Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Metode Penelitian
oleh :
Chika Dwi Wijayati (1401170036)
MB – 41 – 08
Kesimpulannya, Penalaran yang diambil dari proposisi atau dalil- dalil umum
(general) ke proposisi atau dalil-dalil khusus (specific), dan bergantun pada premis-
premis yang ditentukan.
2. Inductive reasoning
Menurut John Adams, Hafiz T.A. Khan, Robert Raeside (9:2014) Metode
Inductive Reasoning sangat populer pada abad ke 19 merupakan kebalikan dari
dedcutive reasoning dimana kita menelti seuah fenomena yang spesifik dan berakhir
pada kesimpulan umum. Cooper dan Schindler (2011:70) menjelaskan bahwa
pemikiran induktif adalah bentuk argumen untuk menarik kesimpulan berdasarkan
satu atau lebih bukti yang ada. Meskipun begitu, Menurut Sekaran & Bogie (26:2016)
metode ini mencakup proses logis yang bertujuan untuk menetapkan proposisi umum
berdasarkan pengamatan fakta-fakta tertentu.
Kesimpulannya, berdasarkan dari beberapa sumber yang saya baca, Penalaran
deduktif menggunakan informasi, premis atau peraturan umum yang berlaku untuk
mencapai kesimpulan yang telah terbukti. Di sisi lain, logika atau penalaran induktif
melibatkan generalisasi berdasarkan perilaku yang diamati pada kasus tertentu.
Argumen deduktif bisa valid atau tidak valid. Tapi logika induktif memungkinkan
kesimpulan itu salah, bahkan jika premis yang mendasarinya benar. Jadi argumen
induktif bisa kuat atau lemah.
3. Research paradigms
Menurut Sekaran dan Bogie (28:2016) paradigma adalah suatu keseluruhan
sistem berfikir dan bagaimana kita mengetahui cara pandang dalam melihat suatu hal.
Ketika kta sudah memahami bagaima perspektif pada penelitian ilmiah ini, maka
akan berkaitan dengan positivisme, konstruktivisme, post-modern, realisme kritis,
paradigma.
a. Positivism
Pada cara pandang positivism, maka kita percaya bahwa terdapat objek
yang benar, dan mengerti tentang bagaimana kita meprediksi dan mengontrol
objek tersebut. Penelitian ini menggunaan Deducive reasoning sebagaimana
digunakan untuk mengemukakan teori-teori yang dapat mereka uji dengan
menggunakan desain penelitian dan ukuran objektif yang telah ditentukan
sebelumnya. (Sekaran dan Bogie, 2016:28)
b. Konstruktivisme
c. Post-modern
d. Pragmatism
e. Conclusion
Untuk mengetahui bahwa ada lebih dari satu sudut pandang tentang apa
yang membuat penelian yang baik, pengetahuan epistemology dapat membantu
untuk berhibingan dan memahami penlitian orang lain dan pilihan yang dibuat
dalam penelitian ini. (Sekaran dan Bogie, 2016:30)
4. Building Phenomena
Dalam membangun sebuah fenomena, kerangka kerja teoritis butuh dibangun
dengan baik sehingga dapat menggambarkan sebuah fenomena (antara variabel dan
konsep) yang saling berkaitan satu sama lain dan bagimana menjelaskan bahwa
masing-masing variabel tersebut dapat saling ber-asosiasi. Menurut Sekaran dan
Bogie (72:2016) Dalam membangun sebuah kerangka kerja teoritis terdiri dari tiga
proses berikut:
5. Finding Problems
Kesimpulan
Adam, J., Khan, H. T. A., dan Raeside, R. (2014). Reaserch Method for Business
and Social Science Students. India: SAGE Publication.
Cooper, D. R., dan Schindler, P. S. (2014). Business Research Methods (12th ed.)
New York: McGraw-Hill.
Efron, S. E., dan Ravid, R. (2019). Writing The Literature Review. New York:
Guilford Press.