TATALAKSANA KASUS
Terapi medikamentosa
Bronkodilator
Secara inhalasi (MDI/metered dose inhalation)
Rutin (bila gejala menetap, kapasitas fungsional rendah
atau sering kambuh sesak) atau hanya bila diperlukan
(kapasitas fungsional baik dan kambuh kurang dari 2
kali/tahun)
3 golongan:
- Agonis b-2: fenopterol, salbutamol, albuterol,
terbutalin, formoterol, salmeterol.
- Antikolinergik : ipratropium bromid, oksitropium
bromid
- Metilxantin : teofilin lepas lambat, bila kombinasi
agonis b-2 dan steroid belum memuaskan
Dianjurkan bronkodilator kombinasi daripada
meningkatkan dosis bronkodilator monoterapi
Steroid, pada :
PPOK yang menunjukkan respons pada uji steroid
PPOK dengan golongan C dan D
Eksaserbasi Akut
Obat-obat tambahan lain
Mukolitik (mukokinetik, mukoregulator): ambroksol,
karbosistein, gliserol iodida
Antioksidan : N-asetil-sistein
Imunoregulator (imunostimulator, imunomodulator): tidak
ruting
Antitusif: tidak rutin
Vaksinasi : influenza, pneumokok.
15. Referensi Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Dalam: Alwi I, Salim
S, Hidayat R, Kurniawan J, Tahapary DL, editors. Panduan
Praktik Klinis Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Indonesia. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2015.
p. 746-53.