Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh Jumlah Kredit yang Diberikan dan Tingkat Likuiditas Terhadap

Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Ujian Sidang Sarjana
Program Akuntasi (S1)

Disusun oleh:
Farahdila Sukmana Putri (181011201498)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2019

1
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya tujuan utama dari setiap perusahaan adalah selalu berusaha untuk
memperoleh laba/keuntungan yang maksimal, yaitu baik yang berasal dari kegiatann
operasionalnya maupun kegiatan non operasional pada perusahaan yang bersangkutan. Begitu
pula bagi setiap perusahaan perbankan, keuntungan/laba juga merupakan hal yang mutlak
untuk diperoleh, yaitu agar dapat mempertahankan kontinuitas operasional perusaan atau
dalam istilah akuntansi disebut dengan going concern. Melihat kondisi saty dasawarsa
belakangan yang ada, perusaan perbankan khususnya yang berada di Indonesia mengalami
perkembangan bisnis yang sangat pesat, yaitu baik dari segi volume usaha, mobilisasi dana dari
masyarakat maupun tingkat profitabilitas yang di peroleh. Profitabilitas perusahaan perbankan
menunjukan pendapatan yang mampu dihasilkan oleh perusahaan dalam satu atau setiap
periode. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa profitabilitas merupakan aspek yang
mencerminkan kemampuan setiap perusahaan untuk menghasilkan laba, dimana perusahaan
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan. Setiap yang telah dijelaskan
diatas, bahwa keuntungan yang diperoleh setiap perusahaan akan sangat mempengaruhi
kontinuitas perusahaan yang bersangkutan, yaitu baik pada masa sekarang maupun di masa
yang akan datang. Perusahaan memperoleh lab ajika jumlah pendapatan/penghasilan yang
diterima nilainya lebih besar dibandingkan dengan besarnya pengeluaran (biaya) yang di
keluarkan. Penghasilan bank dapat berasal dari hasil penerimaan bunga kredit yang diberikan
agio saham, jada di bidang keuangan dan lain-lain.

Keuntungan yang diperoleh setiap perusahaan perbankan sebagian besar berasal dari
bunga pinjaman yang diterima setiap bank, yaitu sebagai hasil dari diberikannya sejumlah
kredit kepada para nasabahnya atau para debitur. Oleh karena itu, kredit merupakan hal yang
sangat penting dalam kegiatan operasional setiap perusahaan perbankan. Kredit adalah asset
yang menghasilkan pendapatan bunga, maka porsi kredit dalam asset perbankan sangatlah
dominan jumlahnya. Penting dan strategisnya masalah kredit dalam perusahaan perbankan,
menyebabkan pengelolaan kredit menjadi sangatlah vital. Dengan adanya kondisi seperti ini,

2
pihak manajemen sangatlah perlu untuk membangun suatu strategi bisnis yang handal, yaitu
terutama untuk hal yang berkenaan dengan pemberian kredit kepada para nasabahnya. Jenis-
jenis dari kredit yang disalurkan oleh bank antara lain dapat berupa, kredit modal kerja,
kredit investasi, dan kredit konsumsi. Penghasilan bunga dari penyaluran kredit ini merupakan
pendapatan utama dari perusahaan perbankan. Semakin besar jumlah kredit yang diberikan,
maka semakin besar pula pendapatan bunga yang akan diperoleh setiap perusahaan.
Peningkatan pendapatan ini nantinya juga akan mempengaruhi jumlah laba yang akan
diperoleh perusahaan. Ataupundengan kata lain, suatu bank dapat dikatakan likuid apabila bank
yang bersangkutan tersebut dapat membayar semua hutang-hutangnya terutama simpanan giro,
tabungan dan deposito. Pada saat ditagih oleh para nasabah penyimpan dana serta dapat pula
memenuhi semua permohonan kredit dari calon debitur yang layak untuk dibiayai. Rasio
likuiditas bagi setiap perusahaan idealnya adalah sebesar 200%, dan apabila rasio likuiditas
nilainya kurang dari 200% maka dianggap kurang baik, karena apabila aktiva lancar nilainya
turun maka jumlah aktiva lancar tidak cukup untuk dapat menutupi kewajiban jangka
pendeknya, dimana hal ini yang sering disebut dengan kondisi illikuid, sedangkan apabila
jumlah aktiva lancar nilainya terlalu besar, maka akan berdampak timbulnya dana yang
menganggur yang disebut dengan munculnya idle fund. Oleh sebab itu, secara keseluruhan hal-
hal tersebut akan mempengaruhi jalannya kegiatan operasional perusahaan. Untuk menjamin
likuiditas bank, pada tahun2004 Bank Indonesia (BI) menetapkan persentase Giro Wajib
Minimum (GWM) yang disesuaikan dengan besarnya DPK (Dana Pihak Ketiga) yang
dihimpun setiap bank. GWM merupakan sejumlah dana yang harus dipelihara oleh bank dalam
bentuk saldo rekening giro pada BI. Besarnya GWM yang ditetapkan oleh BI adalah sebesar
5% dari DPK. Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukanpenelitian mengenai seberapa besar pengaruh jumlah kredit yang diberikan dan
tingkat likuiditas terhadap profitabilitas perbankan dengan objek penelitian bank-bank yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada priode 2006, 2007 dan2008 dalam sebuah karya
ilmiah yang berbentuk skripsi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi permasalahan
di penelitian ini adalah:

3
1. Apakah jumlah kredit yang diterima oleh perbankan dapatmempengaruhi
profitabilitasnya ?

2. Apakah tingkat likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas suatuperbankan di BEI ?

3. Apakah jumlah kredit dan tingkat likuiditas yang tinggi dapatmengahsilkan profit yang
baik bagi suatu perbankan ?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

 Ukuran profitabilitas bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah Earning per
share (EPS), Earning Bedore interest and Tax (EBIT), Ioan todeposits ratio, Return
On Investment (ROI), Return On Eguity (ROE), dan radio likuiditas lainnya.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan penelitian ini antara lain:

1 Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah kredit terhadap profitsuatu


perbankan.

2. Untuk mengetahui sejauh mana likuiditas suatu perbankan mempengaruhiprofitnya.

3. Untuk mengetahui apakah jumlah kredit yang banyak serta keadaanperbankan yang
likuid dapat menghasilkan profit yang menguntungkan.

1.5 Manfaat Penelitian

4
Manfaat yang dapat diperoleh bagi beberapa pihak dari penelitian
mengenaiperbandingan kinerja keuangan perbankan syariah dengan perbankan konvensional
antara lain:

1. Bagi Bank dapat dijadikan sebagai catatan/koreksi untuk mempertahankandan


meningkatkan kinerjanya, sekaligus memperbaiki apabila adakelemahan dan
kekurangan dalam peniliaian kreditnya.

2. Bagi investor, dapat dijadikan catatan untuk menjadi pertimbangan dalampengambilan


keputusan investasinya.

3. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan acuan untuk menilailikuiditas serta
pengaruhnya terhadap profitabilitas suatu perbankan.

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yaitu:

a) Bab I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan latar belakang permasalahan, perumusan masalah, batasan
maslah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
b) Bab II Tinjauan Pustaka
Dalam tinjauan pustaka ini diuraikan landasan teori yang digunakan sebagai dasar dari
analisis penelitian, penelitian terdahulu dan kerangka penelitian.
c) Bab III Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini diuraikan tentang jenis dan sumber data, metode pengumpulan dan
metode analisi. Bab ini akan menguraikan mengenai deskripsi objek penelitian, analisis
data dan pembahsan atas hasil pengolahan data.
d) Bab IV Penutup
Bab ini merupakan kristalisasi dari semua yang telah dicapai pada masing-masing bab
sebelumnya.Tersusun dari kesimpulan dan saran.

5
6
BAB II KAJIAN TEORITIS

2.1 Pengertian dan Fungsi kredit

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pasal 1 angka 11,


kredit merupakan “penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.
keberadaan kredit di dalam kehidupan perekonomian memiliki fungsi sebagai berikut (Kasmir,
2002:97) :

a) Meningkatkan daya guna uang.

b) Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.

c) Meningkatkan daya guna barang.

d) Meningkatkan peredaran barang.

e) Salah satu alat stabilitas ekonomi.

f) Meningkatkan kegairahan berusaha.

7
g) Meningkatkan pemerataan pendapat.

h) Meningkatkan hubungan internasional.

2.2 Jenis-Jenis Kredit

Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi (Kasmir,2002:99)
anatara lain :

a) Dilihat dari segi kegunaan


a. Kredit investasi, biasanya digunakan untuk keperluan perluasanusaha atau
membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi.
b. Kredit Modal Kerja, kredit yang digunakan untuk keperluanmeningkatkan
produksi dalam operasionalnya.

b) Dilihat dari tujuan kredit


a. Kredit produktif, kredit yang digunakan untuk
peningkatanusaha atau produksi atau investasi. Kredit
ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa.
b. Kredit Konsumtif, kredit yang digunakan untuk dikonsumsisecara pribadi.
Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barangdan jasa yang dihasilkan, karena
memang untuk digunakanatau dipakai oleh seseorang atau badan usaha.
c. Kredit Perdagangan, kredit yang digunakan untuk perdagangan,biasanya untuk
membeli barang dagangan yangpembayarannya diharapkan dari hasil penjualan
barangdagangan tersebut.

c) Dilihat dari segi jangka waktu

8
a. Kredit Jangka Pendek, merupakan kredit yang memiliki jangkawaktu kurang
dari satu tahun atau paling lama satu tahun danbiasanya digunakan
untuk keperluan modal kerja.
b. Kredit Jangka Menengah, kredit yang jangka waktu kreditnyaberkisar antara
satu tahun sampai dengan tiga tahun.
c. Kredit Jangka Panjang, kredit yang masa pengembaliannyapaling panjang.
Kredit jangka panjang memiliki masapengembalian antara tiga sampai lima
tahun.

d) Dilihat Dari Segi Jaminan


a. Kredit dengan jaminan, yaitu kredit yang diberikan dengansuatu jaminan,
jaminan tersebut dapat berbentuk barangberwujud atau tidak berwujud.
b. Kredit Tanpa Jaminan, yaitu kredit yang diberikan
tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikandengan
melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas ataunama baik si calon
debitur selama ini.

2.3 Unsur-Unsur Kredit

Di dalam suatu kredit terdapat unsur-unsur (Jusuf, 2003:6), yaitu :

 Pemberian kredit atau kreditur yaitu bank,


 Penerima Kredit yaitu debitur. Penerima kredit ini bisa merupakan perorangan atau
perusahaan (badan usaha),
 Penyediaan uang atau yang dapat dipersamakan dengan itu oleh bank,
 Perjanjian kredit yang merupakan aturan main dari hubungan ini,
 Jangka waktu yaitu masa pengembalian kredit, dan
 Bunga atas kredit yang dinikmati pihak kreditur.

9
2.4 Likuiditas

2.4.1 Pengertian Likuiditas

Penulis mengutip pengertian Likuiditas dari (Hanafi, 2003:77). Kemampuan suatu


perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya denganmenggunakan aktiva lancar yang dimiliki
perusahaan. (Kasmir, 2002:48) Suatu bank dapat dikatakan likuid, apabila bank yang
bersangkutan dapatmembayar semua hutang-hutangnya terutama simpanan tabungan, giro
dandeposito pada saat ditagih dan dapat pula memenuhi semua permohonankredit yang
memang layak untuk dibiayai.

2.4.2 Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan kas danaktiva lancar lainnya
dengan kewajiban lancar.
2.4.2.1 Rasio likuiditas dapat dibagi menjadi dua bagian:
 Rasio yang membandingkan sumber-sumber kas dengan total hutang lancar
 Rasio yang membandingkan arus kas terhadap besarnya hutang lancar

Rasio likuiditas bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar


kewajiban lancarnya.
Rumus untuk menghitung current ratio :

𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
current ratio = 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

10
2.5 Profitabilitas

2.5.1 Pengertian Profitabilitas


Profitabilitas merupakan suatu hal yang mencerminkankemampuan dari setiap
perusahaan untuk menghasilkan laba. Performamanajerial dari setiap perusahaan akan dapat
dikatakan baik apabilatingkat profitabilitas perusahaan yang dikelolanya tinggi
ataupunmaksimal.

2.5.2 Rasio Profitabilitas


Rasio profitabilitas adalah rasio yang memperlihatkan pengaruhgabungan dari
likuiditas, manajemen aktiva dan hutang terhadap hasiloperasi. Rasio profitabilitas dari setiap
perusahaan, dapat dihitung denganbeberapa cara yaitu, dengan mempergunakan ROA,
ROE, NIM, dan ROI.

Return on Equity (ROE)


ROE adalah perbandingan antara laba bersih bank dengan modal sendiri.Menurut Drs. Mamduh M. Hanafi,
MBA dan Drs. Abdul Halim, MBA.Akt(2000:179), rasio dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ−𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑃𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛
ROE = 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎

Return on Equity (ROI)


Menurut Mulyadi (1993:441), Return on Equity (ROI) merupakan perbandingan laba dengan
investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba. Rumus untuk menghitung ROI adalah sebagai
berikut :
𝐿𝑎𝑏𝑎
ROI = 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖

11
2.6 Kerangka Konseptual

Jumlah kredit yang diberikan, tentunya akan menghasilkan pendapatan bunga kredit
bagi setiap perusahaan perbankan, jadi dengan kata lain apabila jumlah kredit yang diberikan
nilainya mengalami kenaikan, maka pendapatan bunga kredit nilainya juga akan semakin besar, dan pada
akhirnya profitabilitas yang akan dicapai juga semakin besar nilainya. Tingkat likuiditas yang
dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Loan to Deposit Ratio, biasanya digunakan
para nasabah. Khususnya, sebagai suatu indikator untuk menilai kemampuan setiap perusahaan
perbankan dalam memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan harta
lancar yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan, dimana dalam hal ini jika tingkat
likuiditas dari suatu perusahaan bagus/tinggi, tentunya para nasabah akan semakin percaya
untuk mempergunakan jasa-jasa di bidang keuangan yang disediakan oleh perusahaan itu
sendiri, sehingga dengan naiknya intensitas.

KREDIT (X1)

Likuiditas (X2)

dari penggunaan jasa-jasa keuangan yang disediakan oleh setiap bank inilah, tentunya akan
menentukan tingkat profitabilitas yang akan diperoleh nantinya.

2.7 Hipotesis Penelitian

12
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu rumusan masalah yangmasih harus
dibuktikan kebenarannya secara empiris. Hipotesis dalam penelitianini adalah:
1. Jumlah kredit yang diberikan berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas
perusahaan
2. Tingkat likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan
3. Jumlah kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas berpengaruh secara simultan
terhadap profitabilitas perusahaan

13

Anda mungkin juga menyukai