Penguat Instrumentasi
Ismail Ragi Alfarugi
Jurusan Fisika, Universitas Lambung Mangkurat
DOI: https://doi.org/...........
Submitted:…… ; Accepted:……
ABSTRAK- Pada dasarnya, penguat instrumentasi merupakan penguat doferensial dengan penguatan
tinggi yang di kompensasi untuk meminimalkan karakteristik noideal. Secara khusus penguat instrumentasi
memiliki CMRR yang sangat tinggi, yang berarti bahwa sinyal tegangan yang timbul pada kedua terminal
masukan pada dasarnya diabaikan dan keluaran penguat hanya merespon seinyal masukan difrensial.
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik rangkaian penguat instrumentasisebagai aplikasi
dari rangkaian OP-AMP. Mampu merangkai rangkaian penguat instrumentasi sebagai aplikasi dari rangkaian
OP-AMP. Mampu menganalisis karakteristik rangkaian penguat instrumentasi sebagai aplikasi dari
rangkaian OP-AMP. Bentuk gelombang yang dihasilkan pada saat praktikum dan pada saat simulasi denga
newb berbeda dikarena beberapa hal sehingga menimbulkan noise pada bentuk gelombang hasil praktikum.
Tegangan yang di dapat bernilai negatif karena blok kedua terdiri dari rangakian pembalik. Penguatan yang
dihasilkan dapat dihitung menggunakan rumus yang ada.
KATA KUNCI: PENGUAT INSTRUMENTASI; CMMR; DIFRENSIAL; OP-AMP; PEMBALIK
ABSTRACT− Basically, instrumentation amplifiers are high-gain doferential amplifiers that are
compensated to minimize noideal characteristics. In particular, the instrumentation amplifier has a very high
CMRR, which means that the voltage signals arising at both input terminals are essentially ignored and the
amplifier output responds only to the differential input. This practicum aims to determine the characteristics
of the instrumentation amplifier circuit as an application of the OP-AMP circuit. Able to assemble
instrumentation amplifier circuits as an application of the OP-AMP circuit. Able to analyze the characteristics
of the instrumentation amplifier circuit as an application of the OP-AMP circuit. The waveforms produced
during practicum and during simulation with newb are different because of several things that cause noise in
the waveforms of practicum results. The voltage can be negative because the second block consists of a series
of inverts. The resulting gain can be calculated using existing formulas.
KEYWORDS : INSTRUMENTATION AMPLIFIERS; CMMR; DIFFERENTIAL; OP-AMP; INVERTING
1
2 vol. 01, no. 1, Maret 2023
METODE PENELITIAN
Percobaan kali ini dilakukan pada hari
Jumat, 31 Maret 2023 pukul 14.00 WITA –
Dimana: Selesai, bertempat di Labolatorium Optik dan
Aϑ = total penguatan (gain) Fisika Modern Fakultas Matematika dan Ilmu
V = tegangan (V/volt) Pengetahuan Alam Universitas Lambung
R = hambatan (Ω/ohm) Mangkurat. Adapaun alat yang digunakan
G = penguatan (gain) sebagai berikut:
(Maulana, 2020). 1. Breadboard
Penguat instrumentasi adalah rangkaian 2. Power Supply
yang menguatkan perbedaan tegangan antara 3. Function Generator
dua sinyal masukan sembari meniadakan 4. Osiloskop
sinyal yang sama-sama muncul (common) di 5. Multimeter
kedua masukan , dinamakan common-mode 6. Kabel penghubung
rejection (CMR). VCM, tegangan common, 7. Resistor
dapat disebabkan oleh beberapa 8. Operasional amplifier
ketidaksamaan, seperti perbedaan impedansi Untuk prosedur yang digunakan sebagai
elektroda, impedansi kabel, maupun berikut:
rangkaian pelindung rangkaian (umumnya 1. Membuat rangkaian seperti gambar 1
resistor, kapasitor, dan dioda) pada input dibawah ini
penguat instrumentasi (Ashriyah, 2020). 2. Menganalisis nilai penguatan yang dimiliki
Secara umum, penguat instrumentasi oleh rangkaian tersebut.
dirancang untuk mencapai tegangan offset dan 3. Memberikan sinyal masukan dari function
drifts minimal, penguatan stabil, generator kemudian bandingkan hasil sinyal
ketidak linieran sangat rendah, impedansi masukan dan sinyal keluarannya
masukan sangat tinggi, impedansi keluaran 4. Lakukan Langkah 3 dengan memutar R3 dan
sangat rendah dan modus penolakan bersama catat keluaran tegangan sesuai nilai R3
sangat tinggi. Jika kedua sinyal masukan dari 5. Menganalisis nilai tegangan keluarannya
penguat operasional bernilai sama, maka lalu bandingkan lagi dengan nilai tegangan
masukan penguat diferensial tidak keluaran pada osiloskop.
berpengaruh sehingga tegangan keluarannya
juga tidak berpengaruh. Namun pada
kenyataannya perubahan tegangan common
mode akan menghasilkan perubahan pada
tegangan keluaran. Common Mode Rejection
Ratio (CMRR) penguat operasional
merupakan perbandingan penguatan common
mode (CMG) terhadap penguatan diferensial
(DG) (Tompkins, 1988).
Alfarugi, I. Penguat Instrumentasi 3
DAFTAR PUSTAKA
Ashriyah, N., sardjono, T. A., & Nuh, M. (2020).
Pengembangan Instrumentasi dan
Analisis Sinyal EMG pada Otot Leher.
Jurnal Teknik ITS. 9(1), 9-16.
Maulana, L., Suhendi, A., & Rosdiana, E.
(2020). Penguat Sinyal Geophone
Portable Untuk Sistem Pengukuran
Gelombang Seismik. E-Proceeding of
Engineering. 7(2), 4408-4415.
Terrel, D. L. (1996). OP-AMP: Design,
Application, and Troubleshooting 2nd
Edition. US: Elsevier Science.
Tompkins, W.J. (1988). Interfacing Sensors to The
IBM PC. New Jersey: PTR Prenfice Hall.