arteri. (Hiper artinya Berlebihan, Tensi artinya Tekanan/Tegangan; Jadi, Hipertensi adalah
Gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas nilai
normal.)
Klasifikasi Hipertensi
PATOFISIOLOGI
Banyak faktor yang mengontrol tekanan darah berkontribusi secara potensial dalam
- Meningkatnya aktifitas sistem saraf simpatik (tonus simpatis dan/atau variasi diurnal),
II dan aldosteron
- Defisiensi vasodilator seperti prostasiklin, nitrik oxida (NO), dan peptide natriuretik
- Perubahan dalam ekspresi sistem kallikrein-kinin yang mempengaruhi tonus vaskular dan
ginjal
- Diabetes mellitus
- Resistensi insulin
- Obesitas
Pengelolaan pasien dengan hipertensi memerlukan suatu strategi tertentu yang menguntungkan
untuk menjaga kestabilan tekanan darah selam periode perawatan, khususnya apabila saat
perawatan memerlukan intervensi anestesi lokal yang mengandung vasokonstriktor. Oleh karena
itu seleksi vasokonstriktor berdasarkan durasi yang dibutuhkan, keprluan hemostasis dan kondisi
sistemik penyerta pada pasien. Penggunaan vasokonstriktor merupakan kontra indikasi pada
kondisi : angina yang tidak stabil, infark jantung dan stroke (< 6 bulan), operasi by pass arteri
koroner (<3 bulan), hipertensi yang tidak terkontrol, gagal jantung parah, sensitif sulfitem dan
phaechromocytoma. Ada beberapa pasien tertentu meskipun dalam kondisi tekanan darah normal
namun sensitif terhadap vasokonstriktor dan akan memberikan respon yang berkepanjangan
terhadap vasokonstriktor khususnya epineprin, dan hal ini tidak bisa diprediksi sebelumnya.
Ada dua strategi dalam perawatan gigi pada pasien hipertensi yaitu strategi preventif dan
kuratif (Tabel.3) dan perhatian yang sangat besar harus diberikan khususnya ada kemungkinan
selama perawatan gigi. Pada strategi preventif meliputi semua tindakan untuk mengontrol
tekanan darah pasien selama periode perawatan dan semua tindakan preventif dalam bidang
kedokteran gigi sendiri (yang meliputi kontrol plak, flouridasi dll). Tindakan preventif yang
efektif untuk mengontrol tensi pasien meliputi kontrol kecemasan dan stress, pemilihan anestesi ,
Prosedur dental yang lama dan stressful sebaiknya dihindarkan. Pemberian sedatif peroral
(Benzodiazepine 5 mg malam sebelum tidur dan 1 jam sebelum tindakan perawatan) cukup
membantu mengurangi stress, Penggunaan sedasi dengan Nitrou Oxide (N20) dapat menurunkan
tekanan darah sistole dan diastole sampai 10-15 mmHg kira-kira 10 menit setelah pemberian dan
selanjutnya dapat dilakukan anestesi lokal dengan atau tanpa vasokonstriktor. Anestesi lokal
merupakan peilihan terbaik untuk pasien dengan hipertensi dibanding anestesi umum, pemberian