Materi Kompre Gabung PDF
Materi Kompre Gabung PDF
Target cost
Adalah perbedaan antara harga jual produk dan jasa
yang diperlukan untuk mencapai pangsa pasar tertentu
dengan laba persatuan yang diharapkan
2
5. CALK
4
Konsolidasi yang diperlukan untuk penyajian laporan
keuangan konsolidasi Metode akuntansi untuk konsinyasi
1. Adanya kepentingan kendali keuangan yang 1. Laba ditetapkan tersendiri – ada perkiraan konsinyasi
berkelanjutan dan terjamin masuk atau keluar
2. Operasi dari perusahaan yang bersangkutan 2. Laba ditetapkan tidak sendiri
merupakan kegiatan dari kesatuan yang
diintegrasikan Informasi dalam laporan keuangan segmen
3. Konsolidasi memberikan gambaran yang benar 1. Penjualan atau pendapatan operasi lainnya
mengenai status keuangan perusahaan yang 2. Hasil segmen
bersangkutan 3. Aktiva segmen yang digunakan
4. Dasar penetapan harga antar segmen
Penyusutan (PSAK no 17)
Jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang Laporan Keuangan Interim
masa manfaat yang diasumsi Laporan keuangan yang diterbitkan antara dua laporan
1. Berdasarkan waktu keuangan tahunan
Garis lurus
Pembebanan yang menurun Unsur yang sama antara LK interim dan LK tahunan
Dalam angka tahun 1. Unsur pengakuan pendapatan
Saldo menurun berganda 2. Kebijakan akuntansi dasar pelaporan
2. Berdasarkan penggunaan 3. Penyajian penggolongan aktiva dan kewajiban
Jam jasa sebagai lancar dan tidak lancar
Jumlah unit produksi
3. Berdasarkan kriteria lainnya Pembagian laba/rugi firma
4. Berdasarkan jenis dan kelompok 1. Merata
Metode anuitas 2. Rasio arbitirary
Sistem perusahaan 3. Rasio modal sekutu
Modal awal
Persekutuan Firma Modal pada tiap awal periode
Asosiasi antara dua atau lebih individu sebagai pemilik Modal pada tiap akhir peiode
untuk menjalankan perusahaan dengan tujuan Modal rata-rata untuk tiap periode
mendapatkan laba 4. Bunga dibagikan atas modal sekutu
5. Gaji atau bunga diberikan untuk jasa sekutu
Ciri-ciri persekutuan firma
1. Umurnya terbatas
2. Kekayaan yang saling menguntungkan
3. Tanggung jawab tak terbatas
Likuidasi ialah
Konsinyasi
Penyerahan fisik barang oleh pihak pemilik (konsinyor)
kepada pihak lain (konsinyi) yang bertindak sebagai agen
penjual akan tetapi hak atas barang ini tetap berada pada
tangan pemilik sampai barang tersebut terjual
5
Pemungutan pajak yang berdasarkan atas perkiraan
bahwa penghasilan tahun ini sama dengan periode
tahun lalu
Pajak (Prof.Dr. Rochmat Soemitro, SH) 3. Stel Sel Campuran
Iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan UU (yang Gabungan dari stel sel nyata dengan stel sel
wajib dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal anggapan pada awal tahun diperkirakan dengan
balik yang langsung dapat ditujukan dan yang digunakan anggapan kemudian pada akhir tahun
untuk membayar pengeluaran umum dipertimbangkan kembali berdasarkan penghasilan rill
1
suatu tahun pajak. SPT ada dua yaitu SPT masa bulanan
dan SPT masa tahunan.
Faktur Pajak
Bukti pungutan pajak yang dibuat oleh PKP karena
penyerahan barang kena pajak/ penyerahan JKP/ bukti
pungutan pajak karena impor BKP digunakan oleh dirjen
bea dan cukai.
Pajak Masukan
Pajak pertambahan nilai yang dibayar oleh PKP karena
perolehan BKP dan atau penerimaan BKP/ pemanfaatan
BKP tidak berwujud dari luar daerah pabean/
pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean/ impor BKP.
Pajak Keluaran
Pajak yang disetor ke kas Negara
Subjek Pajak :
1. Orang pribadi
2. Warisan yg belum terbagi
3. Badan
4. Bentuk usaha tetap
5. Subjek pajak dalam dan luar negeri
Objek Pajak :
1. Penghasilan yg diterima wajib pajak
2. Hadiah dari undian
3. Laba usaha
4. Keuntungan karena penjualan atau karena
pengalihan harta
2
Batas penyetoran SPT
SPT Masa:
PPh pribadi : tanggal 20 bulan berikutnya
PPN : tanggal 20 bulan berikutnya
SPT Tahunan : PPh Pasal. 21 : tanggal 31 bulan ketiga
Tarif Pajak
1. Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri
Lapisan penghasilan kena pajak Tarif Pajak Ps 17
< 50.000.000 5%
50.000.000 – 250.000.000 15%
250.000.000 – 500.000.000 25%
>500.000.000 30%
PPh Pasal 21
= (Penghasilan Netto – PTKP) x tarif pajak pasal pasal 17 UU PPh
= (Penghasilan bruto – biaya jabatan – iuran pension dan iuran THT/JHT – PTKP ) x tariff pajak pasal pasal
17 UU PPh
PPh Pasal 22
Menggunakan API. PPh Pasal 22 = 2,5% x Nilai Impor
Tidak Menggunakan API. PPh Pasal 22 = 7,5% x Nilai Impor
Tidak Dikuasai. PPh Pasal 22 = 7,5% x Harga Jual Lelang
3
PPh Pasal 23
Tarif 15% untuk Deviden, Bunga, Royalty, dan Hadiah/Bonus.
Tarif 2% untuk sewa dan penghasilan sehubungan dengan penggunaan harta. Dan imbalan sehubungan
dengan jasa, kecuali jasa yang telah dikenakan PPh Pasal 21
PPh Pasal 24
Mengatur perhitungan besarnya pajak atas penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri yang
dapat dikreditkan tehadap pajak penghasilan yang terutang atas seluruh penghasilan wajib pajak dlam negeri
PPh Pasal 25
(Pajak penghasilan terutang – PPH pasal 21,22,23 – PPh 24) / 12 atau banyaknya bulan dalam bagian tahun
pajak
Besarnya pajak penghasilan bagi orang pribadi yang bertolak ke luar negeri
1. 2.500.000 jika naik pesawat
2. 1.000.000 jika naik kapal laut
PPh Pasal 26
1. Penghasilan Bruto x 20% untuk :
Deviden, Bunga, Royalty, Imbalan, Hadiah, Pensiun, Premi Swap, Keuntungan pembebasan utang.
2. (Penghasilan Bruto x Perkiraan Penghasilan netto) x 20% untuk:
Penjualan harta di Indonesia, dan premi asuransi
Tarif PPN yang dikenakan atas penyerahan barang atau jasa adalah 10%.
4
3. Proses pengendalian manajemen pada kedua sektor
umumnya sama, karena sama-sama memerlukan informasi
Akuntansi sektor publik adalah sistem akuntansi yang dipakai yang andal dan relevan untuk fungsi manajemen
oleh lembaga-lembaga publik sebagai salah satu alat 4. Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk
pertanggung jawaban kepada publik. yang sama
5. Kedua sektor terikat pada hukum dan perundang-
Sistem pencatatan akuntansi sektor publik di indonesia masih undangna yang sama.
menggunakan metode
Cash modified basis, namun sekarang sudah mulai diterapkan Sistem akuntansi dan pelaporan keuangan yang lazim
accrual basis. diterapkan di lingkungan pemerintah yang memisahkan
kelompok dana menurut tujuannya disebut
Standar akuntansi pemerintahan (SAP) terdiri atas 11 Fund accounting
pernyataan
Konsep Value for Money
11 Pedoman standar akuntansi pemerintahan Konsep pengelolaan sektor publik yg berdasarkan pada 3
PSAP 1 (penyajian lap. Keuangan) elemen utama yaitu ekonomi, efisiensi dan efektivitas.
PSAP 2 (lap. Realisasi anggaran) - Ekonomi : pemerolehan input dengan kualitas dan
PSAP 3 (lap. Arus kas) kuantitas tertentu pada harga terendah
PSAP 4 (CALK) - Efisiensi : pencapaian output yang maksimum dengan
PSAP 5 (Persediaan) input tertentu atau penggunaan input terendah untuk
PSAP 6 (investasi) mencapai output tertentu
PSAP 7 (aset tetap) - Efektivitas : tingkat pencapaian hasil program dengan
PSAP 8 (konstruksi dlm perjanjian) target yang ditetapkan
PSAP 9 (kewajiban)
PSAP 10 (koreksi kesalahan) Manfaat implementasi Value for Money :
PSAP 11 (lap konsolidasi dan operasional) 1. Meningkatkan pelayanan publik
2. Meningkatkan efektifitas pelayanan publik, pelayanan tepat
Penyusun standar akuntansi pemerintahan: sasaran.
Komite standar akuntansi pemerintahan (KSAP) 3. Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya
inefisiensi dan penghematan dalam penggunaan input.
Perbedaan sektor publik dan swasta :
- Tujuan : Pengguna laporan keungan pemerintah?
Sektor publik (nonprofit) 1. Masyarakat
Swasta (profit) 2. Wakil rakyat, lembaga pengawas, lembaga pemeriksa
- Sumber dana : 3. Pihak donatur, investor dan kreditur
Sektor publik (pemerintah) 4. Pemerintah
Swasta (laba, modal, saham, obligasi)
- Pertanggungjawaban : Entitas pelaporan akuntansi pemerintah
Sektor publik (masyarakat, DPR) 1. Pemerintah pusat
Swasta (direksi, pemegang saham) 2. Pemerintah daerah
- Struktur organisasi : 3. Satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah
Sektor publik (birokrasi, hirarkis) 4. Organisasi lainnya
Swasta (fleksibel, lintas fungsional)
- Karakter anggaran : Komponen laporan keuangan pemerintah
Sektor publik (terbuka utk umum)
1. Laporan realisasi anggaran
Swasta (tertutup utk umum)
- Sistem akuntansi : 2. Neraca
Sektor publik (cash basis) 3. Arus kas
Swasta (accrual basis) 4. Catatan atas laporan keuangan
Beda sektor publik & swasta (laba) : Asumsi dasar pelaporan keuangan di lingkungan
Organisasi sektor publik mencari laba tapi tidak berorientasi pemerintahan
laba karena laba akan dikembalikan ke masyarakat berupa 1. Asumsi kemandirian entitas
APBN 2. Asumsi kesinambungan entitas
Organisasi swasta berorientasi laba karen laba yang dicari
3. Asumsi keterukuran dalam satuan uang
untuk dirinya sendiri
Tradisional NPM
Sentralis, Desentralisasi, dan
development management
Berorientasi pada input Value for money (input,
output, outcome)
Tidak terkait rencana masa Utuh dan terkait rencana
depan jangka panjang
Line item dan incrementalism Berdasarkan sasaran kinerja
Kaku Lintas departemen, fleksibel
Menggunakan aturan klasik Zero based budgeting,
(vote) planning programe budgeting
system
Prinsip anggaran bruto Sistematis dan rasional
Tahunan Bottom-up
Spesifik
Fungsi-fungsi anggaran
1. Anggaran sebagai alat perencanaan
2. Anggaran sebagai alat pengendalian
3. Anggaran sebagai alat kebijakan
4. Anggaran sebagai alat politik
5. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi
6. Anggaran sebagai alat penilaian kinerja
7. Anggaran sebagai alat motivasi
2
Jenis audit ditinjau dari luasnya :
1. General Audit (dilakukan auditor independen)
Auditing 2. Special Audit (pemeriksaan sesuai dari perusahaan
Proses pengumpulan dan penggabungan bahan bukti klien)
tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu
entitas ekonomi yang dilakukan seseorang yang Jenis Akuntan :
kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan 1. Akuntan Independen
melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan 2. Akuntan Intern
kriteria yang telah ditetapkan. 3. Akuntan Pemerintah
4. Akuntan Pajak
Perbedaan relevan dan reliabel 5. Akuntan Pendidik
- Relevan adalah tepat waktu, sesuai tujuan, dan dapam
membantu prediksi. Jenis jenis auditor
- Reliabel adalah dapat dibuktikan kebenarannya Auditor ekstrern/Publik (di KAP)
Auditor Intern
Syarat menjadi akuntan publik : Auditor Pemerintah
1. Memiliki nomor register negara utk akuntan
2. Memiliki sertifikat tanda lulus ujian sertifikasi akuntan Jasa jasa kantor akuntan public
publik 1. Jasa atestasi (audit LK Historis, review LK historis,dll)
3. Telah mengikuti pendidikan profesional berkelanjutan 2. Jasa perpajakan (menyusun SPT pajak penghasilan )
4. Berpengalaman di bidang audit umum paling sedikit 3. Konsultan manajemen (ikut dalam menyusun strategi
5 tahun pemasaran)
5. Berdomisili di NKRI 4. Jasa akuntansi dan pembukuan : penyusunan LK
6. Memiliki NPWP
7. Tidak pernah dikenakan sanksi pencabutan ijin Struktur KAP :
akuntan publik Partner (mereview pekerjaan audit)
Manajeer (berhubungan dgn klien, mengawasi
Definisi audit dalam 7 elemen: pelaksanaan tugas audit)
1. Proses yg sistematik Senior Auditor (bertanggungjawab thd perencanaan
2. Menghimpun bukti secara objektif dan pekerjaan audit)
3. Asersi” tntng kejadian ekonomi Junior Auditor (merencanakan porsi audit)
4. Menentukan tingkat kesesuaian
5. Kriteria yg ditentukan Aktivitas KAP :
6. Menyampaikan hasilnya 1. Audit
7. Para pemakai yg berkepentingan 2. Pemeriksaan
3. Penelaahan
Perbedaan akuntansi dan Auditing : 4. Prosedur yg disepakati bersama
Akuntansi (transaksi-jurnal-buku besar-laporan keuangan).
Sedangkan audit kebalikannya (menentukan apakah Standar auditing diterbitkan AICPA
informasi keuangan disajikan dgn benar kejadian” 1. Standar Umum
ekonomi pada periode akuntansi. Audit harus dilakukan oleh seorang atau lebih yang
memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang
Jenis jenis audit memadai
1. Audit laporan keuangan Independensi dalam sikap mental
Bertujuan untuk memberikan apakah LK secara
Menggunakan kemahiran profesional dengan
keseluruhan telah disajikan sesuai dengan kriteria
cermat dan seksama dalam pelaksanaan audit
tertentu, kriteria prinsip akuntan diterima umum.
2. Standar Pekerjaan Lapangan
2. Audit operasional
Pekerjaan harus dilaksanakan sebaik baiknya dan jika
Merupakan penelaan atas bagian manapun dari
menggunakan system harus disupervisi dengan
prosedur dan metode operasi organisasi untuk
sementing.
menilai efisiensi dan efektivitasnya
Pemahaman yang memadai atas SPI
3. Audit ketaatan
Pengumpulan bukti audit yang cukup dan
Bertujuan untuk mempertimbangkan apakah klien
kompeten
telah mengikuti prosedur atau aturan trtentu yg
3. Standar pelaporan
telah ditetapkan oleh pihak yg memiliki otoritas lebih
Laporan auditor harus menyatakan apakah LK
tinggi
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
4. Audit Kinerja
umum
Bertujuan utk menentukan 3E (Efisiensi, Efektivitas
Pernyataan mengenai ketidak konsistenan
dan Ekonomis) kegiatan pemerintah dan menguji
penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum
keberhasilan program yg dilaksanakan.
1
Laporan auditor harus menunjukkan jika ada
ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi Kondisi untuk laporan Tidak Wajar :
dalam penyusunan laporan keuangan periode 1. Auditor yakin bahwa lap keuangan tidak menyajikan
secara wajar posisi keuangan sesuai PABU
berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip
akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya. Kondisi untuk Tidak Memberi Pendapat :
Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan 1. Adanya pembatasan lingkup audit yg sangat
harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain material
dalam laporan auditor. 2. Auditor tidak independen
Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan
Bagian-bagian dalam laporan audit :
pendapat mengenai laporan keuangan secara
1. Judul laporan independensi
keseluruhan
2. Alamat yg dituju laporan audit (perusahaan
pemegang saham)
Kode Etik Akuntan Indonesia : 3. Paragrap pendahuluan
1. Tanggungjawab 4. Paragrap lingkup audit (menyatakan actual mengenai
2. Kepentingan publik apa yg dilakukan auditor)
3. Integritas 5. Paragrap pendapat
4. Objektivitas dan independensi 6. Tanda tangan dan nama KAP
5. Keseksamaan 7. Tanggal laporan audit (tanggal saat audit telah
6. Lingkup dan sifat jasa menyelesaikan bagian terpenting di prosedur audit
tsb)
Independensi Audit :
- Independensi dlm kenyataan Tujuan audit umum atas LK oleh auditor
apabila pada kenyataannya auditor mampu independen
mempertahankan sikap yang tidak memihak sepanjang Untuk menyatakan pendapat atas kewajaran dlm
pelaksanaan auditnya. semua hal yg material, posisi keuangan, hasil usaha
- Independensi dlm penampilan dan arus kas yg sesuai dg prinsip akuntansi yg
hasil interpretasi pihak lain mengenai independensi ini. berlaku umum
Jadi Independensi dalam penampilan ditentukan oleh
kesan masyarakat terhadap independensi akuntan Tanggung jawab manajemen terkait dg LK
public 1. Menentukan kebijakan akuntansi yg sehat
2. Menjalankan SPI yg baik
Laporan audit 3. Membuat penyajian yg wajar dlm LK
Laporan yang menginformasikan kepada pemakai
informasi akuntansi apa yang dilakukan auditor dan Fee audit :
kesimpulan yang dihasilkan. 1. Per diem basis (berdasarkan waktu)
2. Flat / Contract Basis (kontrak borongan)
Jenis jenis laporan audit 3. Maksimum fee basis (gabungan keduanya)
1. Wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)
2. Wajar tanpa pengecualian dg Paragraf Penjelas Faktor yg mempengaruhi fee audit :
3. Wajar dengan pengecuailan (qualified opinion) 1. Karakteristik keuangan
4. Tidak wajar (Adverse) 2. Lingkungan usaha (persaingan)
5. Tidak memberikan pendapat (disclaimer) 3. Karakteristik operasi
4. Kegiatan eksternal auditor (pengalaman)
Kondisi untuk laporan WTP :
1. Semua unsur LK tercakup didlm LK Materialitas
2. Ketiga standar umum telah diikuti seluruhnya dlm Jumlah atau besarnya kekeliruan atau salah saji dlm
penugasan informasi akuntansi yg kaitannya dg kondisi yg
3. Adanya bahan bukti yg cukup bersangkutan, mungkin memuat pertimbangan
4. LK berisikan sesuai dg prinsip akuntansi yg berlaku keputusan pihak yg berkepentingan berubah atau
umum terpengaruh oleh salah saji tsb.
5. Tidak terdapat situasi yg memerlukan penambahan
paragraph penjelasan Jenis-jenis salah saji
1. Kekeliruan ; salah saji yg tidak sengaja
Kondisi untuk laporan WDP : 2. Ketidakberesan ; salah saji yg disengaja
1. Tidak ada bukti kompeten yg cukup, adanya
pembatasan lingkup yg material tp tidak Tiga tingkatan materialitas
mempengaruhi lap keuangan 1. Jumlahnya tidak material
2. Ada penyimpangan dari PABU tp tidak 2. Jumlahnya material tetapi tidak mempengaruhi
mempengaruh lap keuangan kewajaran LK secara keseluruhan
2
3. Jumlahnya sangat material dan mempengaruhi 1. nilai rupiah perkiraan
kewajaran LK secara keseuruhan 2. besarnya populasi
3. sifat usaha klien
Factor-faktor yang mempengaruhi pertimbangan awal 4. hasil audit sebelumnya
materialitas 5. kejujuran manajemen / integritas Mgt
1. Besar kecilnya perusahaan 6. motivasi klien
2. Jumlah material tetapi tidak mempengaruhi 7. transaksi non rutin
kewajaran LK secara keseluruhan 8. kerentanan terhadap kecurangan
3. Jumlahnya sangat material dan mempengaruhi 9. penugasan utama, atau penugasan ulang
kewajaran LK secara keseluruhan 10. hubungan istimewa
5
Akun impres
Akun bank impress berisikan sejumlah uang tertentu
yang digunakan untuk tujuan terbatas. Akun
impress sering kali digunakan untuk pembayaran gaji
dan cek dividen
Akun bank cabang
akun cabang merupakan akun impress untuk
pembayaran pengeluaran cabang yang saldo
minimumnya telah ditetapkan. Cabang
menyerahkan laporan kas secar periodic kepada
kantor pusat, dan akun cabang menerima cek atau
transfer dari akun kas umum.
Dana kas kecil impres
Dana kas kecil impres bukan merupakan akun bank,
tetapi hampir sama dengan kas pada bank. akun kas
kecil biasanya merupakan akun kas yang simpel
untuk keperluan biaya yang mendadak. Akun ini
digunakan untuk pengeluaran kas berjumlah kecil
Setara kas
Setara kas meliputi deposito berjangka, sertifikat
deposito, dan dana pasar uang.
6
BAB I
KONSEP DASAR
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu kerangka pengkoordinasian
sumber daya (data, materials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk
mengkontroversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi
keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan
menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. (Wilkinson
1993)
B. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
2. Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
3. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
C. Subsistem Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
1. Sistem pemrosesan transaksi: mendukung proses operasi bisnis harian.
2. Sistem buku besar/pelaporan keuangan: menghasilkan laporan keuangan, seperti
laporan laba rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
3. Sistem pelaporan menajemen: yang menyediakan pihak manajemen internal
berbagai laporan keuanagan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk
pengembalian keputusan seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan
pertanggungjawaban.
D. Cara Kerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
1. Mengumpulkan data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi.
2. Mentransformasi data kedalam informasi
3. Menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi.
BAB II
PENGAMBILAN KEPUTUSAN INFORMASI
BAB IV
PENINGKATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
MELALUI JARINGAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Teknologi informasi bagi akuntan sangat diperlukan. Dengan menggunakan
computer memungkinkan akuntan menyelesaikan tugas dengan lebih cepat, lebih
akurat, dan lebih konsisten dibandingkan dengan cara manual.
Dampak teknologi informasi terhadap Sistem Informasi Akuntansi (SIA) tidak
mempengaruhi aktivitas utama SIA. Aktivitas SIA akan dihubungkan dengan jaringan
local mikrokomputer yang saling berhubungan. Perusahaan modern setiap hari akan
menggunakan computer dalam penerapan SIA mereka. Untuk computer yang
teknologinya out date akan mempunyai keterbatasan-keterbatasan. Keterbatasan SIA
tradisional antara lain nilai tambah yang relative kecil, Data yang tidak terintegrasi,
dan Legacy sistem tidak dirancang sehingga proses bisnis dan prosedur akuntansi
tidak dianalisa.
Pentingnya jaringan computer baik itu internet, intranet maupun extranet dapat
mempermudah pekerjaan. Khususnya dalam dunia bisnis dapat digunakan sebagai
media promosi. Selain itu dapat digunakan untuk melakukan I-Commerce melalui
sistem online. Hal tersebut terbukti mengurangi biaya kertas dan biaya distribusi.
BAB V
MANAJEMEN DATA
A. Data
Data dapat didefinisikan secara luas ke dalam dua komponen yang saling
berhubungan:
1. Model data (data models) yang memberi struktur data, meliputi:
a. Orientasi file yaitu model data dalam bentuk file.
b. Orientasi data base yaitu model data yang dikelompok-kelompokkan.
2. Nilai data (data values).
Kegiatan dalam data adalah proses yang merubah input menjadi output. Pengendalian
data adalah suatu komponen kunci dari manajemen data.
B. Hubungan Data
1. Data Mengenai Entitas
Entitas adalah sebuah obyek, orang, atau kejadian untuk mengumpulkan data.
Masing-masing entitas memiliki karakteristik. Setiap karakteristik(attributes) yang
disimpan dalam sistem disebut elemen data.
2. Model Data
Awalnya data diimplementasikan sebagai file, kemudian sekarang berubah
menjadi suatu data base sebagai penyimpanan data. Data dalam SIA diorganisir dalam
suatu cara dengan mengelompokkan data ke dalam record. Disetiap record berisi
sekumpulan fields.
C. Hirarki Data Dalam Sistem Yang Berorientasi File
1. Data Elemen yaitu tempat penyimpanan attribute dari suatu entitas.
2. Field Length yaitu angka yang membatasi posisi penyimpanan suatu elemen data.
3. Data Type. Type dari suatu elemen data merujuk kepada kelas data yang disimpan
dalam field yang khusus.
4. Data Value yaitu data aktual yang sederhana disimpan dalam suatu field.
5. Suatu field. Digunakan untuk menyimpan suatu elemen data.
D. Record dan File
Record adalah suatu rangkaian elemen data yang berhubungan dari suatu
entitas. Data yang dikelola dalam bentuk record, dapat dikumpulkan pada pertama
kali.
File adalah kumpulan elemen data yang telah diorganisir ke dalam record. File
secara khusus menangani data yang mirip sifatnya.
1. Sistem Berorientasi File (File-Oriented-System). Dalam sistem ini setiap aplikasi
memiliki sejumlah keterbatasan bagi pengguna yang terlibat dalam pemprosesan jenis
yang spesifik data yang ditangkap dan melakukan output bagi kebutuhan yang
dikhususkan.
2. Record Key. Field khusus dalam suatu record, didesign sebagai kunci dapat
digunakan sebagai suatu cara untuk mengidentifikasi record dalam suatu file.
3. Flag yaitu suatu jenis elemen data yang mengawasi sistem
4. Logical View VS Physical Strorage of Recorrd. Tujuan logical view adalah
memenuhi kebutuhan pemakai, tujuan physical view adalah untuk menyimpan record
dengan cara khusus.
5. Pertimbangan Design Record dan Files. Dalam mendesign files dan record
dalam beberapa files. Menerapkan Record Structures.
6. Mendokumentasikan Data dalam sistem berorientasi File. Tingkat dokumentasi
data suatu record disediakan oleh alat yang disebut record layout.
BAB VI
ENTRI DAN PEMROSESAN DATA
Ada delapan sasaran yang berkaitan dengan konversi data yaitu relevansi, laju
konversi, efisiensi, ketepatan waktu, fleksibilitas, ketepatan dan keamanan
kehematan. Ancangan-ancangan untuk memasukkan dan memproses data dengan
computer atau entri data dapat dilakukan dengan cara ancangan masukan tumpuk dan
ancangan masukan online.
Data processing mengimplikasikan pelaksanaan suatu prosedur pasti yang
meliputi berbagai macam tugas. Pada ancangan data entri off line keuntungan yang
didapat adalah lebih eknomis dan prduktif. Sedangkan pada pendekatan proses
periodic pemrosesan data berasal dari kelompok-kelompok transaksi selama periode
waktu tertentu. Output dibuat secara periodic maupun ad-hoc. Output dibuat untuk
membantu manajer dalam perencanaan dan pengawasan operasi. Output dalam bentuk
hard copy maupun softcopy.
Pemilihan metode pengorganisasian secara fisik dan pengaksesan catatan harus
mempertimbangkan beberapa pengukuran yang berkaitan dengan file. Perangkat
lunak yang terintegrasi dan dapat diterapkan oleh semua perusahaan dalam berbagai
fungsi dan dalam lingkup yang luas