Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

ELEKTRONIKA DAYA
DC-DC CONVERTER BOOST CONVERTER

DISUSUN OLEH :
1. CLARA IVANA RAHFIANTIKA SALAM (G1D017018)
2. INDAH KURNIATI (G1D017038)
3. YUDHA PRAYOGA (G1D017066)

DOSEN PEMBIMBING : M. KHOIRUL AMRI ROSA S.T.,M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2019
BAB 1
PLC atau Programmable Logic Controller seringkali kita temui beberapa tahun
terakhir. Pada mulanya alat ini digunakan untuk menggantikan sistem kontrol
berbasis relay yang tidak fleksibel dan mahal. Namun, apa sih sebenarnya yang dimaksud
dengan PLC, atau sekedar perangkat pengendali saja?
Lalu apa fungsi sebenarnya dari suatu Programmable Logic Controller itu?

Berdasarkan namanya, konsep Programmable Logic Controller adalah sebagai berikut:


1. Programmable, menunjukkan kemampuan untuk menyimpan program yang telah dibuat
ke dalam memory, yang dengan mudah dapat diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic
(ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi,
mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga
menghasilkan output yang diinginkan.
PLC mampu mengerjakan suatu proses terus menerus sesuai variabel masukan dan
memberikan keputusan sesuai keinginan pemrograman sehingga nilai keluaran tetap
terkontrol.

Definisi lain menurut forumsains.com, PLC merupakan “komputer khusus” untuk


aplikasi dalam industri, untuk memonitor proses, dan untuk menggantikan hard wiring
control dan memiliki bahasa pemrograman sendiri.
Akan tetapi PLC berbeda dengan perangkat komputer karena dirancang untuk instalasi dan
perawatan oleh teknisi dan ahli listrik di industri yang tidak harus mempunyai kemampuan
elektronika tinggi dan memberikan kendali yang fleksibel berdasarkan eksekusi instruksi
logika.

Sedangkan menurut Capiel (1982), PLC adalah sistem elektronik yang beroperasi
secara digital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini
menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-
instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan,
perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui
modul-modul I/O digital maupun analog.
Kegunaan dan Fungsi PLC
Fungsi dan kegunaan dari PLC dapat dikatakan hampir tidak terbatas. Tapi dalam
prakteknya dapat dibagi secara umum dan khusus.
Fungsi Umum
Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut :
1. Kontrol sekuensial
Memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan
pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step /
langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant
Memonitor suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan
mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya
nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut ke operator..

Fungsi Khusus
Sedangkan secara khusus, PLC mempunyai fungsi sebagai pemberi masukan (input)
ke CNC (Computerized Numerical Control) untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut.CNC
mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya jika dibandingkan dengan
PLC. Perangkat ini, biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja,
moulding dan sebagainya.

Komponen PLC
Komponen-komponen penyusun PLC terdiri dari komponen utama dan komponen
tambahan. Penjelasannya akan dikupas tuntas pada artikel-artikel berikutnya

1. Unit CPU (Central Processing Unit)


Merupakan bagian yang berfungsi sebagai otak bagi sistem. CPU berisi
mikroprosesor yang menginterpretasikan sinyal-sinyal input dan melaksanakan tindakan-
tindakan pengontrolan sesuai dengan program yang telah tersimpan, lalu mengkomunikasikan
keputusan-keputusan yang diambilnya sebagai sinyal kontrol ke output interface.Scan dari
program umumnya memakan waktu 70 ms , tetapi hal tersebut tergantung dari panjang
pendeknya program serta tingkat kerumitannya.
2. Unit Memori
Memori didalam PLC digunakan untuk menyimpan data dan program.
Secara fisik, memori ini berupa chip dan untuk pengaman dipasang baterai back-up pada
PLC. Unit memori ini sendiri dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu:

 Volatile Memory, adalah suatu memori yang apabila sumber tegangannya dilepas maka
data yang tersimpan akan hilang. Karena itu memori jenis ini bukanlah media
penyimpanan permanen. Untuk penyimpanan data dan program dalam jangka waktu yang
lebih lama maka memori ini harus mendapat daya terus-menerus.hal ini biasanya
dilakukan menggunakan baterai.
Ada beberapa jenis memori volatil yaitu RAM (Random Access Memory), SRAM (Static
RAM) dan DRAM (Dynamics RAM).
 Non-Volatile Memory, merupakan kebalikan Volatile Memory yaitu suatu memori yang
meski sumber tegangan dilepas data yang tersimpan tidak akan hilang.Salah satu jenis
memori ini adalah ROM (Read Only Memory). Memori jenis ini hanya dapat dibaca saja
dan tidak dapat di tambah ataupun dirubah. Isi dari ROM berasal dari pabrik pembuatnya
yang berupa sistem operasi dan terdiri dari program-program pokok yang diperlukan oleh
system PLC. Untuk mengubah isi dari Rom maka diperlukan memori jenis
: EPROM (Erasable Programmable ROM) yang dapat dihapus dengan mengekspos chip
pada cahaya ultra violet pekat.

3. Unit Power Supply
Unit power supply atau unit catu daya diperlukan untuk mengkonversi tegangan
masukan AC (220Volt ~ 50Hz) atau DC (24Volt) sumber menjadi tegangan rendah DC 5
Volt yang dibutuhkan oleh prosesor dan rangkaian-rangkaian dala input/output interface.
Kegagalan dalam pemenuhan tegangan oleh power suply dapat menyebabkan kegagalan
operasi PLC. Untuk itu diperlukan adanya baterai cadangan dengan tujuan agar pada saat
voltage=dropping, data yang ada pada memori tidak hilang.

4. Unit Programmer
Komponen programmer merupakan alat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan
PLC. Programmer mempunyai beberapa fungsi yaitu :

 RUN, untuk mengendalikan suatu proses saat program dalam keadaan aktif.
 OFF, untuk mematikan PLC sehingga program dibuat tidak dapat dijalankan.
 MONITOR, untuk mengetahui keadaan suatu proses yang terjadi dalam PLC.
 PROGRAM, menyatakan suatu keadaan dimana programmer/ monitor digunakan untuk
membuat suatu program.

5. Unit Input/Output
Unit Input/output menyediakan antarmuka yang menghubungkan sistem dengan dunia
luar, memungkinkan dibuatnya sambungan-sambungan/koneksi antara perangkat-perangkat
input, semisal sensor, dengan perangkat output, semisal motor dan selenoida, melalui kanal-
kanal input/output. Demikian pula, melalui unit input/output, program-program dimasukkan
dari panel program. Setiap titik input/output memiliki sebuah alamat unik yang dapat
digunakan oleh CPU.

TRAFIC LIGHT adalah lampu yang digunakan untuk mengatur kelancaran lalu
lintas di suatu persimpangan jalan dengan cara member i kesempatan pengguna jalan dari
masing -masing arah untuk berjalan secara bergantian. Karena fungsinya yang begitu penting
maka lampu lalu lintas harus dapat dikendalikan atau dikontrol semudah dan seefisien
mungkin guna memperlancar arus lalu lintas di suatu persimpangan jalan. Seiring dengan
perkembangan zaman yang juga disertai dengan perkembangan teknologi, jumlah kendaraan
yang ada terus bertambah banyak sehingga lalu lintas di jalan juga semakin bertambah padat,
akan tetapi hal tesebut tidak diikuti dengan perkembanagn infrastruktur yang ada.
Perkembangan tersebut membawa dampak terhadap sistem lalu lintas yang ada yaitu dalam
sistem pengaturan waktu penyalaan traffic light.

Sebagian besar pengendalian pewaktuan sistem traffic light yang ada pada saat ini
masih menggunakan pewaktu yang sudah terpasang pada sistemnya dan tidak memiliki fitur
pengaturan pewaktuan penyalaan. Hal itu menyebabkan operator tidak dapat mengubah-ubah
waktu nyala lampu lalu lintas pada tiap-tiap arah setiap saat, untuk menyesuaikan kondisi
jalan dan kepadatan kendaraan yang ada pada tiap 2 ruas jalan. Hal itu adalah sebagian
kekurangan dari pengendalian traffic light pada saat ini. Contoh pengendalian lampu dengan
Program Logic Control (PLC), pengaturan traffic light dengan PLC memiliki kekurangan
dalam pengaturan pewaktuanya karena sulit diatur secara real time. Kekurangan tersebut
timbul karena untuk pemrogramannya harus terhubung dengan komputer.

Dalam perkembangan yang lebih lajut dibuatlah sistem taffic light yang dikendalikan
dengan Radio Frekuensi (RF), akan tetapi komunikasi dengan radio kurang aman baik ad
anya gangguan dari sinyal noise maupun gangguan dari unsur manusia yang jail. Hal tersebut
coba diperbaiki dengan pembuatan sistem taffic light yang berbasis Personal Computer (PC).
Pengendalian dengan PC memiliki kelebihan pada memori yang besar dan memiliki sistem
pewaktuan yang mudah diatur, disamping itu pula untuk pengawasanya pun akan lebih
mudah. Namun sistem pengendalian taffic light yang berbasis PC memiliki kendala dalam hal
pemasangannya, hal ini terkait dengan sistem transfer data serial yang terbatas jaraknya.
Disamping itu juga pengendalian mengunakan PC memiliki kelemahan dalam sistem
pengkabelanya yang lebih rumit dan pembiayaan yang cenderung lebih mahal . Berdasarkan
penelitian yang telah ada penyusun mencoba untuk mengembangkan penelitian sebelumnya
yaitu pengendalian blok taffic light yang dilengkapi dengan pengaturan jam sibuk (rush hour)
yang berbeda-beda 3 dan pewaktuannya dapat diatur dengan tombol sehingga dapat dipilih
dan disesuikan dengan tingkat kepadatan yang ada. Pengkondisian kapan jam sibuk yaitu
ketika memasuki jam-jam dimana jumlah kendaraan yang menuju ke arah tertentu akan lebih
banyak, sebagai contoh pada saat jam akan memasuki waktu kerja dan masuk sekolah maka
jumlah kendaraan yang menuju kearah kota akan meningkat dan menjadi padat, sebaliknya
jalan yang keluar pusat keramaian cenderung akan lebih sepi. Pengkondisian jam sibuk
tersebut diharapkan dapat membantu mengurangi waktu tunggu ketika berada di perempatan
saat menunggu traffic light. Sekarang ini yang banyak digunakan adalah sistem traffic light
berbasis mikrokontroler yang dapat digunakan sebagai sarana pemproses logika dan perintah
untuk me ngatur penyalaan lampu traffic. Sistem traffic light berbasis mikrokontroler juga
sering dijadikan pilihan karena pembiayaanya yang relative lebih murah.

BAB 2

Anda mungkin juga menyukai