Anda di halaman 1dari 15

Dampak Junk Food Bagi Kesehatan Tubuh

Fildzah Amaliah

Bahasa dan Sastra Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, Indonesia

Fildzah.amaliah19@mhs.uinjkt.ac.id

Abstrak

Junk food adalah makanan rendah gizi atau makanan cepat saji yang dapat dikonsumsi
oleh siapapun dan dengan cara apapun. Karena mudah dan praktis untuk di dapat maka dari itu
banyak sekali yang menyenagi junk food walaupun di sisi lain banyak memberikan dampak
negative pada kesehatan manusia. Fokus tujuan ini bertujuan untuk mengetahui kandungan apa
saja yang terdapat dalam junk food dan untuk mengetahui apa pengaruh zat additive yang ada
pada junk food bagi kesehatan manusia. Pengumpulan data yang digunakan adalah dengan
penelusuran pustaka, bersumber dari internasional kompas.com, serta menggunakan metode
penelitian deskriptif kuantitati, dengan pendekatan ilmu kesehatan. Hasil menyatakan bahwa
dampak negatif yang terjadi pada pengonsumsi junk food ialah akan menimbulkan racun pada
organ tubuh, mengganggu saluran pencernaan,dan menurunkan kekebalan tubuh.

Kata Kunci : Junk Food, Kesehatan, Manusia.

PENDAHULUAN

Dengan perubahan dan perkembangan zaman serta kemajuan teknologi yang pesat
di Negara Indonesia. Hal ini membuat seluruh masyarkat di Indonesia baik kalangan anak-
anak, remaja bahkan sampai dewasa pun merasa mudah untuk mendapatkan sesuatu yang
diinginkan tentunya dengan waktu yang cepat. Sehingga merubah pola hidup serta gaya
hidup mereka.[1]

Kebiasaan pola hidup serta gaya hidup yang mengikuti kemajuan teknologi di
Indonesia ini membuat mayoritas masyarakat Indonesia merasa harus menikmati masa-
masa kemajuan ini dengan mengubah cara berpakaian mereka, alat elektronik yang
digunakan, makanan, minuman dan lainnya. Nah disini saya akan membahas salah satu
diantaranya yaitu makanan dan minuman siap saji.

Makanan dan minuman siap saji ini biasanya dibutuhkan untuk mereka yang sedang
menonton tv kesukaannya, mengerjakan tugasnya, atau mungkin sedang berbincang-
bincang santai dengan teman-teman atau keluarganya. Ketika moment seperti ini siapapun
menginginkan sesuatu yang mudah di dapatkan tanpa harus memasak lagi, membuat lagi
atau menyeduh lagi. Akhirnya mereka memutuskan untuk memesan junk food yang hanya
menunggu sambil santai dan ketika pesanan datang tinggal saji lalu santap. Itu semua
menjadi salah satu keuntungan dalam mengonsumi junk food yaitu, mudah dan praktis
didapat.

Disisi lain menurut kutipan yang saya ambil dari karangan Fimela Editor, ia
mengatakan bahwa ada 5 keuntungan dalam mengonsumsi makanan junk food diantaranya
ialah; paling mudah ditemui, praktis, menunya cocok di semua lidah, harganya relative
murah, promosi hadiah atau tempat bermain anak-anak di restoran cepat saji jauh lebih
menarik. [2]

Namun tanpa disadari junk food juga memiliki banyak dampak buruk bagi
pengonsumsi yaitu mengandung sodium, saturated fat, dan 70% kalori serta hanya sedikit
mengandung serat yang justru sangat dibutuhkan oleh tubuh. Disisi lain apabila dilihat
tidak hanya dari kandungannya saja junk food juga banyak mengandung zat pengawet dan
zat adictif yang membuat para pengonsumsi ketagihan. Risiko terkena kanker itu sangat
besar apabila mengkonsumsi junk food baik itu kanker payudara maupun usus besar hal ini
disebabkan oleh lemak yang sangat tinggi di dalamnya. Makanan cepat saji pun dapat
merangsang osteoporosis dengan cepat ni diakibatkan protein hewani yang terkandung
didalamnya.

Selain itu junk food juga berpengaruh pada pubertas dini untuk remaja yang mana
akan memicu pengeluaran hormon yang akan berpengaruh terhadap terjadinya menarche
dan timbulnya tanda-tanda sekunder pada anak-anak lebih cepat dari usia normal. Pubertas
dini itu ditandai dengan mulainya tanda pubertas sebelum umur 8 tahun atau sebelum usia
11 tahun terjadi menarche.[3]

Junk food juga bisa menyebabkan perilaku remaja yang sering mengkonsumsinya.
Hal ini dapat terlihat dari sikap kesehariannya ketika bersama teman-temannya untuk
diskusi, bermain atau yang lainnya. Menurut icha Pamela dalam tulisannya yang berjudul
perilaku konsumsi cepat saji pada remaja dan dampak bagi kesehatannya, saat ini banyak
remaja yang menyukai junk food dan ini terlihat ketika mereka sedang bersama dengan
teman sebayanya. Makanan cepat saji pun sudah diketahui berasal dari Negara barat yang
mengandung lemak dan kalori pada umumnya. Apabila dikonsumsi dalam jumlah yang
banyak, maka dapat menyebabkan obesitas. Obesitas atau kegemukan ini dapat
menimbulkan masalah gizi lainnya. [4]
Berbagai penyakit yang didapatkan oleh para pengkonsumsi ini kurang lebih
disebabkan Karena kurangnya aktivitas fisik. Aktivitas fisik memberikan pengaruh besar
terhadap kegemukan karena berperan penting dalam pengaturan system tubuh dan
penurunan resiko penyakit lain yang disebabkan oleh gizi lebih. Asupan energy yang besar
pada anak-anak atau remaja yang mengkonsumsi junk food dalam jumlah yang banyak
tanpa diimbangi dengan aktifitas fisik yang cukup dapat menyebabkan terjadinya
kegemukan.[5]

Balita, anak sekolah, remaja, orang dewasa, dan orang lanjut usia mereka berada
pada satu golongan masyarakat dan mereka pun yang mengalami obesitas pada
umumnya.Makanan yang harus dihindari oleh penderita obesitas adalah fast food. Fast
food adalah makanan yang kalorinya tinggi tetapi rendah nutrisi, rendah vitamin, mineral,
juga serat. Harganya lebih murah dan relative rasanya lebih enak dari makanan sehat. Kini
fast food hadir dengan berbagai mavam bentuk yang menarik, yaitu seperti hamburger, hot
dog, pizza, fried chicken, crepes, sosis goreng dan es krim. [6]
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan menyusun artikel ilmiah yang
berjudul “Dampak Junk Food Bagi Kesehatan Tubuh”. Kemudian penulis akan
menganngkat pokok-pokok permasalahan meliputi apa kandungan yang terdapat dalam
junk food, dan apa pengaruh zat additive yang terdapat dalam kandungan junk food bagi
kesehatan tubuh.

Adapun tujuan penyusunan artikel ini ialah Untuk mengetahaui kandungan apa saja
yang terdapat pada junk food dan Untuk mengetahui pengaruh zat additivie bagi kesehatan.
METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan telaah kajian pustaka. Tujuan dari penelitian ini ialah
untuk menganalisis seberapa besar junk food memberikan dampak baik maupun dampak
buruk bagi pengonsumsinya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu
kesehatan, teknik pengumpulan data menggunakan daftar pustaka. Namun, itu tidak
mengurangi kelancaran dalam melakukan penelitian tersebut. Karena dibantu juga dengan
teknik dokumentasi yang mana teknik ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dari
berbagai jurnal ilmiah yang telah dikumpulkan dan tentunya sesuai dengan kebutuhan
dalam penelitian. Sumber penelitian ini berasal dari Internasional.kompas.com dalam
bentuk berita maupun karangan dan juga berasal dari jurnal-jurnal ilmiah yang sesuai
dengan judul penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Kandungan Makanan Instan atau Junk Food


Ancaman potensial yang didapatkan dari residu bahan makanan terhadap kesehatan
manusia dibagi dalam 3 katagori yaitu pertama aspek toksikologis (kategori residu bahan
makanan yang dapat bersifat racun terhadap organ-organ tubuh), aspek mikrobiologis
(mikroba dalam bahan makanan yang dapat mengganggu keseimbangan mikroba dalam
saluran pencernaan), keuda aspek imunopatologis (keberadaan residu yang dapat
menurunkan kekebalan tubuh) dan hal ini sudah dinyatakan oleh World Health
Organization (WHO) dan Food and Agricultural Organization (FAO) .[7]
Komposisi yang terdpat pada makanan cepat saji atau junk food pasti tidak lepas
dari berbagai zat aditif, seperti MSG ( Mono Sodium Glutamat), berbagai jenis pewarna
sintetis, juga pengawetseperti Natrium benzoat, dan lain-lain. Hal ini dapat dilakukan
apabila kita teliti kembali secara cermat.
Apabila menggunakan zat aditif secara berlebihan dan dikonsumsi secara terus
menerus maka akan menimbulkan banyak dampak negatif bagi kesehatan. Dampak
negatif ini tidak akan dirasakan secara langsung oleh pengonsumsi ataupun pengguna zat
aditif. Karena dampak ini dapat terjadi dalam jangka pendek maupun jangka panjang
bahkan sampai puluhan tahun kemudian baru terasa akibatnya. Maka dari itulah
kemungkinan dari pengonsumsi yang terbiasa dengan junk food tidak akan merasakannya
secara cepat.
Sebagai gambaran, kandungan zat aditif yang terdapat pada beberapa produk
makanan adalah sebagai berikut:

ZAT ADDITIVE PADA BEBERAPA PRODUK MAKANAN


No Nama Produk Jenis Makanan Kandungan Zat Additive
1 Taro Makanan Ringan NB, FF, AS, CaCO3, KB, NaB, DG,
DI, MSG
2 Chitato Makanan Ringan TBHQ,MSG, CaCO3, DG, DI,
pewarna, NaB
3 Indomie Goreng Makanan Siap Saji Fe, PK, P, pewarna, AF, MSG, KB,
SB, Aas, NB
4 Kraft Singles Makanan Pelengkap KB, NB, Kn, Nn, Re, Pt, SB, An, G
dalam Kemasan Kertas
5 Kecap Bango Bumbu dalam Botol KB, CaB, NB, MSG, P
6 Pocari Sweat Minuman dalam AS, Ns, NaCl, CaCl, Kal, Mg, Prs
kaleng
7 Oops Biskuit pewarna, Hp, NB, MSG
8 Okky Jelly I, Ks, Pe, pewarna
9 Mariza Selai AS, Ks, pewarna
10 Kopiko Permen Ga, F, Sl, pewarna, Sk, P

2. Pengaruh Zat Additive Bagi Kesehatan Tubuh


a. Bahan Pewarna

Manfaat pewarna yang digunakan dalam makanan adalah bertujuan untuk


menambah daya tarik dan meningkatkan selera makan. Tomat, wortel, kunir, kunyit,
daun pandan, dan sejenisnya adalah zat pewarna makanan yang terbuat dari tumbuhan
dan ini tidak berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Zat warna sintetik adalah jenis zat
aditif yang berbahaya jika dikonsumsi manusia. Apabila digunakan secara berlebihan dan
terus menerus, maka zat warna sintetik akan tertimbun dalam tubuh dan dapat merusak
fungsi organ-organ tertentu, terutama hati dan ginjal. Kemampuan hati sangat terbatas
apabila harus melawan zat ini. Akan tetapi, jika zat swarna sintetik ini terdapat dalam hati
maka hati pun akan dipaksa bekerja keras untuk merombak zat tersebut.

Dari organ hati, bahan aditif pewarna masuk ke dalam sistem peredaran
darah dan selanjutnya ke ginjal. Ginjal pun harus bekerja keras agar bahan pewarna
tersebut dapat dikeluarkan dari dalam tubuh. Beberapa zat-zat warna sintetik juga diduga
bersifat karsinogen atau bisa menyebabkan penyakit kanker. Hypertrophy, hyperplasia,
carcinomas kelenjar tiroid itu adalah jenis penyakit kanker hati yang disebabkan oleh zat
warna yang berada dalam ginjal dengan jangka waktu yang cukup lama dan kemudian
menimbulkan alergi.[8]

b. Bahan Pengawet

Penggunaan bahan pengawet pada makanan bertujuan untuk mencegah atas


kerusakan/pembusukan yang disebabkan oleh mikroorganisme, sehingga makanan lebih
tahan lama atau tidak mudah basi. Yang tidak membahayakan bagi kesehatan tubuh
manusia salah satunya ialah bahan pengawet alami, misalnya pemanfaatan garam dapur
untuk mengawetkan ikan asin. Namun yang membahayakan tubuh ialah bahan
penggunaan pengawet sintetik. Natrium benzoat, BHT (butil hidroksi toluena), BHA
(butil hidroksi anisol), kalium nitrat, asam sitrat, kalium nitrit, dan sejenisnya adalah
beberapa contoh dari bahan pengawet sintetik. Bahan pengawet yang sering digunakan
oleh industri untuk mengawetkan makanan kaleng adalah bahan-bahan pengawet sintetik.
BHT dan BHA dengsn asam sitrat juga sering digunakan untuk mengawetkan
minyak agar tidak tengik. Nitrit biasa dipakai manusia untuk mengawetkan daging,
padahal zat aditif ini dapat bereaksi dengan gugus amino dalam daging dan membentuk
nitrosamina yang bersifat racun dan karsinogen.apabila orang yang alergi terhadapa
aspirin menggunakan bahan pengawet sejenis BHT&BHA maka akan menyebabkan
kelainan kromosom pada tubuhnya.

c. Pemanis Buatan
1) Macam – Macam Pemanis Buatan
Pertama siklamat, sudah lama diteliti tidak dianjurkan untuk anak, kerap dicampur
dengan pemanis lain. Citarasanya, menyenangkan, karena bisa menutupi rasa pahit dan
mempertajam rasa dari campuran. Di Negara Amerika sudah lama dilarang karena secara
signifikan meningkatkan kejadian tumor buli – buli setelah penggunaan” siklamat dan
sakarin sebanyak 2500mg /kg/hari. Kedua sakarin; (sweet and low) sudah dikenal 100
tahun lalu, namun masih diselidiki apakah mengandung zat Karsinogenik. manisnya 700
kali gula Aspartame; Nutrasweet,Equal) mengandung berbagai toksin yang meyebabkan
gejala sakit kepala, alergi, dan gejala penyakit autoimun (autoimmune disease) serta
menyebabkan penumpukan formaldehide yang merusak syaraf otak Sucralose; Klorinasi
gula(sucrose), sudah bayak ditemukan efek samping seperti timbul rasa cemas, serangan
panik, sakit kepala, gelisah, alergi dan diare. Ketiga xylitol; biasanya akan terasa dingin
jika mencair dalam mulut, sering dipakai pada permen , tablet hisap Sorbitol; sudah
dipakai selama 50 tahun terakhir. Xylitol ini apabila digunakan sebagai pemanis, rasanya
lembut dan akan memberi efek dingin pada mulut.[9]
2) Dampak bagi tubuh:
Salah satu dampaknya ialah dapat meningkatkan resiko Obesitas, Meskipun
mengandung rendah kalori, pemanis buatan dapat meningkatkan nafsu anak untuk
mengkonsumsi makanan yang rasanya manis. Rasa nafsu inilah yang dapat
meningkatkan resiko obesitas dan itu bisa terjadi karena tingginya proses metabolisme
dalam tubuh. Jadi anak akan mencari makanan manis lain dan meningkatkan asupan
kalori mereka sehingga, bisa terjadi kelebihan berat badan. Selain meningkatkan resiko
obesitas pengaruh pemanis buatan ini bila sering dikonsumsi adalah dapat menyebabkan
Karies gigi Diabetes Mellitus Panyakit kardiovaskuler, asteroklerosis Behavioral
disturbance (sakit kepala, ganguan belajar, emosi dan mental). [10]
Pemanis buatan juga dapat menyebabkan kanker kantong kemih
(saccarin),gangguan saraf dan tumor otak (aspartan),mutagenik.
3) Mono Sodium Glutamat (MSG)
MSG adalah excitotoxin yaitu zat kimia yang merangsang dan dapat mematikan
sel-sel otak, hal ini berdasarkan dari hasil pemikiran Russell Blaylock, penulis buku
Excitotoxins – The Taste That Kills. Blaylock pun menyatakan bahwa MSG dapat
memperburuk gangguan saraf degeneratif seperti alzheimer, penyakit Parkinson, autisme
serta ADD (attention deficit disorder).
MSG juga dapat meningkatkan risiko dan kecepatan pertumbuhan sel-sel kanker.
Ketika konsumsi glutamat ditingkatkan, kanker akan tumbuh dengan cepat, dan
kemudian ketika glutamat diberhentikan, secara dramatis pertumbuhan kanker melambat.
Para peneliti telah melakukan beberapa eksperimen di mana mereka menggunakan
pemblokir glutamat yang dikombinasi dengan pengobatan konvensional, seperti
kemoterapi, dan hasilnya sangat baik. Pemblokiran glutamat secara teliti dapat
meningkatkan efektivitas obat-obat anti kanker. MSG kerusakan otak,kelainan hati,
trauma, hipertensi, stress, demam tinggi, mempercepat proses penuaan, alergi kulit, mual,
muntah, migren, asma, ketidakmampuan belajar, dan depresi. [11]
Menurut Blaylock berikut adalah beberapa efek samping dan gangguan spesifik
yang berhubungan dengan MSG :
- Hilang ingatan
- Mual
- Alergi
- Ruam
- Serangan asma
- Sakit kepala
- Mulut terasa kering
- Kejang
Hal lain yang juga yang perlu diwaspadai dari makanan cepat saji adalah bahaya
yang terdapat pada kemasan. Menurut Ketua Federasi Pengemasan Indonesia Hengky
Darmawan di Indonesia sistem pengemasannya baru 10% yang sesuai aturan SNI.
Pemilihan jenis kemasan harus memperhatikan food grade dan food safety (Kompas,
2003)[12]. Umumnya produsen jarang mempertimbangkan faktor kesehatan. Produsen
memilih kemasan dengan pertimbangan tampilan yang menarik, melindungi produk
yang dikemas dan faktor ekonomis.
Bahan kemasan yang selama ini digunakan memiliki beberapa dampak negatif
bagi kesehatan, diantaranya: plastik atau styrofoam (pembungkus mie instant dan
nugget) yang bersifat mutagenik (mengubah gen) dan karsinogenik,PVC (polyvinyl
clorida untuk pembungkus kembang gula) yang dapat menghambat produksi hormon
testosteron (Atterwill dan Flack, 1992) , macam-macam kaleng (makanan buah, susu,
makanan lauk-pauk) disinyalir mengandung timbal (Pb) dan VCM (Vinyl Chlorid
Monomer) yang bersifat karsinogenik yaitu memacu sel kanker (Media Indonesia,
2003).[12] Dampak positif mengkonsumsi makanan siap saji ialah :
- Hemat waktu dan biaya
- Praktis
- Mudah dalam persiapan
- Mudah ditemukan/didapat
- Dampak negative mengkonsumsi makanan siap saji:
- Kurang dalam kandungan gizi
- Banyak mengandung Bahan Tambahan Pangan
- Bisa menyebabkan gangguan kesehatan/efek dalam jangka panjang sebab : -
Kandungan garam sodium dan karbohidratnya sangat tinggi
- Makanan cepat saji mengandung bahan penyedap buatan seperti Monosodium
Glutamat (Vetsin) yang membuat makanan terasa terlalu gurih ketika dikonsumsi. Juga
mengandung sakarin dan gula bit, sehingga makanan menjadi terlalu manis, akibatnya
sulit diserap oleh tubuh.
- Bahan penyedap dan pengawet buatan yang membuat jenis makanan berwarna-
warni jika dikonsumsi terus menerus akan membahayakan tubuh, sebab zat pewarna ini
berasal dari bahan kimia.
- Dapat dikatakan pemborosan atau penghamburan uang, makanan ringan banyak
disukai karena kemasannya bagus, menarik, iklannya terus menerus ditayangkan di
televise. Hal ini yang membuat orang penasaran dan tertarik untuk mencoba makanan
tersebut.
- Dapat mengurangi selera makan seseorang, sehingga dapat menghambat
pertumbuhan.
3. Upaya Meminimalisasi Dampak Negatif sering Mengkonsumsi Junk Food
Berikut ini upaya untuk mengurangi dan meminimalisasi dampak negatif zat
aditif makanan dapat di upayakan dengan beberapa cara antara lain:
a. Secara Internal
Meminimalisir konsumsi makanan siap saji, meningkatkan konsumsi sayur dan
buah-buahan serta mengkonsumsi vitamin. Ada beberapa vitamin yang diduga
mengandung zat antikarsinogen diantaranya adalah Vitamin A, C, E banyak
terdapat dalam sayur dan buah; asam folat terdapat dalam brokoli, bayam dan
asparagus sperti: Betakaroten, Vitamin B3 (niasin), vitamin D dalam bentuk aktif
(1.25-hidroksi) terdapat pada mentega, susu, kuning telur, hati, beras dan
ikan.Memberi pengertian dan informasi kepada keluarga tentang bahaya zat aditif,
mengawasi, mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan dan membiasakan
membawa bekal makanan sehat dari rumah untuk berpergian baik ke sekolah,
kampus ataupun tempat kerja[13].
b. Secara Eksternal
Produsen diperlukan untuk kesadaran dan tanggung jawab produsen
terhadap penggunaan zat aditif pada bahan pangan yang diproduksikan,
memberikan informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif yang
ditambahkan Pemerintah tanpa mengurangi atau merahasiakannya; melakukan
pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar aturan yang berlaku.
Tetap meneruskan kegiatan PMT-AS (Program Makanan Tambahan-Anak
Sekolah) dengan memanfaatkan sumber makanan lokal.Non-pemerintah (LSM);
memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen, mendorong peran masyarakat
sebagai pengawas kebijakan publik, mengantisipasi kebijakan global yang
berdampak pada konsumen, melakukan pengawasan dan bertindak sebagai
pembelaan untuk konsumen.[13]
4. Tips untuk Menghindari Makanan dan minuman Instant atau Siap Saji
Disini ada beberpa tips sehat dala mengkonsumsi fried chicken. Fried chicken
bukan hanya digemari di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Umumnya ayam
yang disajikan adalah ayam ras yang dikembangbiakan dengan suntikan hormon
sehingga tidak baik untuk tubuh. Kandungan minyak dan lemaknya sangat tinggi
karena ayam digoreng dengan suhu yang tinggi ini mrnyrbabkan penyerapan yang
dilakukan meinyak pun lebih tinggi atau sangat banyak. Untuk meminimalisir bahaya
junk food ini, kita bisa menyisihkan kulit ayam ketika ingin dikonsumsi sehingga
hanya mengkonsumsi bagian dari ayam. Kulit ayam mengandung banyak lemak.
Pilihlah dada ayam daripada bagian paha karena kandungan lemakn bagian dada ayam
lebih sedikit. Saat mengkonsumsi ayam lebih baik didampingi dengan menu yang
sehat seperti salad sayur. Kemudian tips sehat mengkonsumi nugget dan sosis. Sosis
dan nugget adalah junk food andalan ibu rumah tangga bila malas memasak karena
hanya tinggal menggorengnya di dalam minyak panas sebagai lauk pauk ataupun
jajanan untuk keluarga di rumah. Sebenarnya sosis dan nugget mengandung banyak
sekali bahan perwarna dan pengawet buatan yang bisa memperberat kerja ginjal.
Bahan yang digunakan untuk membuat makanan ini juga tidak diketahui dengan pasti.
Bisa saja yang dipakai itu adalah tulang rawan, jeroan dan kulit yang bila dikonsumsi
berlebihan tidak baik untuk kesehatan tubuh. Alangkah lebih baik bila kita
mengkonsumsi junk food dalam porsi kecil bila perlu berbagilah dengan teman jangan
memakannya sendirian. Jangan lupa untuk tetap konsumsi buah dan sayur untuk
mengurangi bahaya junk food yang kita santap. Selanjutnya ialah tips sehat
mengkonsumsi bakso. Bakso merupakan junk food yang bisa dijumpai di mana-mana
baik itu di pinggir jalan hingga di restoran berkelas pun ada menu bakso.
Mengkonsumsi bakso juga tak boleh sembarangan bila tidak ingin merasakan bahaya
junk food terhadap kesehatan tubuh. Bakso sangat kurang sehat untuk dikonsumsi
harian karena daging yang digunakan untuk membuatnya itu biasanya mengandung
banyak lemak yang bisa memicu penumpukan kolesterol di dalam tubuh
pengkonsumsi. Bahkan ada juga penjual yang mencampur bakso dengan formalin dan
boraks. Bila ingin membeli bakso, mintalah kepada penjual untuk tidak menambahkan
MSG atau micin. Kemudian dapat diperhatikan saos yang digunakan oleh para
penjual. Bila tergolong tidak sehat, lebih baik tidak menggunakan saos tersebut. Tak
ada salahnya bila pembeli meminta kepada penjual memberi lebih banyak sayur
seperti tauge dan sawi untuk memenuhi kebutuhan serat dalam tubuh. Ketahuilah
dampak buruk dan resiko penyakit yang bisa ditimbulkan dari makanan siap saji atau
junk food. Salah atu cara ampuh untuk menghentikan suatu kebiasaan buruk adalah
dengan mengetahui dampak negative dan resiko yang biasa ditimbulkan dari kebiasaan
buruk tersebut. Mengkonsumsi makanan siap saji atau junk food yang kurang nutrisi
memberikan dampak yang sangat tidak baik bagi kesehatan tubuh manusia. Mulai dari
masalah kegemukan, ancaman resiko terkena berbagai macam penyakit berbahaya dan
mematikan, menurunnya kondisi kesehatan tubuh, sangat berdampak pada kondisi
psikis yaitu bisa menimbulkan depresi.Ketahui kandungan gizi yang anda makan.
Dengan mengetahui kandungan gizi dari makanan yang dimakan, anda akan lebih
mudah mengatur keinginan untuk membeli makanan siap saji.Bulatkan tekad untuk
berhenti mengkonsumsi makanan siap saji. Setelah mengetahui kerugian-kerugian dan
dampak negative junk food bagi tubuh anda, tentunya saat ini sudah muncul niat
dalam diri masing-masing untuk menghentikan atau mengurangi kebiasaan buruk
tersebut. Selanjutnya, bulatkan tekat untuk berhenti mengkonsumsi makan junk food
dengan menghindari restoran junk food food. Perlahan-lahan beralihlah ke makanan
yang sehat seperti buah dan sayuran. kemudian tumbuhkanlah kecintaan pada
makanan sehat. Belajar memasak menjadi hal yang sangat baik untuk kesehtan
maupun meningkatkan hobi baru sapalagi untuk perempuan. Apabila sudah meniliki
kecintaan yang besar terhadap dunia masak-memasak maka akan timbul dengan
sendirinya keinginan untuk memasak sendiri aneka makanan yang inginkan. Serta
utamakanlah memasak makanan yang sehat atau yang mengandung 4 sehat 5
sempurna.
KESIMPULAN

Berdasarkan pernyataan dari World Health Organization (WHO) dan Food and
Agricultural Organization (FAO) menyatakan bahwa ancaman potensial dari residu
bahan makanan terhadap kesehatan manusia dibagi dalam 3 katagori yaitu aspek
toksikologis (kategori residu bahan makanan yang dapat bersifat racun terhadap organ-
organ tubuh), aspek mikrobiologis (mikroba dalam bahan makanan yang dapat
mengganggu keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan), aspek
imunopatologis (keberadaan residu yang dapat menurunkan kekebalan tubuh).
Apabila dicermati kembali komposisi pada makanan cepat saji atau junk food pasti
tidak lepas dari berbagai zat aditif, seperti MSG ( Mono Sodium Glutamat), berbagai
jenis pewarna sintetis, juga pengawetseperti Natrium benzoat, dll. dampak negatif zat
aditif yang terkandung dalam makanan cepat saji bisa terjadi sacara langsung maupun
tidak langsung, bisa terjadi dalam jangka pendek maupun jangka panjang bahkan
hingga puluhan tahun kemudian baru terasa akibatnya. Zat aditif yang terdapat pada
junk food ini berbagai macam dan memiliki pengaruh yang berbeda-beda bagi
kesehatan tubuh diantaranya ialah Bahan pewarna yang mengandung Zat-zat warna
sintetik tertentu juga diduga bersifat karsinogen atau bisa menyebabkan penyakit
kanker. Zat Warna menimbulkan alergi, menimbulkan kanker hati, menyebabkan
hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid, Bahan pengawet seperti
BHT&BHA menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi terhadap
aspirin, dan Pemanis buatan yang berlebihan akan meningkatkan resiko obesitas,
karies gigi Diabetes Mellitus Panyakit kardiovaskuler, asteroklerosis Behavioral
disturbance (sakit kepala, ganguan belajar, emosi dan mental).
PENGAKUAN

Saya ucapkan beribu-ribu terimakasih kepada Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia
yang saya hormati yaitu, Dr.Zubair, M.Ag. yang telah membimbing saya dan teman-
teman secara baik dan sangat betahap sehingga kami memahami betul proses
pembuatan proposal penelitian sehingga diubah menjadi Artikel Ilmiah. Dengan
segenap jiwa dan raga yang diberikan tak pernah lelah meski dalam keadaan seperti ini
bapak masih menyempatkan dan merelakan waktu bapak untuk membimbing kami
ketika di waktu kuliah meskipun di luar jam kuliah untuk melakukan konsultasi.
Semoga bapak dan keluarga selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT. Aamiin.
Dan juga terimakasih untuk ayah saya yang telah memfasilitasi laptop, kouta dan
lainnya sehingga saya dapat menyusun artikel ini dengan baik meski hanya melalui
dafta pustaka. Usaha nya yang selalu membuat saya tercengang untuk sellu
menyelesaikan tugas-tugas kuliah terutama meminta pendapatnya tentang tema ini
sehingga membantu saya untuk menyelasaikannya.
Penulis menyadari bahwa artikel ini masih jauh dari kata sempurna, dikarenakan
terbatasnnya pengamatan, pengetahuan maupun pengalaman dalam penyusunannya.
Oleh karena itu, penulis meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan ini
ataupun mendapatkan kesamaan yang belum penulis cantumkan dengan referensi.
Semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak.
REFERENSI

[1] S. Sutrisno, D. C. Pratiwi, I. Istiqomah, K. J. Baba, L. E. Rifani, and M. A. Ningtyas,


“Edukasi Bahaya Junk Food (Makanan dan Snack) dan Jajan Sembarangan dikalangan
Remaja,” Journal of Community Engagement in Health, vol. 1, no. 1, pp. 7–10, Mar.
2018.
[2] Fimela.com, “5 Keuntungan Makan Junk Food,” fimela.com, Feb. 02, 2012.
https://www.fimela.com/lifestyle-relationship/read/3506975/5-keuntungan-makan-
junk-food (accessed Apr. 27, 2020).
[3] K. Kunci, “Junk Food Consumption and Early Puberty,” p. 4.
[4] I. Pamelia, “Perilaku Konsumsi Makanan Cepat Saji pada Remaja dan Dampaknya
bagi Kesehatan,” IKESMA, vol. 14, no. 2, pp. 144–153, Sep. 2018, doi:
10.19184/ikesma.v14i2.10459.
[5] “Konsumsi Fast Food, Soft Drink, Aktivitas Fisik, dan Kejadian Overweight Siswa
Sekolah Dasar di Jakarta | Putri | Indonesian Journal of Human Nutrition.”
https://ijhn.ub.ac.id/index.php/ijhn/article/view/191 (accessed Mar. 21, 2020).
[6] “Hubungan Konsumsi Junk Food Dengan Kolesterol Total Dan Obesitas Pada Anak
Usia 10-12 Tahun di SDN Kecamatan Tanjungkarang Timur Kota Bandar Lampung |
Suroso | Jurnal Analis Kesehatan.” http://www.ejurnal.poltekkes-
tjk.ac.id/index.php/JANALISKES/article/view/265 (accessed Mar. 21, 2020).
[7] “Makalah Bahaya Junk Food.” https://graphermuda.blogspot.com/2016/03/makalah-
bahaya-junk-food.html#more (accessed Mar. 14, 2020).
[8] Kompasiana.com, “Eksistensi Junk Food di Zaman Milenial,” KOMPASIANA.
https://www.kompasiana.com/demasekar3618/5e807d98097f363a581995a2/eksistensi-
junk-food-di-jaman-milenial (accessed Apr. 27, 2020).
[9] “Menghindari Makanan dan Minuman Instan Menjadikan Remaja yang Sehat dan
Berprestasi « Elsa Himalia.” http://blog.ub.ac.id/elsahimalia/2014/01/05/menghindari-
makanan-dan-minuman-instan-menjadikan-remaja-yang-sehat-dan-berprestasi-3/
(accessed Apr. 30, 2020).
[10] D. oleh Unknown, “Bahaya Junk Food.”
http://jurnalilmiahtp2013.blogspot.com/2013/12/bahaya-junk-food.html (accessed Mar.
28, 2020).
[11] “Dampak MSG bagi Kesehatan Anak,” Pascasarjana - Universitas Jember, Feb.
28, 2017. http://pasca.unej.ac.id/dampak-msg-bagi-kesehatan-anak/ (accessed Apr. 30,
2020).
[12] “Dampak Negatif Makanan Cepat Saji Bagi Kesehatan,” Ibu dan Balita.
https://www.ibudanbalita.com/forum/diskusi/Dampak-negatif-makanan-cepat-saji-
bagi-kesehatan (accessed Apr. 30, 2020).
[13] “ISBD_Devid Faila Yunitasari_E.”
https://aishahilmi.blogspot.com/2017/01/isbddevid-faila-yunitasarie.html (accessed
Apr. 30, 2020).

Anda mungkin juga menyukai