Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Volume 01, Nomor 1, Maret 2023


1819-796X (p-ISSN); 2541-1713 (e-ISSN)

Penguat Instrumentasi
Ismail Ragi Alfarugi
Jurusan Fisika, Universitas Lambung Mangkurat

Email korespodensi : 2111014210009@mhs.ulm.ac.id

DOI: https://doi.org/...........
Submitted:…… ; Accepted:……

ABSTRAK- Pada dasarnya, penguat instrumentasi merupakan penguat doferensial dengan penguatan
tinggi yang di kompensasi untuk meminimalkan karakteristik noideal. Secara khusus penguat instrumentasi
memiliki CMRR yang sangat tinggi, yang berarti bahwa sinyal tegangan yang timbul pada kedua terminal
masukan pada dasarnya diabaikan dan keluaran penguat hanya merespon seinyal masukan difrensial.
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik rangkaian penguat instrumentasisebagai aplikasi
dari rangkaian OP-AMP. Mampu merangkai rangkaian penguat instrumentasi sebagai aplikasi dari rangkaian
OP-AMP. Mampu menganalisis karakteristik rangkaian penguat instrumentasi sebagai aplikasi dari
rangkaian OP-AMP. Bentuk gelombang yang dihasilkan pada saat praktikum dan pada saat simulasi denga
newb berbeda dikarena beberapa hal sehingga menimbulkan noise pada bentuk gelombang hasil praktikum.
Tegangan yang di dapat bernilai negatif karena blok kedua terdiri dari rangakian pembalik. Penguatan yang
dihasilkan dapat dihitung menggunakan rumus yang ada.
KATA KUNCI: PENGUAT INSTRUMENTASI; CMMR; DIFRENSIAL; OP-AMP; PEMBALIK

ABSTRACT− Basically, instrumentation amplifiers are high-gain doferential amplifiers that are
compensated to minimize noideal characteristics. In particular, the instrumentation amplifier has a very high
CMRR, which means that the voltage signals arising at both input terminals are essentially ignored and the
amplifier output responds only to the differential input. This practicum aims to determine the characteristics
of the instrumentation amplifier circuit as an application of the OP-AMP circuit. Able to assemble
instrumentation amplifier circuits as an application of the OP-AMP circuit. Able to analyze the characteristics
of the instrumentation amplifier circuit as an application of the OP-AMP circuit. The waveforms produced
during practicum and during simulation with newb are different because of several things that cause noise in
the waveforms of practicum results. The voltage can be negative because the second block consists of a series
of inverts. The resulting gain can be calculated using existing formulas.
KEYWORDS : INSTRUMENTATION AMPLIFIERS; CMMR; DIFFERENTIAL; OP-AMP; INVERTING

PENDAHULUAN dari amplifier diferensial yang telah


Pada dasarnya, penguat instrumentasi dilengkapi dengan amplifier buffer input,
merupakan penguat doferensial dengan untuk menghilangkan kebutuhan pencocokan
penguatan tinggi yang di kompensasi untuk impedansi input dengan demikian membuat
meminimalkan karakteristik noideal. Secara amplifier ini sangat cocok untuk digunakan
khusus penguat instrumentasi memiliki dalam pengukuran dan alat uji. Karakteristik
CMRR yang sangat tinggi, yang berarti bahwa tambahan termasuk offset DC sangat rendah,
sinyal tegangan yang timbul pada kedua drift rendah, noise rendah, gain loop terbuka
terminal masukan pada dasarnya diabaikan sangat tinggi, rasio penolakan mode umum
dan keluaran penguat hanya merespon seinyal sangat tinggi, dan impedansi input sangat
masukan difrensial (Terrel, 1996). tinggi. Penguat instrumentasi ditunjukkan
Penguat instrumentasi adalah sebuah tipe secara skematis identik dengan amplifier

1
2 vol. 01, no. 1, Maret 2023

operasional standar (op-amp), penguat Praktikum kali ini bertujuan untuk


instrumentasi elektronik hampir selalu secara mengetahui karakteristik rangkaian penguat
internal terdiri dari 3 op-amp seperti gambar instrumentasisebagai aplikasi dari rangkaian
2.3. Ini diatur sehingga ada satu op-amp untuk OP-AMP. Mampu merangkai rangkaian
buffer setiap input (+, -), dan satu untuk penguat instrumentasi sebagai aplikasi dari
menghasilkan output yang diinginkan dengan rangkaian OP-AMP. Mampu menganalisis
pencocokan impedansi yang memadai untuk karakteristik rangkaian penguat instrumentasi
fungsi tersebut sebagai aplikasi dari rangkaian OP-AMP.

METODE PENELITIAN
Percobaan kali ini dilakukan pada hari
Jumat, 31 Maret 2023 pukul 14.00 WITA –
Dimana: Selesai, bertempat di Labolatorium Optik dan
Aϑ = total penguatan (gain) Fisika Modern Fakultas Matematika dan Ilmu
V = tegangan (V/volt) Pengetahuan Alam Universitas Lambung
R = hambatan (Ω/ohm) Mangkurat. Adapaun alat yang digunakan
G = penguatan (gain) sebagai berikut:
(Maulana, 2020). 1. Breadboard
Penguat instrumentasi adalah rangkaian 2. Power Supply
yang menguatkan perbedaan tegangan antara 3. Function Generator
dua sinyal masukan sembari meniadakan 4. Osiloskop
sinyal yang sama-sama muncul (common) di 5. Multimeter
kedua masukan , dinamakan common-mode 6. Kabel penghubung
rejection (CMR). VCM, tegangan common, 7. Resistor
dapat disebabkan oleh beberapa 8. Operasional amplifier
ketidaksamaan, seperti perbedaan impedansi Untuk prosedur yang digunakan sebagai
elektroda, impedansi kabel, maupun berikut:
rangkaian pelindung rangkaian (umumnya 1. Membuat rangkaian seperti gambar 1
resistor, kapasitor, dan dioda) pada input dibawah ini
penguat instrumentasi (Ashriyah, 2020). 2. Menganalisis nilai penguatan yang dimiliki
Secara umum, penguat instrumentasi oleh rangkaian tersebut.
dirancang untuk mencapai tegangan offset dan 3. Memberikan sinyal masukan dari function
drifts minimal, penguatan stabil, generator kemudian bandingkan hasil sinyal
ketidak linieran sangat rendah, impedansi masukan dan sinyal keluarannya
masukan sangat tinggi, impedansi keluaran 4. Lakukan Langkah 3 dengan memutar R3 dan
sangat rendah dan modus penolakan bersama catat keluaran tegangan sesuai nilai R3
sangat tinggi. Jika kedua sinyal masukan dari 5. Menganalisis nilai tegangan keluarannya
penguat operasional bernilai sama, maka lalu bandingkan lagi dengan nilai tegangan
masukan penguat diferensial tidak keluaran pada osiloskop.
berpengaruh sehingga tegangan keluarannya
juga tidak berpengaruh. Namun pada
kenyataannya perubahan tegangan common
mode akan menghasilkan perubahan pada
tegangan keluaran. Common Mode Rejection
Ratio (CMRR) penguat operasional
merupakan perbandingan penguatan common
mode (CMG) terhadap penguatan diferensial
(DG) (Tompkins, 1988).
Alfarugi, I. Penguat Instrumentasi 3

unction generator, diberikan frekuensi yang


bernilai 450 Hz dengan amplitudonya sebesar
5V. untuk menampilkan bentuk gelombang
tersebut, pada osiloskop bagian Channel A
diberikan 50 v/div sebagai inputannya dan
Time base yang dipakai sebesar 2.00 ms/div.
Dapat terlihat bahwa bentuk gelombang
yang dihasilkan saat praktikum dan saat
simulasi menggunakan software ewb terdapat
perbedaan. Pada gelombang saat praktikum,
gelombangnya tidak berada dalam satu garis
Gambar 1. Rangakain Penguat Instrumentasi lurus, terjadi pergeseran pada gelombang yang
membuatnya seperti berombak. Selain itu,
HASIL DAN PEMBAHASAN gelombangnya tidak berbentuk kotak mulus
seperti pada ewb, melainkan ada bentuk
segitiganya. Pada gelombang keluaran hasil
simulasi emnggunakan ewb, gelombangya
berada dalam satu garis lurus dan beberbentuk
kotak mulus. Perbedaan ini dapat terjadi
karena beberapa hal seperti kabel yang
longgar, kabel yang mungkin ada tidak
Gambar 2. Bentuk Gelombang Keluaran berfungsi atau pada Op-Amp yang dipakai
pada Osiloskop sehinga menimbulkan noise pada gelombang
keluarannya.
Pembahasan berikutnya adalah
tegangan keluaran yang dihasilkan. Penguat
instrumentasi seperti yang telah dijelaskan
pada pendahuluan bahwasanya penguat
instrumentasi merupakan gabungan antara
rangkaian inverter amplifier dan differensial
amplifier. Blok merupakan pertama, yang
Gambr 3. Bentuk Gelombang Keluaran pada terdiri dari dua buah Op-Amp merupakan
EWB rangakain differensial dan blok kedua yang
terdiri dari satu buah Op-Amp adalah
rangkaian inverting. Berdasarkan hal tersebut,
artinya tegangan keluarannya akan negatif
karena blok kedua merupakan rangkaian
pembalik tegangan masukan. Tegangan
masukkan yang diberikan pada rangkaian
sebesar 1V dan tegangan keluarannya sebesar
-11,32V. Untuk nilai penguatannya sehingga
Gambar 4. Hasil Tegangan Keluaran menghasilkan tegangan keluaran sebesar
Pada percobaan kali ini mengenai tersebut dapat dihitung menggunakan rumus
penguat instrumentasi yang diamati penguatan instrumentasi.
bagaimana bentuk gelombang keluarannya
serta tegangan keluarannya. Rangkaian yang KESIMPULAN
telah dibuat dihubungkan dengan function Karakteristik dari rangakaian ini adalah
generator, osiloskop serta multimeter. Melalui sebagai penguat tegangan keluaran dari
tegangan masukan dan tegangan keluarannya
4 vol. 01, no. 1, Maret 2023

dapat berupa positif maupun negatif


tergantung tegangan masukannya. Rangkaian
ini terdiri dari rangkaian differensial dan
inverting.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapatan terima kasih ditujukan kepada
asisten yang telah meberikan pengetahuan
baru dan saya juga ucaokan terimakasih
kepada kawan-kawan karena membentu
dalam memahami percobaan ini.

DAFTAR PUSTAKA
Ashriyah, N., sardjono, T. A., & Nuh, M. (2020).
Pengembangan Instrumentasi dan
Analisis Sinyal EMG pada Otot Leher.
Jurnal Teknik ITS. 9(1), 9-16.
Maulana, L., Suhendi, A., & Rosdiana, E.
(2020). Penguat Sinyal Geophone
Portable Untuk Sistem Pengukuran
Gelombang Seismik. E-Proceeding of
Engineering. 7(2), 4408-4415.
Terrel, D. L. (1996). OP-AMP: Design,
Application, and Troubleshooting 2nd
Edition. US: Elsevier Science.
Tompkins, W.J. (1988). Interfacing Sensors to The
IBM PC. New Jersey: PTR Prenfice Hall.

Anda mungkin juga menyukai