Coal IV Lingkungan Pengendapan Batubara
Coal IV Lingkungan Pengendapan Batubara
STTNAS
Yogyakarta
BAB 3
LINGKUNGAN PENGENDAPAN & PETROGRAFI BATUBARA
Sandy braid plain dengan sub-environments: bars, channels, overbank plains, swamps,
and raised bogs.
Alluvial valley and upper delta plain dengan sub-environments: channels, point bars,
flood plains, swamps, fens, and raised bogs.
Lower delta plain dengan sub-environments: delta front, mouth bar, splays, channels,
swamps, fans, and marshes.
Back barrier strand plain dengan sub-environments: off-, near-, and backshore, tidal
inlets, lagoons, fens, swamps, and marshes.
supandi.ver 1-2011 | 1
BATUBARA – GENESA BATUBARA
STTNAS
Yogyakarta
Lingkungan barrier
Lingkungan ini mempunyai peran penting, yaitu menutup pengaruh oksidasi dari air laut
dan mendukung pembentukan gambut di bagian daratan. Kriteria utama mengenal
lingkungan barrier adalah pada hubungan lateral dan vertikal dari struktur sedimen dan
pengenalan tekstur batupasir. Kearah laut batupasir butirannya menjadi semakin halus
dan selang-seling dengan serpih gampingan merah kecoklatan sampai kehijauan.
supandi.ver 1-2011 | 2
BATUBARA – GENESA BATUBARA
STTNAS
Yogyakarta
Analisis cekungan batubara adalah alat untuk menentukan secara lebih sempurna
konsep batubara sebagai batuan sedimen, sebagai sistem geokimia, dan sebagai endapan
organik dengan asosiasi batuannya.
Ada beberapa tujuan ilmiah yang ingin diketahui dari suatu analisis cekungan batubara,
yaitu:
supandi.ver 1-2011 | 3
BATUBARA – GENESA BATUBARA
STTNAS
Yogyakarta
Data yang dihimpun adalah data stratigrafi, data lingkungan pengendapan, dan
data struktur geologi.
supandi.ver 1-2011 | 4
BATUBARA – GENESA BATUBARA
STTNAS
Yogyakarta
supandi.ver 1-2011 | 5
BATUBARA – GENESA BATUBARA
STTNAS
Yogyakarta
PETROGRAFI BATUBARA
supandi.ver 1-2011 | 6
BATUBARA – GENESA BATUBARA
STTNAS
Yogyakarta
MASERAL
KELOMPOK MASERAL
Textinit
Texto-ulminit
TELOVITRINIT Eu-ulminit
Telokolinit
Attrinit
Densinit
VITRINIT
DETROVITRINIT Desmokolinit
Korpovitrinit
Porigelinit
GELOVITRINIT
Eugelinit
Liptodetrinit
Sporinit
Kutinit
Suberinit
LIPTINIT Resinit
Fluorinit
Eksodatinit
Bituminit
Alginit
Slerotinit
Semifusinit
INERTINIT Fusinit
Makrinit
Mikrinit
Inertodetrinit
supandi.ver 1-2011 | 7
BATUBARA – GENESA BATUBARA
STTNAS
Yogyakarta
MASERAL
VITRINITE LIPTINITE INERTINITE
SIFAT-
SIFAT
Bahan asal Tumbuhan yang Ganggang, alga, Kayu dan serat kayu
mengandung serat spora, dinding sel,
kayu, batang, dahan, kulit luar daun,
akar, serat daun getah, serbik sari,
lemak, parafin
Densitas 1,2-1,8 gm/ml 1,18-1,28 gm/ml Bervariasi antara
vitrinite sampai agak
berakar sedikit
Sifat Bereaksi selama Menguap menjadi Sangat lamban
pengkokasan proses karbonisasi gas dan tar bereaksi
menjadi bagian (kandungan gas dan
terbesar dari kokas tar >>>), sebagai
masa dasar kokas
Kimiawi Kandungan C sedang
Kekasaran Relatif negatif Relatif positif, gores- Relief positif, kasar
setelah dipoles gores kasar
Reflektan Abu-abu tua sampai
supandi.ver 1-2011 | 8
BATUBARA – GENESA BATUBARA
STTNAS
Yogyakarta
supandi.ver 1-2011 | 9
BATUBARA – GENESA BATUBARA
STTNAS
Yogyakarta
Kerusalkan jaringan ligno-selulose oleh bakteri, jamur, atau akibat aksi kimia
menghasilkan gel koloid. Gel koloid ini dapat mengisi rekahan dan rongga sel
lumen. Ciri ini dikenali sebagai gelocollinit. Maseral vitrinit yang berbentuk
lingkaran, elips, atau berbentuk batang yang terjadi pada proses isolasi atau
sebagai pengisi sel. Ciri ini dikenal sebagai corpocollinit.
supandi.ver 1-2011 | 10
BATUBARA – GENESA BATUBARA
STTNAS
Yogyakarta
Litotipe adalah lapisan (pita-pita) tipis (bands) di dalam batubara yang secara
makroskopis bisa dikenali, selanjutnya disebut sebagai vitrain, clarain, durain, dan
fusain (Tabel 4.2).
supandi.ver 1-2011 | 11
BATUBARA – GENESA BATUBARA
STTNAS
Yogyakarta
supandi.ver 1-2011 | 12