jika dia mau menunggu dan bersabar
mendapatkan jawaban di usia yang sudah matang, bagaimana jika ia mencari informasi ini ke tempat yang
lain (internet, teman) yang kita belum bisa menjamin keamanannya?

🔴Daripada memberikan jawaban-jawaban seperti tersebut, mari sama-sama belajar, mempersiapkan


membantu anak kita mencari tahu jawaban tersebut dengan sikap tenang, jujur, bertanggung jawab tanpa
penuh prasangka negatif pada anak-anak kita. Sebab sejatinya mereka benar-benar ingin tahu.
🔴Kenapa harus tanpa prasangka? Karena sebenarnya anak-anak tak berpikiran macam-macam. Ketika
orangtua menyebut (maaf) misalnya sperma atau bahkan nama kemaluan pun anak-anak ini sebenarnya
‘lempeng’ saja, kata-kata itu sama netralnya bagi anak-anak seperti mereka menyebut bola, boneka, pisau,
telepon dll. Ingat, kata-kata sebenarya dimaknai berdasarkan latar belakang referensi (frame of reference)
budaya, dan lain lain juga latar belakang pengalaman seseorang (frame of experience). Orangtuanya saja
terkadang yang sewot karena memang dalam pikirannya sudah punya ‘persepsi’ tertentu ketika disebut
nama tersebut. Meski demikian kita wajib mengajarkan kepada anak bahwa pembicaraan tersebut boleh
dibicarakan dengan ayah bunda tapi tidak di tempat umum.

👶🏻: Kenapa Bunda bisa hamil sedangkan ayah tidak hamil?

👱♀: Bunda perempuan dan ayah laki-laki, nak. Perempuan punya telur, namanya ovum. Seperti ayam dan
bebek. Hanya saja bunda telurnya berkembang di dalam tidak di luar. Telur itu ada yang berkembang
menjadi adik bayi dan sebagian tidak berkembang. Ayah juga punya semacam ini, namanya sperma.

Telur ini akan berbuah menjadi adik bayi jika telur ini bertemu sperma ayah di dalam perut bunda. Lalu
Allah meniupkan ruh, jadilah adik bayi. Sebelum lahir adik bayi ini tinggal di dalam perut bunda selama
beberapa bulan untuk berkembang, dari kecil-kecil, seperti kelereng, hingga sebesar bola. Itu sebabnya
perut ibu jadi besar,nah saat tidak muat lagi Allah mengeluarkan adik bayi dari perut bunda.

🔴Jika ananda masih bertanya, bagaimana telur ayah dan ibu bertemu? Melalui pernikahan, itu jawabnya.
Hanya orang dewasa yang boleh menikah. Karena orang dewasa sudah punya telur yang bisa jadi adik bayi,
sedangkan anak-anak belum bisa melakukannya.

🔴Meski menikah, tidak semua orang dewasa bisa hamil. Ayah tidak bisa hamil karena ayah tidak dikasi
kantung telur (ovarium) hanya bunda yang dikasi kantung telur. Tidak semua bunda bisa hamil, karena
hanya Allah yang memilih bunda mana yang telurnya (setelah bertemu telur ayah) bisa ditiupkan ruh.

👶: Diperkosa itu apa? Disodomi juga apa?

👱: Nak, diperkosa itu seseorang tubuhnya disakiti.

👶: Disakiti seperti dipukul, ditinju, ditampar?

atau diapain?

👱: Tubuhnya dipaksa-paksa dipegang sama orang lain. Kamu tak akan nyaman kan jika tubuh kamu dipaksa
untuk dipegang? Bagaian-bagian tubuh kamu tak boleh dipegang

👶: Nah, kalau sodomi itu apa bunda?


👱: Sama seperti tadi, tubuhnya disakiti. Hanya saja disakitinya dengan memasukkan benda-benda asing ke
dalam lubang tempat buang kotoran seseorang. Dan itu tindakan yang sangat menyakiti.

👶: Adik bayi keluar darimana, bunda?

👱: Nak, coba pegang perut bunda. Di dalam ini perut bunda seperti tabung atau botol. Jika ada kelereng
di dalam botol dan kita ingin mengeluarkannya maka kita harus mengeluarkannya melalui lubang. Nah dulu
dedek bayi ada di dalam perut. Jika sudah cukup umur, adik bayi akan keluar dari perut bunda melalui
lubang tempat pipis bunda.

👶: Ih bunda, kan jorok 😳😳jadi penuh pipis dong adik bayinya

👱: Tidak nak, karena waktu adik bayi keluar, pipisnya tidak dikeluarkan.

👶: Tapi kata temanku dedek bayi bisa keluar dari perut yang dibelah

👱: Selain lewat tempat pipis mama, adik bayi juga bisa keuar lewat perut namanya dioperasi. Orang
menyebut dicaesar!

🏻: Kenapa dada bunda besar, ayah tidak?

👱: Karena bunda ditugaskan Allah memberi makan adik bayi dengan ASI.

Allah memberikan tugas berbeda untuk ayah dan ibu. Ayah bertugas melindungi bunda.

👶: Bunda, kenapa kalau cewek pipisnya duduk kalau cowok pipisnya berdiri?

👱: Karena alat pipis cewek berbeda dengan cowok. Cowok kemaluannya ada di luar tubuh. Cewek di dalam
tubuh. Cara pipisnya bisa menyesuaikan bentuk tubuh. Coba bunda tanya, kenapa laki-laki tidak pake rok?
atau pake kerudung? hayooo (lalu biarkan ia berpikir dan bereksplorasi dengan jawaban-jawabnnya).

👶: Kenapa bunda sedang ga sholat dan ga puasa?

👱: Karena bunda sedang haid/ menstruasi, nak.

👶: Haid itu apa, bunda?

👱: Haid itu keluarnya darah kotor dari tempat pipis bunda. Jika kamu anak perempuan dan telah berusia
baligh, maka kamu akan haidh. Itu tandanya kamu dipersiapkan untuk menyimpan adik bayi setelah kamu
menikah nanti.

😷 Pantang berbohong pada anak dan mengatakan “Bunda sholat kok di dalam kamar, kamu aja yang tidak
tau! Jawaban ini adalah kebohongan. Dan hey, kata siapa berbohong pada anak itu boleh dan tidak dosa!)
👱: Nak, Allah sayang sama pada bunda karena saat haid itu kadang kita sedikit kesakitan dan kotor. Karena
haid itu kotor, sedangkan orang sholat harus bersih. Tapi bunda masih bisa melakukan ibadah yang lain:
berdoa, berbuat baik, berdzikir, dll

👶: mimpi basah itu apa?

👱: Itu adalah mimpi yang menjadi salah satu tanda seseorang sudah masuk usig baligh. Ketika usia baligh,
kita sudah bertanggung jawab terhadap perbuatan-perbuatan kita. Kita memiliki catatan perbuatan sendiri
yang dicatat oleh malaikat. Biasanya mimpi basah di alami oleh anak laki-laki. Jika tanda baligh perempuan
ditandai dengan haidh, anak laki-laki dengan mimpi basah.

👶: Kenapa disebut basah bunda?

👱: Karena setelah mimpi seperti ini, akan keluar cairan dari tempat pipis. Ini juga adalah tanda seorang
anak laki-laki tubuhnya dipersiapkan untuk kelak menjadi ayah.

(Biasanya sampai seperti ini anak tidak akan meneruskan lagi dan orang tak usah panjang lebar ke mana-
mana menjelaskan cairannya seperti apa bentuknya dan lain-lain.)

👶: Tapi jika anak bertanya lagi, tidak apa: Cairannya kayak pipis bunda?

👱: Ya seperti pipis keluarnya tapi bukan pipis. Jika perempuan keluar darah maka laki-laki keluar cairan ini
sebagai tanda baligh, namanya sperma.

___@@@___

Pendidikan seks sejak usia dini sudah seharusnya dilakukan, karena akan mempengaruhi kehidupan anak
ke depan. Orang tua sebagai wahana belajar utama bagi anak, karena orang tua lah yang paling tepat untuk
memberikan pendidikan seks usia dini. Anak usia dini memilki rasa ingin tahu yang tinggi, tinggal bagaimana
cara orang tua menjawab pertanyaan yang diajukan oleh mereka. Salah satu hal penting adalah menjawab
pertanyaan anak dengan jujur dengan bahasa yang lebih halus sehingga anak bisa memahami dengan baik.
Bukan berarti harus dijelaskan dengan panjang lebar, namun disesuaikan dengan kebutuhan dan tahap
perkembangan kognitif anak. (📚FB ARIS PAMUNGKAS)
﴾﴾﴾ *Wahai Orangtua, Sadari Kewajibanmu Mengajarkan Al-Qur'an pada Anak* ﴿﴿﴿

🔴Tanpa sadar, banyak orangtua menyerahkan tugas mengajarkan Al-Qur'an pada guru ngaji atau guru di
sekolah putra-putrinya. Padahal, bagaimana pun juga anak memiliki hak untuk mendapat pengajaran Al-
Qur'an dari orangtuanya sendiri. Sebagaimana yang Rasulullah ‫ﷺ‬sampaikan:

🗒️“Hak anak atas orang tuanya ada tiga: Memilihkan nama yang baik ketika baru lahir, mengajarkan
Kitabullah (Al-Qur'an) ketika mulai berfikir dan menikahkannya ketika dia dewasa” (HR. Ahmad)

🔴Setidaknya ada 3 kebaikan yang akan diterima oleh orangtua yang menunaikan kewajiban mengajarkan
anaknya :

🔹1. Terjauh dari generasi pengganti yang buruk

📄Bukankah menyedihkan memiliki pengganti yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa
nafsu belaka? Orangtua yang mengajarkan anaknya Al-Qur'an, insyaAllah telah terlepas dari
tanggungjawabnya terhadap sang anak :

🗒️“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan
memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS. 19 :59)

🔹2. Anak akan lebih mudah tergerak hatinya jika orangtua langsung yang mengajarkan Al-Qur'an padanya

📄Pastilah berbeda antara pengajaran yang langsung ditanamkan oleh orangtua sendiri dengan pengajaran
yang disampaikan oleh guru. Meskipun anak terlihat cuek saja, akan tetapi ayat Al-Qur'an yang disampaikan
oleh orangtuanya akan lebih membekas di hati.

🔹3. Orangtua termotivasi untuk turut belajar Al-Qur'an

📄Orangtua yang bertekad untuk mengajarkan Al-Qur'an pada anaknya sendiri akan lebih tertantang untuk
mengupgrade dirinya dengan nilai-nilai Al-Qur'an maupun ilmu mengenai Al-Qur'an yang lebih mendalam.

🔴Wahai orangtua, semoga termotivasi untuk menunaikan hak anak, ajarkan Al-Qur'an langsung pada
mereka, jangan biarkan para guru ngaji yang mendapatkan pahala tak terputus sedangkan Anda tak
memperoleh apapun karena tak mengajarkan anak meskipun hanya satu ayat. Astaghfirullah.

(📚Ummi Online)
* ﴾﴾﴾۞Penjelasan Sederhana untuk Anak Mengapa Kita Harus Shalat 5 Waktu* ﴿﴿﴿ ۞

🔴Namanya anak-anak... ada banyak pertanyaannya yang sulit dijawab karena keterbatasan kita selaku
orangtua untuk memberikan jawaban sesuai dengan usia dan logika mereka. Salah satunya pertanyaan
tentang shalat.

🔴Shalat tentu saja merupakan kewajiban setiap muslim yang tidak bisa ditawar-tawar, hanya ada
keringanan dalam melaksanakan shalat... namun tidak ada pembenaran untuk boleh meninggalkan shalat
kecuali jika seseorang sudah meninggal dunia atau meninggalkan Islam (kafir).

🔴Anak-anak tentu saja sering kritis bertanya, mengapa harus shalat 5 waktu dalam sehari semalam? Kita
bisa saja menjawab bahwa itu adalah perintah Allah ‫ﷻ‬pada setiap muslim, tidak usah ditanya-tanya
kenapa, akan tetapi jawaban seperti ini bisa jadi tidak memuaskan logika anak-anak. Bagaimana cara
menjawab yang lebih pas untuk anak-anak?

🔹Pertama, kita bisa membandingkan shalat dengan makan. Bukankah manusia makan 3x sehari supaya
sehat? Makan adalah kebutuhan badan kita, nah... kalau shalat itu adalah kebutuhan ruh kita. Seseorang
yang meninggalkan shalat, ruhnya akan lemas dan bisa mati sebagaimana manusia yang tidak makan akan
bisa mati.

🔹Dengan mengibaratkan shalat sebagai kebutuhan sebagaimana makan, anak-anak akan lebih
memahami... karena mereka tahu benar rasanya lapar kalau tidak makan. Kita bisa tambahkan penjelasan
bahwa ruh yang kelaparan biasanya bisa terlihat dari sifat kurang sabar, mudah berkata kasar, mudah
berbuat kejahatan. Sedangkan ruh yang 'kenyang' karena rutin shalat dengan benar akan terjauh dari sifat-
sifat buruk tersebut.

🔹Kedua, kita bisa mengingatkan anak-anak tentang nikmat yang mereka terima. "Adek bisa makan setiap
hari, punya rumah untuk berteduh, punya umi dan abi, punya badan yang sehat, dan juga (sebutkan nikmat-
nikmat lainnya) itu semua adalah dari Allah .‫ﷻ‬

🔹Nah, Allah ‫ﷻ‬tidak minta bayaran apapun untuk semua nikmat tersebut, tapi... Allah ‫ﷻ‬ingin kita dekat
dengan Allah ,‫ﷻ‬yakni dengan menjalankan shalat 5 waktu setiap harinya. Mudah kan?" Dengan
mengingatkan mereka akan semua nikmat pemberian Allah ‫ۥﷻ‬yang mereka rasakan selama ini, mudah-
mudahan anak akan lebih mengerti urgensi shalat 5 waktu tanpa mengeluh.

🔴Demikian beberapa hal yang bisa kita sampaikan pada anak-anak mengenai kewajiban shalat 5 waktu
sehari semalam. Semoga bermanfaat. (📚Ummi Online)
﴾﴾۞* 5 Hal yang Sering Orang Tua Lakukan Tanpa Sadar Menyakiti Hati Anaknya* ﴿﴿﴿

🔴Bisa diakui bahwa setiap orangtua pasti ingin melakukan yang terbaik bagi anaknya. Membelikan mainan
terbaik, mencukupi kebutuhannya, dan membuat anak-anak bahagia adalah hal yang selalu ingin
diwujudkan oleh orang tua.

🔴Karena orang tua juga berharap bahwa anak-anak mereka kelak menjadi orang yang baik, tumbuh sesuai
dengan aturan dan system yang ada tanpa melakukan pelanggaran.

🔴Karena jika itu terjadi, maka itu sama saja dengan kegagalan orang tua dalam membesarkan anak.

🔴Namun hal itu seringkali membuat orang tua tanpa sadar melakukan hal-hal yang justru menyakiti hati
anak-anak.

🔴Karena orang tua hanya berpikir dari sudut pandang mereka sebagai seorang dewasa yang jauh lebih
berpengalaman ketimbang anak-anak mereka.

🔴Mau tahu apa saja hal-hal yang dilakukan orang tua dan tanpa sadar menyakiti hati anak-anak mereka.
Berikut ulasannya agar kamu para orang tua tidak lagi melakukan kesalahan serupa.

🔹1. Tidak Menepati Janji

🔴Banyak orang tua memberikan janji pada anak-anak mereka. Terlebih jika anak-anak sedang rewel atau
tantrum menginginkan sesuatu.

🔴Maka dengan segala upaya orang tua akan meredakan tantrum si anak, terlebih jika berada di tempat
umum.

🔴Misalnya saja orang tua menjanjikan membelikannya mainan atau jajan kesukaannya, agar si anak diam
dan nurut. Alhasil setelah si anak nurut dan tidak tantrum lagi, orang tua malah melupakannya.

🔴Kadang hal sepele itu tidak disadari oleh orang tua. Dan membuat si anak merasa tidak dihargai, dan
kekecewaan itu bisa membuat anak berpikir bahwa orang tuanya suka berbohong. Parahnya, jurus pereda
ini tidak akan mempan lagi saat si anak rewel.

🔴Jadi sebaiknya untuk meredakan tantrum atau kerewelan anak ini, orang tua harus bisa memberikan
pemahaman yang jelas agar si anak benar-benar mengerti bahwa ia memang tidak boleh seperti itu.

🔹2. Kurang Memberi Perhatian dan Waktu Pada Anak

🔴Tahukah bahwa memberikan kasih sayang dan membangun hubungan yang dekat dengan anak tidak bisa
hanya dilakukan dengan memberi mereka hadiah semata.

🔴Karena kasih sayang terhadap anak yang mendalam akan bisa terbaca dengan sendirinya oleh anak
melalui kehadiran orang tua yang sungguh-sungguh memberikan perhatian untuk anak sepenuhnya.
🔴Jadi, jangan sampai anak kurang perhatian dari orang tua karena orang tua sibuk dengan pekerjaannya
masing-masing, karena hal itu jelas akan membuat anak kecewa, dan akan mempengaruhi psikologisnya
sebagai seorang anak yang tidak cukup kasih sayang orang tua.

🔹3. Bersikap Kasar Pada Anak

🔴Semarah dan sejengkel apa pun orang tua kepada anaknya, jangan sampai orang tua berbicara dengan
nada tinggi dan berteriak pada anak.

🔴Tunjukkanlah kebijaksanaan sebagai orang tua dan jangan sampai terbawa emosi bila menghadapi anak,
karena bisa tanpa sadar orang tua akan melakukan tindak kekerasan pada anak.

🔴Karena perlakuan yang kasar akan membuat anak merasa ditolak dan tidak diinginkan keberadaannya.
Tindakan dan perkataan kasar dari orangtua ini akan memicu anak untuk berbuat hal yang kasar pula
kepada orang lain, termasuk orangtuanya sendiri kelak.

🔴Jadi jangan sampai kita menanam bom waktu yang akan meledak di kemudian hari. Ingat, anak adalah
seorang plagiat yang baik, maka contohkanlah hal yang baik bag mereka.

🔹4. Tidak Menjadi Teladan Untuk Anak

🔴Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa anak adalah seorang plagiat yang baik, maka orangtua
adalah contoh terbaik dan terdekat bagi setiap anak di dunia ini.

🔴Jadi, sebagai orang tua harus bisa bersikap konsisten dalam berkata-kata, bertingkah laku yang baik,
sopan dan tidak melakukan apa yang kalian larang untuk anak.

🔴Dan berlakukan itu dimanapun kalian berada, agar anak bisa meneladani sikap orang tuanya dengan baik
dan berkomitmen.

🔹5. Merendahkan Anak Melalui Perkataan Negatif

🔴Berhati-hatilah dalam berkata, karena lidah adalah senjata paling tajam yang isa mencabik-cabik hati
manusia hingga hancur.

🔴Sebagai orang tua, maka jangan biasakan untuk mengeluarkan kata-kata yang negatif kepada anak,
seperti misalnya menyebut mereka bodoh, lamban, pemalas, dan lain-lain.

🔴Sebab, label negative itu akan tertanam dibenak anak-anak, jadi apa yang orang tua pernah berikan pada
anak, maka itulah yang akan diingat oleh mereka dan dianggapnya menjadi identitas dirinya, bahkan hingga
mereka beranjak dewasa. Karena bagi anak, siapa lagi sih yang bisa dia sangat percaya selain orangtua.

🔴Sebagai orang tua yang bijaksana, coba untuk membiasakan selalu memotivasi anak dengan kata-kata
yang membangun dan menguatkan yang tentu akan lebih baik hasilnya kelak. Nah, mari kita terapkan pola
asuh yang baik untuk generasi masa depan kita kelak.

📃Semoga bermanfaat. (📚 arrahman.id)


﴾ *Orangtua Tak Jadi Masuk Surga karena Anak* ﴿
🔴MASUK surga, tentu menjadi impian kita, bukan? Ya, kita ketahui surga merupakan tempat yang paling
indah sepanjang masa. Tak ada yang bisa menandingi keindahannya. Bahkan, dunia pun tidak ada apa-
apanya dibandingkan surga.

🔴Hanya saja, masuk ke dalam surga itu tidaklah mudah. Kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh
untuk tetap selalu berada dalam jalan kebenaran. Al-Quran dan sunnah-lah penuntun jalan kita.

🔴Ternyata orang yang sudah berada di jalan kebenaran pun, bisa jadi tidak bisa masuk surga. Seperti halnya
yang dirasakan oleh beberapa orangtua. Dimana mereka yang awalnya masuk surga, tidak jadi karena
anaknya. Memang, apa ya sebabnya?

🔴Orangtua yang shalih dan telah divonis akan masuk ke dalam surga bisa batal memasukinya dan justru
terjerumus ke dalam neraka adalah orangtua yang melihat anaknya berbuat maksiat namun ia tidak
melarang perbuatan tersebut.

📄“Telah dikabarkan kepada kami bahwa seorang anak akan tergantung di leher ayahnya pada hari kiamat
nanti. Lalu dia berkata, ‘Wahai Rabbku, ambillah hakku dari orang yang menzhalimiku ini!’ Sang ayah
berkata, ‘Bagaimana aku menzhalimimu, sedangkan aku telah memberimu makan dan pakaian?’ Sang anak
berkata, ‘Benar, engkau telah memberiku makan dan pakaian, tetapi engkau melihatku melakukan maksiat
dan engkau tidak melarangku’,” (Majalah Az-Zahur, Sya’ban 1420 H).

🔴Di dalam Al-Quran, Allah ‫ﷻ‬telah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka,” (QS. At-Tahriim: 66).

🔴Mengenai tafsir dari ayat di atas, Qatadah berkata, “Perintahkan mereka untuk taat kepada Allah ‫ﷻ‬dan
laranglah mereka dari perbuatan maksiat kepada-Nya. Bantulah mereka untuk mengerjakan perintah Allah
.‫ﷻ‬Apabila kamu melihat mereka melakukan kemaksiatan, maka tegurlah!” Ibnu Jarir juga berkata, “Kita
wajib untuk mengajarkan anak-anak kita tentang agama Islam, kebaikan dan adab!” Sedangkan Ibnu Umar
berkata, “Didiklah anakmu, karena kelak kamu akan ditanya tentang pendidikan dan pengajaran seperti apa
yang telah kamu berikan kepada anakmu. Anakmu juga akan ditanya tentang bagaimana dia berbakti dan
berlaku taat kepadamu.”

🔴Dari tafsir yang sudah dijelaskan oleh para mufassir di atas, jelaslah bahwa Allah ‫ﷻ‬memberikan perintah
tegas kepada para muslim untuk senantiasa menjaga keluarganya dari siksaan api neraka. Caranya adalah
dengan memperhatikan pendidikan agamanya serta memantau setiap perbuatan yang dilakukannya. Hal
tersebut merupakan sebuah kewajiban yang apabila tidak dipatuhi maka konsekuensinya akan diterima di
akhirat kelak.

🔴Hal senada juga dapat difahami dari hadits shahih yang berbunyi, “Seorang laki-laki adalah pemimpin
dalam keluarganya, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya,” (HR. Bukhari
dan Muslim).
🔴Dari hadits di atas mengisyaratkan bahwa apabila ada orangtua yang mendidik anaknya dengan tidak
baik, maka ia akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan yang dilakukannya di dunia tersebut saat
hari kiamat kelak. (📚Islampos)

﴾﴾﴾ *Ayah, Sadari Tanggungjawabmu Mengasuh Anak* ﴿﴿﴿

🔴Indonesia disebut-sebut sebagai negeri tanpa ayah (fatherless country), ayah ada tapi seperti tiada.

🔴Anggapan bahwa masalah pengasuhan hanya ranah ibu, sementara bekerja dan mencari nafkah adalah
ranah ayah, mengakibatkan banyak anak mengalami ketiadaan peran ayah. Ayah sibuk dengan pekerjaan,
hingga merasa tak punya waktu untuk berinteraksi dengan anak. Di sisi lain, dalam kultur daerah tertentu
di Indonesia, ayah mengasuh anak masih dianggap tabu dan merendahkan kehormatan sang ayah.

🔴Padahal, jika diibaratkan burung yang memiliki dua sayap, anak membutuhkan keduanya untuk terbang
tinggi ke angkasa. Kedua sayap itu adalah ayah dan ibunya, yang semestinya dapat mengantarkan jiwa dan
raga sang anak tumbuh optimal menjadi generasi unggulan harapan bangsa.

📑Sama Pentingnya

🔴Naomi Soetikno, M.Pd, Psikolog, praktisi sekaligus konsultan psikologi klinis dan
pendidikan, menjelaskan, peran ayah dalam pengasuhan anak (fathering) sama pentingnya dengan peran
ibu. Lebih lanjut Naomi menyebutkan, banyak riset menunjukkan bahwa dengan adanya ayah yang turut
berperan serta dan aktif dalam pengasuhan anak akan memberikan keuntungan besar bagi perkembangan
anak.

🔴Seperti disebutkan dalam riset yang dilakukan Michael Lamb, psikolog dari University of Cambridge,
Inggris, yang telah melakukan banyak penelitian mengenai peran ayah bagi anak. Ia mengatakan, ayah
berperan dalam membantu perkembangan kemampuan sosial-emosional, kognitif, bahasa, dan motorik
anak.

🗒️“Pada balita usia 0-2 tahun, bermain bersama ayah akan membantu perkembangan sensor motorik
mereka. Sedangkan pada balita usia 2-5 tahun akan membantu perkembangan logika mereka. Anak yang
banyak bermain bersama ayahnya, logika dalam berpikir akan lebih jalan dan lebih mudah bersosialisasi.
Sedangkan anak yang lebih dekat dengan ibunya akan menjadi anak yang lebih hangat disebabkan sifat ibu
yang lebih ‘ngemong’. Tentunya akan sangat baik jika anak dekat secara emosional dengan kedua orang
tuanya," jelas dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara, Jakarta, ini.

📑Penentu Masa Depan

🔴Berlanjut sampai menginjak usia remaja menuju dewasa, urai Naomi, anak yang kerap berdiskusi dengan
ayahnya mengenai persoalan-persoalan atau informasi yang ditemui sehari-hari akan memiliki
keterampilan penyelesaian masalah yang lebih baik. “Mereka unggul pada fungsi kognitif dalam hal
pemecahan masalah, orientasi masa depan yang lebih konkret, aktif bersekolah, prestasi ekonomi yang
lebih baik, santun bersikap terhadap orangtua dan orang lain, kemampuan bersosialisasi yang baik,
kurangnya perilaku bermasalah, dan anak menjadi lebih sehat mental,” tambahnya.

🔴Ayah menjadi role-model mengenai figur laki-laki, sehingga akan memengaruhi konsep diri sang anak.
“Remaja putra yang memiliki ayah yang berperan aktif dalam pengasuhan akan meniru perilaku ayahnya
dalam berinteraksi di lingkungan sosial maupun terhadap lawan jenisnya. Untuk remaja putri yang memiliki
ayah yang berperan aktif dalam pengasuhan, maka ayah sebagai model saat remaja putri mencari teman
lawan jenisnya," ungkap Naomi.

🔴Namun, jika ayah tidak hadir dalam pengasuhan, Naomi menyebutkan, akan terjadi ketimpangan dalam
perkembangan anak. Efek lebih lanjutnya adalah kenakalan remaja, kecanduan pornografi, narkoba,
pergaulan bebas, dan penyimpangan lainnya.

🗒️"Anak akan kehilangan role-model, sumber pelindung, sumber pemberi aturan, dan disiplin. Hal ini
berdampak pada pola berpikir untuk memecahkan masalah dengan cara-cara yang kurang logis, serta
banyak dipengaruhi emosi yang tidak stabil dalam interaksi di lingkungan sosialnya," papar Naomi.

📑Bentuk Peran Ayah

🔴Lalu, seperti apa bentuk peran pengasuhan yang bisa dilakukan oleh seorang ayah? Dari teori mengenai
keterlibatan ayah dalam pengasuhan oleh Lamb, Naomi menjelaskan, ada tiga unsur dalam bentuk peran
ayah, yaitu:

🔹Interaksi

🔵Mencakup interaksi bermain, yakni ayah dan anak secara aktif bermain bersama, dengan tujuan
memberikan kesenangan pada anak; interaksi fungsional, ayah merawat anak dalam hal yang tidak dapat
dilakukan oleh anak sendiri, seperti berpakaian, menjaga kesehatan/kebersihan, ataupun menyuapi
makan; interaksi paralel, yaitu interaksi ayah dan ibu dalam melakukan kegiatan merawat anak
bersama; interaksi transisi, yakni aktivitas ayah membimbing anak melakukan kegiatan satu ke yang lainnya.
Misal, mengingatkan waktu untuk tidur, waktu untuk berangkat/pulang dari sekolah.

🔹Akses

🔵Ayah secara fisik dan psikologis mudah diakses atau siap hadir untuk anak. “Jika sedang sibuk dan ayah
tak bisa selalu hadir secara fisik, setidaknya jiwa ayah harus selalu hadir dalam diri anak. Sediakan akses
untuk anak dengan tetap menjalin komunikasi yang baik meski sedang berjauhan. Kalau anak sedang rindu
ayahnya, mungkin bisa ditelepon, atau sambil digendong mamanya bisa video call," jelas Naomi.

🔹Tanggung jawab

🔵Di antara bentuk tanggung jawab ayah dalam pengasuhan, yakni tanggung jawab akan pengawasan
kesehatan anak, kesepakatan dalam menjaga anak/baby sitting, berbelanja keperluan anak, penjadwalan
dan pelaksanaan untuk check-up ke dokter jika anak sakit, dan lainnya.
🔵Penelitian menemukan bahwa kualitas dalam pengasuhan lebih penting dibandingkan kuantitas waktu
yang dihabiskan. Maka, bagi ayah bekerja yang sibuk, optimalisasikan waktu yang ada dengan menciptakan
interaksi bersama anak yang berkualitas. ✒️Nur Fitriyani / (📚Ummi Online)

﴾﴾﴾۞Tips Mengajari Anak Berkomunikasi* ۞﴿﴿﴿

🔴Mengenalkan komunikasi yang baik bagi anak sangat penting. Komunikasi yang baik akan membantu
tumbuh kembang anak. Pengenalan bahasa dan penggunaannya akan membantu anak dalam
berkomunikasi. Ketika komunikasi yang terjalin pada anak baik, maka akan membuat dia mudah untuk
menyerap informasi yang ada. Untuk membiasakan kamunikasi yang baik, maka perlu latihan yang rutin.

🔴Berikut adalah cara yang dapat dilakukan untuk melatih komunikasi yang baik untuk si kecil.

🔹Selalu Ajak Mengobrol

Meskipun dia belum memahami apa yang dikatakan, tetap ajak dia mengobrol. Hal ini akan membantu dia
untuk memahami cara berkomunikasi yang baik. Saat si kecil merespon dengan tertawa dan bergumam,
anggap hal itu cara dia merespon apa yang Anda katakan.

🔹Ajak Bicara Sepanjang Hari

Jika ada kesempatan untuk mengobrol bersama si kecil, usahakan untuk mengobrol sepanjang hari.
Kebiasaan mengobrol akan direkam oleh anak. Perlu diketahui, saat masih bayi anak lebih mudah merespon
sekitarnya. Maka usahakan untuk mengajaknya bicara sepanjang hari.

🔹Kenalkan Kata yang Baru

Membantu mengenalkan kata baru bagi si kecil akan membantu dia untuk belajar berkomunikasi. Saat si
kecil sudah mampu berkomunikasi maka kenalkan kata baru setidaknya satu kata baru setiap harinya.
Jangan lupa untuk menjelaskan makna kata baru tersebut.

🔹Bacakan Cerita

Pilih buku cerita yang ada ilustrasinya, sehingga si kecil lebih mudah membayangkan maksud cerita
tersebut. Gambar yang menarik juga akan membantu si kecil untuk lebih tertarik. Bicara dengan intonasi
yang tegas dan jelas. Hal ini penting agar si kecil lebih memahami apa yang ingin Anda sampaikan. Kebiasaan
ini akan diikuti oleh si kecil, (📚vemale.com)
﴾﴾﴾ *Mendidik Buah Hati dengan Penugasan* ﴿﴿﴿

🔴PENDIDIKAN adalah kewajiban setiap orang tua terhadap anak-anaknya. Berbagai metode dalam
mendidik perlu dilakukan diantaranya adalah penugasan.

🔴Sudah biasa berlaku dalam lingkup rumah tangga jika anak-anak mengajukan permintaan mereka kepada
orang tua. Minta dibuatkan susu atau makanan, minta dimandikan, minta mainan bahkan minta digaruk
ketika merasa gatal, dll. Orang tua dengan kasih sayangnya tentu tidak akan merasa keberatan menuhi
permintaan buah hatinya itu, bahkan tengah malam sekalipun.

🔴Namun, orang tua juga tidak salah jika mereka memberikan beberapa penugasan kepada anak-anaknya.
Seperti meminta anak-anak membersihkan kamar mereka, membuang sampah, menbantu mengambil
sesuatu, atau berbelanja ke warung terdekat. Tentunya penugasan itu adalah untuk tujuan pendidikan dan
disesuaikan dengan kemampuan dan kapasitas anak-anak.

🔴Sejarah mencatat bahwa para Nabi dan juga para sahabat dididik dengan berbagai penugasan. Nabi
Ibrahim A.S. mendapat tugas dari orang tuanya untuk membantu membuat patung. Nabi
Muhammad Shalalallahu ‘Alaihi Wassallam pernah mengembala kambing, begitu juga Nabi Musa A.S.
Sahabat Umar Ibn Khatab ditugasi oleh ayahnya untuk mengembala unta dan mencarikan kayu bakar untuk
bibinya.

🔴Dengan tempaan yang berupa penugasan inilah para tokoh tersebut dibentuk lahir dan batinnya dan
berlanjut menjadi manusia utama dan mulia. Dengan begitu mereka siap memikul berbagai amanat yang
dibebankan kepada mereka, amanat kepemimpinan bahkan amanat kenabian.

🔴Dari penjelasan di atas dapat diketahui penugasan mempunyai manfaat yang besar diantaranya:

🗒️Pertama, menanamkan kemandirian.

🔵Penugasan yang diberikan oleh orang tua kepada buah hatinya akan menghilankan sikap manja dan
tergantung kepada orang lain. Anak diajari untuk menyelesaikan berbagai permasalahannya sendiri mulai
hal-hal yang sepele dan bersifat pribadi secara bertahap sampai pada hal-hal yang rumit.

🔵Kemandirian ini akan menjadi bekal yang sangat berguna ketika dewasa nanti. Dengan kemandirian,
seseorang akan mengandalkan jerih payah tangannya sendiri dalam menghidupi keluarganya. Tidak
mengandalkan bantuan orang lain. Dengan demikian kehormatan dan kemuliaannya akan selalu terjaga.

🗒️Kedua, menanamkan Tanggungjawab

🔵Tugas adalah tanggungjawab. Jika orang tua memberikan penugasan kepada anaknya berarti ia telah
memberikan sebuah tanggung jawab di pundak anaknya. Orang tua berkewajiban membantu anaknya
untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya. Sejauhmana tugas dilaksanakan? Kesulitan apa yang
dialami? Dan bagaimana penyelesaiannya?
🔵Mendidik, bukan hanya sekedar memberi tugas namun juga mengarahkan dan mengawal dalam
pelaksanaan tugas.

🔵Kamudian orang tua berkewajiban meminta pertangggungjawaban dari tugas yang diberikan. Orang tua
berhak memberikan penilaian, evaluasi dan saran terhadap tugas anaknya. Sembari juga memberi reward,
pujian dan dorongan sesuai keperluannya. Yang jelas, mendidik dengan menugasi adalah pendidikan
tanggungjawab.

🗒️Ketiga, mengasah skill dan kreatifitas

🔵Kisah nabi Muhammad Shalalallahu ‘Alaihi Wassallam, cukup menjadi contoh dalam hal ini. Dengan
membatu pamannya Abu Thalib berdagang, jadilah Beliau cakap dalam keterampilan berdagang. Sehingga
pantaslah Khadijah sang saudagar kaya merasa yakin melepas barang dagangannya di tangan Rasulullah
muda, dan terbukti menguntungkan.

🔵Dalam pelaksanaan tugas tentu akan didapati berbagai kendala dan hambatan. Di sinilah anak didik
dituntut berkreasi mencari jalan keluar terbaik. Dengan demikian pemikiran anak-anak akan terbiasa kreati.
Kreatif yang benar tentunya. Sehingga diharapkan nantinya anak-anak menjadi priadi-bribadi yang tangguh,
kreatif secara benar dewasa nanti.

🔵Mengambil hikmah pendidikan dengan penugasan yang dialami para nabi dan sahabat, sekaligus melihat
pentignya metode penugasan, KH Abdullah Syukri Zarkasyi, menulis dalam bukunya Managemen
Pesantren: Pengalaman Pondok Modern Darussalam Gontor bahwa salah satu metode mendidik yang
harus dilakukan adalah penugasan.

🔵Oleh karena itu, santri-santrinya diberikan penugasan dalam banyak kegiatan namun terukur guna
menjadi bekal sekembalinya mereka ke masyarakat.

🔵Pada akhir tulisan ini, penulis ingin mengingatkan kembali bahwa memberi penugasan sebagai
pendidikan orang tua kepada anak-anak adalah perlu dilakukan. Paling tidak agar anak-anak dapat mandiri
dan tidak manja, bertanggungjawab dan dapat mengasah skill serta kreatifitas mereka.

🔵Namun juga perlu diingat pemberian tugas harus proporsional dengan keadaan dan kemampuan anak-
anak. Jangan sampai berlebihan dan keterlaluan. Betullah petuah orang bijak, “Celaka bagi mereka yang
tidak mengetahui kadar kemampuaannya.” Demikian pula orang tua, celakalah bagi yang tidak memahami
kadar kemampuan anak-anaknya
﴾﴾۞Orangtua Abaikan Anak Demi HP?* ۞﴿﴿﴿

🔴PERNAH nyuekin anak karena asyik sendiri sama HP atau gadget lainnya? Awas, mengabaikan anak sama
dengan menghambat diri kita ke surga lho!

🔴Perubahan zaman memiliki pengaruh kuat pada diri seseorang, baik dalam berpikir, menentukan langkah
kehidupan ke depan, ataupun dalam berinteraksi dengan sesama.

🔴Jika dulu adalah perilaku yang tidak sopan berbicara dengan orangtua tanpa memandang wajahnya, maka
sekarang hal itu seperti lumrah saja terjadi. Dahulu, saat anggota keluarga berkumpul dalam suasana santai,
tak mungkin rasanya masing-masing berdiam diri tanpa suara, tapi saat ini hal itu sudah menjadi fenomena.
Perubahan zaman dengan hadirnya gadget di tangan, betul-betul mengubah perilaku siapapun.

🔷 *Mendidik Anak Sesuai Zaman, Penuhi Rambunya*

🔴Yang paling memprihatinkan dari efek negatif gadget bagi manusia modern kini adalah masalah
kedekatan orangtua dan anak. Banyak istilah yang mengartikan gadget sebagai sarana mendekatkan yang
jauh dan menjauhkan yang dekat. Terbukti, interaksi anak dan orangtua kini makin ‘kering’ karena
perhatian masing-masing kerap tersita oleh gadget.

🔴Islam tentunya sangat mendukung kemajuan zaman yang memberikan banyak kemaslahatan bagi
manusia. Bahkan Islam menyuruh orangtua mendidik anak-anaknya sesuai zamannnya. Namun bukan
berarti prinsip-prinsip Islam terkait masalah pengasuhan bisa berubah-ubah sesuai zaman. Prinsipnya tetap
sama sampai kapanpun karena syariat Islam diturunkan oleh Allah ‫ﷻ‬selalu relevan dan cocok untuk setiap
zaman. Yang berubah tentu hanya fasilitas dan sarananya saja.

🔴Anak adalah amanah besar dari Allah ,‫ﷻ‬dan ketika kita menjadi orangtua, berarti Allah ‫ﷻ‬anggap sudah
mampu menjaga amanah-Nya dengan baik. Ini adalah prinsip utama pengasuhan dalam Islam, sehingga
harus ada unsur kehati-hatian bagi orangtua dalam merawat, mengasuh, dan mendidik amanah besar ini.

🔴Lalu menjaga amanah ini dari hal apa? Hal besar yang Allah ‫ﷻ‬ungkap dalam tujuan pengasuhan adalah
menjaga keluarga dari dahsyatnya azab api neraka. “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka,” (QS At-Tahrîm [66]: 6).

🔴Maksud dari menjaga keluarga dari api neraka menurut Ibnu Jarier dan Ibnu Al-Mundzir adalah sesuai
sabda Rasulullah “ ,‫ﷺ‬Ajarkanlah mereka untuk taat kepada Allah ‫ﷻ‬dan takut bermaksiat kepada-Nya,
serta suruhlah anak-anakmu untuk menaati perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, karena hal
itu akan memelihara mereka dan kamu dari api neraka.”

🔴Dari prinsip utama ini saja, langkah-langkah implementasinya jelas bukan hal yang remeh. Perlu
komitmen, kesabaran tinggi, dan perjuangan dalam menjalankannya. Karena tantangan pengasuhan kini
lebih berat dari era sebelumnya. Banyak yang perlu diwaspadai dan diantisipasi oleh orangtua dalam men-
tarbiyah (mendidik) anak-anaknya, sehingga anak tetap merasa nyaman dengan agamanya di tengah
mengkhawatirkannya kehidupan kaum muda kini.
🔴Karenanya, dalam mendidik anak sesuai zamannya tetap harus memenuhi rambunya. Di antaranya
dengan konsisten mengawasi kegiatan ibadah anak di tengah kegiatan kekiniannya seperti interaksinya
dengan internet dan pergaulan di luar, bukan malah orangtua mencontohkan kelekatan berlebih
pada gadget.

🔴Orangtua juga perlu menanamkan cara menghindari mudharat dan meraih manfaat yang banyak dari
perangkat teknologi dan pergaulan di era modern, terutama untuk menambah pemahaman dan ketaatan
anak akan nilai agama. Karena penyebab terjadinya kemerosotan akhlak dan kemaksiatan di kalangan muda
adalah minimnya perhatian orangtua dalam menanamkan nilai agama dan akhlak mulia pada anak.

🔷 *Jangan jadi Orangtua yang Lalai*

🔴Sudahlah kurang dalam menanamkan nilai-nila agama kepada anak, kehadiran gadget menambah alasan
panjang minimnya perhatian orangtua akan masalah fundamental ini. Terutama orangtua yang sejak pagi
hingga senja bekerja di luar, di rumah masih pula sibuk dengan gadget-nya. Waspadalah, karena hal ini bisa
masuk dalam ketegori orangtua yang lalai.

🔴Ustadzah Sinta Santi, Lc, Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Dirosat Islamiyah (STID) Al-Hikmah
menjelaskan bahwa syariat Islam melarang seorang Muslim mengabaikan kewajibannya hanya karena
urusan dunia yang sesaat, seperti mengedepankan takut urusan dunia dibanding takut dengan hisab yang
ditetapkan Allah ‫ﷻ‬atas dirinya. Karena Rasulullah ‫ﷺ‬menegaskan, “Didiklah anakmu, karena
sesungguhnya engkau akan dimintai pertanggungjawaban mengenai pendidikan dan pengajaran yang telah
engkau berikan kepadanya. Dan dia juga akan ditanya mengenai kebaikan dirimu kepadanya serta
ketaatannya kepada dirimu,” (Tuhfah Al-Maudud).

🔴Masuk dalam ketegori lalai, jelas Sinta, adalah ketika orangtua mengabaikan, menyepelekan atau malah
meninggalkan tanggung jawabnya sebagai orangtua terhadap anak, utamanya dalam hal agama, akhlak,
ibadah, dan perkembangan anak. Misalnya lebih memperhatikan gadget dari kebutuhan anaknya, suka
menggantikan kehadiran orangtua dengan memberikan gadget pada anak, atau menganggap cukup
mewakilkan kehadiran orangtua hanya lewat komunikasi maya. Waspadalah ancaman Rasulullah , ‫ﷺ‬
“Cukup berdosa seorang yang mengabaikan orang yang menjadi tanggungannya,” (HR Abu
Dawud, Nasa’I, dan Hakim).

🔷 *Pengasuhan di Dunia, Balasan di Akhirat*

🔴Rasulullah ‫ﷺ‬bersabda, “Sesungguhnya Allah ‫ﷻ‬saat akan mengangkat derajat seorang hamba yang
shalih di surga. Kelak ia akan berkata, ‘Wahai Rabbku, bagaimana hal ini bisa terjadi padaku?’ Dijawab-
Nya, ‘karena permohonan ampunan anakmu untukmu,’” (HR Ibnu Majah).

🔴Jika doa anak bisa mengangkat orangtua ke surga, maka dalam pengertian terbalik yang biasa
disebut mafhum mukhalafah, orangtua juga bisa mendapat balasan yang buruk di akhirat karena lalai
dalam mengasuh dan mendidik anaknya. Karenanya kita perlu berhati-hati, jangan sampai perlakuan kita
kepada anak membuat kita tak bisa masuk surga. (📃Meutia Geumala / 📚Ummi-online)
﴾ *25 Informasi Penting Tentang Palestina Untuk Anak* ﴿

🔵Apabila anak Anda bertanya kepada Anda, mengapa Anda memberikan perhatian kepada Palestina dan
selalu mengikuti berita Baitul Maqdis? Apa yang anda bicarakan? Apa jawaban Anda? Saya sarankan
pembaca sebelum menyelesaikan tulisan ini berhenti sejenak dan memikirkan jawaban yang akan
diungkapkan kepada anak andai ditanya pertanyaan ini.

🔵Anda bisa menggunakan (25) informasi penting ini untuk diketahui anak-anak kita tentang Palestina dan
Baitul Maqdis, sehingga mereka tahu mengapa kita peduli terhadap Palestina dan apa yang terjadi di sana,
dan saya menyarankan pembaca untuk membacakan artikel kepada anak-anaknya, atau mengirim link ke
mereka melalui (WhatsApp) agar membacanya sehingga mereka mengetahui walaupun kita sibuk dengan
urusan dunia, namun Palestina tetap masalah kita pertama setelah berperan menyadarkan kaum muslimin
dan mengajari mereka.

🔵Ceritakan kepada anak Anda, “Wahai anakku, sesungguhnya Palestina adalah tempat tinggal para Nabi.
Nabi kita Ibrahim hijrah ke Palestina. Nabi Luth _‘alaihissalam_ diselamatkan oleh Allah dari azab yang turun
pada kaumnya menuju bumi yang diberkahi, bumi Palestina. Nabi Daud _‘alaihissalam_ tinggal di Palestina
dan membangun mihrabnya, dan Nabi Sulaiman _‘alaihissalam_ memerintah seluruh dunia dari Palestina,
kisahnya yang populer dengan semut dan berkata, _“Hai semut masuklah ke tempat tinggal kalian,”_
tempat yang disebut dengan _wadi an-naml_ (lembah semut) di Palestina dekat (‘Asqalan). Di Palestina
juga terdapat mihrab Zakaria _‘alaihissalam_, sebagaimana Musa _‘alaihissalam_ meminta kaumnya
memasuki Bumi _Muqaddasah,_ ia menamakan dengan _Al-Muqaddasah,_ yakni (suci) dari syirik, dan
dijadikan tempat tinggal para Nabi. Banyak mukjizat yang terjadi di dalamnya diantaranya kelahiran Nabi
Isa dari ibunya Maryam, seorang gadis kecil tanpa suami, dan Allah mengangkatnya ketika Bani Israil
sepakat untuk membunuhnya. Di Palestina Maryam _‘alaihassalam_ menggoyang batang pohon kurma
setelah kelahirannya dalam kondisi paling lemahnya wanita.

🔵Termasuk tanda-tanda akhir zaman di Palestina, Isa akan turun di menara putih, dan akan membunuh
Dajjal di gerbang Lod Palestina, dan itu adalah tanah Mahsyar dan Mansyar, dan Ya’juj dan Ma’juj akan
dibunuh di bumi Palestina di akhir zaman, serta banyak cerita lain terjadi di Palestina, diantaranya kisah
Thalut dan Jalut.

🔵Anak saya bertanya, “Bagaimana dengan Nabi ‫ﷺ‬dan hubungannya dengan Palestina?” Saya jawab,
“Dulu kiblat pada awal diperintahkannya shalat menghadap ke Palestina, dan ketika Nabi hijrah ke Madinah
malaikat Jibril turun dan beliau sedang shalat, Jibril memerintahkan untuk mengubah kiblat dari Baitul
Maqdis ke Mekah Al-Mukarramah lalu masjid tempat beliau shalat dinamakan masjid _Dzulqiblatain_ (dua
kiblat). Demikian juga ketika Rasulullah melakukan Isra’, beliau pergi ke Baitul Maqdis sebelum Mi’raj ke
langit. Inilah terminal pertama beliau berhenti setelah berangkat dari Mekah menuju langit, dan beliau
menjad imam shalat para Nabi, karenanya tempat ini menjadi maqar para Nabi.

🔵Abu Dzar _radhiyallahu ‘anhu_ bertanya kepada Rasullah, “Masjid mana yang pertama diletakkan oleh
Allah dimuka bumi?” Beliau menjawab, “Masjidil Haram.” Aku bertanya lagi, “Kemudian masjid mana?”
Beliau menjawab, “Masjidil Aqsha.” Aku bertanya lagi, “Berapa jarak antara keduanya?” Beliau menjawab,
“Empat puluh tahun.” Kemudian beliau bersabda, “Dimanapun shalat menjumpaimu maka shalatlah, dan
bumi bagi kalian adalah masjid.”

🔵Wahai anakku, Apakah kamu tahu bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq _radhiyallahu 'anhu_ meskipun sibuk
dengan masalah kemurtadan orang-orang Arab di Jazirah Arab dengan memobilisasi pasukan untuk
memerangi mereka agar kembali ke Islam yang benar, beliau tidak membatalkan pasukan yang
diperintahkan Nabi untuk pergi ke Syam, meskipun membutukan kekuatan untuk mengembalikan stabilitas
Jazirah.

🔵Apakah kamu tahu masa keemasan penaklukan Islam di masa Umar Al-Faruq _radhiyallahu ‘anhu_ beliau
tidak pernah keluar dari Madinah untuk merayakan penaklukan (pembukaan) negeri kecuali Palestina,
beliau pergi ke sana sendiri dan membukanya dengan damai, shalat di dalamnya dan menerima kunci untuk
menyelamatkan orang-orang Nasrani dari penindasan orang-orang Romawi saat itu. Kemudian dibuka lagi
oleh Shalahuddin di hari bersejarah tahun 583 H hari Jumat bertepatan dengan tanggal 27 Rajab, tanggal
yang sama dengan malam mi’rajnya Nabi ke langit melalui Baitul Maqdis. Ini merupakan kesamaan yang
ajaib dimana Allah memudahkan pengembalian Al-Quds kepada pemiliknya sama seperti waktu Isra’ dan
Mi’raj.

🔵Anak saya bertanya, “Kenapa dinamakan Baitul Maqdis dengan nama ini?” Saya menjawab, “Nama ini
telah ada sebelum turunnya Al-Qur'an, ketika Al-Qur’an diturunkan ia disebut Masjid Al-Aqsha, dan
dinamakan Baitul Maqdis karena kesuciannya yang istimewa. Karena itu, tanah Palestina dan Syam adalah
tanah Ribath, telah syahid di dalamnya 5000 dari kalangan para sahabat mulia, mereka antusias untuk
membuka Baitul Maqdis dan membebaskannya dari penindasan Romawi. Para syuhada’ masih berguguran
sampai hari ini, inilah tanah para syuhada’ dan tanah ribath.”

🔵Anakku berkata, “Jadi pentingnya Masjid Al-Aqsha dan bumi Syam seperti pentingnya Haramain, Mekkah
dan Madinah, bukankah seperti itu yah?” Saya menjawab, “Ya, anakku. Allah ‫ﷻ‬mengumpulkan keduanya
dalam firman-Nya, _“Demi buah Tin dan buah Zaitun. Dan demi bukit Sinai. Dan demi kota Mekah ini yang
aman.”_ (At-Tin: 1-3).

🔵Ibnu Abbas berkata: _At-Tin_ adalah negeri Syam, _Az-Zaitun_ negeri Palestina, bukit Sinai adalah gunung
di mana Allah berbicara kepada Musa _‘alaihissalam_ di Mesir, dan _al-Balad al-Amin_ adalah Mekah Al-
Mukarramah. Allah ‫ﷻ‬berfirman, _“Dan sungguh kami telah tetapkan dalam kitab-kitab setelah di catat di
Lauh Mahfuzh bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hambaku yang shaleh.”_ (Al-Anbiya’: 105) salah
satu tafsirnya bahwa umat Muhammad mewarisi tanah suci.

🔵Anakku berkata, “Sekarang aku paham pentingnya Palestina dan Masjid Al-Aqsha, sebagaimana aku
paham bahwa shalat didalamnya dilipatgandakan menjad 500 kali lipat, apakah ini benar?” Saya menjawab,
“Ya, itu benar, dan jangan kamu lupakan anak-anak palestina dan penduduknya dari do’amu. Semoga Allah
memberkahimu nak.” (✒️Dr. Jasim Al-Muthawwa’ / 📚 *Kuttab Al-Fatih Surabaya*)
{ *Parenting: Ilmu yang Penting, Jangan Remehkan* ﴿

🗂️Saat ini ilmu parenting belum banyak diminati oleh semua kalangan, menjadikan bidang ini seolah hal
yang remeh. Mayoritas merasa belum waktunya ilmu ini dipelajari dengan berbagai alasan yang menyertai:
belum punya anak, belum menikah, masih sibuk kerja, sibuk kuliah atau sibuk sekolah dan sibuk yang lain-
lain. Bagi yang mau menikah seringkali yang menjadi fokus utama adalah rasa suka satu sama lain. Persiapan
menjadi orangtua kadang malah buram. Juga tatkala telah memiliki anak pun, mereka belum meminati ilmu
parenting.

🗂️Mereka memilih mengandalkan ilmu seadanya, mereka-reka, mencontoh pola asuh dan pendidikan dari
orangtua kita yang kita tidak ketahui benar, tepat atau tidaknya untuk diterapkan pada anak. Bisa jadi juga
adanya anggapan bahwa ini bukanlah sesuatu yang bisa mendatangkan masalah di kemudian hari karena
melihat anak yang masih kecil nan menggemaskan. Namun di sisi lain, orangtua mempunyai impian anaknya
menjadi anak yang sehat, tangguh, cerdas dan berakhlak mulia.

🗂️Sebagai contoh, jika orangtua menginginkan anak yang sehat dan kuat, bagaimana hal ini bisa terwujud
jika makanan anak tidak dijaga oleh ibu atau bapaknya? Mudah saja jajanan luar yang tak terjamin
kebersihannya atau gizinya menjadi konsumsi hanya karena ikut rengekan anak.

🗂️Bagaimana bisa menjadi anak yang shalih yaitu taat kepada seluruh aturan Allah ‫ﷻ‬dan Rasul-Nya jika
pendidikan anak jauh dari Islam? Jangankan menjalankan syariat secara utuh, menutup aurat saja tidak
dilakukan karena menganggap Islam sebatas agama ritual saja. Dalam hal kepemilikan juga demikian. Anak
harus bisa membedakan mana barang miliknya dan mana barang milik orang lain, bagaimana cara dan
bagaimana sikap yang benar jika tidak dipinjami.

📑Ternyata masih banyak kan PR sebagai orangtua?

🗂️Banyak orangtua yang menargetkan anak untuk kelak menjadi pribadi yang baik dan shalih. Sayangnya,
cara atau proses menuju itu seringkali minim pengetahuan. Para orangtua itu merasa nyaman dengan pola
asuh yang sekarang tanpa melihat itu sudah tepat atau belum untuk sampai ke tujuan.

🗂️Akhirnya anak diberikan pendidikan yang keliru, dimana orangtua kadang kurang sabar menghadapi anak
yang lagi tantrum misalnya. Banyak solusi salah yang diterapkan saat seperti itu. Bisa jadi anak dikerasi,
dibentak, dimarahi, bahkan dicubit. Dengan begini seringkali orangtua tanpa sadar melabeli anaknya
sebagai anak nakal. Atau dalam kasus lain orangtua menuruti semua keinginan anak tanpa mengenali itu
baik atau tidak bagi si anak dengan dalih sayang anak yang mengakibatkan anak memberontak sejadi-
jadinya apabila tidak dituruti di kemudian hari.

🗂️Ini hanya sebagai contoh dari sekian kasus. Anak harus dikenali dari potensinya yang merupakan fitrah
manusia, ia juga harus dikenali dari usianya yang memiliki target-target pada setiap jenjang usianya itu.
Kalau sudah seperti ini tentulah kita harus mengetahui dan memanjangkan sumbu kesabaran dalam
mendidik dan mengasuh.
🗂️Profesi sebagai orang tua ini tidak bisa tidak harus dipelajari. Sama seperti ketika seseorang ingin menjadi
seorang dokter, tentara, guru, karyawan swasta dan sebagainya yang mengharuskan ia memunyai ilmu di
bidangnya.

🗂️Islam sudah menempatkan aturan profesi ini. Ia mulia dengannya yaitu dengan aqidah. Jauh sebelum
muslim dan muslimah berlabuh dalam sebuah pelaminan seharusnya mereka mengetahui tujuan hakikat
penciptaan diri, juga hakikat pernikahan ini. Karena bagaimanapun keluarga adalah pucuk peradaban yang
akan melahirkan generasi cemerlang. Pernikahan bukan hanya tentang dua insan yang bertemu
berlandaskan cinta semata. Namun ini adalah permulaan hadirnya generasi cemerlang dari orangtua yang
sadar dan menyiapkan profesi ini dengan landasan aqidah Islam. (✒️Tri Alviani)

﴾ *7 Tips Mengajari Anak Shalat Berdasarkan Umur* ﴿

🔵Buah jatuh tidak jauh dari pohonnyya, peribahasa ini bisa kita jadikan untuk mengajar anak belajar
menunaikan shalat dari ayunan. Didalam konteks bimbingan pertama untuk anak-anak, kita
bertanggungjawab untuk mengajar anak untuk shalat ialah salah satu amanah yang sangat penting dan
berat bagi orang tua.

🔵Mengajar dan mendidik anak untuk shalat tidak semudah kita mengajarkan anak ABC dan 123.kita
bertanggungjawab atas hal besar ini dan pasti hadir berbagai ujian dan cobaan ini memerlukan
kebijaksanaan orangtua.

📝1. Ibu Bapak Teladan yang Baik

🔵Ibu bapak ialah teladan yang terbaik dan terdekat untuk diikuti oleh anak. Bapak yang selalu pergi ke
masjid, mamanya yang selalu siap ketika mendengar adzan dan mengatakan pada anak untuk shalat
berjama’ah adalah teladan yang terbaik untuk anak-anak.

📝2. Untuk Umur anak 0 – 2 Tahun Wujudkan Suasana yang Shaleh Shalehah

🔵Biarpun anak-anak masih kecil, tidak faham dan mengerti, tapi lingkungan yang Islami akan menjadikan
anak menjadi shalih dan shalihah. Dia terbiasa melihat ibu dan bapaknya shalat tepat waktunya, shalat
berjama’ah, dan tahu tentang adzan dan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur'an.

📝3. Untuk Umur Anak 2 – 3 Tahun – Ajaklah Anak Anda

🔵Kita sebagai orangtua jangan merasa jenuh untuk selalu mengajak anak shalat. Walau mereka terkadang
hanya mendengarkan dan tidak mengikuti, teruslah menyebut tiap kali kita mau shalat. ”yukk ikut
Ummi/Abi shalat!”
📝4. Untuk Umur Anak 4 – 6 Tahun – Buat Apa Kita Shalat?

🔵Telah tiba waktunya buat orangtua berkisah tentang kepentingan shalat pada anak. Pencerahan dalam
bentuk cerpen bisa memberi gambaran yang bagus dan jelas bagi anak

🔵Katakan pada anak-anak secara berulang tentang masjid. Ajaklah anak ke masjid. Kenalkan ahklak adab-
adabnya, shalat jama’ah, hubungan sosial masyarakat dengan jama’ah yang lain dan lain sebagainya.

📝5. Untuk Umur 7 – 9 Tahun – Penekanannya dan Tanggungjawab

🔵Ini merupakan tahun pengokohan bagi azas shalat untuk anak. Orangtua telah menunjukkan teladan,
ajakan dan pemahamannya dari sejak lahir. Masa ini anak seharusnya telah tahu apa saja yang penting
dikerjakan ketika adzan, cara berwudhu, gerakan shalat dan bacaannya di dalam shalat.

🔵Biarpun tidak lancar dan tidak cermat, setidaknya anak telah tahu kewajibannya. Mencapainya umur 9
tahun, ibu ayah telah mulai dikit tegas dan slalu ingatkan anak untuk shalat.

📝6. Untuk Umur 10 Tahun ke Atas – Denda dan Hukumannya

🔵Dalam hadist bab shalat, Nabi muhammad ‫ ﷺ‬membenarkan kita untuk memukul mereka yang tidak
shalat waktu umurnya 10 tahun. Namun sebelum ayah ibu memukul, sudahkah memberikan pengertian
serta teladan yang baik buat anak?

🔵Tidak mudah untuk ibu ayah menjatuhi hukuman dan memukul anaknya. Senantiasa kita semoga menjadi
orangtua yang adil dalam menentukan hukuman dan denda terhadap anak-anak.

📝7. Jangan Lupa Berdoa'

🔵Berbagai upaya telah dilakukan agar anak shalat, jangan lupa doakan anak agar Allah mengaruniakan
hidayah, taufiq dan kefahaman kepada anak.

🔵Agar anak-anak kita dapat mengerjakan shalat lima waktu yang merupakan ibadah yang penting seorang
muslim dan muslimah. Sebagai ayah ibu kita sewajarnya memberikan pendidikan shalat secepat mungkin
pada anak-anak kita mengikuti umur mereka. (📚 infomasihariini.blogspot.co.id)

﴾ *5 Tips Biasakan Anak Berhijab Sejak Dini* ﴿

🔵 Kewajiban menutup aurat dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 59.

📄“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang beriman:
“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.“ (QS al-ahzab: 59)

🔵Kewajiban berhijab itu berlaku bagi seluruh muslimah. Hal ini harus diajarkan sejak dini. Mengenalkan
anak pada hijab hendaknya di lakukan oleh orang tua sejak usia dini, membiasakannya dengan hijab setiap
kali hendak keluar dari rumah sangat baik agar anak terbiasa hingga ia baligh. Dengan kebiasaan itu maka
akan terlahir rasa malu saat ia tidak memakainya, sama seperti pakaian. Jika tidak menggunakan pakaian
tentu mereka akan malu, selain itu juga dapat menumbuhkan kecintaannya pada hijab.

🔵Nah, bagaiamana caranya untuk membiasakan anak berhijab sejak dini? Berikut ini tipsnya:

📝1. Biasakan untuk membeli pakaian muslimah atau panjang

🔵Meski banyak model pakaian anak-anak yang menarik, namun, sebagai orang tua, kita perlu
mempertimbangkan kepantasan dan kesopanan berpakaian. Cobalah untuk menerapkan pakaian sopan
sejak kecil, paling tidak pakaian yang digunakan tidak terbuka. Pilihlah pakaian yang panjang, sopan dan
rapi. Tidak harus setiap saat mereka berpakaian rapi dan berjilbab, paling tidak ajarkan ia jika hendak
bepergian atau keluar rumah untuk memakai pakaian muslimah, panjang, sopan dan rapi dengan jilbabnya.

📝2. Berikan motivasi dan pujian untuknya

🔵Berilah pujian kepada anak ketika dia mengenakan hijab. Bila perlu berikan hadiah. Terutama motipasi
dan dukungan agar dia merasa senang dalam berhijab, merasa nyaman, dan lebih percaya diri dengan
penampilannya.

📝3. Pilihkan model dan bahan jilbab yang nyaman

🔵Ini merupakan hal penting yang harus diketahui oleh para orang tua. Agar anak merasa nyaman ketika
mengenakan jilbab, maka pilihlah bahan yang tidak panas, lembut, ringan, mudah menyerap keringat, dan
tidak terlalu besar yang penting rambut dan kepalanya tertutup, begitu juga dengan model yang dikenakan.

📝4. Tempatkan anak pada lingkungan yang mendukung

🔵Lingkungan merupakan salah faktor yang dapat mempengaruhi perilaku dan pergaulan anak. Maka
jangan salah memilihkan tempat yang baik untuk ia belajar bersosialisasi, bergaul dan menuntut ilmu. Jika
ia telah memasuki usia sekolah, pilihkan lembaga yang dapat mendukung tumbuh kembangnya dengan
baik, memiliki nilai-nilai keIslaman yang baik, sehingga hal tersebut dapat membantu orang tua dalam
mendidik anak sesuai dengan anjuran dan syariat Islam.

📝5. Contoh langsung dari ibunya

🔵Jika mengajarkan anak berjilbab, tentu ibunya harus menjalankan kewajiban tersebut terlebih dulu.
Secara tidak langsung anak akan mencontoh kapan ibunya memakai dan melepas jilbabnya. Oleh karena
itu berikan contoh nyata kepadanya, saat berada di rumah boleh melepasnya, ketika ada orang lain
memakainya, bahkan ketika menjemur pakaian pun memakai jilbab. Konsisten dengan apa yang diajarkan
kepada anaknya harus dilakukan terlebih dahulu oleh ibunya.

🔵Jadi, semua itu dimulai dari kedua orang tua tentang bagaimana caranya untuk tetap konsisten dan
istiqomah dalam mendidik dan menanamkan aqidah akhlak pada buah hati. (📚CATATAN MOESLIMAH)
﴾ *Biarkan Anak Mengatasi Masalahnya Sendiri* ﴿

🔵Apakah kita sering tidak sabaran ketika anak menghadapi masalah atau kesulitan? Saking tidak sabarnya,
pasti langsung kita bantu atau ambil alih kesulitan tersebut.

🔵Contoh, ketika anak kesulitan mengancingkan baju, orangtua langsung membantu mengancingkannya.
Ketika anak kesulitan mengikat tali sepatu, orangtua yang mengikatkan, ketika anak bermusuhan dengan
tetangga yang sepantaran dengannya, orangtua langsung datang mengadukan ke orangtua tetangga.

🔵Anak selalu dilayani, makan tinggal makan, tidak pernah diminta untuk mencuci sendiri piring bekas
pakainya, tidak pernah diajarkan untuk merapikan kembali mainannya di tempat yang seharusnya. Anak
hidup tanpa 'masalah', padahal itulah masalah paling berbahaya.

🔵Sadarkah bahwa dalam hidup ini, masalah merupakan hal penting yang bisa membuat seseorang
bertumbuh jadi dewasa?

Perhatikanlah anak-anak yang selalu dibantu masalahnya oleh orangtuanya! Ketika akhirnya anak-anak ini
tumbuh menjadi remaja dan dewasa, badannya saja yang makin besar, tapi sifatnya masih kanak-kanak,
seperti egois, manja, cengeng, atau sifat kekanakan lainnya.

🔵Maukah kita kalau suatu hari anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi seperti ini yang tidak tahu apa-apa,
tidak mengerti apa-apa, naif, bahkan tidak mampu hidup tanpa orangtuanya?

🔵Mumpung masih kecil. Ajarkan anak keterampilan untuk mengatasi masalahnya sendiri, orangtua cukup
ajarkan caranya, jangan bantu anak terus-menerus.

Semoga anak-anak kita tumbuh menjadi sosok dewasa yang siap menghadapi masalah hidup dengan
keberanian dan ketangguhan. (📚Ummi Online)

﴾ *Sikap Orang Tua yang Bisa Membentuk Buah Hati Jadi Anak Penurut dan Patuh* ﴿

🔴Seorang ibu memiliki tujuh orang anak. Tentu orang bertanya-tanya, anak 1-2 aja sudah repot, banyak
maunya, rewel , ngurusi makan minumnya, bagaimana dengan ibu tersebut yah? Pasti lebih repot lagi.
Belum lagi mereka pada bertengkar, Wuih, baru membayangkan saja sudah pusing apalagi menjalaninya
ya?”

📑“Aku heran, anaknya 7 tapi nilainya bagus-bagus.”, kata yang lain “yah, wajarlah emak-bapaknya pintar!”
Aduh, please deh! Ngapain ngurusin rumahtangga orang? Kalau itu untuk kemajuan, jadikan contoh. Kalau
tak baik jadikan pembanding yang membangun.

🔴Di saat orang kasak-kusuk mencari tahu dan sibuk dengan komunitas gunjingannya, sebuah keluarga
sederhana sedang membentuk karakter keluarga.
🔴Zaman sekarang, anak banyak dianggap rendah oleh sebagian orang, dianggap berpendidikan rendah dan
dianggap kurangnya pengetahuan tentang program pemerintah mengenai keluarga berencana.

🔴Jika dulu anak banyak adalah kebanggaan dan jadi prestise tersendiri. Mana yang benar? Menurut saya,
sedikit atau banyak anak itu pilihan. Yang paling utama adalah cara mendidik dan mempertanggung
jawabkannya.

🔴Sedikit atau banyak, jika kita sebagai orangtua tidak bisa menjadikan anak berkualitas di masyarakat
apalagi dihadapan Sang Khalik, tentu kita adalah orangtua yang gagal. Atau justru orang yang cuma sibuk
dengan mengoreksi urusan orang, sehingga tak mampu mengoreksi keluarganya sendiri.

🔴Anak adalah titipan Ilahi, dimana pertanggungjawabannya sampai pada titik akhir yaitu akhirat. Mengapa
kita tidak mencoba menjadikan mereka investasi akhirat sebagai muaranya?

🔴Jika orientasi kita pada kebaikan anak dan kebaikan kita juga sebagai orangtua, maka seharusnya kita
memperbaiki cara didik terhadap anak.

📑Apakah yang dikatakan sebagai anak penurut itu yang hanya berkata ‘ya bu atau ya ayah’.

🔴Kalau jawaban kita seperti itu, coba periksakan anak kita ke psikolog atau dokter khusus. Anak penurut
menurut saya bukan karena iya jawabannya, tetapi mengerti apa yang kita maksud dari perintah orangtua,
dari sisi benar atau salah.

🔴Jika si anak berargumen dari apa yang kita perintahkan, ditelisik dahulu, benarkah argumentasinya atau
justru kita yang salah menyuruhnya. Jika begitu kita jangan buru-buru menganggapnya bukan tipe penurut.

🔴Dapat juga anak mengerjakan perintah orangtua karena malas berdebat atau berargumen dengan
orangtua.Menurut saya,ini lebih berbahaya karena dapat menjadi ‘budaya’ Asal Bapak/Ibu Senang
(ABS).Bukankah selama ini kita seringnya menggunakan budaya tersebut yang berdampak pada krisis
moral?

🔴Seperti yang dikutip dari majalahummi, anak penurut tentu ditanamkan akidah, moral, tata krama dan
kebiasaan orangtua. Mampu menerima perbedaan sudut pandang.

🔴Orangtua tidak bisa meletakkan kekuasaan bahwa apapun kemauan, pendapat maupun perintah
orangtua adalah yang paling benar, absolut sehingga anak tidak punya ruang untuk memberikan
pendapatnya. Dan kemudian memberi cap ‘anak pembangkang’.

🔴Jangan jadikan anak sebagai pemuas obsesi orangtua, sehingga menganggapnya bukan anak
penurut.Tapi, berikanlah yang terbaik untuk anak, dalam pengasuhan orangtua, dan meneladani bukan
hanya sekedar pemerhati kehidupan orang lain yang kadang justru lebih baik daripada kita.
(📚 wajibbaca.com)
﴾ *Pembiasaan Bagian Penting Pendidikan Anak* ﴿

🔵Tak mungkin anak akan membatasi diri dari melihat tontonan televisi, jika kedua orang tuanya justru
sangat hobi nonton sinetron

🔵Repetition is mother of knowledge, demikian ungkapan Barat menyebutkan. Artinya, pengulangan atau
pembiasaan adalah induk dari ilmu atau pun pengetahuan dan ketrampilan.

🔵Lebih operasional disampaikan oleh Zig Ziglar, “Repetition is the mother of learning, the father of action,
which makes it the architect of accomplishment.”

🔵Maka tidak heran jika dalam dunia pendidikan di kenal istilah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Bahkan,
di dalam Islam, pendidikan bermula sejak seorang ibu positif mengandung.

🔵Anak yang sejak dalam kandungan terbiasa dengan perilaku baik ibu dan ayahnya, cenderung akan
mudah memahami apa yang baik dan mengerjakannya. Termasuk ketika dibiasakan mendengarkan bacaan
al-Qur’an, akan cenderung mudah menghafal Al-Qur’an di setiap fase pertumbuhannya.

🔵Untuk itu, penting bagi setiap orang tua mengkondisikan buah hati mereka dalam pendidikan yang
berdimensi pembiasaan secara konsisten.

🔵Anak-anak perempuan misalnya, sudah harus dibiasakan dididik dari kecil menggunakan jilbab.
Pembiasaan yang demikian akan memudahkan anak perempuan itu sendiri kelak memahami dan
mengamalkan syariat menutup aurat.

🔵Termasuk soal kesehatan mata. Anak yang sejak kecil terbiasa melihat gadget orang tuanya bahkan dalam
waktu berjam-jam setiap harinya, tidak lama sebelum masuk SD, anak tersebut sudah butuh terhadap yang
namanya kacamata. Mengapa, kebiasaan, jawabnya.

🔵Tidak heran jika ada ungkapan bahwa manusia itu akan menuai apa yang menjadi kebiasaannya.

🔵Anak yang terbiasa mendengarkan al-Qur’an akan terdorong untuk melantunkan ayat-ayat al-Qur’an.
Anak yang terbiasa mendengar lagu, ia akan mudah untuk bisa menyanyi, dan anak yang terbiasa menonton
adegan kekerasan di dalam film juga potensial menjadi sangat agresif memukul teman-temannya.

🔵Sekarang, ketika kita melihat seorang wanita dengan begitu mudahnya meninggalkan rumah tanpa jilbab,
hampir bisa dipastikan karena masa kecilnya tidak terbiasa menggunakan jilbab, ditambah kala dewasa,
masih tidak memahami konsep wajibnya memakai jilbab.

🔵Dengan demikian maka, kebiasaan positif harus diupayakan. Ingat, kebiasaan bisa membangun dan
menentukan masa depan. Orang sukses dan orang gagal, ditentukan oleh kebiasaan.

🔵Oleh karena itu penting kita memahami mengapa sholat harus lima kali dalam 24 jam sepanjang hayat,
dan mengapa dzikir harus diamalkan sebanyak-banyaknya. Membaca al-Qur’an mesti berulang-ulang,
bahkan dihafal dan dibaca diberbagai tempat dan aktivitas. Maknanya adalah pembiasaan.
🔵Dan, karena anak adalah peniru paling ahli dalam kehidupan, maka pembiasaan baik yang ditanamkan
kepada buah hati mesti dibarengi dengan pembiasaan berupa keteladanan dari kedua orang tua. Tidak
mungkin anak akan rajin membaca al-Qur’an, jika orang tuanya tidak memberikan keteladanan membaca
al-Qur’an secara ajeg.

🔵Demikian pula, tidak mungkin anak akan membatasi diri dari melihat tontonan televisi, jika kedua orang
tuanya justru sangat hobi nonton sinetron.

🔵Seperti dalam hal shalat, Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, “Suruhlah anak-anakmu mengerjakan shalat ketika
mereka berumur tujuh tahun. Pukullah mereka jika mereka meninggalkan sholat ketika usianya sudah
mencapai sepuluh tahun” (HR. Bukhari Muslim).

🔵Hadits di atas memberikan sebuah petunjuk bahwa masa paling lama dalam hal pembiasaan anak
melakukan kebaikan adalah tiga tahun. Konkretnya dalam hal mendirikan shalat.

🔵Jika anak telah dibiasakan dari umum 7 tahun shalat dengan baik dan berjalan lancar, maka umur 10
tahun akan terbiasa alias otomatis mengerjakannya. Tetapi jika masih belum otomatis, maka ada yang salah
dan karena itu perlu dievaluasi, tidak kemudian serta-merta anak dihajar karena memahami teks hadits
secara parsial.

🔵Boleh jadi kondisi itu sudah mengindikasikan bahwa orang tua, perlu memahami apakah buah hati sudah
bisa diajak berpikir atau belum.

🔵Jika sudah saatnya, maka sudah waktunya mereka mendapatkan pendidikan tahap berikutnya, yakni
tentang makna, motivasi, alasan, fungsi dan manfaat dari sebuah ibadah atau kebiasaan baik, sehingga
menjadi paham buah hati kemudian tergerak dengan sendirinya untuk mengamalkan atau membiasakan
segala kebaikan-kebaikan di dalam Islam dan kehidupan. (✒️Imam Nawawi / 📚Hidayatullah.com)

‫* ۝‬Peran Ayah Dalam Pendidikan* ‫۝‬

🔴Al Qur'an lebih banyak mencatat peran Ayah dalam mendidik anak-anaknya. Dialog dialog indah antara
Orangtua dan Anak di dalam Al Qur'an adalah dialog antara Ayah dan Anak. Lihatlah betapa indah dialog
Luqmanul Hakim dan anaknya, betapa indah dialog Ibrahim alaihissalaan dengan ananda Ismail
alaihissalaam.

🔴“Yaa Bunayya (wahai ananda)” jika dilihat sepintas orang menyangka itu panggilan lembut seorang bunda
pada anaknya namun ternyata begitulah Al Qur'an merekam dialog para ayah sejati memanggil lembut
anak-anaknya.

🔴Riset riset membuktikan peran keayahan (fatherhood) di sepanjang sejarah pada suku suku yang ada di
muka bumi dalam mendidik menunjukan peran yang dominan. Bahkan sejak bermain, membacakan kisah,
sampai kepada menuturkan narasi-narasi besar peran keluarga dalam peradaban adalah tugas para ayah.
🔴Bermain dengan ayah, disimpulkan sebagai bentuk membangun sikap dalam bersosial anak anaknya.

🔴Perintah bermain kepada anak, justru lebih ditekankan kepada ayah. Jadi bukan tanpa alasan ketika
banyak pakar pendidikan menyatakan bahwa tugas utama seorang ayah bukanlah mencari nafkah, namun
mendidik anak-anaknya. Maka diperlukan kemampuan mencari nafkah yang smart, agar sang Ayah tidak
meninggalkan peran mendidiknya di dalam keluarga.

Jadi apa sesungguhnya peran Ayah?

🗂️1. A Man of Mission and Vision

🔴Para ayah adalah pembuat misi keluarga, yaitu peran spesifik keluarga dalam peradaban. Lihatlah di
dalam Al Qur'an bagaimana Nabi Ibrahim alaihissalaam adalah sang pembuat misi keluarga. Misi keluarga
beliau diabadikan dalam doa-doanya.

🗂️2. Pensuplai Ego

🔴Seorang ayah diperlukan kehadirannya sebagai pensuplai Ego bagi anak anaknya. Supply ego ini
memberikan kemampuan “leadership” bagi anak anaknya, sementara ibu pemberi supply Emphaty atau
“followership”.

🔴Ayah dengan hadir dalam keluarga akan memberi keteladanan melalui sikap sikap yang berangkat dari
fitrah keayahannya dengan menunjukkan ketegasan, pembelaan pada keluarga, ketegaan yang penuh cinta
dll adalah supply ego yang berkesan bagi anak.

🗂️3. Pembangun Struktur Berpikir Dan Rasionalitas

🔴Ayah dengan rasionalitas berfikirnya, berkontribusi membangun struktur berfikir bahkan inovasi di
rumahnya atau di keluarganya. Kalau Ibu memberikan kemampuan emosional.

🔴Alangkah baiknya jika keluarga memiliki family knowledge atau kearifannya sendiri yang diwariskan turun
temurun.

🗂️4. Pensuplai Maskulinitas

🔴Para ayah diperlukan kehadirannya untuk memberikan suplai maskulinitas baik anak lelaki maupun anak
perempuan. Ayah dan Ibu harus hadir sepanjang usia anak sejak 0-15 tahun (Aqil Baligh). Anak lelaki pada
usia 7-10 tahun memerlukan lebih banyak kedekatan pada ayahnya untuk menguatkan konsep fitrah
kelelakiannya menjadi potensi peran seorang lelaki sejati.

🗂️5. Ayah Sang Raja Tega

🔴Pada usia 10 tahun ke atas, anak anak perlu diuji kemandirianya, keimanannya dgn beragam program,
nah para ayahlah sang raja tega yang mampu memberikan tugas tugas berat untuk menguatkan potensi
potensi anak menjadi peran peran peradabannya kelak. Dalam hal ini ibu sebagai “sang pembasuh luka”
yang memberi penawar bagi keletihan dan obat bagi luka dalam menjalani ujian.
🗂️6. Ayah Penanggungjawab Pendidikan

🔴Sesungguhnya ayahlah penanggungjawab pendidikan, yang merancang arah dan tujuan pendidikan
keluarganya sesuai misi keluarganya. Ibulah yang kelak mendetailkannya menjadi proyek atau kegiatan
harian.

🔴Secara fitrah bahasa, wanita lebih cerdas bahasa dibanding para lelaki. Wanita bicara 50rb sampai 70rb
kata perhari, jadi ibu memang lebih banyak membersamai anak.

🗂️7. Ayah Konsultan Pendidikan

🔴Melihat bahwa seorang lelaki “single tasking” dibanding wanita yang “multi tasking”, para ayah tidak bisa
terlalu banyak turun dalam hal detail, bahkan mereka perlu lebih banyak berada di luar masalah agar bisa
memberikan solusi yang jernih bagi para ibu yang dalam kesehariannya sudah dipenuhi banyak masalah
dalam mendidik.

🔴Para ayah yang tidak mau atau sulit terlibat dalam proses mendidik anak anaknya, umumnya adalah para
ayah yang tidak selesai dengan dirinya atau tidak bahagia menjalani karirnya walau sukses sekalipun, jadi
mereka harus dibantu agar kembali fitrahnya dan banyak didoakan.

🔴Forum-forum keayahan harus banyak dibuat untuk membekali keyakinan dan kemampuan para ayah
dalam mendidik anak anaknya. Komunitas ini juga harus bergerak membangun ekonomi bersama agar para
ayah dapat mencari nafkah lebih smart. (📚Harry Santosa)

‫* ۝‬Sukses Mendidik Anak Tanpa Emosi* ‫۝‬

🔴Selaras dengan tumbuh kembangnya, pada anak balita biasanya akan mulai terjadi perubahan-perubahan
perilaku. Di antaranya adalah muncul sikap penolakan anak terhadap lingkungan sosialnya. Saat keakuan
anak-anak ini mulai muncul, mereka mulai ingin membedakan dirinya dengan orang lain. Pada saat itu pula,
si kecil mulai mencoba keinginannya sendiri. Perubahan-perubahan ini yang lantas dipersepsi oleh para
orang tua bahwa anak menjadi mulai sulit diatur, bandel, maunya sendiri dan sebagainya, yang tidak jarang
kemudian sering menimbulkan kerepotan dalam memperlakukan mereka. Kondisi demikian ini, Insya Allah
akan mereda seiring dengan bertambahnya usia, berkembangnya kemampuan berpikir dan kemampuan
lainnya.

🔴Terkadang emosi kita memang akan ikut terpancing saat menghadapi anak yang “bandel”, suka
bertingkah terutama kalau sedang ada tamu. Menahan emosi (kemarahan) memang tidak mudah. Tapi
sebagaimana tabiatnya, bahwa emosi adalah bagian dari naluri, maka saat keinginan untuk marah itu
muncul tidak harus dipenuhi. Tapi bisa dialihkan atau ditunda (ditahan). Anda harus bisa menakar dan
memahami kadar emosi Anda sendiri, pada saat kapan dan situasi seperti apa biasanya muncul. Sehingga
Anda akan lebih mudah untuk mengontrol atau mengendalikannya. Luapan kemarahan hanya akan
berdampak buruk pada perkembangan perilaku anak. Bukankah anak balita banyak belajar dari apa yang
mereka lihat dan dengar? Rasulullah juga telah mengajarkan bagaimana semestinya memperlakukan anak-
anak. Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah ‫ ﷺ‬menciumi Hasan
bin Ali dan di dekatnya ada Al-Arqa’ bin Hayis At-Tamimi sedang duduk. Ia kemudian berkata, “Aku memiliki
sepuluh orang anak dan tidak pernah aku mencium seorang pun dari mereka”. Rasulullah segera
memandang kepadanya dan berkata: “Barang siapa tidak mengasihi, maka ia tidak akan dikasihi”. (HR.
Bukhari)

🔴Mengasuh dan mendidik anak memang tugas utama ibu, tapi diperlukan juga kerja sama untuk
meringankan tugasnya. Sekali waktu ayah membantu atau mengambil alih pekerjaan rumah dan anak-anak
dengan mengajak orang-orang terdekat yang bisa diminta bantuannya. Jika mempunyai anak yang relatif
lebih besar, dapat ditanamkan pengertian pada mereka untuk ikut membantu mengelola tugas rumah
tangga sehari-hari. Ajarkan prinsip kerja sama dan tanggung jawab sejak dini pada anak, agar ia terbiasa
bersikap mandiri, berinisiatif dan dapat diandalkan.

🔴Kelelahan yang sangat juga terkadang bisa menimbulkan stres, sehingga Anda gampang sekali marah.
Anak-anak pun tak luput menjadi sasaran kemarahan Anda. Lakukan pemilihan aktivitas dengan cermat.
Apalagi kalau Anda saat ini sedang hamil. Kelelahan, ketidakstabilan emosi akan berefek buruk pada bayi
dalam kandungan.

🔴Tingkatkan kesabaran Anda dalam menghadapi anak-anak. Jika tidak dengan kesabaran, bagaimana
mungkin akan sanggup menghadapi setiap masalah anak-anak dengan baik dari sejak bangun tidur sampai
tidur kembali. Sabar disertai dengan niatan ikhlas hanya semata-mata untuk mencari ridha Allah ‫ ﷻ‬akan
menjadi energi yang luar biasa. Maka, seberat apapun beban dan ujian yang diberikan lewat anak-anak,
Insya Allah akan dapat dihadapi dengan ringan. Selain sabar, bertawakallah pada Allah ‫ﷻ‬. Tak ada masalah
yang tidak ada penyelesaian. Begitu pula dengan persoalan anak-anak. Dan jangan lupa, berdoalah selalu
minta bantuan Allah ‫ ﷻ‬dalam menyelesaikan masalah anak-anak. Kadang kita sudah berusaha optimal
untuk memperlakukan dan memberikan yang terbaik. Tetapi sejatinya hanya Allah ‫ ﷻ‬jualah yang
membukakan mata, hati dan pikiran anak-anak kita untuk mau mengerti seperti yang kita inginkan.

‫* ۝‬Meluruskan Persepsi Anak Nakal* ‫۝‬

📄Ada anak yang ketika kecil nakal sekali, saat dewasa justru menjadi orang besar yang kehadirannya
memberi manfaat bagi ummat manusia. Tetapi ini bukan berarti untuk menjadi orang besar, masa kecilnya
harus nakal. Imam Syafi’i rahimahullah, semasa kecil menunjukkan antusiasme belajar yang sangat besar,
saat beranjak besar semakin berkobar-kobar semangatnya, dan di usia yang masih amat belia, yakni 16
tahun,telah memiliki kepatutan untuk memberikan fatwa. Sebuah kedudukan yang sangat tinggi bagi
seseorang yang mendalami agama ini. Beliau juga menjadi peletak dasar ushul fiqh yang sangat
berpengaruh hingga kini.

📄Tak sedikit pula kita membaca dalam sejarah tentang orang-orang yang membawa kerusakan di masa
dewasanya, ternyata saat kecil telah menunjukkan perilaku nakalnya. Bermula dari masa kecil yang tak
tertangani dengan baik, keburukan itu melekat padanya hingga masa dewasa. Ia rusak dan merusak orang
lain.

📄Apa yang ingin saya katakan dengan tulisan ini? Menyederhanakan masalah bahwa kenakalan anak justru
bermanfaat untuk keberhasilannya di masa dewasa, merupakan kesimpulan yang terlalu gegabah.
Sederhana itu memang tanda kebijaksanaan (simplexveri sigillum), tetapi terlalu menyederhanakan
persoalan tanda kurang wawasan dan dangkal berpikir. Sama kelirunya menganggap kenakalan anak
merupakan pertanda masa depan yang sangat buruk. Ini juga terlalu menyederhanakan masalah.

📄Di sebuah seminar, seorang bapak dari Dinas Pendidikan setempat menyampaikan dengan sangat
mantap. Ia berkata, “Anak nakal itu tidak ada. Sekali lagi, tidak ada. Yang ada adalah over-kreatif.” Ini
ungkapan yang indah, memukau dan membodohkan. Jika benar kenakalan itu merupakan bentuk over
kreatif, maka mafhum mukhalafah-nya yang tidak nakal pastilah menjadi orang-orang yang sangat kreatif.
Tetapi yang kita jumpai tidak demikian. Yang nakal, tidak kreatif. Yang tidak nakal pun sama: tidak kreatif.

📄Bapak yang terhormat tersebut melanjutkan perkataannya, “Kenakalan itu tidak ada. Yang adalah over
energi. Anak memiliki energi sangat besar, tetapi tidak tahu bagaimana menyalurkannya.” Hmm…., bapak
kita ini rupanya lupa bahwa salah satu masalah serius kita adalah hilangnya gairah belajar sehingga seakan
mereka tak punya energi. Ditakut-takuti tidak takut, diiming-imingi tidak kepingin. Dan ada anak-anak yang
justru menunjukkan perilaku tidak mau mengikuti perintah serta aturan. Semakin ia didorong melakukan,
semakin ia menunjukkan keengganan. Ia mengembangkan perilaku dawdling; makin disuruh, makin malas
ia bergerak.

📑 *Bedakan Memahami dan Menjuluki*

📄Belakangan ini banyak orangtua maupun guru yang menghindari kata nakal dengan keyakinan bahwa itu
mencegah kenakalan. Mereka bersibuk menghalus-haluskan kata, mengindah-indahkan istilah sehingga
justru semakin membingungkan. Makin dihalus-haluskan, makin jauh dari makna aslinya dan bahkan rancu
dengan berbagai istilah lain.

📄Sesungguhnya menghapuskan kata nakal samasekali berbeda dengan mengatasi kenakalan.


Kekhawatiran para pendidik terhadap istilah nakal agaknya bermula dari kerancuan antara memahami
kenakalan dengan menjuluki anak dengan sebutan nakal. Keduanya sangat berbeda. Kita memang tak
seharusnya memberi label negatif dengan menjuluki anak sebagai nakal, bandel dan sejenisnya. Tetapi
bukan berarti kenakalan itu tidak ada. Sama halnya seorang da’i harus memahami tentang berbagai bentuk
kemaksiatan, tetapi bukan berarti ia patut berkata kepada seseorang yang melakukan maksiat dengan
ungkapan, “Wahai Ahli Maksiat!”

📑Tetapi…

📄Sebagaimana kita tidak boleh menutup mata bahwa kenakalan itu ada, orangtua maupun guru juga tidak
boleh gegabah menilai perilaku anak sebagai kenakalan. Kerap terjadi apa yang dianggap sebagai kenakalan
anak, sesungguhnya adalah keengganan orangtua untuk mau berpayah-payah sedikit saja. Kadangkala yang
bermasalah ketika anak dianggap bertingkah justru kita selaku pendidik. Karenanya, kita perlu berusaha
memahami perilaku anak –termasuk kenakalan—dengan benar. Dan memahami kenakalan tidak sama
dengan menjuluki nakal kepada anak!

📑 *Ketahui Sebabnya, Selesaikan Masalahnya*

📄Secara umum, ada empat sebab kenakalan anak. Kerap disebut juga tujuan anak melakukan kenakalan,
yakni memperoleh perhatian, motif kekuasaan, melakukan balas dendam atau menghindari
kegagalan.Yang disebut terakhir ini sebenarnya lebih merujuk kepada kondisi ketika anak dituntut untuk
sempurna, tetapi ia merasa tidak akan sanggup memenuhinya, maka ia bertindak nakal justru agar
dimaklumi jika nantinya gagal. Jadi, kenakalan merupakan pelarian ketika ia merasa tidak akan berhasil.
Tetapi orang lain melihat sebaliknya, yakni ia gagal karena nakal.

📄Tiap-tiap jenis kenakalan memiliki ciri khas (karakteristik) yang berbeda-beda. Salah satu kunci
menyelesaikan masalah adalah dengan memahami betul ciri khas kenakalan anak, sehingga dapat secara
tepat memahami tujuan kenakalan anak. Jika kita dapat memastikan tujuan kenakalan –dan itu hanya satu
di antara empat—maka akan lebih mudah bagi kita melakukan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi
kenakalan tersebut.

📄Ada kenakalan yang bersumber dari rumah, ada pula yang tidak. Ini kita perlu ketahui agar dapat
memetakan masalah dengan jelas. Dalam kasus kenakalan untuk memperoleh perhatian, sumbernya bisa
berasal dari rumah, bisa juga berasal dari sekolah. Itu sebabnya, kadang ada anak yang baik di rumah, tapi
di sekolah memusingkan guru. Begitu pun sebaliknya, kita dapati kasus anak yang di rumah bikin orangtua
sakit kepala nyaris tiap hari, tapi di sekolah baik-baik saja. Jadi, kenakalan karena ingin memperoleh
perhatian umumnya muncul di tempat dimana ia sangat menginginkan perhatian.

📄Yang kadang dirancukan dengan motif memperoleh perhatian adalah kenakalan karena anak melakukan
balas dendam. Bersebab kita menganggap sama, tindakan yang dilakukan orangtua atau guru (jika kasusnya
muncul di sekolah) juga cenderung serupa dengan penanganan terhadap kenakalan karena ingin
memperoleh perhatian. Ini berakibat penanganan menjadi tidak efektif.

📄Perbincangan tentang kenakalan karena ingin memperoleh perhatian dan kenakalan untuk melakukan
balas dendam hanyalah sekedar contoh. Saya hanya ingin menekankan bahwa kita perlu mengetahui
sebabnya dengan baik, memahami sumbernya, memetakan secara tepat dan sesudah itu dapat mengambil
langkah yang sesuai dengan jenis kenakalan anak. (📚Mohammad Fauzil Adhim)
‫* ۝‬Cara Tepat Melarang Anak* ‫۝‬

🔴Anak tentu sering melakukan hal yang tidak seharusnya. Terkadang melakukan hal yang bisa
membahayakan dirinya sendiri. Sebagai orang tua, perlu ilmu cara tepat melarang anak. Agar anak bisa
tetap tumbuh berkembang secara baik. Bagaimanakah caranya. Semoga bermanfaat untuk ayah ibu.

🔴Anak pada usia batita paling senang bereksplorasi terhadap benda – benda dan lingkungan sekitar. Tak
heran anak batita suka melakukan berbagai hal baru untuk mendapatkan pengalaman baru. Rasa ingin
tahunya sangat besar, tak jarang juga rasa keinginantahuannya bisa mengundang bahaya. Misalnya hanya
ingin mengambil mainan didalam lemari , dia memaksa memanjat tanpa rasa takut akan jatuh. Sering juga
melanggar aturan dan kesopanan.

🔴Di usia ini anak lebih mengandalkan kemampuan indra. Dengan indra perabanya anak lebih suka
memegang ini dan itu dilanjutkan dengan indra penciumannya dimana anak sering terlihat sekali menciumi
benda walau-pun benda tersebut tidak mengeluarkan bau sediki-pun. Begitu juga dengan kebiasaan
memasukkan apa saja kedalam mulutnya tanpa memeperdulikan benda tersebut berbahaya atau tidak,
rasanya enak atau tidak, milik dia atau orang lain yang penting dia tertarik dan penasaran seperti apa
rasanya

🔴Anak batita sering sekali tidak menyukai kata larangan seperti “tidak” atau “jangan”. Maka, saat dilarang
malah seperti di suruh. Banyak diantara mereka yang tidak mengindahkan larangan tersebut, bahkan
sebaliknya malah melakukan hal yang kita larang. Sementara kita sebagai orang tua ingin memberi
pendidikan pada anak agar berperilaku baik. Agar tahu mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak.
Meski apa yang anda lakukan dengan kalimat berkebalikan ketika melarang sikecil, dan dia menaatinya, tapi
bukan itu cara yang tepat. Karena melarang hakikatnya adalah meminta menghentikan, bukan melakukan.
Kalimat menyuruh digunakan untuk malakukan suatu aktifitas tertentu.

🔴Tujuan kita melarang anak anak adalah supaya ia memahami konsekuensi dari perilakunya. Cara
melarang anak yang baik adalah dengan memberikan penjelasan mengapa kita melarangnya. Walaupun
mungkin ananda belum dapat memahami sepenuhnya, tapi proses ini merupakan proses belajar dan
melatih jalan pikirannya. Utarakan alasan yang masuk akal kepadanya. Dengan demikian ia bisa memahami
mengapa anda melarangnya. Ananda mungkin tetap tidak mau menurut, tapi dibutuhkan proses
pembiasaan dan berkelanjutan. Jangan pernah menyerah, teruslah memberikan contoh yang baik dan
terapkan larangan dengan cara yang tepat dan positif hingga terbentuk perilaku dengan benar pada anak.

🔴Sebagai contoh, ketika anak merengek dan memukul–mukul meja saat diajak makan di rumah makan.
Jelaskan bahwa perilakunya mengganggu orang disekitarnya. Walaupun mungkin anak tidak mau menuruti
kita, setidaknya ia mulai belajar untuk memikirkan lingkungan sekitarnya.

🔴Meski anak – anak tidak menyukai kata “jangan”, sebaiknya kita tidak alergi menggunakan kata tersebut
dalam membentuk perilaku anak. Dalam kehidupan yang serba modern banyak orang tua yang salah kaprah
dalam pola pengasuhan anak. Sejak kecil si anak dibiarkan tumbuh tanpa larangan. Sebagian orang tua
menganggap, melarang anak berarti membatasi gerak anak dalam bereksplorasi.

🔴Jika demikian, apa jadinya jika sikecil tak pernah mendengar kata ‘jangan’ dari orang tuanya? Bisa kita
bayangkan sikecil akan tumbuh menjadi anak tak terkendali karena hidup dalam lingkungan yang
membebaskannya melakukan hal apapun. Melarangnya bukan berarti mengekang bereksplorasi, akan
tetapi lebih kepada mengarahkan agar ia bisa hidup sesuai dengan norma yang sepantasnya ia kenal sejak
kecil. “tidaklah ada pemberian yang lebih baik dari orang tua kepada anaknya dari pada pendidikan adab
yang baik” (HR. Bukhari) (📚Media Umat 134)

‫* ۝‬Mengatasi Anak Kecanduan Game* ‫۝‬

🔴Jangan remehkan yang tampaknya sepele. Bermula dari yang kecil, dapat berkembang menjadi besar dan
menakutkan. Bermula dari permainan game elektronik yang ada di HP, jika dibiarkan, dapat menjadi
kecanduan game online beserta segala dampak buruknya. Ada dampak terkait dengan jenis game yang
dimainkan, ada yang terkait dengan kegiatan bermain game itu sendiri. Berawal dari game online,
seseorang dapat menjadi obsesif, agresif, tertantang berjudi, atau penyakit mental lainnya.

🔴Kecanduan sendiri bertingkat-tingkat, tetapi semuanya membawa madharat dan menyingkirkan


maslahat. Pada tingkat paling ringan, anak (bahkan orang dewasa) akan banyak membuang waktu yang
bermanfaat untuk memburu keasyikan dan menuruti fantasi. Pada tingkat yang lebih berat, banyak cerita
yang dapat saya sampaikan betapa anak yang sangat cemerlang kecerdasannya pun bisa berubah 180
derajat. Pun seorang suami yang penuh tanggung-jawab dapat kehilangan perhatiannya. Ia hanya sibuk
menuruti keasyikannya bermain game online, lupa anak lupa istri. Dalam keadaan seperti itu, jangan tanya
ibadah sunnah kepadanya.

🔴Saya perlu sampaikan ini karena belakangan kasus kecanduan game online semakin merebak dimana-
mana. Tak sedikit yang justru menimpa keluarga orang-orang yang memiliki perhatian besar terhadap
agama. Saya juga merasa amat perlu menulis ini agar kita tidak merasa tenang hanya karena yang mulai
asyik bermain game itu anak yang sudah kuliah atau remaja putri. Kecanduan game dapat menimpa siapa
saja, laki-laki maupun perempuan. Dalam sebuah kasus, seorang mahasiswi terbengkalai skripsinya karena
kecanduan game

🔴Saya tidak berbicara secara rinci tentang berbagai kondisi kecanduan. Mudah-mudahan lain waktu saya
dapat membahasnya. Saya hanya ingin menunjukkan sebagian keadaan. Pada tingkat yang cukup parah,
kecanduan game dapat memicu sikap ofensif, yakni kecenderungan untuk menyerang orang lain. Lebih-
lebih jika ia merasa terganggu, baik karena dinasehati atau karena ia merasa tidak nyaman saja dengan
kegiatan orang lain, meskipun itu saudara kandungnya. Anaknya yang sebelumnya manis, lembut
perangainya dan suka membantu, dapat sontak berubah menjadi kasar dan ringan lidah untuk membentak,
meski terhadap ibunya.
🔴Tentu saja tidak akan muncul sikap ofensif kecuali apabila selfish (hanya sibuk dengan dirinya sendiri,
mirip egoisme) menguat. Membentak dan menyerang secara lisan merupakan bentuk perilaku ofensif yang
masih relatif ringan. Yang lebih parah adalah tindakan fisik. Dan karena yang bersangkutan sedang
kehilangan kendali bersebab pikiran dan emosinya dikuasai game, maka perilaku ofensif ini dapat ditujukan
kepada siapa saja, termasuk orangtua. Padahal dalam kondisi normal, dia tidakakan melakukannya.

🔴Jika tidak segera memperoleh penanganan, anak dapat memiliki kecenderungan destruktif (merusak,
menghancurkan). Terlebih jika jenis game online yang ia sukai termasuk jenis ini, semisal perang. Jika
perilaku ofensif ditujukan kepada siapa pun yang membuatnya merasa terganggu, meskipun orang itu
sebenarnya tidak mengganggu dia, maka kecenderungan destruktif ini mendorong dia untuk merusak atau
bahkan menghancurkan (milik) orang lain. Boleh jadi ia menujukan tindakan tersebut kepada orang yang
tidak disukainya, atau ia rasa mengganggu. Boleh jadi ia berlaku destruktif kepada siapa pun disebabkan ia
sudah dikendalikan oleh waham akibat game. Inilah yang disebut obsesif.

🔴Yang sangat mengkhawatirkan adalah tingkatan kecanduan game online yang menyebabkan seseorang
terputus secara mental dari lingkungan sosialnya. Ia bersikap asosial. Ia tak lagi dapat bergaul secara wajar
dengan orang lain, kehilangan kepekaan, tak peduli orang lain terganggu oleh keadaan dirinya dan bahkan
ia lupa diri sendiri. Ada orang yang mampu berhari-hari bermain game non stop di Warnet (tidak mandi
dan tentu saja tidak shalat), tapi masih dapat berinteraksi dengan orang lain secara relatif wajar. Tetapi
anak –bahkan orang dewasa— yang sudah sampai pada tingkat asosial, ia dapat berminggu-minggu tidak
mandi karena tenggelam dalam game online maupun fantasi saat ia sedang tidak bermain game. Anak yang
sudah mengalami gejala asosial bersebab kecanduan game, saat bersama orang lain pun tidak dapat
berinteraksi secara wajar. Sebagian bahkan nyaris tak dapat berinteraksi sama sekali

🔴Ini tentu saja sangat tidak kita kehendaki. Alangkah sia-sia mendidik mereka bertahun-tahun jika harus
hancur oleh game online dalam waktu beberapa bulan saja. Tak ada artinya kecerdasan mereka yang
cemerlang, prestasi mereka yang menakjubkan dan berbagai keunggulan lainnya jika harus musnah oleh
permainan yang kita beli sendiri alatnya. Karena itu, justru sebagai bentuk kasih-sayang terhadap anak, kita
harus mencegah mereka dari berdekat-dekat dengan game online yang dapat menjadikan mereka
kecanduan.

🔴Dari beberapa kasus yang saya temui, kecanduan game online yang sampai pada tingkat sangat parah,
umumnya terjadi karena orangtua tidak sigap mencegah saat anak sudah mulai menunjukkan gejala
bermasalah, serta tidak ada ketegasan orangtua dalam melarang. Tak ada konsistensi sikap. Mungkin
orangtua marah, meledak-ledak sesaat, tetapi sesudah itu aturannya dapat ditawar oleh anak. Sementara
ketika anak sudah benar-benar kecanduan, rasa kasihan orangtua terhadap anak kadang salah sasaran.
Seharusnya rasa kasihan terhadap masa depannya dapat membuat ibu mengambil sikap tegas tanpa
kompromi, tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Ia memberi kesempatan lagi, lagi dan lagi karena tidak tega
melihat anaknya menderita.

🔴Sesungguhnya, cukuplah orangtua dianggap tega dan kejam apabila ia membiasakan anaknya hidup
mudah serta membiarkan anak menikmati kesenangan yang merusak masa depannya.
🔴Dalam kasus anak sudah benar-benar kecanduan, terlebih sampai tingkat destruktif atau asosial, salah
satu fase yang dilalui dalam proses terapi oleh profesional maupun penghentian kecanduan oleh pihak luar
memang sakauw. Anak terlihat sangat menderita karena ia dijauhkan dari apa yang membuatnya asyik.
Anak tampak sangat linglung, frustrasi, teriak-teriak atau menangis sendiri merupakan hal yang wajar.
Obatnya adalah didampingi atau dibiarkan dulu dengan pengawasan. Bukan diberi kesempatan untuk
bermain game lagi.

🔴Fase sakauw ini bisa sebentar bisa lama, tergantung tingkat kecanduannya dan kondisi lingkungan saat
anak menjadi pemulihan. Setelah fase sakauw berlalu, anak akan berusaha untuk menerima kenyataan
berupa hidup tanpa game. Tapi pada fase ini anak masih rentan kambuh kecanduannya, sehingga tetap
perlu dijauhkan dari perangkat yang dapat memancing ia untuk bermain game lagi, meski itu hanya berupa
HP yang ada game-nya.

🔴Saya tidak berpanjang-panjang tentang ini. Saya hanya ingin mengajak Anda semua, juga diri saya sendiri,
untuk berhati-hati. Mencegah itu jauh lebih baik daripada mengobatinya sesudah parah.

(📚Mohammad Fauzil Adhim / 📚 Majalah Hidayatullah)

‫* ۝‬Tips Mengatasi Kemarahan Buah Hati* ‫۝‬

🔴Kenalilah penyebab kemarahannya. Lapar, haus, kepanasan, kedinginan atau ingin buang air? Jika ya,
maka segera bantu untuk memenuhi kebutuhannya sambil didorong untuk dapat memenuhi kebutuhannya
sendiri, kecuali yang ia belum sanggup.

🔴Atau ada rasa tak nyaman karena sakit? Jika ya, bantulah untuk mengobati dan meringankan rasa
sakitnya. Hiburlah bahwa rasa sakitnya itu akan mengantar ke surga jika ia sabar, inilah saatnya
mengenalkan ketidakberdayaan manusia dan kekuasaan Allah menguji hamba-hamba-Nya.

🔴Bersama dengan pertolongan mengatasi kebutuhan dan rasa sakitnya, jangan lupa memberi contoh
mengungkapkan rasa marah dengan cara yang lebih baik. Tentu dengan contoh yang berulang-ulang
sebagai teladan. Suatu ketika ibu ingin marah, katakanlah “Habibah anakku, ibu ingin marah, tapi marah
membuat ibu akan sangat lelah dan menjauhkan dari surga. Ibu yakin tanpa ibu marah, Habibah dapat
mengerti bahwa setiap pulang sekolah Habibah mesti ganti pakaian dan menyimpan sepatu di rak nya.
Supaya baju seragam yang kotor segera dapat dicuci dan jika besok Habibah mau pakai sepatu itu mudah
ditemukan di raknya. Bantu ibu agar tidak perlu marah, ya Nak.”

🔴Contoh-contoh lain ungkapkanlah rasa sakit atau lapar, haus dengan ekspresi dan perbuatan yang tepat.
Bukan marah-marah dan mengumpat. Hargailah ungkapan ekspresi anak, termasuk marah dan senyumnya.
Agar ia mengerti bahwa ekspresi sangat penting dan berharga bagi dirinya dan orang lain. Kebanyakan
orangtua lupa menghargai ekspresi positif anak. Masih jarang seorang ibu berkata, “Senang sekali melihat
Abdullah tersenyum, serasa dapat rizki segunung emas”. Atau ketika mendengar anak menyanyi riang,
bermain bersama saudara dan temannya tanpa berkelahi. Apresiasi berupa pujian tidak lebih sering
daripada luapan marah ketika anak berbuat salah. Hal ini menyebabkan anak merasa tak perlu tersenyum,
menjaga ketenangan orang lain atau bernyanyi riang. Toh tak ada penghargaan untuk itu. Ingatlah bahwa
anak-anak usia dini masih memilah dan memilih berdasarkan nalurinya, menyenangkan atau tidak
menyenangkan. Kerja keras orangtua membuat kondisi menyenangkan berbuat kebaikan sehingga
memudahkan anak-anak memilih kebaikan dalam kehidupannya.

🔴Apabila pemicu kemarahan anak terkait hubungan/interaksi dengan anak lain atau orang dewasa,
cobalah mengerti (dengan analisa peristiwa yang dihadapi anak-anak). Bagi anak yang ekstrovert (terbuka)
lebih mudah memahami dengan siapa ia mengalami masalah. Tanpa menyalahkan siapapun katakana
bahwa masalah itu dapat diselesaikan tanpa marah-marah.

🔴Kemudian ajaklah bicara tentang bagaimana kira-kira menyelesaikan masalahnya. Hal ini penting untuk
menumbuhkan dan meningkatkan merajut penyelesaian masalah. Kebiasaan mendiktekan pemecahan
masalah dapat menghambat tumbuhnya inisiatif dan daya kreasi. Tentu ini bertentangan dengan target
pengasuhan, yaitu mencetak pemimpin dan problem solver. Dua target ini dapat diraih melalui berbagai
peristiwa sehari-hari dengan teladan, pembiasaan, pendampingan dalam pemecahan masalah atau dalam
kisah-kisah teladan.

🔴Bagi anak yang introvert (tertutup) ada sedikit kerja keras untuk mengungkap penyebab kemarahannya.
Cobalah mengingat kembali sepanjang hari ia bersama siapa dan apa saja yang dialaminya. Tanpa
menuduh, katakan berbagai kemungkinan penyebab marahnya dengan gaya bercerita. Misalnya “Tidak
semua anak suka diatur, ya”. Atau “Di sekolah kadang-kadang suka ada yang jahil ya, Nak”, “Tidak semua
mereka suka duduk tertib”. Dan lain-lain yang memungkinkan menjadi penyebab kemarahannya. Dengan
empati dan sikap bersahabat, anak-anak ini dapat mengungkapkan perasaannya. Pada saat ia sudah dapat
menulis, doronglah untuk menuliskan perasaannya. Kemampuan menulis juga diperlukan untuk banyak hal
selain mengungkapkan perasaan.

📑Kiat Hadapi Kemarahan Anak

🗂️1. Jangan hadapi kemarahan dengan kemarahan.

🗂️2. Temukan penyebab kemarahan dengan tepat dan cepat dan selesaikan persoalan sebagaimana
penjelasan sebelumnya.

🗂️3. Tetaplah tenang agar dapat bersikap tepat.

🗂️4. Berikan ketenangan dengan membelainya, memeluknya.

🗂️5. Jika masih diperlukan menyalurkan emosinya, beri kesempatan dengan pilih cara yang tak berbahaya,
seperti menangis, memukul bantal.
🗂️6. Penyaluran emosi tersebut harus dikatakan sebagai langkah yang terpaksa dan ingatlah menangis dan
memukul bantal membuatnya lelah.

🗂️7. Sesegera mungkin setelah agak reda kemarahannya, ajaklah bicara tentang masalahnya dan
bagaimana langkah yang harus ditempuh apabila terjadi lagi.

🗂️8. Disiplinkanlah orang dewasa di sekitar anak-anak untuk menampakkan emosi dengan cara sebaik-
baiknya. Komunikasi verbal dan non verbal (ekspresi) yang tepat sangat berguna untuk memberi suasana
tenang. Kendali emosi yang baik pada orang disekitarnya akan memberi contoh menahan marah.

🗂️9. Hargailah ungkapan ekspresi anak saat marah maupun tidak. Beri pujian pada saat ia tidak marah, atau
ketika ia tersenyum dan bernyanyi riang.

🗂️10. Hindari bersikap negatif terhadap kemarahan anak. Yakinlah bahwa dibalik kemarahannya ada
potensi kepemimpinan. Tinggal diarahkan ungkapan kemarahan yang tepat.

🗂️11. Libatkan ia dalam memecahkan masalahnya agar tumbuh kemampuan menyelesaikan masalah sejak
dini.

🗂️12. Hindari hukuman selama masih banyak cara lain untuk mengatasi kemarahan anak. Hukuman yang
tidak tepat waktu dan bentuknya hanya akan membuat anak kebal nasehat dan membenci sang
penghukum

🗂️13. Tidak setiap kemarahan harus diatasi, jangan terpancing apabila kemarahannya muncul karena
“dawdling” (minta perhatian dengan cara-cara yang tidak disukai orang lain). Terpancing emosi atau
menaruh perhatian saat anak dawdling hanya akan melestarikan kebiasaan dawdling nya. Langkah yang
paling tepat jika terjadi dawdlingpada anak adalah membiarkannya hingga reda emosinya. Beri perhatian
setelah kemarahannya ia selesaikan.

🔴Setiap langkah menghadapi anak dapat dijadikan sebagai bagian proses mendidik calon pemimpin dan
problem solver. Selamat berjuang mendidik buah hati, semoga dengan kerja keras bersama dapat segera
lahir generasi terbaik, generasi khoiru ummah, generasi pemimpin dan problem solver.

(📚Menjadi Orang Tua Sejati / 📚AbuZaid dan Ridha Salamah.)

﴾ *7 Cara Mengatasi Anak yang Nakal dan Bandel* ﴿

🔵Menghadapi anak-anak yang nakal agar mau menuruti kemauan kita tidak dapat dilakukan dengan cara
yang keras. Orangtua harus mengetahui berbagai cara yang baik, tanpa harus menghujani dengan cubitan
dan pukulan.

🔵Sebab tindakan tersebut justru dapat berdampak buruk terhadap mereka. Nah, berikut ini beberapa cara
untuk mengatasi anak yang nakal agar mudah diatur.
📝1. *Memberikan Contoh yang Baik*

🔵Seringkali anak-anak dengan karakter sifat bandel akan meniru sikap orang-orang di sekitarnya. Oleh
sebab itu, sebagai pembimbing yang baik, hendaknya Anda memberikan contoh yang teladan dalam
berbagai hal.

🔵Baik ucapan maupun perbuatan, sebaiknya Anda kerjakan dengan baik, terutama ketika berada di depan
anak-anak. Jangan sampai Anda plin plan ketika melarang anak melakukan sesuatu hal dan justru Anda
sendiri yang melanggarnya.

📝2. *Menetapkan Aturan dan Hukuman*

🔵Menghadapi anak nakal memang harus dengan memberlakukan sedikit aturan serta sanksi jika
melanggarnya. Misalnya Anda memberlakukan aturan pada anak untuk tidak bermain sebelum mereka
belajar terlebih dahulu.

🔵Sedangkan hukuman yang diberikan bukanlah semacam pukulan ataupun tindakan lainnya yang berbau
kekerasan.

🔵Jika mereka melanggar peraturan di atas, Anda bisa memberikan hukuman seperti tidak memberikan
uang jajan, dan tidak mengizinkan mereka bermain di luar rumah misalnya.

🔵Tindakan semacam ini akan membuat mereka memahami resiko yang akan didapatkan jika mereka
melanggar aturan. Sehingga mereka akan lebih mudah untuk diatur.

📝3. *Memberikan Tanggung Jawab*

🔵Anda dapat memberikan mereka tanggungjawab seperti meletakkan buku di tempatnya ataupun
meletakkan sepatu di rak yang telah disediakan.

🔵Dengan kebiasaan baik tersebut, anak-anak menjadi memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi serta
menumbuhkan sikap kedisiplinan.

📝4. *Bersikap Terbuka*

🔵Menghadapi anak-anak nakal dan bandel memang harus diiringi dengan sikap yang terbuka. Hal ini akan
memudahkan Anda memahami apa yang mereka inginkan sehingga solusi dapat didapatkan secara
bersama-sama.

🔵Selain itu, Anda juga harus terbuka mengenai semua aturan dalam rumah yang Anda tetapkan. Jelaskan
dengan baik mengapa hal tersebut perlu dilakukan serta menggunakan alasan-alasan yang masuk akal.

🔵Sebab anak-anak akan menanyakan dan mengingat alasan yang Anda lontarkan, terutama anak usia
remaja yang sangat kritis dengan alasan yang kurang logis.
📝5. *Arahkan Minat Bakatnya*

🔵Jika mempunyai anak dengan sifat yang suka membangkang, sebaiknya tidak hanya Anda amati dari sisi
buruknya. Silahkan Anda selami lebih dalam untuk melihat sisi positif dalam dirinya.

🔵Misalnya di balik sikapnya yang nakal dan bandel, anak Anda memiliki bakat terpendam.

🔵Dengan mengetahui minat dan bakatnya, Anda bisa mengarahkan mereka untuk melakukan aktivitas
tersebut serta dapat lebih mengontrol sikapnya yang bandel.

📝6. *Bersikap Lembut*

🔵Menghadapi anak yang nakal dengan cacian justru dapat memperburuk karakter sifatnya. Terutama jika
Anda melakukan hal tersebut di hadapan teman-temannya.

🔵Jika Anda melihat anak-anak melakukan kesalahan, sebaiknya ajak mereka berbicara baik-baik. Tanyakan
mengapa mereka melakukan hal tersebut. Bisa jadi alasan mereka melakukannya karena terpaksa atau
khilaf.

🔵Setelah itu, barulah Anda dapat melanjutkan dengan memberikan nasehat-nasehat yang baik, tanpa
memberikan tekanan padanya.

📝7. *Memberikan Kebebasan Berpendapat*

🔵Anak yang nakal dan bandel bukan berarti tidak memiliki hak untuk mengungkapkan pendapat. Misalnya
ketika Anda kurang setuju dengan teman bermainnya yang kurang baik. Maka jangan langsung mengatakan
bahwa hal tersebut, melainkan membicarakan perlahan dengan kepala dingin.

🔵Jika mereka mengungkapkan pendapatnya, jangan langsung menolak. Tetapi dengarkan hingga mereka
selesai berbicara.

🔵Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendidik anak yang nakal dan bendel. Dengan
pendekatan yang tepat, tentu akan lebih mudah membuat mereka menjadi pribadi yang penurut.

📚 websitependidikan.com
﴾ *Anak Bukan Boneka, Ini Keburukan Memaksa Anak Menuruti Keinginan Orangtua* ﴿

🔵Apakah kita termasuk orangtua yang memperlakukan anak seperti boneka?

📑"Habis ini ngaji yaa... nanti malam les musik, besok kamu ikut lomba, akhir pekan juga."

🔵Ketika sedang bermain boneka, kita bebas melakukan apapun yang kita inginkan terhadap boneka
tersebut. Bisa memilihkan baju, sepatu, gaya rambut, nama, profesi, sesuka hati kita. Namanya juga
boneka... tidak memiliki kemampuan untuk memilih sendiri dan tidak memiliki perasaan.

🔵Sayangnya, ketika sudah menjadi orangtua... banyak lho yang masih memperlakukan anaknya seperti
boneka. Anak tak mempunyai pilihan, tak ada kebebasan, yang ada hanyalah keharusan memperturutkan
obsesi orangtuanya. Seolah-olah anak tak memiliki perasaan.

🔵Memang sering kali orangtua bermaksud baik, ingin anaknya menjadi pribadi hebat nan berprestasi, akan
tetapi orangtua perlu 1 kunci utama agar tidak menjadikan anak pasif seperti boneka, yakni komunikasi.

🔵Kita perlu menghormati pilihan anak, sehingga penting sekali untuk berkomunikasi dan meminta
persetujuan anak sebelum memutuskan sesuatu untuk mereka.

📑"Sayang... Umi pengen kamu jadi hafizhoh, hafal quran... keuntungannya luar biasa di dunia dan akhirat,
kamu mau gak?"

🔵Biasakan memberi penjelasan dan persetujuan anak. Lebih baik lagi kalau anak diberikan beberapa
pilihan sehingga mereka tidak merasa terpaksa menjawab "Ya".

🔵Jangan sekali-kali mengancam anak, "Kalau kamu tidak mau... berarti kamu tidak sayang sama Umi," ini
adalah pemaksaan secara halus, anak akan merasa tidak berdaya.

🔵Tirulah cara Nabi Ibrahim alaihissalam mendidik putranya, Ismail, bahkan untuk melakukan perintah Allah
yang jelas-jelas tidak boleh ditolak... Nabi Ibrahim tetap berkomunikasi dan meminta persetujuan putranya.

🔵Mengapa penting tidak memperlakukan anak seperti boneka?

✒️1. Anak tidak terbiasa mengambil keputusan

Segala sesuatu sudah didesain oleh orangtua, sehingga anak tidak terbiasa memilih dan membuat
keputusan berdasarkan keinginan dan pertimbangannya sendiri. Hal ini akan terbawa hingga anak dewasa.

✒️2. Anak memendam kemarahan dan kekecewaan pada orangtua

🔵Orangtua merasa telah memilihkan yang terbaik untuk anak, tapi coba perhatikan deh... jangan-jangan
anak kecewa dan marah dengan jalan hidup yang anda pilihkan untuknya tanpa persetujuannya.

🔵Ujung-ujungnya... anak bisa 'balas dendam' ketika kelak dewasa, yakni dengan melarikan diri dari
kekuasaan orangtuanya.
✒️3. Anak kehilangan keindahan masa kanak-kanaknya

🔵Banyak orangtua yang tidak sadar telah menghilangkan masa kanak-kanak yang indah dari hidup anaknya.
Karena obsesi orangtua, anak disekolahkan di fullday school misalnya, penuh dengan les dan kursus ini-itu,
sehingga waktunya tidak tersisa untuk sekadar bermain bersama temannya.

🔵Kalau memang hal tersebut yang dikehendaki anak... tidak mengapa, masalahnya adalah kalau
sebenarnya anak ingin bebas bermain namun dilarang orangtua dengan alasan ini itu, dan waktu mainnya
harus digantikan dengan hal lainnya.

🔵Memang tidak mudah menjadi orangtua... tapi juga tidak sulit kalau kita menyeimbangkan keputusan kita
antara akal dengan hati. Rem obsesi kita terhadap anak, biarkan mereka juga ikut memilih dan membuat
keputusan. Semoga Allah menjadikan kita orangtua yang mampu bertanggungjawab. (📚 Ummi-online)

﴾ *Anak Suka Minta Belikan Ini Itu Orangtua Sebaiknya Melakukan Hal Berikut* ﴿

🔵Salah mendidik di masa kecil, bisa menjadi boomerang di waktu putra-putri kita remaja dan dewasa.

🔵Mungkin saja apa yang anak-anak minta saat ini masih ringan, hanya berupa mobil-mobilan atau boneka
barbie. Tapi kalau terus-menerus kita belikan tanpa mendidik mereka hal yang seharusnya mereka ketahui,
maka ketika mereka dewasa, permintaannya akan makin mengerikan.

🔵Ada anak remaja yang minta dibelikan tiket ke luar negeri meskipun orangtuanya baru saja menjalankan
operasi tumor. Ada yang mogok tak ingin kuliah kalau tidak dibelikan motor gede. Ada yang meraung-raung
atau kabur dari rumah untuk protes karena tidak dibelikan mobil sport yang diinginkannya.

🔵Maka, coba lakukan ini ketika anak-anak kita minta dibelikan ini dan itu:

🗂️1. Jika anak masih usia 3-5 tahun

🔵Pelajaran yang harus diberikan orangtua adalah:

🔵Kita harus menunggu untuk membeli sesuatu yang kita inginkan

🔵Menurut Beth Kobliner, penulis buku Get a Financial Life, ini adalah konsep yang sulit dipelajari oleh
siapapun, dengan usia berapapun. Akan tetapi orangtua harus mengajarkannya.

🔵Bukannya tidak dibelikan, tapi belajarlah menunggu terlebih dulu, bisa dengan menabung setiap hari,
atau setidaknya minta anak bersabar selama beberapa waktu, misalnya 1 bulan, untuk mendapat barang
yang mereka inginkan.

🔵Dengan mengajarkan hal ini, anak tidak akan menggebu-gebu memperturutkan nafsunya untuk membeli
sesuatu. Lagipula sering kali anak akan tersadar bahwa barang yang dia inginkan tersebut sudah tidak
menarik lagi, maka dalam waktu sebulan tersebut ia akan memikirkan barang lain yang lebih penting dibeli.
🗂️2. Jika anak usia 6-10 tahun

🔵Berikan pelajaran bahwa jumlah uang terbatas, maka mereka harus belajar membuat prioritas barang
apa yang perlu dibeli lebih dulu.

🔵Misalnya, beritahukan bahwa bulan ini Ibu punya uang 50ribu, apakah ada yang adik ingin beli, coba
dibuat daftar apa saja yang ingin dibeli, dan beri tanda mana yang paling penting dibeli terlebih dulu.

Kita harus membuat pilihan untuk apa saja uang kita. (📚Ummi Online)

‫* ۝‬Serial Parenting* ‫۝‬

﴾ *Ciri-ciri Ibu Idaman yang Sudah Jarang Ditemui* ﴿

🔵Tahukah anda bahwa tidak semua ibu menjadi idaman bagi anak-anaknya? Misalnya karena terlalu galak,
menggunakan kekerasan dalam perkataan maupun perbuatan, ataupun terlalu cuek terhadap anak.

🔵Tapi ada pula ibu yang menjadi sosok idaman bagi anak-anaknya. Berikut ini ciri-cirinya:

📑1. Perhatian penuh pada anak

🔵Ketika anak membutuhkannya, ibu senantiasa siap mendengarkan celoteh mereka dengan sepenuh hati.
Bukankah hal ini sudah jarang kita temukan?

🔵Saat ini TV dan hp tampaknya menjadi saingan utama anak-anak, karena begitu banyaknya ibu yang lebih
fokus ke hp dan tayangan TV ketika anak minta diperhatikan olehnya.

📑2. Berinteraksi dengan anak

🔵Yang disebut interaksi adalah adanya komunikasi dua arah. Banyak ibu yang sekadar menyuapi,
memandikan, dan mengantar anak sekolah tanpa ada komunikasi sama sekali.

🔵Cobalah review bagaimana interaksi kita dengan anak-anak. Apakah kita lebih banyak diam daripada
bercanda dan bercerita dengan anak-anak?

📑3. Bahagia dan tak banyak mengeluh

🔵Ibu yang selalu terlihat muram serta mengeluh dan banyak komplain akan membuat anak enggan untuk
menyukainya. Sebaliknya, ibu dengan karakter bahagia dan ceria akan mudah disukai anak-anak.

📑4. Sabar

🔵Namanya juga anak-anak, tentu saja banyak tingkah polahnya, ibu yang bersabar biasanya bisa tetap
tenang ketika anaknya melakukan kesalahan, dan bisa menasihati sang anak dengan baik. Ada tipe ibu yang
mudah main tangan, pukul atau cubit ketika anaknya berbuat kesalahan, tentunya hal ini menyakiti harga
diri anak.

📑5. Gemar bercerita

🔵Ibu yang suka bercerita biasanya menjadi idaman anak-anak karena membuka cakrawala berpikir
mereka. Apakah kita sudah menjadi ibu yang gemar bercerita?

📑6. Adil

🔵Membagi sama rata bukanlah ciri-ciri adil, adil itu berarti mampu memberikan sesuai porsinya. Ada ibu
yang menyamakan kebutuhan si kakak dengan si adik, padahal kebutuhan kakak bisa jadi lebih besar
daripada si adik.

🔵Ada pula ibu yang selalu memenangkan si anak laki daripada anak perempuan. Atau sebaliknya,
ketidakadilan ini tentu menyakitkan untuk sang anak.

📑7. Mengenalkan anak pada Allah dengan kasih sayang

🔵Ada ibu yang mengenalkan Allah sebagai zat yang 'menakutkan', kalau tidak shalat akan dipanggang di
neraka, kalau tidak pakai jilbab akan digantung rambutnya di atas api neraka, tentunya anak-anak menjadi
takut pada Allah karena kesadisan cerita yang didengar dari sang ibu.

🔵Namun ada pula Ibu yang mengenalkan Allah sebagai zat yang maha pengasih dan penyayang, "Kita bisa
makan setiap hari karena rezeki dari Allah, kita bisa aman di rumah berlindung dari panas dan hujan karena
rezeki dari Allah." Dengan demikian, anak mengetahui bahwa segala kebaikan yang ia nikmati adalah
pemberian Allah. (📚Ummi Online)

﴾ *7 Ciri-Ciri Orangtua Yang Salah Mendidik Anak* ﴿

🔵Apakah kita termasuk orangtua yang salah mendidik anak? Coba kita simak beberapa ciri-ciri berikut ini,
semoga bisa menjadi bahan introspeksi karena sejatinya anak adalah titipan Allah ‫ ﷻ‬yang harus dijaga :

📝1. Sering mengeluarkan kata-kata sumpah serapah, makian, dan kutukan pada anak

📑“Anak pelit! Bodoh! Tak tahu diuntung!”

🔵Pernahkah kita mengucap kata makian pada anak kita? Astaghfirullah, kata yang diucap orangtua bisa
menjadi doa untuk buah hatinya, apalagi hardikan bisa merusak sel otak anak kita, jangan pernah
melakukan hal ini lagi ya, karena sama sekali bukan contoh yang baik untuk anak. Suatu saat mereka akan
meniru dan gantian menghujani kita dengan sumpah serapah.
📝2. Membanding-bandingkan anak, baik dengan saudara kandungnya sendiri maupun dengan anak lain

📑“Tuh adikmu lebih pintar! Kamu kok gini aja gak bisa sih?”

🔵Mungkin maksudnya ingin menyemangati, tapi percayalah membanding-bandingkan anak dengan orang
lain sama sekali bukan cara yang tepat. Justru rasa percaya diri anak atau kepercayaan anak pada diri kita
akan menurun jika sering dibanding-bandingkan.

📝3. Menasihati anak atau memarahinya di depan orang lain

🔵Menasihati anak di depan orang lain bisa membuatnya malu karena tampak bodoh, apalagi kalau sampai
orangtua memarahi anak di depan umum. Anak akan merasa kehilangan harga diri, dan kemungkinan orang
lain membully dirinya bisa lebih besar. “Ibunya saja memarahi dia, berarti kita pun boleh memarahi dia…”
Itulah sinyal yang ditangkap oleh sekitar.

📝4. 'Menyetir' anak agar menjadi seperti yang orangtua inginkan

🔵Anak diikutsertakan les bahasa Inggris, les biola, les menyanyi, les berhitung, les mengaji, astaghfirullah…
kalau anak memang senang dan mengerti mengapa ia perlu mengikuti les, rasanya tidak ada salahnya,
apalagi kalau ia menikmati semua les tersebut. Tapi kalau anak justru merasa stres dan bahkan depresi,
tolong orangtua hentikan 'menyetir' anak mengikuti obsesi orangtua.

📝5. Selalu meminta anak memperoleh nilai terbaik dan tidak mentolerir kegagalan

🔵Orangtua yang bijak akan memberi ruang untuk anak melakukan kesalahan dan membiarkan mereka
belajar dari kegagalan yang pernah dialaminya, karena menyadari pentingnya kegagalan untuk mendidik
anak lebih kuat dan bersabar. Akan tetapi orangtua yang salah pola didiknya akan menerapkan cara
perfeksionis di mana anak tidak boleh gagal sekalipun.

📝6. Jarang berinteraksi atau mengobrol bebas dengan anak

🔵Hanya sekadar memakaikan anak baju, memandikan, menyuapi, dan meninabobokan tidaklah dapat
dikatakan telah berinteraksi dengan anak.

🔵Apakah kita sudah tahu kegiatan kesukaan anak? Pelajaran apa yang mereka anggap sulit? Siapa teman
terdekat mereka? Siapa guru yang mereka sukai? Apa yang terjadi hari ini di sekolah mereka?

🔵Kita akan mengetahui banyak hal tentang anak-anak ketika mengobrol bebas dan lepas dengan mereka.

📝7. Ogah meng-upgrade diri dengan ilmu parenting terkini

🔵Orangtua yang tak mau tahu dengan ilmu parenting terkini berarti tak mengerti tingginya kedudukan
ilmu dalam Islam. Banyak yang perlu dipelajari karena hubungan orangtua dengan anak bisa menjadi
hubungan yang sangat rumit. (📚Ummi Online)
‫* ۝‬Bila Anak Suka Merengek* ‫۝‬

🔴Setiap anak diberikan potensi hidup oleh Allah ‫ ﷻ‬yang salah satunya berupa naluri untuk
mempertahankan diri. Rengekan merupakan salah satu manifestasi dari naluri mempertahankan diri pada
anak, karena merengek biasanya dijadikan senjata ampuh anak-anak usia balita ketika meminta sesuatu
yang diinginkan atau saat menerima ketidakadilan. Rengekan juga menjadi cara efektif yang dilakukan anak-
anak untuk menarik perhatian orang tuanya. Meski sering dianggap sebagai sesuatu yang wajar, orang tua
sebaiknya menghadapi rengekan anak dengan cara yang tepat. Selalu mengabulkan permintaan si kecil
ketika merengek, akan membuatnya belajar bahwa ia bisa mendapatkan apapun yang ia inginkan dengan
merengek. Dan tentu saja ini bukan suatu pendidikan yang baik buat anak.

🔴Hal penting yang semestinya kita pahami adalah jangan pernah membiarkan si kecil menjadikan rengekan
sebagai kebiasaan. Ajarkan pada anak, bagaimana seharusnya mengekspresikan keinginannya. Berilah
contoh yang baik bagaimana cara berkomunikasi yang efektif. Misalnya, jika si kecil menginginkan sesuatu,
ajarkan dia berkata, “Mi, aku mau mobil-mobilanan itu. Boleh, tidak?”

🔴Selain itu, biasakan anak untuk membagi perasaannya. Seorang anak yang dapat mengutarakan
perasaannya, kemungkinan besar tidak akan gampang merengek. Saat anak meminta sesuatu sambil
menangis, jelaskan rengekannya itu tidak akan berhasil, sampaikan bahwa Anda hanya mau
mendengarkannya jika dia menggunakan suara biasa. Jika rengekan si kecil mulai berkurang atau dia
meminta sesuatu dengan manis, berikan reward. Penghargaan tak harus berbentuk barang. Pujian Anda
yang tulus juga bisa membuat anak senang.

🔴Bila cara-cara tadi belum berhasil, tak ada salahnya Anda mengalihkan konsentrasinya pada hal lain yang
menarik perhatiannya. Hal ini bukan berarti menghindarkan anak pada suatu masalah. Tapi mengajarkan
pada anak untuk menunda atau mengalihkan bahwa setiap keinginan yang merupakan manifestasi dari
naluri tidak harus dipenuhi. Kondisi lelah, lapar, atau sakit bisa juga membuat anak rewel dan suka
merengek. Karenanya, pastikan anak selalu terpenuhi kebutuhan jasmaninya secara cukup, dan
mendapatkan lingkungan yang nyaman. Orang tua juga harus dapat menjadi contoh. Karena anak banyak
belajar dari apa yang dia lihat dan dengar. Jika sekali waktu, tanpa sadar, Anda meminta pada anak atau
pasangan, dengan cara merengek, jangan salahkan anak bila mencontohnya.

🔴Jika ada nenek di rumah terkadang memang sulit untuk konsisten dengan pola asuh yang ingin kita
terapkan pada anak. Tidak jarang nenek juga ikut mencampuri dan mewarnai pola asuh yang sudah kita
terapkan. Tentu hal ini dilakukan nenek karena rasa sayang beliau pada cucunya. Hanya saja terkadang
mengganggu karena apa yang dilakukan nenek biasanya cenderung untuk menuruti dan membuat senang
cucunya.

🔴Sebaiknya komunikasikan dengan baik. Ajak nenek berbicara dan berdiskusi tentang pentingnya pola
asuh yang konsisten agar anak tidak bingung. Jika Anda merasa tidak enak menyampaikannya, ajaklah suami
untuk membicarakan masalah ini dengan nenek. Sampaikan pada nenek tentang pentingnya pola asuh yang
seragam. Jika tidak terkomunikasikan dengan baik, tidak jarang campur tangan nenek akan menimbulkan
kesalahpahaman, sekaligus juga dapat berakibat buruk pada perkembangan anak. Carilah suasana yang
tepat agar keinginan Anda bisa tersampaikan dengan baik. Insya Allah jika dikomunikasikan dengan baik,
nenek akan dapat memahaminya. Toh semua ini demi kebaikan cucunya juga. Semoga Allah ‫ ﷻ‬menjadikan
ananda anak yang shalih…. Amiin… (📚 mediaumat.com)

‫* ۝‬Agar Anak Respek Pada Orangtua* ‫۝‬

🔴Belakangan ini muncul fenomena anak-anak dewasa yang kurang respek kepada orangtuanya. Tak
dipungkiri, itu disebabkan penerapan sistem sekuler liberal yang telah menghancurkan fungsi-fungsi
keluarga dalam tatanan kehidupan masyarakat.

🔴Muncullah petaka berupa anak-anak pembangkang. Ada anak yang tega menggugat ibunya, anak yang
kabur dari rumah, anak yang menikah tanpa restu dari orangtua dan anak yang tak peduli keluarganya.
Dalam skala lebih “ringan”, ada anak yang kurang patuh pada orang tua, tak mau mendengar nasihatnya,
bahkan mulai berani membantah dan membentak orangtua.

🔴Apa yang salah? Adakah orang tua salah asuh sehingga anak-anak menjadi durjana? Nah berikut ini
beberapa tips yang bisa dilakukan untuk memperbaiki pola pengasuhan dan menasehati anak-anak yang
cenderung membantah.

🗂️1. Kembalikan peran ibu dan ayah

🔴Bisa jadi tergerusnya fungsi ibu di rumah telah menggerus pula keshalihan si anak. Pasalnya, hari ini,
begitu banyak kaum ibu yang alpa dengan fungsi keibuannya disebabkan banyak faktor. Nah ibu punya
peran sentral di rumah. Jangan terbalik. Libatkan ayah dalam mendidik anak, bukan sibuk dengan urusan
mencari nafkah saja.

🗂️2. Instropeksi diri

🔴Lihat kekurangan dan kesalahan dalam mendidik dan menjadi teladan bagi anak-anak. Ingat, anak adalah
peniru orang tua. Jangan-jangan karakter anak yang suka membantah itu juga meniru orang tuanya.

🗂️3. Diagnosa sebab “kedurhakaan” anak

🔴Ada anak yang tadinya penurut, tiba-tiba suka membantah. Bisa jadi hal itu karena ada kekecewaan yang
dipendam si anak. Mungkin atas janji orang tua yang tak tertunaikan, orang tua yang tidak konsisten antara
ucapan dan perbuatan. Atau bisa juga karena salah pergaulan.

🗂️4. Lakukan pendekatan dari orangtuanya

🔴Jangan melakukan pembiaran dan malah menjauhinya. Dekatilah dengan lemah lembut, agar anak dapat
merasakan kebaikan orang tua yang sudah tertutup oleh emosi sesaatnya.
🗂️5. Ingatkan kelahirannya

🔴Anak diingatkan tentang siapa dirinya dan bagaimana proses kehadirannya di dunia ini. Jelaskan, anak tak
akan ada tanpa perantara kasih sayang orang tuanya. Karena itu, wajib baginya hormat dan respek pada
orang tua. “Dan, Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”(QS Luqman
[31]:14)

🗂️6. Nasihati dari hati ke hati

🔴Allah ‫ ﷻ‬mewajibkan kepada setiap anak untuk tetap mengasihi dan menyayangi kedua orang ibu
bapaknya, bahkan diperintahkan selalu mendoakan untuk kebaikan keduanya. Tidak ada alasan bagi anak
sedikit pun untuk berlaku kasar kepada dua orang ibu bapaknya.

🔴Ingatkan bahwa orang yang berani mendurhakai orang tua, selanjutnya akan mendurhakai Allah ‫ﷻ‬.
Bagaimana tidak, kalau kepada orang tua yang mengandungnya dengan kasih sayang dan melahirkannya
dengan penuh pengorbanan, menjaga, mengasuhnya, serta mendidik dan membesarkannya, lalu tak
pandai berterima kasih, besar kemungkinan anak ini tidak pandai berterima kasih atas nikmat-nikmat Allah
‫ﷻ‬.

🔴Terakhir sampaikanlah nasihat Rasul ‫ ﷺ‬berikut: “Semua dosa itu akan Allah tunda hukumannya menurut
kehendak-Nya sampai hari Kiamat nanti, kecuali hukuman terhadap perbuatan zina dan durhaka kepada
kedua orang tua atau memutuskan tali silaturahim, sesungguhnya Allah akan memperlihatkan kepada
pelakunya di dunia sebelum dating kematian”(HR Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad)

🔴Semoga kelak anak-anak saat dewasa tidak menjadi generasi pembangkang. ( Mediaumat)

‫* ۝‬Bagaimana Agar Anak Ringan Melaksanakan Shalat?* ‫۝‬

🔵Anak-anak anda tidak mau shalat? atau mereka sampai membuat anda capek saat mengingatkan untuk
shalat?

🔵Mari kita lihat bagaimana kita bisa merubah ini semua ~ biidznillah

🔵Seorang sahabat berkisah: "Aku akan menceritakan satu kisah yang terjadi padaku"

🔵Saat itu, anak perempuanku duduk di kelas 5 SD.

Shalat baginya adalah hal yang sangat berat...sampai-sampai suatu hari aku berkata kepadanya: "Bangun!!
Shalat!!", dan aku mengawasinya..

🔵Aku melihatnya mengambil sajadah, kemudian melemparkannya ke lantai...Kemudian ia mendatangiku...


🔵Aku bertanya kepadanya: "Apakah kamu sudah shalat?"

🔵Ia menjawab: " Sudah"

🔵Kemudian aku MENAMPARNYA

🔵Aku tahu aku salah.Tetapi kondisinya memang benar-benar sulit...

🔵Aku menangis..

🔵Aku benar-benar marah padanya, aku rendahkan dia dan aku menakut-nakutinya akan siksa Allah...

🔵Tapi....ternyata semua kata-kataku itu tidak ada manfaatnya...

🔵Suatu hari, seorang sahabatku bercerita suatu kisah...

🔵Suatu ketika ia berkunjung kerumah seorang kerabat dekatnya (seorang yg biasa-biasa saja dari segi
agama) , tapi ketika datang waktu shalat, semua anak-anaknya langsung bersegera melaksanakan shalat
tanpa diperintah...

🔵Ia berkata: Aku berkata padanya "Bagaimana anak-anakmu bisa shalat dengan kesadaran mereka tanpa
berdebat dan tanpa perlu diingatkan?

🔵Ia menjawab : Demi Allah, aku hanya ingin mengatakan padamu bahwa sejak jauh sebelum aku menikah
aku selalu memanjatkan DO'A ini...dan sampai saat ini pun aku masih tetap bedo'a dg DO'A tersebut

🔵Setelah aku mendengarkan nasehatnya, aku selalu tanpa henti berdoa dengan do'a ini..

🔵Dalam sujudku...

🔵Saat sebelum salam...

🔵Ketika witir...

🔵Dan disetiap waktu-waktu mustajab...

🔵Demi Allah wahai saudaraku...

🔵Anakku saat ini telah duduk dibangku SMA..

🔵Sejak aku memulai berdoa dengan doa itu, anakku lah yang rajin membangunkan kami dan mengingatkan
kami untuk shalat...

🔵Dan adik-adiknya, Alhamdulillah..mereka semua selalu menjaga shalat!!!

🔵Sampai-sampai...saat ibuku berkunjung dan menginap dirumah kami, ia tercengang melihat anak
perempuanku bangun pagi, kemudian membangunkan kami satu persatu untuk shalat...

🔵Aku tahu anda semua penasaran ingin mengetahui doa apakah itu?
🔵Yaaa..doa ini ada di QS. Ibrahim...
ْ َ َّ
‫يم ْاج َعل ِن َرب‬ َ ‫الة ُمق‬ ‫الص‬
ُ َ ََ
‫) ُد َعاء َوتق َّب ْل َ َّربنا ذ َّري ِن َومن‬

(‫ إبراهيم‬، 40)

🔵Doa ini adalah...

📄"Ya Rabbku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan shalat... Ya Robb kami,
perkenankanlah doaku"

🔵Yaa...Doa...Doa...dan Doa...

🔵Sebagaimana anda semua tahu bahwa doa adalah senjata seorang mukmin

‫* ۝‬Bagaimana Mencegah Diri dan Anak Kita dari Kecanduan Pornografi* ‫۝‬

📑Kenapa orang mengakses pornografi?

🔴Secara umum ada beberapa alasan, yaitu:

• Tidak sengaja

• Penasaran

• Terpengaruh teman (ada juga yang hingga bentuknya bullying)

• Iseng

• Takut dibilang kurang ggau

🔴Alasan paling banyak ternyata adalah TIDAK SENGAJA. Data YKBH tahun 2016 menunjukkan 70% anak
kelas 4, 5, dan 6 SD tidak sengaja mengakses pornografi. Yang karena penasaran 13%, terpengaruh teman
8%, iseng 4%, takut dibilang kurang gaul 1%, lainnya 1%. Hanya 2% saja yang tidak pernah mengakses
pornografi.

🔴Jadi, jika anak, adik, ponakan atau siapapun ketahuan mengakses pornografi, jangan dihakimi dulu. Kita
perlu tahu bahwa sifat pornografi internet (menurut Mark B Kastleman, survivor dan terapis kecanduan
pornografi) adalah 4 A: Aggressive (pebisnis pornografi agresif menjajakan produknya dengan pop-up, iklan
banner, dll), Anonymous (hanya dia dan Allah yang tahu apa yang dilihat), Affordable (terjangkau, murah,
cukup modal kuota data), dan Accessible (mudah diakses, ada di berbagai bentuk media: iklan, film, games,
komik, dll).
📑Apa yang terjadi pada otak orang yang mengakses pornografi?

🔴Pornografi adalah pesan yang mengandung emosi. Jika pornografi dilihat oleh orang yang punya nilai
moral yang benar, rasa jijik akan muncul. Terbukti dari hasil riset YKBH, 48% anak merasa jijik ketika
mengakses pornografi. Selain jijik, juga kaget (27%).

🔴Sayangnya, bagi otak, pesan yang mengandung emosi akan dikategorikan sebagai emosi jangka panjang.
Hal ini yang diinginkan pebisnis pornografi. Memori ini diharapkan menjadi “satu buku perpustakaan
porno” di otak seseorang yang bisa diakses orang tersebut kapanpun mereka mau, tanpa mampu mereka
kendalikan pop up begitu saja.

🔴Apa yang terjadi pada orang yang mengabaikan “alarm” (rasa jijik) tersebut?

🔴Victor B Cline, professor di bidang psikologi dari Amerika mengatakan, kelak mereka akan mengalami apa
yang disebut desensitization atau tidak peka lagi terhadap apa yang dilihatnya.

🔴Awal mulanya, mungkin seseorang hanya melihat iklan sabun. Ia juga masih punya kemampuan untuk
memilih mendengarkan alarm atau menghiraukan alarm itu atas nama penasaran.

🔴Jika seseorang memilih untuk melihat lagi dan lagi atas nama penasaran, cairan kimia otak yang bernama
dopamine akan dilepaskan oleh pusat kesenangan di otak.

🔴Dopamine ini sifatnya “nagih”, jika kita sudah pernah tau enaknya es krim, besok-besok mau beli eskrim
lagi dong. Karena nagih terus, bosen dong sama es krim yang itu-itu terus (ini yang disebut tidak peka lagi),
mau coba yang lain dan lebih enak (mengalami ekskalasi level porno). Lalu naik terus yang tadinya puas
dengan rasa es krim potong, lama-lama baru terpuaskan oleh Haagendaz.

🔴Level Haagendaz tiap orang ini bermacam-macam, ada yang sampai terbayang-bayang saja, ada yang
masturbasi, ada yang lebih parah dari itu (acting out). Hal ini tergantung kemampuan pengendalian diri
seseorang.

🔴Kecepatan proses ini juga bermacam-macam, ada yang sekali lihat, beberapa kali lihat, berbulan, atau
bertahun-tahun baru mencapai level Haagendaz.

📑Pornografi Merusak Otak

🔴Berdasarkan penelitian Donald Hilton Jr pada otak orang dewasa yang kecanduan pornografi, terlihat
kerusakan struktur otak di bagian yang disebut direkturnya otak, yaitu Prefrontal Cortex (PFC). Letaknya
ada di tempat sujud kita (dahi).

🔴Mengapa disebut direkturnya otak? Karena bagian inilah yang mengatur nilai dan moral, pusat
pertimbangan segala sesuatu (sikap, perilaku, dan konsekuensinya), pusat pengambilan keputusan, pusat
pengendalian diri, dan pusat kesadaran diri.

🔴PFC ini juga merupakan bagian otak yang membedakan manusia dengan binatang. Jika Manusia hanya
berbeda secara genetic sebanyak 3% dengan simpanse, PFC ini lah salahsatu dari 3% itu.
🔴Bagaimana akibat dari kerusakan direktur ini? Bisa kita jawab sendiri.

🔴Titik terburuk dari kerusakan direktur ini adalah perilaku pedofilia. Orang yang sudah pernah melakukan
perilaku pedofilia, akan mengalami kerusakan otak di 5 bagian. Lebih parah dari kerusakan otak orang yang
kecanduan narkoba. Inilah mengapa pornografi disebut juga narkolema: narkoba lewat mata.

📑Ada harapan

🔴Ternyata, hasil riset YKBH bersama Pusat Neurosains Uhamka di tahun 2017 ini mengatakan, otak anak
yang kecanduan pornografi belum mencapai tahap kerusakan “direktur otak” secara parah.

🔴Catatan: anak yang dites bukan pelaku kejahatan seksual.

🔴Jadi, masih ada harapan kita menolong anak-anak kita. Bagaimana dengan orang dewasa yang sudah
kecanduan. Sama, semua masih punya harapan.

🔴Otak memiliki sifat yang disebut neuroplastis. Yaitu kemampuan untuk merestrukturisasi diri. Bahkan,
otak sudah mulai merubah strukturnya sepersekian detik setelah seseorang berniat melakukan sesuatu.
Dan struktur itu akan terus berubah melalui usaha dan persistensi.

📑Bagaimana mencegah diri kita dan anak kita dari kecanduan pornografi?

🔴Yang utama adalah jauhi sebabnya.

📑Mengapa seseorang mengalami kecanduan terhadap pornografi?

🔴Sistem nilai dan moral yang lemah dalam diri seseorang ➡ kemampuan mengendalikan diri

🔴Kondisi batin yang BLAST ➡ Mark B Kastleman mengatakan berdasarkan risetnya pada para klien, orang-
orang yang mengalami kecanduan pornografi memiliki tipikal kondisi batin yang sama, yaitu Bored, Lonely,
Afraid, Angry, Stress, and Tired. Pornografi menjadi obat karena releasenya dopamine dapat memberikan
rasa senang dan tenang (yang semu).

📑Bagaimana cara meningkatkan kemampuan mengendalikan diri?

🔴Shalat, Puasa, dan Sabar.

🔴3 hal ini secara saintifik meningkatkan kesehatan direkturnya otak (PFC). Sujud dengan cara yang benar
bisa menstimulasi PFC. Tentang puasa dan sabar ada di sini:

📑Bagaimana cara menghindarkan diri kita dari kondisi BLAST?

🔴Secara teknis semua orang punya acara masing-masing, dan di semua cara teknis itu Allah mengajarkan
untuk:

َ ‫آم ُنوا َّالذ‬


َ ‫ئ‬‫وب ُه ْم َو َت ْط َم ن‬ َّ َ ْ
ُ ‫اّلل بذ ْكر ُق ُل‬ َّ ‫ْ ُ ُ ُ َ ْ َ ن‬
‫ين‬ ‫ئ اّلل بذكر أال‬ ‫القلوب تطم‬
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. Ar-Ra’du: 28)

📑Bagaimana cara menghindarikan anak kita dari kondisi BLAST?

🔴Didik anak kita kemampuan mengendalikan diri sejak kecil

🔴Ibu Elly Risman juga merumuskan apa yang disebut 7 Pilar Pengasuhan untuk menghindarkan anak kita
dari bencana pornografi:

1. Menjadi Orangtua yang siap ➡ siap dengan semua konsekuensi menjadi orang tua dan setiap tantangan
dalam pengasuhan sejak hamil, ketika membersamai anak bertumbuh selalu memiliki kesadaran bahwa
anak adalah amanah Allah.

2. Mengokohkan Keterlibatan ayah dalam Pengasuhan

3. Tujuan Pengasuhan Yang Jelas

4. Komunikasi Baik, Benar, dan Menyenangkan

5. Penanaman Nilai Agama oleh Kedua Orangtua

6. Persiapan Masa Baligh

7. Bijak berteknologi

‫* ۝‬Memahami Karakter ABG* ‫۝‬

🔵Menjadi orang tua saat ini sungguh luar biasa tantangannya. Apalagi menghadapi anak baru gede alias
remaja yang juga mendapat godaan luar biasa di luar sana. Maka, butuh upaya luar biasa pula bagi orang
tua untuk menghadapi anak remajanya. Pertama-tama, pahami karakter anak baru gede (ABG) dulu
sebelum memberikan solusi. Diantaranya sebagai berikut.

🗂️1. Emosi berubah ubah

🔵Anak ABG yang sudah bukan balita, sepertinya lebih mudah diatur dan menurut orang tua. Nyatanya,
banyaknya pengaruh (baik dan buruk) dari luar, akan mulai mempengaruhi karakter dan kepribadian anak.
Masalahnya, jika anak menemukan hal-hal yang bertentangan antara kehidupan luar dengan rumah, akan
terjadi pergolakan dalam diri anak. Itulah sebabnya ABG masih suka plin-plan, berubah ubah pendirian dan
emosional. Maka orang tua jangan merespon berlebihan, emosional dan langsung memvonis. Sebaiknya
ngobrol dari hati ke hati.
🗂️2. Senang bergaul

🔵Anak-anak usia remaja biasanya sedang senang-senangnya bergaul. Suka mencari banyak teman. Demen
berkenalan dengan teman-teman baru. Juga, berusaha mencari sahabat. Maka, cermati dan telitilah siapa
saja teman-teman anak anda. Kalau punya handphone, sesekali periksa nomor-nomor kontaknya. Cek
pertemanan di akunnya. Intip chatting-chatting-nya, baik melalui media social, coretan-coretan di kertas,
di buku dan handphonenya.

🗂️3. Mulai tertutup, main rahasia

🔵Kalau di masa kanak-kanak mereka gemar berceloteh dan ingin di dengar orang tuanya, si ABG sebaliknya.
Mulai enggan bercerita tentang apapun. Hanya bicara jika ditanya orang tua. Itupun sepatah atau dua patah
kata. Nah, jika anak anda seperti ini, maka harus sering dipancing agar bercerita. Jangan ditanya pendek-
pendek dan to the point, apalagi rutinitas, pasti jawaban si anak juga pendek-pendek saja. Cari pertanyaan
yang tidak bernada formal dan interogatif. Jangan setiap hari bertanya rutin “Kak, ada PR nggak?” Pasti
jawabnya ya atau tidak. Titik . Beda dengan pertanyaan yang sifatnya menggali celotehnya, semisal “Kak,
PR kemarin gimana?”

🗂️4. Penasaran dan serba ingin tahu

🔵Sebagaimana saat kanak-kanak, sifat ingin tahu ABG juga makin besar. Terutama untuk hal-hal yang
berbau dewasa. Pada fase ini, ABG memiliki banyak hal baru yang ditemukannya. Hal yang membuatnya
penasaran. Terkadang, ia berusaha mencaritahu sendiri jawabannya. Pada proses pencarian itu, anak-anak
takut, khawatir dan cemas, kalau-kalau apa yang dilakukannya salah. Khawatir dicap buruk orang tua,
sehingga mereka menyembunyikan apa yang diketahuinya. Misal tak mau orang tuanya tahu siapa teman
barunya, baca novel atau komik sembunyi-sembunyi, beli barang diumpetin, dll. Padahal belum tentu yang
dilakukannya salah, tapi menghindari penghakiman dari orang tua. Maka itu, orang tua juga perlu
mengetahui apa saja yang sudah diakses anak. Apa saja bacaannya, tontonannya, dan bagaimana pola
pikirnya. Butuh waktu dan energi memang.

🗂️5. Menjauhi orang tua, tapi juga rindu

🔵Secara alamiah, begitu anak masuk SD, perlahan-lahan mereka akan ‘menjauhi’ orang tua. Mereka akan
punya dunia sendiri. Lebih tertarik mengenal “dunia luar” sana. Enggan dicampuri urusannya oleh orang
tua. Tapi disisi lain mereka juga masih memiliki sifat kekanak-kanakan. Yakni, ingin diperhatikan orang tua.
Maka, jaga jarak aman saja dengan anak. Maksudnya, tidak melepaskan begitu saja dengan dalih agar anak
mandiri, melainkan tetap memberi perhatian khusus pada kebutuhan kasih sayangnya. (kholda)

(📚Majalah Media Umat)


SERIAL ASIAH (Akademi Istri Shalehah)

﴾ *9 Cara Praktis Menjadi Istri Romantis Agar Disayang Suami* ﴿

♻️ _Bagian 1_

🔴Bukan hanya tanaman yang perlu dirawat dan dijaga, rumah tangga pun harus demikian. Perlu
dirawat dan dijaga keutuhannya dan keromantisan di dalamnya.

🔴Keluarga yang harmonis dan romantis adalah dambaan tiap suami istri. Sehingga bisa terwujud,
bayti jannati. Rumahku surgaku. Sungguh hal yang spesial, jika terbentuk keluarga yang Islami dan
rumahnya serasa surga baginya.

🔴Namun, mungkin banyak rumah tangga yang belum atau tidak sama sekali berusaha
menerapkan cara-cara romantis agar pasangannya menjadi orang yang paling spesial. Nah buat
para istri, berikut 9 cara mudah menjadi istri yang romantis agar semakin disayang suami tercinta.

🗒️1. Mandi Bersama

🔴Ya lakukan hal demikian. Mandi bersama suami bisa memupuk romantisme dalam keluarga. Pun
demikian, Rasulullah ‫ ﷺ‬juga melakukannya bersama istri beliau.

🔴Sebuah hadits menceritakan pengalaman Aisyah Radhiyallahu anha mandi bersama Rasulullah
‫ﷺ‬. Diriwayatkan bahwa Aisyah Radhiyallahu anha berkata,

📄“Pernah aku mandi bersama Rasulullah. Kami menggunakan satu bejana. Bejana ini berada
diantara aku dan beliau. Tangan kami saling berebut masuk ke dalam bejana. Beliau berhasil
mendahuluiku, sampai-sampai aku berkata, “Tolong sisakan untukku ! Tolong sisakan untukku!”
Aisyah mengungkapkan bahwa saat itu mereka berdua sedang junub.” (HR. Bukhari Muslim)

🗒️2. Minum Bersama

🔴Minum bersama suami dalam satu bejana atau gelas. Anda bisa sesekali meminum kopi suami.
Sambil bercerita di beranda rumah saat weekend atau saat suami pulang dari tempat kerja.

🔴Suguhi suami minuman. Dengarkan cerita suami saat di kantor. Dan minum bersama suami
sehingga percakapan dengan suami semakin erat. Aisyah Radhiyallahu anha berkata,

📄“Saya biasa minum dari muk (gelas) yang sama ketika haidh, lalu Nabi mengambil muk tersebut
dan meletakan mulutnya di tempat saya meletakan mulut saya, lalu beliau minum. Kemudian saya
mengambil muk (gelas), lalu saya menghirup isinya. Kemudian beliau mengambilnya dari saya, lalu
beliau meletakan mulutnya pada tempat yang saya meletakan mulut saya, lalu beliau pun
menghirupnya.” (HR. Abdurrazaq).

🗒️3. Santai Bersama

🔴Santai bersama suami juga bisa memupuk romantisme. Santai bersama di dipan-dipan. Atau
rebahan bersama sambil menonton acara televisi yang bermanfaat. Pun demikian, juga dilakukan
oleh Rasulullah ‫ ﷺ‬bersama istrinya.

🔴Penuturan Ummu Salamah. “Ketika aku rebahan bersama Rasulullah di lantai, tiba-tiba aku haid.
Aku keluar mengambil pakaian haidku. Beliau bertanya, ‘Mengapa kamu, apakah kamu haid?’ Aku
menjawab, ‘Ya’. Beliau lalu memanggilku, dan aku tidur bersama beliau di lantai yang rendah.”

♻️ _Bersambung_

📚Islamidia.com

🗂️ *Jangan Keliru Memantaskan Diri*

🛡️Salah satu ujian iman tertinggi adalah ketika diri tak menyadari.. posisi tertinggi hati, tak lagi Allah ‫ﷻ‬
yang menghuni.Terkelabui oleh cinta yang katanya sejati, padahal hakikat kehadirannya hanya untuk
menguji.

🛡️Bersibuk memantaskan diri karena jodoh, bukan lagi karena Allah ‫ﷻ‬.L

🛡️Terbakar smangat menikah, tanpa menyadari niat berbelok, tak lagi untuk ibadah. Mulai gelisah
menapaki pencarian, mengabaikan penguatan ketaatan dalam kesendirian.

🛡️Padahal ketahuilah.. episode ‘sendiri’ itu Allah ‫ ﷻ‬berikan sebagai sebuah kesempatan untuk
mengeksplorasi kehidupan. Episode ‘sendiri’ juga merupakan kesempatan untuk memupuk ketaatan,
sebagai bekal persiapan pulang. Ia bukanlah sebuah kutukan, sehingga dianggap pantas sebagai cibiran.
Bukan.

🛡️Tenang saja.. kalem.. santai.. semua sudah diatur. Diatur dengan sebaik-baiknya, dengan setepat-
tepatnya.

🛡️Tak perlu gelisah, khawatir jadi salah arah. Tak perlu buru-buru, khawatir jalan tempuhnya keliru.L

🛡️Jangan terbawa arus, meski di luar sana banyak sekali ‘kompor’ yang nyaris membuat hangus. Santai saja.
Lagipula mereka di luar sana belum tentu ikut bertanggungjawab apabila diri salah niat. Kuatkan hati, sambil
berbenah diri.

🛡️Tapi hati-hati. Jangan bersibuk memantaskan diri karena jodoh, bukan lagi karena Allah ‫ﷻ‬.
🛡️Sebab jika tujuannya demikian, sesungguhnya kita telah membatasi karunia Allah ‫ ﷻ‬tanpa sadar. Jika
Allah ‫ ﷻ‬ridha, karunia yang diberikan-Nya bisa jauh lebih luas dari itu. Berbenahlah dengan ikhlas, demi
menggapai kemuliaan dan kehidupan terbaik, dunia serta akhirat.

🛡️Ingatlah, kita akan diuji oleh sesuatu yang benar-benar kita cintai. Bisa jadi sebab Allah ‫ ﷻ‬cemburu,
hamba yang pada mulanya begitu mencintai-Nya, sedang lupa dan lalai tanpa sadar.

🛡️Maka doaku, doamu, dan doa siapapun yang setuju..

Berharap diri tak keliru menyandarkan harapan, pada yang tak seharusnya.

Berharap hati tak dilabuhkan, pada tempat yang tak semestinya.

Berharap Allah ‫ ﷻ‬menggenggam segala rasa, yang tak perlu tercurah.. bila belum saatnya.

🛡️Andai pun kelak dipertemukan, berharap kecintaan kepadanya, tak lebih tinggi dari kecintaan kepada-
Nya. Sebab jika Allah ‫ ﷻ‬tidak ridha, tentu tak sulit bagi-Nya mengambil kembali, apapun yang kita rasa
sudah dimiliki. Maka, undang keridhaan-Nya, dengan tetap menempatkan Ilahi Rabbi.. di posisi tertinggi
hati.

🛡️Jangan keliru atas hakikat memantaskan diri. (✒️Febrianti Almeera)

🗂️ *Inilah Sifat-Sifat Istri Shalihah*

🛡️Sering kali kita berkata ingin menjadi istri shalihah, tapi sudahkah kita mengetahui sifat-sifat istri shalihah
yang sesuai dengan petunjuk Al-Qur'an dan Hadits?

🛡️Inilah sifat-sifat istri shalihah yang perlu diketahui agar kita bisa menirunya :

📄“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR.
Muslim no. 1467)

📝1.Istri shalihah selalu memelihara dirinya meski suami tidak ada

📄“Wanita (istri) shalihah adalah yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah
‫ ﷻ‬telah memelihara mereka.” (An-Nisa: 34)

📝2.Istri shalihah bila dipandang akan menyenangkan hati suaminya

📄“Maukah aku beritahukan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri
shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya…”

(HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits
ini shahih di atas syarat Muslim.”)
📝3. Istri shalihah akan taat pada perintah suaminya

📄“…bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud
no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas
syarat Muslim.”)

📝4. Selalu ingin diridhoi suaminya

📄“Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang
penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia
mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat
tidur sebelum engkau ridha.” (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah,
Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah, no. 287)

📝5. Shalat 5 waktu dan puasa Ramadhan

📄“Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat
kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya : Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang
engkau sukai.” (HR. Ahmad 1/191, dishahihkan Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahihul Jami’ no.
660, 661)

📝6. Berterimakasih atas kebaikan suaminya

📄Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: “Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata aku dapati kebanyakan penghuninya
adalah kaum wanita yang kufur.” Ada yang bertanya kepada beliau: “Apakah mereka kufur kepada Allah
‫”?ﷻ‬

📄Beliau menjawab: “Mereka mengkufuri suami dan mengkufuri (tidak mensyukuri) kebaikannya.
Seandainya salah seorang dari kalian berbuat baik kepada seorang di antara mereka (istri) setahun penuh,
kemudian dia melihat darimu sesuatu (yang tidak berkenan baginya) niscaya dia berkata: “Aku tidak pernah
melihat darimu kebaikan sama sekali.” (HR. Al-Bukhari no. 29 dan Muslim no. 907)

🛡️Demikianlah, semoga kita semua termasuk bagian dari istri shalihah yang dimaksudkan oleh Allah ‫ ﷻ‬dan
RasulNya ‫ﷺۥ‬. Aamiin. (📚Ummi Online )
🗂️ *Hal-Hal Romantis Yang Bisa Dilakukan Istri Ke Suami*

🛡️Cinta itu tidak hanya ditanam, tapi juga dirawat. Usia pernikahan boleh lama (5 tahun, 9 tahun, atau
lebih), tapi “rasa” enggak boleh kalah dengan yang usia pernikahannya baru kemarin sore (pengantin baru).
Dan itu semua tidak datang ujug-ujug, tapi diusahakan (diciptakan).

🛡️Selain suami yang bersikap romantis, istri juga enggak boleh kalah. Lebih-lebih, istri konon menjadi
penentu hangat tidaknya hubungan dalam sebuah keluarga. Istri yang bahagia luar dalam cenderung akan
menciptakan lingkungan yang bahagia, pun sebaliknya.

🛡️So, apa salahnya jika kita sebagai istri melakukan hal-hal berikut.

📝1. Membangunkan suami dengan cara yang manis

📝2. Berkata-kata manis dan lembut pada suami sekalipun dalam kondisi marah

📝3. Tidak rewel atau mengusik ketenangan suami saat bekerja, istri sebaiknya punya kesibukan yang
membuat dirinya merasa berarti

📝4. Pillow talk, agendakan ngobrol ringan apa saja sebelum tidur

📝5. "Kencan" berdua jika belum punya anak, atau bersama anak jika sudah punya

📝6. Mendengarkan cerita suami dengan saksama karena tidak hanya istri saja yang ingin didengar, suami
juga

📝7. Bersih-bersih rumah berdua

📝8. Sentuhan fisik yang didasari dengan rasa kasih sayang dari hati, tidak hanya sekadar kewajiban

📝9. Mendengarkan nasihat ssuam

📝10. Meminta maaf kalau salah dan bukan malah bersikap defensif

📝11. Mengucapkan “terima kasih, tolong, & maaf” tanpa gengsi

📝12. Meng-upgrade diri untuk mengimbangi pemikiran suami

📝13. Tidak membuat malu suami di depan publik atau menjaga wibawa suami

📝14. Membiarkan suami ngumpul dengan teman-temanny, tidak posesif

📝15. Memanggil dengan panggilan sayang, tiap pasutri bisa beda

📝16. Melakukan pekerjaan rumah dengan ceria, auranya akan berbeda dengan yang mengerjakan karena
tterpaks

📝17. Merawat diri


📝18. Menjadi istri yang easy going, bukan istri baper atau dikit-dikit tersinggung

🛡️Ada kalanya suami ngeledek istri. Selama ledekannya masih manusiawi kenapa harus tersinggung.
Bersyukur yang diledek suami istrinya, bukan istri tetangga.

🛡️Kesibukan boleh bertambah, usia boleh semakin tua, tapi cinta harus selalu di-charge karena itu adalah
salah satu kekuatan dalam mengarungi kehidupan, tidak menjalankan sesuatu hanya sekadar kewajiban
saja melainkan hati ikut bahagia. Lihat bedanya. Pasti ada.

(✒️ Miyosi Ariefiansyah / 📚 Ummi Online)

🗂️ *Ini Dia 7 Indikator Istri Durhaka*

🛡️Betapa indah bila keseharian rumah tangga dihiasi oleh saling setia, saling pengertian, saling perhatian,
saling melengkapi, saling menghargai, saling mengisi, saling menyempurnakan, saling percaya, dan saling
mengingatkan agar selalu diridai Allah.

🛡️Namun biduk rumah tangga memang tak selamanya dapat dilalui dengan mulus. Terkadang memang
disertai riak gelombang yang berpotensi menenggelamkan serta menghancurkan mahligai pernikahan.

🛡️Seorang istri selayaknya menghargai dan menghormati suaminya, sepanjang dalam koridor agama dan
ketaatan kepada Allah. Namun, boleh jadi oleh karena sebab atau pengaruh tertentu, istri tiba-tiba saja
berubah perangai dan tabiatnya menjadi durhaka kepada suami.

📑Berikut ini 7 tanda istri mulai berani atau durhaka kepada suami. Waspadalah!

✒️Pertama, malas atau enggan melayani suami tanpa alasan jelas. Melayani di sini bukan sekadar melayani
hasrat seksual, melainkan memberikan pelayanan situasional, emosional, rekreasional, dan spiritual. Istilah
lainnya adalah tidak berbakti dan menurut kepada suaminya, tentunya dalam hal kebaikan.

✒️Kedua, memasukkan pria lain ke dalam rumah tanpa seizin suami. Dalam hal ini juga termasuk berdua-
duaan, berlebihan dalam hal bercanda dengan lawan jenis. Bersikap genit kepada lawan jenis. Berdandan
untuk orang lain, namun tidak untuk suaminya. Tidak menutup aurat dan mengumbar kecantikannya untuk
pria selain suaminya.

✒️Ketiga, mengeluarkan kata-kata keji kepada suaminya. Dalam hal ini seperti membantah, menghina,
menggunjing, mengumpat, memfitnah, mencaci-maki, berdusta, berkata kotor, menyakiti hati suami, dsb.

✒️Keempat, suka menuntut suami, suka membanding-bandingkan dengan pria lain yang lebih gagah,
tampan, kaya, pintar, sholeh.

✒️Kelima, meminta cerai, menantang untuk dicerai, memohon ditalak, tanpa alasan yang dibenarkan
syariat.
✒️Keenam, boros, suka membelanjakan harta suami untuk keperluan dan kesenangan dirinya sendiri.
Terlebih lagi kalau mengambil harta suami, tanpa sepengetahuan suami.

✒️Ketujuh, mulai tidak betah di rumah. Bisa tanpa alasan. Bisa juga hanya karena bosan dengan suami. Ada
saja alasan untuk dinas ke luar kota, reuni bersama teman-teman, kerja lembur hingga larut malam, atau
jamuan makan bersama rekan kerja. Seorang istri yang berbakti, bila akan bepergian, tentunya minta izin
terlebih dahulu kepada suaminya. Kondisi yang lebih ideal adalah mengajak suaminya, untuk menghindari
fitnah. (✒️dr. Dito Anurogo / 📚Ummi Online)

🗂️ *Bentuk Sikap Membangkang Terhadap Suami Yang Seringkali Tidak Disadari Oleh Istri*

🛡️Ridha suami adalah jalan untuk mendapatkan ridha Allah. Karena itu, seharusnya seorang istri senantiasa
berusaha melakukan hal yang terbaik bagi suami. Kepatuhan istri kepada seorang suami adalah wajib
selama suami tidak memerintahkan hal yang dilarang oleh agama.

🛡️Namun pada kenyataannya, tak sedikit istri yang membangkang terhadap suami. Nusyus adalah sikap
membangkang, tidak patuh dan tidak taat kepada suami. Wanita yang melakukan nusyus adalah wanita
yang melawan suami, melanggar perintahnya, tidak taat kepadanya, dan tidak ridha pada kedudukan yang
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah tetapkan untuknya. Beberapa hal diantaranya tidak disadari oleh istri
sebagai sikap membangkang.

📑Dan inilah beberapa bentuk sikap membangkang terhadap suami yang seringkali tidak disadari oleh istri:

📝1.Menolak ‘ajakan’ suami

🔴Saat istri merasa letih, istri merasa berhak untuk menolak ajakan suami untuk berhubungan badan.
Padahal hal ini tidak benar. Istri berkewajiban untuk menyegerakan dalam menyambut ajakan suami seperti
penjelasan hadits berikut ini:

🔴Rasulullah bersabda, “Allah melaknat istri yang suka berkata, ‘Nanti. nanti' (dalam memenuhi ajakan
suaminya).” (Thabrani).

🔴Saat keinginan suami untuk berhubungan badan ditolak, akan terbuka pintu maksiat yang dapat
menyeret suami kepada perbuatan zina.

📝2. Lalai dalam melayani suami

🔴Bentuk kelalaian dalam melayani suami merupakan indikasi sikap membangkang terhadap suami.
Contohnya: istri malas memasak, sehingga dari hari ke hari selalu menyajikan menu masakan instan kepada
suami. Hal ini menimbulkan berkurangnya nafsu makan dan berpotensi menimbulkan berbagai penyakit
dalam jangka waktu yang panjang.
📝3. Merendahkan suami dan kurang menghargai hasil jerih payah suami

🔴Tanpa disadari, istri terkadang bersikap merendahkan suami dengan ucapannya. Misalnya:
membandingkan penghasilan suami dengan tetangga.

📝4.Terlalu sering mengeluh

🔴Istri yang terlalu sering mengeluh tentu akan membuat suami merasa tidak nyaman. Bentuk sikap
mengeluh yang merupakan sikap membangkang pada suami adalah: mengeluh dengan penghasilan suami
atau mengeluh setiap kali mengerjaan pekerjaan rumah.

📝5. Menyebarkan dan mencela rahasia-rahasia suami

🔴Rahasia suami harus senantiasa ditutupi oleh istri. Sekalipun sedang ada perselisihan, istri tidak
diperkenankan untuk menyebarkan dan mencela rahasia-rahasia suami.

📝6. Membelanjakan nafkah pada hal yang tidak disukai oleh suami

🔴Belanjakanlah nafkah dari suami pada hal yang dia ridhoi karena hal ini merupakan indikasi istri
menghargai suami dan juga segala jerih payahnya dalam mencari nafkah.

🔴Seorang istri shalihah akan senantiasa menempatkan ketaatan kepada suami di atas segala-galanya.
Namun tentu saja bukan ketaatan dalam kedurhakaan kepada Allah, karena tidak ada ketaatan dalam
maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketaatan istri sangat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan
cinta dan memelihara kesetiaan suami. Sebaliknya, sikap membangkang terhadap suami akan mengikis
benih cinta dalam hati anak (📚Ummi Online )

🗂️ *Meski Suami Tidak Shalih, Jadilah Istri Shalihah*

🛡️Mungkin ada istri yang menyesal karena telah menikah dengan suami yang tidak shalih atau imannya
kurang kuat bahkan terkadang shalat ditinggalkan. Terkadang terbersit pikiran : “buat apa saya menjadi istri
shalihah kalau suami saja tidak shalih?!” Tapi mudah-mudahan tidak ada.

🛡️Dan jangan sampai ketidakshalihan suami, menular pada istri! Karena sesungguhnya, istri tetap berhak
atas surga Allah ‫ ﷻ‬meskipun melayani suami yang tidak shalih. Asal istri ikhlas menjalaninya, tetap
berupaya mengingatkan suami, dan diniatkan dalam rangka mendapat keridhaan Allah ‫ ﷻ‬tentunya.

🛡️Pernahkah mendengar tentang kisah istri raja Fir’aun?

🛡️Sebelumnya mari kita simak dari hadits Rasulullah ‫ ﷺ‬yang mengatakan sesungguhnya, di antara 4 wanita
terbaik sepanjang zaman, salah satunya adalah seorang wanita shalihah yang suaminya tidak shalih dan
bahkan kafir :
📑Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: “Ada empat wanita mulia yang juga penghulu segala wanita di dunia; mereka itu
ialah Asiah binti Muzahim isteri Firaun; Maryam binti Imran, ibunda Isa; Khadijah binti Khuwailid, dan
Fatimah binti Muhammad.” (Riwayat Bukhari).

🛡️Jelas bahwa memiliki suami yang tidak shalih, tidak dapat dijadikan alasan untuk enggan belajar menjadi
istri shalihah. Dalam Firman Allah ‫ ﷻ‬pada Surah At-Tahriim ayat 11:

📄”Dan Allah membuat perumpamaan dengan isteri Fir’aun bagi orang-orang yang beriman, ketika ia
berkata: Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisimu dalam surga, dan selamatkanlah aku
dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.”

🛡️Dan ada kisah lainnya yang akan mampu menyadarkan kita bahwa menjadi seorang istri shalihah, tidak
memerlukan suami dengan kriteria a, b, c, d. Karena menjadi shalihah sebenarnya bisa dilakukan siapa pun
asalkan mau bermujahadah (bersungguh-sungguh).

📃Ketika menelusuri sebuah jalan di kota Bashrah, Al Atabi melihat seorang wanita yang sangat cantik
sedang bersendau gurau dengan seorang lelaki tua buruk rupa. Setiap kali wanita itu berbisik, laki-laki
tersebut pun tertawa.

📃Al Atabi yang penasaran kemudian memberanikan diri bertanya kepada wanita itu. “Siapa laki-laki
tersebut?”

📃“Dia suamiku” jawab wanita itu.

📃“Kamu ini cantik dan menawan, bagaimana kamu dapat bersabar dengan suami yang jelek seperti itu?
Sungguh, ini adalah sesuatu yang mengherankan” Al Atabi meneruskan pertanyannya.

📃“Barangkali karena mendapatkan wanita sepertiku, maka ia bersyukur. Dan aku mendapatkan suami
seperti dirinya, maka aku bersabar. Bukankah orang yang sabar dan syukur adalah termasuk penghuni
surga? Tidak pantaskah aku bersyukur kepada Allah atas karunia ini?”

📃Al Atabi kemudian meninggalkan wanita itu disertai kekaguman. Ulama Al Azhar, Dr Mustafa Murad, juga
kagum dengan wanita itu sehingga memasukkan kisah ini dalam bukunya Qashashush Shaalihiin. Kedua
ulama tersebut tidaklah kagum kepada wanita itu karena kecantikannya. Mereka kagum karena agamanya.

🗂️Tips berikut ini, mudah-mudahan bermanfaat agar kita dapat menjadi istri shalihah :

📝1. *Meyakini Bahwa Suami yang Tidak Shalih Adalah Ujian yang Justru Dapat Mendekatkan Diri Kita Pada
Allah ‫*ﷻ‬

🛡️Siapa yang tidak ingin mendapat suami shalih? Akan tetapi, berapa banyak jumlah laki-laki shalih di dunia
ini?

🛡️Jika ternyata suami bukanlah seorang yang shalih, jangan berkecil hati! Pandanglah hal tersebut menjadi
ujian layaknya Asiah, istri Firaun, yang kemudian dibangunkan sebuah rumah di surga oleh Allah ‫ﷻ‬.

📝2. *Tetap Menjalankan Ibadah Wajib, Perkuat Dengan Ibadah Sunnah*


📑Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, “Apabila seorang wanita (istri) itu telah melakukan shalat lima waktu, puasa
bulan Ramadhan, menjaga harga dirinya dan mentaati perintah suaminya, maka ia diundang di akhirat
supaya masuk surga berdasarkan pintunya mana yang ia suka (sesuai pilihannya),” (HR. Ahmad, Ibnu
Hibban dan Thabrani).

📝3. *Patuhi Suami, Kecuali Untuk Hal-hal yang Allah ‫ ﷻ‬Larang*

📑Sabda Rasulullah ‫ﷺ‬, “Tidak ada perkara yang lebih bagus bagi seorang mukmin setelah bertakwa kepada
Allah daripada istri yang shalihah, bila ia menyuruhnya maka ia menaatinya, bila memandangnya membuat
hati senang, bila bersumpah (agar istrinya melakukan sesuatu), maka ia melakukannya dengan baik, bila ia
pergi maka ia dengan tulus menjaga diri & hartanya.” (HR. Ibnu Majah)

📝4. *Hilangkan Rasa Iri Pada Rumah Tangga Lainnya*

📑”Jauhilah olehmu sifat dengki/iri hati, karena sesungguhnya dengki itu bisa menghabiskan amal-amal
kebaikan, sbagaimana api memakan kayu bakar.” (📚Ummi-online.com)

🛡️ *Tips Menjadi Calon Istri Idaman* 🛡️

🔴Wanita mana sih yang tak ingin menjadi calon istri idaman? Bukankah surga seorang istri berada pada
ridha suami? maka, bagi para gadis persiapkan diri menjadi calon istri idaman.

🔴Pernikahan bukan hal sepele, ini tentang mencari pendamping seumur hidup, imam menuju ridha Ilahi.
Ketika Sahabat mempersiapkan diri dengan baik, maka laki-laki yang akan datang meminang insyaAllah
adalah laki-laki yang baik-baik juga yang menjadi idaman setiap wanita.

🔴Nah… beberapa hal di bawah ini bisa membantu Sahabat untuk mempersiapkan diri menjadi calon istri
idaman:

📝1. *Berakhlak Karimah*

🔴Meski wajah pas-pasan namun ketika ia berakhlak karimah, ini akan menjadikan sahabat memiliki daya
tarik besar. Cantik bukan melulu menjadi nomor satu bagi laki-laki yang akan mencari calon istri. Inner
beauty yang terpancar dari akhlak sehari-hari lebih dicari dan dipertimbangkan. Toh cantik secara fisik bisa
dipermak, tinggal bagaimana sahabat mengemas diri, berdandan serapi, sebersih dan secantik mungkin
untuk menyenangkan suami. Asal tidak operasi sana-sini yang jelas-jelas dilarang agama, berdandan agar
tampak cantik sah-sah saja, terlebih untuk menyejukkan pandangan suami malah bernilai ibadah.

📝2. *Tak Banyak Mengatur/Cerewet*


🔴Sepertinya sudah menjadi bawaan wanita itu cerewet dan suka mengatur. Namun jangan sampai Sahabat
menjadi pengatur yang over hingga untuk hal-hal kecil dan sepele harus diatur secara detail dan terperinci.
Laki-laki tak begitu suka saat ia terlalu diatur sehingga ia merasa terbatasi dan dikekang. Apalagi ketika
setiap melakukan sesuatu ia selalu dikomentari bla…bla…bla… bisa-bisa ia kabur saat melihat Sahabat masih
di kejauhan hendak mendekat.

📝3. *Sabar*

🔴Laki-laki menikahi seorang wanita untuk menjadi istri dan ibu dari anak-anaknya. Maka wanita penyabar
tentu menjadi kriteria istri idaman. Ia yang dengan sabar melayani suami, mengurus kebutuhan rumah
tangga, dan mengasuh anak-anak akan menjadi prioritas untuk dijadikan istri idaman. Karena menjadi istri
adalah amanah dan memiliki tanggung jawab besar, maka dibutuhkan sifat penyabar agar kehidupan
berumah tangga langgeng, harmonis, sakinah, mawaddah wa rahmah.

📝4. *Handal Mengurus Rumah Tangga*

🔴Seorang wanita handal yang bisa diandalkan untuk mengurus rumah tangga, cekatan, rajin, mau belajar
dan tidak mudah mengeluh sangat dibutuhkan oleh seorang suami. Ketika urusan rumah beres di tangan
istri, suami tak perlu mencari asisten atau pembantu rumah tangga. Suami mempercayakan semua pada
istri tercinta. Selain lebih berhemat karena tak perlu membiayai pembantu, suami akan lebih suka ketika
urusan rumah tangga selesai di tangan istrinya. Rumah benar-benar menjadi surga bagi keluarga.

📝5. *Pandai Menjaga Penampilan*

🔴Penampilan bukan hal utama, tapi tak ada laki-laki yang suka dekat-dekat dengan wanita dengan tampilan
lusuh, kotor dan tidak rapi. Menjaga penampilan luar dalam; berhati baik, berperilaku sopan santun dan
berpenampilan wajar-wajar saja namun menarik sangat perlu Sahabat lakukan. (📚Ummi Online)

🛡️ *Lakukan 6 Hal Ini Biar Makin Disayang Suami* 🛡️

🔴Kita tentu ingin rumah tangga yang kita jalani bisa berjalan dengan romantis, harmonis dan makin
disayang suami ya… tanpa halangan suatu apapun dan tanpa ada masalah yang berarti. Kita tentu juga ingin
agar suami kita tetap setia, tanpa berpaling sedikitpun dari kita, karena bagaimanapun sebuah pernikahan
adalah sebuah janji suci yang harus kita pertanggungjawabkan kelak di yaumil hisab.

📑Berikut ini 6 tips agar kita selalu disayang suami:


📝1. Patuhlah

Seorang laki-laki cenderung senang dan bahagia apabila istrinya patuh dengan perintah atau saran darinya
selama perintah itu positif dan tidak merugikan siapapun. Dengan kita patuh kepada saran dan keputusan-
keputusannya, seorang laki-laki cenderung merasa keberadaannya diakui.

📝2. Menarik

🔴Menarik itu tidak harus cantik, tetapi minimal bersih dan rapi, selalu berusaha tersenyum didepannya,
ceria, dan sesekali boleh sedikit bermanja. Meski laki-laki cenderung menyukai wanita mandiri, tetapi
mereka juga senang bila kita sesekali bermanja dengannya.

📝3. Mandiri

🔴Kebanyakan laki-laki menyukai wanita mandiri, karena wanita mandiri cenderung bisa menjaga dirinya,
pekerja keras, tidak bermalas-malasan, dan cenderung bisa menyelesaikan masalah-masalahnya. Meski
begitu, jangan sampai kehilangan kesan girly dan lemah lembut kita ya…

📝4. Cerdas

🔴Kecerdasan bisa didapat bila kita banyak belajar, manfaatkan internet dan gadget sebagai sarana untuk
belajar, tujuannya dengan kecerdasan itu kita bisa ikut membantu mencarikan solusi atas masalah-
masalahnya, yakinlah dengan begitu pasangan kita akan semakin mencintai karena rasa salut mereka
kepada kita.

📝5. Mempunyai prinsip yang kuat

🔴Kita harus punya prinsip yang kuat, pasangan kita harus mengenal kita sebagai wanita yang teguh
pendirian, tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal buruk, dan senantiasa menjalani hidup dengan lurus-lurus
saja, dengan begitu kita bisa memberikan ketenangan batinnya.

📝6. Buat pasangan kita tergantung sepenuhnya pada kita

🔴Buat pasangan tergantung sepenuhnya dengan kita, buat mereka merasa kehilangan bila kita tidak ada,
caranya adalah dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Perlakukan mereka dengan baik dan
hormat, bantu cari solusi atas segala masalah-masalahnya akan membuat mereka sangat tergantung
dengan keberadaan kita.

🗂️Semoga 6 tips di atas bermanfaat ya, dan semoga hubungan kita dengan suami langgeng terus
selamanya… Aamiin.

(📚Ummi Online)

🛡️ *3 Hal Ini Tidak Diketahui Istri dari Suaminya* 🛡️


🔴Setelah beberapa waktu pernikahan, ternyata masih ada saja yang tidak diketahui oleh seorang istri dari
suaminya. Penyebabnya beragam. Karena kurangnya komunikasi, kurang bertemu, atau tidak membuka
diri masing-masing.

🔴Nah apa saja kiranya hal-hal yang tidak diketahui seorang istri dari suaminya:

📝1. Suami itu cuek

🔴Seorang suami cukup payah dalam memberikan perhatian. Kebanyakan dari mereka sangat cuek dan
tidak tahu harus berbuat apa untuk menyenangkan pasangannya. Meskipun begitu, cuek bukan berarti
tidak sayang. Jadi jangan buru-buru menuduh suami tidak mencintai Anda hanya karena dia punya watak
yang sangat cuek.

📝2. Suami tidak "peka"

🔴Kebiasaan istri yang punya masalah dengan pasangannya adalah diam saja. Mereka berharap agar suami
paham dengan sendirinya atas kesalahan yang dilakukan. Padahal sebagian besar suami perasaannya tidak
peka dan tidak sensitif sebagaimana perempuan. Jadi percuma saja jika istri diam, masalah pasti tidak akan
terselesaikan.

📝3. Suami itu sederhana

🔴Tidak seperti istri yang kompleks, suami itu sederhana. Apa yang mereka rasakan, itulah yang
diungkapkan. Suami juga mudah ditebak tidak bertele-tele jika ingin menyampaikan sesuatu. Sayangnya
banyak istri kurang sadar akan hal ini dan menganggap suami membingungkan. (📚Ruangmuslimah)

🛡️ *Resep Disayang Suami Setiap Hari* 🛡️

🔴Mau nggak sih disayang suami setiap hari? Ingin nggak senantiasa dicintai sampai maut menjemput?

🔴Tapi, sebelumnya kita kembalikan dulu pada diri sendiri. Sudahkah kita melakukan hal yang sama ke
suami, menyayanginya sepanjang hidup kita? Bukankah cinta terbagi dalam dua sisi, memberi dan
menerima. Ada baiknya kita mendahulukan menyayangi pasangan dengan sepenuh hati baru
mengharapkan menerima cintanya yang sepenuh jiwa.

🔴Nah, berikut ini resep agar seorang istri disayang suaminya di setiap harinya :

📑Percaya Padanya
🔴Istri yang telepon, "Sayang, jam berapa pulang?” Lalu, sepuluh menit kemudian, kirim pesan lewat WA,
“Jangan pulang telat!” Lanjut lima belas menit berlalu, chat ke BBM,“ Kok, lama banget
pulangnya?”...Aduh!!

🔴Komunikasi memang perlu tapi jangan juga terlalu berlebihan. Percayai suami. Ada banyak hal kadang
yang perlu ia simpan dan selesaikan sendirian. Yang tidak ia inginkan untuk istri ikut pikirkan.

🔴Kalau memang ada hal yang mencurigakan jangan ambil tindakan yang berlebihan. Percaya dan abaikan
prasangka. Bicara baik-baik agar semua masalah tak jadi makin pelik.

📑Tak Harus Merubahnya

🔴Latar belakang sosial budaya, keluarga, pendidikan dan kebiasaan telah membentuk karakter seseorang
yang akan terbawa sampai ia berumah tangga. Begitu juga dengan pasutri. Suami misalnya,
terbiasa membawa pekerjaan ke tempat tidur. Sehingga ada laptop, file-file berserakan di kasur. Saat istri
protes, ia malah marah. Cobalah saling kompromi. Mungkin menempatkan meja kerja yang nyaman di
sudut kamar bisa jadi solusi. Intinya saling menghargai dan memahami keinginan pasangan hingga tak akan
ada perselisihan.

📑Tak Perlu Memaksanya

🔴Pernikahan menyatukan dua orang yang berbeda dalam banyak hal. Jadi tak perlu memaksa kemauan
yang satu ke yang lainnya. Saat akhir pekan, jika suami lebih senang berada di rumah saja untuk sekedar
bermalas-malasan setelah seminggu bergelut dengan pekerjaan. Sementara istri yang seminggu penuh
mengurus rumah tangga lebih suka seharian pergi untuk menghibur diri. Pahami suami, tak harus memaksa
ia menuruti mau kita. Misalnya, jika pekan ini sudah pergi, minggu depan bisa di rumah seharian. Atau
mungkin istri bisa pergi jalan bersama kakaknya dengan seijin suaminya. Sama-sama senang bukan?

📑Tak Mesti Melarangnya

🔴Seringkali suami menggeluti hobi yang bikin istri kesal setengah mati. Bagaimana tidak, kalau sudah otak-
atik motor bisa seharian. Atau kalau bertanding sepak bola dengan teman-temannya bisa lupa janji.
Daripada melarangnya lebih baik beri ia kebebasan untuk menikmati waktunya. Bukankah disaat suami
sedang menjalani “ me time” nya , istri bisa memanfaatkan me time-nya di saat yang sama. Coba selesaikan
pola baju si adik yang tinggal jahit saja. Atau cek taman, adakah bunga yang sudah waktunya dipindahkan
ke pot yang lebih besar. Jadi pasutri sama-sama punya me time, kan?

🔴Memang menjaga hubungan suami istri tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi, istri yang
senantiasa menghormati dan menghargai suami tentu akan disayangi setiap hari. ‫هللا شاء إن‬

📚Ummi online

🛡️ *Menjadi Bidadari Bagi Suami* 🛡️


🔴Bidadari identik dengan makhluk penghuni surga yang cantik jelita dan baik pula perangainya. Bagaimana
caranya menjadi bidadari bagi suami? Terdapat beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang
hal ini. Salah satunya ada dalam ayat berikut ini:

📄“Di dalam surga – surga ada bidadari – bidadari yang baik – baik lagi cantik – cantik.”. (Qs. Ar-Rahman:
70)

🔴Bidadari surga diciptakan sangat istimewa, sebagai sosok wanita yang Allah ‫ ﷻ‬ciptakan dengan penuh
kesempurnaan yang didambakan pria. Dengan segala keistimewaan yang ada dalam dirinya, kiranya itu
menjadi tantangan bagi wanita di dunia untuk bisa berusaha menyamai karakteristik bidadari surga.

🔴Lalu bagaimanakah agar sang istri bisa menjadi bidadari bagi suaminya selama kehidupan di dunia ini?
Inilah yang perlu dilakukan istri agar senantiasa menjadi bidadari bagi suami :

📝1. Manis ucapannya, santun perkataannya

🔴Ucapan yang baik, santun dan lembut dari sang istri akan membuat suami merasa nyaman, diperhatikan
dan dihargai oleh sang istri. Hal ini dapat terus menumbuhkan benih-benih cinta di hati sanubari sang
suami.

📝2. Lembut perilakunya, baik akhlaknya

🔴Siapapun akan menyukai berinteraksi dengan seseorang yang berakhlak mulia. Tak terkecuali dengan
suami kita. Dengan kelembutan perilaku dan akhlak mulia sang istri, suami akan merasa nyaman dan
bersyukur memiliki pasangan hidup yang baik.

📝3. Berhias dan harum bau tubuhnya saat bersama suami

🔴Untuk para istri, berhiaslah dan percantiklah dirimu dengan hal – hal yang Allah ‫ ﷻ‬halalkan, karena istri
shalihah bukan hanya yang tekun beribadah saja, namun seorang istri yang bisa menyenangkan hati suami
ketika dia memandangnya. Karena itu sebaiknya seorang perempuan shalihah senantiasa menjaga daya
tarik dirinya bagi suaminya. Jika istri senantiasa berhias dan mempercantik diri di hadapan suami, itu akan
menjadi hal yang menjaga daya tarik istri terhadap suami. Pakailah wewangian yang disukai oleh suami saat
berada di rumah. Di masa sekarang ini, yang terjadi seringkali justru kebalikannya: istri berdandan habis-
habisan dan memakai parfum saat akan keluar rumah. Saat di rumah justru enggan berdandan dan
memakai parfum serta memakai pakaian daster yang sudah kusam.

📝4. Senantiasa selalu berusaha mendapatkan hati dan cinta suami

🔴Menjadi bidadari bagi suami bukanlah hal yang mudah. Semestinya istri selalu berusaha mendapatkan
hati dan cinta suami serta selalu mengharap ridha suaminya. Dia menyadari sepenuhnya bahwa ridlo suami
adalah jalan untuk meraih ridlo Allah ‫ﷻ‬. Dia juga akan sepenuhnya memenuhi hak-hak suami dan
memuliakannya dengan sepenuh hati dan segenap jiwa.
📑Demikianlah 4 hal yang sebaiknya istri lakukan agar ia dapat menjadi “bidadari” bagi suaminya ketika di
dunia. Semoga bermanfaat. (✒️Mahira Hasna Kamila / 📚Ummi Online)

🛡️ *Ciri-Ciri Istri Yang Pandai Bersyukur* 🛡️

📑“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim)

🔴Ada seorang ibu yang memiliki kehidupan mapan, anak-anak cerdas dan patuh, suami enggak neko-neko,
tapi kenapa ya masih saja galau? Selalu saja ada kata-kata pedas yang keluar darinya setiap hari. Setelah
puas melontarkan kata-kata makian, ibu tersebut berubah jadi pihak yang paling teraniaya. Terus maunya
apa? Bingung. Korbannya siapa lagi jika bukan anak-anak dan suaminya.

🔴Sekilas, orang lain memandangnya bahagia. Impian semua wanita gitu. Enggak perlu repot-repot kerja
keras, anak-anak cerdas dan membanggakan, pun suami yang enggak macam-macam. Tapi kenapa Ibu tadi
masih merasa kurang? Selalu saja ada yang salah di matanya. Jadi meskipun memiliki segalanya, ibu
tersebut merasa tidak bahagia. Miris.

🔴Sementara itu di tempat yang berlainan, ada seorang istri yang masih harus berjuang banyak hal, ikut
mencari nafkah agar kebutuhan tercukupi, serta masih harus mengurus anak-anak sendiri tanpa ART, yang
ternyata merasa sangat bahagia dan menikmati kesibukannya. Sekilas orang lain memandangnya kasihan,
tapi nyatanya ibu tersebut bahagia.

🔴Bahagia memang ada di hati, bukan ada di tampilan luar dan kata orang.

🔴Salah satu kunci kebahagiaan rumah tangga adalah adanya rasa syukur : perbanyak syukur, minimalisir
tuntutan, & teruslah berusaha. Sabar, syukur, ikhlas.

🔴Jika seorang istri pandai bersyukur, suami tenang, anak-anak aman, dan rumah terasa lapang. Pun
sebaliknya, jika rasa syukur tidak ada, rumah yang megah pun akan serasa sempit karena hati dan pikiran
yang tidak pernah terpuaskan.

🔴Lalu, apa saja indikator seorang istri bersyukur? Beberapa hal sederhana di bawah ini bisa menjadi
tandanya.

📝1. Tidak mengungkit kebaikan dirinya

📑“Kalau bukan karena aku …”

“Aku udah ngurusin anak-anak …”

🔴Dan kata-kata serupa yang seolah minta bayaran. Anak pun akan merasa terluka jika ibunya sering
berkata seperti itu. Allah ‫ ﷻ‬tidak akan menyia-nyiakan siapa pun yang berbuat baik. Allah ‫ ﷻ‬tahu siapa
yang modus, mengharap pujian, dan yang tulus. Istri yang pandai bersyukur akan selalu percaya dengan
janji Allah ‫ﷻ‬. Percaya bahwa Allah ‫ ﷻ‬tidak akan menyia-nyiakannya.

📝2. Tidak merasa paling berkorban

📑“Dulu kan sebenarnya mama diterima di anu, nikah sama papamu sih,” dikit, tapi nancepp.

🔴Jadi menyesal menikah dan punya anak?

🔴Istri yang pandai bersyukur tidak akan merasa dirinya paling banyak berkorban karena dia melakukan
semuanya dengan senang hati, bukan sekadar kewajiban semata.

📝3. Tidak mengungkit-ungkit perjuangannya terus-terusan di depan orang-orang hanya agar mendapat
decak kagum

📑“Jadi dulu itu ya awal aku nikah deuh rumah cuma sepetak, makan sepiring berdua, dll. Kamu sih enak
ya …,” nahh …

🔴Buat apa cerita terus-menerus seperti itu kemudian membandingkan dan menyalahkan pasangan suami
istri yang enggak gitu kalau tujuannya bukan untuk “ini lhoh guee, nihh,”

🔴Padahal setiap pasutri pasti memiliki perjuangannya masing-masing. Ada yang enggak perlu repot-repot
berjuang finansial, tapi berjuang masalah anak. Ada yang enggak berjuang masalah anak karena langsung
diberi, tapi berjuang di hal yang lain. Nah. Emang situ aja yang berjuang. Enggak, kan.

🔴Istri yang pandai bersyukur tidak akan lebay. Dia paham bahwa setiap pasutri pasti berjuang, pun dirinya
dan suami. Selama perjuangan itu dilakukan dengan orang yang dicintai (pasangan hidup), ya seruu ajaa,
nikmati aja, enggak perlu ngeluh atau membandingkan apalagi merasa paling kuat atau hebat.

📝4. Menjaga martabat suami di depan orang lain

🔴Suami adalah pakaian istri dan istri adalah pakaian suami. Keduanya harus saling menjaga aib masing-
masing, bukan sebaliknya.

📑“Dia dulu kan flamboyan. Untung nikah sama aku,”

Apa perlu seperti itu?

🔴Istri yang pandai bersyukur akan menerima semua masa lalu suami dan tidak akan menggunakan masa
lalu suami yang mungkin kelam sebagai bahan olokan di depan publik.

📝5. Menghargai usaha suami


🔴Orang bijak bilang tidak ada yang namanya kegagalan, yang ada adalah belajar.

Ada kalanya usaha suami belum berhasil. Di saat itulah peran istri sangat sangat diperlukan. Kalimat seperti,
“Gagal lagi gagal lagi. Gagal mulu sih, Bang!” adalah kalimat yang tidak sepantasnya keluar dari mulut sang
istri meskipun maksudnya untuk memotivasi.

Tidak harus dengan menusuk dan menyakiti kan memotivasi pasangan itu?

🔴Istri yang pandai bersyukur akan paham bahwa yang namanya usaha itu enggak selamanya lancar. Saat
usahanya melambung, bersyukur. Saat usaha suaminy menurun, bersabar dan mengevaluasi.

📝6. Jauh dari mindset istri aja yang menderita

🔴Menikah adalah kesepakatan bersama. Toh wanita sangat berhak menolak laki-laki yang mencintainya
jika dia tidak cinta. Jadi kalau memang menikah adalah kesepakatan berdua, kenapa salah satunya selalu
merasa jadi pihak yang terzolimi. Lha dulu kenapa mau? Kenapa bahagia sekali berada di posisi sebagai
korban. Kalau toh tidak ada kecocokan bisa pisah baik-baik daripada bersama tapi selalu merasa jadi pihak
yang teraniaya.

🔴Dan istri yang pandai bersyukur tidak akan bahagia memposisikan dirinya sebagai pihak yang paling
menderita. Dia jauhi mindset merusak seperti itu.

📑“Aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat
ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi
mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau ‫ ﷺ‬menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada
yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah ‫ ”?ﷻ‬Beliau menjawab, “Tidak,
melainkan mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan suami. Seandainya engkau berbuat baik
kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu
yang tidak berkenan di hatinya niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan
darimu’.” (HR. Bukhari no. 5197 dan Muslim no. 907)

📑Semoga kita bisa menjadi istri yang penuh syukur. Istri sholehah penyejuk keluarga. Aamiin.

(✒️Miyosi Ariefiansyah / 📚Ummi Online)

‫* ۝‬Tanya Jawab Pengenal Pintu-pintu Perusak Moral Anak* ‫۝‬


🗂️1. Bagaimana jika anak sudah terbiasa dengan TV dan gadget lainnya?

✒️Jawab :

Bismillah

📑Orangtua harus segera bertindak. Dengan cara bagaimanapun agar anak tidak tertarik lagi. Memang sulit
jika sudah ketagihan karena kondisi seperti ini tidak jauh dari kondisi orang yang sudah kecanduan.

📑Dalam kondisi kecanduan seperti ini seseorang sudah tidak menjadi dirinya sendiri, tetapi ia sudah
dikendalikan oleh Syetan.

📑Dan syetan tidak hanya merasuki manusia dewasa tetapi juga anak-anak akan sangat mudah mereka
masuki.

📑Salah satu cara efektif adalah dengan orangtua berusaha keras memperbaiki keadaan. Apa yang bisa
dilakukan orangtua ?

📄Pertama :

🔵Harus banyak bertaubat kepada Allah ‫ﷻ‬. Karena anak adalah amanah. Ketika mereka rusak maka tidak
lepas dari peran dan andil orangtuanya yang telah mendidiknya.

📄Kedua :

🔵Perbanyak doa, minta tolong kepada Allah ‫ ﷻ‬agar keadaan anaknya diperbaiki, dan dijauhkan dari
godaan syetan.

📄Ketiga :

🔵Sembari berdoa tentu orang tua harus berusaha sungguh-sungguh memcegah anaknya, mungkin dengan
tidak memberi fasilitas yang dapat membuat mereka kecanduan itu.

📑Dan yang penting adalah mengajaknya pada kesholihan. Ini prinsip. Ajak dan didik mereka untuk rajin
beribadah kepada Allah ‫ﷻ‬. Karena dengan beribadah yang ihlas kepada Allah ‫ ﷻ‬syetan tidak akan mampu
mendekatinya lagi. (Wallahu a’lam)

🗂️2. Bismillah, indikasi lingkungan baik untuk dirumah maupun disekolah yang termasuk tidak baik itu seperti
apa dan apa yang harus kita lakukan untuk merubah itu?
✒️Jawab :

Bismillah…

📑Setiap orangtua kelak akan menghadapi saat pertamggungjawaban atas kepemimpinan anaknya
dihadapan Allah ‫ﷻ‬. Jadi bukan guru mereka. Tetapi orangtua. Ingat hal ini.

📑Karena itu sebagai orangtua kita harus pandai menjaga diri kita sendiri dari segala perbuatan buruk.
Keshalihan orangtua sangat berpengaruh terhadap kondisi anak.

📑Jika kita melihat suatu kekurangan atau kelebihan dari seorang anak maka bisa dikatakan kita lihat
bagaimana orangtuanya.

📑Terkait pertanyaan diatas bagaimana cara memperbaikinya ?

📑Tentuk kita harus punya senjata untuk melawan suatu yang tidak baik yang menimpa diri kita. Apakah
itu ? Yakni Doa.

📑Doa yang disertai dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh dan didukung dengan konsistensi dalam amal
shalih dari orangtua kemudian diturunkan kepada anaknya. InsyaAllah akan dapat memperbaiki keadaan.

Wallahua’lam

🗂️3. Kadang disaat mencontohkan hal-hal kebaikan , orang tua terbentur dengan kesibukan , sehingga
berkesan tidak istiqomah didepan anak , sehingga disaat bersama dengan kita anak- anak bisa mengerjakan
sesuai dengan yang kita contohkan, sedang disaat kita ad kesibukan anak jadi ogah-ogahan, apa yang harus
kita lakukan?

✒️Jawab :

Bismillah

📑Jawaban hampir sama dengan pertanyaan sebelumnya ya. Prinsipnya kita sebagai orangtua adalah
pangkal utama penanggung jawab anak kita kelak dihadapan Allah ‫ﷻ‬.

📑Syetan memang selalu menyibukkan orangtua masa kini untuk berada diluar rumah dan beraktivitas
dengan dalih mencari tambahan penghasilan. Padahal syariat Islam jelas menejankan bahwa tempat nya
wanita adalah dirumah dan mengabdi (mendidik anak) dan melayani suami serta mengatur segala urusan
dan keperluan keluarganya.
📑Ketika seseorang menyalahi kondratnya dan syariat islam tidak menjadi acuan dalam kehidupannya,
maka kita akan melihat akibat kekacauan yang akan muncul dalam keluarga itu.

📑Rasulullah ‫ ﷺ‬mengajarkan agat kita menjaga Allah ‫ﷻ‬, artinya menjaga Hukum dan SyariatNya. Sehingga
Allah pun akan terlibat dalam penjagaan segala urusan kehidupan kita dan keluarga kita.

Wallahua’lam

🗂️4. Bagaimana cara agar anak tidak mudah terpengaruh dengan teman sekolah yg mempunyai kebiasaan
kurang baik ?

✒️Jawab :

Bismillah

📑Setiap anak ketika berada diluar jangkauan penglihatan kita, maka ia sudah berada diluar kendali kita.
Yang akan "bermain" dalam menjadi sumber pengaruhnya adalah lingkungan dimana dia sedang berada.
Dalam hal ini ketika mereka sedang berada disekolah maka teman-teman sekolahnya lah yang akan banyak
berperan mempengaruhi mereka.

📑Namun, sebagai orang beriman, kita harus punya keyakinan bahwa segala sesuatu penjagaan adalah dari
Allah ‫ﷻ‬. Ketika kita ingin anak kita selalu dijaga oleh Allah ‫ ﷻ‬dalam segala hal, maka mintalah selalu kepada
Allah ‫ﷻ‬.

Hal ini yang mungkin sering dilupakan oleh orangtua.

📑Meminta kepada Allah ‫ ﷻ‬itu dianjurkan dalam segala hal, khususnya untuk kebaikan dan juga
perlindungan dari keburukan.

📑Rasulullah ‫ ﷺ‬mengajarkan doa yang insyaAllah bisa menjadi pengaman anak-anak kita dari segala
gangguan makhluk Allah ‫ ﷻ‬yakni :

📄A'udzubikalimaati taamati min'syarrimaa kholaq.

📑Yang sudah terbiasa membaca al Ma'tsurat (dzikir pagi dan sore) silahkan selalu dibaca. Karena didalam
doa tersebut kita bisa menyisipkan niat memohon agar Allah ‫ ﷻ‬selalu menjaga anak-anak kita dimana saja
ia sedang berada.

📑Selain doa diatas. Tentu harus ada upaya untuk memberi pengertian kepada anak tentang baik dan
buruk, hal yang halal dan yang diharamkan. Semua ini perlu proses. Anak-anak akan sulit memahaminya
ketika proses pendidikan dan pemahaman mereka tidak dimulai dari tauhid dan bangunan keimanan
kepada Allah ‫ ﷻ‬dan nilai-nilai keshalihan yang ditanamkan sejak kecilnya. Serta bimbingan kepada mereka
untuk selalu menjaga amal shalihnya. Karena dengan anak rajin menjaga amal shalihnya, Syetan akan sulit
mendekatinya. Dan dengan akal pikirnya yang didalamnya terdapat penjagaan Allah ‫ ﷻ‬atas dirinya
otomatis dia akan mempunyai semacam sistem sensor jika menghadapi suguhan pengaruh-pengaruh buruk
darimanapun apakah dari teman sekolah, tayangan TV , gadget dll.

Wallahua’lam

(📚Ummi Endria)

﴾ *Catatan Hati Seorang Akhwat* ﴿

📑Bismillah...

🔴Izinkan aku bicara dari hati seorang wanita, yang mungkin bisa mewakili suara saudari-saudariku, para
akhwat (perempuan) pada umumnya.

🔴Proses ’ta’aruf’ merupakan suatu proses awal menuju proses selanjutnya, yaitu khitbah (lamaran) dan
akhirnya sebuah pernikahan. Memang tidak semua sukses sampai tahap itu. "Sang Sutradaralah" yang
mengatur. Semua adalah skenario dan rekayasa-Nya. Manusia hanya berencana dan ikhtiar, keputusan
tetap dalam genggamanNya.

🔴Tapi kita manusia juga diberi pilihan. Hidup adalah pilihan. Mau baik atau buruk, mau surga atau neraka,
mau sukses atau gagal, semua adalah pilihan. Namun tetap Allah ‫ ﷻ‬Yang Maha Menentukan.

🔴Aku ingin titip pesan pada para ikhwan yang sudah memutuskan hendak melontarkan perkataan "ta’aruf"
pada seorang akhwat.

📑Bagi para ikhwan (laki-laki), pikirkanlah baik-baik, matang-matang, dan masak-masak sebelum
menawarkan sebuah jalinan bernama ta’aruf. Jangan mudah melontarkannya jika tak ada komitmen dan
kesungguhan untuk meneruskannya.

📑Mengertilah keadaan akhwat. Antum tahu, bahwa sifat kaum hawa itu lebih sensitif. Akhwat mudah
sekali terbawa perasaan (baper). Disadari atau tidak, diakui atau tidak, akhwat adalah makhluk yang kadang
mudah sekali GeEr, suka disanjung, suka diberi pujian apalagi diberi perhatian lebih.

📑Jadi saat kata ta’aruf atau mungkin khitbah itu keluar dari lisan seorang lelaki baik dan shalih seperti
antum, tak ada alasan bagi akhwat untuk menolak. Karena jika akhwat menolak tanpa alasan yang jelas,
maka hanya fitnah yang ada. Jadi, tolong tanyakan lagi pada diri antum, apakah kata-kata itu memang keluar
dari lubuk hati antum yang terdalam? Apakah antum sudah memohon petunjuk kepada yang Maha
Menguasai Hati? Apa antum benar-benar siap (ilmu, iman, mental, fisik, materi, dll) untuk menjalin ikatan
suci bernama pernikahan? Sekali lagi, berhati-hatilah dengan kata ta’aruf. Karena ta’aruf adalah gerbang
menuju pernikahan.

🔴Proses ’ta’aruf’ menuju pernikahan memerlukan sebuah rentang waktu tertentu. Bila diibaratkan ta’aruf
adalah pintu halaman ruman antum dan pernikahan adalah pintu rumah antum, kemudian timbul
pertanyaan, berapa jauhkah jarak pintu gerbang menuju pintu rumah antum? padahal selama perjalanan
akan banyak cobaan menghadang.

🔴Bunga-bunga indah di halaman rumah antum bisa membuat akhwat terpesona. Kolam ikan yang indah
juga membuat akhwat terlena. Ingin sekali akhwat memetiknya, ingin sekali akhwat berlama-lama di sana
menikmati keindahan dan kenikmatan yang antum sajikan. Tapi tidak berhak, karena belum mendapat izin
dari si empunya rumah.

🔴Akhwat ingin segera mencapai sebuah keberkahan, tapi di tengah jalan antum menyuguhkan keindahan-
keindahan yang membuat akhwat lupa akan tujuan semula. Lebih menyakitkan lagi jika antum membuka
gerbang itu lebar-lebar dan akhwatpun menyambut panggilan antum dengan hati berbunga-bunga. Tapi
setelah akhwat mendekat dan sampai di depan pintu rumah antum, ternyata pintu rumah antum masih
tertutup. Bahkan antum tak berniat membukakannya.

🔴Saat itulah hati akhwat hancur berkeping-keping. Setelah semua harapan terangkai, tapi kini semua
runtuh tanpa sebuah kepastian. Atau mungkin antum akan membukakannya, tapi kapan? Antum bilang jika
saatnya tepat. Lalu antum membiarkan akhwat menunggu di teras rumah antum dengan suguhan yang
membuat akhwat kembali terbuai, tanpa ada sebuah kejelasan. Jangan biarkan akhwat berlama-lama di
halaman rumah antum jika memang antum tak ingin atau belum siap membukakan pintu untuknya. Akhwat
akan segera pulang karena mungkin saja salah alamat. Siapa tahu rumah antum memang bukan tempat
berlabuhnya hati mereka. Ada rumah lain yang siap menjadi tempat bernaung mereka dari teriknya
matahari dan derasnya hujan di luar sana. Mereka tak ingin mengkhianati calon suami mereka yang
sebenarnya. Di istananya ia menunggu calon bidadarinya. Menata istananya agar tampak indah. Sementara
mereka berkunjung dan berlama-lama di istana orang lain.

🔴Akhi (saudaraku), sebelum ijab qobul itu keluar dari lisan antum, cinta adalah cobaan. Cinta itu akan
cenderung pada nafsu. Cinta itu akan cenderung untuk mengajak berbuat maksiat . Itu pasti! Langkah-
langkah syetan yang akan menuntunnya. Kita tentunya tdk mau memakai label ta’aruf untuk membungkus
suatu kemaksiatan bukan?

🔴Hati-hatilah dengan hubungan ta’aruf yang menjelma menjadi TTM (Ta’aruf Tapi Mesra). Tolong hargai
akhwat sebagai saudara antum. Akhwat bukan kelinci percobaan. Akhwat punya perasaan yang tidak
berhak antum buat ’coba-coba’. Pikirkanlah kembali. Mintalah petunjukNya. Jika antum memang sudah
siap dan merasa mantap, segera jemput mereka.

🔴Dan satu lagi yang perlu antum perhatikan adalah bagaimana cara antum menjemput. Tentunya kita
menginginkan kata ’berkah’ di awal, di tengah, sampai di ujung pernikahan kan? Hanya ridha dan
keberkahanNya lah yang menjadi tujuan. Pilihlah cara yang tepat dan berkah. Antum sudah merasa mantap
pada akhwat itu. Antum yakin seyakin-yakinnya bahwa dialah bidadari yang akan menghias istana antum.
Tapi antum tidak menggunakan cara yang tepat untuk menjemputnya. Sama halnya jika antum yakin dan
mantap untuk menuju Surabaya. Tapi dari Jakarta antum salah memilih kendaraan, akibatnya antum gak
akan pernah sampai ke Surabaya, malah nyasar.
🔴Atau kendaraannya sudah benar tapi nggak efektif. Terlalu lama di perjalanan. Masih keliling-keliling dulu.
Akhirnya banyak waktu terbuang percuma selama perjalanan. Jadi, antum juga harus memikirkan cara yang
baik/ahsan, tepat dan berkah agar bahtera rumah tangga antum berjalan di atas ridha dan keberkahanNya.

🔴Semoga pesan ini bisa menjadi bahan renungan antum, para ikhwan, calon qowwam kami (para akhwat)
dalam mengarungi bahtera rumah tangga Islami yang akan melahirkan generasi penyeru dan pembela
agama Allah ‫ﷻ‬. Akhirnya aku minta maaf, afwan bila dalam pesan ini ada hal-hal yg kurang ahsan..

📚khoirunnisa-syahidah.blogspot.com

🛡️ *Komitmen Cinta Tanpa Batas Masa* 🛡️

📑"Ujian bagi seorang istri adalah ketika suami tidak memiliki apa-apa. Ujian bagi seorang suami adalah
ketika dirinya memiliki semuanya".

🔴Agar pernikahan selalu bahagia sepanjang waktu, Anda harus memiliki cara untuk mampu mencintai
pasangan Anda tanpa henti. Mencintai pasangan Anda dalam setiap fase perjalanan kehidupan berumah
tangga, baik pada saat sedang menghadapi situasi senang maupun di saat susah. Baik pada waktu lapang,
maupun di waktu menghadapi kesempitan hidup. Saat tengah mencapai kejayaan, maupun ketika tengah
terpuruk.

🔴Untuk bisa menjaga rasa cinta kepada pasangan di sepanjang rentang kehidupan berumah tangga,
pahami dan lakukan sepuluh prinsip berikut ini.

📑Memberi tanpa berharap kembali. Melayani tanpa berat hati. Berkomunikasi tanpa menyakiti.
Mendengarkan tanpa menyela pembicaraan. Mendoakan tanpa persyaratan. Memaafkan tanpa
mengungkit kesalahan. Menjaga tanpa diminta. Percaya tanpa syak wasangka. Setia tanpa berpura-pura.
Tetap mesra tanpa batas usia

📝 *Memaafkan tanpa mengungkit kesalahan*

🔴Semua orang punya kekurangan dan kesalahan. Maka maafkan pasangan tanpa dendam dan
permusuhan, berikan maaf tanpa mengungkit lagi kesalahan yang pernah dilakukan. Sebagian orang salah
memahami makna dari permaafan forgiveness. Mereka meletakkan kata maaf semata-mata dalam konteks
'benar salah' atau 'hitam putih'. Dampaknya, harus jelas terlebih dahulu siapa benar dan siapa salah,
kemudian pihak yang salah harus meminta maaf kepada pihak yang benar; dan pihak yang benar memiliki
opsi untuk memberi atau tidak memberi maaf.
🔴Jika demikian makna dari permaafan, maka menjadi sangat sempit ruang cinta dalam hidup kita. Akan
lebih indah memahami permaafan dalam bingkai cinta kasih suami istri, bahwa meminta maaf dan memberi
maaf adalah bahasa cinta kasih yang tulus dan mendalam. Seorang suami atau istri yang mudah memberi
maaf, bahkan bersedia memberi maaf tanpa pasangan meminta maaf dari dirinya, adalah tindakan yang
sangat mulia dan akan membahagiakan dirinya. Dalam memberi maaf terdapat cinta yang sangat dalam.
Dalam memberi maaf terdapat kekuatan yang sangat dahsyat.

🔴Orang yang sulit memaafkan kesalahan pasangan, justru akan selalu dihinggapi perasaan tidak tenang
dan tidak nyaman dalam kehidupan. Mungkin seseorang menyangka dirinya tengah menghukum pasangan
yang bersalah dengan jalan tidak memaafkan, dengan jalan terus mengingat dan menyimpan memori
tentang kesalahan pasangan. Namun sesungguhnya yang terjadi justru sebaliknya. Mereka bukan
menghukum pasangan, tapi menghukum diri sendiri. Mereka berada dalam suasana tertekan oleh ingatan
kesalahan pasangan yang menghantui dan tidak segera pulih kembali.

🔴Memaafkan memiliki dua sisi yang tak terpisahkan; pertama merelakan yang merupakan pekerjaan
'normatif' hati; dan melupakan yang merupakan jenis pekerjaan otak. Pada saat yang sama harus terjadi
dua pekerjaan sekaligus, yaitu merelakan dan melupakan. Jika sudah merelakan tetapi tidak melupakan,
maka kesalahan pasangan akan terus diingat dan hal ini membuat semakin sulit untuk memaafkan. Maka
maafkan kesalahan pasangan, tanpa diminta olehnya. Makin mudah memaafkan, makin besar ruang cinta
yang anda sediakan untuk pasangan; dan pasangan akan semakin merasakan dalamnya cinta Anda
kepadanya.

📝 *Menjaga tanpa diminta*

🔴Adalah tugas suami untuk selalu menjaga istri, demikian pula tugas istri untuk selalu menjaga
suami. Menjaga pasangan agar tidak terjatuh ke dalam kesalahan, penyimpangan, dosa dan kemaksiatan.
Menjaga pasangan agar selalu setia dan terjauh dari gangguan dan godaan para penggoda. Menjaga
pasangan agar selalu menetapi kebenaran dan menunaikan ketaatan. Menjaga pasangan agar selalu
berbuat baik dan benar sesuai tuntunan agama. Menjaga pasangan agar bisa menetapi dan melaksanakan
peran dalam kehidupan berumah tangga. Ini semua memerlukan kerja sama dan saling membantu dalam
merealisasikannya.

🔴Seorang suami wajib menjaga istri dengan cara yang lembut dan bijak, bukan dengan kasar dan cara
paksa. Perempuan memerlukan pengertian dan pemahaman dari suami, yang apabila kebutuhan itu
dipenuhi akan membuat dirinya nyaman bersama sang suami. Suasana kenyamanan dalam interaksi dan
komunikasi akan menjadi modal yang kuat bagi suami untuk bisa menjaga istri dengan jalan yang lembut
dan bijak. Ada kalanya, suami harus melakukan tindakan yang lebih tegas, apabila cara-cara lembut sudah
tidak bisa memberikan pengaruh bagi sang istri. Dalam batas tertentu, ajaran agama bahkan membolehkan
tindakan fisik apabila terjadi tindakan nusyuz dari istri.

🔴Seorang istri wajib menjaga suami dengan cara yang baik dan bijak, bukan dengan cara paksa dan
menggunakan ancaman senjata. Laki-laki merasa nyaman apabila mendapatkan kepercayaan dari sang istri,
yang apabila kebutuhan itu didapatkan akan membuat dirinya semakin nyaman bersama sang istri. Apabila
suasana interaksi suami istri sudah nyaman, akan memudahkan bagi sang istri untuk menjaga suami. Jika
istri berlaku galak dan kasar dengan maksud membuat suami takut, hal ini tidak akan bisa efektif menjaga
kebaikan suami. Ia hanya akan takut saat sedang bersama istri, namun akan menjadi liar dan tak terkendali
saat jauh dari istri.

🔴Maka jagalah pasangan Anda dengan cara yang dewasa dan bijaksana. Bukan dengan ancaman dan
menakut-nakuti. Bukan pula dengan cara-cara overprotektif yang menyebabkan pasangan sangat terbatasi
ruang gerak serta aktivitasnya, dan membuat dirinya kehilangan banyak potensi kebaikan. Menjaga
pasangan tanpa harus diminta, menjadi bukti bahwa Anda benar-benar mencintai tanpa henti.

📝 *Percaya tanpa syak wasangka*

🔴Suami dan istri harus saling percaya, tanpa syak wasangka. Cinta harus maujud dalam bentuk rasa
percaya, yang membuat suami dan istri merasa tenang walau tengah jauh dari pasangan. Suami yang tidak
bisa mempercayai istri, akan membuat dirinya merasa was-was dan gelisah, khawatir sang istri melakukan
tindakan yang menyimpang dan tidak sesuai harapan. Jika situasi tidak percaya terus terjadi, akan
melahirkan kecemburuan yang berlebihan dan tidak proporsional, begitupun berlaku sebaliknya pada
suami yang tidak dipercaya istri.

🔴Percaya tentu ada sebabnya, sebagaimana tidak percaya juga ada sebabnya. Rasa saling percaya bisa lahir
dari sikap keterbukaan dan kejujuran dalam kehidupan keseharian. Jika suami banyak merahasiakan agenda
kegiatan, atau istri banyak menutup diri dari suami, dalam jangka panjang hal ini berpotensi melahirkan
ketidakpercayaan. Maka sikap saling terbuka dan saling jujur akan melahirkan saling percaya di antara
suami dan istri. Manajemen kegiatan, manajemen informasi, manajemen keuangan antara suami dan istri
harus didesain sedemikian rupa agar menimbulkan suasana saling percaya.

🔴Rasa percaya juga muncul dari sikap mampu menjaga diri yang ditunjukkan suami dan istri selama ini.
Jika suami tampak memiliki kesungguhan usaha dan kemampuan untuk menjaga kebaikan diri, akan lebih
mudah menimbulkan rasa percaya pada istri. Demikian pula jika istri tampak memiliki kesungguhan usaha
serta kemampuan menjaga kebaikan diri, akan lebih mudah memunculkan rasa percaya pada suami.
Sebaliknya, ketika suami atau istri tampak sangat cair dan 'genit' dalam interaksi, tidak menunjukkan usaha
menjaga diri, tentu akan lebih memudahkan munculnya rasa curiga dan tidak percaya pada diri pasangan.

🔴Maka rasa saling percaya harus dibangun secara bersama-sama, dengan kredibilitas yang bisa
ditunjukkan dalam perilaku benar, tidak menyimpang, tidak mudah larut dalam pergaulan, dan sikap-sikap
keteguhan lainnya. Percaya yang mendalam kepada pasangan, akan melahirkan ketenangan dalam
kehidupan. Percaya tanpa syak wasangka, adalah wujud nyata mencintai tanpa henti.

📝 *Setia tanpa berpura-pura*

🔴Perselingkuhan merupakan penyakit yang merusak dan menghancurkan banyak keluarga di Indonesia.
Hendaknya suami dan istri memiliki komitmen untuk selalu setia dalam makna yang sesungguhnya. Bukan
kepura-puraan, bukan menyimpan kebohongan, tapi setia yang dilandasi kesadaran sepenuh jiwa. Ada
suami yang pura-pura setia, padahal ia menyimpan banyak dusta. Ada istri yang pura-pura setia, padahal ia
melakukan pengkhianatan cinta. Kepura-puraan selalu ada batas masa. Kepura-puraan tidak akan bisa
bertahan lama.
🔴Saya sering mengibaratkan perselingkuhan seperti durian. Orang yang memakan durian, walaupun tidak
ketahuan orang lain saat dirinya sedang makan durian, tapi akan dengan mudah diketahui setelahnya.
Bahkan berhari-hari setelah makan durian, masih tetap ketahuan dari bau dan aromanya yang begitu kuat
serta khas. Walaupun selingkuh mudah disembunyikan dari pasangan, tapi juga dengan demikian mudah
akan terbongkar oleh pasangan. Hanya menunggu waktu, apakah terbongkar dalam waktu cepat ataukah
lambat.

🔴Kesetiaan suami dan istri selalu diuji dalam sepanjang rentang kehidupan. Ada suami yang setia kepada
istri saat sang istri masih tampak segar dan cantik jelita. Kelak di saat istri mulai tidak lagi segar dan
berkurang kecantikannya karena bertambah usia, kesetiaan suami benar-benar tengah diuji. Ada istri yang
tampak sangat setia karena suami tengah kaya dan mencapai kejayaannya. Ketika ada masa dimana suami
tengah terpuruk secara ekonomi, kondisinya bangkrut merugi, maka sang istri benar-benar tengah diuji
apakah akan tetap setia.

🔴Ada ungkapan yang menggambarkan ujian kesetiaan dalam kehidupan suami dan istri. "Ujian bagi
seorang istri adalah ketika suami tidak memiliki apa-apa. Ujian bagi seorang suami adalah ketika dirinya
memiliki semuanya". Di saat suami memiliki kekayaan dan kejayaan materi, sang istri benar-benar setia dan
berbakti. Namun ketika suami kehilangan kekayaan dan kejayaan materi, sang istri mulai menunjukkan
sikap yang sangat berbeda. Disaat masih miskin, suami tampak demikian setia dan bersikap sangat
bertanggung jawab terhadap istrinya. Namun setelah menjadi kaya raya, ia tergoda untuk melakukan
banyak hal yang selama ini tidak pernah dilakukannya.

🔴Ada sangat banyak hal yang menggoda kesetiaan. Ada sangat banyak tawaran menggiurkan untuk berlaku
tidak setia. Namun apabila cinta telah tertanam dalam jiwa, setia bisa dilakukan tanpa berpura-pura. Tetap
setia dalam semua keadaan pasangan, apakah tengah jaya atau tengah tidak punya apa-apa. Tetap setia
walau ada banyak bandingan yang tidak sebanding dengan pasangannya.

📝 *Tetap mesra tanpa batas usia*

🔴Kemesraan suami dan istri sesungguhnya tidak berbatas masa. Sepanjang kehidupan manusia, kita bisa
menikmati indahnya cinta, hingga akhir usia di dunia, bahkan hingga bertemu kelak di surga. Yang
membedakan adalah ekspresi kemesraan di sepanjang rentang usia. Anak-anak muda mengekspresikan
kemesraan dengan cara yang sesuai kemudaanya. Orang-orang tua mengekspresikan kemesraan dengan
cara yang sesuai dengan ketuaannya. Kemesraan tidak berakhir dan tidak berujung, yang terjadi hanyalah
perbedaan bentuk dan ekspresinya.

🔴Pada pasangan pengantin baru, mesra itu artinya selalu bersama dalam semua kegiatan mereka. Suasana
dimabuk cinta, romantic love yang sedemikian indah dan mempesona. Canda tawa cerita tiada habis-
habisnya. Kegembiraan dan keceriaan yang tiada hentinya, mewarnai kehidupan mereka. Namun ini
terbatas waktu. Sebuah studi psikologi menyatakan, masa romantic love kisaran waktunya adalah tiga
hingga lima tahun saja. Setelah itu akan bergeser ke tahap-tahap berikutnya yang lebih nyata dalam hidup
berumah tangga.
🔴Pada pasangan yang telah menyelesaikan bulan madu atau romantic love, kemesraan tetap bisa
dipertahankan dengan bentuk dan corak yang berbeda. Mesra itu artinya selalu berkomunikasi, selalu
memiliki waktu untuk berdua, selalu bersedia menemani, selalu senang untuk menghabiskan waktu
berkesan bersama pasangan, selalu ringan memberikan bantuan, selalu ingin tampil menyenangkan. Mesra
itu artinya selalu merawat perasaan pasangan agar tidak tersakiti, agar tidak terlukai, agar tidak terzalimi.
Mesra itu artinya menunaikan kewajiban, melaksanakan peran, dan menunjukkan tanggung jawab dalam
kehidupan.

🔴Pada pasangan yang sudah tua usia, mesra itu artinya selalu bersedia merawat pasangan. Situasi orang
tua sering identik dengan sakit, obat dan rumah sakit. Jika pasangan tengah mengalami sakit, suami atau
istri tidak bosan untuk menemani dan membersamai. Mengantar pasangan periksa ke dokter, membawa
pasangan ke klinik atau rumah sakit, menjaga pasangan di saat dirinya berbaring lemah. Tentu ada anak-
anak dan cucu yang siap melakukan itu semua, namun wujud kemesraan terhadap pasangan adalah dengan
selalu merawatnya. Kesabaran membersamai pasangan di kala sakit, adalah wujud nyata kemesraan hingga
usia tua.

🔴Mungkin sudah tidak banyak canda tawa dan cerita pada pasangan usia tua, tapi bukan berarti mereka
tidak mesra. Mereka tetap menunjukkan sikap kemesraan walau dalam diam yang mencekam. Tidak ada
lagi kata-kata harus diucapkan. Semua cerita sudah tersampaikan bahkan sudah dihafalkan. Semua kalimat
sudah terungkapkan kepada pasangan. Rasanya tidak ada lagi kata dan kalimat yang belum diucapkan,
maka kini saatnya mereka menikmati diam. Walau hanya duduk berdua menikmati suasana, tanpa cerita,
tanpa kata-kata, tapi pasangan orang tua mampu menangkap kemesraan tiada terkira.

🔴Pada rambut yang sudah memutih, pada kulit yang sudah berkeriput, pada gigi yang sudah banyak
tanggal, pada tubuh yang sudah lemah, pada wajah yang tak lagi elok dan tampan, pada pendengaran yang
sudah tak lagi tajam, namun hati mereka bertautan dengan sangat kuat tak terpisahkan. Inilah kemesraan
yang sangat mengesankan, real love dan everlasting love, pada pasangan usia tua, menjadi bukti nyata
bahwa kemesraan tidak mengenal batas masa.

✒️Ust. Cahyadi Takariawan


🛡️ *Begini Cara Atasi Perselingkuhan Suami* 🛡️

📑Entong, si jones (jomblo ngenes), lagi ngobrol sama Emaknya.

📄Emak : “Jadi lu kapan nikahnya, Tong? Emak udah tua, pengen nimang cucu!”

📄Entong : “ Susah, Mak! Gaji pas-pasan, rumah masih numpang, kantong bolong, kagak laku ane! Hari gini
pria beristri yang lebih dicari!”

📄Emak : “Astaghfirullah!!”

🔴Di era gadget yang memudahkan segala urusan, lembaga pernikahan makin rentan dari godaan. Salah
satunya dengan hadirnya pria/wanita idaman lain di dalam rumah tangga.

🔴Pria mapan yang secara ekonomi memiliki “kepribadian” (rumah, mobil, harta, dll – pribadi), punya
pekerjaan dengan penghasilan lumayan, dan berpenampilan matang, memang menjadi idaman wanita
untuk dijadikan pasangan. Tapi ternyata, semua ciri-ciri tersebut, biasanya dimiliki oleh seorang suami, alias
pria yang sudah beristri. Yang tentu saja, membuat kita, para istri, harus mawas diri agar suami tidak pindah
ke lain hati.

📑Lalu, adakah ciri-ciri kalau suami mulai pindah ke hati wanita idaman lain?

✒️1. Tak mau berpisah dengan gadgetnya (yang semua ada passwordnya)

✒️2. Menghindari istri, lebih suka sendiri, keintiman pasutri berkurang

✒️3. Mulai berahasia (mau kemana, pulang jam berapa, sedang apa, dll)

✒️4. Punya nomor ponsel lagi (baru), alamat email baru, akun media sosial baru

✒️5. Saat ponsel bunyi, langsung pergi menjauh untuk menerima

✒️6. Banyak alasan saat pulang terlambat

✒️7. Marah tanpa sebab

✒️8. Penampilan berubah (lebih wangi, rapi, bersih, klimis)

✒️9. Enggan bersosialisasi ( enggan datang ke acara keluarga atau undangan)

✒️10. Pergi yang tidak jelas tujuannya (alasan dibuat-buat)


🛡️Lalu, bagaimana istri harus menyikapi?

📝1. Tenangkan hati, redam emosi, selidiki dan temukan bukti.

📝2. Jika prasangka sudah jadi fakta, ajak suami bicara.

📝3. Komunikasikan penyelesaiannya: alasannya apa, janji tidak mengulang lagi, dll

📝4. Jangan sakiti diri sendiri: jadilah wanita yang kuat, ingat, Allah ‫ ﷻ‬tidak akan menguji di luar
kesanggupan hamba-Nya.

📝5. Jangan tinggalkan rumah: jangan lari dari masalah, hadapi!

📝6. Tidak perlu balas dendam: jika balas selingkuh, berarti level imannya sama dengan suami.

📝7. Tidak perlu pengumuman ke semua orang : bikin status galau di media sosial, curhat ke sahabat,dll.
Hati-hati, istri adalah pakaian bagi suami dan sebaliknya, jadi berkewajiban untuk menutupi dan melindungi
aibnya.

📝8. Cari bantuan: minta nasihat pada ustadzah, keluarga dekat (orang tua/mertua/saudara) atau
konsultan pernikahan, untuk penyelesaian yang terbaik.

📝9. Memaafkan, mempercayai lagi dan memberi kesempatan suami untuk memperbaiki diri.

📝10. Instropeksi: mungkin selama ini istri kurang perhatian, penampilan acak-acakan atau kurang
memantaskan diri secara lahir dan batin untuk suami. Perbaiki diri dengan maksimal + doa + tawakal.

🗂️Lantas, apa yang bisa dilakukan suami untuk menghindari dan mangakhiri perselingkuhan?

📄1. Komunikasi: ingat, tempat curhat terhebat – dan halal – adalah istri.

📄2. Jauhkan diri dari godaan: batasi hubungan dengan lawan jenis (di dunia maya dan nyata)

📄3. Coba tanya diri sendiri apa sebenarnya yang dicari dalam hidup ini : istri punya, pekerjaan ada, anak-
anak sehat, lalu apa lagi? Renungkan!

📄4. Terima istri dengan segala kelebihan dan kekurangannya, suami pun sama ada kurang/lebihnya

📄5. Putar ulang memori: coba ingat saat awal menikah, ketika masih berjuang dengan istri, mulai dari tidak
punya apa-apa sampai sekarang sudah berkecukupan. Di balik kesuksesan suami ada istri hebat di sisinya.

📄6. Sediakan waktu berdua dengan istri agar benih-benih cinta tetap terpelihara

📄7. Banyak bersyukur : manusia tidak akan pernah ada puasnya kalau dikendalikan oleh hawa nafsu, coba
lihat apa saja yang sudah ada di genggaman, syukuri itu, jangan sampai Allah murka dan mengambilnya dari
kita.
📄8. Akhiri hubungan dan berjanjilah pada diri sendiri untuk tidak mengulangi lagi

📄9. Meminta maaf pada istri dan instropeksi diri

📄10. Perbanyak istighfar, taubat, pertebal iman

🏠Semoga rumah tangga kita selalu dilindungi dan diberkahi oleh Allah ‫ …ﷻ‬Aamiin!

(✒️Dian Restu Agustina / 📚Ummi Online)

🛡️ *12 Kiat Hidup Damai Bersama Mertua* 🛡️

🔵Suatu ketika saya ditanya oleh seorang teman, “Berapa lama kamu tinggal seatap dengan mertua?”
Jawab saya, “Hampir 5 tahun”. Terperanjatlah teman saya mendengar jawaban saya. Alih-alih 5 tahun harus
tinggal serumah dengan mertua, sehari saja rasanya tidak betah. Ya, ada beberapa teman saya yang sering
mengeluhkan betapa menderitanya hidup bersama mertua.

🔵Berbagai alasan menjadi pemicu ketidak-harmonisan mereka dengan mertuanya. Nah, dari rasa prihatin
saya mendengar keluh kesah teman-teman saya yang tak akur dengan mertua, saya ingin berbagi sedikit
kiat sederhana agar kita- sebagai menantu perempuan- bisa hidup damai dengan ibu dari suami kita ; ibu
mertua.

📝1. Kiat yang paling utama- tanamkan dalam diri kita bahwa suami kita bukanlah milik kita.

🔵Suami sepenuhnya milik ibunya, mertua kita. Kalau ridha istri ada pada ridha suami, maka ridha seorang
suami ada pada ridha ibunya. Kewajiban berbakti istri adalah pada suaminya. Sementara seorang suami,
kewajiban baktinya tetap pada ibunya. Nah, ini mungkin yang sering kita lupakan. Setelah menikah, seorang
perempuan tidak serta merta 'memiliki' suaminya seratus persen. Ada perempuan lain yang lebih berhak
memiliki suami kita, yakni ibunya, ibu mertua kita sendiri. Jadi, sebelum lanjut ke kiat berikutnya, sadarkan
dulu diri kita bahwa kita ini perempuan kedua. Perempuan yang ketemu suami kita pas sudah dewasa. Jadi,
yuk kita hormati perempuan pertama bagi suami kita, si ibu mertua.

📝2. Sisihkan sebagian penghasilan suami untuk mertua

🔵Suka tidak suka, mampu tidak mampu, biasakan hal ini menjadi kewajiban kita saat tanggal gajian tiba.
Suami kita dulu dibiayai orangtuanya dari kecil sampai bisa menghasilkan uang sendiri. Sementara kita
sebagai istri, tahunya ya suami sudah punya gaji saat melamar kita dulu kan? Nah, mulai sekarang, setiap
bulan sisihkan uang belanja kita untuk diberikan pada mertua. Sedikit tak apa, yang penting kontinyu.
Syukur bisa banyak, insya Allah dapat ganti lebih banyak juga. Niatnya boleh lho sebagai shadaqah.
📝3. Mudahkan urusan mertua kita

🔵Kalau mertua memerlukan bantuan tapi mungkin sungkan untuk meminta tolong, maka kita juga harus
peka duluan. Tawarkan bantuan segera. Mungkin mertua ingin ke pasar, bisa kita antarkan. Mertua ada
acara pengajian dirumah, kita bisa bantu sediakan minuman dan makanan. Dan bantuan-bantuan kecil
lainnya, yang kalau kita berikan dengan ikhlas, bisa jadi amal, mertua pun senang.

📝4. Berikan perhatian

🔵Siapa sih yang tak suka diberi perhatian lebih. Pun mertua kita, pasti juga senang kalau menantunya
bertanya bagaimana kesehatannya. Itu pertanda kita perhatian kan? Jangan lupa sesekali belikan barang
yang bisa mendukung mertua untuk tetap sehat. Misalnya, sandal refleksi, bantal anti pegel, lampu terapi,
dan lain sebagainya.

📝5. Jangan lupa oleh-olehnya!

🔵Nah, kadangkala kita butuh refreshing dengan anak dan suami kan? Piknik ke pantai atau ke kebun
binatang. Tapi jangan lupakan mertua dirumah. Belikanlah oleh-oleh untuk mertua kita. Tidak harus mahal.
Sesampai dirumah, minta tolong pada anak-anak kita untuk memberikan oleh-oleh itu pada neneknya.
Sekaligus ini untuk mengajarkan pada anak kita bahwa mereka juga harus sayang pada nenek mereka.

📝6. Lembutkanlah hati mertua dengan hadiah

🔵Kalau ada rejeki lebih, bolehlah kita berikan hadiah pada mertua. Hati mana yang tak luluh ketika diberi
hadiah.. Ya kan?

📝7. Ajak mertua untuk bepergian bersama

🔵Entah sekedar makan bersama diluar, piknik ke tempat wisata, atau sekedar silaturahmi ke tempat
saudara.

📝8. Berikan perhatian pada saudara dan kerabat mertua

🔵Ini memang terlihat sepele, tapi efeknya gede. Mertua akan senang sekali kalau kita sebagai menantu
juga mau memberi perhatian kepada saudara-saudara mereka. Apalagi kalau orang-orang itu memiliki jasa
pada mertua kita. Ya anggap saja, kita ikut membantu mertua membalas budi. Insya Alloh ini juga bagus
untuk mengokohkan persaudaraan.

📝9. Jaga kesehatan suami dengan sungguh-sungguh. Agar mertua tidak khawatir pada anak lelakinya. Ini
secara tidak langsung juga menjaga kesehatan mertua bukan?

📝10. Meminta maaf

🔵Moment minta maaf pada mertua memang tak harus saat Lebaran tiba. Kapan saja saat kita khilaf,
segeralah meminta maaf. Agar hubungan kita dengan mertua selalu sehat tanpa ganjalan dihati.
📝11. Tutupi aib mertua

🔵Apapun kesalahan mertua, apapun masa lalunya, maka kita tetap wajib menjaga aibnya. Membuka aib
mertua meskipun pada ibu kandung atau saudara kandung kita tetaplah tidak baik. Sama saja membuka aib
suami juga kan? Setiap orang tentu punya aib, dan kewajiban kita sebagai seorang Muslim adalah
menutupinya. Apalagi bila itu aib mertua kita sendiri. Tutupi, tutupi serapat mungkin. Biarkan hanya kita
dan suami saja yang tahu.

📝12. Bersabar

🔵Sabar itu tiada batasnya. Tak terkecuali bersabar pada mertua kita. Apapun konflik yang terjadi, sabarkan
hati. Ingatlah bahwa usia mertua kita sudah menjelang senja. Suasana hatinya mungkin mudah berganti.
Nah kita sebagai menantu dengan usia yang lebih muda, harus lebih banyak stock sabarnya. Setuju kan?

🔵Nah, demikian 12 kiat sederhana agar kita bisa hidup damai dengan mertua, meskipun harus tinggal
seatap. Semoga Allah ‫ ﷻ‬memberikan kemudahan bagi kita untuk menjadi menantu idaman. Semoga Allah
‫ ﷻ‬karuniakan kelembutan pada hati kita dan hati mertua sehingga konflik-konflik yang ada bisa
terselesaikan. Aamiin…

(✒️Nonik Sastrowihardjo / 📚Ummi Online)

🛡️ *Tips Meredam Kemarahan Suami* 🛡️

🔴Tak ada rumah tangga yang sepi dari masalah. Terkadang suami marah dan emosi. Meski demikian,
seorang istri yang cerdas tahu bagaimana meredam kemarahan suaminya dengan tenang dan penuh
kecintaan. Dengan adanya kemarahan, jangan pernah berpikir bahwa ‘sumber’ cinta di antara keduanya
telah mengering dan ‘daun-daun’nya telah rontok berguguran

🔴Kemarahan barangkali merupakan emosi yang paling buruk yang perlu ditangani. Dari waktu ke waktu,
siapa pun pernah mengalami perasaan yang kuat ini. Beberapa penyebab umum kemarahan termasuk
frustrasi, sakit hati, kejengkelan, kekecewaan, pelecehan, dan ancaman.

🔴Kemarahan suami bukanlah akhir dunia. It’s not the end of the world, but it’s true that is definitely hurt.
Menjaga keberlangsungan cinta tergantung pada seberapa besar saling pengertian di antara pasangan
suami-istri (pasutri), kepandaian dan kecerdasan sang istri. Kegagalan untuk mengenal dan memahami
kemarahan suami berpotensi menggiring ke berbagai problem rumah tangga.

🔴Berikut ini adalah berbagai momen ketika suami marah, dan tips bagaimana seharusnya sebagai istri
bertindak:

🔹1. Jika melihat suami marah dan kesal, berusahalah meredakan kemarahannya; jangan sambut
kemarahannya dengan keluhan mengenai anak-anak atau keruwetan dan keprihatinan rumah tangga. Jangan
membantah dengan pertanyaan tentang hal yang tidak mengenakkan kecuali jika dia mengutarakannya.
Ingatlah sabda Rasulullah ‫ﷺ‬,

*“Siapa saja istri yang meninggal dunia dalam keadaan suaminya meridhainya, maka dia masuk surga.” (HR.
Ibnu Majah).*

🔴Setiap kali mengingat hadits tersebut, menyelami dan mempraktikkannya dengan senang dan yakin, kita
akan melihat manfaat yang bakal kembali kepada diri. Pada saat itu kita akan menikmati rumah tangga
bahagia yang jauh dari problematika dan konflik.

*Jika kita melihat suami marah dan kesal, berusahalah meredakan kemarahannya. Jangan membantah
dengan pertanyaan tentang hal yang tidak mengenakkan…*

🔹2. Ketika kita melakukan kesalahan dalam suatu pekerjaan, semisal terlambat melaksanakan beberapa
tugas domestik karena sibuk berbicara di telepon, dan pada saat itu suami sedang bersama kita, maka
panggillah dia dengan nama yang paling disukainya. Lalu ajukan permintaan maaf dan utarakan alasan
keterlambatan kita menjalankan tugas, sehingga dia merasa bahwa kita menyadari bahwa tindakan tersebut
adalah salah.

🔴Bersabarlah dengan ungkapan yang mungkin dilontarkannya kepada kita. Jika kita bersabar dan tidak
merespons atau mengkritik balik, maka hal demikian telah membuang sebagian kemarahannya. Meminta
maaf dapat mendatangkan tawa suami.

🔴Tengoklah bagaimana para istri-istri Rasulullah meminta maaf kepada beliau, meski mereka yang berada
dalam posisi marah. Dari Umar bin Khatthab, dia mengatakan,

*“Kami kaum Quraisy sangat berkuasa terhadap kaum perempuan (istri-istri). Dan ketika kami datang ke
tempat orang-orang Anshar, (kami terkejut) karena mereka adalah kaum yang dikalahkan (toleran) oleh
istri-istri mereka, maka mulailah istri-istri kami mengambil (meniru) etika perempuan-perempuan Anshar.
Kemudian aku bertengkar dengan istriku kemudian dia kembali (meminta maaf) kepadaku, namun aku tidak
ingin dia kembali (minta maaf), maka dia bertanya, “Kenapa engkau tidak senang aku kembali kepada
engkau? Demi Allah! Sesungguhnya istri-istri Rasulullah ‫ ﷺ‬kembali (meminta maaf) kepada beliau
sekalipun salah seorang di antara mereka marah terhadap Rasulullah ‫ ﷺ‬dari siang sampai malam hari.”
(HR. Bukhari)*

🔹3. Jika suami yang marah sedang berbicara, maka jangan sekali-kali kita menyela. Redakanlah dengan kata-
kata lunak dan santun, misalnya, “Aku tahu kamu lelah sekali, maaf sayang aku merepotkan diri,” atau lain
sebagainya. Kata-kata seperti ini akan meluluhkan hatinya. Dia akan merasa bahwa kita memerhatikan diri
dan kecemasannya. Dan jangan pula membantah apa yang dikatakan atau diinstruksikannya –jika memang
itu baik.

*…Jika suami yang marah sedang berdiri, maka ajaklah dia untuk duduk dan berbicaralah kepadanya
dengan baik…*
🔹4. Jika suami yang marah sedang berdiri, maka ajaklah dia untuk duduk dan berbicaralah kepadanya dengan
baik. Dalam Islam kita diajarkan trik-trik mengatasi kemarahan di antaranya adalah jika sedang marah dalam
keadaan berdiri maka hendaknya duduk, dan jika sedang duduk hendaknya berbaring, bisa juga dengan
mengambil air wudhu agar mendinginkan emosi kita yang sedang bergolak. Atau ajaklah suami untuk
bersujud, maksudnya melakukan shalat sunnah. Dalam sebuah hadits dikatakan,

*“Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya
kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka
hendaklah dia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud).” (HR. At-Tirmidzi)*

🔹5. Berusahalah menenangkannya dan menahan emosi Anda, jika kita ada di pihak yang benar. Berbicaralah
kepadanya dengan cara bijak.

🔹6. Ketika dia marah, jangan menyinggung perasaannya dengan berbagai hal. Anda jangan pernah
melakukan segala sesuatu yang dia anggap melecehkan dirinya.

🔹7. Ketika suami marah, jangan sampai dia kita tinggal tidur sendirian. Setelah kita pastikan bahwa dia sudah
lebih tenang, berinisiatiflah melakoni hal-hal yang bisa mendatangkan keridhaannya. Inisiatif dilakukan oleh
pihak yang lebih baik pemahaman agama dan akalnya di antara kedua pihak bertikai, atau siapa yang paling
memungkinkan dalam masalah marah dan ridha dari keduanya. Seperti yang dikatakan Abu Ad-Darda`
kepada Ummu Ad-Darda`, istrinya,

*“Apabila aku marah, maka redakanlah kemarahanku. Dan jika engkau marah, aku pun akan meredakan
kemarahanmu. Jika kita tidak melakukannya, maka bagaimana kita dapat hidup rukun?”*

🔹8. Coba sisipkan candaan karena terbukti efektif meredakan kemarahan.

🔹9. Ingatlah bahwa rumah yang dipenuhi oleh cinta, kenyamanan, sikap saling menghargai, saling
menghormati, dan kesederhanaan dalam segala hal, lebih baik dari rumah yang dipenuhi makanan lezat serta
perabotan mewah namun penuh dengan kekesalan hati dan permusuhan.

🔹10. Jangan mudah cemberut. Upayakan agar selalu tersenyum ceria dan berwajah riang. Dengan demikian
kita bisa memberikan kebahagiaan kepada suami dan menikmati hidup bahagia penuh kedamaian serta
kesenangan.

*…marah dan emosi adalah tabiat manusia. Kita tidak dilarang marah, namun diperintahkan untuk
mengendalikannya…*

🔴Demikianlah, marah dan emosi adalah tabiat manusia. Kita tidak dilarang marah, namun diperintahkan
untuk mengendalikannya agar tidak sampai menimbulkan efek negatif. Dalam riwayat Abu Sa’id Al-Khudri,
Rasulullah bersabda ‫ﷺ‬,

*“Sebaik-baik orang adalah yang tidak mudah marah dan cepat meridhai, sedangkan seburuk-buruk orang
adalah yang cepat marah dan lambat meridhai.” (HR. Ahmad).*

(📚ganna pryadha/voa-islam.com)
SESI DISKUSI DAN PERTANYAAN
[7/2, 20:32] KUPAS8: Assalamualaikum

Gami - Padang

Sejak kapan bagusnyaa mengajarkan tauhid kepada anak?

Bagaimana menjawab jika anak bertanya , Allah itu siapa? Dimana rumah Allah?

Jawaban

‫وعليكم السالم ورحمة هللا وبركاته‬

Ketika anak bertanya tentang Allah ‫ﷻ‬itu siapa. Utamanya pada masa emas 0-5 tahun, anak-anak menjalani
hidup mereka dengan sebuah potensi menakjubkan, yaitu rasa ingin tahu yang besar. Seiring dengan waktu,
potensi ini terus berkembang, mudah-mudahan potensi ini tidak berakhir ketika dewasa dan malah
berubah menjadi pribadi-pribadi “tak mau tahu” alias ignoran.

Nah, momen paling krusial yang akan dihadapi para orang tua adalah ketika anak bertanya tentang Allah
.‫ۥﷻ‬Berhati-hatilah dalam memberikan jawaban atas pertanyaan maha penting ini. Salah sedikit saja, bisa
berarti kita menanam benih kesyirikan dalam diri buah hati kita. Nauzubillahi min zalik, ya…

Berikut ini saya ketengahkan beberapa pertanyaan yang biasa anak-anak tanyakan pada orang tuanya:

Tanya 1: “Bu, Allah itu apa sih?”

Tanya 2: “Bu, Bentuk Allah itu seperti apa?”

Tanya 3: “Bu, Kenapa kita gak bisa lihat Allah?”

Tanya 4: “Bu, Allah itu ada di mana?”

Tanya 5: “Bu, Kenapa kita harus nyembah Allah?”

Tanya 1: “Bu, Allah itu apa sih?”

Jawablah:

“Nak, Allah ‫ﷻ‬itu Yang Menciptakan segala-galanya. Langit, bumi, laut, sungai, batu, kucing, cicak, kodok,
burung, semuanya, termasuk menciptakan nenek, kakek, ayah, ibu, juga kamu.” (Ucapkan dengan menatap
mata anak sambil tersenyum manis)
Tanya 2: “Bu, bentuk Allah itu seperti apa?”

Jangan jawab begini:

“Bentuk Allah itu seperti anu.. ini.. atau itu….” karena jawaban seperti itu pasti salah dan menyesatkan.

Jawablah begini:

“Adek tahu ‘kan, bentuk sungai, batu, kucing, kambing,..semuanya.. nah, bentuk Allah ‫ﷻ‬itu tidak sama
dengan apa pun yang pernah kamu lihat. Sebut saja bentuk apa pun, bentuk Allah ‫ﷻ‬itu tidak sama dengan
apa yang akan kamu sebutkan.” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

ۡ ُ َّ َ ُ َ ۖ ً۬ ‫أ َ ُ ُ أ َ أ َ ً۬ َ َ أ َ أ َ ٰ َ أ َ ً۬ ۖ َ أ َ ُ ُ أ ِۚ َ أ َ َ أ ََ أ‬ َُ ِۚ َ ‫أ‬ َّ ‫َفاط ُر‬


)١١( ‫يع ٱل َبص ر ُي‬‫ٱلس َم ٰـ َوٲت َوٱۡل أرض َج َع َل لكم من أنفسكم أزوٲجا ومن ٱۡلنعـم أزوٲجا يذرؤكم فيه ليس كمثلهۦ شءۖ وهو ٱلسم‬

[Dia] Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan
dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan [pula], dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan
itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
(Q.S. Asy-Syura:11)

Tanya 3: “Bu, kenapa kita gak bisa lihat Allah?“

Jangan jawab begini:

Karena Allah ‫ﷻ‬itu gaib, artinya barang atau sesuatu yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Jawaban bahwa Allah ‫ﷻ‬itu gaib (semata), jelas bertentangan dengan ayat berikut ini.

Al-Hadid (57) : 3
َّ َ ُ ْ َ ُ َّ َ ْ َ ُ
ْ ََ ‫الظاه ُر َو ْال َباط ُن َو ُه َو ب ُكل‬
‫ش ٍء َعليم‬ِ ‫هو اۡلول والخر و‬

Dialah Yang Awal dan Yang Akhir; Yang Zahir dan Yang Batin ; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

Dikhawatirkan, imajinasi anak yang masih polos akan mempersamakan gaibnya Allah ‫ﷻ‬dengan hantu, jin,
malaikat, bahkan peri dalam cerita dongeng. Bahwa dalam ilmu Tauhid dinyatakan bahwa Allah ‫ﷻ‬itu nyata
senyata-nyatanya; lebih nyata daripada yang nyata, sudah tidak terbantahkan.

Apalagi jika kita menggunakan diksi (pilihan kata) “barang” dan “sesuatu” yang ditujukan pada Allah .‫ﷻ‬
Bukankah sudah jelas dalil Surat Asy-Syura di atas bahwa Allah ‫ﷻ‬itu laysa kamitslihi syai’un; Allah ‫ﷻ‬itu
bukan sesuatu; tidak sama dengan sesuatu; melainkan Pencipta segala sesuatu.

Meskipun segala sesuatu berasal dari Zat-Sifat-Asma (Nama)-dan Af’al (Perbuatan) Allah ,‫ﷻ‬tetapi Diri
Pribadi Allah ‫ﷻ‬itu tidak ber-Zat, tidak ber-Sifat, tidak ber-Asma, tidak ber-Af’al. Diri Pribadi Allah ‫ﷻ‬itu
tidak ada yang tahu, bahkan Nabi Muhammad ‫ﷺ‬sekali pun. Hanya Allah ‫ﷻ‬yang tahu Diri Pribadi-Nya
Sendiri dan tidak akan terungkap sampai akhir zaman di dunia dan di akhirat.
َ َ َ
ُ َ ‫اغ ۡٱل َب‬ ‫أ‬
ٰ َ ‫َص َو َما َط‬
)١٧( ‫غ‬ ٰ ََ ‫إذ َي أغ ََش ٱلس أد َر َة َما َي أغ‬
‫) ما ز‬١٦( ‫ش‬
[Muhammad melihat Jibril] ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu Yang Meliputinya. Penglihatannya
[Muhammad] tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak [pula] melampaui-Nya. (Q.S. An-Najm: 16-
17)

Jawablah begini:

“Mengapa kita tidak bisa melihat Allah ”?‫ﷻ‬

Bisa kita jawab dengan balik bertanya padanya (sambil melatih anak berpikir retoris)

“Adik bisakah nampak matahari yang terang itu langsung? Tidak ‘kan..karena mata kita bisa jadi buta.
Nah,melihat matahari aja kita tak sanggup. Jadi,Bagimana kita mau melihat Pencipta matahari itu. Iya
‘kan?!”

Atau bisa juga beri jawaban:

“Adek, lihat langit yang luas dan ‘besar’ itu ‘kan? Yang kita lihat itu baru secuil dari bentuk langit yang
sebenarnya. Adek gak bisa lihat ujung langit ‘kan?! Nah, kita juga gak bisa melihat Allah ‫ﷻ‬karena Allah ‫ﷻ‬
itu Pencipta langit yang besar dan luas tadi. Itulah maksud kata Allahu Akbar waktu kita salat. Allah
Mahabesar.”

Bisa juga dengan simulasi sederhana seperti ini.

Silakan hadapkan bawah telapak tangan Adek ke arah wajah. Bisa terlihat garis-garis tangan Adek ‘kan?
Nah, kini dekatkan tangan sedekat-dekatnya ke mata Adek. Masih terlihat jelaskah jemari Sobat setelah
itu?

Kesimpulannya, kita tidak bisa melihat Allah ‫ﷻ‬karena Allah ‫ﷻ‬itu Mahabesar dan teramat dekat dengan
kita. Meskipun demikian, tetapkan Allah ‫ﷻ‬itu ADA. “Dekat tidak bersekutu, jauh tidak ber-antara.”

Tanya 4: “Bu, Allah itu ada di mana?”

Jangan jawab begini:

“Nak, Allah ‫ﷻ‬itu ada di atas..di langit..atau di surga atau di Arsy.”

Jawaban seperti ini menyesatkan logika anak karena di luar angkasa tidak ada arah mata angin atas-bawah-
kiri-kanan-depan-belakang. Lalu jika Allah ‫ﷻ‬ada di langit, apakah di bumi Allah ‫ﷻ‬tidak ada? Jika dikatakan
di surga, berarti lebih besar surga daripada Allah …‫ﷻ‬berarti prinsip "Allahu Akbar" itu bohong?
ِۚ ۡ َ ُ
‫ث َّم أٱس َت َو ٰى َعَل ٱل َع أرش‬

Dia bersemayam di atas ’Arsy. <– Ayat ini adalah ayat mutasyabihat, yaitu ayat yang wajib dibelokkan
tafsirnya. Kalau dalam pelajaran bahasa Indonesia, kita mengenal makna denotatif dan konotatif, nah.. ayat
mutasyabihat ini tergolong makna yang konotatif.
Juga jangan jawab begini:

“Nak, Allah itu ada di mana-mana.”

Dikhawatirkan anak akan otomatis berpikiran Allah ‫ﷻ‬itu banyak dan terbagi-bagi, seperti para freemason
atau politeis Yunani Kuno.

Jawablah begini:

“Nak, Allah ‫ﷻ‬itu dekat dengan kita. Allah itu selalu ada di hati setiap orang yang saleh, termasuk di hati
kamu, Sayang. Jadi, Allah ‫ﷻ‬selalu ada bersamamu di mana pun kamu berada.”
َ ُ ُ َّ َ ْ ُ ْ ْ ْ َْ َ َّ َ ُ ‫َوإ َذا َس َأ َل َك ع َبادي َعن َفإن َقريب ُأج‬
‫يب َد ْع َوة الداع إذا َد َعان فل َي ْس َتج ُيبوا ِل َول ُيؤمنوا ِن ل َعل ُه ْم َي ْرشدون‬ ِ ِ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah
dekat.(Q.S. Al-Baqarah (2) : 186)
ِۚ ُ َ ُ ُ
‫َوه َو َم َعك أم أ أي َن َما ك ُنت أم‬

Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada.(Q.S. Al-Hadiid: 4)


‫ُ ه‬ َ َ ْ ُّ ُ َ َ َ ْ ْ ُ ْ ْ ‫ه‬
‫َوّلل ال َم َشق َوال َمغر ُب فأ ْين َما ت َولوا فث َّم َو ْجه اّلل‬

Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. (Q.S.
Al-Baqarah (2) : 115)

“Allah ‫ﷻ‬sering lho bicara sama kita..misalnya, kalau kamu teringat untuk bantu Ibu dan Ayah, tidak
berantem sama kakak, adek atau teman, tidak malas belajar, tidak susah disuruh makan,..nah, itulah bisikan
Allah ‫ﷻ‬untukmu, Sayang.” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

‫ٲط نم أس َتق ٍيم‬ً۬ َ ‫ٱّلل َي أهدى َمن َي َش ُآء إ َ ٰل‬


ُ َّ ‫َو‬
ٍ ‫ِص‬
Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (Q.S. Al-Baqarah:
213)

Tanya 5: “Bu, kenapa kita harus nyembah Allah?”

Jangan jawab begini:

“Karena kalau kamu tidak menyembah Allah ,‫ﷻ‬kamu akan dimasukkan ke neraka. Kalau kamu menyembah
Allah ,‫ﷻ‬kamu akan dimasukkan ke surga.”

Jawaban seperti ini akan membentuk paradigma (pola pikir) pamrih dalam beribadah kepada Allah ‫ﷻ‬
bahkan menjadi benih syirik halus (khafi). Hal ini juga yang menyebabkan banyak orang menjadi ateis
karena menurut akal mereka,”Masak sama Allah ‫ﷻ‬kayak dagang aja! Yang namanya Allah ‫ﷻ‬itu berarti
butuh penyembahan! Allah kayak anak kecil aja, kalau diturutin maunya, surga; kalau gak diturutin,
neraka!!”
“Orang yang menyembah surga, ia mendambakan kenikmatannya, bukan mengharap Penciptanya. Orang
yang menyembah neraka, ia takut kepada neraka, bukan takut kepada Penciptanya.”

Jawablah begini:

“Nak, kita menyembah Allah ‫ﷻ‬sebagai wujud bersyukur karena Allah ‫ﷻ‬telah memberikan banyak
kebaikan dan kemudahan buat kita. Contohnya, Adek sekarang bisa bernapas menghirup udara bebas,
gratis lagi.. kalau mesti bayar, ‘kan Ayah sama Ibu gak akan bisa bayar. Di sungai banyak ikan yang bisa kita
pancing untuk makan, atau untuk dijadikan ikan hias di akuarium. Semua untuk kesenangan kita.

Kalau Adek gak nyembah Allah ,‫ﷻ‬Adek yang rugi, bukan Allah .‫ﷻ‬Misalnya, kalau Adek gak nurut sama
ibu-bapak guru di sekolah, Adek sendiri yang rugi, nilai Adek jadi jelek. Isi rapor jadi kebakaran semua. Ibu-
bapak guru tetap saja guru, biar pun kamu dan teman-temanmu gak nurut sama ibu-bapak guru.”

(Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

‫ئ‬َ ‫ن َعن ۡٱل َع ٰـ َلم‬


ٌّ ‫ٱّلل َل َغ‬
َ َّ ‫إ َّن‬
‫ر‬

Sesungguhnya Allah ‫ﷻ‬benar-benar Maha Kaya [tidak memerlukan sesuatu] dari semesta alam. (Q.S. Al-
Ankabut: 6)

Katakan juga pada anak:

“Adek mulai sekarang harus belajar cinta sama Allah ,‫ﷻ‬lebih daripada cinta sama Ayah-Ibu, ya?!” (Ucapkan
dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

“Kenapa, Bu?”

“Karena suatu hari Ayah sama Ibu bisa meninggal dunia, sedangkan Allah ‫ﷻ‬tidak pernah mati. Nah, kalau
suatu hari Ayah atau Ibu meninggal, kamu tidak boleh merasa kesepian karena Allah ‫ﷻ‬selalu ada untuk
kamu. Nanti, Allah ‫ﷻ‬juga akan mendatangkan orang-orang baik yang sayang sama Adek seperti sayangnya
Ayah sama Ibu. Misalnya, Paman, Bibi, atau para tetangga yang baik hati, juga teman-temanmu.”

Dan mulai sekarang rajin-rajin belajar Iqra supaya nanti bisa mengaji Quran. Mengaji Quran artinya kita
berbicara sama Allah. (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis).

Allahu a’lam.
[7/2, 20:46] KUPAS8: Assalamualaikum warohmatullahiwabarokatu.. Mila-bondowoso... Ap yg hrus qta
lkukan jika qta trlanjur memarhi ank..

Jawaban

‫وعليكم السالم ورحمة هللا وبركاته‬

Agar anak tidak merasa dibenci karena dimarahi, dan Ibu tidak menyesal belakangan, ada enam hal yang
perlu dilakukan usai memarahi anak:

1. Menenangkan diri

Kelelahan atau frustrasi kerap menjadi pemicu Ibu mudah marah. Ketika hal itu terjadi, sebaiknya Ibu ambil
beberapa menit untuk menenangkan diri dan menyadari apa yang menyebabkan Ibu dengan mudah
meledakkan amarah. Beritahukan kepada anak-anak bahwa Ibu membutuhkan waktu untuk menenangkan
hati. Di satu sisi, cara ini dapat menjadi pembelajaran untuk anak, bahwa mereka memerlukan waktu untuk
memahami apa yang dirasakan sebelum akhirnya melupakan kejadian yang menyebalkan tersebut.

2. Meminta maaf

Setelah suasana hati tenang, meminta maaf adalah hal yang penting. Minta maaflah pada anak atas
kemarahan yang Ibu tunjukkan, dan karena membuat anak ketakutan. Juga, karena Ibu tidak dapat bereaksi
dengan cara yang lebih baik untuk menghadapi masalah tersebut. Cara ini dapat mengajarkan anak bahwa
terkadang manusia membuat pilihan yang salah, namun tetap harus bertanggung jawab dan meminta maaf
ketika itu terjadi.

3. Jelaskan alasannya

Berikan penjelasan kepada anak apa yang membuat Ibu marah, dan bahwa Ibu marah atas perbuatan yang
dilakukan anak, dan bukan benci padanya. Sampaikan kepada anak bahwa Ibu sedang lelah, stres atau
sudah kehabisan tenaga, yang kemudian membuat Ibu mudah kesal ketika melihat rumah berantakan atau
makanan tumpah.

4. Memberikan solusi

Setelah menjelaskan kepada anak, sebaiknya beritahu anak tentang hal-hal apa saja yang bisa membuat
Ibu kesal karena tidak dilakukan sesuai yang diminta. Sampaikan agar sebaiknya anak tidak mengulangi hal
itu lagi. Setelah itu, buat solusi untuk diri sendiri, mengenai bagaimana sebaiknya bereaksi jika hal-hal itu
terjadi lagi.

5. Mendekatkan diri dengan anak

Menunjukkan bahwa Ibu meminta maaf dan sudah tak lagi marah adalah cara yang tepat untuk mencegah
terjadinya situasi yang sama. Berusaha dekat dengan anak melalui dialog atau bicara dari hati ke hati akan
membuat anak lebih mudah mendengarkan Ibu tanpa harus berteriak terlebih dulu. Kadang-kadang, anak
lebih mudah mendengarkan ketika kita berbicara dengan lembut lho.
6. Memaafkan diri sendiri

Semua orang pasti pernah membuat kesalahan. Dari kesalahan itu tentunya akan terpicu keinginan untuk
memperbaiki diri. Karenanya, usai memarahi anak, hal terakhir yang harus dilakukan oleh Ibu adalah
menghapus rasa bersalah, karena Ibu dan anak mendapat pelajaran yang berharga dari kejadian tersebut.

Allahu A'lam

[7/2, 21:01] KUPAS8: Assalamu'alaikum

Ayu - Jkt

Usia brp ideal nya kita mengajarkan pendidikan seks pada anak? Apakah tdk terlalu tabu jika diajarkan terlalu
dini?

Bgmn cara menyampaikannya? Tunggu anak bertanya atau kita yg inisiatif memberi info tsb?

Jawaban :

‫وعليكم السالم ورحمة هللا وبركاته‬

Tujuan pendidikan seks dalam Islam adalah untuk menjaga keselamatan dan kehormatan serta kesucian
anak-anak kita di tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian, baik anak laki-laki maupun perempuan
akan terjaga akhlak dan agamanya sampai masing-masing memasuki jenjang keluarga dengan bersih dan
selamat.

Pola pendidikan seksual dalam Islam yang praktis di berikan oleh orang tua kepada anaknya tidaklah melalui
metode pembahasan lisan yang menghilangkan rasa malu manusia. Metode pendidikan kenabian yang
sejalan dengan fitrah manusia yang malu membicarakan hal-hal yang seronok, karena berdampak
menggusur secara bertahap kepekaan terhadap nilai-nilai akhlak yang luhur.

Ini berbeda dengan metode barat yang penuh dengan muatan seronok dalam pendidikan seksual. Karena
rangsangan seksual itu tidak memerlukan pembicaraan, Namun timbul karena terlihatnya bagian-bagian
yang merangsang dari lawan jenisnya. Karena itulah Islam melakukan pencegahan sedini mungkin agar
rangsangan yang bersifat naluriah itu tidak mengakibatkan bahaya bagi anak-anak.

Cara-cara pengajaran pendidikan seksual Islam yang diajarkan Rasulullah ‫ﷺ‬antara lain adalah pemisahan
tempat tidur.

Rasulullah ‫ﷺ‬bersabda:

“Suruhlah anak-anakmu shalat ketika mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka (tanpa
menyakitkan jika tidak mau shalat) ketika mereka berumur sepuluh tahun; dan pisahkanlah tempat tidur
mereka.” (HR. Abu Dawud)
Pada umur tertentu anak-anak telah mempunyai kesanggupan untuk menyadari perbedaan kelamin. Hal
ini umumnya dicapai oleh anak-anak yang telah berumur 10 tahun. Umur inilah yang disebut sinnut tamyiz.

Perintah Rasulullah ‫ﷺ‬untuk melakukan pemisahan tempat tidur ini secara praktis membangkitkan
kesadaran pada anak-anak tentang status perbedaan kelamin. Cara semacam ini di samping memelihara
nilai akhlaq sekaligus mendidik anak mengetahui batas pergaulan antara laki-laki dan perempuan.

‘Mencegah kerusakan harus didahulukan dari pada mendapatkan keuntungan ‘.Keuntungan membiarkan
anak laki-laki dan perempuan sekamar tidur tidak ada. Tetapi kerugiannya jelas besar. Yaitu
kemungkinannya terjadi pelanggaran keasusilaan secara Islam.

Dengan demikian hukum memisahkan tempat tidur anak laki-laki dan perempuan adalah wajib.

Karena jika dua orang berlainan jenis bersentuhan dalam suasana sepi dan tak ada orang lain yang
mengawasinya, maka akan timbul rangsangan birahi.

Dalam kenyataan sering terjadi perzinahan antara saudara kandung karena mereka sekamar tidur. Pada
saat-saat puncak dorongan seksual tinggi, sulit untuk mengendalikan akhlaq dan iman yang bersangkutan
untuk mencegah terjadinya pelanggaran.

Banyaknya kejadian di tengah masyarakat mengenai kasus perzinaan saudara sekandung cukup menjadi
pelajaran bagi orang tua untuk menyadari pentingnya menaati ketentuan agama. Sudah pasti kejadian
seperti itu tidak dapat diatasi dengan cara apapun, yang ada hanya penyesalan dan kerugian pada anak
putri untuk selama hidupnya.

Jika ternyata perzinaan mereka membuahkan anak, betapa besar kehancuran mental dan akhlaq putra-
putri kita yang terlibat di dalamnya. Untuk mencegah kejadian semacam itulah orang tua tidak seharusnya
menunda-nunda pelaksanaan pemisahan tempat tidur antara putra-putrinya ketika batas umur mereka
mencapai 10 tahun.

Walaupun 2 anak laki-laki berada dalam satu kamar tidur, tapi pisahkanlah selimutnya. Satu selimut hanya
untuk satu orang.

Sekarang bagaimana jika orang tua mempunyai banyak anak dan kamar tidur yang tersedia tidak cukup
untuk pemisahan tempat tidur antara anak laki-laki dan perempuan.

Misalnya anak nya 5 orang sedang rumahnya hanya terdiri dari 2 kamar. Pemecahan sementara hendaklah
anak-anak perempuan tidur di dalam kamar dan anak laki-laki tidur di ruang tamu atau ruang makan.
Mereka tidak boleh tidur sekamar dengan alasan kamar kurang. Anak laki-laki harus diberi pengertian agar
mengalah kepada saudara-saudara perempuannya.

Dengan pemisahan tempat tidur, mereka dapat menyadari perbedaan jenis kelamin dan batasan-batasan
dengan lawan jenis serta mampu menerapkannya dalam pergaulan. Sehingga dapat mencegah pula hal-hal
yang tidak diinginkan dalam pergaulan dengan lawan jenis.
Mengenalkan batasan aurat dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, Kata ‘aurat’ berasal dari
bahasa Arab, artinya yang tercela kalau tampak. Bila bagian tertentu dari tubuh manusia terbuka dan
terlihat orang lain, maka yang bersangkutan merasa malu.

Rasa malu ialah rasa terhina atau di rendahkan kehormatannya oleh orang lain karena berbuat sesuatu
yang kurang baik. Karena itu, bagian tertentu yang menimbulkan perasaan terhina kalau diketahui orang
lain ini oleh agama dinamakan aurat.

Batas aurat hanya ada pada manusia dan tidak berlaku pada hewan. Hewan tidak memiliki rasa malu,
karena bagian tubuh tertentunya terbuka sehingga terlihat oleh siapa saja. Karena itu, manusia yang tidak
mempedulikan aurat sama saja dengan hewan-hewan yang berkeliaran di sekelilingnya, baik yang jinak
maupun yang buas.

Mengapa manusia harus memahami ketentuan aurat? Karena hanya manusia yang membutuhkan pakaian
dan perhiasan untuk menutupi tubuhnya.

Masalah batas aurat merupakan ketentuan agama yang tidak dapat direkayasa oleh ide dan gagasan
manusia sendiri, apalagi manusia yang tidak mengenal tanggung jawab kehidupan akhirat.

Setiap orang berkewajiban untuk memanusiakan martabat dirinya dengan mengikuti konsep aurat yang
telah ditetapkan dalam Islam.

Aurat dalam Islam terbagi 2 yaitu Aurat Sughra, aurat yang wajib di tutup dari pandangan orang-orang yang
haram melihat dirinya. Bagi wanita batas aurat sughra adalah seluruh badannya kecuali muka dan kedua
telapak tangan. Bagi laki-laki aurat sughranya adalah batas antara lutut sampai pusat. Dan aurat kubra,
aurat khusus bagi laki-laki dan perempuan. Aurat kubra nya laki-laki dan perempuan adalah kemaluan.

Orang tua berkewajiban menyuruh anak-anak putrinya menutup aurat sughranya. Yaitu seluruh badannya
kecuali muka dan telapak tangan.

“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, putri-putrimu, istri-istri orang –orang mukminin, supaya
mereka menutupkan baju kurung mereka ke seluruh tubuh, demikian itu adalah agar mereka lebih dikenal,
supaya mereka tidak diganggu…” (QS. Al Ahzab, 33; ayat 59).

Ayat di atas ditujukan kepada keluarga Nabi ‫ﷺ‬dan seluruh istri orang-orang mukmin. Jelas sekali semakin
tinggi kedudukan seseorang di lingkungan masyarakatnya, para wanitanya harus lebih mendisiplinkan diri
dalam menggunakan pakaian penutup auratnya. Pakaian penutup aurat semacam itulah yang disebut
pakaian taqwa…

Surat An Nur ayat 31:

Katakanlah pada wanita-wanita beriman, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan
memelihara kemaluan- kemaluan mereka. Janganlah mereka memperlihatkan perhiasan-perhiasan
mereka, kecuali yang tampak. Dan hendaklah mereka menutupkan kerudung mereka pada dada-dada
mereka. Dan janganlah memperlihatkan perhiasan mereka, kecuali pada suami-suami mereka…”
Persoalan pakaian pada ayat ini sudah ditegaskan bahwa wanita wajib menutup seluruh badannya, kecuali
yang tampak, atau yang biasa terlihat. Pengertian bagian yang biasa terlihat ini tidak dapat kita tafsirkan
dengan selera dan kemauan kita sendiri atau mengikuti tradisi lingkungan dan kebudayaan setempat.

Hal ini juga tidak bisa di tafsirkan berdasarkan pertimbangan estetika, keserasian berpakaian, dan mode.
Karena persoalan ini berkenaan dengan syariat agama, bukan tradisi dan kebudayaan, apalagi estetika dan
mode.

Tanggung jawab orang tua, baik ibu atau bapak, mendidik anak-anak perempuannya untuk berpakaian
taqwa atau mengenakan jilbab. Dan dengan membiasakan anak-anak perempuan mematuhi pakaian takwa
sejak dini, kelak setelah dewasa mereka tidak merasa berat untuk mematuhi syariat agamanya.

Janganlah anak-anak yang telah baligh dibiarkan berpakaian sesuka hati berpakaian dengan dada terlihat,
leher terbuka, dan terlihat pahanya ke bawah. Orang tua yang membiarkan putrinya berpakaian semacam
ini berarti telah berbuat dosa dan durhaka terhadap Allah.

Menfilter acara-acara TV atau film kartun yang bermuatan seks.

Tontonan anak-anak zaman sekarang, bahkan mainan pun tak lepas pada hal yang menjurus zina dan
muatan seks. Seperti boneka Barbie, cerita Princess-Princess Disney, atau kartun lainnya, orangtua harus
jeli dan peka terhadap nilai-nilai yang bisa menjerumuskan anaknya. Jika tidak, sama saja dengan
mengenalkan anak usia dini pada hal-hal yang mendekati zina. Dan itu akan terekam di otak sang anak yang
akan membuat anak menjadi ‘biasa’ dengan hal-hal yang mendekati zina. Tidak ada perasaan malu atau
terlalu biasa dengan hal-hal tersebut akan memberatkan si anak saat ia harus di hadapkan dengan
kewajiban menjaga batasan-batasan aurat saat baligh nanti. Berbeda halnya dengan anak yang dijaga sedari
kecil dari nilai-nilai di sekelilingnya dan terus dididik dalam nilai Islam, saat baligh, akan lebih mudah dan
ringan dalam menjalankan syariat syariat Islam mengenai batasan aurat dan pergaulan.

Jadi menfilter tontonan anak dan mendampingi anak saat menonton TV adalah salah satu solusi. Selain bisa
memantau nilai yang didapat anak dari luar juga bisa membuka komunikasi antar anak orang tua.

Dengan memahami ketentuan aurat dan menerapkannya, anak-anak akan menyadari perbedaan jenis
kelamin, menjaga kehormatannya, bisa menghargai dirinya dan tahu privasi tubuhnya. Hal ini akan sangat
berguna bagi anak-anak kita untuk mengenali dan menghindari pelecehan seksual, menghindari pergaulan
bebas antar jenis, menjaga kesuciannya sampai jenjang pernikahan, dan bisa menjadi istri shalihah kelak
yang bisa menjaga kehormatan dan kesucian dirinya dan keluarganya.

Begitu pula dengan anak laki-laki. Dengan memahami ketentuan aurat dan menerapkannya, insya Allah
akan sangat berguna untuk mengenali bagian privasi tubuhnya sehingga dapat mengenali dan menghindari
pelecehan seksual, menjaga kehormatan diri, menjaga pandangannya, menghormati wanita sebagai
manusia yang sama derajatnya, bukan memanfaatkannya menjadi suatu bahan eksploitasi murahan.
Sehingga saatnya nanti ia akan bisa menjaga kehormatan keluarganya, menjaga kehormatan dan kesucian
istrinya dan anak-anaknya.
Dengan demikian baik anak- laki-laki maupun perempuan, akan terjaga akhlaq dan agamanya sampai
masing-masing memasuki jenjang keluarga dengan bersih dan selamat.

Begitulah pendidikan seks untuk anak-anak dalam Islam yang di ajarkan secara praktis dan alami sejak usia
dini.

Allahu A'lam

50 Pedoman Mendidik Anak Menjadi Shalih ‘karya Drs. M. Thalib.

‫* ۝‬Tanya Jawab Pengenal Pintu-pintu Perusak Moral Anak* ‫۝‬

🗂️1. Bagaimana jika anak sudah terbiasa dengan TV dan gadget lainnya?

✒️Jawab :

‫ه‬
‫الر ْح َمن اّلل بسم‬
َّ ‫الرح ْيم‬
َّ

📑Orangtua harus segera bertindak. Dengan cara bagaimanapun agar anak tidak tertarik lagi. Memang sulit
jika sudah ketagihan karena kondisi seperti ini tidak jauh dari kondisi orang yang sudah kecanduan.

📑Dalam kondisi kecanduan seperti ini seseorang sudah tidak menjadi dirinya sendiri, tetapi ia sudah
dikendalikan oleh Syetan.

📑Dan syetan tidak hanya merasuki manusia dewasa tetapi juga anak-anak akan sangat mudah mereka
masuki.

📑Salah satu cara efektif adalah dengan orangtua berusaha keras memperbaiki keadaan. Apa yang bisa
dilakukan orangtua ?

📄Pertama :

🔵Harus banyak bertaubat kepada Allah ‫ﷻ‬. Karena anak adalah amanah. Ketika mereka rusak maka tidak
lepas dari peran dan andil orangtuanya yang telah mendidiknya.

📄Kedua :

🔵Perbanyak doa, minta tolong kepada Allah ‫ ﷻ‬agar keadaan anaknya diperbaiki, dan dijauhkan dari
godaan syetan.

📄Ketiga :

🔵Sembari berdoa tentu orang tua harus berusaha sungguh-sungguh memcegah anaknya, mungkin dengan
tidak memberi fasilitas yang dapat membuat mereka kecanduan itu.
📑Dan yang penting adalah mengajaknya pada kesholihan. Ini prinsip. Ajak dan didik mereka untuk rajin
beribadah kepada Allah ‫ﷻ‬. Karena dengan beribadah yang ihlas kepada Allah ‫ ﷻ‬syetan tidak akan mampu
mendekatinya lagi.

Wallahua’lam

🗂️2. Bismillah, indikasi lingkungan baik untuk dirumah maupun disekolah yang termasuk tidak baik itu seperti
apa dan apa yang harus kita lakukan untuk merubah itu?

✒️Jawab :

Bismillah

📑Setiap orangtua kelak akan menghadapi saat pertamggungjawaban atas kepemimpinan anaknya
dihadapan Allah ‫ﷻ‬. Jadi bukan guru mereka. Tetapi orangtua. Ingat hal ini.

📑Karena itu sebagai orangtua kita harus pandai menjaga diri kita sendiri dari segala perbuatan buruk.
Keshalihan orangtua sangat berpengaruh terhadap kondisi anak.

📑Jika kita melihat suatu kekurangan atau kelebihan dari seorang anak maka bisa dikatakan kita lihat
bagaimana orangtuanya.

📑Terkait pertanyaan diatas bagaimana cara memperbaikinya ?

📑Tentuk kita harus punya senjata untuk melawan suatu yang tidak baik yang menimpa diri kita. Apakah
itu ? Yakni Doa.

📑Doa yang disertai dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh dan didukung dengan konsistensi dalam amal
shalih dari orangtua kemudian diturunkan kepada anaknya. InsyaAllah akan dapat memperbaiki keadaan.

Wallahua’lam

🗂️3. Kadang disaat mencontohkan hal-hal kebaikan , orang tua terbentur dengan kesibukan , sehingga
berkesan tidak istiqomah didepan anak , sehingga disaat bersama dengan kita anak- anak bisa mengerjakan
sesuai dengan yang kita contohkan, sedang disaat kita ad kesibukan anak jadi ogah-ogahan, apa yang harus
kita lakukan?

✒️Jawab :
Bismillah

📑Jawaban hampir sama dengan pertanyaan sebelumnya ya. Prinsipnya kita sebagai orangtua adalah
pangkal utama penanggung jawab anak kita kelak dihadapan Allah ‫ﷻ‬.

📑Syetan memang selalu menyibukkan orangtua masa kini untuk berada diluar rumah dan beraktivitas
dengan dalih mencari tambahan penghasilan. Padahal syariat Islam jelas menejankan bahwa tempat nya
wanita adalah dirumah dan mengabdi (mendidik anak) dan melayani suami serta mengatur segala urusan
dan keperluan keluarganya.

📑Ketika seseorang menyalahi kondratnya dan syariat islam tidak menjadi acuan dalam kehidupannya,
maka kita akan melihat akibat kekacauan yang akan muncul dalam keluarga itu.

📑Rasulullah ‫ ﷺ‬mengajarkan agat kita menjaga Allah ‫ﷻ‬, artinya menjaga Hukum dan SyariatNya. Sehingga
Allah pun akan terlibat dalam penjagaan segala urusan kehidupan kita dan keluarga kita.

Wallahua’lam

🗂️4. Bagaimana cara agar anak tidak mudah terpengaruh dengan teman sekolah yg mempunyai kebiasaan
kurang baik ?

✒️Jawab :

Bismillah

📑Setiap anak ketika berada diluar jangkauan penglihatan kita, maka ia sudah berada diluar kendali kita.
Yang akan "bermain" dalam menjadi sumber pengaruhnya adalah lingkungan dimana dia sedang berada.
Dalam hal ini ketika mereka sedang berada disekolah maka teman-teman sekolahnya lah yang akan banyak
berperan mempengaruhi mereka.

📑Namun, sebagai orang beriman, kita harus punya keyakinan bahwa segala sesuatu penjagaan adalah dari
Allah ‫ﷻ‬. Ketika kita ingin anak kita selalu dijaga oleh Allah ‫ ﷻ‬dalam segala hal, maka mintalah selalu kepada
Allah ‫ﷻ‬.

Hal ini yang mungkin sering dilupakan oleh orangtua.

📑Meminta kepada Allah ‫ ﷻ‬itu dianjurkan dalam segala hal, khususnya untuk kebaikan dan juga
perlindungan dari keburukan.

📑Rasulullah ‫ ﷺ‬mengajarkan doa yang insyaAllah bisa menjadi pengaman anak-anak kita dari segala
gangguan makhluk Allah ‫ ﷻ‬yakni :

📄A'udzubikalimaati taamati min'syarrimaa kholaq.


📑Yang sudah terbiasa membaca al Ma'tsurat (dzikir pagi dan sore) silahkan selalu dibaca. Karena didalam
doa tersebut kita bisa menyisipkan niat memohon agar Allah ‫ ﷻ‬selalu menjaga anak-anak kita dimana saja
ia sedang berada.

📑Selain doa diatas. Tentu harus ada upaya untuk memberi pengertian kepada anak tentang baik dan
buruk, hal yang halal dan yang diharamkan. Semua ini perlu proses. Anak-anak akan sulit memahaminya
ketika proses pendidikan dan pemahaman mereka tidak dimulai dari tauhid dan bangunan keimanan
kepada Allah ‫ ﷻ‬dan nilai-nilai keshalihan yang ditanamkan sejak kecilnya. Serta bimbingan kepada mereka
untuk selalu menjaga amal shalihnya. Karena dengan anak rajin menjaga amal shalihnya, Syetan akan sulit
mendekatinya. Dan dengan akal pikirnya yang didalamnya terdapat penjagaan Allah ‫ ﷻ‬atas dirinya
otomatis dia akan mempunyai semacam sistem sensor jika menghadapi suguhan pengaruh-pengaruh buruk
darimanapun apakah dari teman sekolah, tayangan TV , gadget dll.

Wallahua’lam (📚Ummi Endria)

📲Sesi Diskusi

📲Bunda baby happy: Saya mau tanya.. kalo kasusnya ada orang dewasa yg udah kecanduan pornografi gt..
trus bertobat.. tp masih suka kebayang2 gt.. gimana ya cara menanggulanginya

📱Miftahul: Alhamdulillah jika yang bersangkutan sudah ada kesadaran untuk menyembuhkan diri,
insyaAllah bersamaan dengan upayanya, Allah juga membantu merestrukturisasi otak beliau dengan
kekuatanNya.

🔴Mungkin yang pertama perlu diketahui pendamping adalah betapa menderitanya para pecandu itu. Ada
yang mengalami depresi karena pop-up gambar di kepalanya tidak bisa ia hentikan. Maka, sebagai
pendamping, sangat penting baginya dukungan kita setulus hati.

🔴Biasanya pendampingnya juga butuh pendamping yang menguatkan, karena selain pecandu itu sendiri,
pendamping juga secara psikis lelah dan butuh saluran emosi.

🔴Cara menanggulanginya secara umum prinsipnya sama saja. Mungkin saya beri tambahan yang belum
tercakup disana yang diajarkan Mark B Kastleman pada kliennya:

1. Face it –> Bantu beliau menghadapi masalahnya. Salah satu yang diajarkan Mark B Kastleman adalah
dengan memposisikan klien sebagai hero yang perlu menyelamatkan orang yang paling dicintainya. Ketika
gambar porno tiba2 pop-up, besar sekali godaan untuk melihat sekali saja. Untuk mempertahankan diri,
analogikan godaan untuk melihat itu dengan perjuangan menyelamatkan orang tersayang.

🔴Jika kalah dan tergoda, sama dengan merelakan orang tercinta tak terselamatkan. Yang paling dicintai
boleh juga bukan orang, tapi Allah. Allah tentu sedih sekali hambaNya kalah oleh kemaksiatan. Kalo di
kliennya Mark, karena ga semua beragama, biasanya ibu, istri, anak, dll.
2. Replace it –> Gantikan. Ketika gambar porno pop-up, langsung gantikan gambar itu dengan gambar-
gambar yang disukai, misal pemandangan, wajah istri, wajah anak, dll. Gantikan juga kegiatan yang biasanya
terbuang sia-sia untuk pornografi tersebut dengan kegiatan yang produktif.

3. Connect –> Biasanya pop-up porno itu muncul ketika seseorang sedang BLAST (bored, lonely, afraid,
angry, stress, tired) atau pikirannya sedang kosong. Maka, menjalin hubungan dengan orang lain akan
membantu. Misalnya, ketika pop-up langsung menyapa teman di friendlist WA. Mungkin di Indo tabu untuk
melakukan terapi berkelompok. Kalo di Amerika, anggota group therapy ini sangat membantu.

4. Last but not least adalah taubat. Perkuat penghayatan tentang keberadaan Allah melalui shalat, puasa,
sedekah, tilawah, dan berbuat baik kepada sesama. Proses penyembuhan adiksi pornografi ini bervariasi
setiap orang. Mark pernah bilang (untuk kasus dirinya pribadi), lama waktu penyembuhan biasanya sama
dengan lama waktu ia mengalami adiksi. Mark adiksi 20 tahun dan ia menyembuhkan dirinya selama 20
tahun hingga benar-benar bersih. Mungkin itu dulu Bunda

📲Miranti: Sya punya anak didik yg kalo dilihat dri tingkah lakunya termasuk pecandu pornografi😭. Apa2
selalu kebayang ke sana (apalagi kemaren kelas 5 kita lagi belajar human body, buku2 literatur yg kami
gunakan jadi pasti ada gambar tubuh manusia), dia jadi ketawa2/senyum2 sendiri sambil ngebisikin
temennya ttg yg dia bayangkan…

🔴Bagaimana ya teh, peran guru untuk mengurangi bahkan menghilangkan kecanduannya, karena setau
sya dri guru kelasnya rules dia di rumah loss banget, ga ada batasan untuk menggunakan gadget di
rumahnya dan sepertinya itu sumber utama dia terekspos pornografi.

📱Rahmi: I feel you teh Miranti

📱Miftahul: Teh Miranti, anak kelas 5 itu sudah mulai pre-aqil baligh ya.. rasa ingin tahunya sangat besar
terkait seks. Jadi, kita sebagai teman belajar anak-anak tenangkan diri dulu. Kita mulai dengan menjadi
sahabat yang paling terpercaya. Caranya sederhana: baca bahasa tubuh anak, sapa perasaannya,
mendengar aktif ketika dia terbuka. Kalo dia udah bisa curhat soal siapa yang sedang ditaksir, itu artinya
kita bisa memberi pengaruh lebih dalam. Kita bisa arahkan rasa ingin tahunya di jalan yang benar. Bisa
masuk secara saintifik dulu, baru diakhir diikat dengan nilai agama yang anakMirant

🔴Terkait peran guru, karena saya juga pernah jadi guru, saya kebayang banget perasaan teteh, apalagi
teteh guru bageur yang perhatian dan penyayang. Namun, satu pesan saya: sadari peran kita, kita hanyalah
pendidik di sekolah. jadi jangan semua tanggungjawab diambil sama kita karena kita hopeless sama
ortunya. Saya pernah ngalamin ini untuk kasus yang sama parah, namun karena saya terlalu banyak ambil
porsi tanggungjawab, ortunya malah jadi nyerahin ke guru. Lagi pula. yang bertanggungjawab dunia akhirat
adalah ortunya.

🔴Bisa mulai ngobrol sama kepala sekolah, biar kepsek yang ketemu muka sama ortu dan menjelaskan
duduk masalahnya secara adil. Sekolah bisa ambil porsi di kebijakan penggunaan gadget di area sekolah.
Namun, hati-hati juga saat bicara pada ortu. Pastikan mereka tidak merespon informasi dengan marah
sama anak. Ini bisa jadi awal bencana. Karena yang pertama perlu dibangun adalah kedekatan hubungan
anak dan ortu agar mereka bisa kerjasama menyelesaikan masalah.

🔴Btw, teman saya, Mumu namanya, punya Kakatu. Apa ya kakatu ini, rada kompleks XD. Jadi kakatu ini
semacam sistem pengelolaan jaringan informasi di sekolah yang menghubungkan anak, ortu, dan guru.
Selain itu, kakatu bisa mengumpulkan data apa saja yang anak lakukan dengan gadgetnya, jam berapa saja
ia gunakan gadgetnya, dan bagaimana interaksi anak dengan teman-temannya (sharing apa aja, ngobrol
apa aja dll). Ini malah jadi endorse ya, XD

🔴Fyi, dari data2 kakatu, ternyata anak-anak SD sudah canggih browsing cara menghapus history di gadget,
cara unlock situs2 yang sudah dibanned pemerintah, bahkan bikin tutorial membuka pin kakatu. Anak kita
puiterrrrr jauhhhh… kitanya masih dimana XD

📱Miranti: Teh Miftahul (boleh ikutan manggil teh Pipi jug? ☺), masha Allah jazakillah khairan katsiran
saran2 dan pesan2nyaa😍👍. Insya Allah nnti dicoba ya teh… Ini materinya padet berisi banget, aku baru
beres ngescroll, hehe… Oooh iya teteh pernah ngajar di SMP mutbun ya☺, aku sekarang diamanahi ngajar
di SDnya teh… Iyaa bener banget teh, anak2 skrg pararinterrr, gurunya harus bisa mengimbangi biar ga
ketinggalan info dan mengarahkan… Ohiya kakatu, kalo ga salah waktu itu kak mumu pernah diundang ke
mutbun buat narsum ke anak2 teh

📲Esal: Ini juga agak nyambung, apa saja ciri” dari yang sudah masuk dalam kategori kecanduan, sama
bagaimana dampaknya terhadap lingkungan??

📱Miftahul: Sebetulnya susah mendefinisikan ciri-ciri orang yang kecanduan secara tepat. Ini juga yang
membuat SEMAI2045 menyembunyikan video ciri-ciri pecandu dari youtube. Bu Elly pernah merumuskan
berdasarkan pengamatannya dari ruang praktek dan hasilnya seperti berikut:

1. Bila ditegur dan dibatasi penggunaan smartphone atau laptopnya akan marah, melawan, berkata kasar
bahkan keji

Pecandu pornografi akan merasa sangat lekat dengan gadgetnya. Ia merasa gelisah ketika harus terpisah
dari sumber kesenangannya. Kegelisahan ini akan berubah menjadi amarah dan perlawanan ketika ia
melihat dirinya dengan sengaja dibatasi kelekatannya dengan gadgetnya

2. Mulai impulsif, berbohong, jorok, mmood

Pecandu pornografi menjadi semakin tidak terhubung dengan lingkungan di dunia nyata. Pikirannya selalu
dikuasai oleh khayalan porno yang muncul kapan saja. Ia mulai impulsif dan tidak dapat mengatur emosi
dirinya. Ia tidak segan berbohong ketika ia terusik ruang privasinya. Ia tidak sempat mengelola dirinya, ia
hanya fokus pada gadget sepanjang hari.
3. Malu tidak pada tempatnya

Pecandu pornografi memiliki sesuatu yang ia sembunyikan dari orang lain. Ia akan merasa sangat tidak
nyaman ketika harus berkumpul dengan orang banyak dan lebih suka duduk di sudut ruangan dengan
gadget atau mengunci diri di kamar.

4. Sulit berkonsentrasi

Pecandu pornografi sulit konsentrasi karena ia selalu terbayang-bayang gambar porno yang ia lihat maupun
gambar porno yang otaknya ciptakan sendiri sebagai khayalan porno

5. Jika bicara menghindari kontak mata

Mata yang berdosa secara alami tidak tahan menatap mata orang lain. Ia menyembunyikan dosa yang
secara alam bawah sadar takut terbaca oleh orang lain.

6. Menyalahkan orang

Pecandu pornografi kehilangan kontrol diri dan penilaian atas perbuatan salah dan benar karena bagian
otak yang mengatur nilai tidak berfungsi seharusnya. Dalam kacamatanya, semua yang dilakukannya selalu
benar dan oranglain yang salah

7. Secara emosional menutup diri

Pecandu pornografi cenderung menutup diri pada orang yang bukan dari golongannya. Pada dasarnya, otak
bawah sadarnya mengerti bahwa pornografi adalah hal yang merusak. Namun, sensasi yang ia peroleh dari
pornografi dirasa membuatnya lebih baik ketika ia sedang mengalami kebosanan, kesepian, kemarahan,
lelah, dan tertekan. Pornografi menjadi penghibur setia sehingga ia tidak lagi butuh penghiburan dari orang
lain.

8. Prestasi akademis menurun

Akibat konsentrasinya yang menurun, tidak fokus pada dunia nyata dan sibuk dengan khayalan pornonya,
pelajaran yang ia terima di sekolah menjadi tidak ada yang ia terima.

9. Main dengan kelompok tertentu saja

Pecandu pornografi biasanya saling bertukar info dan sumber gambar. Mereka biasanya juga berasal dari
anak-anak dengan latar belakang masalah-emosi-berkaitan-dengan-keluarga yang sama. Mereka merasa
senasib sepenanggungan dan merasa saling mengerti dan saling berbagi rasa

10. Hilang empati, yang diminta harus diperoleh

Pecandu pornografi kehilangan kemampuan untuk menahan diri dari keinginan karena bagian otak yang
mengatur hal ini sudah rusak. Akibatnya, ia bermental instan dan menjadi pemaksa.

🔴Namun, karena ini pengamatan dari kasus-kasus klinik, memang kelihatannya perilaku buruk semua. Ada
juga yang secara sosial dan perilaku tetap baik. Saya pernah dicurhati oleh teman yang suaminya
kecanduan, padahal tahajudnya rajin, gemar berdakwah dan menjadi narasumber ceramah, dsb.
Esal: Kalau dari pembahasan saya melihat pornografi itu siklus kebiasaannya timbul karena Pemantik, lalu
ke Perbuatan, kemudian timbul merasa kepuasan..

🔴Sekali pemantik, maka perbuatan tersebut bisa berjalan otomatis tanpa perlu berpikir.. Setelah
perbuatan selesai maka akan muncul kepuasan..

🔴Yang seperti itukan timbul sudah seperti habit yaa..

🔴Yang mau saya tanyakan apakah siklus otomatis itu bisa dicegah dan bagaimana mengobatinya bila
memang sama seperti itu kasusnya (yang kasusnya sudah otomatis)??

📱Miftahul: Bagaimana mengobati secara mandiri ada di video yang saya share dan jawaban untuk
pertanyaan sebelumnya. Perlu juga mengetahui kemampuan diri, jika cara-cara yang saya share belum
menunjukkan hasil (terus-terusan relapse), bantuan profesional mungkin bisa mulai dipertimbangkan.

🔴Mengenai siklus otomatis apakah bisa dicegah, pencegahannya juga ada di video dan di poin terakhir
materi, yaitu hindari BLAST. Memang sangat perlu elaborasi terutama tentang 7 pilar pengasuhan.

🔴Penyebab BLAST paling tinggi adalah cara kita berkomunikasi dan beban berat kurikulum. Maka, cara
mematikan pemantik adalah berkomunikasi yang benar (sesuai petunjuk alquran), baik (sesuai cara kerja
otak), dan menyenangkan. Jangan sampai kita melakukan bully verbal dan emosi dari kata-kata dan sikap2
kita. lalu, dari poin 7: Bijak berteknologi.

🔴Kita udah tau belum ya batasan waktu seseorang di depan layar di setiap tahapan umur? Menghadapi
orang yang kecanduan tidak bisa langsung “hapenya disita!”. Ya bisa aja sih, cuman nanti hubungannya jadi
ga bagus. Kalo hubungan ga bagus gimana bisa bantu. Pelan-pelan mulai dari pembatasan durasi
pemakaian. Karena pemantiknya kan gadget dan internet.

📲Viyanti: Pada usia berapakah rata-rata seorang anak memahami/secara nalar dan terstimulasi ketika ia
terpapar pornografi yg bisa jadi tanpa sengaja dilihat?

📱Miftahul: unfortunately, stimulasi seksual tidak perlu nalar. YKBH bbrp kali mendapat kiriman video anak
usia 3-5 tahun memperagakan hubungan seksual karena diajari lewat video. Hanya perlu mata dan gadget
untuk menyalakan tombol aktivitas seksual.

🔴Tidak sedikit anak yang tombol seksnya “nyala” karena tidak sengaja melihat orangtuanya jima’. Ini lah
mengapa Allah mengatur 3 waktu pintu kamar ortu di ketuk.

🔴Secara neurosains, otak anak mulai merekam memori jangka panjang mulai usia 2.5-3 tahun. Di usia ini,
anak juga sudah pandai berpura-pura. Jadi, saat tidak sengaja melihat ortinya jima’ sebetulnya dia bangun,
tapi pura-pura tidur. Direkomendasikan usia 3 tahun sudah pisah kamar dengan ortu.
📱Ario: Kalau dari saya, saya ingin bilang kalau industri pornografi itu industri yang sangat jahat.

📱Miftahul: Yup

📲Almahira: Ngeri ya… Bagaimana cara kita mengontrol lingkungan? Teman2 sekolah anak?

🔴Usia berapa kita bsa rada tenang lepas anak kecil utk bisa bergaul dgn bertanggung jawab? Mengingat
jaman skrg mah lbh ngeri dr kondisi 10 thn lalu.

🔴Wkt dl saya siaran malam, ada yg cerita krn saking kecanduannya, dia blm bsa tidur kalau kecuali nonton
bokep dl dan masturbasi. 😦

📱Miftahul: It takes a village to raise a child yaa.. Sayangnya kita hanya bisa mewarnai. bukan mengontrol.
Forum guru atau POMG bisa jadi kanal edukasi dari yang duluan paham ke yang belum paham. Misalnya,
kita dapat broadcast materi parenting atau lagu anak yang kontennya bagus dan sumbernya valid, kita bisa
ajak guru untuk praktek juga di sekolah. SEMAI2045 sedang kampanye tentang “Aku dan Diriku Berharga”
lhoo.. #iklan

🔴Tentang kapan kita mulai tenang melepas anak dalam bergaul secara bertanggung jawab, kalo bu Elly
Risman mengajarkan prinsip “V of Love”. coba kita bentuk huruf V dengan jari telunjuk dan jari tengah. Jari
tengah adalah aturan dan batasan, jari tengah adalah cinta dan kasih sayang.

🔴Di dasar jari, ruang antara jari tengah dan jari telunjuk sempit bukan? itulah masa anak-anak kurang dari
7 tahun. aturan dan batasan ketat, cinta dan kasih sayang jorjoran diberikan. Lho kok ketat di awal? Iya, kita
sedang membuat sambungan saraf di otak anak. sambungan ini kelak akan menjadi kenangan dan
kebiasaan.

🔴Wait.. bukankah usia 0-7 tahun adalah usia anak sebagai raja? Ya betul.. raja itu disayangi, bukan
dibiarkan. Ketika ia mulai melenceng, dewan penasehat mengingatkan aturan dan batasan yang berlaku di
kerajaa. Raja itu dimuliakan, jadi pastikan anak kita melakukan hal-hal mulia saja.

🔴Aturan dan batasan bisa mulai diterapkan sejak usia 2.5-3 tahun, yaitu masa dimana direkturnya otak
memiliki sambungan 300 kali lebih banyak daripada otak orang dewasa. mana yang boleh mana yang tidak,
mana yang benar mana yang salah, harus jelas.

🔴Usia 2.5 tahun juga anak sudah bisa mulai diberi tanggungjawab sederhana, seperti membereskan
mainannya sendiri, menyiram tanaman, memberi makan hewan peliharaan, dll. aktivitas melatih
kemandirian ini adalah modal utama perkembangan PFC (direkturnya otak).

🔴Jika anak kehilangan masa ini, mulai usia 7 tahun sambungan PFC secara alamiah dibabat habis-habisan
hanya menyisakan yang dalam keseharian menjadi kebiasaan. Dan mulai usia 7 tahun (nyambung ya dengan
hadist Nabi saw), adalah masa latihan yaitu menguatkan sambungan yang tersisa.

🔴Kenangan dan kebiasaan di usia 7 tahun ini lah yang diharapkan menjadi modal anak telah mandiri dan
bertanggungjawab. Nalarnya baik, kritis, dan menjadi anak tangguh. Yang membuat nabi Yusuf bisa
menolak rayuan istri al aziz adalah kenangannya dengan sang ayah yang begitu kuat. Allah tampakkan wajah
ayahnya ketika godaan itu tak terelakkan.

🔴Bu Elly menargetkan usia 8 tahun, anak sudah bisa dilepas dengan modal kritis, mandiri, dan
bertanggungjawab. Kalo di semai2045 nyebutnya jadi anak TOUGH. Cirinya, kita sudah tenang ninggalin dia
sendirian di rumah selama kita haji (which is 2-3 minggu).

🔴Balik ke V of Love, makin besar usia anak, jarak antara jari tengah dan telunjuk makin longgar. Itu analogi
aturan dan batasan makin longgar, kasih sayang bentuknya makin variatif, anak juga udah ga mau diuyel2
kan. Aturan dan batasan makin longgar karena di 7 tahun pertama kita udah dapet target tadi. terus makin
ke atas posisi anak semakin setara dengan orangtua secara nalar.

📲Ario: Iya jaman dahulu akses pornografi susah, sekarang dengan internet semua mudah.

📲Genis: Jaman dulu lngsung pelakunya 🙊 eh cb deh flashback film2 jmn dulu yg biarpun sedikit tp
nggambarin anak disko, kumpul kebo atau fenomena dulu tuh si manis jembatan ancol… Yg sexy. Atau
kynya ustad nouman prnh blng bollywood thn 50an lbh parah.. 🙈 tp ga prnh cari tahu sih sbrp parah. Maaf
interupsi

🔴Ust Nouman Ali Khan juga pernah secara khusus bahas pornografi, dan sudah ada subtitle bahasa
Indonesianya di YouTube NAK Indonesia. Sejalan dengan yang Bu Elly Risman sampaikan dan Pipi sampaikan
disini.

Judul aslinya Porn Will Violate Yourdisin

📲Dewi: Kalau sdh terlanjur, bgmn menyikapi anak yg suka pornografi? Awalnya sekitar kls 3 SD,anak
perempuan ini melihat ortunya sdg jima’. Seiring waktu berjalan, dia dapat akses ke pornografi. Lalu ortunya
tau. Ortunya hrs bagaimana menyikapi ini krn kedua ortu tidak bisa selalu mendampingi anak ini

📱Miftahul:

🔴Di situasi genting sebenernya skala prioritas jadi penting, urusan ortu atau urusan anak. sebaiknya kalo
dua2nya sibuk, ada satu yang ngalah. alasannya sederhana, kita ga tau umur. takutnya keburu harus
bertanggungjawab sama Allah atas amanahNya. a ga tau ortunya duluan atau anaknya duluan.

📱Miftahul: udah semua ya, Alhamdulillah..

🔴Saya mohon maaf kalo ada kekurangan yaa.. kita sama2 berdoa semoga Allah selalu melindungi kita
semua dari segala jenis ancaman zaman. Setiap zaman ada ancamannya. Zamannya Nabi Ibrahim
ancamannya Namrud, Nabi Luth ancamannya LGBT, zamannya umat nabi Muhammad akumulasi semua
ancaman nabi2 sebelumnya, ya Allah.. (✒️Miftahul Hidayah 📚Kulwap SSS (Sharing Santai tapi Serius))
::: *JANGAN KELIRU MEMANTASKAN DIRI* :::
Salah satu ujian iman tertinggi adalah ketika diri tak menyadari, posisi tertinggi hati, tak lagi Allah yang
menghuni.Terkelabui oleh cinta yang katanya sejati, padahal hakikat kehadirannya hanya untuk menguji.
*Bersibuk memantaskan diri karena jodoh, bukan lagi karena Allah*
Terbakar semangat menikah, tanpa menyadari niat berbelok, tak lagi untuk ibadah. Mulai gelisah
menapaki pencarian, mengabaikan penguatan ketaatan dalam kesendirian.
Padahal ketahuilah.. episode ‘sendiri’ itu Allah berikan sebagai sebuah kesempatan untuk mengeksplorasi
kehidupan. Episode ‘sendiri’ juga merupakan kesempatan untuk memupuk ketaatan, sebagai bekal
persiapan pulang (akhirat). Ia bukanlah sebuah kutukan, sehingga dianggap pantas sebagai cibiran.
Bukan.
Tenang saja.. kalem.. santai.. semua sudah diatur. Diatur dengan sebaik-baiknya, dengan setepat-
tepatnya.
Tak perlu gelisah, khawatir jadi salah arah. Tak perlu buru-buru, khawatir jalan tempuhnya keliru.
Jangan terbawa arus, meski di luar sana banyak sekali ‘kompor’ yang nyaris membuat hangus. Santai saja.
Lagipula mereka di luar sana belum tentu ikut bertanggungjawab apabila diri salah niat. Kuatkan hati,
sambil berbenah diri.
Tapi hati-hati. *Jangan bersibuk memantaskan diri karena jodoh, bukan lagi karena Allah*
Sebab jika tujuannya demikian, sesungguhnya kita telah membatasi karunia Allah tanpa sadar. Jika Allah
ridha, karunia yang diberikan-Nya bisa jauh lebih luas dari itu. Berbenahlah dengan ikhlas, demi
menggapai kemuliaan dan kehidupan terbaik, dunia serta akhirat.
Ingatlah, kita akan diuji oleh sesuatu yang benar-benar kita cintai. Bisa jadi sebab Allah cemburu, hamba
yang pada mulanya begitu mencintai-Nya, sedang lupa dan lalai tanpa sadar.
Maka doaku, doamu, dan doa siapapun yang setuju..
Berharap diri tak keliru menyandarkan harapan, pada yang tak seharusnya.
Berharap hati tak dilabuhkan, pada tempat yang tak semestinya.
Berharap Allah menggenggam segala rasa, yang tak perlu tercurah.. bila belum saatnya.
Andai pun kelak dipertemukan, berharap kecintaan kepadanya (pasangan), tak lebih tinggi dari kecintaan
kepada-Nya. Sebab jika Allah tidak ridha, tentu tak sulit bagi-Nya mengambil kembali, apapun yang kita
rasa sudah dimiliki. Maka, undang keridhaan-Nya, dengan tetap menempatkan Ilahi Rabbi.. di posisi
tertinggi hati.
Jangan keliru atas hakikat memantaskan diri. (Febrianti Almeera)
🍂🍃 _Serial Keluarga Sakinah_ 🍃🍂

::: *Tips Sederhana agar Pertengkaran Kecil dengan Pasangan Cepat Reda* :::

Salah satu hal yang tidak bisa kita hindari saat menikah adalah terlibat percekcokan dengan pasangan.
Semua tidak bisa memungkiri bahwa pertengkaran dengan pasangan adalah hal yang bisa terjadi
sekalipun hanya pertengkaran yang sifatnya sepele alias tidak prinsip.

Jika dengan teman yang bertemunya hanya sesekali entah itu di dunia nyata atau maya dan tidak terlalu
terikat hubungan emosional saja bisa salah paham apalagi dengan pasangan hidup yang notabene selalu
berinteraksi sepanjang hari. Namanya juga beda orang, beda isi kepala, beda persepsi, beda latar
belakang, dan beda banyak hal. Terlepas dari beragam kesamaan yang pasti dimiliki, ya.

Pertengkaran kecil pun jika tidak disikapi dengan baik bisa berlarut-larut bahkan bisa berakibat fatal.
Awalnya mungkin hanya bertengkar kecil masalah rebutan channel tv, tapi jika tidak disikapi dengan bijak
bisa berkembang ke mana-mana bahkan bisa bercerai. Na’udzubillah.

“Kamu sih kalau ngeletakin remote enggak bener”

“Ya kamulah yang suka nonton tv,”

“Kok jadi aku? Ya kamu gak mau ingetin!”

“Kok ngelunjak ya udah disabarin!”

“Kamu itu yang sembrono, udah tahu remote tv itu benda kecil, gak rapi nyimpennya,”

“Kok dari tadi nyalahin aku terus,”

“Bukannya nyalahin, itu ngingetin kali, kamunya aja yang gak terimaan,”

“Kamu itu yang ngingetinnya gak bener!”

“Jadi harus gimana? Ingetinnya harus seperti mantanmu dulu yang lembut?”

“Kok bawa-bawa mantan?”

“Ya kamu yang mulai,”


Dan seterusnya.

Nah. Padahal masalahnya apa, sih? Sepele banget.

Kita tahu kan bahwa setan itu bakal sorak-sorak bergembira melihat pasangan suami istri bertengkar.
Prestasi tertinggi mereka adalah ketika bisa memisahkan dua insan yang direkatkan dalam hubungan
halal. Kalau masalah alasan ya bisa dicari, salah satunya pertengkaran kecil. That’s why, meskipun bukan
berarti harus lebay, seyogyanya kita tidak menyepelekan pertengkaran-pertengkaran kecil dengan
pasangan. Jangan dibuat berlarut-larut apalagi sampai dipendam hingga menimbulkan dendam.
Na’udzubillah.

Pertengkaran kecil dengan pasangan bisa jadi adalah sesuatu yang tidak mungkin bisa kita hindari, tapi
kita bisa menyikapinya dengan baik agar tidak merembet ke mana-mana. Kita bisa menggunakan tips
praktis dan sederhana ini:

Apa yang harus dilakukan jika terlibat pertengkaran kecil dengan pasangan hidup?

1. Jangan langsung menyalahkan nanti yang ada sahut-sahutan

“Kamu, sih!”

“Kamu itu!”

Sampai besok pagi begitu terus. Capek, ya.

Kecenderungan manusia ketika dia disalahkan adalah bersikap defensif alias membela diri. Jadi tahanlah
untuk menyalahkan pasangan secara frontal.

Misal, masalahnya adalah kuitansi pembayaran yang hilang. Si istri menganggap suaminya yang simpan
sedangkan si suami menganggap si istri yang simpan. Nah, dari asumsi ini aja udah enggak bisa ketemu
karena masing-masing merasa bahwa pasangannya yang salah.

Tahan dulu untuk berucap, “Kamu, tuh!” atau “Kamu, sih!” atau yang sejenis.

2. Mencari siapa yang benar saat hati sedang panas tidak akan berguna

Selain saling menyalahkan, kebiasaan lain ketika bertengkar adalah menganggap diri sendiri benar. Nah.
Saat bertengkar pikiran kita lagi panas dan tidak bisa berpikir jernih. Ego kita pun tinggi. Walau hati
sumpek dan merasa pasangan jadi sosok menyebalkan serta merasa diri sendiri paling benar, tahanlah
untuk tidak berucap yang malah membuat runyam. Dalam kondisi seperti itu biasanya kita hanya melihat
masalah dari sisi kita saja, jadi ya wajar jika menganggap diri sendiri paling benar padahal belum tentu.

3. Mencari solusi

Inilah yang jarang dilakukan. Karena sibuk menyalahkan dan menganggap diri sendiri benar, maka waktu
terbuang percuma tanpa adanya solusi. Setelah semua perkakas pada rusak karena luapan emosi
misalnya, barulah kemudian sadar, “Kok tadi gini, ya?” dan semua itu tidak akan berguna karena waktu
tidak mungkin bisa kembali.
That’s why, daripada sibuk menyalahkan dan menganggap diri benar, lebih baik nyari solusi.

Misal untuk kasus kuitansi hilang seperti di atas. Daripada saling menuduh lebih baik mencarinya segera.
Nanti setelah ketemu akan ketahuan siapa yang benar dan salah tanpa harus menyalahkan secara frontal
atau menganggap diri sendiri paling benar.

4. Diam dulu daripada adu mulut

Pertengkaran hebat tidak akan terjadi jika hanya satu saja yang ngoceh sedangkan yang lain diam. Dan
lagi, sahut-sahutan itu gunanya apa selain jadi makin gelap mata. Teriak-teriak membuat bising tetangga,
mempermalukan diri sendiri, dan memberi contoh yang tidak baik bagi anak.

“Janganlah marah maka bagimu surga,” (HR. At-Thabrani)

“Ada kalimat yang kalau diucapkan akan menghilangkan kemarahan yaitu A’udzubillah minasy syaithaanir
rajim,” (HR. Bukhari Muslim)

“Kemarahan itu dari setan sedangkan setan tercipta dari api dan api hanya bisa padam dengan air, maka
jika marah berwudhulah,” (HR. Abu Dawud)

“Jika kalian marah duduklah, jika tidak hilang juga maka berbaringlah,” (HR. Abu Dawud)

“… Jika kalian marah, diamlah,” (HR. Ahmad)

“Ketahuilah bahwa sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat
merahnya kedua mata dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barang siapa yang mendapati hal itu,
maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (bersujud),” (HR. Tirmidzi)

5. Siapa yang mengalah?

Lalu, siapa yang mengalah? Siapa yang berinisiatif diam ketika yang satu mengamuk? Siapa yang
berinisiatif mencari solusi ketika yang satu terus-menerus menyalahkan? YANG WARAS.

Pepatah mengatakan “Yang waras ngalah,”

Jangan dikira mengalah itu tanda kalah. Justru tidak. Sebenarnya miris juga melihat fenomena sekarang
ini dimana seseorang entah itu suami atau istri merasa begitu bangga bisa berbuat kasar pada
pasangannya

“Pasanganku dong takut sama aku,”

“Kalau aku udah ngoceh, deuh pasanganku langsung diam membisu, dikira gue gak berani,”

“Aku dong bisa ngomel sepuasnya sedangkan pasanganku tetap tenang kayak gak berani gitu,”

Secara kasat mata yang bersikap kasar nampak hebat. Padahal? Yang bersangkutan hanya semakin
menunjukkan bahwa dirinya tidak dewasa. Apa untungnya menang berantem. Toh suami istri bukan
lawan alias rival yang harus ditentukan siapa yang menang dan kalah.
Kemampuan bisa meredam kemarahan di saat panas hanya dimiliki oleh mereka yang bersumbu panjang
alias bijak.

Untuk mencapai kondisi di atas tidak harus menunggu tua atau berumur dulu karena orang bijak
mengatakan bahwa dewasa itu pilihan bukan atas dasar umur. Kedewasaan dibentuk dari reaksi demi
reaksi yang kita berikan atas masalah yang kita hadapi. Di pertengkaran pertama sampai kelima dengan
pasangan bisa jadi kita masih jadi sosok emosional. Tapi, kemudian kita belajar bahwa seperti itu kok
enggak banget. Akhirnya, di pertengkaran atau di perdebatan kecil keenam dan seterusnya sikap kita bisa
lebih bijak. Dan pada akhirnya, sikap bijak tersebut akan meminimalisir perdebatan-perdebatan kecil yang
tidak perlu. (Miyosi Ariefiansyah / Ummi Online)

🍂🍃 _Serial Parenting_ 🍃🍂

::: *6 Cara Mencegah Anak Jadi Korban Pedofilia* :::

Akhir-akhir ini sering kita dengar berbagai pemberitaan terkait kejahatan seksual. Bahkan kini kejahatan
seksual bukan lagi menyasar orang-orang dewasa, melainkan hingga anak-anak dan balita.

Pedofilia adalah salah satu kelainan seksual yang menjadikan pelakunya terobsesi melakukan dan
melampiaskan hasrat seksualnya terhadap anak-anak di bawah umur.

Pedofilia yang sering melakukan pelecehan seksual pada anak-anak, maupun mengajarkan anak-anak
untuk berbuat melampaui batas karena kepolosan mereka, tidak bisa kita abaikan begitu saja. Bisa jadi
kaum pedofil ini ada di sekitar kita, oleh karena itu kita perlu melakukan 6 hal ini untuk mencegah anak-
anak kita menjadi korban pedofilia :

1. Ajarkan pada anak bagian tubuh mana yang boleh disentuh dan mana yang tidak. Itu pun tidak pada
sembarang orang.

Jelaskan bahwa bagian tubuh yang ditutupi pakaian dalam adalah area yang paling tidak boleh disentuh
oleh orang lain. Bahkan ketika ada yang mencium pipi mereka atau mencium tangan mereka pun, mereka
berhak menolak ketika merasa tidak aman/ tidak nyaman.

2. Latih mereka untuk menghadapi bahaya di tempat umum, misalnya tidak sekadar memanggil
"Ummiiii, Abiii..." tapi ucapkanlah yang lebih umum seperti "Toloooooong!" Agar orang di sekelilingnya
lebih waspada ketika anak kita dibawa oleh orang asing.

3. Ketika anak bercerita tentang pengalamannya yang menjurus pada hal-hal berbau seksual, jangan
merespon berlebihan, biarkan ia cerita sampai selesai. Misalkan ia diperlakukan aneh oleh gurunya,
dipegang-pegang oleh temannya, biarkan ia bercerita hingga tuntas dan merasa yakin bahwa orangtua
akan mendengarkannya.

Jika kita sebagai orangtua langsung bereaksi berlebihan, anak akan merasa tidak nyaman memberitahu
lebih lanjut, dan ia akan merasa lebih baik diam saja daripada Umi/Abi marah. Biasanya 90% yang anak
katakan tentang pelecehan seksual yang dialaminya adalah kejujuran, jadi... pastikan orangtua lebih
peduli pada kata-kata yang diucapkan anak.

4. Pastikan anak mengetahui nama sebutan yang benar untuk alat reproduksi dan organ seksualnya

Jangan sebut susu, tapi perkenalkan nama payudara (katakan bahwa kata ini tidak boleh sembarangan
disebutkan di depan umum). Lalu organ reproduksi lainnya seperti vagina, penis (bukan burung), dan
ajarkan juga bahwa alat reproduksinya tidak boleh diperlihatkan di depan umum/ depan orang lain, ia
harus menjaga dan menutupnya karena Islam mengajarkan demikian.

5. Hindari anak-anak sendirian dengan orang dewasa lain tanpa pendampingan orangtua

Sekalipun dengan om atau tetangga sendiri, pastikan orangtua mengawasi apa yang terjadi pada anak
ketika bersama orang lain. Seringkali anak menjadi korban dari kerabat dekat atau orang yang telah
dikenalnya. Jangan anggap remeh!

6. Pastikan anak mengetahui orangtuanya saling menyayangi dan juga menyayangi dirinya

Situasi keluarga yang rentan konflik membuat anak menjadi incaran para pedofil, anak yang murung dan
memiliki latar belakang orangtua suka ribut atau tampak tidak mempedulikan mereka, akan mudah
dideteksi oleh para pedofil. (Ummi Online )

::: *MAPAN DULU BARU MENIKAH ATAU MENIKAH AGAR MAPAN?* :::

Ya, kemapanan seringkali merupakan salah satu pertimbangan para lajang untuk menikah. Tidak sedikit
dari mereka yang memilih menunda untuk menikah jika belum mapan dari sisi keuangan. Ada saja ikhwan
yang tidak mau melamar akhwat sebelum ia punya rumah sendiri atau memiliki karier yang mapan di
perusahaan. Begitu juga akhwat, beberapa dari mereka lebih berharap yang datang melamar adalah
ikhwan yang sudah “jadi”, apalagi jika ia sendiri sudah cukup matang dari segi finansial.

Jika kita berpikir seperti ini, ketahuilah bahwa menunggu kemapanan ekonomi untuk menikah (atau
dinikahi) ibarat seperti naik helikopter dan ingin langsung melihat pemandangan tanpa melalui susah
payahnya mendaki gunung. Tentu rasanya berbeda menikmati pemandangan dengan mendaki gunung
terlebih dahulu. Ketika kita harus jalan kaki naik gunung dengan susah payah, maka perasaan saat melihat
pemandangan tersebut akan sangat berbeda bila dibandingkan dengan melihatnya langsung dari
helikopter. Yang membuatnya berbeda bukan kualitas gambar pemandangan yang dihasilkan mata,
melainkan pada proses pencapaiannya.

Ada proses yang mesti dijalani terlebih dahulu, yang tentu menambah keindahan yang kita peroleh
setelah berusaha. Begitu juga akan berbeda rasanya ketika kita langsung melihat pemandangannya tanpa
bersusah payah dahulu untuk mendaki gunung. Pemandangan yang dilihat memang sama, tetapi
perasaannya akan berbeda karena prosesnya yang berbeda.

Begitu pula dengan proses pernikahan.


Perasaannya akan jauh berbeda jika kita dan pasangan kita berjuang bersama dari titik nol menuju titik
kesuksesan daripada kita mengajak pasangan kita untuk langsung berada di titik kemapanan. Sebagian
para ikhwan berpendapat, mereka tidak ingin mengajak pasangannya sengsara. Biarlah mereka saja yang
melalui sulitnya menuju kemapanan, dan nantinya mereka akan mengajak calon pasangan hidup mereka
untuk berumah tangga setelah mereka sudah mapan agar pasangannya kelak tidak perlu merasakan
kesulitan dan susah payahnya mencapai kesuksesan itu.

Diakui atau tidak, ini sekadar pembenaran saja dari ketakutan para lajang dalam menghadapi cobaan
(berdua). Mereka mungkin hanya tidak ingin terlihat ketika sedang gagal, mereka hanya ingin terlihat
sudah berhasil.

Kemapanan adalah alasan yang kerap dikemukakan orangtua atau wali kala menerima atau menolak
pinangan seorang laki-laki terhadap putrinya. Mereka berargumen, kemapanan calon suami menjadi
kunci utama dari kebahagiaan putrinya. Bagaimana dengan keteladanan salafus shalih dalam hal ini?

Abu Hurairah ra mengabarkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda:

‫ب ِإذَا‬ َ ‫ن ِإلَ ْي ُك َْم َخ‬


ََ ‫ط‬ َ ‫ َو ُخلُقَ َهُ ِد ْينَ َهُ ت َْر‬،ُ‫لا فَزَ ِّ ِو ُج ْوه‬
َْ ‫ض ْونََ َم‬ َ ‫ن ت َ ْف َعلُوا َِإ‬ َ ِ ‫سادَ ْاْل َ ْر‬
َْ ‫ض فِي فِتْنَةَ ت َ ُك‬ َ َ‫ع ِريْضَ َوف‬
َ
“Apabila seseorang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya datang kepada kalian untuk meminang wanita
kalian, maka hendaknya kalian menikahkan orang tersebut dengan wanita kalian. Bila kalian tidak
melakukannya niscaya akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. At-Tirmidzi)

Abu Hatim Al-Muzani juga menyampaikan hadits yang sama namun dengan lafadz sedikit berbeda:

‫ن َجا َء ُك َْم إِذَا‬ َ ‫لا فَأ َ ْن ِك ُح ْوَهُ َو ُخلُقَ َه ُ ِد ْينَ َهُ ت َْر‬
َْ ‫ض ْونََ َم‬ َ ِ‫ن ت َ ْفعَلُوا إ‬ َ ِ ‫سادَ ْاْل َ ْر‬
َْ ‫ض فِي فِتْنَةَ ت َ ُك‬ َ َ‫َوف‬
“Apabila datang kepada kalian seseorang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya (untuk meminang
wanita kalian) maka hendaknya kalian menikahkannya dengan wanita kalian. Bila tidak, akan terjadi fitnah
di bumi dan kerusakan.” (HR. At-Tirmidzi no. 1085)

Ketika para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami tetap menerimanya walaupun pada diri
orang tersebut ada sesuatu yang tidak menyenangkan kami?” Rasulullah menjawab pertanyaan ini
dengan kembali mengulangi hadits di atas sampai tiga kali.

Ucapan Rasulullah dalam hadits di atas ditujukan kepada para wali, ‫ب إِذَا‬ َ ‫ إِلَ ْي ُك َْم َخ‬yakni bila seorang lelaki
ََ ‫ط‬
meminta kepada kalian agar menikahkannya dengan wanita yang merupakan anak atau kerabat kalian,
sementara lelaki tersebut kalian pandang baik sisi agama dan pergaulannya, maka nikahkanlah dia dengan
َ ‫ ت َ ْف َعَلُوا ِإ‬yakni bila kalian tidak menikahkan orang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya
wanita kalian. ‫لا‬
tersebut dengan wanita kalian, malah lebih menyukai lelaki yang meminang wanita kalian adalah orang
yang punya kedudukan/kalangan ningrat, memiliki ketampanan ataupun kekayaan, niscaya akan terjadi
fitnah dan kerusakan yang besar. Karena bila kalian tidak mau menikahkan wanita kalian kecuali dengan
lelaki yang berharta atau punya kedudukan, bisa jadi banyak dari wanita kalian menjadi perawan tua dan
kalangan lelaki kalian menjadi bujang lapuk (lamarannya selalu ditolak karena tidak berharta dan tidak
punya kedudukan). Akibatnya banyak orang terfitnah untuk berbuat zina dan bisa jadi memberi cela
kepada para wali, hingga berkobarlah fitnah dan kerusakan. Dampak yang timbul kemudian adalah
terputusnya nasab, sedikitnya kebaikan dan sedikit penjagaan terhadap kehormatan dan harga diri.
(Tuhfatul Ahwadzi, kitab An-Nikah, bab Ma Ja’a: Idza Ja’akum Man Tardhauna Dinahu Fa Zawwijuhu)

‫صالِحِ ينََ مِ ن ُك َْم ْاْلَيَا َمى َوأَن ِك ُحوا‬ َْ َِ‫ّللاُ يُ ْغنِ ِه َُم فُقَ َراء يَ ُكونُوا إِن َوإِ َمائِ ُك َْم ِعبَا ِد ُك َْم م‬
‫ن َوال ا‬ ْ َ‫ف‬
َ‫ض ِل َِه مِ ن ا‬

“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kalian. Jika mereka miskin, Allah akan
memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya.” (QS. An Nur: 32)

Banyak kisah nyata, ikhwan yang sebelum menikah belum mapan & setelah menikah rizki berlimpah.
Yakinlah terhadap janji Allah bahwa Allah akan memampukan hambaNya yang berniat menikah untuk
beribadah kepada-Nya.

🍃🍂 _Serial Pra Nikah_ 🍂🍃

::: *SEBELUM LAMARAN DITERIMA...* :::

Saudariku yang dimuliakan Allāh Subhānahu wa Ta'āla, kita akan membahas "Dua hal yang perlu
diperhatikan sebelum menerima lamaran / khitbah laki-laki."

PERTAMA

Hendaklah engkau, wahai saudariku, MEMILIH LAKI-LAKI YANG SHĀLIH.

Karena pernikahan adalah hubungan yang akan selalu terus di sepanjang masa. Bahkan hubungan
pernikahan ini lebih kuat dan lebih panjang daripada dengan anak, bisa saja kalau anak berpisah misal
menikah atau pergi atau yang lainnya. Dan begitupula lebih panjang hubungannya dengan ibunya dan
ayahnya.

Oleh karena itu selayaknya seorang wanita memilih calon suaminya secara baik karena dia akan hidup
selalu bersamanya, yang menjadikan sebab kebahagiaannya atau kecelakaannya.

Jadi, suami bisa jadi surgamu, wahai saudariku... atau nerakamu..

Kalau seandainya seorang laki-laki yang shālih pasti akan baik dan akan memuliakanmu sehingga suami
adalah surgamu...

Sedangkan apabila engkau memilih yang lemah agamanya dan sifatnya buruk maka itulah nerakamu...
Bahkan dengan sebab engkau memilih yang jelek agamanya dan buruk sifat-sifatnya dan lemah agamanya
akan mendorong engkau untuk menyepelekan haknya, enggan untuk berhubungan intim bersamanya,
dan juga kecelakaan & kesengsaraan yang akan engkau rasakan.

Oleh karena itu, sebelum menerima pinangan calon suamimu, pilihlah sifat-sifat yang baik agamanya dan
akhlaqnya yang selamat, jangan terfitnah & tertipu dengan sekedar zhahirnya saja yang menipu bagaikan
fatamorgana..

Jadi sekali lagi pilihlah lelaki yang agamanya baik walaupun dia itu miskin, barangkali suatu ketika Allāh
Subhānahu wa Ta'āla akan mengkayakannya setelah menikah, atau kalau seandainya calon suami yang
datang itu biasa-biasa saja dari sisi wajahnya akan menjadi cakep dan ganteng dengan akhlaqnya.

Maka Rasūlullāh shallallāhu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang
hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara
kehormatannya”. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)

KEDUA

Setelah kita memilih dan mencari yang baik agamanya ketika ada seseorang yang meminang, hendaklah
engkau saudariku MEMINTA PILIHAN KEPADA ALLĀH SUBHĀNAHU WA TA'ĀLA, jangan lupa untuk
meminta pilihan kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Dan juga BERMUSYAWARAH dengan orang yang ahli dan berpengalaman.

Fāthimah binti Qais meminta petunjuk kepada Rasūlullāh shallallāhu 'alaihi wa sallam dalam hal
pernikahan. Kemudian Nabi Shallallāhu 'Alaihi wa Sallam memberikan petunjuk kepada Fāthimah binti
Qais tentang siapa itu Mu'āwiyah bin Abī Sufyan dan Abū Jahm.

Kemudian dalam hadits itu Beliau Shallallāhu ' alayhi wa sallam menyarankan hendaknya yang dipilih itu
adalah 'Usāmah bin Zaid. Tatkala itu Fāthimah kaget, mengapa harus memilih 'Usāmah bin Zaid. Lalu
Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam berkata kepada Fāthimah: "Ta'at kepada Allāh dan ta'at kepada
RasulNya itu lebih baik bagimu."

Subhānallāh...

Tatkala memilih agamanya, karena diisyaratkan oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alaihi wa sallam untuk memilih
'Usāmah karena diketahui oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alaihi wa sallam tentang agamanya dan baik sifatnya
maka yang terjadi adalah kebahagiaan. Karena dia melihat bagaimana baiknya akhlaq dan pergaulan
'Usāmah.

Wahai saudariku, agama dan akhlaq itu sangat penting sekali.

Demikian, semoga bermanfaat.

Ustadz Nuruddin Abu Faynan


🍂🍃 _Serial Tsaqafah Islamiyah_ 🍃🍂

::: *Mengapa Adzan Tetap Ada di Zaman Modern?* :::

Dalam sebuah forum yang dihadiri sekitar 20.000 orang, seorang pria bertanya kepada Dr Zakir Naik
mengapa saat ini masih ada adzan lima kali sehari. Padahal menurutnya, adzan hanya diperlukan pada
zaman Nabi Muhammad ketika belum ada jam.

“Dari yang aku pahami, konsep adzan datang jauh beratus tahun lalu ketika belum ada jam. Tidak ada cara
untuk menentukan jam berapa pada hari itu. Dan satu-satunya cara orang menyadari masuknya waktu
shalat adalah berdasarkan adzan. Tentu sekarang tidak begitu. Sekarang sudah ada jam, jadi kenapa masih
perlu adzan lima kali sehari di zaman modern ini?”

Dr Zakir Naik kemudian menjawabnya :

Ada banyak alasan mengapa muslim melakukan adzan. Pertama, untuk memberitahu semua orang bahwa
ini adalah waktunya shalat. Coba jawab, setiap orang punya jam tangan selama berlangsung ujian.
Meskipun demikian, begitu sang guru membunyikan belnya, “waktu telah habis!”

Jadi kamu katakan pada guru sekolahmu, “kenapa engkau membunyikan bel bahwa waktunya sudah
habis? Setiap orang punya jam tangan.” Untuk memberitahukan kepada semua orang bahwa waktunya
telah selesai. Ke sesi selanjutnya.

Jadi sekarang ini kami melakukan adzan.

Dulu, pernah diusulkan memakai lonceng atau terompet. Namun Rasulullah melarangnya. Karena lonceng
mirip umat Kristen dan terompet mirip orang Yahudi.”

Rasulullah kemudian menggunakan suara manusia karena suara manusia lebih baik daripada lonceng dan
terompet.

Dan dalam adzan kami terkandung pesan. Sedangkan bel atau lonceng, hanya pesan “waktunya sudah
habis” atau “waktunya dimulai.” Terkadang mengandung pesan “Ada kebakaran, larilah”.

Di dalam adzan terkandung pesan. Menyatakan Allah Maha Besar, empat kali. Bersyahadat. Kemudian
“Marilah shalat, marilah shalat. Marilah menuju kemenangan, marilah menuju kemenangan.” Kemudian
menyatakan kebesaran Allah dan tauhid.

Jadi adzan memberitahukan bahwa waktu shalat telah datang sekaligus terkandung pesan kesaksian
bahwa hanya ada satu Tuhan.

Dan adzan ini hanya boleh dilafalkan dalam bahasa Arab, bukan bahasa lain. Terkandung pesan persatuan.

Tarbiyah.net

Allahu A'lam
🍂🍃 _Serial Keluarga Sakinah_ 🍃🍂

::: *CINTA SEPANJANG JALAN* :::

Seiring berjalanya usia pernikahan, mungkin 5 tahun, 10 tahun, kian terasa kehidupan rumah tangga
sebagai hal yang rutin. Pergi ke kantor, pulang ke rumah, berada dalam suasana yang sama disetiap
hari, tidak ada sesuatu yang menjadi hal yang istimewa lagi.

Dalam keadaan yang demikian perlu sekali bagi suami istri, bagi ayah dan ibu, bersama juga dengan anak-
anak, membangun suatu tata hubungan baru yang akan menguatkan ikatan. Menguatkan sakinahnya,
ketentraman didalam rumah tangga kita. Menguatkan mawadahnya, gelora yang akan membuat semua
bersemangat beraktivitas berjuang diranahnya masing-masing. Dan juga rahmahnya, yang memperkuat
hubungan ikatan batin saling mencintai dan memuliakan dengan penuh keagungan.

Nah salah satu prasangka yang sering tumbuh didalam kehidupan rumah tangga yang sudah berjalan 5
tahun, 10 tahun adalah prasangka yang berbahaya, bunyi prasangka itu berada dalam hati
kita “seharusnya dia sudah tahu“. Masing-masing mengasumsikan pasanganya sudah tahu apa yang harus
dilakukan, pasanganya seharusnya sudah tahu apa yang harus ditanggapi dari suatu kondisi yang ada
dalam dirinya. Hal-hal semacam ini tidak benar. Karena komunikasi justru harus semakin intens,
komunikasi justru harus semakin banyak dilakukan bicara dari hati ke hati semakin akrab. Semakin kokoh
ketika kemudian orang melewati masa-masa pernikahan yang berjalan semakin jauh.

Segera asumsi “seharusnya dia sudah tahu” ini adalah prasangka yang membuat kita hanya menggerutu
didalam hati, merasa capek dengan tindakan pasangan yang tidak sesuai dengan harapan dan seterusnya.
Maka daripada kita menggerutu dengan mengatakan “seharusnya dia sudah tahu kalau”.

“Kalau aku lagi marah, seharusnya dia sudah tahu kalau dia harus mendengarkan, menyimak dengan
sepenuh hati, dia seharusnya memfokuskan perhatian tidak disambi dengan yang lain, tidak sambil
membaca, tidak sambil main gadget.seharusnya dia sudah tahu”.

“Seharusnya dia sudah tahu kalau aku pulang kecapekan itu, harusnya dilepas sepatunya, dibikinkan
minum , dipijitin kakinya, diini diini”.

Kalimat “seharusnya dia sudah tahu” “seharusnya sudah tahu” ini menumpuk berbagai macam
kekecewaan.

Maka justru kita ingat para Salafus Shalih menggunakan moment-moment ketika beristirahat malam
berbaring bersama di tempat tidur dengan saling bertanya, apa yang harus saya lakukan ketika engkau
sedang begini.

“Kalau engkau sedang marah apa yang engkau sukai dari saya, apakah saya harus begini, apakah saya
harus begitu, apakah saya harus membuatkan minum, apakah saya cukup duduk disampingmu menyimak
bisa bersamamu memijit-mijit punggungmu pundakmu, apa yang harus saya lakukan”. Ini harus
dikomunikasikan.
Kamu senangnya kalau pas aku lagi dapat satu prestasi kamu senangnya dirayakan dengan siapa saja,
hanya kita atau ada orang-orang khusus yang ingin kau undang bersama. Kamu kalau ada tamu yang
seperti ini sebaiknya, aku gimana”.

Kalau ada ini, kalau ada itu, ini dikomunikasikan selalu, karena inti rumah tangga adalah
mengkomunikasikan segalanya ketika kita tidak lagi hidup sendiri. Mengkomunikasikan segalanya karena
kita hidup bersama pasangan kita.

Memberi surprize itu baik, tetapi selain memberi surprize berbincang bersama tentang hal-hal yang akan
dilakukan bersama. Tentang hal-hal yang mempengaruhi semua gerak hidup dalam rumah tangga kita
dibicarakan dikomunikasikan disampaikan daripada menebak-nebak, menduga-duga dengan asumsi
“seharusnya dia sudah tahu”. Maka sebaiknya kita bicara.

Saudara-saudara yang dimuliakan Allah, bicara adalah hal yang paling mendasar. Misalnya kalimat “I love
you, aku mencintaimu”. Pasangan yang menikah 5 tahun, 10 tahun selalu mengatakan dia sudah tahu
kalau saya mencintainya, nyatanya saya pulang kerumahnya, bukan kerumah yang lain. Nyatanya saya
ada didekatnya, bukan didekat yang lain.

Tetapi ternyata kalau kita belajar dari bagaimana Allah menuntun kita menjadi seorang hamba yang baik.
Hatta Allah yang maha tahu segala isi hati, Hatta Allah yang tahu bahwa kita mencintainya, masih meminta
kita untuk mengekspresikan cinta itu secara verbal, sehari semalam setidaknya 17 kali yaitu
lafadz “Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin” disurat Al Fatihah didalam tiap rakaat Sholat kita. Karena kata Ibnu
Qoyyim Al Jauziah,“Alhamdulillahi robbil ‘aalamin adalah” ungkapan cinta, pujian kepada Allah,
“arrahmanirrahim” ungkapan harap, “maliki yaumiddin” ungkapan takut.

Tiga ini : cinta, harap, takut, kesempurnaan seorang hamba. Maka ungkapan cinta kepada Allah itu dalam
kitab bermadzhab Syafii Tallafudznya dalam Shalat memverbalkannya dalam Sholat itu termasuk rukun.
Dan itu artinya apa, bahkan Allah yang maha tahu meminta kita mengungkapkan cinta secara verbal. Maka
bagaimana pasangan kita yang tidak maha tahu, tidak mengerti isi hati kita, seharusnya mereka
mendapatkan ungkapan verbal cinta itu “i love you, aku mencintaimu, aku sayang padamu, aku rindu
padamu” ini mendapatkanya lebih dari itu. Lebih dari 17 sehari.

Selamat mengungkapkan cinta, selamat berkomunikasi, segarkan kembali, refresh kembali. Satu saat
mungkin anda perlu waktu berdua, lakukan waktu berdua. Memang ada family time, ada juga couple time,
ada juga waktu untuk me time. Lakukan dengan proporsional untuk membangkitkan cinta, untuk
menguatkan cinta.

📑Ust. Salim A. Fillah

📖[islamedia]

Allahu A'lam
::: *Jurus Ampuh Menjemput Jodoh* :::

Berbicara tentang jodoh, pasti yang kini masih melajang merasa hal ini sangatlah menyakitkan. Orang yang
diidam-idamkan untuk melengkapi hidupnya tak kunjung datang. Tapi, tidak usah khawatir. Masalah
jodoh sudah diatur oleh Allah Ta'ala. Untuk itu, masalah jodoh serahkan saja kepada-Nya.

Berikut beberapa nasihat bila jodoh tak kunjung datang ;

1. Niat dan usaha yang baik

Pertama adalah niat yang ikhlas. Tujuan menikah adalah beribadah, semakin mendekkatkan diri kepada-
Nya. Kalau kita sudah berniat baik untuk mencari jodoh tidak cukup hanya niat ikhlas. Tetapi harus diikuti
dengan langkah-langkah atau usaha yang baik sesuai tuntunan syariat dalam mewujudkan niat tersebut.
Seperti, mencari ilmu tentang perjodohan, pernikahan atau menabung untuk biaya pernikahan.

2. Tawakal kepada Allah Ta'ala

Serahkan segalanya kepada Allah Ta'ala. Tawakal itu harus berkhusnuzhon kepada-Nya. Pada dasarnya,
Allah menghendaki kita menikah. Karena menikah merupakan perbuatan baik. Tidak mungkin Allah
menjerumuskan kita kepada hal-hal yang tidak baik. Kita sudah meniatkan untuk itu dan merasa sudah
tawakal kepada Allah. Tapi ternyata, kita lebih sering tidak khusnuzhon kepada Allah. Padahal Allah selalu
menginginkan segala kebaikan kepada kita. Hanya kita tidak menyikapi kebaikan Allah itu dengan baik.

3. Menjalankan amalan

Puasa sunnah, shalat dhuha, shalat tahajjud, memperbanyak sedekah dan memperbanyak amal shalih
lainnya. Tapi jangan niat puasa sunnah atau ibadah lainnya semata-mata untuk mencari jodoh melainkan
niatkan untuk beribadah kepada Allah. Shalat tahajjud dan banyak berdoa kepada Allah Ta'ala. Dibolehkan
menyebutkan amalan-amalan yang sudah dilakukan dalam doa kita. Misal, “Ya Allah semoga amal puasa
yang sudah hamba lakukan, dapat menyegerakan jodoh yang terbaik menurut Engkau.” Banyak Istighfar.
Banyak berinfak dan amal ibadah lainnya.

4. Jangan putus asa

Dan jangan pernah berputus asa. “Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya
berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila Dia ditimpa kesusahan
niscaya dia berputus asa,” (QS. al-Israa:83). Berputus asa akan membuat kita terputus dari rahmat Allah
Ta'ala. Putus asa sering dipicu karena kita memiliki sedikit saja prasangka buruk kepada Allah. Misalnya,
seorang wanita sudah merasa Allah Ta'ala menjadikan dia perawan tua, karena hingga usia yang sudah
cukup matang namun jodoh masih tak kunjung tiba. Maka Allah pun menjadikannya seperti itu. Namun
jika dia optimis, Allah Ta'ala pasti akan menolongnya. Intinya, tetap berhusnudzan kepada-Nya karena Dia
lah Yang Maha Tahu mana yang terbaik bagi hamba-Nya
5. Mengubah pemahaman perjodohan

Selama ini ada kecenderungan pihak pria memiliki hasrat untuk mencari jodoh. Begitu juga dengan wanita
yang memiliki kecenderungan menunggu jodoh. Tidak ada salahnya kalau seorang wanita berinisiatif
mencari jodoh. Sebagaimana Khadijah ra mengajukan diri kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam Islam hal
ini bukanlah hal yang tabu dan diperbolehkan.

Pria yang ingin jodoh mencari jodoh, maka harus melakukan perbaikan diri, seperti penampilan, keilmuan
dan tanggung jawab materi. Begitu juga dengan wanita yang sedang menunggu atau mencari jodoh. Selain
penampilan adalah keterampilan dan keilmuan. Zaman sekarang tidak hanya pria yang wajib menanggung
beban biaya pernikahan, tapi wanita juga bisa turut andil membantu laki-laki dalam mempersiapkan
pernikahan karena secara ekonomi mungkin wanita lebih besar pendapatannya.Kita tahu bagaimana, Siti
Khadijah ra yang tertarik lebih dulu kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Waktu itu beliau
belum mendapat tugas kerasulan. Tapi karena keluhuran akhlaknya, maka Khadijah pun ingin menjadikan
Muhammad sebagai suaminya. Soal biaya, jelas Khadijah mampu karena dia seorang janda yang kaya raya.
Kondisi sekarang, banyak pria yang sudah siap secara fisik dan keilmuan, tapi dana belum mencukupi.

6. Meminta bantuan orang tua, keluarga atau orang lain.

Selama ini orang tua selalu menanyakan kapan kita akan menikah. Sekarang kita balik dengan meminta
orang tua untuk mencarikan jodoh buat kita. Bisa juga meminta bantuan saudara, atau teman. Tentunya
mereka yang dimintai bantuan sudah paham dengan kriteria jodoh yang kita inginkan. Atau, kita
membantu orang lain untuk menjemput jodoh. Karena ada hadits yang menyatakan, muslim yang baik
adalah yang bermanfaat bagi muslim lainnya. Insya Allah dengan banyak membantu orang lain untuk
menjemput jodohnya, maka Allah Ta'ala akan menyegerakan bertemu dengan jodoh

Intinya bagaimana kita menyikapi bila jodoh tak kunjung datang adalah jangan pernah sedikit pun kita
berprasangka buruk kepada Allah SWT. Jangan pernah putus meminta dan berdoa hanya kepada-Nya.
Yakinlah itu adalah yang terbaik menurut-Nya.

Allah Ta'ala berfirman, “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji
adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik,
dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula),” (QS. An-Nur: 26).

(islampos)

::: *Sejatinya Cinta Memberi yang Terbaik, Bukan Mencari yang Terbaik* :::

“Tugasmu bukanlah untuk mencari cinta yang terbaik, tapi menjadi yang terbaik untuk dicintai.” Dengan
demikian sudut pandang membina hubungan cinta bukan lagi berorientasi pada penemuan sebanyak
mungkin seseorang yang patut diperhitungkan untuk dicintai. Tetapi justru berupaya agar dirimu yang
ditemukan karena mampu menjadi yang terbaik untuk dipilih sebagai kecintaan.
Seseorang yang menemukanmu dalam keadaan terbaik untuk dijadikan pendamping hidup, jauh lebih
efektif dalam upaya menjadikanmu memiliki peluang berkesejatian cinta. Bukankah sejatinya cinta
memberi yang terbaik, bukan mencari yang terbaik? Sehingga persiapkan kesanggupanmu menjadi yang
mampu memberikan segala kebaikan cinta, sehingga keberkahan kasih sayang betul-betul dapat
dirasakan oleh seseorang yang datang padamu dan tanpa ragu akan memilihmu menjadi belahan jiwa.

Semakin lihai dirimu mencerdaskan diri dalam memilah kebaikan-kebaikan yang patut dimaksimalkan
dalam penghidupanmu, niscaya semakin matang kedewasaan pola pikirmu dalam mewujudkannya.
Sesungguhnya tolok ukur dipilihnya seseorang menjadi pendamping hidup itu sederhana saja, ialah
memilki kelebihan hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Jadi fokuslah pada empat
aspek tersebut.

Jadikan dirimu berharta, melalui kesungguhan usaha yang dilandasi kesadaran melebihkan kerja. Ada
nasihat dari Yassa Paramita Singgih selaku salah satu usahawan muda yang telah sukses di kancah dunia,
“lebih baik kehilangan masa muda, daripada kehilangan masa depan.”Apabila sedari muda sudah
membiasakan diri bekerja dengan giat, maka mental sukses sudah mendarahdaging sehingga harapannya
kekuatan finansial bisa membaik saat sudah berumah tangga.

Perihal keturunan, bila memang tidak dilahirkan dari keluarga terhormat maka jadikanlah dirimu
terhormat sebagai peningkat derajat keluargamu. Perihal kecantikan, sesungguhnya itu bersifat relatif,
karena ketertarikan seseorang bisa tumbuh karena cantik jiwa, bukan sekadar cantik rupa. Kalau fisik
menawan, patut disyukuri. Akan tetapi saat fisik biasa saja, tidak usah meratap diri, gali kecantikan nurani
agar memancar. Untuk memacarkan kecantikan nurani, kuatkan keilmuan agamamu sesungguhnya hal
yang demikian merupakan puncak dari kemuliaan hidup manusa. Semoga niat baikmu dalam
memaksimalkan empat aspek kelayakan dipilih sebagai kecintaan dapat mewujud nyata. []

Arief Siddiq Razaan

Islam pos

_Serial Tanya Jawab Keluarga Sakinah_

﴾﴾﴾ *Menghadapi Istri Pemarah* ﴿﴿﴿

Hanif, Jogja

Bagaimana menahan diri untuk tidak ikut marah ketika istri marah-marah? Kalau kita tinggal pergi salah,
kalau didengarkan tanpa ditangapi juga salah, kalau ditanggapi pasti ujung-ujungnya ikutan marah.
Kalau didengarkan pun tidak akan kuat bertahan lama untuk tidak marah.

Beberapa cara misal dengan dipeluk dan ditanggapi dengan baik kadang juga tidak mempan. Sebagai
catatan, pertengkaran dikeluarga saya seringkali karena kecemburuan istri. Seneng sih dicemburuin ...
karena itu berarti dia cinta. Tapi yang jadi masalah setiap kali cemburu selalu minta cerai. Dan ketika
sudah minta cerai itulah yg mmbuat kemarahan saya makin menjadi-jadi. Mohon saran dari ustadz untuk
kebaikan keluarga kami. Jazakallahu khairan

Jawaban :

Pilihan kita adalah diam & bertutur kata dengan baik, semoga hatinya tersentuh & kita doakan istri agar
melunak hatinya. Seorang isteri yang pemarah dan sering berperilaku kasar kepada suami apalagi disertai
pukulan dan caci maki memang perbuatan yang sangat tidak terpuji.

Dari sisi hukum Islam: haram dan berdosa. Dari sisi etika : merendahkan martabat dirinya, orangtuanya
dan suaminya. Dari sisi psikologi : tindakan isteri tersebut membuktikan ketidakmampuannya
mengendalikan jiwanya dan sekaligus menekan jiwa suami sekaligus menjatuhkan harga diri suami
sebagai seorang pemimpin dalam rumah tangga. sedangkan dari sisi sosial : merusak keharmonisan
hubungan suami isteri.

Menghadapi isteri yang pemarah, harus banyak bersabar dan lebih banyak mengalah. Meskipun menurut
suami, sudah berusaha menasehati isteri namun justru membuat kemarahannya akan meledak kembali.
Sehingga suami berusaha untuk tidak membuatnya marah dan memilih untuk bersikap pasrah
menghadapi sikap kasar isteri. Namun bagaimanapun juga kami mengerti bila suami mulai tidak tahan
menghadapi sikap isteri yang demikian.

Memang menghadapi kekerasan dan sikap kasar isteri, yang terbaik adalah berusaha bersikap tenang dan
tidak terpancing. Karena persoalan akan semakin runyam apabila suami membalasnya dengan kekerasan
pula. Dalam permasalahan ini, sebaiknya juga diingat sikap isteri yang demikian kasar pada suami pastilah
ada penyebab yang melatarbelakanginya. Karena pastilah, tidak ada satupun perlakuan tertentu selain
selalu ada hubungan sebab-akibat.

Karena itu tidak ada salahnya suami melakukan introspeksi diri, siapa tahu sikap kasarnya merupakan
akibat dari sesuatu hal yang mungkin pernah suami lakukan diluar kesadaran. Sudah menjadi tugas laki-
laki sebagai suami untuk membimbing dan mendidik isteri yang menjadi amanah dan tanggung jawabnya.
Lakukan lah dengan rasa cinta dan keinginan mulia untuk membangun keluarga yang tenang dan penuh
kasih sayang dengan istri tercinta. Untuk menasehati isteri, sebaiknya dilakukan saat kondisi emosi isteri
tenang. Perhatikan juga waktu yang tepat. Jangan langsung membahas sikap kasarnya, sebaiknya terlebih
dahulu mengajak isteri untuk saling introspeksi diri. Saling mengingatkan tujuan dan komitmen awal
pernikahan.

Bila komunikasi dengan isteri tidak menemui titik temu, sebaiknya suami menyertakan orang ketiga yang
dihormati isteri, (misalnya orangtuanya atau ustadzah) untuk turut menasehatinya. Ketegasan suami juga
diperlukan untuk menjaga wibawa laki-laki sebagai seorang suami dimata isteri. Hal ini mutlak diperlukan
guna menegakkan fungsi qowwam (pemimpin, pengayom) dalam rumah tangga. Supaya isteri tidak dapat
bertindak semena-mena tehadap suami. Namun ketegasan di sini janganlah disalah artikan sebagai
bertindak keras apalagi kasar.
Ketegasan di sini adalah sikap yang tegas memberi sangsi dari yang paling ringan (memisahkan tidurnya)
sampai paling berat (dan akhirnya menjatuhkan talak), apabila sikap isteri masih belum menunjukan
perubahan.

Bila pertengkaran sering terjadi karena kecemburuan, sebaiknya suami menghindari perbuatan yang
dapat memancing kecemburuan istri. Lebih baik mencegah daripada mengobati.

Allahu a'lam

📘 *Sudah Siap Menikah?*

📑 *Jawab 10 Pertanyaan Ini*

🌟 1. Apakah Anda Siap Melepas Kebebasan?

⭕️Salah satu hal yang sangat berbeda antara lajang dengan orang yang sudah berumah tangga adalah
dalam hal kebebasan. Saat masih lajang, anda bebas melakukan apa saja. Anda bebas makan dimana, jam
berapa, menunya apa. Semua terserah anda. Anda bebas mau mandi atau tidak mandi, mau mandi jam
berapa, berapa kali sehari atau berapa kali sepekan, semua terserah anda.

⭕️Anda bebas mau tidur jam berapa, dimana, dengan posisinya seperti apa. Anda bebas pengin berbicara
apa, dengan nada dan gaya seperti apa. Anda bebas mau keluar rumah kapan saja, kemana, mau ngapain,
semua terserah anda. Itu karena anda masih lajang, anda memiliki hidup anda sepenuhnya.

⭕️Setelah menikah, anda tidak lagi memiliki kebebasan itu. Semua kebebasan anda itu hilang, karena anda
memasuki kawasan bertanggung jawab. Anda harus menenggang perasaan pasangan anda atas semua
perilaku, kebiasaan hidup, tutur kata, bahkan mimik wajah atau bahasa tubuh anda. Anda tidak bisa
bersikap semau sendiri, karena anda harus membahagiakan pasangan.

⭕️Anda tidak lagi bisa mengatakan “jadilah dirimu sendiri”, karena anda harus “menjadi seseorang seperti
yang diharapkan pasangan”.

⭕️Siap melepas kebebasan itu? Jika siap, berarti anda sudah siap menikah.

🌟 2. Apakah Anda Siap Berbagi dalam Semua Hal?

⭕️Banyak hal akan menjadi “kita”, bukan lagi “aku” dan “kamu”. Dari makanan, minuman, sabun, pasta
gigi, handuk, anda akan berbagi dengan pasangan. Demikian pula waktu, perhatian, konsentrasi, semua
harus berbagi. Anda tidak bisa lagi egois menggunakan waktu untuk diri sendiri tanpa peduli pasangan.
Banyak hal yang dulunya "milikku" kini menjadi "milik kita". Mungkin awalnya akan terasa canggung untuk
berbagi segalanya, tapi seiring waktu, semua akan berjalan dengan sendirinya.

⭕️Dulu anda naik motor atau mobil sendiri, kini anda harus berbagi. Dulu anda asyik ngenet sendiri, kini
ada pasangan yang bisa mencemburui. Dulu anda bisa keluar malam sendiri, kini anda tidak bisa bebas
lagi. Dulu anda bisa makan ke warung bakso sendiri, kini anda tidak bisa semau sendiri. Dulu anda mau
tidur dan bangun jam berapapun dengan bebas, kini anda tidak bebas lagi. Ini semua karena anda harus
berbagi dengan pasangan dalam sangat banyak hal.

⭕️Siap berbagai dalam segala hal dengan pasangan? Jika siap, berarti anda sudah siap menikah.

🌟 3. Apakah Anda Siap Menaiki “Roller Coaster” Kehidupan?

⭕️Hidup berumah tangga itu ada kemiripannya dengan menaiki roller coaster. Jika anda naik roller coaster,
akan melewati saat yang wajar dan biasa saja, ada saat ketegangan, ada saat histeria, ada pula antiklimaks
berupa kelegaan. Akan ada banyak sekali suka dan duka yang akan dijumpai dalam kehidupan pernikahan.
Tapi kebersamaan yang kuat antara suami istri akan menjadikan mudah melewati semua bentuk krisis
atau masalah.

⭕️Anda akan menghadapi banyak sekali masalah dan tantangan baru nantinya, tapi selama bisa saling
bersatu hati dan bergandengan tangan dalam melewatinya, anda akan menjalani kehidupan pernikahan
dengan bahagia bersama pasangan tercinta. Tidak perlu terlempar dari roller coaster saat melewati
ketegangan dan histeria, karena anda saling berpegangan untuk menguatkan.

⭕️Siap menikmati roller coaster kehidupan nyata? Jika siap, berarti anda sudah siap menikah.

🌟 4. Apakah Anda Siap Terkejut Karena Menemukan Hal Baru dari Pasangan?

⭕️Sahabat muda, sebelum menikah, apalagi bagi mereka yang melewati masa pacaran, bisa jadi anda
merasa telah mengenal banyak hal dari pasangan. Padahal sebenarnya anda tidak banyak mengenal jati
dirinya. Orang pacaran lebih banyak menampilkan kebohongan demi menyenangkan pasangan. Maka
anda akan menemukan banyak sekali hal baru setelah menikah dan hidup berdua bersama pasangan. Hal-
hal yang menjadi jati diri pasangan yang sesungguhnya.

⭕️Apalagi bagi pasangan yang tidak melewati masa pacaran, hanya berbekal masa ta’aruf secara Islami
untuk menjaga hati. Pengenalan tentu tidak mendalam, karena lebih banyak sisi kesamaan visi dan
keyakinan akan kebaikan calon pasangan. Maka setelah menikah, setiap hari adalah hari baru untuk lebih
banyak tahu tentang kondisi pasangan. Anda akan terus dikejutkan dengan banyak hal baru dari pasangan
yang belum pernah anda ketahui sebelumnya. Maka bersiaplah menghadapi hari-hari penuh kejutan itu.

⭕️Sebagaimana anda terkejut dengan berbagai hal yang baru temukan dan anda ketahui dari pasangan,
maka demikian pula pasangan anda akan menemukan banyak hal yang baru dari anda. Pasangan juga
akan mengalami keterkejutan karena menemukan hal-hal yang belum diketahui sebelumnya dari anda.
Sesuatu yang bisa jadi sengaja anda sembunyikan dari pasangan selama masa berkenalan, atau sesuatu
yang anda tidak bermaksud menyembunyikannya, semua akan tertampakkan.

⭕️Hidup berdua dalam keluarga baru, bertemu dan berinteraksi secara sangat dekat dan intim, duapuluh
jam sehari semalam, membuat semua hal akan tertampakkan. Tidak ada yang bisa disembunyikan. Semua
dari diri anda akan diketahui pasangan, semua hal dari pasangan akan anda ketahui. Maka bersiaplah
menghadapi ketersingkapan diri anda, yang selama ini tidak diketahui pasangan anda.
⭕️Siap terkejut setiap hari? Jika siap, berarti anda sudah siap menikah.

🌟 5. Apakah Anda Siap Melihat Sisi Paling Jelek dari Pasangan?

⭕️Hidup dalam ikatan pernikahan membuat anda dan pasangan selalu berada dalam situasi yang sangat
dekat, tanpa jarak, tanpa batas, tanpa sekat. Apalagi bagi pengantin baru, yang inginnya selalu berdua
kemana-mana. Saat bangun tidur di pagi hari, anda akan menjadi orang pertama yang melihat pasangan
bangun dengan muka kucel, rambut acak-acakan dan tubuh yang bau keringat. Belum lagi bau mulut.

⭕️Sebelum menikah, anda hanya menemukan pasangan anda dalam kondisi wangi dan sudah berdandan
rapi. Anda tidak pernah menjumpainya dalam keadaan acak-acakan, karena selalu ada persiapan sebelum
pertemuan sebelum menikah. Kini setelah menikah, anda bertemu setiap saat. Tidak ada waktu untuk
bersiap diri, karena anda selalu berada bersama pasangan setiap saat. Semua bau-bauan yang muncul
dari tubuh anda, semua bunyi-bunyian yang muncul dari tubuh anda, tidak bisa lagi anda rahasiakan dari
pasangan.

⭕️Maka anda harus siap menerima kondisi pasangan dari sisi yang paling jelek sekalipun. Sebagaimana
anda harus siap dilihat oleh pasangan dari sisi yang paling jelek. Tapi justru itulah yang menjadi bumbu
pernikahan Anda.

⭕️Siap melihat sisi paling jelek dari pasangan? Siap dilihat dari sisi yang paling jelek oleh pasangan? Jika
siap, berarti anda sudah siap menikah.

🌟 6. Apakah Anda Siap Bertemu Setiap Saat?

⭕️Bagi orang yang berpacaran, frekuensi pertemuan mereka tentu terbatas. Situasi seperti itu yang
menimbulkan kerinduan untuk bertemu. Setelah menikah, anda akan bertemu setiap saat. Bahkan etika
hidup suami istri, harus meminta izin kepada pasangan ketika akan pergi untuk suatu keperluan
meninggalkan pasangan. Bertemu terus setiap saat dengan pasangan, apakah anda akan menjadi bosan?
Apakah anda akan kehilangan kerinduan? Semua tergantung kondisi hubungan anda dengan pasangan.

⭕️Dalam kehidupan berumah tangga, justru keintiman harus terus ditingkatkan dengan melakukan variasi
setiap harinya. Jika kesibukan dan rutinitas kegiatan setiaphari membuat anda merasa jenuh, maka
setidaknya luangkan waktu sekali dalam seminggu atau sebulan untuk menghabiskan waktu berdua saja
untuk melakukan refreshing.

⭕️Siap bertemu setiap saat dengan pasangan? Yakin, anda tidak bosan? Jika siap, berarti anda sudah siap
menikah.

🌟 7. Apakah Anda Siap Menyelesaikan Masalah Secara Bersama?

⭕️Sahabat muda, saat masih lajang, anda berusaha menyelesaikan semua masalah sendirian. Sekarang
setelah menikah, anda harus menyelesaikan masalah bersama dengan pasangan. Karena anda berdua
menjadi bagian yang utuh dan tak terpisahkan satu dengan yang lain, maka masalah anda akan
berpengaruh terhadap pasangan dan masalah pasangan pun akan berpengaruh terhadap anda. Untuk
itulah anda berdua harus sharing untuk mendialogkan permasalahan yang anda hadapi.
⭕️Komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan pernikahan. Kegagalan
komunikasi sering menjadi faktor yang sangat vital dalam menimbulkan konflik dan pertengkaran suami
istri. Maka obrolan ringan untuk mengurai berbagai masalah menjadi sangat diperlukan. Anda harus rela
berbagai masalah yang selama ini anda anggap sebagai pribadi. Setelah menikah, hal itu akan anda buka
kepada pasangan.

⭕️Siap menyelesaikan setiap masalah bersama pasangan? Jika siap, berarti anda sudah siap menikah.

🌟 8. Apakah Anda Siap Menemukan Tujuan Paling Hakiki dari Pernikahan?

⭕️Walaupun secara teori anda sudah mengerti tentang tujuan-tujuan pernikahan, namun anda akan
berproses menemukan tujuan tersebut bersama pasangan. Anda akan menemukan hal-hal unik dan khas
dalam corak interaksi keseharian bersama pasangan, yang akhirnya anda menemukan lebih banyak hal
tentang hakikat, makna dan tujuan pernikahan.

⭕️Tentu saja tujuan menikah bukan sekadar untuk memenuhi kebutuhan seksual atau karena sudah
waktunya menikah. Setelah menikah, anda akan menemukan makna dan tujuan pernikahan secara lebih
nyata, bukan dalam dataran teori ataupun wacana. Ketika tujuan itu sudah ditemukan, maka pondasi
pernikahan anda akan semakin kuat setiap waktunya.

⭕️Siap berproses bersama pasangan? Jika siap, berarti anda sudah siap menikah.

🌟 9. Apakah Anda Siap Menghadapi Kerepotan Mengurus Anak?

⭕️Pada masa perkenalan, mareka bebas mengekspresikan keinginan, dan merasakan hal-hal yang serba
menyenangkan dari pasangan. Namun setelah menikah, anda akan segera menyambut kehadiran bayi
mungil, buah cinta anda berdua. Tahukah anda, bahwa bayi itu sering terbangun dan menangis setiap
saat, tidak pandang waktu dan kesibukan anda berdua? Karena satu-satunya cara bayi berkomunikasi
adalah melalui tangisan.

⭕️Anda harus bangun tengah malam, bahkan lewat tengah malam, mengurus ompol bayi, mengganti
pakaian, menyiapkan bedak, minyak telon, dan susu tambahan. Belum lagi saat bayi sakit, tentu
memerlukan perhatian ekstra. Anda harus siap berbagi untuk mengurus bayi yang bisa menguras tenaga
dan perhatian anda. Keintiman anda sebagai suami istri menjadi “terganggu” oleh kerepotan mengurus
bayi.

⭕️Siap repot mengurus anak? Jika siap, berarti anda sudah siap menikah.

🌟 10. Apakah Anda Siap Terikat oleh Hak dan Kewajiban?


⭕️Sebelum menikah, anda adalah makhluk bebas merdeka. Sebagai orang dewasa, anda sudah tidak
terlalu diikat oleh orang tua, namun belum memiliki beban kehidupan. Setelah menikah, semua segera
berubah. Anda terikat dengan hak dan kewajiban bersama pasangan. Setelah muncul anak, bertambah
lagi beban dan kewajiban itu. Anda tidak bisa lagi berlaku semau-mau sendiri, karena ada ikatan peran
yang harus tertunaikan.

⭕️Ada kewajiban suami yang menjadi hak istri, dan ada kewajiban istri yang menjadi hak suami. Kewajiban
ini harus ditunaikan, agar hak pasangan bisa didapatkan secara timbal balik. Setelah menikah, anda tidak
bisa lari dari tanggung jawab adanya hak dan kewajibamenika

⭕️Siap terikat oleh hak dan kewajiban? Jika siap, berarti anda sudah siap menikah.

⭕️Sahabat muda, pikirkan lagi, renungkan lagi, sudah siapkah anda dengan itu semuanya? Jika anda sudah
siap, maka itu bagian dari pertanda kesiapan anda memasuki kehidupan pernikahan.

Selamat memasuki kehidupan pernikahan yang penuh keindahan dan keajaiban.

Ust. Cahyadi Takariawan

📘 *Menikah Adalah Ibadah*

⭕️Berdegup kencang jantung ibunda Hajar saat sang suami Ibrahim alaihissalaam berkemas pergi
meninggalkannya bersama bayi merah tak berdaya di kaki sebuah bukit tandus tanpa tanda-tanda
kehidupan. Tak nampak pepohonan, sumber air dan manusia disana. Berbekal sekeranjang kecil kurma
dan sebotol air, Hajar harus bertahan ditempat itu.

⭕️Saat langkah Ibrahim alaihissalaam mulai berbilang, dengan mata yang berkaca Hajar bertanya :
”Apakah Allah ‫ ﷻ‬memerintahkan ini kepadamu?”.

⭕️Jawaban yang sangat singkat Ibrahim lontarkan karena sesungguhnya hatinya begitu berat
meninggalkan istri dan anak yang ia tunggu sejak lama. Ibrahim alaihissalaam menjawab : “Ya”.

⭕️Dan seketika itu Allah ‫ ﷻ‬turunkan ketenangan ke dalam jiwa Hajar. Hilang sudah gundah hatinya
berganti dengan keyakinan dan optimisme akan datangnya pertolongan Allah ‫ﷻ‬.

⭕️Ketenangan Hajar bersamaan dengan merunduknya Ibrahim alaihissalaam. Sejak melangkahkan kaki
dari samping sang istri, tak sekalipun Ibrahim menoleh ke belakang. Air mata berurai sambil menahan
gemuruh perasaannya. Ia mempercepat langkah agar segera hilang dari pandangan Hajar.

⭕️Dan begitu sampai di tempat yang tak lagi terlihat Hajar, Ibrahim merunduk bersujud kepada Allah ‫ﷻ‬
menumpahkan segala gundahnya dan memohon perlindungan-Nya.

‫ن أ َ ْس َك ْنتَُ إِنِِّي َربانَا‬


َْ ِ‫ْر بِ َوادَ ذُ ِ ِّرياتِي م‬ َ ‫ص ََلَة َ ِليُقِي ُموا َربانَا ْال ُم َح ار َِم بَ ْيتِكََ ِع ْن ََد زَ ْرعَ ذِي‬
َِ ‫غي‬ َْ َ‫اس مِ نََ أ َ ْفئِ َدةَ فَاجْ ع‬
‫ل ال ا‬ َ ِ ‫ار ُز ْق ُه َْم إِلََْي ِه َْم ت َ ْه ِوي النا‬ َِ ‫الث ا َم َرا‬
ْ ‫ت مِ نََ َو‬
‫َي ْش ُك ُرونََ لَ َعلا ُه َْم‬
“ Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak
mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang
demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada
mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS Ibrahim :
37)

⭕️Teladan yang Allah ‫ ﷻ‬sematkan pada keluarga Ibrahim alaihissalaam dilatarbelakangi karena kesadaran
penuh mereka terhadap eksistensi dirinya.

⭕️Nabi Ibrahim alaihissalaam dan ibunda Hajar menyadari betul bahwa mereka adalah hamba Allah ‫ﷻ‬
yang memiliki tugas utama untuk beribadah kepada-Nya. Gejolak jiwa Hajar yang seketika berganti
dengan ketenangan tidaklah mudah dilakukan banyak orang, kecuali jika seseorang menyadari bahwa
statusnya sebagai hamba Allah ‫ ﷻ‬memiliki misi untuk beribadah kepada-Nya.

⭕️Seorang hamba tentu saja harus mengikuti apa yang diinginkan oleh tuannya. Seorang hamba Allah
harus mengikuti semua keinginan Allah ‫ﷻ‬. Penghambaan seseorang kepada Allah ‫ ﷻ‬ditandai dengan
kepasrahannya kepada semua ketentuan Allah ‫ﷻ‬.

🔊Berprasangka baik dengan segala ketentuan-Nya dan meyakini akan datangnya pertolongan dan
kebaikan dari ketentuan itu.🔊

َ‫س ْال ِج ا‬
‫ن َخلَ ْقتَُ َو َما‬ ََ ‫ِليَ ْعبُدُون إِل َواإل ْن‬

” Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu”. (QS Adz
Dzaariyat: 56)

⭕️Tidak hanya beribadah kepada Allah ‫ ﷻ‬yang menjadi misi manusia tapi ia diberikan misi lain yaitu
memakmurkan bumi.

‫صالِحا أَخَا ُه َْم ث َ ُمو ََد َوإِ َلى‬ ََ‫ن لَ ُك َْم َما ا‬
ََ ‫ّللا ا ْعبُدُوا قَ ْو َِم يَا قَا‬
َ ‫ل‬ َ ‫شأ َ ُك َْم ه ََُو‬
َْ ِ‫غي ُْرَهُ إِلَهَ م‬ َ ‫ض مِ نََ أ َ ْن‬ ْ ‫ن إِلَ ْي َِه تُوبُوا ث ُاَم فَا ْست َ ْغف ُِروَهُ فِي َها َوا ْسَت َ ْع َم َر ُك َْم‬
َ ِ ‫اْلر‬ َ‫َربِِّي إِ ا‬
َ
َ‫ُم ِجيبَ ق ِريب‬

“Dan kepada kaum Tsamud (Kami utus) saudara mereka Saleh. Dia berkata, "Wahai kaumku! Sembahlah
Allah, tidak ada bagimu Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi
(tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian
bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat dan memperkenankan (hamba-Nya)." (QS
Huud : 61)⭕️Menjalankan kedua misi yang diemban oleh manusia di atas bukanlah hal yang mudah.
Namun Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang membekali kepantasan kepada manusia untuk
bisa menunaikan misinya.

َ‫ت مَِنََ َو َرزَ ْقنَا ُه َْم َو ْالبَحْ َِر ْالبَ َِِّر فِي َو َح َم ْلنَا ُه َْم آ َد ََم بَنِي ك اَر ْمنَا َولَ َق ْد‬ ‫علَى َوفَض ْالنَا ُه َْم ا‬
َِ ‫الطيِِّبَا‬ َْ ‫ضيَل َخلَ ْقنَا مِ ام‬
َ َ‫ن َكثِير‬ ِ ‫ت َ ْف‬
“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan
Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas jiibanyak makhluk yang
Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.” (QS Al-Isra : 70)

⭕️Kemuliaan manusia, Allah bimbing agar bermanfaat untuk menjalankan misi dengan dihadirkannya para
nabi dan Rasul yang memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.

َ‫س ْلنَا َولََ َق ْد‬


َ ‫ن أ َ ْر‬ َِ ‫علَ ْينَا َحقًّا َوكَانََ أَجْ َر ُموا الاذِينََ مِ نََ فَا ْنتَقَ ْمنَا ِب ْال َب ِِّينَا‬
ُ ‫ت فَ َجا ُءو ُه َْم قَ ْومِ ِه َْم ِإلَى ُر‬
َْ ِ‫سَل قَ ْبلِكََ م‬ ْ َ‫ْال ُمؤْ مِ نِينََ ن‬
َ ‫ص َُر‬
“Dan sungguh, Kami telah mengutus sebelum engkau (Muhammad) beberapa orang rasul kepada
kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan (yang cukup), lalu Kami
melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa. Dan merupakan hak Kami menolong orang-
orang yang beriman.” (QS Ar-Ruum:47)

َ‫ل الاذِي ه َُو‬


ََ ‫س‬ َُ ‫ِين ِب ْال ُه َدى َر‬
َ ‫سولَ َه ُ أ َ ْر‬ َِ ‫ق َود‬ ْ ‫علَى ِلي‬
َِ ِّ ‫ُظ ِه َرَهُ ْال َح‬ َِ ‫اّلل َو َكفَى ُك ِلِّ َِه ال ِد‬
َ ‫ِّين‬ َِ‫ش ِهيدا ِب ا‬
َ

“Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dimenangkan-
Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.” (QS Al-Fath : 28)

🌹Berkeluarga adalah satu cara manusia dalam menjalankan misinya.

🌹Berkeluarga adalah IBADAH kepada Allah ‫ﷻ‬.

🌹Berkeluarga adalah memakmurkan bumi dan kehidupan.

🌹Berkeluarga adalah menunjukkan sifat dan sikap mulia manusia.

🔎Keluarga yang mulia adalah keluarga yang mengikuti petunjuk Allah ‫ ﷻ‬dan Rasul-Nya sehingga seluruh
anggota keluarga menjadi orang-orang yang kompeten menunaikan misinya sebagai manusia.🔍

⭕️Kesadaran dan kefahaman akan korelasi antara misi manusia dengan keluarga merupakan poin penting
yang harus terus ditanamkan. Kehidupan modern yang semakin kompleks disertai gangguan-gangguan
yang ditujukan kepada keluarga muslim, menuntut kita untuk memahami secara jernih landasan dasar
kita berkeluarga.

⭕️Kita seringkali mencari solusi atas masalah yang terjadi pada keluarga kita dengan mengandalkan teori
praktis, sebab akibat, faktor ekonomi, social, kultur, psikologi, dll.

⭕️Dan kita seringkali lupa bahwa rapuhnya tatanan keluarga kita sesungguhnya karena ketidakfahaman
anggota keluarga akan landasan dasar berkeluarga. Sehingga tidak heran bila banyak ditemukan masalah
keluarga yang sama terjadi berulang-ulang dengan subyek yang sama padahal sejumlah trik dan tips sudah
dicoba diberikan dan dipraktekan.

⭕️Tak akan ada Ibrahim alaihissalaam yang rela meninggalkan istri dan anaknya di padang tandus, tak akan
ada Hajar yang penuh tawakkal dan optimis menghadapi kehidupan berat bersama bayi merahnya jika
mereka tak memahami hakikat diri, misi dan kemuliaan yang Allah ‫ ﷻ‬berikan kepadanya.

⭕️Maka kefahaman itulah yang kita butuhkan dalam berkeluarga.

Misi manusia untuk beribadah dan memakmurkan bumi, berbekal kompetensi yang Allah ‫ ﷻ‬berikan yaitu
menjadi makhluk yang mulia.

Dan kemuliaan itu berjalan efektif bila dijalankan sesuai dengan tuntunan Allah ‫ ﷻ‬dan Rasulullah ‫ﷺ‬.

⭕️Semoga Allah ‫ ﷻ‬kokohkan keluarga-keluarga kita dengan kefahaman kita akan agama yang terus
bertambah dan kedekatan kita kepada-Nya yang terus meningkat.

Wallahu a’lam bis shawaab.

Ustadzah Eko Yuliarti Siroj M.Ag

📚Wonderful Journeys For a Marriage.

‫* ۝‬Serial Keluarga Sakinah* ‫۝‬

﴾﴾۞ *Mengapa Suami Cenderung Tidak Romantis di Mata Istri?* ۞﴿﴿

📃Romantis di Mata Istri?

🔴Banyak istri mengeluhkan suami yang kehilangan romantisme. Dulu saat masih pengantin baru, tampak
sisi romantisme yang membuat mereka berinteraksi secara intim dan mesra. Namun seiring perjalanan
waktu, istri mulai mengeluhkan sikap suami yang cenderung pasif dan kehilangan romantisme. Interaksi
dan komunikasi setelah berumah tangga semakin lama semakin mengalami penurunan baik kualitas
maupun kuantitas.

🔴“Mengapa engkau tidak pernah lagi memuji dan merayuku? Dulu engkau bisa berlaku romantis,
sekarang sudah tidak bisa lagi”, keluh Mia kepada Bayu, suaminya.

🔴“Kita sudah tambah tua, anak sudah besar, apa iya disuruh seperti anak muda pacaran yang suka
merayu…. Ingat Ma, kita sudah tidak muda lagi…”, jawab Bayu.

🔴“Apakah pasangan umur empat puluhan seperti kita sudah tidak layak untuk romantis lagi Pa? Kita ini
belum terlalu tua…” sergah Mia tidak mau mengalah.
🔴Apakah yang terjadi pada Bayu dan Mia? Sebenarnya ini bukan soal “salah siapa”, namun hanya
persoalan perbedaan khas antara dunia laki-laki dan dunia perempuan. Mereka saling tidak memahami
ada yang berbeda di antara suami dan istri, sehingga menimbulkan suasana saling heran bahkan saling
menyalahkan satu dengan yang lain.

📃Apa yang Terjadi Pada Suami?

🔴Secara umum, laki-laki cenderung memiliki “zona nyaman” dalam suatu hubungan. Sebelum memiliki
istri, ia berusaha mendapatkan istri yang ideal menurut standar kelelakiannya, dan untuk itu ia rela
melakukan apapun demi mendapatkan calon pendamping hidupnya. Seorang lelaki berusaha mengejar
dan mendapatkan perempuan yang menarik dan membuatnya tergila-gila, yang diharapkan menjadi istri.
Ia melakukan berbagai usaha agar bisa mendapatkan perempuan tersebut, walau kadang harus bersaing
dengan banyak lelaki lain.

🔴Namun setelah memiliki istri, laki-laki mulai memasuki zona nyaman. Ia merasa aman, tidak perlu
mengejar atau melakukan usaha untuk mendapatkan pendamping hidup, karena sudah ada di
sampingnya. Ketika sudah memasuki zona nyaman dalam hubungan, laki-laki merasa bisa fokus pada hal
lain dalam hidupnya tanpa harus memusingkan lagi urusan mencari pendamping hidup. Ia bisa fokus pada
karier, pekerjaan, organisasi, hobi, dan lain sebagainya, dan yakin bahwa istri juga nyaman berada di
sampingnya.

🔴Pada beberapa kalangan suami, ketika sedang berduaan dengan istri, tidak masalah bila dia asyik
membaca koran, menonton berita di TV atau bekerja di laptop, dan istrinya pun asyik membaca buku atau
memainkan blackberry. Saling sibuk dan asyik mengerjakan urusan masing-masing, adalah sebuah
kedamaian dan kebahagiaan tersendiri bagi beberapa kalangan laki-laki. Baginya, itu sudah lebih dari
cukup. Maka laki-laki terkesan berubah menjadi lebih cuek setelah menikah, padahal itu artinya dia sudah
merasa nyaman dan stabil dengan istrinya.

🔴Sikap seperti inilah yang oleh kebanyakan istri disebut sebagai tidak romantis dan tidak peduli. Di mata
istri, suami kehilangan romantisme setelah berumah tangga, apalagi ketika sudah menempuh masa yang
panjang. Padahal suami merasa tidak ada yang berubah dari dirinya. Bahkan dia merasa sudah sedemikian
nyaman hidup berumah tangga, dan heran mengapa sang istri masih mencari-cari kekurangannya.

📃Apa yang Terjadi pada Istri?

Di sisi lain, perempuan memerlukan “perhatian yang konsisten” dalam suatu hubungan. Istri ingin
diperlakukan secara romantis, sedikit dicemburui, dirayu, dipuji, butuh bermesraan, dan lain sebagainya.
Apalagi bila sebelum menikah dulu si laki-laki sudah tampak romantis, maka perempuan memiliki
ekspektasi yang tinggi bahwa suaminya akan semakin romantis setelah menikah. Banyak perempuan
menginginkan romance dan drama dalam suatu hubungan, dia ingin melihat suaminya berusaha
membahagiakan dirinya. Bahkan cukup dengan melihat usahanya saja, perempuan sudah merasa bahagia.
Karena itu, ketika sedang berduaan, wanita akan mengeluh bila suaminya asyik bekerja di laptop atau
memainkan android tanpa mempedulikannya.
🔴Ketika istri sedang berduaan dengan suami di rumah dan melihat suami sibuk melakukan aktivitas di
komputer atau handphone, istri akan berpikir, “Mengapa aku dicuekin begini? Sudah dia super sibuk,
jarang di rumah, begitu di rumah malah asyik dengan aktivitasnya sendiri. Mungkin dia sudah tidak sayang
lagi padaku….” Padahal yang ada di dalam pikiran suami adalah, “Ada kamu di sini saja, aku sudah senang.
Sekarang aku bisa beraktivitas dengan tenang….”

🔴Istri berpikir, “Kenapa asyik dengan laptop atau handphone saat berduaan dengan aku? Kamu kan bisa
melakukan itu saat di kantor. Mengapa engkau tidak peduli kepadaku?” Sementara suami berpikir,
“Kenapa harus nungguin aku yang lagi kerja di laptop? Kamu kan bisa mengerjakan hal lain, nonton TV,
baca koran atau baca buku atau apapunlah yang menyenangkanmu…

🔴Apabila berulang kali mengalami kejadian seperti ini, istri akan mulai mengeluh pada suami. Lama
kelamaan keluhan ini berubah menjadi tuntutan. Tanggapan suami biasanya tersinggung dan membela
diri, karena merasa tidak melakukan kesalahan apapun. Istri menuduh suami tidak peka, tidak romantis
dan tidak pengertian, sedangkan suami menuduh istri banyak menuntut dan mencari-cari masalah.
Akibatnya pertengkaran pun terjadi dan saling menyalahkan satu sama lain. Hanya karena keduanya tidak
mengerti kebutuhan pasangannya, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.

📃Saling Memahami, Saling Kompromi

Dalam kejadian seperti yang dialami oleh Mia dan Bayu di atas, sebenarnya tidak ada yang perlu
disalahkan. Keduanya hanya perlu dilatih dan dibiasakan untuk saling mengerti, saling memahami dan
saling kompromi. Bila Mia dan Bayu sudah mengerti apa yang dibutuhkan pasangannya, maka solusinya
menjadi mudah mereka dapatkan. Yang diperlukan adalah kesediaan suami dan istri untuk selalu
berusaha memahami pasangan, dan kemudian menentukan titik kompromi yang paling mungkin atas
perbedaan yang terjadi di antara mereka.

🔴Para istri harus mengerti kecenderungan umum laki-laki dalam mengapresiasi sebuah hubungan,
demikian pula para suami harus mengerti kecenderungan umum perempuan. Mereka berdua akan lebih
mudah menyesuaikan diri, karena mengerti mengapa perbedaan sudut pandang ini bisa terjadi.
Kompromi lebih mungkin dilakukan antara suami dengan istri, apabila keduanya sudah saling memahami
dengan baik keinginan pasangannya.

🔴Contoh kompromi itu adalah, suami dan istri menyediakan waktu-waktu khusus untuk tidak boleh ada
gangguan dalam hubungan. Misalnya hari tertentu atau jam tertentu, suami dan istri tidak disibukkan oleh
pekerjaan dan aktivitas masing-masing. Bisa duduk, bercengkerama, bercanda berdua dengan leluasa.
Tanpa diganggu handphone, blackberry, laptop, koran, majalah, TV dan lain sebagainya. Waktu-waktu
yang istimewa dan spesial, di mana mereka bisa leluasa mengobrol dan memperbincangkan apa saja
tanpa diganggu oleh kesibukan masing-masing.

📋Ust. Cahyadi Takariawan


*Haruskah Menceritakan Aib Dalam Ta'aruf?*

Ta’aruf sebelum pernikahan berfungsi salah satunya untuk memastikan bahwa seseorang tidak kecewa
setelah menikah. Sebab materi ta’aruf pada hakikatnya memang untuk saling mengetahui keadaan
masing-masing calon pengantin. Dan proses ta’aruf itu adalah proses yang bermuara pada dua
kemungkinan. Yaitu timbulnya kesepakatan untuk meneruskan ke jenjang pernikahan atau pengurungan
niat untuk menikah.

Sedangkan aib itu sendiri pun bisa bermacam-macam bentuknya. Ada jenis aib yang memang bisa
dijadikan alasan untuk komplain salah satu pihak, namun ada juga jenis aib yang tidak sampai menjadi
komplain. Misalnya, ada orang yang pernah melakukan kesalahan kecil yang sifatnya manusiawi, tentu
saja tidak perlu diungkit-ungkit. Padahal barangkali Allah Ta'ala sudah mengampuninya.

Namun bila aib itu terkait langsung dengan ketidak-nyamanan salah satu pasangan, misalnya masalah
keperawanan atau zina yang pernah dilakukan, maka memang tidak bisa ditutup-tutupi kepada orang
yang serius untuk menikahi. Namun aib itu tetap tidak boleh diumumkan kepada khalayak. Sehingga perlu
ditetapkan tekniknya agar kedua sisi tetap bisa diperhatikan.

Tentang aib yang ditutupi oleh keluarga calon pengantin wanita, meski tidak persis dengan kasus pernah
berzina, namun ada dalil dari hadits nabawi. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda tentang
orang yang menutupi aib calon pengantin pada pasangannya dengan hadits yang terkenal, “Man
Gasysyana Fa Laisa Minna.”

Dari Abi Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,” Orang yang menghunuskan senjata
kepada kita bukanlah bagian dari kita. Dan orang yang menipu kita bukanlah bagian dari kita.” (HR Muslim)

Maka merupakan kewajiban bagi wali untuk menjelaskan keadaan anak wanitanya dengan keadaan yang
sesungguhnya. Namun caranya bukan dengan mengumbar aib itu secara luas ke tengah masyarakat.
Sebab masalah seseorang pernah berzina sebelumnya tetaplah merupakan aib yang bukan untuk
diumumkan. Apalagi bila wanita itu sudah bertobat dengan sesungguhnya. Bukan cara yang tepat untuk
memberitahu kepada siapa saja atas kesalahannya di masa lalu.

Maka cara yang bijaksana adalah ketika ada laki-laki yang menyatakan niat untuk menjadi calon suami,
ada baiknya si wali mengajaknya bicara baik-baik. Katakan kepada laki-laki itu bahwa anak wanitanya itu
bukanlah wanita yang sempurna, sebaliknya sebagai manusia biasa, dia punya banyak kekurangan.
Apakah laki-laki itu bersedia mengetahui kekurangannya? Namun dengan syarat sebelumnya untuk
merahasiakan kekurangan ini kepada siapapun bila telah diberitahu?

Kepada laki-laki itu diberikan kesempatan untuk berpikir dan menimbang-nimbang. Kalau dia siap
mengetahui kekurangan dan ridha atas keadaan calon istrinya dengan kondisi apapun, si wali bisa mulai
menjelaskan keadaanya. Namun bila laki-laki itu kurang siap untuk mendengar informasi tentang
kekuranan wanita itu, sebaiknya dia mengurungkan saja niat untuk menikahinya. Namun bila laki-laki itu
penasaran dan ingin tahu sejauh mana kekurangan calon istrinya, agar bisa membuat pertimbangannya
lebih tajam lagi, mungkin saja tetap diberitahu, namun dengan syarat tidak boleh menyiarkan kekurangan
itu kepada siapapun seandainya dia memutuskan untuk mengurungkan niat. Tentu saja dengan berjanji
kepada Allah SWT.

Dengan demikian, aib dan kekurangan itu tidak akan menjadi bahan pergunjingan orang banyak. Sebab
menutupinya merupakan kewajiban semua umat Islam. Kecuali hanya khusus kepada mereka yang punya
hajat tertentu, bolehlah informasi itu disampaikan dengan cara bertahap.

Hal yang demikian itu adalah jalan yang lebih baik dari pada menyembunyikan aib, dengan resiko suatu
ketika terbongkar dengan sendirinya. Maka keadaan sudah menjadi semakin susah. Dan kekecewaan
pihak suami akan semakin menjadi-jadi.

Perlu juga ditegaskan bahwa hak untuk mengenal keadaan calon pasangan itu bukan hanya monopoli
pihak laki-laki saja. Pihak wanita pun juga punya hak untuk mengetahui keadaan calon suaminya. Meski
ketidak-perjakaan seorang laki-laki nyaris tidak ada bentuk pisiknya, berbeda dengan ketidak-perawanan
seorang wanita.

Pertanyaan

Berarti lebiH bAek jujur pRnah berzina kpada cAl0n suami dr pd g ngasiH tau yg sbnrx pd cAl0n suami?bx
tmN yg nx,ngasiH tau pa g pd cAl0n suamix,nah tmN tU,ngasiH tau tp cAl0nx malah mNgHindar,sudah
bBrapa kali sPrti tU,jdx aibx trSebAr mskpun cm para cAl0n suamix yg tau,kL0 sPrti tU hrS gmN?pa tTp
ngsiH tau yg sbnrx?krna kL0 drahasiakn tkuTx wkt dh nkh langsung dcerein krn suami kcewa

Jawaban :

Seperti sudah kami jelaskan bahwa dalam taaruf memiliki fungsi untuk mengenal keadaan dan kondisi
calon pasangan sehingga tidak ada yang merasa tertipu di kemudian hari. Maka diperlukan ketrampilan
komunikasi dan waktu yang tepat untuk menyampaikan disamping itu juga hal tersebut disampaikan
kepada pihak-pihak terkait dan dimohon dengan sangat agar tidak disebarkan.

Lebih tepatnya hal tersebut disampaikan ketika nadhor (tatap muka langsung) dengan didampingi
mahram (perantara).

Lebih baik berterus terang diawal daripada ada yang kecewa dan merasa tertipu dikemudian hari.
InsyaAllah kalau berjodoh, calon suami tersebut dapat menerima dengan lapang dada, apalagi akhwat
tersebut sudah bertaubat dari perbuatan tersebut.

Allahu A'lam
*Bolehkah Wanita Melamar atau Memberi Kode Duluan untuk Menikah?*

Pernikahan sebagai ibadah yang dapat menyempurnakan agama merupakan hal yang ditunggu oleh
seorang Muslim. Namun, bagaimana halnya jika seorang akhwat (wanita) memiliki keinginan pada
seorang ikhwan, sementara kebiasaan kita selama ini adalah ikhwan yang melamar akhwat?

Dalam sejarah Islam sendiri, terdapat riwayat mengenai akhwat yang menyatakan keinginannya menikah
dengan seorang ikhwan. Setidaknya ada 3 cara bagi wanita untuk menyatakannya pada ikhwan yang
dimaksudkan.

Pertama, dengan berkata secara terus terang pada ikhwan tersebut. Berdasarkan hadits riwayat Bukhari,
di zaman Nabi dulu ada seorang wanita yang menawarkan diri kepada Rasulullah untuk dinikahi. Dalam
riwayat Imam Malik, wanita tersebut berkata pada Rasulullah, “aku menawarkan diriku kepadamu.” (HR
Malik)

Kedua, jika cara pertama dirasa terlalu ekstrem untuk dilakukan, akhwat bisa meminta pihak keluarga
untuk bertemu dengan ikhwan tersebut dan mengutarakan maksud untuk menikah. Umar bin Khaththab
ketika putrinya Hafshah menjanda karena suaminya meninggal, segera mendatangi ‘Utsman bin ‘Affan &
Abu Bakar untuk menawarkan putrinya” (HR. Al-Bukhari)

Ketiga, bisa dengan melalui teman atau perantara, seperti yang dilakukan Khadijah ketika memiliki
keinginan kepada Rasulullah. Khadijah mengungkapkan perasaannya kepada sahabatnya yang bernama
Nafisah binti Muniyyah, dan Nafisah pun pergi kepada Rasulullah untuk mengutarakan maksud Khadijah
tersebut, dan menganjurkan Rasulullah untuk menikahinya.” (Sirah Nabawiyah)

Nah, itulah beberapa cara yang bisa dilakukan seorang akhwat untuk mengutarakan maksudnya menikah
jika ia memiliki keinginan terhadap seorang ikhwan.

*PERNIKAHAN : Bukan Hanya Membangun Satu Menara, tapi Mengangkasa Bersama*

“The believers who show the most perfect faith are those whose character is excellent and the best of you
are those who are the best to his wife” (Tirmidhi)

Saya mulai dari pertanyaan seorang adik laki-laki yang menyampaikan keresahannya, “Mba, saya belum
mapan, lebih baik saya menikah sekarang atau nanti?” Saya berpikir keras untuk menjawab ini. Lagi-lagi
saya tidak ingin menggurui, namun hanya berbagi kisah kami, prinsip yang kami yakini.

Saya awali tulisan kali ini dengan berbagi kisah pengalaman saat dulu saya menikah. Tahun 2011 lalu, tidak
pernah terpikir bagi saya untuk menikah secepat itu. Ada seorang laki-laki yang tidak saya kenal dengan
baik sebenarnya, tiba-tiba datang melamar saya. Bahkan, laki-laki kurus ini hanyalah fresh graduate yang
bekerja di sebuah Bank yang bahkan bukan lini keilmuannya. Penghasilannya pun tak seberapa, masih
lebih besar penghasilan yang saya dapatkan. Tapi saat itu, entah kenapa saya teryakinkan dengan
perkatannya, bahwa ia ingin menikah karena Allah. Ia menikah karena ingin menjaga kesucian hati dan
dirinya. Lalu siapa yang memutuskan apakah saya akan menerima lamarannya atau tidak? Tentu saja
bukan saya, saya serahkan keputusan itu kepada Allah, sang Maha Pemilik Segala, zat yang paling
mengetahui yang terbaik untuk hamba-Nya. Dan entah mengapa, hati saya teryakinkan dari sujud-sujud
panjang istikharah di sepertiga akhir malam meminta.

Akhirnya jadilah ia pendamping hidup saya saat ini *uhuk, meskipun sebenarnya pernikahan saya di usia
ke-22 lebih cepat dari apa yang saya rencanakan. Tapi jika Allah sudah berkehendak demikian, bukankah
tiada lain yang dapat menjadi penghalang?

Mau tahu kondisi saat saya menikah bagaimana? Kami berdua hanyalah fresh graduate, pengalaman kerja
tak seberapa, tabungan ya seada-adanya. Setelah menikah kami tinggal di rumah petak, itu lho rumah
yang cuma ada 2 ruangan plus satu kamar mandi kecil. Boro-boro TV LCD, pendingin ruangan aja hanya
berbentuk kipas angin kecil. Sebenarnya kalau dipikir-pikir, sampai sekarang pun kami tetap belum punya
rumah, hehe…

Kalau ditanya, nyesel ga nikah muda? Dengan tegas saya bisa jawab ga sama sekali. Saya penuh meyakini
bahwa saat kita melibatkan Allah dalam mengambil keputusan, hanya kebaikan dan keberkahan yang
akan mengiringi perjalanan. Selain itu, mungkin saya adalah tipikal muslimah yang ingin membangun
bersama, bukan menikmati hasil kerja keras yang sudah ada.

Ibaratnya,merenda asa dari nol, berjuang berkeringat peluh bersama dari titik terendah, setapak demi
setapak hingga berada di puncak. Meski sudah pernah dilamar oleh laki-laki dengan gelar tinggi, manager
sebuah bank besar, atau aktivis kampus yang terkenal, bagi saya itu semua bukan ukuran.

Hanya keshalihah dan ridho Allah-lah yang akan mengantarkan siapa sang pangeran sungguhan. Eh lagi-
lagi, jodoh mah sudah di tangan Allah, namanya sudah tertulis sejak lama di lauhful mahfudz. Jadi kalau
memang seorang muslimah Allah jodohkan dengan laki-laki shaleh yang sudah mapan, juga ga masalah.
Karena hakikatnya, yang Allah nilai adalah proses menjemput jodoh kita, penuh dengan berpasrah pada-
Nya, menjaga kesucian hati dan cintanya, atau berkubang dalam lumuran dosa. Saat kita melibatkan Allah
dalam setiap pilihan kita, insya Allah keberkahan dari-Nya yang akan menjadikan cinta berbuah surga.

“A husband said to his wife, ’50,000 years before the sky was introduced to the sea, Allah Azza Wajjal
wrote your name next to me…’”

Point intinya adalah, untuk laki-laki jika ingin menikah karena ingin menjaga kesucian dirinya, silahkan
disegerakan karena Allah, meskipun banyaknya materi belum di tangan, apalagi bagi yang sudah mapan.
Kalau kata suami saya (ini tips dari guru ngajinya), kunci seorang laki-laki untuk menikah itu hanya satu
kata, BERANI. Sampai ia memberanikan dirinya untuk menikah, maka di saat itulah ia akan menikah.

Untuk muslimah, serahkan pilihan kepada Allah. Jangan pernah merasa sok yakin, dengan apa yang
tampak di depan mata. Bukankah shalih tidaknya seorang hamba hanya Allah yang Maha Mengetahui
kadar imannya? Maka sertakanlah Ia dalam pilihan hidup apapun yang kau pinta.

Yakin deh, menikah itu akan membuka begitu banyak pintu rezeki. Pasca menikah 4 bulan, Allah rezekikan
kami untuk mengembara ke negara lain, sehingga saya bisa melanjutkan studi di negeri Elizabeth ini.
Hidupnya langsung enak? Ya ga juga, saya masih harus berupaya mengatur arus keuangan beasiswa yang
saat itu dibawah standar pemerintah disini untuk hidup berdua. Meskipun begitu, kami bersyukur atas
segala skenario dari-Nya.

Merasakan penat lelah bersama, hidup sulit berdua, merupakan perjuangan terindah dalam melukis asa.
Bukankah saat Allah menjadi tujuan utama, jalan juang ini membawa keberkahan tiada terkira? Hingga
kami percaya, di satu titik masa, kita akan dapat tersenyum mengingat masa-masa sulit itu, seraya
berkata, kekuatan dari-Nya lebih dari cukup untuk mengantar langkah kaki ini berjalan menembus
cakrawala *Aih aih…

Nah sekarang kita masuk ke pertanyaan muslimah yang lain, “Mba memutuskan lanjut sekolah setelah
menikah ya? Kalau suami tidak memberi izin bagaimana?” Pertanyaan ini cukup unik. Dan karena yang
ditanya adalah saya, maka saya hanya bisa berbagi pengalaman saya dahulu. Jadi sebenarnya gini *ehem2,
sejak awal saat ada seorang laki-laki menyampaikan lamaran (siapapun dia), saya sudah menyampaikan
visi dan misi hidup yang ingin saya kejar, yaitu menuntut ilmu setinggi-tingginya, berupaya memberi
manfaat seluas-luasnya. Itu aja syarat dari saya. Nah sekarang tergantung si pelamar, sanggup
menjalankan atau ga. Nah, ada tuh seorang laki-laki, yang katanya bersedia mendukung penuh visi hidup
saya, bahkan jika harus berpisah 1 atau 2 tahun karena saya studi di luar negeri, walaupun akhirnya
ternyata ga mau pisah dan kami tetap menjalani tahun-tahun awal penikahan kami bersama, hihi… *colek
suamiDan dialah imam shalih yang Allah pilihkan untuk saya, tetap memegang perkataannya hingga kini,
mendukung setiap keputusan yang kami jalani.

Apa itu artinya saya ga nurut dengan suami? Eh eh, bukan begitu interpretasinya. Tetaplah saya
menjadikan suami saya sebagai raja, yang keputusannya adalah titah bagi saya *uhuk2. Apapun keputusan
yang saya ambil, saya selalu bertanya dahulu kepada suami, gapapa nih kita begini? Maka apa yang saya
kerjakan tentulah sudah berbekal izin suami. Diluar itu, bahkan dukungan yang begitu besar yang ia
berikan. Siapa coba yang rela waktunya terbuang hanya untuk menemani sang istri? Menjaga anak
menjadi agenda harian diri. Tanpa enggan beberes rumah setiap hari *ini mah saya yang malas, hehe.
Dan inilah pilihan pria subhanallah ini. Yang karena kecintaannya kepada Allah begitu besar,
menjadikannya memuliakan istrinya dengan sebenar-benar kemuliaan *huhu… terharu. Dan ia memberi
saya izin sekolah lagi, berkesibukan ini itu karena ia merasa bahwa saya masih bisa memenuhi kewajiban
saya sebagai istri dan ibu di tengah segala aktivitas lainnya. Maka pesan saya untuk para laki-laki, sebelum
membatasi gerak aktivitasnya, assess dulu kesanggupan istri. Apakah ia mampu menjalani satu peran atau
lebih.

“A husband can loves his wife best, when he loves Allah first” (anonymous)

Saya coba share lagi pengalaman seorang Guru Besar yang begitu dekat dengan saya. Beliau adalah
seorang akademisi dengan karakter pemimpin yang begitu tinggi. Terlahir dari keluarga priyayi,
bangsawan berdarah biru yang keluarganya semua memang menjadi “orang besar”. Ayahnya seorang
dokter spesialis anak pertama di Jawa Timur dan ibunya menguasai 5 bahasa. Qadarullah, menikahlah ia
dengan seorang wanita yang 180 derajat berbeda kehidupan dan latar belakangnya. Wanita ini tampak
begitu enerjik, tipikal sanguinis, dan seorang mantan atlit nasional Indonesia yang saat ini menjadi pelatih.
Bisa dibilang, karakter mereka ini bagai bumi dan langit, yang paling gampang terlihat adalah saat kami
bertiga makan sop iga di satu kedai bersama. Si Bapak dengan priyayinya makan dengan table manner
yang begitu sempurna, sedang Ibu dengan santainya mencomot iga dengan tangannya, hehe… Tapi jangan
salah, saya sangat kagum dengan beliau berdua, dan bagaimana mereka saling membangun, melejitkan
potensi bersama. Bisa dibilang, menjadi atlit itu jarang yang memiliki pendidikan tinggi, biasanya hanya
tamatan SMA saja. Tapi ini berbeda. Saya melihat kerja sama yang begitu luar biasa dari beliau berdua.
Bapak melejitkan potensi ibu untuk menjadi atlit yang berpendidikan tinggi, hingga akhirnya saat ini Ibu
sudah menamatkan studi doktoralnya di bidang psikologi. Eits jangan salah, beliau bukan atlit biasa lho,
bahkan beliau telah mengharumkan nama bangsa dengan menjadi juara dunia ganda putri dan ganda
campuran di dunia perbulutangkisan. Bapak juga mendorong Ibu untuk menulis sebuah buku. Tapi saya
yakin, kondisi itupun berlaku sepadan. Saat Bapak mampu menjadi Guru Besar di usianya yang ke-46, saya
yakin ada kerja keras Ibu disitu. Membantu memastikan rumah tangga dan anak-anaknya bertumbuh
kembang dengan baik dan terjaga. Juga kesehatan Bapak yang begitu prima, pasti mereka sering olah raga
bareng *hipotesis ngasal, hehe…

“A strong marriage rarely has two strong people at the same time. It is a husband and wife who take turns
being strong for each other in the moments when the other feels weak” (Ashley Willis)

Inilah yang menjadi point tulisan saya kali ini, judul yang saya gunakan untuk menggambarkan lintasan
hati. Bahwa pernikahan itu seharusnya bukan membangun SATU menara, tapi mampu melejitkan potensi
BERSAMA, mengangkasa BERDUA. Saya yakin koq ini ga mudah. Butuh sikap legowo dan saling menerima.
Tentang bagaimana menulis rencana hidup berdua, mengambil keputusan bersama, pengorbanan yang
tidak sedikit menguras tenaga dan air mata *hayeuh. Jadi jangan pernah mengira, apa yang bisa saya raih
saat ini adalah perjuangan saya semata wayang. Itu salah besar! Ini adalah hasil kerja sama tim. Dalam
kisah kami, bukan hanya saya yang berjuang, namun suami dan anak pun tidak ketinggalan. Merekalah
motivator dan pendukung terbesar.

Saya selalu meyakini bahwa Allah akan memberikan pasangan sesuai dengan karakter kita. Bisa jadi bukan
karakter yang sama, namun berbeda, karena kehadirannya lah yang melengkapi cinta. Tuh lihat aja, saya
udah nulis panjang lebar berbagi kisah dan semangat kami dalam blog, suami mah boro-boro, nulis status
aja malas. Meskipun begitu, dia pula orang pertama yg “memaksa” saya menuangkan tulisan-tulisan
dalam blog, yang ternyata membawa begitu banyak manfaat bagi orang. Memang sih ia pendiam, tapi
ternyata ia matang mempertimbangkan dan mengetahui potensi sang istri tersayang *cieeee. Jadi, jika
seorang suami melihat potensi istri yang jago berdagang, dukung ia agar menjadi mom preneur. Jika suami
melihat potensi istri dengan tingkat akademisi yang tinggi, beri ia ruang untuk sekolah lagi. Jika suami
melihat potensi istri dengan hafalan yang begitu baik, dukung ia menjadi hafidzah dengan setor hafalan
bersama atau mendanai belajar di rumah Qur’an. Intinya, melejitlah bersama, hingga surga yang akan
menjadi tempat pemberhentian akhirnya.
“A husband and wife must function like two wings on the same bird. Unless they work together, the
marriage will never set off the ground” (Dave Willis)

Menutup tulisan, sebenarnya tulisan ini saya buat mengiringi ucapan terima kasih kepada suami yang saat
ini sisa usianya kembali berkurang. Menjadi catatan pengingat akan visi pernikahan yang kami pegang.
Menguatkan genggaman menyongsong masa depan. Semoga Allah ridhokan dan limpahkan berjuta
keberkahan.

“The greatest marriage are built on TEAMWORK, a mutual respect, a healthy dose of admiration, and a
never-ending portion of love and grace” (Fawn Weaver)

London, 4 Agustus 2016

By : Dewi Nur Aisyah

PERTANYAAN

[4/23/2017, 20:46] KIPRAH: Annisâ' - Jakarta

Bismillaah Ar-Rahmaan Ar-Rahiim

Assalaamu alaykum wa rahmatUllaahi wa barakaatuhu, Ustaadz

Ada pertanyaan terkait audio dr Ustaadz Cahyadi Takariawan,

Sebenarnya, apa saja hak istri atas suaminya (selain dijaga dari api neraka)?

JazaakumUllaahu khayraa, Ustaadz.

BaarakAllaahu fii kum wa ahlii kum, Ustaadz

Jawaban :

‫بركاته و هللا ورحمة السَلم وعليكم‬

Di antara hak isteri adalah:

1. Suami harus memperlakukan isteri dengan cara yang ma’ruf, karena Allah Ta’ala telah berfirman :

َ ‫بِ ْال َم ْع ُروفَِ َو‬


َ‫عاش ُِروه اُن‬

“Dan bergaullah dengan mereka secara patut.” [An-Nisaa’: 19]

Yaitu, dengan memberinya makan apabila ia juga makan dan memberinya pakaian apabila ia berpakaian.
Mendidiknya jika takut ia akan durhaka dengan cara yang telah diperin-tahkan oleh Allah Subhanahu wa
Ta’ala dalam mendidik isteri, yaitu dengan cara menasihatinya dengan nasihat yang baik tanpa mencela
dan menghina maupun menjelek-jelekannya. Apabila ia (isteri) telah kembali taat, maka berhentilah,
namun jika tidak, maka pisahlah ia di tempat tidur. Apabila ia masih tetap pada kedurhakaannya, maka
pukullah ia pada selain muka dengan pukulan yang tidak melukai, sebagaimana firman Allah Subhanahu
wa Ta’ala:
‫ُن تَخَافُونََ َو ا‬
‫الَلتِي‬ َ‫ُن نُشُوزَ ه ا‬ ُ ‫ُن فَ ِع‬
َ‫ظوه ا‬ َ‫اج َِع فِي َوا ْه ُج ُروه ا‬
ِ ‫ض‬َ ‫ُن ْال َم‬
َ‫ن َۖ َواض ِْربُوه ا‬ َ َ ‫َل أ‬
َْ ِ ‫ط ْعنَ ُك َْم فَإ‬ َ‫علَ ْي ِه ا‬
َ َ َ‫ن ت َ ْبغُوا ف‬ َ َ‫سبِيَل‬ َ‫ّللا ِإ ا‬
َ َۖ ‫ن‬ َ ‫َك ِبيرا‬
ََ‫ع ِليًّا كَانََ ا‬

“Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pukullah mereka.
Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.
Sesungguhnya Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” [An-Nisaa: 34]

Dan juga berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala ditanya apakah hak isteri atas
suaminya? Beliau menjawab:
ْ ُ ‫ ِإذَا ت‬، َ‫ط ِعمْت‬
َ‫ط ِع َم َها أ َ ْن‬ َ ‫سوهَا‬
ُ ‫ ِإذَا َوت َ ْك‬، َ‫سيْت‬
َ َ ‫لَ ا ْكت‬ َ َ‫ل‬
َِ ‫ تَض ِْر‬،َ‫الوجْ ه‬
َ ‫ب َو‬ َ ‫لا ت َ ْه ُج َْر َو‬
َ ‫ َو‬، ْ‫لَ تُقَ ِبِّح‬ َ ‫ت فِي ِإ‬ ْ
َِ ‫ال َب ْي‬.

“Engkau memberinya makan jika engkau makan, engkau memberinya pakaian jika engkau berpakaian,
janganlah memukul wajah dan janganlah menjelek-jelekkannya serta janganlah memisahkannya kecuali
tetap dalam rumah.” [3]

Sesungguhnya sikap lemah lembut terhadap isteri merupakan indikasi sempurnanya akhlak dan
bertambahnya keimanan seorang mukmin, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

َ‫سنُ ُه َْم إِ ْي َمانا ْال ُمؤْ مِ نِيْنََ أ َ ْك َم ُل‬


َ ْ‫ أَح‬،‫ار ُك َْم ُخلُقا‬
ُ َ‫ار ُك َْم َوخِ ي‬
ُ َ‫سائِ ِه َْم خِ ي‬
َ ِ‫ ِلن‬.
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling bagus akhlaknya dan sebaik-baik kalian
adalah yang paling baik terhadap isterinya.” [4]

Sikap memuliakan isteri menunjukkan kepribadian yang sempurna, sedangkan sikap merendahkan isteri
adalah suatu tanda akan kehinaan orang tersebut. Dan di antara sikap memuliakan isteri adalah dengan
bersikap lemah lembut dan bersenda gurau dengannya. Diriwayatkan bahwasanya Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam selalu bersikap lemah lembut dan berlomba (lari) dengan para isterinya. ‘Aisyah
Radhiyallahu anhuma pernah berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajakku lomba
lari dan akulah yang menjadi pemenangnya dan setiap kami lomba lari aku pasti selalu menang, sampai
pada saat aku keberatan badan beliau mengajakku lari lagi dan beliaulah yang menang, maka kemudian
beliau bersabda, ‘Ini adalah balasan untuk kekalahanku yang kemarin.’” [5]

Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menganggap setiap permainan itu adalah bathil kecuali jika
dilakukan dengan isteri, beliau bersabda:

َ ‫لا بَاطِ لَ فَ ُه ََو آ َد ََم ابْنَُ يَ ْل ُه ْوبِ َِه‬


َ‫شيْئَ ُكل‬ َ ِ‫ثََلَثا إ‬: ُ‫ن َر ْميُ َه‬ َ ،ِ‫ َوت َأ ْ ِد ْيبُ َهُ قَ ْو ِسه‬،ُ‫سه‬
َْ ‫ع‬ َ َ‫ َو ُمَل‬،ُ‫ن أ َ ْهلَه‬
َ ‫عبَت ُ َهُ فَ َر‬ َ‫ق مِ نََ فَإِنا ُه ا‬ ْ
َِ ِّ ‫ال َح‬.

“Segala sesuatu yang dijadikan permainan bani Adam adalah bathil kecuali tiga hal: melempar (anak
panah) dari busurnya, melatih kuda dan bercanda dengan isteri, sesungguhnya semua itu adalah hak.” [6]
2. Suami harus bersabar dari celaan isteri serta mau memaafkan kekhilafan yang dilakukan olehnya,
karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

َ‫ل‬
َ ‫ك‬ َْ ِ‫ي ُخلُقا مِ ْن َها ك َِرهََ إ‬
َْ ‫ ُمؤْ مِ نَ يَ ْف َر‬،‫ن ُمؤْ مِ نَة‬ ِ ‫َر مِ ْن َها َر‬
ََ ‫ض‬ ََ ‫آخ‬.

“Janganlah seorang mukmin membenci mukminah. Apabila ia membencinya karena ada satu perangai
yang buruk, pastilah ada perangai baik yang ia sukai.”

3. Suami harus menjaga dan memelihara isteri dari segala sesuatu yang dapat merusak dan
mencemarkan kehormatannya, yaitu dengan melarangnya dari bepergian jauh (kecuali dengan suami
atau mahramnya). Melarangnya berhias (kecuali untuk suami) serta mencegahnya agar tidak
berikhtilath (bercampur baur) dengan para lelaki yang bukan mahram.

Suami berkewajiban untuk menjaga dan memeliharanya dengan sepenuh hati. Ia tidak boleh membiarkan
akhlak dan agama isteri rusak. Ia tidak boleh memberi kesempatan baginya untuk meninggalkan perintah-
perintah Allah ataupun bermaksiat kepada-Nya, karena ia adalah seorang pemimpin (dalam keluarga)
yang akan dimintai pertanggungjawaban tentang isterinya. Ia adalah orang yang diberi kepercayaan untuk
menjaga dan memeliharanya. Berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

َ‫علَى قَ اوا ُمونََ ال ِ ِّر َجا ُل‬ َ ِِّ‫الن‬


َ َِ‫ساء‬
“Para lelaki adalah pemimpin bagi para wanita.” [An-Nisaa’: 34]

Juga berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

َ‫الر ُج ُل‬ َْ ِ‫ن َم ْسؤ ُْولَ َوه ََُو أ َ ْه ِل َِه ف‬


‫ي َراعَ َو ا‬ َْ ‫ع‬
َ ‫ر ِعياتِ َِه‬.
َ
“Lelaki adalah pemimpin dalam keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang
dipimpinnya.”

4. Suami harus mengajari isteri tentang perkara-perkara penting dalam masalah agama atau
memberinya izin untuk menghadiri majelis-majelis ta’lim. Karena sesungguhnya kebutuhan dia untuk
memperbaiki agama dan mensucikan jiwanya tidaklah lebih kecil dari kebutuhan makan dan minum
yang juga harus diberikan kepadanya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

‫س ُك َْم قُوا آ َمنُوا الاذِينََ أَي َها َيا‬


َ ُ‫اس َوقُو ُدهَا نَارا َوأ َ ْهلِي ُك َْم أَنف‬ َ ‫َو ْالحِ َج‬
َُ ‫ارَة ُ النا‬

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu.” [At-Tahrim: 6]

5. Suami harus memerintahkan isterinya untuk mendirikan agamanya serta menjaga shalatnya,
berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

َ‫ص ََلَِة أ َ ْهلَكََ َوأْ ُم ْر‬ َ ‫ص‬


‫ط ِب َْر ِبال ا‬ ْ ‫علَ ْي َها َوا‬
َ
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam
mengerjakannya.” [Thaahaa: 132]
6. Suami mau mengizinkan isteri keluar rumah untuk keperluannya, seperti jika ia ingin shalat
berjama’ah di masjid atau ingin mengunjungi keluarga, namun dengan syarat menyuruhnya tetap
memakai hijab busana muslimah dan melarangnya untuk tidak bertabarruj (berhias)

7. Suami tidak boleh menyebarkan rahasia dan menyebutkan kejelekan-kejelekan isteri di depan orang
lain. Karena suami adalah orang yang dipercaya untuk menjaga isterinya dan dituntut untuk dapat
memeliharanya. Di antara rahasia suami isteri adalah rahasia yang mereka lakukan di atas ranjang.
Rasulullah J melarang keras agar tidak mengumbar rahasia tersebut di depan umum. Sebagaimana hadits
yang diriwayatkan oleh Asma’ binti Yazid Radhiyallahu anhuma :

Bahwasanya pada suatu saat ia bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Sahabat dari
kalangan laki-laki dan para wanita sedang duduk-duduk. Beliau bersabda, “Apakah ada seorang laki-laki
yang menceritakan apa yang telah ia lakukan bersama isterinya atau adakah seorang isteri yang
menceritakan apa yang telah ia lakukan dengan suaminya?”

Akan tetapi semuanya terdiam, kemudian aku (Asma’) berkata, “Demi Allah wahai Rasulullah,
sesungguhnya mereka semua telah melakukan hal tersebut.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Janganlah kalian melakukannya, karena sesungguhnya yang demikian itu seperti syaitan yang
bertemu dengan syaitan perempuan, kemudian ia menggaulinya sedangkan manusia menyaksikannya.”

8. Suami mau bermusyawarah dengan isteri dalam setiap permasalahan, terlebih lagi dalam perkara-
perkara yang berhubungan dengan mereka berdua dan anak-anak, sebagaimana apa yang telah
dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu
bermusyawarah dengan para isterinya dan mau mengambil pendapat mereka. Seperti halnya pada saat
Sulhul Hudaibiyah (perjanjian damai Hudaibiyyah), setelah beliau selesai menulis perjanjian, beliau
bersabda kepada para Sahabat:

‫ قُ ْو ُم ْوا‬،‫احْ ِلقُ َْو ث ُاَم فَا ْن َح ُر ْوا‬.

“Segeralah kalian berkurban, kemudian cukurlah rambut-rambut kalian.”

Akan tetapi tidak ada seorang Sahabat pun yang melakukan perintah Rasululah Shaallallahu ‘alaihi wa
sallam sampai beliau mengulangi perintah tersebut tiga kali. Ketika beliau melihat tidak ada seorang
Sahabat pun yang melakukan perintah tersebut, beliau masuk menemui Ummu Salamah Radhiyallahu
anha kemudian menceritakan apa yang telah terjadi. Ummu Salamah kemudian berkata, “Wahai Nabi
Allah, apakah engkau ingin mereka melakukan perintahmu? Keluarlah dan jangan berkata apa-apa dengan
seorang pun sampai engkau menyembelih binatang kurbanmu dan memanggil tukang cukur untuk
mencukur rambutmu.” Maka beliau keluar dan tidak mengajak bicara seorang pun sampai beliau
melakukan apa yang dikatakan oleh isterinya. Maka tatkala para Sahabat melihat apa yang dilakukan oleh
Rasulullah, mereka bergegas untuk menyembelih hewan-hewan kurban, mereka saling mencukur rambut
satu sama lain, sampai-sampai hampir saja sebagian dari mereka membunuh sebagian yang lainnya.

Allahu A'lam
[4/23/2017, 20:53] KIPRAH: Assalaammu'alaikum

Saya Pita dari Bogor

Ada ikhwan yang mengajak akhwat untuk ta'aruf 7 bulan mendatang, sedangkan target menikah sang
akhwat adalah +- 10-12 bulan mendatang. Pada posisi ini, sang akhwat bingung untuk bagaimana
merespon/berinteraksi dengan si ikhwan sampai datang 7 bulan yg akan datang menuju ta'aruf. Meski
sang akhwat telah bersedia untuk melakukan ta'aruf pada 7 bulan mendatang nanti (dgn alasan si
ikhwan memiliki ittikad baik dan dirasa typical yang bertanggung jawab) namun pada saat ini, sang
akhwat masih ragu karena sang akhwat khawatir dalam masa berjalannya 7 bulan mendatang ada
penawaran menarik/ikhwan lain yg lebih baik karena ikhwan yg mengajak ta'aruf tsb bukan
merupakan sepenuhnya laki2 ideal/harapannya. Sedangkan, apabila ternyata proses ta'aruf itu tidak
final dengan khitbah, target waktu menikah sang akhwat telah menipis untuk kembali berproses dari
awal.

Mohon masukan dan arahannya apa yang sebaiknya dilakukan. Jazakillah

Jawaban :

Sebelum seorang akhwat menerima pinangan (khitbah) maka statusnya bebas. Akhwat tersebut boleh
bertaaruf dengan seorang Ikhwan maupun lebih, artinya dalam kasus ini ukhti boleh proses ta'aruf dengan
Ikhwan tersebut, adapun ketika nanti ternyata ada ikhwan lain yang lebih baik maka ukhti juga boleh
bertaaruf dengan ikhwan lain tersebut selama ukhti belum menerima lamaran dari salah satu ikhwan.
Dalam hal ini tidak ada larangan dalam syari'at.

Allahu A'lam

[4/23/2017, 21:06] KIPRAH: Dewi dari sidoarjo

Adakah amalan atau dzikir khusus, agar jodoh d segerakan dan mendapat yang baik??

Jawaban :

Kami tidak menjumpai ada doa dan amalan khusus untuk meminta jodoh. Sementara beberapa lafal doa
minta jodoh yang tersebar di masyarakat, sama sekali tidak menyebutkan sumber dan dalilnya.

Untuk itu, doa yang baik adalah doa yang diistilahkan dengan jawami’ ad–dua (doa yang kalimatnya padat
namun luas maknanya). Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan:

َُ ‫سو‬
ََ‫ل كَان‬ َِ‫صلاى ا‬
ُ ‫ّللا َر‬ َ ُ‫هللا‬ َ ‫ مِ نََ ْال َج َوامِ ََع يَ ْستَحِ بَ َو‬، ِ‫عاء‬
َ ‫سلا ََم‬
َ ‫علَ ْي َِه‬ َ ‫ذَلِكََ س َِوى َما َويَ َدعَُ الد‬
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukai jawami’ ad-dua (doa yang kalimatnya padat namun luas
maknanya). Dan beliau tinggalkan yang lainnya. (HR. Ahmad, Abu Daud, dan dishahihkan al-Albani).
Di antaranya adalah doa sapu jagad. Sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

ََ‫ل بِ َها يَ ْدعُو َدع َْوةَ أ َ ْكث َ َُر كَان‬ ُ ‫صلاى َر‬
َُ ‫سو‬ َ ‫سلا ََم‬
َ ‫علَ ْي َِه‬ َ ‫ الد ْنيَا فِي آتِنَا َربانَا اللا ُه اَم‬،‫سنَة‬
َ ‫و‬: َ ‫ ْاْلخِ َرَةِ َوفِي َح‬،‫سنَة‬ ََ َ‫عذ‬
َ ‫اب َوقِنَا َح‬ َِ ‫النا‬
َ ‫ار‬

“Doa yang paling sering dipanjatkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: ALLAHUMMA RABBANAA AATINAA
FID-DUNYAA HASANAH WA FIL AAKHIRATI HASANAH WA QINAA ADZAABAN NAAR” (HR. Bukhari dan
Muslim).

Dengan doa ini, menunjukkan kita pasrah kepada Allah, agar memberikan hal terbaik untuk kehidupan
kita di dunia dan akhirat.

Kemudian apa yang harus dilakukan?

Merubah pemahaman untuk merubah pola pikir lalu mencari penyebab hambatan untuk merubah pola
ikhtiar.

Pemahaman : 1. Belum adanya jodoh bisa disebabkan oleh hubungan kita dengan Allah, keluarga,
lingkungan, teman bahkan diri kita sendiri.

Pemahaman 2 : Pahami & Yakinlah bahwa kelahiran, rejeki, jodoh & kematian adalah rahasia Allah.

Sesungguhnya Allah hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat, dan Dialah yang
menurunkan hujan & mengetahui apa yang ada didalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat
mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat
mengetahui dibumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS.
31 : 34)

Dari pemahaman 1 & 2 jelaslah SEGERA RUBAH POLA PIKIR DALAM MENCARI JODOH!

Perbaiki dulu hubungan dengan Allah baru berikhtiar mencari hubungan perjodohan. Selanjutnya
adalah cara memeriksa hubungan dengan Allah yang terdiri dari hubungan dengan Allah, Orang tua &
sesama, periksalah!

Allahu A'lam
📁 *Serial Probelamtika Rumah Tangga*

﴾﴾﴾۞ *Bolehkah Menceritakan Aib Pasangan?* ﴿﴿﴿ ۞

📲Bismillah, Saya Puri domisili Jakarta

📝Setau saya kan kalau permasalahan dalam rumah tangga itu tidak boleh diceritakan ke siapa-siapa
dan istri harus menutupi aib suaminya dan sebaliknya.

📝Nah jika istri kemudian merasa ada suatu masalah dalam rumah tangganya yang perlu diselesaikan,
sedangkan dia tidak mau jika hal tersebut sampai menyebabkan orang lain tahu masalah rumah
tangganya, solusinya bagaimana?

📱Jawaban :

📑Siapapun tak ingin aibnya diungkap di hadapan orang lain, bahkan dalam Islam, menutupi aib diri sendiri
dan sesama muslim hukumnya wajib kita lakukan.

📖“Barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim maka Allah akan menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat.”
[HR Muslim (2699)]

📖“Tidaklah seorang hamba menutupi (aib) seorang hamba (yang lain) di dunia melainkan Allah akan
menutupi (aib)nya di hari kiamat.” [HR Muslim 2590]

📑Akan tetapi, ada keadaan di saat kita boleh mengungkapkan aib pasangan hidup. Dalam kondisi yang
bagaimana kah?

🔴1. Dizalimi

📑Ketika suami ringan tangan, pernah menampar wajah, atau memukuli istri, maka sang istri tak boleh
menutupi aib suami tersebut. Sampaikanlah kepada pihak yang berwenang dan dapat dipercaya, misalnya
guru ngaji, saudara, mertua, atau orangtua kandung.

📑Demikian juga jika suami berbulan-bulan tidak member nafkah, jangan terus-terusan merahasiakannya
dari orang lain, karena itu pertanda suami telah melakukan kezaliman, dan barangkali dibutuhkan pihak
luar untuk menasehatinya.

🔴2. Untuk meminta fatwa mengenai hukum tertentu

📑Dibolehkan untuk menceritakan keburukan seseorang tetapi ada baiknya sekadar untuk mengetahui
hukum saja dan tidak berlebih-lebihan. Misalnya, kita tidak tahu apa hukumnya jika suami ejakulasi dini
dan selama bertahun-tahun tak bisa memuaskan hasrat seksual istri. Atau sebaliknya, seorang suami tak
mengerti hukumnya ketika seorang istri menolak berhubungan karena takut punya anak lagi.
🔴3. Memperingatkan orang lain.

📑Jika suami atau istri merupakan orang yang suka melakukan kejahatan, maka memberitahukan orang
lain agar tak terkena dampak kejahatannya (berbohong/munafik/dll) boleh dilakukan, dan itu tidak sama
dengan menyebarkan aib pasangan hidup.

📑Demikianlah beberapa hal yang memperbolehkan kita untuk mengungkap aib atau keburukan
pasangan hidup. Bukan berarti kita boleh terus-menerus membuka aib pasangan hidup sendiri, jika
memang tak ada manfaatnya, ada baiknya kita simpan sendiri rahasia tersebut.

Allahu A'lam

‫* ۝‬Serial Motivasi* ‫۝‬

﴾﴾﴾۞ *Terima Dengan Ikhlas Bila Orang yang Kamu Idamkan Ternyata Bukan Jodoh Kamu*
۞﴿﴿﴿
🔴MENYAKITKAN memang, ketika kita sudah sangat mengidamkan seseorang namun ternyata tidak
berjodoh dengannya, tinggallah rasa sakit dan perih dihati, sebuah kenyataan pahit yang tak akan bisa
hilang begitu saja.

🔴Namun tetap harus kita terima sebagai sebuah konsekwensi, setiap orang bisa jatuh cinta dan
mengidamkan seseorang, namun masalah jodoh adalah rahasia Illahi.

🔴Allah ‫ ﷻ‬selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya, termasuk dalam urusan jodoh ini.

🔴Namun adakalanya kita dibutakan oleh nafsu, mencintai dan mengidamkan seseorang bukan karena
Allah tapi karena nafsu diri padahal itu semua mungkin bukan yang terbaik bagi kehidupan kita nantinya.

🔴Renungkanlah firman Allah ‫ ﷻ‬ini:

📖“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai
sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-
Baqarah: 216)

🔴Begitulah, Dia Maha Mengetahui segala yang terbaik dari apa yang kita tidak ketahui. Oleh karena itu,
jangan sampai mata hati kita dibutakan oleh cinta semu, cinta yang belum tentu bisa kita miliki
sepenuhnya, agar tidak timbul rasa sakit dan kecewa yang menyesakkan dada.

🔴Situasi yang bahkan terkadang membuat sebagian orang gelap mata dan bertindak melakukan hal-hal
yang malah merugikan dirinya dan keluarganya.

🔴Terima dengan ikhlas jika orang yang kamu idamkan ternyata bukan jodoh kamu, dan berharaplah
kepada Allah ‫ ﷻ‬agar menghadirkan seseorang yang betul-betul terbaik pilihan-Nya.
🔴Lapangkan dada, biarkan saja cinta itu pergi, dan kelak yang akan datang adalah jodoh sejati yang akan
menemani hari-harimu hingga ke surga-Nya. Dengan ikhlas segala perih dan sakit hati akan hilang pada
waktunya, dan akan berganti dengan kebahagiaan yang hakiki, Insyaallah...

🔴Aamiin ya Rabb (📚kesurgabersamamu )

‫* ۝‬Serial Pra Nikah* ‫۝‬

﴾﴾﴾۞ *Mengapa Menunda Menikah?* ۞﴿﴿﴿

🔴Beberapa kali saya bertanya kepada anak-anak muda perkotaan, yang di mata saya tampak sudah
dewasa dan mandiri. Mereka telah lulus kuliah dan bekerja di suatu perusahaan. “Mengapa Anda tidak
segera menikah, sementara usia Anda telah dewasa dan Anda juga sudah memiliki penghasilan?”

🔹“Saya belum memiliki pekerjaan tetap”.

🔹“Saya belum memiliki penghasilan yang cukup untuk menghidupi keluarga”.

🔹“Saya belum memiliki investasi yang memadai”.

🔹“Saya belum mampu membiayai hidup saya sendiri. Saya khawatir tidak bisa memenuhi kebutuhan
nafkah keluarga nantinya”.

🔹“Saya belum siap secara ekonomi….”

🔴Itulah sejumlah alasan yang dikemukakan sehingga merasa diri absah untuk tidak segera melaksanakan
pernikahan. Ada perhitungan yang sangat matematis mengenai hidup, bahwa biaya-biaya hidup itu linear,
kalau satu orang hidup memerlukan uang satu juta rupiah sebulan, maka dua orang berarti dua juta, kalau
empat orang berarti empat juta rupiah. Ia merasa belum mampu membiayai hidupnya sendiri, maka
dipikirnya akan sangat memberatkan apabila ia harus menikah dan menghidupi keluarga.

🔴Tiba-tiba anak-anak muda itu dicekam oleh rasa takut yang amat sangat, bagaimana hidup nantinya jika
tidak memiliki cukup materi. Mereka merasa gagal hidup bahagia sejak dari awalnya, hanya karena belum
memiliki investasi yang mencukupi untuk hidup berumah tangga. Untuk itulah pernikahan dianggap
belum layak dilaksanakan saat ini. Nantilah kalau telah punya rumah sendiri. Nanti sajalah kalau sudah
punya mobil sendiri. Nantilah kalau tabungan sudah lebih dari mencukupi.

🔴Masyarakat kita terlanjur meletakkan ukuran-ukuran serba-materi dalam menjalani kehidupan.


Kesuksesan dan kegagalan tolok ukur utamanya adalah materi. Perbincangan publik berkisar pada aspek-
aspek material, dan masih terpaku hanya pada sisi itu saja. Wajar kalau kemudian berpengaruh secara
amat kuat pada mentalitas anak-anak muda, ketika akan memutuskan menikah pikiran pertama kali
adalah ketersediaan dana dalam jumlah yang cukup bahkan berlebih.
🔴Orang tua dan masyarakat turut memberikan pengaruh tatkala mereka menuntut
“pekerjaaan tetap” dan “gaji tetap” kepada calon menantu laki-laki yang datang melamar anak
perempuannya. Mereka menanyakan, apa pekerjaan tetapnya, berapa gaji per bulannya, bagaimana nanti
memberikan makan istri dan anaknya? Pertanyaan yang mengarahkan kepada orientasi dan jawaban-
jawaban serba-materi.

🔴Tentu saja pertanyaan di atas tidaklah salah, sebab materi memang diperlukan untuk menjalankan
kehidupan. Pertanyaan tersebut sah dan benar semata. Akan tetapi yang menjadi masalah adalah apabila
dampak dari pertanyaan dan orientasi materi itu menyebabkan terhambatnya proses pernikahan.
Anak muda merasa takut untuk melangkah menuju pernikahan karena belum cukup memiliki jawaban
untuk menghadapi pertanyaan calon mertua yang “seperti itu”. Akhirnya mereka memilih menunda-
nunda pernikahan. Dampaknya akan sangat buruk terhadap mereka, karena tidak mampu lagi menjaga
gejolak syahwat.

🔴Materi telah berubah menjadi berhala. Seakan-akan materilah yang membuat orang menjadi
berbahagia atau celaka. Seakan-akan materi yang menjadi jaminan kebaikan hidup. Berhala materialisme
itu disebarkan sebagai sebuah keniscayaan, membuat orang tunduk di hadapannya, takluk tanpa bisa
melawan. Membuat masyarakat mengikuti keinginan dan tuntutannya.

📑Miliki Visi

🔴Pernikahan akan berhasil apabila Anda memiliki visi yang jelas dan terang benderang dalam kehidupan.
Menikah bukan persoalan usia, atau ketersediaan materi, atau sarana kehidupan pada umumnya. Yang
sangat penting adalah visi yang kuat dalam diri Anda, untuk apa Anda berumah tangga, untuk apa Anda
berkeluarga, untuk apa Anda melaksanakan pernikahan?

🔴Jika Anda memiliki visi ibadah, maka akan memberikan kekuatan pondasi yang menjadi modal utama
dalam kehidupan rumah tangga Anda nantinya. Niatkan dengan sangat kuat, bahwa pernikahan adalah
ibadah, sebagai sarana melaksanakan ketaatan kepada Allah dalam kehidupan. Berbagai persoalan dan
permasalahan dalam hidup berumah tangga yang nantinya pasti akan dijumpai, dengan sangat mudah
Anda lewati bersama pasangan, jika Anda meletakkan ibadah sebagai pondasi pernikahan.

🔴Menikah bukan semata-mata melampiaskan syahwat kepada pasangan hidup. Menikah tidak semata-
mata menyalurkan hasrat biologis, atau sekadar mengikuti insting kemanusiaan. Lebih dari itu, menikah
adalah langkah pasti meretas sebuah peradaban kemanusiaan yang luhur dan mulia. Menikah adalah
gerbang memasuki jati diri kemanusiaan yang utuh dan bermartabat. Menikah adalah sarana untuk
menguatkan peran-peran sosial dalam kehidupan, bahwa hidup kita tidak sekadar untuk urusan diri
sendiri.

🔴Kalahkan orientasi materi dengan kejelasan visi. Enyahkan berbagai ketakutan dan kegalauan hati
akibat merasa kekurangan materi, perkaya diri dengan kekuatan visi. Menikahlah dengan visi yang
jelas dan benar tentang hidup berumah tangga, bermasyarakat, dan berperadaban. Insyaallah hidup
Anda akan bahagia.

📃Ust. Cahyadi Takariawan


‫* ۝‬Serial Keluarga Sakinah* ‫۝‬

﴾﴾﴾۞ *70% Masalah Rumah Tangga Akibat Gagal Komunikasi* ۞﴿﴿﴿

🔴HATI-hati, jika pertengkaran dalam rumah tangga tersulut, tak jarang kata-kata buruk pun keluar dan
akan sangat menyakitkan.

🔴Konselor dan trainer Rumah Keluarga Indonesia (RKI) yang juga penulis buku seri Wonderful Family,
Cahyadi Takariawan, S.Si, Apt,mengungkapkan bahwa 70% persoalan suami istri dipicu oleh kegagalan
komunikasi.

📑Antisipasi Perbedaan Sejak Awal

🔴Jika komunikasi yang sehat adalah salah satu kunci kebahagiaan rumah tangga, maka pertengkaran
menjadi unsur yang paling merusak hubungan. Mengapa? Pertengkaran kerap timbul ketika pasangan
sering merasakan ketidakcocokan atau tidak sekufu satu sama lain.

🔴Apa itu sekufu? Dalam Islam, kufu adalah kesepadanan. Walau tidak termasuk dalam rukun nikah, tapi
ia dipandang perlu karena bisa menumbuhkan keharmonisan pernikahan. Idealnya, masalah sekufu sudah
melalui pertimbangan yang masak sejak awal menikah. Karena jika ini diabaikan, ia bisa berpotensi
menghambat komunikasi pasutri di kemudian hari. Faktor kekufuan ini antara lain, perbedaan tingkat
intelegensi dan pendidikan, jauhnya perbedaan usia, perbedaan latar belakang satus sosial, dan yang
paling penting adalah perbedaan prinsip hidup dan beragama.

🔴Hikmahnya, menurut Cahyadi, “Komunikasi menjadi lebih terbuka dan lancar jika pasangan sekufu.
Bicara lebih nyambung, tanpa sekat, dan tanpa beban ‘kelas’.”

🔴Kecuali perbedaan masalah agama yang tak bisa ditolerir dalam Islam, banyak pasangan yang tetap
melangsungkan pernikahan walau tidak sekufu. Alasan cinta, menikah karena ibadah atau dakwah dan
lainnya, kerap meneguhkan mereka memasuki jenjang pernikahan di tengah perbedaan. Namun
keteguhan ini, jika tidak diiringi dengan antisipasi komitmen dan komunikasi yang sehat sejak awal, maka
perlahan akan membuat pernikahan rapuh.

🔴Memang tak ada rumah tangga yang bebas dari pertengkaran. Karenanya seiring pernikahan,
kesepadanan itu tetap harus dicari, ditumbuhkan, dan ditemukan, bahkan setelah berpuluh tahun
membina rumah tangga.

📑Bersama Hindari Badai

🔴Kehidupan manusia yang dinamis dan zaman yang terus berubah tak ayal mengubah kehidupan
seseorang. Gaya hidup, pola pikir, kepentingan, orientasi pun bisa berubah. Maka tidak heran, belasan
tahun menikah baru timbul ketidakcocokan. Jika pernikahan tidak dilandasi dasar yang kokoh seperti
komitmen ibadah dalam mempertahankan rumah tangga, maka perubahan-perubahan yang terjadi tadi
akan menjadi badai tak berkesudahan bagi pernikahan. Bagaimana menghadapi badai dalam relasi suami
istri ini?

📑Tuntutan ekonomi

🔴Rumah tangga yang tak ditopang dengan nafkah yang memadai sangat mungkin goncang. Masalah
ekonomi menjadi pemicu terbesar kasus perceraian di banyak daerah di Indonesia.

🔴Menyikapinya, istri berhak meminta nafkah dari suami karena nafkah memang menjadi kewajiban
suami. “Namun jika suami tidak mampu mencari nafkah disebabkan udzur syar’i misal sakit parah atau
kendala manusiawi seperti dipenjara, tentu istri tidak patut menuntut kepada suami,” jelasnya.

📑Ujian kesetiaan dan cemburu

🔴Era media sosial yang memudahkan seseorang terhubung dengan sosok masa lalu juga teman-teman
baru, ditambah peningkatan taraf hidup, membuat kesetiaan dan perselingkuhan menjadi ujian baru bagi
rumah tangga kini. Namun tak bisa dianggap tidak setia, menurut Cahyadi, sepanjang proses yang
dilakukan sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya. “Namun jika kita punya bukti bahwa pasangan
selingkuh, wajib diingatkan dan ditegur dengan cara yang baik, jangan dibiarkan karena itu pelanggaran,”
tegasnya.

📑Kehidupan seks yang tak membahagiakan

🔴Walau banyak yang lebih penting dari aktivitas seks dalam relasi pasutri, namun mengabaikannya bisa
mengurangi kasih sayang. “Seks harus bisa dinikmati bersama oleh pasangan suami istri, maka perlu
keterbukaan jika ada masalah dalam hal ini,” saran Cahyadi. Karena, lanjutnya, jika hasrat seksual tidak
terpenuhi, akan memicu ketegangan jiwa. Dampaknya bisa luas, lebih emosional, bersifat labil, mudah
tersinggung, sulit konsentrasi, dan yang lebih membahayakan lagi, jika tergoda untuk menyalurkan hasrat
secara menyimpang.

📑Jangan Bertengkar

🔴Ujung dari komunikasi yang sehat adalah sedikitnya perselisihan atau pertengkaran, ini yang harus
dicapai agar pernikahan sehat. Seringnya konflik bukan saja menyakiti perasaan, tapi juga memperburuk
hubungan. Diskusikan masalah yang timbul dengan terbuka, tanpa bertengkar atau menyulut konflik.

🔴Mengumbar kemarahan dengan perang terbuka bisa memadamkan cinta. Sedangkan terbiasa menekan
perasaan untuk menghindari perselisihan juga tidak sehat, sebab akan membuat cinta kasih hambar
karena selalu tertekan.

🔴Carilah kesimbangan di antara keduanya, kapan sesuatu harus diungkapkan dan kapan harus dilupakan,
bukan dipendam. Keberhasilan pasutri mengelola ego dan emosi menjadi cara efektif untuk menjaga
komunikasi sehingga rumah tangga aman dari pertengkaran

📚Ummi-online
‫* ۝‬Serial Keluarga Sakinah* ‫۝‬

﴾﴾﴾۞ *Sadarilah, Tak Ada Rumah Tangga yang Tanpa Ujian* ۞﴿﴿﴿

🔴Rumah tangga sakinah bukanlah yang terbebas dari ujian. Rumah tangga sakinah adalah yang mampu
menghadapi ujian bersama seraya berpegang teguh pada syariat-Nya.

🔴Seorang artis lawas yang kini telah paruh baya, pernah diundang di sebuah acara talkshow di TV swasta
nasional. Ia telah mengalami tiga kali pernikahan. Pernikahan pertama dan kedua kandas di usia yang
terbilang singkat, di mana usia sang artis juga masih belia.

🔴Di ujung acara, sang artis meninggalkan pesan yang membuat penonton terhenyak. “Kalau boleh
menasihati, seandainya anak saya dalam pernikahannya mengeluhkan hal seperti saya dulu, maka saya
akan menasihatinya untuk bersabar dan tidak perlu bercerai. Karena sebetulnya memang tak ada alasan
untuk bercerai. Masalah itu sebetulnya muncul dari diri saya sendiri.”

📑Hakikat Ujian Dalam Pernikahan

🔴Sepanjang perjalanan pernikahan yang tak mengenal batas, selama itu pula akan ada ujian datang. “Tak
ada rumah tangga yang tanpa ujian,” tegas pemerhati keluarga dan konselor Jogja Family Center
(JFC), Cahyadi Takariawan. Oleh sebab itu, menurut Cahyadi, dalam Islam, ujian rumah tangga adalah
keniscayaan dan tantangan yang harus dihadapi semua orang.

🔴“Adakalanya ujian adalah sarana peningkatan kualitas,” ujar Cahyadi. Misalnya, ketika seorang istri
menemui hal yang tidak menyenangkan dari suaminya, jangan mudah untuk berpikir pisah atau cerai.
Sebab, menurut Cahyadi, “Itu pertanda lemahnya kesungguhan dalam menjaga keutuhan rumah tangga.”

🔴Ujian juga harus dipandang sebagai rahmat dari Allah ‫ﷻ‬. Karena tak ada manusia yang lepas dari dosa,
maka Allah ‫ ﷻ‬menetapkan salah satu cara pembersihan dosa manusia dengan ujian-ujian yang
diberikannya. Jika tak ada ujian, manusia akan sulit bersyukur dan jarang terbersihkan dosanya.

📖“Tidak ada satu musibah yang menimpa setiap Muslim, baik rasa capek, sakit, bingung, sedih, gangguan
orang lain, resah yang mendalam, sampai duri yang menancap di badannya, kecuali Allah jadikan hal itu
sebagai sebab pengampunan dosa-dosanya,” (HR Bukhari).

🔴Meski tak selalu, ujian dalam pernikahan juga hadir sebagai bentuk teguran Allah ‫ ﷻ‬terhadap
pelanggaran di masa terdahulu. “Saya sangat yakin bahwa kebahagiaan itu adanya di dalam jiwa kita. Dan
hanya Allah ‫ ﷻ‬yang bisa memberikan rasa bahagia itu. Maka semua proses sejak awal (niat dan caranya)
harus selalu memenuhi tuntunan-Nya,” papar Cahyadi.

📑Islam, Landasan dan Solusi Dalam Rumah Tangga

🔴Islam adalah landasan sekaligus solusi bagi berbagai persoalan, termasuk dalam rumah tangga. Jika kita
menjadikan Islam sebagai satu-satunya solusi dalam menghadapi badai rumah tangga, maka di samping
menuai pahala, juga menyelesaikan masalah dan menguatkan cinta suami dan istri. Berikut cara Islami
menyikapi ujian rumah tangga:

🔹1. Husnuzhan kepada Allah ‫ﷻ‬

🔴Seperti telah disinggung di atas, seyogianya ujian juga merupakan bentuk perhatian Allah kepada
hamba-Nya. Firman Allah ‫ﷻ‬

📖… َ‫سى‬ َ ‫شيْئا تُحِ بوا أَن‬


َ ‫ع‬ ََ ‫ّللاُ َۖ لا ُك َْم شَرَ َوه ََُو‬
َ‫ل َوأَنت َُْم يَ ْعلَ َُم َو ا‬
ََ ََ‫ت َ ْعلَ ُمون‬

📃“… boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai
sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-
Baqarah: 216).

🔹2. Qana’ah dan Bersabar

🔴Ujian rumah tangga kadang datang berupa keterbatasan atau bahkan keterpurukan ekonomi keluarga.
Di sinilah sifat qana’ah (menerima apa adanya dalam hal kebendaan atau duniawi) sangat dibutuhkan. Ia
adalah rahasia kebahagiaan, yang tidak menjadikan kesempitan duniawi sebagai sumber percekcokan
apalagi perceraian.

🔹3. Hindari Caci Maki dan Kekerasan Fisik

🔴Konflik juga bagian dari ujian rumah tangga. Rumah tangga tanpa konflik ibarat masakan tanpa bumbu.
Tapi jika bumbu terlalu banyak, masakan jadi tidak enak. Agar konflik tak semakin memanas dan
berkepanjangan, hindari caci maki dan kekerasan fisik pada pasangan.

🔴Cacian dan makian, jelas Cahyadi, akan menimbulkan luka batin yang lebih menyakitkan daripada
kekerasan fisik, walau tidak mengucurkan darah. Meski begitu, kekerasan fisik juga amat tercela.

🔴Tindakan kekerasan fisik yang dilakukan dalam keadaan emosi akan sangat membahayakan
keselamatan pasangan. “Tidak pantas dua orang yang berhimpun atas nama cinta, saling melukai dan
mencaci. Tidak patut hal tersebut dilakukan oleh manusia yang bertakwa,” Cahyadi menegaskan.

🔹4. Jangan Menampakkan Konflik

🔴Salah satu dampak negatif media sosial adalah semakin mudahnya seseorang mengumbar masalahnya
di muka umum. Sedang kesal dengan suami, ditumpahkan di Twitter.

🔴Bahkan ada suami istri yang bertengkar dan saling melempar cacian di Facebook. Mereka tidak peduli
pada teman di jaringan mereka yang menonton ‘pertunjukan’ tersebut.

🔴Menurut Cahyadi, konflik dengan pasangan semestinya dikelola di ruang privat sembari mencari solusi
bersama, bukan diumbar melalui jejaring sosial. Sudah semestinya seseorang mempunyai rasa malu jika
aibnya diumbar.
🔴Selain itu, menampakkan konflik di muka umum, berpotensi memunculkan pihak ketiga yang berniat
jahat dan ingin memperkeruh masalah.

🔴Jika permasalahan atau ujian rumah tangga datang berulang, berdamailah dengan ujian tersebut.
“Karena dalam rumah tangga, setiap hari bertemu dengan orang yang sama.

🔴Wajar jika persoalan yang ditemukan sering kali berulang,” jelas Cahyadi. Terakhir, Cahyadi berpesan,
“Salah satu ujian dalam rumah tangga adalah mencintai orang yang sama dalam waktu lama.” Nah, tentu
kita semua ingin lulus dalam ujian tersebut bukan?

📚Ummi online

‫* ۝‬Serial Pra Nikah* ‫۝‬

﴾﴾﴾۞ *Mapan Dulu atau Nikah Dulu?* ۞﴿﴿﴿

🔴Kemapanan sebelum menikah tentunya sangat diidam-idamkan oleh wanita maupun laki-laki,
hmm..apalagi yang namanya laki-laki, banyak yang gak mau nikah karrna belum mapan. Dan uniknya, ini
karena doktrin dari para wanita, karena wanita ingin laki-laki yang mapan sebelum menikah agar
pernikahannya lancar. Lah nikah karena Allah ‫ ﷻ‬atau karena kemapanan sih aslinya?

🔴Susahnya lagi bukan hanya pasangan yang ingin menikah saja yang memikirkan hal ini, tapi orang tua
mereka pun seolah tak mau ketinggalan dalam masalah ini. Yang paling menarik ketika orang tua justru
berbicara mempesimiskan dan jauh dari keyakinan bahwa rezeki dalam kendali Allah ‫ﷻ‬, ‘ Belum mapan
udah mau nikah, emangnya mau makan batu? wow, telak kena di hati.

🔴Bisa jadi karena pikiran kita terlalu sempit tentang rezeki atau ketidakpahaman bahwa Allah ‫ ﷻ‬sudah
mengatur rezeki pada diri masih-masing makhlukNya, sayangnya pemahaman sederhana pun tidak
dilandasi sikap yakin dan percaya bahwa Allah ‫ ﷻ‬selalu akan memudahkan jalan bagi orang-orang yang
ingin mengikuti sunnah Rasulullah ‫ﷺ‬.

🔴Mapan, ukuran kemapanan dari kita mungkin berbeda-beda. Ada yang sebelum punya rumah belum
mapan, belum kerja berarti belum mapan. Kalau nunggu itu semua, terus kapan ada pikiran nikah,
sedangkan hal dunia seperti itu tak bisa langsung didapatkan harus menanti proses.

🔴Sudah banyak yang membuktikan bahwa mapan sebelum menikah tidaklah menentukan sebuah rezeki
setelah menikah, justru banyak yang telah menikah membuktikan setelah menikah rezeki begitu mudah
mengalir. Tidak ada yang tahu rezeki kamu itu seberapa , lalu kenapa kita takut menikah jika kita masih
memikirkan harta dunia?

📃“Kamu itu belum punya apa-apa, istrimu nanti mau kamu kasih makan apa? Batu? “ Perkataan ibu ku
membuatku tertunduk, namun aku yang masih kuliah ini tetap menginginkan untuk menikah.
📃“Masa iya Allah tega ngelihat hamba-Nya makan batu Bu” aku masih membela diri.

📃“Sudahlah Nak, kuliah dulu yang bener terus cari kerja baru mikirin nikah“

📃“Umur berapa tuh Bu, kalo aku gak dapet kerja, gak nikah-nikah dong?”

📃“Pasti nikah Nak, tapi tunggulah sampai kamu benar-benar bisa mencukupi keluargamu nanti“

📃“Saat ini juga aku ngerasa mampu kok Bu, aku bisa kuliah sambil jualan, calon istriku juga pasti mau
ngertiin aku“

📃“Ya sudahlah nak, itu terserah kamu“

🔴Kisah di atas adalah sebuah pengalaman nyata dari seorang Sahabat, nyatanya dan faktanya ketika
mereka menikah, mereka tidak sampai makan batu tuh. Mereka malah sekarang bisa buka usaha sendiri
dan tentunya karena mereka percaya dengan rezeki dari Allah ‫ﷻ‬. Dan bukan hanya satu pasangan yang
meyakini hal ini, banyak pasangan nikah muda yang sudah merasakan keajaiban rezeki setelah menikah.

🔴Yang jelas, telah banyak saya mendengar kisah tentang melimpahnya rezeki justru datangnya setelah
menikah.

🔴Tugas kita berikhtiar, nanti Allah ‫ ﷻ‬yang mencukupi. Tugas kita menunjukkan keinginan yang kuat.
Jangan memaksa kehendak, tetapi menunjukkan keinginan yang kuat itu penting. Percaya itu. Jangan
hitung rezeki Allah dengan kalkulator manusia. Allah ‫ ﷻ‬punya kalkulator yang jauh lebih canggih,
kalkulator manusia tak kan sanggup menghitungnya.

📖“Dan jika kamu menghitung nikmat-nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup
menghitungnya” (Qs. Ibrahim : 34 & an-Nahl : 18)

🔴Masih belum yakin juga?

📑Janji Allah ‫ ﷻ‬Bagi Orang Yang Akan Menikah

🔴Ketika seorang muslim baik pria atau wanita akan menikah, biasanya akan timbul perasaan yang
bermacam-macam. Ada rasa gundah, resah, risau, bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu
datangnya sang pendamping, dll. Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada juga perasaan
keraguan.

📖“Dan nikahilah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (dinikahi) dari
hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan
mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (An Nuur:
32)

🔴Sebagian para pemuda ada yang merasa bingung dan bimbang ketika akan menikah. Salah satu
sebabnya adalah karena belum punya pekerjaan. Dan anehnya ketika para pemuda telah mempunyai
pekerjaan pun tetap ada perasaan bimbang juga. Sebagian mereka tetap ragu dengan besaran rupiah yang
mereka dapatkan dari gajinya. Dalam pikiran mereka terbesit, “apa cukup untuk berkeluarga dengan gaji
sekian?”.

🔴Ayat tersebut merupakan jawaban buat mereka yang ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan
karena alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam masalah ini adalah
kesanggupan untuk memberi nafkah, dan terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga.
Bukan besaran rupiah yang sekarang mereka dapatkan.

🔴Nantinya Allah ‫ ﷻ‬akan menolong mereka yang menikah. Allah ‫ ﷻ‬Maha Adil, bila tanggung jawab para
pemuda bertambah – dengan kewajiban menafkahi istri-istri dan anak-anaknya, maka Allah akan
memberikan rejeki yang lebih.

🔴Tidakkah kita lihat kenyataan di masyarakat, banyak mereka yang semula miskin tidak punya apa-apa
ketika menikah, kemudian Allah ‫ ﷻ‬memberinya rejeki yang berlimpah dan mencukupkan kebutuhannya?

📋“Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah,
seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin
memelihara kehormatannya”. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan
Hakim 2: 160)

🔴Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan
pertolongan dari Allah ‫ ﷻ‬berdasarkan penegasan Rasulullah ‫ ﷺ‬dalam hadits ini. Dan pertolongan Allah ‫ﷻ‬
itu pasti datang.

📖“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu
sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa
kasih dan sayang. Sesungguhnyapada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang berfikir.” (QS. Ar-Ruum : 21)

📖“Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya
orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam
keadaan hina dina’.” (QS. Al-Mu’min : 60)

🔴Ini juga janji Allah ‫ﷻ‬, bila kita berdoa kepada Allah niscaya akan diperkenankan-Nya. Termasuk di
dalamnya ketika kita berdoa memohon diberikan pendamping hidup yang agamanya baik, penurut, dan
seterusnya. (📚wajibaca)

Anda mungkin juga menyukai