Anda di halaman 1dari 13

Mind map  Topografi

1.Anatomi tiroid - Terletak di anterior cervical


2.Histologi tiroid region di Trigonum muscular.
3.Fisiologi ; - Terletak di anterolateral pada
a)Embriologi kelenjar tiroid larynx dan trachea Memiliki
b)Hormon tiroid
lobus dexter dan sinister,
Definisi
tingginya C5-T1
Struktur
- Letak lobusnya tingginya
Sintesis hormon tiroid
Metabolisme iodin cincin trakea ke-2 sampai ke-3
Regulasi Dihubungkan oleh isthmus
Mekanisme transport - KutubnKutubnya terdiri dari
Mekanisme aksi superior dan inferior
Fungsi T3 dan T4  Vaskularisasi dan Drainase
4.Clinical science
a)Grave’s disease ( indonesia raya )
5.Pemeriksaan (thyroid function test )
6.Pharmacological properties
7. patomekanisme
8. BHP and IIMC

Review Case :

1. Seorang pasien bernama ibu HS, umur 24 tahun


datang ke klinik dengan keluhan palpitasi, mudah
Lelah, tidak suka panas - lebih suka dingin, nafsu
makan baik tetapi BB turun, ada pembengkakan di
anterior leher disertai vascular bruit, serta dengan ARTERI ( MERAH )
hasil lab T3 dan T4 meningkat dengan TSH rendah,
dan matanya exophthalmos. Maka ibu HS didagnosis - Origin pertamanya berasal dari arch of the
mengalami Grave’s Disease. aorta yang akan bercabang menjadi common
carotid artery, lalu melakukan 2 percabangan
2. Ibu HS melahirkan bayi bernama A, tampak goiter, menjadi external carotid dan internal carotid
Bayi itu sangat diam, tangisannya sedikit, sluggish and artery.
banyak tidur, sering tersedak saat diberi ASI, hari ke-2 - Dimana external carotid artery akan
tampak jaundiced, Kulit dingin, hypothermia disertai bercabang menjadi superior thyroid artery,
hasil lab TSH tinggi dan T4 rendah, dengan CT Scan lalu akan menuju ke superior pole untuk
pembesaran thyroid dengan uptake rendah. Bayi A
menvaskularisasi bagian superior thyroid.
menderita congenital hypothyroidism, dikarenakan
- Sedangkan untuk bagian inferior thyroid,
efek suppressive obat anti thyroid yang diminum ibu
nya saat mengandung. origin pertamanya berasal dari arch of the
aorta yang akan bercabang menjadi
brachiocephalic trunk.
A. ANATOMI TIROID - Kemudian brachiocephalic trunk bercabang
menjadi right subclavian artery, lalu
melakukan percabangan menjadi thyrocervical
trunks, yang kemudian bercabang menjadi
inferior thyroid artery lalu menuju ke inferior
pole untuk menvaskularisasi bagian inferior
thyroid.
- Mendekati sekitar 10% orang memiliki thyroid
ima artery yang originnya dapat berasal dari
brachiocephalic trunk, arch of the aorta, right
common carotid, subclavian, ataupun internal
thoracic artery.
VENA ( BIRU )
- Selanjutnya dari bagian thyroid akan
didrainase membentuk thyroid plexus of veins
yaitu, superior, middle, dan inferior thyroid
veins.
- Dimana superior dan middle thyroid veins
didrainase menuju IJV (internal jugular veins),
sedangkan inferior thyroid veins drainase
menuju brachiocephalic veins.  Kelenjar thyroid terdiri atas folikelfolikel, setiap
( anatomi klinik dasar moore hal 411 )
folikel terdiri atas koloid, tiap koloid mengandung
tiroglobulin (TG)

 Folikel terkemas rapat, antara 1 folikel dengan folikel


lainnya terpisah oleh sel reticular yg kaya pembuluh
darah. 20-40 folikel dipisahkan oleh septa jaringan ikat
dan membentuk lobule.

 Sitoplasma sel mengandung: o RE kasar yang berisi


precursor Thyrglobulin (TG) o Apparatus golgi =
tempat penambahan karbohidrat pada precursor TG o
Lisosom o Mitokondria

 diantara folikel-folikel , terdapat sel parafolikular (C


Cells) penghasil hormon calcitonin yang ukurannya
lebih besar dari sel folikular.

DEVELOPMENT OF THYROID [Mescher AL. Junqueiras Basic Histology Text and Atlas. 13th ed.: McGraw-
 Perkembangan thyroid dimulai sekitar 24 hari Hill Education]

setelah fertilisasi yang originnya berasal dari


penebalan median endodermal pada floor of the
primordial pharynx. B. FISIOLOGI
 Penebalan ini akan membentuk kantung kecil yang
disebut thyiroid primordium. Thyroid priodium ini  Menghasilkan, mensintesa dan mensekresikan
yang nantinya akan menjadi sel-sel bermassa solid dan hormon tiroksin(T4) dan triiodothyronine(T3).
terbagi menjadi lobes kanan dan kiri yg dihubungkan
oleh isthmus  Memproduksi Calcitonin
 Selanjutnya kelenjar thyroid ini akan turun menuju
ke leher, Pada minggu ke -7 thyroid pada akhirnya  Mempertahankan tingkat metabolic.
terletak di bagian leher
Sumber : ( greenspan hal 208 )

C. GENERAL CONCEPT OF HORMONE


JELASKAN DI SEMUA CASE
A. HISTOLOGI - Definisi
Hormon adalah molekul sinyal yang - Faktor yang mempengaruhi:
menyebarkan informasi dari 1 sel ke sel lain, 1. Kecepatan sintesis dan sekresi
khasnya melalui medium yang larut seperti hormon.
cairan ekstraselular 2. Perubahan pada membrane sel

Klasifikasi target.
 Berdasarkan Struktur Sumber ( greenspan hal 4 dan laporan tutorial kel 3 )
1. Protein & peptida - Mekanisme kerja hormon
- Kelenjar hipofisis :- anterior 1. Hormone berperan mengkoordinasi aktifitas berbagai
-posterior jaringan tubuh;
A. Mengatur aktivitas protein yang sudah ada di
-Pankreas : insulin, glukagon
dalam sel saat hormone bekerja
- Paratiroid Hormone
B. Mengatur sintesis atau degradai protein
2. Steroid 1. Autokrin, disekresikan sel ke dalam cairan
- Korteks adrenal : - kortisol ekstraselular dan memengaruhi fungsi sel yang
- aldosteron sama yang menghasilkan zat tersebut
2. Parakrin, disekresikan oleh sel ke dalam cairan
- Gonad : - estrogen
ekstraselular dan memengaruhi sel target tetangga
- progesteron
dengan jenis yang berbeda
- testosterone
3. Endokrin, dilepaskan oleh sel ke dalam sirkulasi dan
3. Amin
memengaruhi fungsi del target di tempat lain di
- Kelenjar tiroid: T3 dan T4
tubuh
- Medula adrenal: epinefrin dan norepinefrin 4. Eksokrin, sinyal yang dilepas masuk ke dalam
 Berdasarkan Kelarutan saluran atau duktus dan bekerja pada perukaan
1. Lipofilik, yang dapat larut dalam lemak. (Steroid & epitel kulit/usus
5.Multifungsional, sinyal- sinyal dibagi menjadi cara
derivate as. Amino)
kerja dan jaringan sasaran.
2. Hidrofilik, yang dapat larut dalam air. (polipeptide)
Sumber ( greenspan hal 43 )
 Berdasarkan Ligan
1. Inactive compounds agonist
2. Antagonist
3. Partial agonist- partial antagonist
4. Mixed agonist antagonist
5. Inverse agonist - Mekanisme Aksi Hormon
 Lipid Soluble
6. Reseptor 1. Molekul hormon yang bebas berdifusi dari
7. Agonist darah lalu masuk ke cairan interstisial melewati
8. Partial agonist lipid bilayer dari membran plasma ke sel
9. Antagonist 2. Jika sel tersebut merupakan target sel, hormon

10. Mixed agonist-antagonist akan berikatan dengan reseptor yang berada dalam

- Fungsi hormon sitosol atau nukleus. Aktivasi receptor-hormone


1. Tumbuh - Kembang. complex akan mengubah ekspresi gen.
2. Reproduksi.
3. Metabolisme.
4. Keseimbangan air dan elektrolit.
3. DNA ditranskipsikan sehingga terbentuk mRNA,  Diiodothyronin (DIT) : Gugus tirosin dengan dua
lalu mRNA keluar dari nukleus dalam ke sitoso dan iodin
 Triiodothyronin (T3) : Dua gugus tirosin dengan
dikirim ke ribosom.
4. Protein baru ini akan mengubah aktivitas sel cincin dalam memiliki dua iodin dan cincin luar
dan merupakan respon dari hormon memiliki satu iodin
 Water Soluble  Reverse T3 (rT3) : Dua gugus tirosin dengan cincin
1. Molekul hormon berdifusi dari darah ke cairan
dalam memiliki satu iodin dan cincin luar memiliki
interstisialkemudian berikatan dengan reseptor
dua iodin
permukaan membran plasma sel target. Hormone-  Thyroxine (T4) : Dua gugus tirosin dengan masing-
receptor complex mengaktifkan protein membran masing memiliki dua iodin
Sumber ( DS kating 2013.2014.2015 dan
(G-Protein) sehingga mengaktifkan adenylate
greenspan hal 210 )
cyclase.
2. Adenylate cyclase mengubah ATP menjadi - Metabolisme hormon thyroid
Tiroid menghasilkan 93% thyroxine dan 7%
cAMP di sitosol.
3. cAMP mengaktifkan satu atau lebih protein triiodothyronine, tapi hamper semua thyroxine

kinase. dikonversikan menjadi triiodothyronine di


4. Protein kinase yang teraktivasi memfosforilasi jaringan.
selular protei lain. Sumber ( greenspan hal 220 )
5. Protein yang terfosforilasi memproduksi respon
fisiologis.
6. Setelah sekian waktu, enzim fosfodiesterase
menginaktivasi cAMP sehingga terjadi respon torn
- Tahapan Pembentukan Hormon Tiroid
off pada kerja sel target 1. Iodine trapping. Sel folikular tiroid
Sumber : ( greenspan hal 43 dan laporan tutorial
menangkap ion iodida (I- ) dengan cara
kel 3)
- Prekursor Hormon aktif transpot dari darah ke dalam sitisol.
1. Protein (Growth Hormon, Thyroxine) Normalnya kelanjar tiroid terdiri atas
2. Asam amino (epinefrin, TRH)
3. Turunan kolesterol (progesteron, testosteron, banyak ion iodida di tubuhnya.
2. Synthesis of thyroglobulin. Ketika sel
kortisol
4. Asam lemak (prostaglandin) folikular menangkap I - , kelenjar tiroid juga
mensintesa tiroglobulin (TGB). TGB adalah
D. Hormon Thyroid
glikoprotein besar dimana diproduksi di RE
- Definisi
Hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid kasar, lalu dimodifikasi di komplek Golgi,
diantaranya T3, T4, kalsitonin dan dibungkus kedalam vesikel sekretori.
Sumber ( greenspan hal 34 )
Vesikel tadi mengalami eksositosis, dimana
- Struktur
Pada umumnya hormon tiroid merupakan gugus mengelurakan TGB ke dalam lumen folikel.
tirosin (T4) dari thyroglobulin (T3) yang Material tadi mengalami akumulasi di
teriodinasi, dengan posisi atau jumlah iodin yang dalam lumen yang dan disebut koloid.
3. Oxidation of iodide. Beberapa asam amino
berbeda.
 Monoiodothyronin (MIT) : Gugus tirosin dengan dalam TGB yaitu tirosin dimana akan
satu iodin menjadi diiodinasikan. Tetapi, muatan ion
iodida yang negatif tidak dapat berikatan
dengan tirosin hingga mengalami oksidasi transport dalam darah, terutama dengan
(pemindahan elektron) menjadi iodin: 2I-  thyrosine-binding globulin ( TBG )
I2. Enzim yang mengkatalase reaksi ini
adlah peroksidase. Setelah ion iodida
dioksidasi, lalu masuk melalui membran ke
dalam tiroid.
4. Iodination of thyrosine. Setelah molekul
iodin (I2) terbentuk, molekul ini berreaksi
dengan tirosin dimana menjadi bagian dari
molekul tiroglobulin yang terdapat di
koloid. Jika satu atom iodin yang berikatan
- iodine Recycling
menjadi monoiodotirosin (T1) sedangkan
¾ dari thyrosine yang telah diiodinasikan
dua atom yang berikatan menjadi akan tetap berada pada thyroglobuline
menjadi monoiodothyronine dan
diioditirosin (T2).
diiodothyironine.Keduanya dibawa lagi dan
5. Coupling of T1 and T2. Tahap terakhir dari
mengalami cleavage oleh diiodinazed
sintesa hormon tiroid ini adalah enzyme, sehingga iodine yang dilepaskan
akan dapat digunakan lagi.
pemasangan dua molekul T2 menjadi T4
- Metabolisme iodine
atau satu molekul T1 dengan satu molekul
T2 menjadi T3. Sumber utama iodida tubuh yang paling
6. Pinocytosis and digestion of colloid. utama adalah dari asupan makanan seperti
garam beriodium, vitamin, atau seafood
Droplet koloid kembali masuk kedalam sel dalam bentuk ion. Ion ini kemudian akan
folikular dengan cara pinositosis dan diubah menjadi iodida di dalam lambung
dan dengan cepat diserap (+500 μg) kedalam
dileburkan ikatannya dengan enzim yang Iodide Pool (+150 μg) atau dikeluarkan
dikeluarkan oleh lisosom. Enzim penernaan melalui ginjal sebagai pembuangan
utama.Sebagian dari Iodide Pool ((+115 μg)
mengkatabolisme TGB, sehingga T3 dan T4 akan ditranspor ke Thyroid Pool (+8000 μg).
tidak terikat dengan apapun. Hormon tiroid kemudian akan diekskresikan
7. Secretion of thyroid hormones. Karena T3 (+75 μg/day) ke Hormone Pool (+600 μg).
Dari pool ini, sebagian (+75 μg) diambil dan
dan T4 adalah larut dalam lipid maka dimetabolisir oleh jaringan, dan
hormon tesebut berdifusi melalui dikembalikan(+60 μg) atau disekresikan
sebagai empedu (+15 μg)
membran plasma ke dalam cairan Sumber ( graanspan hal 210 )
interstisial dan juga ketika masuk ke dalam
darah. Normalnya kuntitas T4 lebih banyak
daripada T3, tetapi terkadang T3 lebih
berpotensi. Dan lagi, setelah T4 masuk ke
dalam sel tubuh, sebagian besar akan
dirubah menjadi T3 dengan membuang
satu iodin.
8. Transport in the blood. Lebih dari 99% baik
T3 maupun T4 berikatan dengan protein
- Transport Hormon Thyroid
Terdapat 3 transport hormon tiroid utama,
yaitu:
1.Thyroxine-binding globulin (TBG)
2.Transthyretin / thyroxine-binding
prealbumin (TBPA)
3.Albumin
Sumber ( greenspan hal 217 )

- mekanisme kerja aksi hormon tiroid


Hormon tiroid beraksi dengan 2 mekanisme
umum
1. Aksi genimic. Derefek melalui interaksi
T3 dengan reseptor nucleus, meregulasi
aktivitas gen
2. Aksi nongenomic. Dimediasi oleh
interaksi T3 dan T4 dengan enzim
tertentu ( contoh : calsium ATPase,
adenvlate cyclase , dll ), transport
glukosa, dan protein mitokondria

- Regulasi
Secara umum regulasi sintesis dan pelepasan - Auto regulasi
hormon tiroid dikendalikan oleh feedback Merupakan kapasitas K. tiroid untuk
mechanism dari Hypothalamus –Pituitary – memodifikasi fungsinya untuk beradaptasi
Thyroid Axis Pada median eminence dari terhadap perubahan kadar iodine, tidak
hipotalamus akan mensekresikan TRH dipengaruhi oleh TSH. Untuk
(thyroid Releasing Hormone) yang akan mempertahankan sekresi hormone yang
menstimulasi sel-sel thyrotropic pada normal dengan iodide uptake 50 μg-beberapa
anterior pituitary untukmelepaskan TSH hari mg/hari
(thyroid stimulating hormone) untuk Sumber : ( greenspan hal 230 )
menstimulasi perkembangan dari sel-sel - Efek Hormon Tiroid
folikuler tiroid yang meliputi pertambahan -Meningkatkan aktivitas metabolik sel
ukuran, vaskularisasi dan pembentukan -Menginkatkan glikolisis, glukoneogenesis,
pseudopodia untuk meresorpsi koloid pada sekresi insulin
folikel-folikel kelenjar tiroid dan akhirnya -Peningkatan cardiac output
akan mensintesis hormone tiroid berupa -Peningkatan heart rate
Tetraiodothyronine (T4) dan -Meningkatkan motilitas GI tract
Triiodothyronine (T3), selanjutnya T3 dalam Sumber : ( greenspan hal 232 )
jumlah tertentu akan memberikan umpan
balik ke hipotalamus dan anterior pituitary
untuk menghentikan pelepasan TRH dan CLINICAL SCIENCE
TSH, untuk T4 sebelum memberikan efek A. Grave’s disease
umpan balik, akan dirubah dulu menjadi T3 Definisi
baik oleh pituitary, maupun jaringan perifer. Grave’s Disease adalah penyakit autoimun pada
Bila iodide dalam tubuh rendah, kelenjar
thyroid akan lebih banyak mensintesis T3 kelenjar thyroid Graves disease merupakan bentuk
daripada T4 dan, sedangkan bila tiroksikosis yang paling umum dan dapat terjadi pada
Berlebih, maka akan terjadi penghambatan
penyerapan iodide oleh kelenjar thyroid, segala umur, lebih sering terjadi pada wanita dari
formasi cAMP,pembentukan peroksida, dan pada pria. Sindrom ini terdiri dari satu atau lebih dari
pengikatan autoantibody pada reseptor TSH
Sumber : ( greenspan hal 224 ) hal-hal ini : tiroksikosis, goiter, oftalmopati dan
dermopati.
Epidemiology - Berkurangnya massa otot yang dapat sangat
Wanita terkena kira-kira 8x lebih besar dari pada pria. berat sehingga pasien tidak dapat berdiri dari
Penyakit ini terjadi pada segala umur, namun kursi tanpa bantuan
puncaknya terjadi pada umur sekitar 20-40 tahun 2.Pemeriksaan fisik
Etiologi– Faktor Resiko Ditemukan beberapa tanda-tanda seperti :
Graves disease merupakan penyakit autoimun - Gejala mata thyrotoxic
yang belum diketahui penyebabnya. Ada beberapa - Pembesaran thyroid
- Takikardi ringan - Dispnea
faktor predisposisi diantaranya yaitu :
- Detak jantung meningkat
 faktor genetik (keluarga) (yaitu sekitar 15%
dari pasien Graves disease mempunyai kerabat 3.Pemeriksaan laboratorium dan penunjang
dekat dengan disorder yang sama atau 50% kerabat - Thyroid function test
Dilakukan Blood test untuk mengukur kadar TSH,
pasien memiliki thiroid autoantibodi di sirkulasi
T3, dan T4, dan hasilnya akan didapatkan T3, T4
darah), lebih tinggi angka kejadiannya pada kembar
dan TSH
monozygitic dibandingkan dengan kembar
- Radioactive iodine uptake dan scan
dizygotic. Menentukan seberapa banyak kadar iodine yang
 Faktor linkungan (stres, menggunakan digunakan untuk membuat hormon tiroid.
tembakau, infeksi dan terpapar
iodine). Hasilnya akan didapatkan uptake iodine,
 Pada ibu hamil karena terjadi peningkatan - Uji autoantibody terutama immunoglobulin
Didapatkan adanya Thyroid Stimulating
sensitivitas reseptor antibodi pada ibu dan periode
Immunoglobulin (TSI), Thyroid Growth Stimulating
postpartum.
Immunoglobulin (TGI), TSH Binding Inhibitor
Manifestasi Klinis
• palpitasi Immunoglobulin (TBII), Thyroid peroxidase (TPO)
• nervous antibody, Anti-TSH receptor antibody

• cepat lelah - Scan technetium (123I), dapat memperlihatkan


• diarhea ukuran kelenjar dan mendeteksi adanya nodul
• keringat berlebih
panas atau dingin
• intoleransi pada panas
• turun berat badan tanpa turun nafsu makan - CT scan orbital atau MRI, untuk melihat
Umumnya:-pembesaran tiroid,-tachycardia
pembengkakan otototot ekstraokuler
ringan Khasnya:
1)infiltative Orbitophaty Differential Diagnosis
2)infiltrative dermophaty  Hipertiroidism sekunder karena terlalu banyak
Diagnosis TSH
1.Anamnesis
Pasien akan mengeluhkan adanya :
- Jantung berdebar
- Mudah lelah
- Kegelisahan
- Tidak tahan panas
- Peningkatan keringat
- Berat Badan menurun, tapi nafsu makan baik
- Lebih senang dengan suhu dingin
 Tirotoksikosis (terlalu banyak hormone thyroid minggu )sebagai tambahan , 10 hari sebelum
dalam sirkulasi tubuh) operasi pasien diberikan larutan lugol atau
kalium iodida, 5 tetes 2 kali sehari (berperan
untuk mengurangi vaskularitas kelenjar dan
mempermudah terapi)

3.Terapi iodin radioaktif


• Pasien dapat secara langsung diberikan iodin
radioaktif dengan dosis 5-15 µCi. Namun
tidak boleh diberikan kepada ibu hamil
Karena akan menyebabkan kecacatan pada
bayi, abortus atau lahir mati.
Treatment
1. Tindakan medis pada ibu hamil
4.Tindakan medis lain
 Contohmanajemen hyperthyroid pada ibu hamil.
Pasien ini menderita hyperthyroid dan diresepkan • Propanolol 10-40mg tiap 4-6 jam
(sebagai beta blocker)
methimazole (MMI), 10 mg per hari. Saat diketahui
• Nutrisi yang mencukupi termasuk
terjadi kehamilan, MMI diganti dengan multivitamin
propylthiouracil (PTU) 150mg, tiga kali sehari. Saat
• Barbiturat (memepercepat
trimester pertama selesai, PTU dihentikan dan metabolisme T4)
dikembalikan ke MMI dengan dosis 20 mg • Fenobarbital (untuk menurunkan
sehari.Minggu ke 20, free thyroxine (T4) index kadar T4)

hampir normal, dan dosis MMI dikurangi menjadi • Natrium ipodat (menghambat sintesis
hormon tirid
10 mg. Minggu ke 26, free T4index sudah di batas
Komplikasi
atas normal dan thyrotropin tetap normal. Dosis
-Tyrotoxic crisis(thyroid storm)
MMI dikurangi menjadi 5 mg sehari. Free T4 index
tetap di batas atas normal, dan di minggu ke 34, Prognosis

MMI dihenrikandan pasien tersebut tetap Prognosisnya adalah ad bonam jika dilakukan
treatment. Namun, treatment seperti thyroid surgery,
euthyroid hingga melahirkan.(Arsiran
radioactive iodine biasanya pada beberapa pasien
abumenyatakan batas normal. LNMP = last normal akan tetap eutiroid, dan akhirnya dapat menyebabkan
menstrual period) underactive thyroid (hipotiroidism). Jadi, follow up
seumur hidup merupakan indikasi untuk semua pasien
2.Terapi bedah
ini.
 Tiroidektomi subtotal pada trisemester kedua
Farmakologi
kehamilan merupakan suatu terapi yang CARBIMAZOLE
dilakukan apabila pasien memiliki alergi pada “Obat dengan fungsi sebagai penetralisir jumlah hormon
tiroid yang melebihi batas normal dalam tubuh
obat antithyoid, memiliki goiter yang besar (hiperparatiroid)”. Merupakan obat golongan D.
atau membutuhkan dosis antithyroid yang
Efek Samping : Sakit tenggorokkan, luka lecet dalam
tinggi.Pasien dipersiapkan dengan obat
rongga mulut, demam tinggi, kelelahan, pendarahan,
antitiroid sampai eutiroid (kira-kira 6 lebam
- Obat ini digunakan untuk mengobati supraventricular dan
 Mechanism Of Action (Cara Kerja) Carbimazole: ventrikel aritmia.
Di metabolism terlebih dahulu menjadi methimazole, lalu - 90% terikat pada protein plasma.
- Lebih sering digunakan pada trisemester pertama
menghambat sintesis hormon tiroid dengan cara
kehamilan
menghambat pengikatan iodium pada tirosin di  MOA : menghambat reseptor alfa
tiroglobulin Dan menghambat penggabungan  Dosis : 20 mg ¾ x perhari
diioditirosin (DIT).
Farmakokinetik Carbimazole:  Indikasi : hipertensi dan migrain
1. diabsorpsi secara lengkap di usus  Kontra indikasi : penderita asma, asidosis
2. di distribusikan ke seluruh tubuh metabolik
3. metabolisme bersama atau tanpa makanan
VITAMIN B KOMPLEKS
4. eksresi lambat melalui urin dan ASI
5. bisa menembus barrier plasenta & terpusat di tiroid 1. Tiamin (Vit. B1)
fetus sehingga tidak baik digunakan pada trisemester Dibutuhkan untuk pelepasan energi untuk
pertama kehamilan. karbohidrat membantu dalam fungsi sistem saraf,
 Dosis : Dewasa 20 mg dan anak anak 5 mg membantu menjaga persamaan lambung dan nafsu
 Efek samping : sakit tenggorokan makan normal.
Demam tinggi Sumber : Ragi, Sayur-sayuran, Kacang-kacangan,
Kelelahan Kuning telur, Hati
 Dosis 5-500 mg / hari
Perdarahan
 Efek samping apabila berlebihan akan di
 Indikasi : terapi hyperthyroidism
ekskresikan lewat urin dan reaksi anafilagtoid
Mengatasi gejala dan sebelum operasi  Indikasi : neuritisalkoholik, wanita hamil yang
 Kontra indikasi : tidak untuk ibu hamil kurang gizi , pasien emesis gravidarum
 Mekanisme of action : berfungsi sebagai
PROPYLTHIOURACIL (PTU) koenzim dalam karbosilaksi asam piruvat dan
• Class of drug : Thionamide (anti tyroid agent) asam ketoglutarat
2. Riboflavin (Vit B2)
• Efek : Anti-Thyroid Dibutuhkan untuk mengubah protein lemak dan
• Cara Kerja : karbohidrat menjadi energi yang diperlukan untuk
kesehatan kulit dan mata. Kebutuhan sehari tiap
Mengganggu organifikasi dan coupling iodida dengan individu minum 0,3 mg/1000 Kcal.
menghambat enzim peroksidase. PTU menghambat  Indikasi : pencegahan dan terapi defisiensi vit b2
3. Asam Nikotinat atau Niasin (Vit. B3)
konversi T4 ke T3.
Dibutuhkan untuk melepaskan energi dari
makanan, mempertahankan kesehatan kulit, mulut,
• Efek Samping dan saluran pencernaan.
Sumber : Hati, Ragi, Daging
Ruam, sakit kepala, atau mual; mereka juga dapat
 Mekanisme of action : berperan dalam
menyebabkan leukopenia (Jumlah WBC menurun) atau metabolisme sebagai koenzim berbagai protein
agranulositosis. dalam respirasi jaringan
 Dosis : 50 mg ( oral)
• Indikasi :
4. . Piridoksin (Vit. B6)
• Hyperthyroidism Dibutuhkan untuk mekanisme protein,
• Grave disease membantuk untuk mempertahankan keseimbangan
cairan.
Sumber : Hati. Biji-bijian (gandum dan jagung), Ragi
• Kontraindikasi: Hipersensitivitas
 Dosis : 2mg/100mg protein
• Dosis : 300-450 mg sehari.
 Efek samping : kebas dikaki di ikuti tangan dan
sekitar mulut
3. PROPANOLOL
 Indikasi : anemia
Propranolol adalah antagonis prototipe b- 5. Asam Pantotenat (Vit. B5)
adrenoreseptor. Dibutuhkan untuk melepaskan energi dari
- Memiliki efek antihipertensi yang lambat untuk makanan, membantu fungsi kelenjar adrenal dan
mengembangkan. B-adrenoreseptor antagonis diserap
dalam pembentukan antibiotic.
dengan baik setelah pemberian oral.
a. Kebutuhan sehari : 5-10 mg sehari
- Antagonis kompetitif di b1- dan b2-reseptor.
b. Sumber : Ragi, Hati, Daging, Susu, Kuning telur
 Dosis : 10-30 mg
Sumber:
6. Biotin
Dikenal sebagai Vit. H (Haut) berarti kulit karena 1. Basic & Clinical Pharmacology Katzung, Edisi 13 Halaman
dianggap dapat melindungi tubuh terhadap suatu 670-671 (Thiodoamides)
sindrom yang disebut egg white injury. Fungsi sebagai
koenzim pada berbagai reaksi karboksilasi. Sumber 2. Laporan tutorial EMS Kel. 3 (Patgen, Patfis, Patmek,
yang terkandung pada kuning telur, hati, dan ragi. Propanolol, dan B Complex)
Dengan kebutuhan sehari berkisar antara 150-300 µg.
7. Kolin
Kolin berfungsi metabolisme intermedier yaitu
sebagai donor metal dalam pembentukan sebagai asam
amino esensial, sebagai precursor asetikolin dan suatu
neurotransmitter, dan dalam metabolisme lemak
berkhasiat lipotropik yaitu dapat menurunkan kadar
lemak dalam hati
Bagan Patogenesis Grave

Pato Fisiologi Grave


Disease
Patomekanisme
Sumber:

1. Definisi, Etiologi-Faktor Resiko, Diagnosis, Manifestasi Klinis


Komplikasi, Prognosis:

Greenspan’s Basic & Clinical Endocrinology 9 th ed. Halaman 198-


206

2. Treatment pada ibu hamil:


BHP
Graves Hyperthyroidism and Pregnancy: A Clinical Update(Komal
1.Menjelaskan penyakit yang diderita pasien
Patil-Sisodia, MD; Jorge H. Mestman, MD) Endocr
Pract. 2010;16(1):118-129. http://www.medscape.com/viewarticle 2.Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakitnya &
/718807_7 obatnya dapat mempengaruhi keadaan bayi di dalam
kandungannya
3. Patgen-Patfis 3.Menjelaskan semua treatment (pengobatan) kepada
pasien sejak awal pada saat menegakkan diagnosis,
Laporan Tutorial Kelompok 3
baik ketika sebelum hamil, maupun ketika hamil
4.Membuat pasien meningkatkan kepatuhan terutama
dalam hal follow-up, demi kesehatan dirinya sendiri

IIMC
1.Q.S. Yunus 107
“Jika Allah menimpakan kemudharatan kepadamu,
maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali
Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu,
maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. ...”
Esensi : Dokter hanya bisa berusaha, hanya Allah yang
berhak member penyembuhan.
2.Q.S. At-Taghabun 11
“Tidakkah menimpa suatu musibah kecuali dengan
izin Allah. Barang siapa yang beriman kepadaAllah
maka Allah akan berikan petunjuk ke dalam hatinya.”
Esensi : Segala musibah itu adalah atas ijin Allah, jika
kita beriman, berusaha maka Allah akan member
petunjuk

Anda mungkin juga menyukai