Edisi 1 2016
DIREKTUR JENDERAL
BINA KONSTRUKSI
umber daya manusia Pelatihan Pekerja Konstruksi dengan menggunakan Mobile Training
merupakan modalitas utama Unit diharapkan mampu menjawab tantangan untuk peningkatan
dari sektor konstruksi kompetensi Pekerja Konstruksi yang ada di Indonesia karena dapat
disamping teknologi, capital, menjangkau kantong-kantong Pekerja Konstruksi yang ada di daerah
material dan modal usaha. Efisiensi dan pelosok. Pelatihan Konstruksi Keliling ini harus didukung oleh semua
kualitas infrastruktur salah satunya akan stakeholder bidang jasa konstruksi agar tingkat keberhasilannya
sangat tergantung dari kehandalan mencapai sasaran yang diinginkan. Selain dukungan eksternal suatu
kompetensi SDM Konstruksi bidang pelatihan yang baik harus didukung oleh alat pelatihan yang baik juga,
terampil khususnya pekerja konstruksi. salah satunya modul/ materi pelatihan. Buku Materi Praktis Pekerja
Oleh karena itu, peningkatan kompetensi Konstruksi ini merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam
pekerja konstruksi merupakan keharusan kegiatan pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga kerja
untuk menjamin tidak terjadinya konstruksi.
kegagalan bangunan/ konstruksi.
Saya percaya, Buku Materi Praktis ini sangat bermanfaat
untuk para pekerja konstruksi dalam menambah pengeta-
Dalam perspektif inilah suatu pelatihan huan, dan dapat menjadi buku panduan bagi para pekerja
bagi para Pekerja Konstruksi dibutuhkan konstruksi dalam melakukan tugasnya.
untuk mengakselerasi peningkatan
jumlah Pekerja Konstruksi yang memiliki Jakarta, 2016
kompetensi yang optimal sehingga pada
akhirnya akan bermanfaat untuk pening-
katan kesejahteraan melalui kompensasi
imbal jasa yang layak bagi tenaga kerja
konstruksi. Ir. Yusid Toyib, M.Eng, Sc
i
Pekerjaan Besi Beton
Daftar isi
pekerjaan
1
besi beton BAB I
61
Pengantar
BAB V
Pembersihan
dan perapihan
3
lingkungan kerja
BAB II
Pelaksanaan K3
7
BAB III
Pekerjaan persiapan
penulangan besi beton
27
BAB IV
Pekerjaan penulangan
besi beton
ii
BAB I
Pengantar
Pekerjaan Besi Beton
Konsep dasar
Pelatihan
Berbasis
Kompetensi
(PBK)
Pelatihan berbasis kompetensi Kompeten di tempat kerja
adalah pelatihan kerja yang meni-
Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan memiliki seluruh keter-
tikberatkan pada penguasaan
ampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja,
kemampuan kerja yang men-
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
cakup pengetahuan, keterampi-
lan dan sikap kerja yang sesuai
dengan standar kompetensi yang Penjelasan materi pelatihan
ditetapkan dan persyaratan di Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
tempat kerja. Individual / mandiri :
1. Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang instruktur.
2. Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan membaca
dan mempraktekkan isi buku ini dengan ditambahkan unsur-unsur/ sumber-sumber yang diperlu-
kan dengan bantuan dari pelatih.
2
BAB II
Pelaksanaan K3
(Keselamatan Kesehatan Kerja)
3
Pekerjaan Besi Beton
Pelaksanaan
Keselamatan Penyiapan APD (Alat Pelindung Diri)
Kesehatan Alat pelindung diri (APD) berfungsi untuk mencegah agar pekerja tidak mengalami cedera akibat
kecelakaan kerja. Terdapat beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian sekaligus pemecahan
Kerja masalahnya , seperti:
4
Pekerjaan Besi Beton
5
Pekerjaan Besi Beton
6
BAB III
Pekerjaan persiapan
penulangan beton
Pekerjaan Besi Beton
Spesifikasi
persiapan Spesifikasi pembesian atau penulangan beton
penulangan Spesifikasi pembesian / penulangan beton merupakan pedoman teknis bagi pelaksanaan pekerjaan.
besi beton Spesifikasi biasanya terdiri dari spesifikasi umum, spesifikasi khusus dan spesifikasi teknik.
8
Pekerjaan Besi Beton
9
Pekerjaan Besi Beton
3. Batang tulangan yang tertanam sebagian di dalam 9. Menyepuh batang tulangan dengan seng tidak boleh dilakukan dalam
beton tidak boleh dibengkok atau diluruskan di jarak 8 kali diameter (diameter pengenal) batang dari setiap bagian dari
lapangan, kecuali apabila ditentukan di dalam gam- bengkokkan.
bar-gambar rencana atau disetujui oleh perencana.
Toleransi Pada Pemotongan dan Pembengkokkan Tulangan
4. Membengkok dan meluruskan batang tulangan
harus dilakukan dalam keadaan dingin, kecuali 1. Batang tulangan harus dipotong dan dibengkok sesuai dengan yang
apabila pemanasan diijinkan oleh perencana. ditunjukkan dalam gambar-gambar rencana dengan toleransi-toleransi
yang disyaratkan oleh perencana. Apabila tidak ditetapkan oleh peren-
5. Apabila pemanasan diijinkan batang tulangan dari cana, pada pemotongan dan pembengkokkan tulangan ditetapkan
baja lunak (polos atau diprofilkan) dapat dipanaskan toleransi-toleransi seperti tercantum dalam ayat-ayat berikut.
sampai kelihatan merah padam tetapi tidak boleh
mencapai suhu lebih dari 850o C. 2. Terhadap panjang total batang lurus yang dipotong menurut ukuran
dan terhadap panjang total dan ukuran intern dari batang yang dibeng-
6. Apabila batang tulangan dari baja lunak yang men- kok ditetapkan toleransi sebesar ±25 mm, kecuali mengenai yang
galami pengerjaan dingin dalam pelaksanaan ternya- ditetapkan dalam ayat (3) dan (4). Terhadap panjang total batang yang
ta mengalami pemanasan diatas 100o C yang bukan diserahkan menurut sesuatu ukuran ditetapkan toleransi sebesar +50
pada waktu di las, maka dalam perhitungan-per- mm dan -25 mm.
hitungan sebagai kekuatan baja harus diambil
kekuatan baja tersebut yang tidak mengalami 3. Terhadap jarak turun total dari batang yang dibengkok ditetapkan toler-
pengerjaan dingin. ansi sebesar ±6 mm untuk jarak 60 cm atau kurang dan sebesar ±12
mm untuk jarak lebih dari 60 cm.
7. Batang tulangan dari baja keras tidak boleh dipanas-
kan, kecuali apabila diijinkan oleh perencana. 4. Terhadap ukuran luar dari sengkang, lilitan dan ikatan-ikatan ditetapkan
toleransi sebesar ±6 mm.
8. Batang tulangan yang dibengkok dengan pemana-
san tidak boleh didinginkan dengan jalan disiram
dengan air.
10
Pekerjaan Besi Beton
Pemasangan Tulangan
1. Tulangan harus bebas dari kotoran, lemak, kulit
giling dan karat lepas serta bahan-bahan lain
2. yang mengurangi daya lekat.
11
Pekerjaan Besi Beton
4. Terhadap kedudukan bengkokan akhir dari batang ditetapkan 1. Kait harus berupa kait penuh seperti ditunjukkan dalam
toleransi sebesar ±25 mm, dengan syarat tambahan bahwa gambar, atau kait miring seperti ditunjukkan dalam gambar,
tebal penutup beton diujung batang memenuhi yang disyarat- dengan memperhatikan ayat (2), dimana d adalah diameter
kan. batang polos dan dp adalah diameter pengenal batang
yang diprofilkan menurut pasal 3.7 ayat (4).
5. Terhadap kedudukan batang-batang tulangan pelat dan dinding
ditetapkan toleransi di dalam bidang tulangan sebesar ±50 mm. 2. Kait-kait sengkang harus berupa kait miring, yang meling-
kari batang-batang sudut dan mempunyai bagian yang
lurus paling sedikit 6 kali diameter batang dengan
6. Terhadap kedudukan dari sengkang-sengkang, lilitan-lilitan
spiral dan ikatan-ikatan lainnya ditetapkan toleransi sebesar ±25 minimum 5 cm, seperti ditunjukkan dalam gambar.
mm.
3. Bengkokkan harus mempunyai diameter intern sebesar
paling sedikit 5 d atau 5 dp seperti ditunjukkan dalam
7. Apabila pipa-pipa atau benda-benda lain direncanakan menem-
bus beton atau di tanam di dalam beton, maka tulangan tidak gambar, dimana d adalah diameter batang polos dan dp
boleh dipotong dan tidak boleh digeser tempatnya lebih jauh dari adalah diameter pengenal batang yang diprofilkan menurut
pada toleransi-toleransi yangditentukan dalam ayat (2) s/d (6). pasal 3.7 ayat (4).
12
Pekerjaan Besi Beton
Definisi
Baja tulangan beton adalah baja berbentuk batang berpenampang bundar yang digunakan untuk penulangan beton, yang diproduksi dari
bahan baku ingot atau Billet Baja dengan cara canai panas (hot rolling).
13
Pekerjaan Besi Beton
Berdasarkan bentuknya, baja tulangan beton dibedakan Permukaan batang baja tulangan beton polos harus rata tidak
menjadi 2 (dua) jenis yaitu Baja tulangan polos dan baja bersirip
tulangan sirip.
Baja tulangan beton sirip / deform
Baja tulangan beton polos 1. Permukaan batang baja tulangan beton sirip harus bersirip teratur.
Baja tulangan beton polos adalah baja tulangan beton Setiap batang diperkenankan mempunyai rusuk memanjang yang
berpenampang bundar dengan permukaan rata tidak searah dan sejajar dengan sumbu batang, serta sirip-sirip lain
bersirip disingkat BjTP. dengan arah melintang sumbu batang.
Baja tulangan beton sirip / ulir 2. Sirip-sirip melintang sepanjang batang baja tulangan beton harus
terletak pada jarak yang teratur, serta mempunyai bentuk dan
Baja tulangan beton sirip adalah baja tulangan beton ukuran yang sama. Bila diperlukan tanda angka-angka atau huruf
dengan bentuk khusus, yang permukaannya memiliki - huruf pada permukaan baja tulangan beton, maka sirip melintang
sirip melintang dan rusuk memanjang yang dimaksud pada posisi dimana angka atau huruf diletakkan dapat ditiadakan.
untuk meningkatkan daya lekat dan guna menahan gera-
kan membujur dari batang secara relative terhadap 3. Sirip melintang tidak boleh membentuk sudut kurang dari 45o
beton, disingkat BjTS/ BjTD. terhadap sumbu batang, apabila membentuk sudut antara 45o
sampai 70 o, arah yang berlawanan tidak diperlukan.
Syarat mutu
Ukuran
Sifat tampak Diameter, berat dan ukuran sirip
Baja tulangan beton tidak boleh mengandung serpihan, Diameter dan berat per meter baja tulangan beton
lipatan, retakan gelombang, cerna yang dalam dan hanya polos seperti pada tabel dibawah ini.
diperkenankan berkarat ringan pada permukaan. Diameter, ukiran sirip dan berat per meter baja
tulangan beton sirip seperti pada tabel berikut ini :
Bentuk
Persyaratan bentuk baja tulangan beton adalah sebagai
berikut :
14
Pekerjaan Besi Beton
15
Pekerjaan Besi Beton
Syarat penandaan
Tabel untuk tanda kelas baja tulangan
a. Setiap batang baja tulangan beton harus diberi tanda (marking) dengan
huruf timbul yang menunjukkan inisial pabrik pembuat serta ukuran diame- Kelas Warna
ter nominal. Bj. TP 24 Hitam
Bj. TP 30 Bj. TS 30 Biru
b. Setiap batang baja tulangan beton harus diberi tanda pada ujung-ujung Bj. TS 35 Merah
penampangnya dengan warna yang tidak mudah hilang sesuai dengan
Bj. TS 40 Kuning
kelas bajanya, seperti tabel berikut ini.
Bj. TS 50 Hijau
Cara pengemasan
a. Baja tulangan beton berbentuk batangan / lonjoran yang ukuran, jenis dan
kelasnya sama, dibundel dan diikat secara kuat, rapih dan kokoh.
16
Pekerjaan Besi Beton
Dalam peraturan mengenai pembesian, rincian bentuk pembegkokan ya juga sering dibedakan antara besi polos dengan besi yang dipro-
filkan. Lengkung pembengkokan untuk besi yang diprofilkan biasanya lebih besar daripada untuk besi polos.
17
Pekerjaan
Pekerjaan Besi Beton
Konstruksi Kayu
Sambungan tulangan ruang antara sebesar 2-3 cm. Jadi gaya batang yang satu
dipindahkan pada batang yang lainnya dengan melalui beton.
Sambungan pembesian ada aturan-aturannya, untuk balok atau pelat
Karena itu, maka penyambungan ini dinamakan penyambun-
yang panjang, besi tulangan yang ada tidak cukup panjang, sehingga
gan pelekatan.
harus disambung.
18
Pekerjaan Besi Beton
Catatan L=40d
19
Pekerjaan Besi Beton
Sambungan dengan kait panjang penyambungan tidak boleh sekali-kali kurang Gambar kerja pembesian
daripada 25 kali tebal batang yang terkecil.
a. Membaca gambar kerja
Spesifikasi atau syarat teknis yang berkaitan
dengan mutu, banyak disampaikan lewat gam-
bar-gambar rencana.
20
Pekerjaan Besi Beton
21
Pekerjaan Besi Beton
Tulangan lantai
22
Pekerjaan Besi Beton
Untuk menyatakan jenis baja dan menunjukkan tempat lapisan batang tulangan, diberikan notasi sebagai berikut :
Untuk menyatakan jenis baja : Untuk menyatakan tempat lapisan tulangan :
Baja tulangan polos 24, atau Bj. Tp 24 tandanya ΦP Lapisan terluar Lapisan kedua dari luar
Baja tulangan deform 40, atau Bj. Tp 40 tandanya ΦD Lapisan kedua dari luar Lapisan terluar
b. Dinding
Suatu tulangan dinding yang tampak penampangnya seperti pada gambar tersebut akan dibaca seperti cara membaca gambar tulangan
lantai.
23
Pekerjaan Besi Beton
Gambar tulangan balok pada gambar dibawah ini adalah gambar Supaya lebih jelas, ujung batang yang tidak berkait akan digambar
tampak dari sisi balok. dengan sedikit dibengkokkan (misalnya lihat batang tulangan b).
Letak dari tulangan akan dinyatakan pada gambar potongan
Gambar tulangan balok penampangnya, sedangkan bentuk dari sengkang hanya digam-
barkan pada potongannya. Pada garis ukur bagian bawah tampak
sisi balok diterangkan jumlah sengkang, diameternya serta jenis
bajanya dan jarak sumbu ke sumbu (misalnya 20 sk ΦD 10 – 250).
d. Kolom (pilar)
Pada batang-batang tulangan kolom ini tercantum keterangan
(informasi) sebagai berikut : jumlah tulangan, diameter serta jenis
baja dan tandanya (misalnya 8 ΦP 16a). Sedangkan letak dari
batang tulangan ini dinyatakan pada gambar potongan penam-
pangnya dan sengkang hanya digambar pada potongan ini juga.
Gambar variasi tulangan balok tulangan kolom
Bagian atas dan bagian bawah dari tampak sisi balok menerang-
kan jumlah batang-batang tulangan, kemudian diameter serta
jenis bajanya (deform), selanjutnya batang-batang tulangan
ditandai dengan huruf. Bila diperlukan, tanda dengan huruf-huruf
tersebut dapat ditulis kembali pada ujung batang tulangan.
24
Pekerjaan Besi Beton
25
Pekerjaan Besi Beton
Tulangan Dinding, jaringan tulangan sisi Tulangan lantai dengan jaringan tulangan atas
dan jaringan tulangan bawah masing-masing
digambarkan. Di tempat sambungan lewatan dari
jaringan akan digambarkan potongan penam-
pangnya, sehingga letak sambungan lewatan
satu dan yang lainnya dapat terlihat. Di samping
itu panjang pengelasan juga dituliskan dan dalam
gambar dicantumkan pula nomor-nomor tulangan
serta jumlahnya yang akan dimasukkan dalam
tabel.
26
BAB IV
Pekerjaan penulangan
besi beton
Pekerjaan
Pekerjaan
Konstruksi
Besi Beton
Kayu
Pemotongan besi beton oleh tukang beton berdasarkan pedoman yang ada daftar kebutuhan tulangan. Daftar kebutuhan tulangan dibuat
agar pemotongan besi beton dari setiap lonjornya dapat efektif, sehingga sisa potongan yang terbuang dapat diperkecil.
Karena harganya yang mahal diharapkan tukang bisa memotong besi beton dengan cermat dan teliti, sehingga sisa bahan dapat ditekan
sekecil mungkin.
Pengukuran tulangan
a. Penyelesaian pekerjaan pemotongan adalah skedul kerja harian
b. Pedoman pengukuran tulangan dibaca dari barlist
c. Mampu mengukur tulangan yang akan dipotong sesuai daftar kebutuhan tulangan dengan cermat dan teliti.
28
Pekerjaan Besi Beton
Pemotongan tulang
a. Skejul kerja
Pekerjaan pembesian/ penulangan beton merupakan pekerjaan utama maka pembesian memegang
Bekisting : 210 m2
peran penting baik dalam hal mutu maupun waktu pelaksanaan. Mutu harus sesuai spesifikasi dan
Pembesian : 26.716 kg
standar yang telah ditentukan, sedangkan waktu pelaksanaan harus sesuai dengan skedul kerja
Pengecoran : 80 m2
proyek secara keseluruhan. Misalnya pada rencana kerja mingguan tertera (Pekerjaan plat lantai) :
29
Pekerjaan Besi Beton
3 Tangga core AP 12 - 13 / E
4 Lantai 3 AP 13 - 15 / G - H'
- Bekisting 56 M2
- Pembesian 2.7 Kg
- Pengecoran 15 M3
30
Pekerjaan Besi Beton
6 Pasang konduit & block out bila ada pekerjaan terkait - Sesuai gambar kerja
lampiran :
31
Pekerjaan Besi Beton
32
Pekerjaan Besi Beton
Batang-batang berdiameter sampai dengan 12 mm akan dipotong dengan gunting menurut kepanjangannya. Diameter yang lebih besar ( >
12 mm ) dipotong dengan gunting blokyang diletakkan di atas sebuah balok kayu.
Pemotongan dilakukan batang per batang, ukuran bagian yang tercantum pada daftar pembengkokan ditandai dengan kapur tulis setelah
itu, diangkat oleh pekerja dari lokasi penyimpanan ke meja pembengkokan, batang yang sepadan (sama-sama kualitas baja, diameter dan
kepanjangannya) dibundel dan diberi label, selanjutnya dibawa ke lokasi penyimpanan sementara.
Lokasi Penyimpanan
Penyimpanan terpisah
33
Pekerjaan Besi Beton
34
Pekerjaan Besi Beton
b. Pembengkokan
Pembengkokan besi beton berdasarkan data yang ada
pada barlist. Ketentuan untuk pembengkokan dan toleran- Dalam pembengkokan, digunakan meja pembengkok terbuat dari
sinya mengacu pada standar pembesian yang ada, sesuai balok kayu. Di atas meja pembengkok terdapat sebuah pelat pem-
spesifikasi yang berlaku. bengkok dengan dua pasak besi kecil yang dipakukan atau
disekrup.
Identifikasi dan penyiapan alat pembengkok tulangan
manual maupun mekanik
Indentifikasi dan penyiapan peralatan yang diperlukan untuk
pembengkok tulangan manual disiapkan. Meja kerja dengan
mal pembengkok sudah diletakkan plat pembengkok dan
pasak-pasak besinya. Kunci penekuk dari berbagai ukuran,
dan pembengkok tulangan mekanis disiapkan bar bender
diameter 20 mm keatas.
35
Pekerjaan Besi Beton
36
Pekerjaan Besi Beton
37
Pekerjaan Besi Beton
Pembengkokan tulangan
Mesin pembengkok
38
Pekerjaan Besi Beton
Membengkokkan besi beton dengan mesin (tenaga listrik) mempunyai keuntungan : Pembuatan daftar besi beton hasil pem-
- Dapat membengkokkan besi diameter besar. bengkokan
- Beberapa batang (ditumpuk) dapat dibengkokkan sekaligus
- Lebih cepat Besi beton yang telah dikelompokkan, diberi
- Bentuk bengkokan lebih seragam label sesuai fungsinya misal balok lokasi A, lantai
lokasi B, kemudian dibuat daftar besi beton yang
Cara mem- telah dibengkok.
bengkokan
besi beton
dengan mesin Perakitan besi beton
39
Pekerjaan Besi Beton
Penyiapan peralatan tulangan besi beton Tebalnya selimut beton dan penempatan / elevasi tulangannya. Oleh
karena itu tulangan harus dipasang dengan ganjal tulangan / beton
Peralatan untuk perakitan tulangan disiapkan
dekking, kaki ayam atau spacer.
antara lain : alat ukur, alat pengikat / catut, paku,
kunci-kunci dll.
Tulangan rangkap dan tulangan atas harus ditunjang pada tulangan
bawah oleh batang penunjang (biasa disebut kaki ayam) atau ditun-
Perlengkapan untuk perakitan tulangan disiapkan
jang langsung pada cetakan bawah atau lantai kerja oleh blok-blok
antara lain standar penyangga.
beton yang tinggi.
40
Pekerjaan Besi Beton
41
Pekerjaan Besi Beton
42
Pekerjaan Besi Beton
Tulangan balok
Metode kerja 1
Penganyaman tulangan balok pada lokasi pekerjaan.
43
Pekerjaan Besi Beton
Penganyaman tulangan sangkar balok dan kolom pada lokasi pemo- Bila syarat minimal ini dialihkan ke dalam persyaratan prak-
tongan / pembengkokan. tek, maka jumlah penahan jarak untuk balok berlaku sebagai
berikut :
Metode kerja 2
44
Pekerjaan Besi Beton
45
Pekerjaan Besi Beton
Balok luiffel
Dipasang pada bangunan yang jarak tembok diatas pintu tinggi
hingga kemungkinan akan membasahi pintu, dipasang menjorok
keluar. Tulangan tambahan yang dipasang membujur sekeliling
pada jarak yang sama gunanya untuk menahan tegangan puntir.
Tulangan lantai
Metode kerja 1
Pada tulangan lantai, awal mulanya penganyam akan
melakukan pengukuran. Jarak sumbu ke sumbu tulangan
Tulangan dengan sengkang spiral. ditandai pada bekisting dengan menggunakan kapur tulis.
Tulangan dengan penyetabil sengkang spiral juga dipergunakan Setelah tulangan lapis pertama dipasang, tulangan lapis
untuk menahan momen puntir pada beton. kedua dapat dipasang pula. Kemudian lapisan tulangan
pertama dan kedua dipasang berurutan, selanjutnya
seluruh persilangan tulangan atau sebagiannya diikat
secara ikatan silang.
46
Pekerjaan Besi Beton
Penganyaman tulangan lantai di pekerjaan Suport tradisional dapat dibuat dari BjTp 24 pada lokasi pekerjaan dan tergan-
tung dari ketebalan lantai, di samping itu besar garis tengah suport adalah
sebagai berikut :
Ф8 ≤ 140 mm
Ф 20 > 450 mm
Suport tradisional
Suport tradisi
Suport gelegar
Suport rak atau garis
47
Pekerjaan Besi Beton
Suport gelegar Jumlah dari suport (n) per m2, besarnya tergantung
daripada garis tengah batang-bawah dari jaring atas
фk :
фk ≤ 10 mm n=2
фk> 10 mm ≤ 16 mm n=1
фk> 16 mm n = 0,5
10 1,0 1,25
12 1,50 1,75
16 1, 75 2,00
20 2,00 2,25
48
Pekerjaan Besi Beton
Suport rak atau garis digunakan untuk lantai-lantai yang Setelah tulangan lantai selesai dikerjakan, dipasang penahan jarak yang
lebih tebal dari 400 mm, tergantung dari ketinggiannya dibutuhkan untuk penutup beton. Penahan jarak disarankan memakai blok
suport ini dibuat dari baja beton atau baja profil. kecil beton. Jumlah penahan jarak minimal dua per m2 bekisting atau lantai
Suport tradisional dipasang pada lapisan teratas dari kerja.
jaring bawah. Pada sederetan suport ini dihubungkan
dengan batang jaring atas dari bagian lapis bawah dan Bila diameter tulangan utama ≤ ф 10 maka dianjurkan memakai penahan
batang ini diikat keras dengan suport secara ikatan silang. jarak yang lebih banyak, misalkan :
ф 8 – ф 10 : 3 per m2 luas lantai
Batang-batang bawah lainnya dibagikan di antara deretan <ф8 : 4 per m2 luas lantai
suport. Setelah menelusuri tulangan lapisan kedua dari
bagian tulangan atas, tulangan lapisan pertama yang terle- Untuk bidang-bidang samping harus pula diusahakan penutup beton
tak di atas jaring bawah ditarik dan dipasang di bawah memenuhi persyaratan, dengan memasang penahan jarak yang cukup,
lapisan kedua. minimal satu (penahan jarak) per m lajur bekisting.
Pekerjaan penarikan jaring-jaring dari bagian jaring atas Suatu penutup beton harus cukup ada
untuk lantai yang tebal dengan tulangan yang berat itu
amat melelahkan. Agar pekerjaan ini dapat dihindari maka
diberi sebuah batang tulangan bantu melalui suport dan
letaknya tegak lurus terhadap lapisan terbawah dari
bagian jaring atas .Selanjutnya dipasang lapisan pertama
dengan arah tegak terhadap lapisan teratas dan diikat
keras secara ikatan silang.
49
Pekerjaan Besi Beton
50
Pekerjaan Besi Beton
Ganjal beton untuk pelat sesuai petunjuk pelaksanaan dapat diambil 1,5 – 2 cm Cara pemasangan :
tebal atau lebih (lihat gambar rencana). a. Besi bawah sama dengan pelat dasar, karena
bentuknya ranjangan, hanya saja pemasan-
gan berseling satu.
51
Pekerjaan Besi Beton
Catatan :
Sebelum memasang tulangan pelat lantai dasar maupun tingkat,
sebaiknya menyelesaikan tulangan / pembesian balok dahulu.
Contoh denah pembersihan pelat lantai Tulangan plat beton dengan sistem tulangan pokok
dan tulangan pembagi
Tulangan pokok yang dipasang dalam 2 arah ℓx dan ℓy. Tulangan dinding
Umumnya tulangan dinding akan dianyam setelah selesai
memasang salah satu sisi bekisting dinding. Letak tulangan dapat
ditandai pada bekisting dengan kapur tulis.
52
Pekerjaan Besi Beton
Batang-batang (lewatan) vertikal yang menonjol dari jaringan akan diikat dengan tulangan stek. Tulangan stek ini telah ditanam dalam beton
pada fase awal (misalnya pada lantai atau dinding sebelah bawah). Supaya tulangan stek ini tetap terletak pada tempatnya dengan baik,
maka dipasang tulangan bantu berbentuk – U dalam arah memanjang. Batang-batang horisontal diikat secara sambungan silang dengan
batang vertikal yang lain. Karena jaring-tulangan masih harus dianyam, maka sementara batang-batang (horisontal) ini diletakkan di antara
tulangan stek .Batang vertikal diikat lagi dengan tulangan stek, kemudian batang horisontal dari sebelah bawah diikat dengan batang
vertikal lain secara sambungan silang.
53
Pekerjaan Besi Beton
54
Pekerjaan Besi Beton
ada. Setelah pengikatan selesai dilakukan penandaan jarak Setelah selesai pengecoran pelat & balok dan setelah selesai
sumbu ke sumbu batang-batang sengkang. Mula-mula seng- pengukuran kembali posisi/kedudukan kolom dengan membuat
kang teratas diikat, kemudian sengkang-sengkang yang lain tanda-tanda as, maka perlu dibetulkan dulu kedudukan stek kolom
dari sebelah atas ke bawah. agar kedudukan pembesian kolom baik. Membuat tulangan kolom
sebaiknya ujung yang masuk pelat ditekuk sedikit dengan tujuan :
Suatu perancah bantu biasanya dibutuhkan untuk pemasangan
sengkang dan serentak dapat dimanfaatkan sebagai penunjang Dapat masuk
batang-batang. Ketika pengikatan sengkang secara sambun- dengan baik pada
gan sadel untuk tiap sengkang, (pada batang-batang sudut dan silangan balok yang
batang-batang yang lain dengan sengkang lain secara sambun- biasanya didaerah
gan silang), penahan jarak dipasang pula. Minimal jumlah pena- silangan ini, besi
han jarak yaitu : satu per m lajur bidang sisi. Untuk kolom bulat sangat padat.
atau kolom berukuran besar, minimal dua per m2 bekisting.
Stek diatas pelat
Tulangan kolom berada pada sisi
dalam tulangan
kolom, hingga tidak
perlu membengkok
diatas pelat.
55
Pekerjaan Besi Beton
Stek ditekuk ke arah dalam agar tulangan kolom duduk pada kedudu-
kan yang sebenarnya. Pasang tulangan kolom dan sengkangnya.
Sementara tukang batu membuat kepala kolom setinggi 5 cm.
2. Stek diatas pelat berada pada sisi dalam tulangan kolom, hingga
tidak perlu membengkok diatas pelat.
Dengan begitu arah tulangan kolom dapat satu arah dari bawah
sampai atas.
Perhatikan :
a. Arah kait agar sedemikian agar tidak rapat. Cakar ayam dan beton tahu
a. Diidentifikasi macam dan jumlah beton tahu / cakar ayam
b. Agar ada sela – sela yang cukup, sedikitnya 2,5 cm, agar koral / sesuai dengan gambar kerja pembesian
split dapat masuk
b. Beton tahu / cakar ayam dibuat sesuai spesifikasi yang
c. Sengkang teratur, rata, datar, jangan mencong-mencong. telah ditentukan
d. Kait sengkang agar dipasang berseling-seling, tidak pada c. Beton tahu / cakar ayam diikat dan dipasang pada rangka
kedudukan sama. penulangan besi beton sesuai jarak dan jumlah yang telah diten-
tukan
e. Pasang batu tahu / ganjal beton dulu, sebelum dipasang acuan.
d. Nama yang umum dipakai :
f. Bersihkan bagian diatas kepala kolom dari kotoran-kotoran, - Ganjal dari baja : kaki ayam / cakar ayam
kawat ikat dan sebagainya. - Beton dekking : tahu beton
56
Pekerjaan Besi Beton
Tebal selimut beton tergantung dari fungsi struktur beton itu sendiri. Apabila Periksa juga jenis, mutu dan panjangnya apakah
tidak ditentukan dalam spesifikasi, maka tebal selimut beton (diukur dari jarak sesuai dengan yang dipesan.
tepi tulangan terluar dengan permukaan beton), ACI merekomendasikan tebal
minimum sebagai berikut : Periksa apakah dilengkapi sertifikat atau tanda uji
laboratoriumnya. Apabila belum ada segera minta-
a. Untuk tapak pondasi tapak (footing), lantai basement atau struktur lain kan kepada pemasoknya.
yang kontak lagsung dengan tanah, tebal minimum = 7,5 cm.
Periksa secara visual, apakah terjadi korosi atau
b. Untuk permukaan yang berhubungan dengan tanah atau terletak ditem- pengelupasan dan sebagainya.
pat yang mudah terpengaruh oleh perubahan cuaca (bagian luar bangu-
Periksa kelurusan dan keseragaman ukuran,
nan), maka apabila struktur beton memakai tulangan diameter lebih dari
karena produk tertentu kadang-kadang memiliki
15 mm, tebal selimut minimum = 5 cm, sedangkan apabila memakai
ukuran yang berbeda antara ujung dan tengahnya.
tulangan diameter 15 mm atau lebih kecil, maka tebal minimum = 4 cm.
57
Pekerjaan Besi Beton
Gambar pembengkokan dan pemotongan (bestaat) : Periksa jari-jari bengkokkan apakah sudah sesuai persyaratan
Siapkan gambar kerja penulangan yang telah disetujui. Periksa bentuk kait-kait
Pelajari penandaan / kode dari tulangan Batang - batang perbagian struktur dibundel dan diberi label yang
mudah dilihat.
Periksa gambar pembengkokan berdasarkan gambar
kerja yang telah disetujui. Lokasi penyimpanan mudah dikunjungi dan dapat dengan mudah
untuk manuver peralatan angkut dan peralatan angkat.
Hitung jumlah baja beton yang akan dikerjakan.
Sisa potongan yang tak terpakai harus dikeluarkan dari tempat
Periksa baja beton ekstra yang harus dikerjakan dan pemotongan maupun pembengkokan.
minta persetujuan ke pengawas termasuk beban pem-
bayarannya.
Perakitan dan pemasangan baja beton (sebelum pengecoran) :
Periksa, apakah bestaat yang sudah disetujui direksi
sama dengan yang dikirim ke tukang potong / bengkok Sediakan gambar kerja yang sudah disetujui
Periksa jumlah dan panjang batang lonjoran yang akan Periksa diameter, panjang dan jarak tulangan maupun sengkang
dipotong. serta jumlahnya.
Luruskan baja beton yang akan dipotong dengan alat Periksa penempatan baja tulangannya
pelurus.
Periksa stek atau tulangan ekstra yang dibutuhkan.
Periksa, apakah panjang dan bentuk bengkokkan sesuai
dengan bestaat
58
Pekerjaan Besi Beton
Gambar pembengkokan dan pemotongan (bestaat) : Dengan posisi pemasangan pembesian adalah benar sesuai yang
disyaratkan, sehingga beton yang akan dicor tercapai mutu yang
Periksa selimut betonnya, termasuk jenis dan jarak ganjal / diharapkan.
beton dekking nya dan ketepatan elevasi tulangan atas.
59
Pekerjaan Besi Beton
60
BAB V
Pembersihan & perapihan
lingkungan kerja
Pekerjaan Besi Beton
Pekerjaan pembersihan dan perapihan lingkungan kerja atau house keeping merupakan salah satu pekerjaan K3 yang terpenting. Dengan
lingkungan kerja yang rapih dan bersih, maka para pekerja dapat bekerja dengan aman dan nyaman serta menciptakan lingkungan kerja
yang sehat.
Lokasi ini harus diperhatikan syarat-syarat pada ketentuan K3 selalu dipenuhi dan peralatan serta perlengkapan K3 selalu dijaga dalam
kondisi baik dan siap pakai.
Untuk dapat mengetahui ketentuan K3 pada akses kerja, berikut dilampirkan ketentuan tsb :
Akses kerja
62
Pekerjaan Besi Beton
4. Lubang yang ada harus ditutup dan diberi tanda yang jelas,
agar pekerja tidak terperosok kedalam lubang.
7. Akses kerja yang licin harus dihindari, jika akses kerja dalam
kondisi licin segera diperbaiki sampai benar-benar aman.
11. Aliran listrik yang melewati akses kerja harus diberi proteksi
yang diberi tanda.
12. Jalan masuk, pintu darurat dan akses kerja lainnya harus
dijaga dan dipelihara dengan baik.
63
Pekerjaan Besi Beton
Berikut dilampirkan ketentuan-ketentuan K3 7. Membuat plafform untuk pekerja, alat dan bahan yang cukup kuat dan
pada pekerja yang bekerja di ketinggian : aman. Tepi plafform harus diberi railling/ pagar pembatas yang kuat/
mampu menahan dorongan minimal 100 kg.
Bekerja di Ketinggian
1. Melakukan identifikasi potensi bahaya semua peker- Menempatkan peralatan atau bahan kedalam kanton/ wadah agar tidak
jaan yang berada di ketinggian dan hasilnya dicatat. 8. mudah jatuh.
2. Merencanakan pengendalian terhadap kemung- Menutup lubang yang berukuran lebih besar dari telapak kaki dengan
kinan resiko yang akan terjadi (risk control) dan 9. bahan yang cukup kuat.
mencatat hasinya.
10. Membersihkan plafform yang licin sehabis hujan dan pekerjaan dapat
3. Sebelum bekerja, para pekerja harus mendapat ijin dimulai setelah plafform dipastikan aman.
terlebih dahulu dari pelaksana terkait.
11. Bila dipersyaratkan atau bila dipandang perlu, maka jaring pengaman
4. Memastikan para pekerja yang akan bekerja di harus dipasang.
ketinggian harus dalam kondisi sehat dan tidak
mempunyai rasa takut bekerja di ketinggian. 12. Penumpukan sementara material harus dibatasi dan ditempatkan tidak
terlalu ketepi dan disusun sedemikian rupa, sehingga tidah mudah
5. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang jatuh dan pekerja memiliki ruang kerja yang cukup leluasa.
memadai sesuai dengan aspek keselamatan kerja,
harness safety belt, helm dan sepatu bot. 13. Pelaksana pekerjaan harus memonitor masing-masing lokasi dimana
pekerjaan di ketinggian sedang dilakukan.
6. Memasang tali pengaman (life line) untuk men-
gaitkan harness safety belt/ safety belt yang cukup 14. Melakukan inspeksi semua pekerjaan ditempat ketinggian dan hasilnya
kuat dan aman untuk menahan beban pekerja bila dicatat, jika ditemukan kondisi maupun tindakan yang berbahaya
terjadi bahaya dan tidak mengganggu pergerakan segera melaporkan ke pelaksana terkait dan segera diamankan/ diper-
pekerja. baiki.
64
Pekerjaan Besi Beton
Penyimpanan kembali peralatan yang a. Bar bender a. Meja dengan mal pembengkok
65
Pekerjaan Besi Beton
Pembersihan dan penyimpanan peralatan dan 5. Setiap pekerja harus dilatih untuk menggunakan perkakas tangan
perlengkapan kerja. (hand tool).
Selesai bekerja, peralatan dan perlengkapan kerja
harus dibersihkan sesuai SOP yang ada, baik meru- 6. Perkakas tangan (hand tool) atau pelindungnya tidak boleh diubah
pakan alat manual maupun mekanik. dan tidak diperbolehkan memakai perkakas buatan sendiri.
Setelah dibersihkan, alat harus disimpan ditempat 7. Perkakas milik pekerja (pribadi ) akan diperiksa setiap saat.
yang ditentukan, sesuai prosedur yang berlaku.
Sebagai informasi, berikut ini dilampirkan prosedur 8. Memastikan penggunaan perkakas tangan mengikuti aturan atau
K3 untuk perkakas tangan (hand tool) sbb : petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik.
Perkakas Tangan (hand tools) 9. Dipilih perkakas yang tepat sesuai dengan jenis pekerjaan yang ditan-
gani.
1. Perkakas tangan (hand tool) adalah semua alat
kerja yang dioperasikan langsung dengan tangan
10. Tidak diperkenankan memaksakan penggunaan perkakas melebihi
seperti perkakas tangan elektrik (electric hand
kemampuan perkakas tersebut.
tool), perkakas tangan bertekanan udara (pneu-
matic hand tool) dan perkakas tangan berbahan
11. Semua perkakas tangan yang menggunakan aliran listrik sewaktu
peledak (explotion hand tool), dan perkakas
digunakan harus terlindung dari percikan air dan dijaga terhadap
tangan manual.
bahaya lainnya yang dapat menimbulkan hubungan arus pendek atau
2. Memastikan, bahwa semua perkakas tangan tersengat aliran listrik.
hanya dipergunakan oleh personil yang kompeten.
12. Kabel listrik diusahakan tidak ada sambungan, jika ada sambungan
3. Pegangan pada semua perkakas tangan harus kabel listrik harus di solasi hingga benar-benar terlindung dan ditem-
terpasang secara cermat dan terikat secara kuat. patkan di daerah yang aman dan rapi.
4. Penggunaan alat pelindung diri (APD) yang sesuai 13. Menyimpan semua perkakas tangan di tempat yang aman dan rapi,
dengan jenis perkakas tangan yang dipergunakan, bila perlu dibuatkan wadah atau tempat tersendiri.
seperti : sarung tangan, kaca mata pelindung,
helm, dan sepatu bot. 14. Memastikan bahwa semua perkakas tangan setelah selesai dipergu-
nakan harus dibersihkan dari kotoran yang menempel atau melekat.
66
Pekerjaan Besi Beton
15. Perkakas tangan (hand tool) harus selalu dirawat dan selalu dalam 2. Semua tempat kerja harus mempunyai venti-
keadaan baik lasi atau lubang angin yang cukup, sehingga
dapat mengurangi terhadap bahaya, pengap,
16. Melakukan pemeriksaan secara berkala semua perkakas tangan, bila ruangan panas, debu, uap, asap dan bahaya
ditemukan perkakas tangan dalam kondisi rusak, maka harus segera lainnya.
diperbaiki atau diganti.
3. Menunjuk petugas kebersihan, yang bertugas
Catatan penggunaan peralatan melakukan inspeksi terhadap kebersihan di
semua lokasi pekerjaan dan bila menemukan
Catatan penggunaan peralatan cukup dibuat dengan format check list
tumpukan sampah yang tidak pada tempatn-
agar mudah untuk mengisinya.
ya segera melaporkan kepada pelaksana
terkait serta menyingkirkan sampah tersebut
ke tempat yang telah ditentukan.
Pembersihan lingkungan dan sisa material
4. Kebersihan dan kerapihan di tempat kerja
Pembersihan lingkungan kerja dan pembersihan dari sisa material yang harus dijaga dan dipelihara, sehingga
tidak terpakai dari lingkungan kerja sangat penting agar pada tahapan bahan-bahan yang berserakan, sampah,
kerja berikutnya atau pada hari kerja berikutnya. alat-alat kerja tidak merintangi atau menim-
bulkan celaka.
Pembersihan lingkungan kerja
5. Menyediakan tempat sampah yang cukup
Pembersihan lingkungan kerja merupakan tanggung jawab semua sesuai kebutuhan di semua tempat kerja dan
personil dan dilakukan secara terus menerus atau berkelanjutan. setelah tempat sampah tersebut penuh, maka
segera dibuang ke tempat sampah dengan
Sebagai pedoman, berikut diuraikan contoh prosedur K3 untuk kebersi- ukuran lebih besar yang mampu menampung
han dan Kerapihan (house keeping) dan Bekerja di ruang terbatas. semua sampah dari kotak sampah dan ditem-
patkan di luar tempat kerja serta mudah
Kebersihan & Kerapihan (house keeping) dijangkau oleh petugas kebersihan dan jarak-
1. Tempat kerja, tangga kerja, lorong-lorong tempat orang bekerja yang nya cukup jauh dari tempat kerja.
sering dilalui, harus diberikan penerangan yang cukup sesuai dengan
kebutuhan.
67
Pekerjaan Besi Beton
6. Sampah yang menimbulkan bau atau berasal dari bahan 14. Memasang tanda peringatan misalnya “Jagalah Kebersihan”.
organik, segera disingkirkan.
15. Kebersihan, kerapihan dan ketertiban merupakan tanggung
7. Petugas kebersihan harus memakai alat pelindung diri jawab semua personil dan dilakukan secara terus menerus atau
yang sesuai seperti : masker penutup hidung, sarung berkelanjutan.
tangan dari bahan karet, safety shoesdan helm.
12. Kain bekas, kertas, sampah dll segera dibuang dan tidak
boleh dibiarkan menumpuk.
68
Pekerjaan Besi Beton
69
Pekerjaan Besi Beton
70
Pekerjaan Besi Beton
Sisa material besi beton biasanya harus dilaporkan volume / berat dan jumlahnya kepada atasan langsung.
Agar memudahkan, maka sisa material besi dikumpulkan dengan memakai besi magnet, sedangkan material lain bisa dikumpulkan dengan
peralatan sapu, ember dan pengki.
71
Daftar Pustaka
Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum no. Kep.174/Men/1986,
no. 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan kerja pada tempat kegiatan konstruksi