Anda di halaman 1dari 8

Memotret Kualitas Lingkungan

Kawasan Teluk Tomini

Pengarah:
Ridwan D. Tamin

Penyusun:
Erik Teguh Primiantoro
Dantje William Kawer
Firna Sofianti
Hamidah
Rotua Lelawaty Simamora
Faisal Muis
Abdul Karim

Kementerian Negara Lingkungan Hidup


Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional
Sulawesi, Maluku dan Papua

Makassar©2009
Sambutan
Kepala Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional
Sulawesi Maluku Papua, KLH

Kawasan Teluk Tomini telah ditetapkan sebagai salah satu dari 26 kawasan
andalan laut nasional. Potensi sumberdaya pesisir dan lautnya sangat
berlimpah untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata bahari dan
lumbung pangan nasional. Tak heran jika pada tahun 2003 Presiden
Megawati mencanangkan kawasan Teluk Tomini ini sebagai pintu Gerbang
Mina Bahari. Tahun 2008, Menteri Negara Percepatan Daerah Tertinggal
juga meluncurkan program Percepatan Pembangunan Kawasan Teluk
Tomini Secara Berkelanjutan.

Antara tahun 2007-2008 kami melakukan pemantauan kualitas lingkungan


pesisir laut dibantu oleh tiga pusat studi lingkungan (UNSRAT, UNG dan
UNTAD). Hasilnya menunjukkan bahwa kondisi aset sumberdaya pesisir
laut di berbagai lokasi telah tercemar dan mengalami kerusakan. Ini adalah
sinyal penting bagi semua stakeholder agar lebih aware mengelola kawasan
ini. Tanpa peduli dengan kondisi ekosistem Teluk Tomini, maka bisa
dipastikan bahwa manfaat yang didapat dari berbagai program di atas tidak
akan sustainable.

Aset Tomini harus dijaga dan dipantau bersama. Target pemulihan harus
jelas dan terukur. Dasar hukum untuk menjaga kualitas lingkungan hidup di
kawasan pesisir sangat jelas. Pasal 13 dan 14 UU No. 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah menegaskan bahwa
pelestarian/pengendalian lingkungan hidup adalah urusan wajib propinsi
dan kabupaten/kota. Begitu pula dalam lampiran PP No. 38 tahun 2007,
pengendalian pencemaran dan/atau perusakan pesisir laut merupakan
salah satu dari 18 urusan pemerintahan di bidang lingkungan hidup yang
wajib dilaksanakan oleh daerah. Untuk landasan bagi pelaksanaan
pengendalian pencemaran dan perusakan pesisir dan laut, Pemerintah
telah menetapkan beberapa Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri, dan
sebagainya. Ini adalah tools untuk menjaga dan mengelola berbagai aset
yang kita miliki, termasuk Teluk Tomini.

Buku ini hanyalah menyajikan sedikit saja atas apa yang telah kami inisiasi
bersama 3 pusat studi lingkungan di Sulawesi Utara, Gorontalo dan
Sulawesi Tengah. Akhir kata kami sangat menghargai kelompok kerja yang
telah berusaha menyusun buku ini. Semoga apa yang terangkum di
dalamnya dapat menjadi salah satu referensi dan memberikan inspirasi bagi
berbagai pihak, khususnya Pemerintah Daerah.

Makassar, April 2009

Ridwan D.Tamin
Kata Pengantar

Indonesia begitu kaya dengan kawasan pesisir. Satu yang terpenting di


antaranya adalah Teluk Tomini yang juga merupakan teluk terbesar yang
tepat berada pada garis khatulistiwa. Ekosistem ini menyimpan keindahan
dan potensi alam yang luar biasa. Secara sosial, ekonomi, dan ekologi,
keberadaannya sangat signifikan.

Tapi saat ini sejumlah ancaman menghadang. Fakta di lapangan


menunjukkan bahwa aktivitas berlabel pembangunan dan sejumlah
kepentingan sesaat telah membuat banyak spot pada ekosistem yang
berada di Zona Wallacea tersebut dalam kondisi rusak. Tekanan-tekanan
dari aktivitas lahan di sekitarnya akan mempengaruhi kualitas ekosistem
Teluk Tomini.

Buku ini memaparkan hasil pemantauan kualitas lingkungan pesisir dan laut
di kawasan ekosistem Teluk Tomini, terutama kondisi mangrove, padang
lamun dan terumbu karang. Di sini dipaparkan juga hasil pemantauan
kualitas air laut sekitar pelabuhan dan pantai wisata yang lokasinya berada
di di dalam ekosistem Teluk Tomini. Selain itu, hal yang sangat penting
adalah kondisi lahan daratan yang mempengaruhi teluk. Kami sajikan pula
di sini tinjauan kondisi tutupan lahan di DAS yang berada di sekitar Teluk
Tomini.

Tantangan terbesar sesungguhnya adalah bagaimana ekosistem ini dapat


terus eksis tanpa luka melalui kolaborasi antar berbagai stakeholder,
terpadu dan berkelanjutan. Apalagi ekosistem ini merupakan irisan antara 3
propinsi, Gorontalo, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.

Fakta-fakta hasil pemantauan hendaknya menjadi bahan pengambilan


keputusan dalam pengelolaan ekosistem ini.

Semoga informasi dalam buku ini bermanfaat.

Penyusun
Daftar Isi

Sambutan .......................................................................................... .i
Kata Pengantar .................................................................................. .ii
Daftar Isi ............................................................................................ .iii
Daftar Tabel ........................................................................................ .iv
Daftar Gambar .................................................................................... v
1. Pendahuluan .......................................................................... 1
.......
1. Latar 1
Belakang ......................................................................
2. Tujuan, Sasaran dan 3
Ouput ..................................................
3. Metodologi ......................................................................... 3
....
2. Kualitas Lingkungan Pesisir-Laut Teluk 4
Tomini ............................
1. Kondisi Terumbu Karang, Padang Lamun dan 4
Mangrove ....
2. Kualitas dan Status Mutu Air 11
Laut .........................................
3. Kualitas Lingkungan DAS Kawasan Teluk 16
Tomini ........................
4. Penutup ................................................................................... 19
......
Lampiran-Lampiran
Lampiran 1. Propinsi dan Kabupaten/Kota di Kawasan Ekosistem Teluk
Tomini ..................................................................................... 20
Lampiran 2. Kawasan Lindung Nasional sesuai dengan Lampiran VIII PP 21
No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN yang terdapat dalam
Kawasan Teluk Tomini (DAS dan Pesisir-Laut Teluk Tomini)

Lampiran 3. Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan (KBKL) untuk


Ekosistem Pesisir-Laut .................................................. 22

Lampiran 4a. Baku Mutu Air Laut untuk Perairan Pelabuhan


(KEPMENLH No. 51/2004) .......................................... 23
Lampiran 4b. Baku Mutu Air Laut untuk Wisata Bahari
(KEPMENLH No. 51/2004) .......................................... 24
Lampiran 4a. Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut
(KEPMENLH No. 51/2004)........................................... 25
Daftar Tabel

1. Status/Kondisi terumbu karang di kepulauan Togean tahun


1998 dan 2004 ........................................................................... 5

2. Kondisi terumbu karang di Parigi Moutong 2006-2008 .............. 8

3. Status Kondisi Hutan Mangrove Teluk Tomini di Propinsi


Gorontalo 2007 .......................................................................... 9

4. Status mutu air laut di perairan ekosistem mangrove di


kawasan Teluk Tomini tahun 2008 ............................................ 12

5. Status mutu air laut di perairan ekosistem padang lamun di


kawasan Teluk Tomini tahun 2008 ............................................ 13

6. Status mutu air laut di perairan ekosistem terumbu karang di


kawasan Teluk Tomini tahun 2008 ............................................ 13

7. Status mutu air laut di kawasan perairan wisata bahari di 14


kawasan Teluk Tomini tahun 2008 ...........................................

8. Status mutu air laut di kawasan perairan pelabuhan tahun 14


2008 ...........................................................................................

9. Kualitas kawasan lindung 23 DAS di Kawasan Teluk Tomini 17


DAFTAR GAMBAR

1. Kawasan Teluk Tomini yang mencakup tiga provinsi(Sulawesi 1


Utara,Gorontalo dan Sulawesi Tengah).........................................

2. Kondisi terumbu karang di Kabupaten Bolmong, Propinsi 6


Sulawedsi Utara tahun 2007..........................................................
3. Lokasi pengukuran kondisi kerusakan terumbu karang di 7
Kabupaten Bolmong Propinsi Sulawesi Utara ..............................

4. Kondisi terumbu karang di Propinsi Gorontalo tahun 2007 .......... 7


5. Lokasi pengukuran kondisi kerusakan terumbu karang di Propinsi 8
Gorontalo ......................................................................

6. Lokasi pengukuran kondisi kerusakan ekosistem mangrove di 9


Propinsi Gorontalo ........................................................................

7. Lokasi pengukuran kondisi kerusakan ekosistem padang lamun di 10


Propinsi Sulawesi Utara.............................................................

8. Kondisi padang lamun di Kabupaten Bolmong, Propinsi Sulawesi 10


Utara tahun 2007 ..........................................................................

9. Lokasi-lokasi pemantauan kualitas air laut di kawasan pesisir laut 11


Teluk Tomini yang terdapat di Propinsi Gorontalo .................

10 Peta 23 DAS di Kawasan Teluk Tomini ........................................ 16


.
11. Tutupan lahan dalam kawasan lindung di DAS Limboto, DAS 18
Bolango dan DAS Bone. ...............................................................

Anda mungkin juga menyukai