Modul TUna GRahita Bener
Modul TUna GRahita Bener
MAKALAH
Olahraga Adaptif
Disusun Oleh :
Edwin Maulana Sandya 180621637571
S1 ILMU KEOLAHRAGAAN
DESEMBER 2019
Pendahuluan
Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda
dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi
atau fisik. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang menyimpang dari anak normal
pada karakteristik mental, fisikal, atau sosial sehingga memerlukan modifikasi pelaksanaan
persekolahan atau layanan pendidikan luar biasa supaya dapat berkembang sesuai dengan
kapasitasnya (Edi Purwanto,1996:2).
Hampir semua jenis ketunaan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) memiliki problem
dalam ranah psikomotor. Masalah psikomotor sebagai akibat dari keterbatasan kemampuan
sensomotorik, keterbatasan dalam kemampuan belajar. Sebagian ABK bermasalah dalam
interaksi sosial dan tingkah laku. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa peranan pendidikan
jasmani bagi ABK sangat besar dan akan mampu mengembangkan dan mengkoreksi kelainan
dan keterbatasan tersebut.( Wibawanto, 2013). Jadi olahraga adaptif adalah Metode Olahraga
yang disesuaikan dengan kapasistas fungsional tubuh seseorang. Tidak ada pemaksaan
gerakan, intensitas dan frekuensi dalam melakukan olahraga ini (Posted by jayapustaka. Friday,
July 6, 2007).
Tunagrahita merupakan sebuah istilah bagi mereka yang mengalami gangguan mental
ataupun keterbelakangan mental khususnya dalam hal kecerdasan. Masyarakat sering
memberikan sebutan-sebutan lain bagi anak tunagrahita. Diantara sebutan-sebutan lain
mengenai anak tuna grahita yaitu cacat mental, mental subnormal, bodoh, idiot, tolol,
terbelakang mental dan masih banyak sebutan lainnya. Sebenarnya istilah itu adalah sebutan
untuk anak tunagrahita. Bagi masyarakat awam, mereka adalah anak yang terlahir karena
kutukan bagi orang tuanya. Sehingga setiap orang tua yang mempunyai anak cacat (tuna)
merasa malu dan menyembunyikan anak tersebut. Namun, ada pula yang berpendapat
bahwa anak cacat adalah anak yang membawa keberuntungan. Masyarakat belum begitu
mengenal istilah anak tunagrahita.
Sifat program pengajaran pendidikan jasmani adaptif memiliki ciri khusus yang
menyebabkan nama pendidikan jasmani ditambah dengan kata adaptif. Adapun ciri tersebut
adalah:
Kegiatan Pembelajaran 1
Lari adalah salah satu cabang olahraga tertua di dunia. Sebelum menjadi sebuah cabang
olahraga, lari sudah dikenal oleh peradaban-peradaban manusia kuno.Lari merupakan cabang
olahraga atletik yang paling populer. Olahraga ini banyak yang meminatinya diseluruh penjuru
dunia, karena modal awal dari segala olahraga. Cabang-cabang lari sangat banyak macamnya
dari yang berjarak pendek, jarak jauh. Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu nomor
lomba lari pada perlombaan atletik yang dilakasankan secara bergantian atau beranting.
Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari, yaiut pelari pertama, kedua,
ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada
nomor lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari satu ke pelari
berikutnya. Jumlah pelari estafet bisa 2, 4, 8 otang atau lebih asalkan jumlahnya genap. Pada
perlombaan resmi biasanya jumlah pelari estafet sebanyak 4 orang. Lari estafet yang sering
dilombahkan berjarak 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter. Tongkat estafet harus memiliki rongga,
panjangnya 29,21 cm. Diameternya adalah 3,81 cm untuk dewasa dan 2,54 cm untuk anak-
anak. Tongkat ini memiliki berat 50 gram.
Nomor lari sambung (estafet) yang sering diperlombakan adalah 4 X 100 m dan 4 X
400 m. Dalam melakukan lari sambung, bukan teknik lari saja yang perlu diperhatikan, tetapi
pemberian dan penerimaan tongkat di zona (daerah) pergantian, serta penyesuaian jarak dan
kecepatan dari setiap pelari. Perpindahan tongkat pun harus berada di dalam daerah yang
disebut zona panjang 20 m. Perpindahan tongkat di luar zona tersebut, regu dinyatakan gagal
atau diskualifikasi. Teknik pemberian dan penerimaan tongkat, serta penyesuaian jarak dan
kecepatan dari setiap pelari, sangat berpengaruh terhadap waktu tempuh satu lintasan, sebab
pelaksanaan dengan teknik yang benar dapat mempercepat waktu tempuh tersebut.
B. Teknik Bermain
Sebelum mulai dengan bermain lari estafet anak-anak tentu harus menguasai start
dalam estafet dan teknik lari. Karena itu guru janganlah tergesa-gesa dengan permainan lari
Start sebagai pelari kedua atau ketiga atau keempat, start ini menggunakan start
melayang, yaitu start cukup dengan berdiri saja, tetapi dengan posisi siap berlari, untuk
melakukan start ini salah satu kaki harus berada di depan, lalu kaki yang ada di belakangnya
agak serong, kalau menerima tongkat dengan tangan kiri, maka kaki kanan di depan dan kaki
kiri di belakang agak serong ke kiri. Namun jika menerima tongkat dengan tangan kanan, maka
kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang agak serong ke kanan.
Teknik start sebagai pelari kedua atau ketiga atau keempat, yaitu :
Kalau menerima tongkat dengan tangan kiri, maka kaki kanan di depan dan
kaki kiri di belakang agak serong ke kiri
Kalau menerima tonkat dengan tangan kanan, maka kaki kiri di depan dan
kaki kanan di belakang agak serong ke kanan
Lari Estafet adalah salah satu perlombaan cabang atletik yang dilakukan bergantian
atau berantai. Satu regu terdiri dari 4 pelari , nomor lari yang sering dilombaka 4 x 100 meter
dan 4 x 400 meter. Teknik penerimaan tongkat ada dua cara yaitu visual dan non visual.
Tehnik pemberian tongkat dari bawah jika pemberi memberikan tongkat dengan tangan
kanan maka penerima menggunakan tangan kiri. Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat
dari belakang ke depan melalui bawah. Sementara tangan penerima telah siap di belakang
dengan telapak tangan menghadap bawah. Ibu jari terbuka lebar, sementara jari-jari yang
lainnya dirapatkan. Tangan penerima berada di bawah pinggang.
Sedangkan dari atas jika pemberi memberikan tongkat dengan tangan kiri maka
penerima juga menggunakan tangan kanan. Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat dari
depan melalui atas.
Hal penting yang harus diperhatikan adalah pemberian tongkat sebaiknya bersilang,
yaitu pelari 1 dan 3 memegang tongkat pada tangan kanan, sedangkan pelari 2 dan 4
menerima/memegang tongkat pada tangan kiri.Penempatan pelari hendaknya disesuaikan
dengan keistimewaan dari masing- masing pelari. Misalnya pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-
benar baik dalam tikungan. Pelari 2 dan 4 merupakan pelari yang mempunyai daya tahan yang
baik.Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat seperti pada
waktu latihan.Setelah memberikan tongkat estafet jangan segera keluar dari lintasan masing-
masing.
TES FORMATIF
a. Satu orang
b. Dua orang
c. Tiga orang
d. Empat orang
Cocokanlah jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang terdapat di bagian
akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar 1.
10 | M o d u l P e m b e l a j a r a n O l a h r a g a A d a p t i f
Arti tingkat penguasaan : 90-100%= Baik sekali
80-89%= Baik
70-79% = Cukup
<70% = Kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih. Anda dapat meneruskan dengan
kegiatan belajar 2. Bagus ! Jika masih dibawah 80%, anda harus mengulangi materi kegiatan
belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
11 | M o d u l P e m b e l a j a r a n O l a h r a g a A d a p t i f
Ke g i a t a n P e m b e l a j a r a n 2
Menurut Agus Salim, pengertian sepak bola adalah cabang olahraga yang memainkan
bola menggunakan kaki dengan tujuan untuk memasukkan bola tersebut sebanyak mungkin ke
gawang lawan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya, baik itu oleh
asosiasi sepak bola atau pihak lain yang berwenang.
Menurut Luxbacher (2008:2), pengertian sepak bola adalah suatu permainan yang
dipertandingkan antara dua tim, dimana masing-masing tim terdiri dari 11 orang dan dilakukan
dengan cara mempertahankan gawang dan berusaha menjebol gawang lawan.
Menurut sejarahnya, olah raga ini telah dikenal di Tiongkok sejak abad ke-2 dan ke-3
sebelum masehi, yaitu pada masa pemerintahan Dinasti Han. Pada masa itu masyarakat
Tiongkok menggunakan bola kulit dan menyepaknya ke dalam jaring kecil. Selain di
Tiongkok, permainan sepak bola juga sudah dikenal di berbagai negara lainnya, seperti Jepang,
Yunani, dan Roma. Masyarakat Jepang, Roma, dan Yunani di masa itu melakukan permainan
ini untuk bersenang-senang.
Sepak bola modern dimulai di Inggris dengan memberlakukan peraturan-peraturan
dasar sehingga permainan ini semakin populer. Meskipun olah raga ini sempat dilarang karena
dianggap mengandung kekerasan, sepak bola ternyata semakin dikenal masyarakat dunia.
Hingga akhirnya pada tahun 1904, terbentuklah FIFA (Fédération Internationale de Football
Association). FIFA adalah badan pengendali internasional sepak bola yang didirikan pada 21
Mei 1904 di Paris, Perancis. Sepak bola kemudian menjadi suatu olah raga yang
dipertandingkan antar negara untuk memperebutkan Piala Dunia. Adapun pertandingan Piala
Dunia pertamakali diselenggarakan pada tahun 1930 di Uruguay yang dimenangkan oleh
Uruguay.
Olahraga sepakbola ini di modifikasi untuk menyelaraskan fisik dari tuna grahita
tersebut. Modifikasi merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh para guru agar
pembelajaran mencerminkan developmentally appropriate practice, artinya bahwa tugas ajar
yang diberikan harus memperhatikan perubahan kemampuan anak dan dapat membantu
mendorong perubahan tersebut, oleh karena itu, tugas ajar tersebut harus sesuai dengan tingkat
perkembangan anak didik yang sedang belajar. Tugas ajar yang sesuai ini harus mampu
12 | M o d u l P e m b e l a j a r a n O l a h r a g a A d a p t i f
mengakomodasi setiap perubahan dan perbedaan karakteristik setiap individu serta mendorong
perubahan ke arah yang lebih baik.
1) Ukuran lapangan
4) Aturan
5) Jumlah pemain
6) Organisasi permainan
7) Tujuan permainan.
B. Teknik Bermain
Dalam melakukan olah raga ini, setiap pemain harus mengerti dan bisa melakukan
beberapa teknik dasar sepak bola. Mengacu pada pengertian sepak bola di atas, berikut ini
adalah beberapa teknik dasarnya:
Teknik menendang bola merupakan faktor yang paling dominan dalam permainan
sepak bola. Adapun beberapa teknik menendang bola adalah sebagai berikut;
13 | M o d u l P e m b e l a j a r a n O l a h r a g a A d a p t i f
Menendang bola dengan kaki bagian punggung.
Menendang bola dengan kaki bagian luar.
14 | M o d u l P e m b e l a j a r a n O l a h r a g a A d a p t i f
gawang (batang horizontal atas) bisa sedikit lebih panjang tapi tidak boleh
melebihi 12 cm dari ukuran itu.
2) Lapangan
Ukuran minimal untuk pertandingan sepakbola normal adalah
110mx64m.untuk ukuran maksimal adalah 110 meter x 75 meter.
3) Bola
Bola berbentuk bulat dan terbungkus dari bahan kulit atau bahan pengganti yang
sudah diperbolehkan.Ukuran kelilingnya antara 27 dan 28 inci (680710mm).
Berat bola pada awal pertandingan antara 14 dan 16 ons (396-453). Tekanan
pompanya antara 0,6 dan 1,1 bar (8,5-1,6 lb in).
RANGKUMAN
Sepak bola adalah suatu permainan yang dipertandingkan antara dua tim, dimana
masing-masing tim terdiri dari 11 orang dan dilakukan dengan cara mempertahankan gawang
dan berusaha menjebol gawang lawan. olah raga ini telah dikenal di Tiongkok sejak abad ke-2
dan ke-3 sebelum masehi, yaitu pada masa pemerintahan Dinasti Han. Pada masa itu
masyarakat Tiongkok menggunakan bola kulit dan menyepaknya ke dalam jaring kecil.
Secara umum, hanya penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola
dengan tangan atau lengan di dalam daerah gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain
lainnya diijinkan menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan, pemain lain biasanya
dengan kaki untuk menendang, dada untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola.
Tim yang mencetak gol paling banyak pada akhir pertandingan adalah pemenangnya. Jika
hingga waktu berakhir masih berakhir imbang, maka dapat dilakukan undian, perpanjangan
waktu maupun adu penalti, tergantung dari format penyelenggaraan kejuaraan.
Teknik bermain sepakbola ada empat yaitu teknik menendang bola, teknik
menghentikan bola, teknik menggiring bola, dan teknik menyundul bola
TES FORMATIF
15 | M o d u l P e m b e l a j a r a n O l a h r a g a A d a p t i f
3) Jumlah wasit yang mengawasi pertandingan berjumlah ...
a. 4
b. 2
c. 1
d. 3
4) Tugas hakim garis yang ada di pinggir lapangan, kecuali...
a. Memberikan kartu
b. Mengawasi pelanggaran
c. Mengawasi terjadinya offside
d. Mengawasi keluanya bola
5) Lama waktu normalnya pertandingan sepakbola yaitu ...
a. 120 Menit
b. 90 Menit
c. 80 Menit
d. 100 Menit
Cocokanlah jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang terdapat di bagian
akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar 1.
80-89%= Baik
70-79% = Cukup
<70% = Kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih. Anda dapat meneruskan dengan
kegiatan belajar 3. Bagus ! Jika masih dibawah 80%, anda harus mengulangi materi kegiatan
belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.
16 | M o d u l P e m b e l a j a r a n O l a h r a g a A d a p t i f
Kegiatan Pembelajaran 3
Permainan Bocce
A. Bocce
Permainan Bocce telah dilakukan selama lebih dari 7000 tahun yang lalu, permainan
Bocce menjadi popular secara umum sebagai suatu olahraga internasional untuk kompetisi dan
rekreasi. Keuntungan dari Bocce untuk Special Olympics adalah dasar permainannya dapat
dilakukan oleh siapa saja – dimana saja. Bocce tidak perlu kekuatan, stamina, kecepatan atau
ketangkasan. Bocce adalah olahraga untuk semua orang, umur, jenis kelamin dan kemampuan.
Bocce adalah untuk kompetisi dan non kompetisi. Setiap orang yang dapat menggulingkan bola
dapat bermain Bocce. Bocce serupa dengan Permainan Boules dari Perancis atau Petanque,
dan English Lawn Bowls. Bocce, Boules, Petanque dan Lawn Bowls sebagai satu “keluarga”
merupakan salah satu dari tiga olahraga yang melibatkan peserta terbanyak di dunia.
Tujuan Bocce adalah menggulingkan bola Bocce sedekat mungkin ke pallina,
mengumpulkan skor sebanyak mungkin sehingga mencapai skor permainan (games).
Permainan boleh ditentukan dengan mencapai skor yang ditetapkan atau, bermain satu set
angka sampai selesai atau, bermain dalam waktu yang ditetapkan.
B. Teknik Bermain
Ada tiga warna dalam bocce: putih, merah, dan biru. Putih merupakan bola jack, bola
pertama yang dilempar olah salah satu tim. Merah dan biru untuk membedakan bola
yang digunakan tim. Goalnya cuma satu, tim mana yang mampu memposisikan bola
dekat dengan jack.
Bola yang terdekat dengan jack yang dihitung poin. Ada dua wasit yang memimpin
pertandingan. Satu wasit utama, yang dibantu satu line person. Mereka yang
mengukur jarak bola terdekat dengan jack menggunakan alat ukur yang berbentuk
mirip jangka.
Pelemparan bola dilakukan bergantian. Tapi kalau tim lawan belum bisa melampaui
lemparan yang paling dekat dengan jack, maka timnya akan melempar terus bahkan
sampai bola habis.
Kalau gagal melakukan lemparan yang lebih baik dibanding lawan, berarti memberi
peluang tim pesaing mendapat poin lebih banyak.
Anggota tim beregu berisi tiga orang dari Bc 1 (satu orang) dan Bc 2 (dua orang), di
antaranya ada satu kapten. Masing-masing pemain melempar dua bola.
17 | M o d u l P e m b e l a j a r a n O l a h r a g a A d a p t i f
Sementara untuk permainan berpasangan, tiap orang melempar tiga bola, dan untuk
tunggal melempar enam bola. Durasi pertandingannya berbeda-beda. Empat menit
untuk tunggal, lima menit untuk pasangan, dan enam menit untuk tim beregu.
Pelanggaran bisa terjadi jika pemain melewati batas garis wheelchair.
C. Sarana dan Peralatan
a) Lapangan Bocce
Lapangan berukuran: lebar 12 kaki (3.66m) x panjang 60 kaki (18.29m).
Permukaan dapat terbuat dari: rumput, batu kerikil, tanah liat, atau
permukaan buatan. Upayakan permukaan rata dan tidak berubah-ubah.
Ujung dinding tingginya paling sedikit 3 kaki (1 m) dan dinding
samping tingginya paling tidak harus sama dengan tinggi Bola Bocce.
Marka atau Tanda-tanda: 10 kaki (3,05m) dari kedua ujung dan di
tengah lapangan (30 kaki = 9,145m )
b) Ukuran Bola Bocce
Bocce dimainkan dengan satu set 8 bola besar.
Ke-8 bola boleh terbuat dari kayu atau logam, tapi ukurannya harus
sama besar.
Bola untuk kompetisi harus berdiameter 4.20 inci sampai 4.33 inci =107
sampai 110 mm.
Bola untuk satu tim harus bersih dan dapat terlihat berbeda dari 4 bola
milik tim lawan.
Diameter Pallina harus antara 48 dan 63 mm, dan warnanya harus benar-
benar berbeda dari kedua set bola Bocce.
c) Bendera
d) Meteran
e) Kerucut visual atau silinder.
f) Alat bantu latihan (kerucut, matras/tikar, gelang rotan dan tali untuk garisan)
g) Scoring set
h) Peluit
i) Stopwacth
D. Tipe Pelemparan
18 | M o d u l P e m b e l a j a r a n O l a h r a g a A d a p t i f
2. Untuk menjadi ahli pada permainan Bocce, pertama-tama anda perlu menjadi maser
(pengukur) untuk setiap pelemparan. Tipe dari pelemparan yang anda mainkan
tergantung dari beberapa faktor:
• Permukaan.
a) TIPE PUNTO
Dapat juga disebut sebagai ‘Pointing shot’. Lemparan yang lembut yang dapat
membuat bola anda mendekati wilayah target yang diinginkan. Dapat digunakan sebagai
lemparan penahan bagi pihak lawan agar tidak mendekat atau sebagai lemparan yang langsung
menuju pada target/sasaran. Dimainkan di belakang ‘Garis Pointing’. Dua tipe pelepasan:
Telapak tangan ke atas atau telapak tangan ke bawah. Tekniknya: Metode Telapak Ke Atas
(Palm Up)
• Ayunkan tangan dan lepaskan bola hingga melayang di udara, biasanya akan
jatuh langsung ke permukaan dan meluncur lambat ke arah yang diinginkan.
• Ayunkan tangan dan ciptakan gerakan memutar (backspin), biasanya hal ini
dimainkan di lapangan yang keras (artificial tuft).
b) TIPE RAFFA
Juga disebut “Hitting Shot”. Biasanya dimainkan sebagai lemparan bola cepat di
lapangan keras untuk menembak atau menjatuhkan bola lawan jika menghalangi. Tipe Raffa
yang benar harus melempar sekeras mungkin sampai mengenai backboard (papan
belakang). Dapat dimainkan untuk merubah posisi Pallina, menggerakkan bola lawan keluar
lapangan atau menggerakkan bola anda sedekat mungkin untuk mendapatkan nilai.
19 | M o d u l P e m b e l a j a r a n O l a h r a g a A d a p t i f
Dimainkan dari Pointing Line. Lemparan yang baik terletak pada tangan anda. Pelepasannya
dapat berupa telapak tangan keatas atau telapak tangan kebawah.
E. Peraturan
START
Koin dilemparkan oleh Wasit untuk menentukan tim mana yang akan diberi
pallina dan memilih warna bola ATAU Kapten dari kedua tim melakukan
lemparan koin.
RANGKAIAN PERMAINAN
a. Pallina digulingkan atau dilempar oleh salah seorang anggota tim yang
menang undian koin.
d. Pemain dari Tim B yang melempar bola mereka dan wasit yang
menentukan tim mana yang paling dekat dengan pallina. Bola terdekat
bola MASUK; yang lain adalah bola KELUAR. Tim dengan bola yang
KELUAR melanjutkan lemparannya sampai lemparannya lebih dekat,
dan kemudian Tim dengan bola MASUK.
20 | M o d u l P e m b e l a j a r a n O l a h r a g a A d a p t i f
RANGKUMAN
Bocce adalah olahraga untuk semua orang, umur, jenis kelamin dan kemampuan. Bocce
adalah untuk kompetisi dan non kompetisi. Setiap orang yang dapat menggulingkan bola dapat
bermain Bocce. Bocce serupa dengan Permainan Boules dari Perancis atau Petanque, dan
English Lawn Bowls. Bocce, Boules, Petanque dan Lawn Bowls sebagai satu “keluarga”
merupakan salah satu dari tiga olahraga yang melibatkan peserta terbanyak di dunia.
TES FORMATIF
21 | M o d u l P e m b e l a j a r a n O l a h r a g a A d a p t i f
4) Berapa orang yang mengisi satu regu dalam permainan bocce….
a. 3 orang
b. 4 orang
c. 5 orang
d. 6 orang
5) Berapa jumlah bola yang terdapat dalam satu set bocce….
a. 8 bola
b. 9 bola
c. 10 bola
d. 11 bola
Cocokanlah jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang terdapat di bagian
akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar 1.
80-89%= Baik
70-79% = Cukup
<70% = Kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih. Anda dapat meneruskan dengan
kegiatan belajar 3. Bagus ! Jika masih dibawah 80%, anda harus mengulangi materi kegiatan
belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.
22 | M o d u l P e m b e l a j a r a n O l a h r a g a A d a p t i f
DAFTAR PUSTAKA
Faturohman, Taufik. 2005. Permainan Bocce Bagi Anak Tunagrahita. Jakarta: Veethemes .
Rosmiati, dkk. 2013. “Meningkatkan Ketepatan Melempar Bola Bocce Dengan Media Papan
Pengarah Pada Anak Downsyndrome”. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus. Vol. 2 (3):
hal. 809-8011.
Melempar Bola Bocce Pada Siswa Tunagrahita Di SLBN Semarang Dan SLBN 2 Pemalang”.
Hal 4-10.
Mangunsong Frieda, Psikologi dan pendidikan anak berkebutuhan
khusus, Depok
Bratanata, S.A. 1979 : Pendidikan Anak Terbelakang Mental, Jakarta: Depdikbud.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1989). UURI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.
Dirjen PLB 2006. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1991 : Tentang
Pendidikan Luar Biasa.
Asim. 2004. Pendidikan Jasmani Adaptif Untuk Anak Tuna Grahita. Malang. Laboratorium
Ilmu Keolahragaan FIK Universitas Negeri Malang
23 | M o d u l P e m b e l a j a r a n O l a h r a g a A d a p t i f