Anda di halaman 1dari 24

terhadap produk, seperti BBB, BTK, dan BOP

Isu terakhir akuntasi manajemen variabel)


1. Orientasi kepada pelanggan b. Full costing (penentuan harga pokok dengan
2. Perspektif lintas fungsional memasukan seluruh biaya produksi, baik variabel
3. Persaingan global maupun tetap, seperti BBB, BTK, BOP variabel, dan
4. Manajemen mutu total (total quality manajement) BOP tetap)
5. Waktu sebagai unsur kompetitif
6. Kemajuan dalam teknologi informasi Lap keuangan yg disusun berdasar variabel costing,
7. Kemajuan lingkungan manufaktur tujuannya untuk :
8. Pertumbuhan dan diregulasi dalam industri jasa 1. Perencanaan laba jangka pendek
9. Manajemen berdasarkan aktivitas 2. Pengendalian biaya
3. Pembuatan keputusan
Akuntansi manajemen
- merupakan suatu proses mengidentifikasi, Pusat Pertanggungjawaban AKMEN :
mendefinisikan, mengukur, melaporkan, dan a. Pusat Biaya (diukur berdasar masukan)
menganalisis berbagai unsur biaya langsung dan b. Pusat pendapatan (diukur berdasar keluarannya)
tidak langsung yang dapat digunakan untuk kalkulasi c. Pusat Laba (diukur berdasar selisih keluaran dan
biaya secara akurat, perencanaan, pengendalian, masukan)
evaluasi dan pengambilan keputusan. d. Pusat Investasi (mengatur investasi guna mencapai
- Merupakan alat informasi yang terutama ditujukan laba yang seoptimal mungkin)
untuk kepentingan intern.
Jenis-jenis varians BOP
Beda Akuntansi Keuangan (AK) dan Akuntansi 1. Selisih pengeluaran (spending varians)
Manajemen (AM)  BOP actual - Budget allowance
Beda Ak. keuangan Ak. Manajemen 2. Selisih kapasitas Idle (Capacity Varians)
User Internal& eksternal internal  Budget Allowance - BOP applied
Dasar Pencatatan Prinsip Akuntansi Tidak 3. Selisih efesiensi (efficiency Varians)
Fokus Informasi Historis Historis dan YAD (kapasitas normal , kapasitas actual) x tarif BOP
Lingkup Informasi Keseluruhan Per bagian/segmen
Sifat Lap. Yg Ringkasan informasi Lebih rinci dan unsur Activity Base Costing System(ABC system)
dihasilkan yg teliti taksiran yg lebih - Pertanggungjawaban manajemen berdasarkan
dominan kegiatan yang dilaksanakan, memandang bahwa
Keterlibatan dlm cenderung pada cenderung pada aktifitaslah yang menelan biaya.
perilaku manusia kejadian ekonomis pengukuran kinerja
- Dengan metode ini diharapkan manajemen dapat
Disiplin sumber yang ilmu ekonomi ilmu ekonomi dan mengurangi atau bahkan menghilangkan aktivitas-
melandasi psikologi sosial
aktivitas yang tidak bernilai tambah.

Manfaat Akuntansi Manajemen : Konsep JUST IN TIME :


1. Perencanaan (akmen menyediakan informasi historis Suatu konsep dimana bahan baku yang digunakan untuk
dan prospektif) aktivitas produksi didatangkan dari pemasok atau suplier
2. Pengendalian tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan oleh proses
3. Pengambilan keputusan (menyediakan seluruh produksi , sehingga akan sangat menghemat bahkan
informasi yang dibutuhkan untuk pemilihan alternatif meniadakan biaya persediaan barang / penyimpanan
keputusan) barang

Informasi AMEN dibagi tiga Balance Score Card :


1. Informasi akuntansi penuh : mencakup informasi alat untuk memfokuskan perusahaan, meningkatkan
masa lalu dan masa yang akan datang mengenai komunikasi antar tingkatan manajemen, menentukan
aktiva, pendapatan dan biaya. tujuan organisasi dan memberikan umpan balik yang
2. Informasi akuntansi diferensial: mencakup informasi terus-menerus guna menghasilkan keputusan yang
taksiran perubahan aktiva, pendapatan dan biaya strategis.
dalam beberapa alternative tertentu.
3. Informasi akuntansi pertanggungjawaban : mencakup Persepektif dalam Balance Scorecard :
informasi aktiva, pendapatan dan biaya yang 1. Perspektif Keuangan
dihubungkan dengan manajer yang bertanggung 2. Perspektif Pelanggan
jawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu 3. Perspektif proses bisnis internal
4. Perspektif pertumbuhan, pembelajaran
Penentuan Harga Pokok :
a. Variable Costing (penentuan harga pokok dengan Acceptable Quality Level (AQL)
hanya memasukan biaya yang bersifat variable Adalah konsep pengendalian mutu dengan menentukan
tingkatan tertentu untuk produk yang rusak atau cacat
1
Akuntansi biaya yang menyediakan informasi biaya
Total Quality Control (TQC) produk manajemen untk memungkinkan manajemen
Merupakan konsep pengendalian mutu yang meletakkan memantau produk selama daur hidupnya
tanggungjawab pengendalian dipundak setiap karyawan
yang terlibat dalam proses pembuatan produk Margin of safety
= Kelebihan dari anggaran penjualan atau penjualan
Biaya mutu actual diatas penjualan titik impas (Penjualan actual –
Adalah biaya yang timbul karena mungkin atau telah penjualan titik impas)
dihasilkan produk yang jelek mutunya = Jumlah maksimum penurunan target pendapatan dan
yang boleh terjadi sehingga perubahan tidak dalam
Kegiatan terkait dengan Mutu kerugian
1. Kegiatan pengendalian
Dilaksanakan untuk mencegah atau mendeteksi mutu Metode penilaian investasi
yang jelek 1. Payback period
2. Kegiatan produk gagal 2. Rate of return investment (ROI)
Dilaksanakan untuk merespons mutu yang jelek baik 3. Net Present Value method
dari perusahaan maupun pelanggan 4. Accounted cash flows method

Empat kategori biaya mutu Tipe pusat pertanggungjawaban


1. Biaya pencegahan (prevention cost)  Pusat pendapatan
Terjadi untuk mencegah mutu yang jelek pada Pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya
produk dan jasa yang dihasilkan diukur atas dasar pendapatan yang dikendalikannya
 Pusat biaya
2. Biaya penilaian (appraisal cost)
Pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya
Terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa diukur atas dasar biaya yang dikendalikannya
yang dihasilkan telah sesuai dengan persyaratan dan  Pusat laba
kebutuhan pelanggan Pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya
3. Biaya produk gagal internal diukur atas dasar pendapatan dan biaya yang
Terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan tidak dikendalikannya
sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan  Pusat investasi
4. Biaya produk gagal eksternal Pusat pertanggungjawaban yang prestasimanajernya diukur
Terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan gagal dengan menghubungkan laba yang diperoleh dengan
investasi yang bersangkutan.
memenuhi persyaratan dan kebutuhan pelanggan
setelah produk dan jasa dikirim ke pelanggan.
Anggaran
rencana detail untuk memperoleh dan menggunakan sumber
Klasifikasi biaya mutu daya keuangan dan lainnya selama periode tertentu, yg
1. Biaya yang terlihat(observable quality cost) menjukkan rencana masa depan yg dinyatakan dlm bentuk
Biaya yang disajikan dalam catatan akuntansi kuantitatif yg formal.
organisasi
2. Biaya mutu yang tersembunyi (hidden cost)
Biaya oportunitas yang terjadi karena mutu jelek atau
biaya oportunitas yang tidak disajikan dalam catatan
akuntansi dan bias menjadi dasar sehingga harus di
estimasi

Metode estimasi biaya mutu tersembunyi


1. Metode pengganda
2. Metode penelitian pasar
3. Fungsi rugi laba

Target cost
Adalah perbedaan antara harga jual produk dan jasa
yang diperlukan untuk mencapai pangsa pasar tertentu
dengan laba persatuan yang diharapkan

Product life cycle cost


Adalah biaya yang bersangkutan dengan produk selama
daur hidupnya yang meliputi biaya pengembangan, biaya
produksi dan biaya dukungan logistik

Product life cycle costing

2
5. CALK

Kerangka konseptual Akun. Keuangan : Aturan debet-kredit :


Suatu system yang koheren dari tujuan-tujuan dan Komponen Debet Kredit
dasar-dasar yang saling terkait yang dapat mengarah Aset + -
pada standar-standar konsisten dan yang menentukan Kewajiban - +
sifat, fungsi, dan batasan dari akuntansi keuangan dan Ekuitas - +
laporan-lapoan keuangan Beban + -
Pendapatan - +
Tujuan Kerangka konseptual :
1. Untuk meningkatkan pemahaman dan keyakinan Jenis-jenis jurnal dlm akuntansi :
para pemakai laporan keuangan atas pelaporan 1. Jurnal umum biasanya digunakan oleh perusahaan
keuangan dan akan meningkatkan komparabilitas dengan skala kecil, dimana jumlah transaksinya
antar laporan keuangan masih relatif sedikit, sehingga penggunaan jurnal
2. Masalah-masalah praktis yang baru dapat dipecahkan umum masih bisa mengakomodasi keperluan
secara tepat jika mengacu pada kerangka teori dasar pembukuan.
yang telah ada 2. Jurnal khusus adalah jurnal yang mengkhusus untuk
mencatat jenis transaksi tertentu. Jurnal khusus
digunakan karena jumlah dan intensitas berulangnya
transaksi yang sama, cukup tinggi. Jurnal khusus
yang ada umumnya adalah jurnal penerimaan kas,
pengeluaran kas, pembelian, dan penjualan.
3. Jurnal penyesuaian adalah jurnal untuk
menyesuaikan pos-pos laporan keuangan, untuk
menyakinkan bahwa prinsip pengakuan pendapatan
dan prinsip matching diikuti. Jenis-jenis jurnal
penyesuaian.
Prinsip-prinsip dasar Akuntansi : 4. Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat untuk
1. Prinsip biaya historis, artinya digunakan biaya atau menutup atau menolkan akun-akun nominal
nilai perolehan untuk mencatat aset, kewajiban, (laba/rugi) agar tidak terbawa pada siklus akuntansi
periode berikutnya.
modal, dan biaya.
2. Prinsip pengakuan pendapatan, yakni pengakuan Proses siklus akuntansi :
pendapatan ketika terealisasi atau dapat terealisasi,  Pencatatan transaksi
dan saat dihasilkan (prinsip akrual)  Penggolongan (posting ke buku besar)
3. Prinsip penandingan (matching principle), artinya  Pengiktisaran (neraca saldo)
pengakuan biaya disandingkan tepat dengan  Pelaporan (laporan keuangan)
pengakuan pendapatan
Pengakuan dan pengukuran dlm akuntansi :
4. Prinsip pengungkapan penuh (full disclosure) yakni
 Pengakuan : penentuan waktu suatu kejadian yang
pengungkapan laporan keuangan secara penuh.
mempengaruhi pos-pos laporan keuangan akan
diakui atau dimasukkan dalam laporan
Asumsi dasar akuntansi : keuangan.Pengakuan diwujudkan dalam pencatatan
1. Kesatuan Ekonomi jumlah uang terhadap pos-pos laporan keuangan
2. Keberlangsungan Usaha yang terpengaruh oleh kejadian atau peristiwa
3. Unit Moneter terkait.
4. Periodesitas  Pengukuran yaitu proses penetapan jumlah uang
untuk mengakui jumlah nominal dan memasukkan
Karakteristik kualitatif lap. Keuangan: setiap unsur laporan keuangan dalam neraca
1. Relevan ataupun laporan laba rugi.
2. Andal
3. Dapat dibandingkan Langkah-langkah akuntansi dalam menyajikan informasi
4. Konsisten 1. Identifikasi
5. Cost benefit 2. Pengukuran
3. Klasifikasi
4. Pengiktisaran
Elemen laporan keuangan : 5. Pengkomunikasian
1. Neraca
2. Laba rugi Pendapatan
3. Lap perubahan ekuitas
4. Arus kas
1
Kenaikan kotor dari modal yang berasal dari kegiatan
usaha/arus masuk atau pertambahan lain atas aktiva Laporan keuangan (LK)
suatu entitas atau penyesuaian kewajiban-kewajiban Laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan
yang berasal dari penjualan barang, pemberian jasa yang baik di dalam maupun diluar perusahaan mengenai posisi
merupakan operasi usaha. keuangan dan hasil usaha perusahaan.
LK Terdiri atas:
Beban 1. Neraca
Biaya yang telah dipakai dalam proses menghasilkan 2. Laporan Laba Rugi
pendapatan/arus keluar atau pemakaian lain aktiva, 3. Laporan Perubahan Ekuitas/Modal
terjadi kewajiban. 4. Laporan Arus Kas
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Biaya
Arus keluar atau penggunaan harta atau penambahan Neraca
hutang selama periode dimulai dari saat pengiriman atau Daftar aktiva, kewajiban, modal suatu perusahaan pada
pembuatan barang-barang, pemberian pelayanan atau suatu saat tertentu
pelaksanaan kegiatan-kegiatan lainnya yang merupakan
aktivitas utama perusahaan Laporan laba rugi
Laporan yang menunjukkan ikhtisar dan pendapatan dan
Laba bersih beban perusahaan untuk jangka waktu tertentu
Penambahan bersih pada modal sendiri yang terjadi
karena pengoperasian perusahaan Laporan perubahan ekuitas
Laporan yang menunjukkan ikhtisar dan perubahan
Macam-macam biaya pengiriman ekuitas yang terjadi selama jangka waktu tertentu
1. FOB Shipping point
Syarat jual beli dimana pembeli menanggung biaya Laporan arus kas
pengiriman barang dari gudang penjual sampai ke Laporan yang digunakan untuk menyajikan informasi
gudang pembeli yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas
2. FOB Destination suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu
Syarat jual beli dimana penjual menanggung biaya
pengiriman dari gudang penjual sampai ke gudang Catatan atas laporan keuangan
pembeli. Catatan-catatan yang menjelaskan penggunaan metode-
metode, prosedur-prosedur informasi
Penyusutan
Proses pembebanan biaya yang diakibatkan oleh Siklus akuntansi
pemakaian aktiva tetap/penurunan manfaat secara Suatu langkah yang dimulai dengan identifikasi transaksi,
periode pencatatan, posting, penyusunan neraca lajur, AJP, LK
dan penutupan perkiraan
Metode pencatatan persediaan
1. Metode periodik (Physical inventory system) Laporan arus kas terdiri atas
Sistem pencatatan persediaan dimana harga pokok 1. Aktivitas operasi
penjualan dan persediaan ditetapkan secara berkala 2. Aktivitas investasi
melalui perhitungan fisik yang masih ada 3. Aktivitas pembiyaan
2. Metode perpektual (Perpectual inventory sytem)
Sistem pencatatan persediaan dimana harga pokok Metode kas kecil
penjualan dan persediaan ditetapkan setiap kali terjadi 1. Metode imprest
perubahan dalam persediaan Jumlah dalam rekening selalu tetap
2. Metode fluktuasi
Jumlah dalam rekening selalu berfluktuasi
Metode penilaian persediaan
1. Metode identifikasi khusus Laporan rekonsiliasi bank
 Metode taksiran-ditaksir Laporan yang menunjukkan perbandingan antara saldo
 Metode eceran-penetapan ½= HPP/harga jual perkiraan bank yg ada di bank dengan saldo perkiraan
 Metode laba bruto= didasarkan pada harga tahun bank yang ada dalam pembukuan perusahaan
lalu Empat hal yang perlu direkonsiliasi:
2. FIFO= metode penilaian persediaan berdasarkan pada 1. Penerimaan yang telah dicatat oleh perusahaan tetapi
urutan terjadinya bank belum mencatatnya , deposit in transit
3. LIFO 2. Penerimaan yan dicatat oleh bank tetapi perusahaan
4. Average belum mencatatnya, ex: jasa giro, piutang yang
 Single average ditangguhkan oleh bank.
 Rata-rata tertimbang 3. Pengeluaran yang telah dicatat pada perusahaan
 Rata-rata bergerak tetapi bank belum mencatatnya
2
4. Pengeluaran yg telah dicatat oleh bank tetapi 2. Kewajiban yang diestimasi dengan jelas ada harga
perusahaan belum mencatatnya (garansi servis dan penggantian premi bagi pelanggan
tiket, tanda buku dankupon hadiah yang beredar)
Metode penghapusan piutang 3. Kewajiban kontingen (contohnya gugatan hokum)
1. Metode penghapusan langsung
Beban piutang ragu-ragu xxx Jenis-jenis obligasi
Piutang usaha xxx 1. Obligasi berjangka vs obligasi berseri
2. Obligasi berjamin vs obligasi tanpa jamin
2. Metode penyisihan/cadangan 3. Obligasi tanpa nama vs obligasii ats unjuk
Beban piutang ragu-ragu xxx 4. Obligasi tanpa bunga vs obligasi dengan suku bunga
Penyisihan untuk piutang ragu-ragu xxx mengambang
Penyisihan untuk piutang ragu-ragu xxx 5. Obligasi convertible vs obligasi golongan komoditi
Piutang usaha xxx
Jenis-jenis saham
Metode penyusutan 1. Saham biasa
1. garis lurus (Straight line method) 2. Saham preferen – mempunyai hak atas saham biasa
2. jumlah angka tahun (slim oF the year digits method) (hak atas distribusi pendapatan)
3. tarif atau nilai buku (declining balance method)
4. jumlah satuan usaha (terms of output method) Saham tresuri
Saham yang dibeli kembali dan disimpan perusahaan
Tiga cara penghentian aktiva serta dihentikan peredarannya. Tidak dihentikan
1. Membuang atau memusnahkan dibatalkan saham yang diterbitkan tetapi kemudian
2. Menjual aktiva ditarik kembali.
3. Dipertukarkan dengan aktiva baru
Kuasi reorganisasi
Rekonstruksi utang dalam masa sulit Penghapusan defisit laba ditahan menjadi nol dengan
Suatu situasi dimana kreditor karena alasan ekonomi ____________ aktiva kembali sehingga menghasilkan
dankarena alasan hukum yang berkaitan dengan struktur modal baru
usahanya
Faktor-faktor yang mempengaruhi laba ditahan
Jenis-jenis rekontruksi utang 1. Laba/rugi
1. Penyerahan aktiva dalam pelunasan 2. Deviden
2. Pemberian hak atas ekuitas dalam pelunasan 3. Penyesuaian periode sebelumnya untuk koreksi
3. Modifikasi persyaratan utang kesalahan
4. ________________
5. ________________
Metode pengakuan investasi jangka panjang dalam
sekuritas Macam-macam deviden
Kepemilikan Pengaruh Metode akuntansi 1. Deviden
> 50% Pengendalian Equity Method; Lap. 2. Deviden harta
konsolidasi 3. Deviden likuiditas – berupa penngembalian modal
20%-50% signifikan Equity Mhetod setoran
< 20% Tidak signifikan Trading Securitas;
Available for Sale Lease
Kontrak yang menerapkan syarat-syarat pengalihan hak
Metode biayaInvestasi dicatat sebesar biaya harga pemilikan harta atau aktiva kepada lessee oleh lessor
pokoknya termasuk komisi dan biaya lain yang
behubungan menghasilkan keuntungan dan kerugian Keuntungan leasing bagi lessee
1. Tidak ada uang muka
Metode ekuitas 2. Menghindarkan resiko pemilikan
Investasi mula-mula dicatat sebesar biaya/harga 3. Lebih fleksibel
pokoknya termasuk komisi dan biaya lain yang
berhubungan namun kemudian secara periodic Keuntungan leasing bagi lesor
disesuaikan untuk memperlihatkan perubahan pada 1. Meningkatkan penjualan
aktiva bersih investasi 2. Keringanan pajak
3. Kelangsunagn hubungan dengan lessee
Tiga kategori kewajiban 4. Nilai sisa dipertahankan
1. Kewajiban yang jumlahnya sudah definitif (uatng
usaha, utang jangka pendek, utang wesel, utang Perubahan-perubahan akuntansi
operasi) kewajiban yang dibayar dimuka atau 1. Perubahan estimasi akuntansi
kewajiban langsung LK periode lalu tidak perlu direvisi
3
2. Perubahan prinsip akuntansi Keuntungan penggabungan usaha
LK disajikan kembali 1. Penghematan biaya
3. Perubahan entitas pelaporan 2. Resikonya kecil
LK disajikan kembali 3. Penundaan operasi dapat dihindari sekecil mungkin
4. Koreksi kesalahan 4. Menghindari pengambilalihan
LK disajikan kembali 5. Pemilikan aktiva tak berwujud
Bentuk penggabungan usaha
1. Merger – jika salah satu perusahaan melanjutkan
usaha
2. Konsolidasi – jika muncul nama perusahaan baru
Perbedaan agen dengan kantor cabang 3. Akuisisi – jika perusahaan yang bergabung
1. Agen hanya menerima pesanan barang dan mempertimbangkan eksistensinya (hubungan induk-
menyalurkan sedangkan kantor cabang menjual anak perusahaan)
barang dan jasa dari persediaan sendiri
2. Agen berda dibawah pengawasan langsung kantor Jenis-jenis saham yang diterbitkan dalam penggabungan
pusat sedangkan kantor canbang bekerja sebagai satu usaha
kesatuan usaha independen 1. Penerbitan satu jenis saham
3. Agen hanya memerlukan catatan akuntansi berupa 2. Penerbitan lebih dari satu jenis saham
ikhtisar penerimaan dan pengeluaran kas sedangkan
kantor cabang catatan akuntansinya lebih komplek Alternative dasar penentuan jumlah saham, berdasarkan:
1. kontribusi aktiva bersih
3 alternatif sistem akuntansi untuk kantor cabang 2. kontribusi laba
1. Sistem sentralisasi 3. penggabungan kontribusi laba dan aktiva bersih
Semua transaksi dicatat dikantor pusat sama seperti
agen 2 Metode akuntansi penggabungan usaha
2. Sistem desentralisasi 1. Metode penyatuan kepentingan (pooling of interest
Semua transaksi dicatat dikantor cabang method)
3. Kombinasi antara sentralisasi dan desentralisasi 2. Metode pembelian (purchase method)

Reciprocal account Metode penyatuan kepentingan


Perkiraan timbal balik contohnya perkiraan kantor pusat Memandang penggabungan usaha sebagai penyatuan
dengan perkiraan kantor cabang antara dua atau lebih perusahaan yang berlanjut tanpa
ada perubahan entitas akuntansi baru. Komponen neraca
Penggabungan usaha perusahaan yang bergabung dicatat sesuai dengan nilai
Penyatuan 2 atau lebih perusahaan tetapi tidak menjadi bukunya sehingga tidak timbul goodwill
satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu
dengan perusahaan yang lain atau memperoleh kendali Metode pembelian
atas aktiva dan operasi perusahaan lain Memandang penggabungan usaha sebagai pembelian
perusahaan, komponen neraca perusahaan yang dibagi
Alternative penggabungan usaha dicatat sebesar nilai wajarnya harga pasar
1. Secara intern melalui pengembangan atau
penambahan jenis produk, membuka daerah 2 kemungkinan pencatatan dalam metode penyatuan
pemasaran baru,pengembangan pangsa produksi baru kepentingan
2. Secara eksternal melalui penggabungan usaha 1. Total modal disetor perusahaan gabungan > total
pemilikan saham-saham perusahaan lain modal disetor perusahaan yang melanjutkan usaha
 Selisihnya dikurangi atau menjadi agio saham
3 golongan penggabungan usaha berdasarkan jenis perusahaan yang melanjutkan usaha
usaha perusahaan  LYD perusahaan yang diambil alih menjadi LYD
1. Penggabungan usaha secara horizontal perusahaan yang melanjutkan usaha
Perusahaan yang bergabung mempunyai usaha yang 2. Total modal disetor perusahaan gabungan < total
sama dan menghasilkan produk yang sejenis modal disetor perusahaan yang melanjutkan usaha.
2. Penggabungan usaha secara vertical  Selisihnya mengurangi LYD perusahaan yang
Perusahaan yang bergabung mempunyai kegiatan diambil alih
yang berbeda tetapi saling behubungan contohnya  Agio saham perusahaan yang melanjutkan usaha
rekanan dan langganan dihapuskan
3. Penggabungan usaha secara konglomerasi
Gabungan proses penggabungan usaha secara Laporan keuangan konsolidasi
horizontal dan vertical atau penggabungan Suatu laporan keuangan dari suatu group perusahaan
perusahaan yang berbeda sekali dengan tujuan yang disajikan sebagai satu kesatuan ekonomi
diversifikasi usaha

4
Konsolidasi yang diperlukan untuk penyajian laporan
keuangan konsolidasi Metode akuntansi untuk konsinyasi
1. Adanya kepentingan kendali keuangan yang 1. Laba ditetapkan tersendiri – ada perkiraan konsinyasi
berkelanjutan dan terjamin masuk atau keluar
2. Operasi dari perusahaan yang bersangkutan 2. Laba ditetapkan tidak sendiri
merupakan kegiatan dari kesatuan yang
diintegrasikan Informasi dalam laporan keuangan segmen
3. Konsolidasi memberikan gambaran yang benar 1. Penjualan atau pendapatan operasi lainnya
mengenai status keuangan perusahaan yang 2. Hasil segmen
bersangkutan 3. Aktiva segmen yang digunakan
4. Dasar penetapan harga antar segmen
Penyusutan (PSAK no 17)
Jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang Laporan Keuangan Interim
masa manfaat yang diasumsi Laporan keuangan yang diterbitkan antara dua laporan
1. Berdasarkan waktu keuangan tahunan
 Garis lurus
 Pembebanan yang menurun Unsur yang sama antara LK interim dan LK tahunan
 Dalam angka tahun 1. Unsur pengakuan pendapatan
 Saldo menurun berganda 2. Kebijakan akuntansi dasar pelaporan
2. Berdasarkan penggunaan 3. Penyajian penggolongan aktiva dan kewajiban
 Jam jasa sebagai lancar dan tidak lancar
 Jumlah unit produksi
3. Berdasarkan kriteria lainnya Pembagian laba/rugi firma
4. Berdasarkan jenis dan kelompok 1. Merata
 Metode anuitas 2. Rasio arbitirary
 Sistem perusahaan 3. Rasio modal sekutu
 Modal awal
Persekutuan Firma  Modal pada tiap awal periode
Asosiasi antara dua atau lebih individu sebagai pemilik  Modal pada tiap akhir peiode
untuk menjalankan perusahaan dengan tujuan  Modal rata-rata untuk tiap periode
mendapatkan laba 4. Bunga dibagikan atas modal sekutu
5. Gaji atau bunga diberikan untuk jasa sekutu
Ciri-ciri persekutuan firma
1. Umurnya terbatas
2. Kekayaan yang saling menguntungkan
3. Tanggung jawab tak terbatas
Likuidasi ialah

Joint venture (usaha patungan)


Usaha perdagangan khusus yang dilakukan dua orang
atau lebih atau oleh kesatuan usaha yang
dihentikanapabila tujuan yang telah diterapkan tercapai

Metode akuntansi untuk joint venture


1. Menggunakan buku usaha patungan sendiri
2. Menggunakan buku-buku anggota joint venture

Metode pengakuan penagihan kas dalam penjualan


cicilan
1. Penagihan dipandang sebagai perolehan kembali
harga pokok
2. Penagihan dipandang sebagai realisasi laba
3. Penagihan dipandangsebagai perolehan kembali harga
pokok dan realisasi laba (metode cicilan)

Konsinyasi
Penyerahan fisik barang oleh pihak pemilik (konsinyor)
kepada pihak lain (konsinyi) yang bertindak sebagai agen
penjual akan tetapi hak atas barang ini tetap berada pada
tangan pemilik sampai barang tersebut terjual
5
Pemungutan pajak yang berdasarkan atas perkiraan
bahwa penghasilan tahun ini sama dengan periode
tahun lalu
Pajak (Prof.Dr. Rochmat Soemitro, SH) 3. Stel Sel Campuran
Iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan UU (yang Gabungan dari stel sel nyata dengan stel sel
wajib dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal anggapan pada awal tahun diperkirakan dengan
balik yang langsung dapat ditujukan dan yang digunakan anggapan kemudian pada akhir tahun
untuk membayar pengeluaran umum dipertimbangkan kembali berdasarkan penghasilan rill

Hukum Pajak Asas-asas dalam pemungutan pajak :


Keseluruhan dari peraturan-peraturan yang meliputi 1. Asas domisili
wewenang pemerintah untuk mengamati kembali pemungutan pajak berdasarkan domisili atau tempat
kekayaan masyarakat dan menyerahkan kembali kepada tinggal Wajib Pajak dalam suatu Negara.
masyarakat dengan melalui kas Negara 2. Asas sumber
Dalam asas ini pemungutan pajak didasarkan pada
Fungsi Pajak sumber pendapatan/penghasilan dalam suatu
1. Fungsi Budgetair Negara.
Pajak sebagai sumberdana bagi pemerintah untuk 3. Asas kebangsaan
membiayai keluaran-keluarannya. Dalam asas ini, pemungutan pajak didasarkan pada
2. Fungsi Regulerend (Mengatur) kebangsaan atau kewarganegaraan dari Wajib Pajak.
Pajak sebagai alat untuk mengatur dan melaksanakan
kebijaksanaan pemerintah dari bidang social ekonomi Sistem pemungutan pajak :
3. Fungsi Redistribusi 1. Self assesment system
4. Fungsi Demokrasi wajib pajak diperbolehkan untuk menghitung sendiri
jumlah pajak yang harus dibayarkan.
Syarat pemungutan pajak 2. Official assesment system
1. Adil (syarat keadilan) penetapan jumlah pajak terhutang dilakukan oleh
2. Berdasarkan undang-undang (syarat yuridis) fiskus, dengan mengeluarkan surat ketetapan pajak.
3. Tidak menggangu perekonomian (Ekonomis) 3. Witholding tax
4. Sistem pemungutan pajak harus sederhana pemberian wewenang kepada piha ketiga untuk
5. Pemungutan pajak harus efisien (syarat finansial) menentukan/memotong besarnya pajak yang di
berikan oleh wajib pajak ke pada fiskus.
Pengelompokan pajak
1. Menurut golongannya Perlawanan aktif dalam perpajakan dengan cara
Pajak langsung dan tidak langsung melakukan tindakan yang dapat dikenakan pajak disebut
2. Menurut sifatnya dengan?
Pajak subjektif (PPh) dan pajak Objektif (PPN, PPn-BM) Tax avoidance
3. Menurut lembaga Pemungutnya
Pajak Pusat dan Pajak Daerah Perlawanan aktif dalam perpajakan dengan cara
pengelakan dilakukan dengan cara melanggar hukum
Jenis-jenis tarif pajak disebut dengan?
1. Tarif sebanding proporsional Tax evasion
Berupa persentase tetap
2. Tarif Tetap Wajib Pajak
Berupa jumlah objek yang tetap Orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan
3. Tarif progresif peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan
Berupa persentase tarif yang semakin besar jika untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk
jumlah yang dikenai pajak semakin besar pemungutan pajak, atau pemotongan pajak tertentu.
4. Tarif degresif (BADAN, PENGUSAHA, PENGUSAHA KENA PAJAK)
Berupa presentase tarif yang semakin kecil jika jumlah
yang dikenai pajak semakin besar
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Fungsi NPWP
1. Sebagai identitas wajib pajak
2. Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak
Tata cara pemungutan pajak serta pengawasan administrasi perpajakan.
1. Stel Sel Nyata
Pemungutan pajak didasarkan atas penghasilan rill Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT)
atau nyata untuk tahun yang bersangkutan Surat yang oleh WP digunakan untuk melaporkan
2. Stel Sel Anggapan perhitungan dan pembayaran pajak yang terutang dalam

1
suatu tahun pajak. SPT ada dua yaitu SPT masa bulanan
dan SPT masa tahunan.

Faktur Pajak
Bukti pungutan pajak yang dibuat oleh PKP karena
penyerahan barang kena pajak/ penyerahan JKP/ bukti
pungutan pajak karena impor BKP digunakan oleh dirjen
bea dan cukai.

Pajak Masukan
Pajak pertambahan nilai yang dibayar oleh PKP karena
perolehan BKP dan atau penerimaan BKP/ pemanfaatan
BKP tidak berwujud dari luar daerah pabean/
pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean/ impor BKP.

Pajak Keluaran
Pajak yang disetor ke kas Negara

Subjek Pajak :
1. Orang pribadi
2. Warisan yg belum terbagi
3. Badan
4. Bentuk usaha tetap
5. Subjek pajak dalam dan luar negeri

Objek Pajak :
1. Penghasilan yg diterima wajib pajak
2. Hadiah dari undian
3. Laba usaha
4. Keuntungan karena penjualan atau karena
pengalihan harta

2
Batas penyetoran SPT
SPT Masa:
PPh pribadi : tanggal 20 bulan berikutnya
PPN : tanggal 20 bulan berikutnya
SPT Tahunan : PPh Pasal. 21 : tanggal 31 bulan ketiga

Tarif Pajak
1. Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri
Lapisan penghasilan kena pajak Tarif Pajak Ps 17
< 50.000.000 5%
50.000.000 – 250.000.000 15%
250.000.000 – 500.000.000 25%
>500.000.000 30%

2. Wajib Pajak Badan dan uasaha tetap


Keterangan Tarif Pajak
Wajib Pajak Badan dan uasaha tetap 25%

PPh Pasal 21
= (Penghasilan Netto – PTKP) x tarif pajak pasal pasal 17 UU PPh
= (Penghasilan bruto – biaya jabatan – iuran pension dan iuran THT/JHT – PTKP ) x tariff pajak pasal pasal
17 UU PPh

PPh Pasal 22
Menggunakan API. PPh Pasal 22 = 2,5% x Nilai Impor
Tidak Menggunakan API. PPh Pasal 22 = 7,5% x Nilai Impor
Tidak Dikuasai. PPh Pasal 22 = 7,5% x Harga Jual Lelang

3
PPh Pasal 23
Tarif 15% untuk Deviden, Bunga, Royalty, dan Hadiah/Bonus.
Tarif 2% untuk sewa dan penghasilan sehubungan dengan penggunaan harta. Dan imbalan sehubungan
dengan jasa, kecuali jasa yang telah dikenakan PPh Pasal 21

PPh Pasal 24
Mengatur perhitungan besarnya pajak atas penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri yang
dapat dikreditkan tehadap pajak penghasilan yang terutang atas seluruh penghasilan wajib pajak dlam negeri

PPh Pasal 25
(Pajak penghasilan terutang – PPH pasal 21,22,23 – PPh 24) / 12 atau banyaknya bulan dalam bagian tahun
pajak

Besarnya pajak penghasilan bagi orang pribadi yang bertolak ke luar negeri
1. 2.500.000 jika naik pesawat
2. 1.000.000 jika naik kapal laut

PPh Pasal 26
1. Penghasilan Bruto x 20% untuk :
Deviden, Bunga, Royalty, Imbalan, Hadiah, Pensiun, Premi Swap, Keuntungan pembebasan utang.
2. (Penghasilan Bruto x Perkiraan Penghasilan netto) x 20% untuk:
Penjualan harta di Indonesia, dan premi asuransi

Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


Pemungutan PPN merupakan pelunasan pajak yang dikenakan atas setiap transaksi pembelian barang atau
perolehan jasa dari rekanan, misalnya pembelian komputer, dan perolehan jasa atas tenaga keamanan.

Tarif PPN yang dikenakan atas penyerahan barang atau jasa adalah 10%.

4
3. Proses pengendalian manajemen pada kedua sektor
umumnya sama, karena sama-sama memerlukan informasi
Akuntansi sektor publik adalah sistem akuntansi yang dipakai yang andal dan relevan untuk fungsi manajemen
oleh lembaga-lembaga publik sebagai salah satu alat 4. Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk
pertanggung jawaban kepada publik. yang sama
5. Kedua sektor terikat pada hukum dan perundang-
Sistem pencatatan akuntansi sektor publik di indonesia masih undangna yang sama.
menggunakan metode
Cash modified basis, namun sekarang sudah mulai diterapkan Sistem akuntansi dan pelaporan keuangan yang lazim
accrual basis. diterapkan di lingkungan pemerintah yang memisahkan
kelompok dana menurut tujuannya disebut
Standar akuntansi pemerintahan (SAP) terdiri atas 11 Fund accounting
pernyataan
Konsep Value for Money
11 Pedoman standar akuntansi pemerintahan Konsep pengelolaan sektor publik yg berdasarkan pada 3
 PSAP 1 (penyajian lap. Keuangan) elemen utama yaitu ekonomi, efisiensi dan efektivitas.
 PSAP 2 (lap. Realisasi anggaran) - Ekonomi : pemerolehan input dengan kualitas dan
 PSAP 3 (lap. Arus kas) kuantitas tertentu pada harga terendah
 PSAP 4 (CALK) - Efisiensi : pencapaian output yang maksimum dengan
 PSAP 5 (Persediaan) input tertentu atau penggunaan input terendah untuk
 PSAP 6 (investasi) mencapai output tertentu
 PSAP 7 (aset tetap) - Efektivitas : tingkat pencapaian hasil program dengan
 PSAP 8 (konstruksi dlm perjanjian) target yang ditetapkan
 PSAP 9 (kewajiban)
 PSAP 10 (koreksi kesalahan) Manfaat implementasi Value for Money :
 PSAP 11 (lap konsolidasi dan operasional) 1. Meningkatkan pelayanan publik
2. Meningkatkan efektifitas pelayanan publik, pelayanan tepat
Penyusun standar akuntansi pemerintahan: sasaran.
Komite standar akuntansi pemerintahan (KSAP) 3. Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya
inefisiensi dan penghematan dalam penggunaan input.
Perbedaan sektor publik dan swasta :
- Tujuan : Pengguna laporan keungan pemerintah?
Sektor publik (nonprofit) 1. Masyarakat
Swasta (profit) 2. Wakil rakyat, lembaga pengawas, lembaga pemeriksa
- Sumber dana : 3. Pihak donatur, investor dan kreditur
Sektor publik (pemerintah) 4. Pemerintah
Swasta (laba, modal, saham, obligasi)
- Pertanggungjawaban : Entitas pelaporan akuntansi pemerintah
Sektor publik (masyarakat, DPR) 1. Pemerintah pusat
Swasta (direksi, pemegang saham) 2. Pemerintah daerah
- Struktur organisasi : 3. Satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah
Sektor publik (birokrasi, hirarkis) 4. Organisasi lainnya
Swasta (fleksibel, lintas fungsional)
- Karakter anggaran : Komponen laporan keuangan pemerintah
Sektor publik (terbuka utk umum)
1. Laporan realisasi anggaran
Swasta (tertutup utk umum)
- Sistem akuntansi : 2. Neraca
Sektor publik (cash basis) 3. Arus kas
Swasta (accrual basis) 4. Catatan atas laporan keuangan

Beda sektor publik & swasta (laba) : Asumsi dasar pelaporan keuangan di lingkungan
 Organisasi sektor publik mencari laba tapi tidak berorientasi pemerintahan
laba karena laba akan dikembalikan ke masyarakat berupa 1. Asumsi kemandirian entitas
APBN 2. Asumsi kesinambungan entitas
 Organisasi swasta berorientasi laba karen laba yang dicari
3. Asumsi keterukuran dalam satuan uang
untuk dirinya sendiri

Karakteristik kualitatif laporan keuangan


Persamaan sektor publik dan swasta : 1. Relevan
1. merupakan bagian integral dari sistem perekonomian 2. Andal
disuatu negara, keduanya menggunakan sumber daya utk 3. Dapat dibandingkan
mencapai tujuan. 4. Dapat dipahami
2. Mengalami permasalahan yg sama, seperti kelangkaan
sumber daya, sehingga harus efektif, efisien dan ekonomis Prinsip akuntansi pemerintahan
dlm penggunaan sumber dayanya.
1. Basis akuntansi
2. Prinsip nilai historis
1
3. Prinsip realisasi didasarkan pada pelaksanaan value for money dan
4. Prinsip subtansi mengungguli bentuk formal efektivitas anggaran.
5. Prinsip periodisitas 2. Zero Based Budgeting
6. Prinsip konsistensi sistem anggaran yang didasarkan pada perkiraan
7. Prinsip pengungkapan lengkap kegiatan, bukan pada yang telah dilakukan dimasa
8. Prinsip penyajian wajar lalu. Setiap kegiatan akan dievaluasi secara terpisah.
Ini berarti berbagai program dikembangkan dalam
Anggaranialah Suatu proses yang dilakukan oleh visi pada tahun yang bersangkutan.
organisasi sektor publik untuk mengalokasikan sumber 3. Planning, Programming, and Budgeting Sistem
daya yang dimilikinya ke dalam kebutuhan-kebutuhan (PPBS)
yang tidak terbatas disebut salah satu model penganggaran yang ditujukkan
untuk membantu manajemen pemerintah dalam
Penganggaran sektor publik : membuat keputusan alokasi sumber daya. Hal
1. Penganggaran tradisional (sentralis, spesifik, tersebut disebabkan sumber daya yang dimiliki
tahunan, menggunakan anggaran bruto). Pada pemerintah terbatas jumlahnya, sementara tuntutan
penganggaran tradisional tidak ditemukan value for masyarakat tidak terbatas jumlahnya.
money. Anggaran tradisional Terdiri dari: Jenis-jenis anggaran pemerintah berdasarkan aktivitasnya
a. Incrementalis, anggaran yang disusun 1. Operasional budget
berdasarkan anggaran tahun sebelumnya, 2. Capital budget
dengan menambah atau mengurangi jumlah
Jenis-jenis anggaran berdasarkan status hukumnya
pada pos-pos tersebut.
1. Tentative budget
b. Line item, yakni turun temurun atau tidak 2. Enacted budget
mungkin untuk menghilangkan pos-pos yang
telah ada dalam dalam anggaran, walaupun Siklus dalam penyusunan anggaran pemerintah
sudah tidak relevan. 1. Preparation
2. New Public Management (anggaran kinerja yang 2. Enactment
menekankan pada value for money dan pengawasan 3. Administration
kinerja output) 4. Reporting
5. Postaudit

Tradisional NPM
Sentralis, Desentralisasi, dan
development management
Berorientasi pada input Value for money (input,
output, outcome)
Tidak terkait rencana masa Utuh dan terkait rencana
depan jangka panjang
Line item dan incrementalism Berdasarkan sasaran kinerja
Kaku Lintas departemen, fleksibel
Menggunakan aturan klasik Zero based budgeting,
(vote) planning programe budgeting
system
Prinsip anggaran bruto Sistematis dan rasional
Tahunan Bottom-up
Spesifik

Fungsi-fungsi anggaran
1. Anggaran sebagai alat perencanaan
2. Anggaran sebagai alat pengendalian
3. Anggaran sebagai alat kebijakan
4. Anggaran sebagai alat politik
5. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi
6. Anggaran sebagai alat penilaian kinerja
7. Anggaran sebagai alat motivasi

Jenis-jenis anggaran dengan pendekatan NPM :


1. Anggaran Kinerja
Anggaran kinerja didasarkan pada tujuan dan sasaran
kinerja. Oleh karena itu, anggaran digunakan sebagai
alat untuk mencapai tujuan. Penilaian kinerja

2
Jenis audit ditinjau dari luasnya :
1. General Audit (dilakukan auditor independen)
Auditing 2. Special Audit (pemeriksaan sesuai dari perusahaan
Proses pengumpulan dan penggabungan bahan bukti klien)
tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu
entitas ekonomi yang dilakukan seseorang yang Jenis Akuntan :
kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan 1. Akuntan Independen
melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan 2. Akuntan Intern
kriteria yang telah ditetapkan. 3. Akuntan Pemerintah
4. Akuntan Pajak
Perbedaan relevan dan reliabel 5. Akuntan Pendidik
- Relevan adalah tepat waktu, sesuai tujuan, dan dapam
membantu prediksi. Jenis jenis auditor
- Reliabel adalah dapat dibuktikan kebenarannya  Auditor ekstrern/Publik (di KAP)
 Auditor Intern
Syarat menjadi akuntan publik :  Auditor Pemerintah
1. Memiliki nomor register negara utk akuntan
2. Memiliki sertifikat tanda lulus ujian sertifikasi akuntan Jasa jasa kantor akuntan public
publik 1. Jasa atestasi (audit LK Historis, review LK historis,dll)
3. Telah mengikuti pendidikan profesional berkelanjutan 2. Jasa perpajakan (menyusun SPT pajak penghasilan )
4. Berpengalaman di bidang audit umum paling sedikit 3. Konsultan manajemen (ikut dalam menyusun strategi
5 tahun pemasaran)
5. Berdomisili di NKRI 4. Jasa akuntansi dan pembukuan : penyusunan LK
6. Memiliki NPWP
7. Tidak pernah dikenakan sanksi pencabutan ijin Struktur KAP :
akuntan publik  Partner (mereview pekerjaan audit)
 Manajeer (berhubungan dgn klien, mengawasi
Definisi audit dalam 7 elemen: pelaksanaan tugas audit)
1. Proses yg sistematik  Senior Auditor (bertanggungjawab thd perencanaan
2. Menghimpun bukti secara objektif dan pekerjaan audit)
3. Asersi” tntng kejadian ekonomi  Junior Auditor (merencanakan porsi audit)
4. Menentukan tingkat kesesuaian
5. Kriteria yg ditentukan Aktivitas KAP :
6. Menyampaikan hasilnya 1. Audit
7. Para pemakai yg berkepentingan 2. Pemeriksaan
3. Penelaahan
Perbedaan akuntansi dan Auditing : 4. Prosedur yg disepakati bersama
Akuntansi (transaksi-jurnal-buku besar-laporan keuangan).
Sedangkan audit kebalikannya (menentukan apakah Standar auditing diterbitkan AICPA
informasi keuangan disajikan dgn benar kejadian” 1. Standar Umum
ekonomi pada periode akuntansi.  Audit harus dilakukan oleh seorang atau lebih yang
memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang
Jenis jenis audit memadai
1. Audit laporan keuangan  Independensi dalam sikap mental
Bertujuan untuk memberikan apakah LK secara
 Menggunakan kemahiran profesional dengan
keseluruhan telah disajikan sesuai dengan kriteria
cermat dan seksama dalam pelaksanaan audit
tertentu, kriteria prinsip akuntan diterima umum.
2. Standar Pekerjaan Lapangan
2. Audit operasional
 Pekerjaan harus dilaksanakan sebaik baiknya dan jika
Merupakan penelaan atas bagian manapun dari
menggunakan system harus disupervisi dengan
prosedur dan metode operasi organisasi untuk
sementing.
menilai efisiensi dan efektivitasnya
 Pemahaman yang memadai atas SPI
3. Audit ketaatan
 Pengumpulan bukti audit yang cukup dan
Bertujuan untuk mempertimbangkan apakah klien
kompeten
telah mengikuti prosedur atau aturan trtentu yg
3. Standar pelaporan
telah ditetapkan oleh pihak yg memiliki otoritas lebih
 Laporan auditor harus menyatakan apakah LK
tinggi
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
4. Audit Kinerja
umum
Bertujuan utk menentukan 3E (Efisiensi, Efektivitas
Pernyataan mengenai ketidak konsistenan
dan Ekonomis) kegiatan pemerintah dan menguji
penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum
keberhasilan program yg dilaksanakan.

1
 Laporan auditor harus menunjukkan jika ada
ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi Kondisi untuk laporan Tidak Wajar :
dalam penyusunan laporan keuangan periode 1. Auditor yakin bahwa lap keuangan tidak menyajikan
secara wajar posisi keuangan sesuai PABU
berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip
akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya. Kondisi untuk Tidak Memberi Pendapat :
 Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan 1. Adanya pembatasan lingkup audit yg sangat
harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain material
dalam laporan auditor. 2. Auditor tidak independen
 Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan
Bagian-bagian dalam laporan audit :
pendapat mengenai laporan keuangan secara
1. Judul laporan independensi
keseluruhan
2. Alamat yg dituju laporan audit (perusahaan
pemegang saham)
Kode Etik Akuntan Indonesia : 3. Paragrap pendahuluan
1. Tanggungjawab 4. Paragrap lingkup audit (menyatakan actual mengenai
2. Kepentingan publik apa yg dilakukan auditor)
3. Integritas 5. Paragrap pendapat
4. Objektivitas dan independensi 6. Tanda tangan dan nama KAP
5. Keseksamaan 7. Tanggal laporan audit (tanggal saat audit telah
6. Lingkup dan sifat jasa menyelesaikan bagian terpenting di prosedur audit
tsb)
Independensi Audit :
- Independensi dlm kenyataan Tujuan audit umum atas LK oleh auditor
apabila pada kenyataannya auditor mampu independen
mempertahankan sikap yang tidak memihak sepanjang Untuk menyatakan pendapat atas kewajaran dlm
pelaksanaan auditnya. semua hal yg material, posisi keuangan, hasil usaha
- Independensi dlm penampilan dan arus kas yg sesuai dg prinsip akuntansi yg
hasil interpretasi pihak lain mengenai independensi ini. berlaku umum
Jadi Independensi dalam penampilan ditentukan oleh
kesan masyarakat terhadap independensi akuntan Tanggung jawab manajemen terkait dg LK
public 1. Menentukan kebijakan akuntansi yg sehat
2. Menjalankan SPI yg baik
Laporan audit 3. Membuat penyajian yg wajar dlm LK
Laporan yang menginformasikan kepada pemakai
informasi akuntansi apa yang dilakukan auditor dan Fee audit :
kesimpulan yang dihasilkan. 1. Per diem basis (berdasarkan waktu)
2. Flat / Contract Basis (kontrak borongan)
Jenis jenis laporan audit 3. Maksimum fee basis (gabungan keduanya)
1. Wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)
2. Wajar tanpa pengecualian dg Paragraf Penjelas Faktor yg mempengaruhi fee audit :
3. Wajar dengan pengecuailan (qualified opinion) 1. Karakteristik keuangan
4. Tidak wajar (Adverse) 2. Lingkungan usaha (persaingan)
5. Tidak memberikan pendapat (disclaimer) 3. Karakteristik operasi
4. Kegiatan eksternal auditor (pengalaman)
Kondisi untuk laporan WTP :
1. Semua unsur LK tercakup didlm LK Materialitas
2. Ketiga standar umum telah diikuti seluruhnya dlm Jumlah atau besarnya kekeliruan atau salah saji dlm
penugasan informasi akuntansi yg kaitannya dg kondisi yg
3. Adanya bahan bukti yg cukup bersangkutan, mungkin memuat pertimbangan
4. LK berisikan sesuai dg prinsip akuntansi yg berlaku keputusan pihak yg berkepentingan berubah atau
umum terpengaruh oleh salah saji tsb.
5. Tidak terdapat situasi yg memerlukan penambahan
paragraph penjelasan Jenis-jenis salah saji
1. Kekeliruan ; salah saji yg tidak sengaja
Kondisi untuk laporan WDP : 2. Ketidakberesan ; salah saji yg disengaja
1. Tidak ada bukti kompeten yg cukup, adanya
pembatasan lingkup yg material tp tidak Tiga tingkatan materialitas
mempengaruhi lap keuangan 1. Jumlahnya tidak material
2. Ada penyimpangan dari PABU tp tidak 2. Jumlahnya material tetapi tidak mempengaruhi
mempengaruh lap keuangan kewajaran LK secara keseluruhan
2
3. Jumlahnya sangat material dan mempengaruhi 1. nilai rupiah perkiraan
kewajaran LK secara keseuruhan 2. besarnya populasi
3. sifat usaha klien
Factor-faktor yang mempengaruhi pertimbangan awal 4. hasil audit sebelumnya
materialitas 5. kejujuran manajemen / integritas Mgt
1. Besar kecilnya perusahaan 6. motivasi klien
2. Jumlah material tetapi tidak mempengaruhi 7. transaksi non rutin
kewajaran LK secara keseluruhan 8. kerentanan terhadap kecurangan
3. Jumlahnya sangat material dan mempengaruhi 9. penugasan utama, atau penugasan ulang
kewajaran LK secara keseluruhan 10. hubungan istimewa

Risiko audit Struktur Pengendalian Intern (SPI)


Bahwa editor menerima suatu tingkat ketidakpuasan kebijakan kebijakan dan prosedur prosedur yang
tertentu dalam pelaksanaan audit dirancang untuk memberikan keyakinan kepada
manajemen bahwa tujuan dan saran yang penting bai
Model risiko audit satuan usaha telah dicapai
Digunakan untuk perencanaan dalam menentukan
berapa banyak bahan bukti harus dikumpulkan Kepentingan SPI bagi manajemen
1. keadaan laporan informasi yang digunakan sesuai
Planet detected Risk (PDR)/risiko penemuan yang dengan standar pelaporan
direncanakan 2. medorong efisiensi dan efektifitas operasional
Risiko bahwa bahan bukti yagn dikumpulkan dalam 3. pengamatan aktiva dan catatan
segmen gagal menemukan salah saji yang melewati 4. ketaatan terhadap hokum dan peraturan
jumlah yang dapat ditoleransi kalau salah saji tersbut
timbul Kepentingan auditor atas SPI
1. keadaan pelaporan : memenuhi standar pekerjaan
Acceptable audit risk (AAR)/rsiko audit yang dapat lapangan
diterima 2. penekanan pengendalian atas golongan transaksi :
Ukuran ketentuan auditor untuk menerima bahwa bukan saldo akan karena keakuratan saldo akan
laporan keuangan salah saji secara material walaupun sangat tergantung pada keakuratan masukan dan
audit telah selesai dan pendapat WTP telah diberikan pemprosesan transaksi

Komponen risiko audit : Element SPI


 risiko bawaan 1. lingkungan pengendalian
risiko bawaan merupakan risiko yang melekat pada lingkungan dari tindakan, kebijakan dan prosedur yang
menggunakan sikap menyeluruh manajemen puncak,
suatu akun.
direktur dan komisaris dan pemilik satuan usaha terhadap
 risiko pengendalian pentingnya pengendalian terhadap suasana usaha tersbut
risiko terjadi kegagalan pengendalian internal yang 2. pencatatan risiko manajemen
tidak bisa mencegah salah saji material yang 3. system informasi dan komunikasi akuntansi
mungkin terjadi di suatu asersi dengan tepat waktu. 4. aktivitas pengendalian
 risiko deteksi  pemisahan tugas yang pantas terhadap trnsaksi
risiko karena auditor tidak dapat mendeteksi salah danaktivitas
saji yg material dalam suatu asersi (pernyataan)  dokumen dengan catatan yang memadai
 pengecekan independen atas pelaksanaan
5. pengamatan/pemantaun penilaian efektifitas rancangan
Pengujian dalam audit :
dan operasi SPI seperti periodic untuk menilai apakah
1. Pengujian pengendalian
telah dilaksanakan sebagaimana mestinya
Pengujian pengendalian merupakan pengujian yang
dilaksanakan terhadap rancangan pelaksanaan suatu konsep dasar yang mendasari pendaian atas SPI dan penetapan
kebijakan atau prosedur struktur pengendalian risiko pengendalian
internal. Pengujian pengendalian ini, dilaksanakan 1. tanggung jawab manajemen
auditor untuk menilai efektifitas kebijakan atau 2. keyakinan yang memadai
prosedur pengendalian untuk mendeteksi dan 3. keterbatasan bawahan
mencegah salah saji materil dalam suatu asersi
alasan untuk memahami SPI yang mencukupi untuk
laporan keuangan.
merencanakan audit
2. Pengujian substantif
1. Potensi salah saji
Pengujian yg berhubungan dgn fungsi matematika 2. Risiko penemuan
(penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian) 3. Perancangan Pengujian
pada pencatatan jurnal, buku besar dan laporan
keuangan. prosedur untuk memperoleh pemahaman SPI
1. Mendapatkan pemahaman lingkungan pengendalian
Faktor-faktor yang mempengaruhi Risiko bawaan prosedur penetapan risiko, dll.
3
2. Mengidentifikasi pengendalian spesifik yang akan Evaluasi informasi atas laporan keuangan yg dilakukan
mengurangi risiko pengendalian dan melakukan penetapan
risiko pengendalian Alasan auditor harus merencanakan penugasannya
3. Menguji efektifitas pengendalian 1. Untuk memperoleh bahan data yg cukup
2. Menekan biaya audit
5 jenis pengujian dasar dlm menentukan kewajaran LK
1. prosedur untuk memahami SPI 3. Menghindari salah penafsiran
2. pengujian atas pengendalian  Membina hub. Yg baik dg klien
3. pengujian substantik atas transaksi  Memudahkan pekerjaan/pelaksanaan audit
4. prosedur analitis
5. pengujian terinci atas saldo Tujuan prosedur analitis
1. Memahami bidang usaha klien
Kertas kerja pemeriksaan
2. Penetapan kemampuan satuan usaha untuk menjaga
Catatan-catatan yg dibuat atau dikumpulkan dan disampaikan
oleh akuntan publik mengenai prosedur pemeriksaan yg
kelangsungan hidup
ditempuhnya, pengujian yg dilakukannya, keterangan yg 3. Indikasi kemungkinan adanya salah saji dlm LK
diperolehnya dan kesimpulan yg ditariknya sehubungan dg 4. Mengurangi pengujian audit terinci
pemeriksaannya
Jenis-jenis prosedur analitis
Tujuan kertas kerja pemeriksaan 1. Membandingkan data klien dg industry
1. Sebagai dasar perencanaan audit 2. Membandingkan data klien dg data yg sama pada
2. Sebagai catatan bahan bukti telah dikumpulkan dan hasil periode sebelumnya
pengujian
3. Membandingkan data klien dg data yg diperkirakan
3. Dasar penentuan opini
4. Alat review oleh atasan
klien
4. Membandingkan data klien dg data yg diperkirakan
Prosedur audit oleh auditor
Petunjuk rinci untuk mengumpulkan bahan bukti audit tertentu 5. Membandingkan data klien dg hasil pemeriksaan yg
yg diperoleh pada waktu tertentu selama audit menggunakan data non keuangan

Program Audit Sampling Audit :


kumpulan daftar dari prosedur-prosedur audit 1. Sampling statistik
 Keuntungannya :
empat keputusan dalam pengumpulan bahan bukti
1. prosedur audit yang dibutuhkan - Perancangan sampel efisien
2. besarnya sampel - Pengukuran kecukupan bukti yg dihimpun
3. kas atau unsur yang andal - Pengevaluasian hasil sampel
4. alat pelaksana  Dua macam teknik sampling statistik :
- Attribute sampling (digunakan dalam
empat faktor bahan bukti yang menyimpulkan pengujian pengendalian, utk
1. relevasi berkaitan dengantujuan pengujian auditor memperkirakan tingkat penyimpangan dari
2. kompetensi dapat dipercaya suatu bahan bukti
pengendalian yg dilakukan dlm populasi)
3. kecukupan
- Variable sampling (digunakan dlm
4. ketepatan waktu
pengujian substantif, utk memperkirakan
lima karakteristik bahan bukti yang kompeten jumlah rupiah total dari populasi / jumlah
1. idefedensi penyedia data kesalahan dlm populasi)
2. efektivitas SP 2. Sampling Non statistik
3. pengetahuan yang diperoleh sendiri oleh auditor Beberapa kemungkinan bila melakukan sampling non
4. kualifikasi orang orang yang menyajikan informasi statistik :
5. tingkat objektifitas - Terlalu banyak sampel yg melebihi diperlukan
- Terlalu sedikit sampel yg diambil
Jenis-jenis bahan bukti audit
- Buku audit terlalu berlebih
1. Pemeriksaan fisik
2. Konfirmasi - Kurang kecukupan bukti
3. Dokumentasi
4. Pengamatan Tahap-tahap perencanaan audit
5. Tanya jawab dg klien 1. Perencanaan awal
6. Pelaksanaan ulang  Menerima klien baru/melanjutkan klien lama
7. Prosedur analitis  Identifikasi alasan klien di audit
 Staf penugasan
Konfirmasi  Dapatkan surat penugasan
Penerimaan jawaban tertulis maupun lisan dari pihak 2. Memperoleh informasi bidang usaha dg industry
ketiga yg independen untuk memferifikasi akurasi klien
informasi  Meninjau pabrik dan kantor
 Telaah kebijaksanaan perusahaan
Prosedur analitis
4
 Identifikasi pihak-pihak yg mempunyai hubungan
istimewa Siklus Penjualan & Penagihan piutang:
 Kebutuhan akan ahli dari luar 1. Mengidentifikasi risiko bisnis klien
 Memahami bidang usaha klien 2. Menyusun salah saji dan memperkirakan risiko
3. Memperoleh informasi kewajiban hokum klien bawaan
 Akte pendirian dan anggaran dasar perusahaan 3. Menilai risiko pengendalian
 Notulen rapat (pengumuman deviden, laporan 4. Melakukan prosedur analitis
mengenai kemajuan operasi perusahaan) 5. Melakukan pengujian perincian saldo utk akun utang
 kontrak dan biaya
4. Lakukan prosedur analitis
5. Menentukan materialitas dan menetapkan risiko Bagian pada siklus penggajian & personalia :
audit dapat diterima serta risiko bawaan - Personalia dan kepegawaian
6. Menghadpi SPI dan menetapkan risiko pengendalian - Persiapan waktu dan penggajian
7. Mengembangkan rencana dan program audit - Pembayaran gaji
menyeluruh - Persiapan pengembalian pajak dan pembayaran pajak

Asersi manajemen Siklus persediaan & pergudangan:


Pernyataan yg tersirat atau yfg dinyatakan dg jelas oleh Terdiri dari 6 siklus :
manajemen mengenai jenis transaksi dan akun terkait 1. Pemrosesan pesanan pembelian
laporan keuangan 2. Penerimaan bahan baku
3. Penyimpanan bahan baku
Lima asersi manajemen 4. Pemrosesan produk
1. Keberadaan atau kejadian 5. Penyimpanan barang jadi
2. Kelengkapan 6. Pengiriman barang jadi
3. Hak dan kewajiban
4. Penilaian dan alokasi Bagian dari siklus persediaan & pergudangan:
5. Penyajian dan pengungkapan 1. Akuisisi dan pencatatan bahan baku
2. Perpindahan aset dan biaya
Tujuan audit berkait transaksi 3. Pengiriman barang dan pencatatan pendapatan &
1. Eksistensi : transaksi yg dicatat memang ada
biaya
2. Kelengkapan : transaksi-transaksi yg ada telah dicatat
4. Pengamatan secara pisik persediaan
3. Akurasi : transaksi yg dicatat disajikan dg nilai yg
benar 5. Penetapan harga dan kompilasi persediaan
4. Klasifikasi : transaksi dlm jurnal diklarifikasi dg tepat
5. Saat pencatatan : transaksi dicatat pada tanggal yg Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali :
benar 1. Mengidentifikasi risiko bisnis klien yg mempengaruhi
6. Posting pengikhtisaran wesel bayar
2. Menentukan salah saji
Lima siklus pada pendekatan siklus dlm segmentasi audit
1. Siklus Penjualan dan Penagihan piutang 3. Menilai risiko pengendalian atas wesel bayar
2. Siklus penggajian dan personalia 4. Melakukan pengujian substantif
3. Siklus Persediaan dan Pergudangan 5. Melakukan prosedur analitis
4. Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali 6. Mendesain pengujian perincian atas wesel bayar
5. Audit atas Saldo Kas
Bagian dari siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali
Siklus Penjualan & Penagihan piutang: :
1. Mengidentifikasi risiko bisnis klien 1. Audit ekuitas pemilik
2. Menetapkan salah saji 2. Pengendalian internal
3. Evaluasi risiko pengendalian 3. Audit modal saham dan kelebihan modal
4. Melakukan pengujian pengendalian dan substantif 4. Audit dividen
5. Melakukan prosedur analitis 5. Audit saldo laba
6. Melakukan pengujian perincian saldo piutang dagang
Audit atas Saldo Kas
Jenis konfirmasi pada siklus piutang : Audit atas saldo kas ini berhubungan dengan siklus audit
 Konfirmasi Positif yang lainnya.
Komunikasi secara langsung kepada debitur
 Konfirmasi negatif Jenis jenis akun kas :
Komunikasi kpd debitur, tp hanya meminta respon  Akun kas umum
apakah debitur menyetuji jumlah yg dinyatakan Akun kas umum merupakan akun kas utama bagi
dalam konfirmasi kebanyakan entitas.

5
 Akun impres
Akun bank impress berisikan sejumlah uang tertentu
yang digunakan untuk tujuan terbatas. Akun
impress sering kali digunakan untuk pembayaran gaji
dan cek dividen
 Akun bank cabang
akun cabang merupakan akun impress untuk
pembayaran pengeluaran cabang yang saldo
minimumnya telah ditetapkan. Cabang
menyerahkan laporan kas secar periodic kepada
kantor pusat, dan akun cabang menerima cek atau
transfer dari akun kas umum.
 Dana kas kecil impres
Dana kas kecil impres bukan merupakan akun bank,
tetapi hampir sama dengan kas pada bank. akun kas
kecil biasanya merupakan akun kas yang simpel
untuk keperluan biaya yang mendadak. Akun ini
digunakan untuk pengeluaran kas berjumlah kecil
 Setara kas
Setara kas meliputi deposito berjangka, sertifikat
deposito, dan dana pasar uang.

Metodologi audit atas Saldo Kas :


1. Mengidentifikasi risiko bisnis klien yg mempengaruhi
kas
2. Menetapkan salah sako dan menilai risiko bawaan
3. Menilai risiko pengendalian
4. Melakukan pengujian pengendalian dan pengujian
substantif
5. Mendesain dan melakukan prosedur analitis
6. Mendesain pengujian perincian saldo kas
- Permintaan atas konfirmasi bank
- Permintaan atas laporan bank pisah batas
- Pengujian rekonsiliasi bank

Prosedur berorientasi – kecurangan


1. Perluasan pengujian atas rekonsiliasi bank
2. Pembuktian kas
3. Pengujian transfer antarbank

Audit atas kas kecil impres :


1. Pengendalian internal atas kas kecil
Dana utk kas kecil tdk dapat digabungkan dgn
penerimaan lainnya, dana harus tersimpan terpisah
dari aktivitas lainnya.
2. Pengujian audit atas kas kecil
Penekanan dilakukan pada verifikasi kas kecil atas
pengujian transaksi kas kecil dibandingkan saldo
akhir tahun.

6
BAB I
KONSEP DASAR
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu kerangka pengkoordinasian
sumber daya (data, materials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk
mengkontroversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi
keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan
menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. (Wilkinson
1993)
B. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
2. Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
3. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
C. Subsistem Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
1. Sistem pemrosesan transaksi: mendukung proses operasi bisnis harian.
2. Sistem buku besar/pelaporan keuangan: menghasilkan laporan keuangan, seperti
laporan laba rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
3. Sistem pelaporan menajemen: yang menyediakan pihak manajemen internal
berbagai laporan keuanagan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk
pengembalian keputusan seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan
pertanggungjawaban.
D. Cara Kerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
1. Mengumpulkan data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi.
2. Mentransformasi data kedalam informasi
3. Menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi.

Manfaat Sistem Informasi Akuntansi


Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu, meningkatkan kualitas
dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dohasilkan, meningkartan efisiensi,
meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan, meningkatkan sharing
knowledge, menambahkan efisiensi kerja pada bagian keuangan.
F. Pengembangan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Terkait dengan proses bisnis diantaranya mempelajari siklus transaksi,
peristiwa, dan aktivitas. SIA juga mempelajari pendokumentasian proses bisnis
dengan menggunakan diagram aktivitas dan bagaimana menganalisis resiko yang
berkaitan dengan terjadinya peristiwa, dan memperbarui data induk (master).

BAB II
PENGAMBILAN KEPUTUSAN INFORMASI

Akuntan manajemen sebagai pengambil keputusan yang menyediakan


informasi berperan untuk mengumpulkan dan menyimpan data yang
relevan, memproses data melalui model keputusan, dan penyimpanan output
informasi yang berguna pada berbagai kondisi. Proses dasar yang efektif oleh manajer
dalam membuat keputusan yaitu mengenali dan mendefiniskan masalah, menentukan
tindakan alternative, mengevaluasi alternative, memilih alternative terbaik,
melaksanakan pilihan keputusan, menindak lanjut atas hasil. Jenis Keputusan yaitu
keputusan terstruktur dan keputusan tidak terstruktur.
Informasi yang dibutuhkan oleh manajer untuk membuat keputusan yaitu
informasi keuangan dan non keuangan. Informasi non keuangan meliputi informasi
operasional, informasi pelanggan, informasi umum, dan informasi eksternal. Kualitas
informasi dipengaruhi oleh relevansi, akurasi, ketepatan waktu, clarity, kepadatan,
daya hitung, dan konsistensi.

BAB IV
PENINGKATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
MELALUI JARINGAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Teknologi informasi bagi akuntan sangat diperlukan. Dengan menggunakan
computer memungkinkan akuntan menyelesaikan tugas dengan lebih cepat, lebih
akurat, dan lebih konsisten dibandingkan dengan cara manual.
Dampak teknologi informasi terhadap Sistem Informasi Akuntansi (SIA) tidak
mempengaruhi aktivitas utama SIA. Aktivitas SIA akan dihubungkan dengan jaringan
local mikrokomputer yang saling berhubungan. Perusahaan modern setiap hari akan
menggunakan computer dalam penerapan SIA mereka. Untuk computer yang
teknologinya out date akan mempunyai keterbatasan-keterbatasan. Keterbatasan SIA
tradisional antara lain nilai tambah yang relative kecil, Data yang tidak terintegrasi,
dan Legacy sistem tidak dirancang sehingga proses bisnis dan prosedur akuntansi
tidak dianalisa.

Pentingnya jaringan computer baik itu internet, intranet maupun extranet dapat
mempermudah pekerjaan. Khususnya dalam dunia bisnis dapat digunakan sebagai
media promosi. Selain itu dapat digunakan untuk melakukan I-Commerce melalui
sistem online. Hal tersebut terbukti mengurangi biaya kertas dan biaya distribusi.

BAB V
MANAJEMEN DATA
A. Data
Data dapat didefinisikan secara luas ke dalam dua komponen yang saling
berhubungan:
1. Model data (data models) yang memberi struktur data, meliputi:
a. Orientasi file yaitu model data dalam bentuk file.
b. Orientasi data base yaitu model data yang dikelompok-kelompokkan.
2. Nilai data (data values).
Kegiatan dalam data adalah proses yang merubah input menjadi output. Pengendalian
data adalah suatu komponen kunci dari manajemen data.
B. Hubungan Data
1. Data Mengenai Entitas
Entitas adalah sebuah obyek, orang, atau kejadian untuk mengumpulkan data.
Masing-masing entitas memiliki karakteristik. Setiap karakteristik(attributes) yang
disimpan dalam sistem disebut elemen data.
2. Model Data
Awalnya data diimplementasikan sebagai file, kemudian sekarang berubah
menjadi suatu data base sebagai penyimpanan data. Data dalam SIA diorganisir dalam
suatu cara dengan mengelompokkan data ke dalam record. Disetiap record berisi
sekumpulan fields.
C. Hirarki Data Dalam Sistem Yang Berorientasi File
1. Data Elemen yaitu tempat penyimpanan attribute dari suatu entitas.
2. Field Length yaitu angka yang membatasi posisi penyimpanan suatu elemen data.
3. Data Type. Type dari suatu elemen data merujuk kepada kelas data yang disimpan
dalam field yang khusus.
4. Data Value yaitu data aktual yang sederhana disimpan dalam suatu field.
5. Suatu field. Digunakan untuk menyimpan suatu elemen data.
D. Record dan File
Record adalah suatu rangkaian elemen data yang berhubungan dari suatu
entitas. Data yang dikelola dalam bentuk record, dapat dikumpulkan pada pertama
kali.
File adalah kumpulan elemen data yang telah diorganisir ke dalam record. File
secara khusus menangani data yang mirip sifatnya.
1. Sistem Berorientasi File (File-Oriented-System). Dalam sistem ini setiap aplikasi
memiliki sejumlah keterbatasan bagi pengguna yang terlibat dalam pemprosesan jenis
yang spesifik data yang ditangkap dan melakukan output bagi kebutuhan yang
dikhususkan.
2. Record Key. Field khusus dalam suatu record, didesign sebagai kunci dapat
digunakan sebagai suatu cara untuk mengidentifikasi record dalam suatu file.
3. Flag yaitu suatu jenis elemen data yang mengawasi sistem
4. Logical View VS Physical Strorage of Recorrd. Tujuan logical view adalah
memenuhi kebutuhan pemakai, tujuan physical view adalah untuk menyimpan record
dengan cara khusus.
5. Pertimbangan Design Record dan Files. Dalam mendesign files dan record
dalam beberapa files. Menerapkan Record Structures.
6. Mendokumentasikan Data dalam sistem berorientasi File. Tingkat dokumentasi
data suatu record disediakan oleh alat yang disebut record layout.
BAB VI
ENTRI DAN PEMROSESAN DATA

Ada delapan sasaran yang berkaitan dengan konversi data yaitu relevansi, laju
konversi, efisiensi, ketepatan waktu, fleksibilitas, ketepatan dan keamanan
kehematan. Ancangan-ancangan untuk memasukkan dan memproses data dengan
computer atau entri data dapat dilakukan dengan cara ancangan masukan tumpuk dan
ancangan masukan online.
Data processing mengimplikasikan pelaksanaan suatu prosedur pasti yang
meliputi berbagai macam tugas. Pada ancangan data entri off line keuntungan yang
didapat adalah lebih eknomis dan prduktif. Sedangkan pada pendekatan proses
periodic pemrosesan data berasal dari kelompok-kelompok transaksi selama periode
waktu tertentu. Output dibuat secara periodic maupun ad-hoc. Output dibuat untuk
membantu manajer dalam perencanaan dan pengawasan operasi. Output dalam bentuk
hard copy maupun softcopy.
Pemilihan metode pengorganisasian secara fisik dan pengaksesan catatan harus
mempertimbangkan beberapa pengukuran yang berkaitan dengan file. Perangkat
lunak yang terintegrasi dan dapat diterapkan oleh semua perusahaan dalam berbagai
fungsi dan dalam lingkup yang luas

Anda mungkin juga menyukai