Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI NIRKABEL

MODUL 2
MEMBUAT DUMMY LOAD

Nama : Nurmala Sari


NIM : 1607666
Kelompok :2
Hari : Rabu
Tanggal : 13 November 2019
Waktu : 08.00 WIB - 12.00 WIB
Dosen Pengampu : Agus Heri Setyabudi, M.T.

LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
A. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui langkah-langkah perakitan dan pembuatan dummy load.
2. Mahasiswa mampu merakit dan membuat dummy load.

B. Alat dan Bahan


1. Resistor Dummy load rfp 150 watt G150N5
2. Heatshink (pendingin)
3. Self drilling screw
4. Baterry bolt
5. Partially Threaded Bolt
6. Handy Talky/HT
7. Bor
8. Casing persegi panjang/Box
9. Obeng +
10. Solder
11. Connector

C. Ringkasan Teori
Dummy Load artinya adalah beban semu. Dummy Load yaitu sebuah resistor
murni dengan besaran impedansi yang sesuai dengan saluran transmisi yang digunakan.
Fungsi dummy load adalah sebagai pengganti antena dalam pembuatan maupun
pengetesan sebuah rangkaian pemancar. Secara umum, antena pemancar mempunyai
impedansi 50 ohm demikian juga saluran transmisi dan konektor biasanya berjenis 50
ohm juga. Dummy load pada perangkat radio komunikasi umumnya memiliki nilai 50
ohm dan diupayakan resistif murni sehingga benar-benar menyerap utuh daya yg
dipancarkan. Karena mayoritas saluran transmisi pada transceiver adalah 50 Ohm,
maka banyak yang kita dapati dipasaran dummy load memiliki impedansi murni sebesar
50 Ohm. Tetapi dummy load tidak harus bernilai 50 Ohm, bisa 75 Ohm, 120 Ohm, atau
dapat berapa saja.
Energi radio yang diserap oleh dummy load diubah menjadi panas. Sebuah
dummy load harus dipilih atau dirancang untuk mentolerir jumlah daya yang dapat
disampaikan oleh pemancar. Dummy load yang ideal menyediakan rasio gelombang
dengan di bantu (SWR) dari 1: 1 pada impedansi yang diberikan. Dummy load bebas
dari pengaruh frekuensi dan dapat menangani pembuangan daya pancar yang besar.
Bila kita bekerja pada frekuensi tinggi, maka kita akan dikenalkan dengan sebutan
impedansi riil atau murni dan impedansi imaginer atau khayal. Impedansi imaginer atau
khayal dibagi menjadi 2, yaitu bersifat induktif (kumparan) atau bersifat kapasitif
(kondensator), dalam teori rangkaian listrik ketiganya dituliskan sebagai berikut :
Z = R + jX
Z adalah impedansi kompleks, yaitu campuran impedansi riil dan khayal (satuan Ohm)
R adalah impedansi riil (satuan Ohm)
X adalah impedansi khayal (satuan Ohm)
j adalah notasi untuk bilangan khayal, -j adalah kapasitif, +j adalah induktif
Sebuah antenna hertzian, atau antenna yang memenuhi kaidah/hukum hertz, ambil saja
dipole ½ ʎ, ia memiliki impedansi (hampir) murni, yaitu memiliki impedansi khayal
yang mendekati nilai nol, sementara impedansi riilnya memiliki nilai hampir 50 Ohm.
Berikut ini kegunaan RF Dummy Load, diantaranya :
1. Sebagai pengganti antena saat melakukan testing terhadap transmitter.
Pada saat melakukan testing transmitter, selalu gunakan dummy load sebagai
pengganti antenna. Sesuaikan besarnya impedansi dummy load dengan impedansi
output transmitter, biasanya 50 Ohm, sehingga akan diperoleh SWR = 1, sehingga
akan mencegah transistor final mengalami kerusakan.
2. Sebagai referensi dalam melakukan tuning antenna.
Dummy load yang matched dengan saluran transmisi transmitter maka akan
memberikan SWR=1, maka bila antenna kita memberikan nilai SWR > 1, maka
nilainya tidak sama dengan 50 Ohm.

Gambar. Dummy load 25 watt, 50 ohm.


D. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan untuk memulai praktikum.
2. Lakukan pengeboran dan penyolderan pada bagian yang memerlukan.
3. Cek menggunakkan Avo Meter untuk inner dan outer dummy load yang telah
dibuat.
4. Ukur nilai SWR dummy load yang telah dibuat.

E. Hasil Percobaan
1. Menyiapkan Alat dan Bahan, diantaranya seperti pada gambar dibawah ini :

2. Membuat pola berupa dua lubang berukuran sesuai baud dan dibuat secara simetris
dipertengahan heatshink untuk ditempatkannya resistor, selanjutnya bor kedua
lubang seperti gambar dibawah ini :
3. Menggunakkan kabel RG 58 untuk sambungan ground resistor :

4. Bor casing box dummy load dengan pola berbentuk bulat sebanyak 4 buah
sebagai tempat memasukkan baud untuk connector.

5. Sambungkan resistor dan connector dengan mengunci baud dan melakukan


penyolderan sehingga tampak seperti gambar dibawah ini :
6. Mengecek inner dan outer menggunakkan AVOMeter
7. dummy load yang telah dibuat akan tampak seperti berikut ini :

8. Hubungkan dummy load yang telah dibuat pada out VSWR meter dan cek SWR,
dan SWR bernilai 1,2
F. Analisis Hasil Pengamatan dan Perhitungan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dan hasil pengamatan dari
pengujian dummy load yang telah dibuat menggunakkan VSWR meter untuk melihat
nilai SWR yang dihasilkan pada praktikum pengujian pertama menghasilkan nilai SWR
sebesar 1,8. Kemudian dirangkai ulang kembali dengan memerhatikan penyolderan
resistor dengan connector, pemakaian kabel pada connector dan dilakukan pengujian
kembali dan jarum pada SWR menunjukan nilai 1,2. Menggunakkan dummy load ini
sebagai pengganti antenna pada saat melakukan testing transmitter dengan
menyesuaikkan besarnya impedansi dummy load dengan impedansi output transmitter,
biasanya 50 Ohm sehingga akan diperoleh SWR = 1 disebut matched atau dummy load
ideal. Tetapi pada praktikum kali ini SWR bernilai 1,2 berarti SWR > 1 sehingga
nilainya tidak sama dengan 50 Ohm. Sifat dari gelombang elektromagnetik (VSWR
meter) ini adalah dapat terpantul (reflected) bila menemui impedansi yang tidak sama
(matched) dengan impedansi saluran transmisi yang dilaluinya. Hal ini terjadi karena
rugi-rugi transmisi.
Pada kondisi impedansi antenna dan impedansi saluran transmisi tidak sesuai
(matched), biasanya ditunjukkan dengan VSWR > 1, maka beberapa efek berikut akan
dirasakan:
1. Daya RF yang sampai di antenna tidak optimum, sehingga pancaran tidak akan
jauh/optimum.
2. Bercampurnya gelombang maju (forward) dan gelombang pantul (reflected)
kemungkinan akan mempengaruhi kualitas suara pancaran, mungkin saja terdengar
parau atau tidak bulat.
3. Nilai VSWR yang terlalu tinggi (VSWR > 2), akan membuat RF Linear Amplifier
mengalami saturasi, yang biasanya terasa “over heating” dan bila dibiarkan terus-
terusan akan membuat rusak komponen di Final.
Nilai VSWR yang dihasilkan memang tidak SWR = 1 tetapi 1,2 dan tidak melebihi
SWR > 2 sehingga masih dapat digunakan tetapi belum ideal karena belum dapat SWR
1 : 1.
Seharusnya dengan rumus sebagai berikut :
SWR = [1 + Rc] / [1 – Rc]
Dimana:
 RC = | [ZL – Zo] / [ZL + Zo] |
 ZL = impedansi input antenna (beban)
 Zo = impedansi saluran transmisi (coax, feeder, dll)
 Bila ZL atau Zo merupakan bilangan imajiner atau khayal, maka ZL atau Zo ini
merupakan magnitudo dari bilangan tersebut.
Jika :
Zo (Transmittion Line) = 50 Ohm, ZL (Antenna) = 50 Ohm
Maka, RC = [50-50]/[50+50]=0, maka SWR=[1+0]/[1-0]=1 (kondisi ini disebut
matched)

G. Kesimpulan
1. Nilai SWR dummy load dikatakan matched apabila 1 : 1 atau SWR = 1.
2. Nilai SWR dummy load yang dirakit dan dibuat serta telah diuji yaitu 1,2.
Tampaknya pada VHF impedansi tidak persis 50 Ohm, mungkin karena
konstruksinya masih ada unsur kapasitansi dan induktansi. Seharusnya kontruksi
dirakit dengan lebih baik lagi agar VSWR = 1.

H. Referensi
Anonim. 2016. Cara Merakit dan Membuat Dummy Load. [Online]. Tersedia :
http://bisamerakit.blogspot.com/2016/03/cara-merakit-dan-membuat-dummy-
load.html. Diakses pada 24 November 2019.
Eva, M. 2005. DUMMY LOAD. [Online]. Tersedia :
https://www.academia.edu/20050829/DUMMY_LOAD. Diakses pada 24 November
2019.
Hexxer. 2014. MEMBUAT DUMMY LOAD YANG BAIK. [Online]. Tersedia :
http://ngoprekradio.com/membuat-dummyload-yg-baik/. Diakses pada 24 November
2019.
YD1CHS. 2008. Homebrew SWR meter. [Online]. Tersedia :
https://yd1chs.wordpress.com/2008/11/14/membuat-swr-meter-homebrew-swr-
meter/. Diakses pada 25 November 2019.
Yok. 2014. Membuat Dummy Load 50 Ohm. [Online]. Tersedia :
http://elektronikanalog.blogspot.com/2014/04/membuat-dummy-load-50-ohm.html.
Diakses pada 24 November 2019.

Anda mungkin juga menyukai