Latar belakang
Target perilaku kami lebih cenderung memilih siswa dan siswi yang masih
duduk dibangku SMP (Sekolah Menengah Pertama) karena menurut kami pada tahap
tersebut banyak remaja yang asal makan apa saja asalkan kenyang. Banyak sekali
makanan junk food yang dekat dengan kita semua yang terkadang kita tidak
menyadari. Makanan junk food meliputi makanan yang disajikan secara instan atau
cepat saji, yang banyak dari masyarakat di Indonesia menyukai dan lebih suka
makanan yang disajikan secara instans, karena harganya yang murah dan tidak
membutuhkan waktu yang lama untuk menunggu makanan tersebut untuk dinikmati.
Dan jika kita banyak mengonsumsi makanan yang cepat saji akan banyak sekali
dampak yang dapat ditimbulkan, namun hal tersebut terkadang masyarakat tidak
peduli dampak apa saja yang dapat ditimbulkan, yang penting masyarakat merasakan
kenyang.
Anak-anak Indonesia saat ini terbiasa dengan makanan cepat saji (junk food)
yang memiliki kandungan karbohidrat dan lemak yang tinggi dan rendah serat. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Asniyanti (2004) mengenai pola makan
remaja dengan kejadian obesitas pada remaja SMP di Kota Medan. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa sebanyak 31 orang atau 51,6% siswa yang
mengalami obesitas lebih sering makan makanan cepat saji. Penelitian yang dilakukan
oleh Rosenbaum (1998) juga menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara
konsumsi makanan cepat saji dengan obesitas pada anak-anak usia sekolah. Obesitas
adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan adanya kelebihan berat badan.
Kata obesitas berasal dari bahasa latin yang berarti makan berlebihan. Papila, Olds, &
Feldman (2007) menyatakan bahwa obesitas atau kegemukan terjadi jika individu
mengkonsumsi kalori yang berlebihan dari yang mereka butuhkan.
Berikut adalah artikel dari media elektronik yang menunjukkan tentang
makanan apa saja yang dapat dikatakan sebagai junk food yang diakses dari website
www.anekakuliner.com
Setiap makanan yang minim gizi dan lebih banyak merugikan tubuh adalah
kategori junk food. Ada sepuluh jenis makanan yang dicap junk food oleh WHO
(www.anekakuliner.com) kesepuluh jenis makanan tersebut di teliti pada tahun 2013.
Yang pertama adalah gorengan. Di Indonesia gorengan adalah makanan paling
“dicintai” masyarakat. Gorengan di Indonesia banyak sekali jenisnya, mulai dari
tempe goreng, bakwan, krupuk, tahu petis, dan masih banyak sederet primadona
gorengan lainya. Dibalik rasanya yang nikmat, gorengan menyimpan banyak resiko
jika dikonsumsi terlalu sering dan dalam jumlah yang berlebihan. Proses
penggorengan membuat jumlah kalorin dalam makanan meningkat. Didalam 1 sendok
minyak mengandung 120 kalori dan juga 13,6 gram lemak (lihat anekakuliner.com,
2013), selain itu didalam minyak panas, banyak kandungan-kandungan nutrisi yang
menurun, contohnya saja vitamin E, beta-carotene, dan vitamin A. Yang kedua adalah
makanan cepat saji (fast food). Dalam makanan cepat saji banyak mengandung garam,
rendah vitamin dan mineral. Beberapa jenis makanan cepat saji banyak mengandung
lemak dan kolesterol, contohnya saja humbugger dan pizza. Kandungan garam yang
terlalu tinggi dapat menyebabkan hipertensi, penyakit stroke, penyakit ginjal, dan
penyakit jantung. Ketiga adalah jeroan dan daging berlemak. Jelas sekali, jeroan dan
daging berlemak tinggi kolesterol dan “kaya raya” berunsur lemak. Tentu sudah jelas
apa yang akan terjadi jika makanan ini terlalu sering dikonsumsi. Keempat adalah
asinan. Di dalam asinan banyak mengandung garam. Selain itu dalam proses
pengasinan seringkali ditambahkan ammonium nitrit. Zat ini menimbulkan resiko
kanker hidung dan tenggorokan. Kelima adalah daging olahan. Contohnya adalah
baso, daging ham, nugget, cornet, dan lainya. Daging olahan mengandung garam,
pewarna, dan pengawet buatan. Keenam adalah makanan yang dipanggang.
Contohnya seperti steak, daging ham pada hambugger panggang, dan BBQ. Proses
pemanggangan dapat memicu zat kasinogen dalam makanan yang di panggang.
Ketujuh adalah sajian manis beku, seperti ice cream, dan frozen cake. Makanan-
makanan kegemaran para wanita ini memiliki kadar mentega yang tinggi sehingga
seringkali memicu obesitas. Kedelapan adalah manisan kering. Didalam manisan
kering terdapat garam nitrat, manisan kering akan bergabung dengan amonium di
dalam tubuh dan menghasilkan zat karsiogenik yang akan merusak organ-organ
tubuh, terutama hati. Makanan ini juga akan mengakibatkan tekanan darah tinggi dan
kerusakan ginjal (lihat anekakuliner.com, 2013) Kesembilan adalah makanan kaleng.
Banyak sekali makanan kaleng, mulai dari sarden, buah kaleng, daging sapi kaleng,
bumbu kaleng, jamur kaleng, dan masih banyak lainya. Makanan kalenglah yang
paling berbahaya, kerena didalamnya terkandung pengawet, pada buah kaleng tentu
banyak mengandung gula, pada daging atau sarden kaleng banyak mengandung
garam, pewarna buatan, dan penyedap makanan. Tentu semua mempunyai resiko.
Yang kesepuluh atau yang terakhir adalah olahan keju, contohnya adalah wippcream
keju. Jika terlalu banyak mengkonsumsi keju akan memicu obesitas yang kemudian
menaikan kadar gula darah dalam tubuh. Selain itu keju juga memiliki kadar lemak
yang tinggi, serta beberapa olahan keju menambahkan gula dalam jumlah yang
lumayan banyak. Contohnya cheese cake, cheese pie.
Maka dari itu, kita perlu memperikan pengertian kepada masyarakat,
khususnya kepada anak usia sekolah (SMP Al-Azhar 13 Surabaya) yang dekat sekali
dengan junk food untuk bisa mulai menjauhi mengonsumsi junk food dan mulai
menggemari makanan sehat. Makanan sehat merupakan makanan yang higienis dan
bergizi mengandung zat hidrat arang, protein, vitamin, dan mineral. Agar makanan
sehat bagi konsumen diperlukan persyaratan khusus antara lain cara pengolahan yang
memenuhi syarat, cara penyimpanan yang betul, dan pengangkutan yang sesuai
dengan ketentuan. Makanan sehat selain ditentukan oleh kondisi sanitasi juga di
tentukan oleh macam makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dan mineral (Mukono, 2006).
Nama :
Kelas :
Tgl/Hari :
Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang sesuai dengan Anda.
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Makanan junk food baik untuk kesehatan
KUESIONER POST-TEST
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI POLA PEMILIHAN
MAKANAN JUNK FOOD PADA PELAJAR
DI SMP AL-AZHAR 13 SURABAYA
Nama :
Kelas :
Tgl/Hari :
Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang sesuai dengan Anda.
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Makanan junk food baik untuk kesehatan
Evaluasi kuesioner
1. Aitem terlalu sedikit sehingga kurang menggambarkan komponen PMT dalam
diri subyek
Bab V Penutup
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Aneka Kuliner, (2013). Sepuluh Makanan Sampah Yang Perlu Dihindari. Diperoleh 6
November 2015, dari http://anekakuliner.com/resep/resep-khas-daerah/10-
makanan-sampah-yang-perlu-dihindari.html
Misnadiarly, (2007). Obesitas Sebagai Faktor Resiko Beberapa Penyakit. Jakarta:
Pustaka Obor Populer.
Mukono,H.J, (2006). Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Airlangga
University.
Papalia, D. E, Olds, S.W., & Feldman, R.D. (2007). Human development (10th ed).
Philadelphia: Lippicott.
Pratama, Handito. Kontruksi Sosial Orang Tua Mengenai Konsumsi Junk Food untuk
Anak di Perkotaan (Studi Deskriptif Pada Ibu Yang Memberikan Konsumsi
Junk Food Pada Anak Di Perumahan Manyar Kota Surabaya). Retrieved 11,
Dec 2015. From website: http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-
kmnts04ee021a8cfull.pdf
Rosenbaum, M. (1998). The Physiology of Body Weight Regulation: Relevance to the
Etiology of Obesity in Children. Pediatric.
Wulan, Renny S. (2008). Bahaya Makanan Cepat Saji dan Gaya Hidup Sehat.
Yogyakarta: Penerbit O².