Contoh Kin Naomi
Contoh Kin Naomi
S
DENGAN KETIDAKMAMPUAN KELUARGA MERAWAT
ANGGOTAKELUARGAYANG MENDERITA SISTEM
KARDIOVASKULER : HIPERTENSIDENGAN
MASALAH KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN
MANAJEMEN KESEHATAN DI RW 005
KELURAHAN MULYAHARJA.
Disusun Oleh :
Naomi Mose
18180000037
1
2
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
hikmat-Nya yang telah Dia berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis ini.Penulisan Karya Tulis ini dilakukan untuk memperoleh gelar Ners.
Dalam menyusun Karya Tulis ini, penulis mendapatkan data dari Rumah
Sakit PMI Bogor serta didukung oleh data kepustakaan. Adapun judul penulisan
ilmiah ini yaitu “Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Tn.O dan Ny.S Dengan
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan
kepada:
2. Ns. Eka Rokhmiati, S.Kep, M.Kep, selaku Ketua Jurusan Program Studi
Sarjana Keperawatan.
profesiNers.
4
4. Ns. Emi Yuliza, S.Kep, M.Kes, sebagai pembimbing yang selalu
5. Bapak, ibu dan adik-adikku tersayang yang selalu mendukung dalam doa
setiap waktu.
yang telah ikut berpartisipasi dan selalu memberkati setiap langkah dan rencana
baik kita. Saya berharap karya tulis ilmiah ini memberikan dampak positif dalam
saya sendiri.
Penulis
5
6
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………… ii
ABSTRACT …………………………………………………………………… vi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang…………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………...4
C. Tujuan Penelitian………………………………………………… 5
D. Manfaat Penulisan…………………………………………………6
1. Definisi………………………………………………………….. 8
1. DefinisiKeluarga……………………………………………12
3. Tipe Keluarga……………………………………………… 16
7
4. Fungsi Keluarga……………………………………………. 18
5. Tugas Keluarga………………………………………………20
1. Pengkajian………………………………………………………21
2. Diagnosa……………………………………………………….. 25
3. Perencanaan……………………………………………………. 28
4. Pelaksanaan……………………………………………………..31
5. Evaluasi…………………………………………………………31
1. Pengertian……………………………………………………………32
3. Etiologi……………………………………………………………….34
4. Patofisiologi………………………………………………………….35
5. ManifestasiKlinis……………………………………………………36
6. Penatalaksanaan……………………………………………………..37
7. Komplikasi…………………………………………………………..38
8. Pengobatan Herbal…………………………………………………...39
1. Pengkajian………………………………………………………….. 41
2. Masalah Keperawatan……………………………………………….49
3. Intervensi Keperawatan…………………………………………….. 50
4. Implementasi Keperawatan………………………………………….53
8
5. Evaluasi ……………………………………………………………..56
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………67
B. Saran……………………………………………………………………..6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
9
Nama : Naomi Mose
NPM : 18180000037
Judul :
“Asuhan Keperawatan Keluarga Terhadap Ketidakmampuan Keluarga
Merawat Anggota Keluarga Yang Menderita Sistem Kardiovaskuler :
Hipertesni Dengan Masalah KeperawatanKetidakefektifan Manajemen
Kesehatan Di RW 005Kelurahan Mulyaharja”
ABSTRAK
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan systole dan diastole
mengalami kenaikan yang mengalami kenaikan yang mengalami batas
normal atau lebih dari (140/90 mmHg). Hipertensi merupakan penyakit
yang bisa menyerang siapa saja, baik mudah maupun tua. Hipertensi
tidak dapat secara langsung membunuh penderitanya, melainkan dapat
memicu terjadinya penyakit lain yang tergolong kelas berat
mematikan.Hipertensi merupakan kelainan pada kardiovaskuler yang
masih menjadi beban kesehatan masyarakat global karena prevelensinya
yang tinggi. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada setiap
individu berbeda- beda tergantung dari factor- factor yang
mempengaruhinyaanatara lain : Faktor usia, pendidikan, stress, dan
pengalaman klienmerespon dan mengimplementasikan pengobatan
herbal itu sendiri. Salah satu implementasi keperawatankomunitas,
dalam meningkatkan pengetahuan klien dilakukan dengan pemberian
pendidikan kesehatan dan dapat mendemostrasikan pengobatan herbal
diit jus tomat secara mandiri setiap 1 kali dalam satu hari. Hasil karya
ilmiah ini menunjukan pemberian jus tomat dapat menurunkan tekanan
darah yang tinggi. Karyah ilmiah ini diharapkan dapat menjadi studi
kasus keperawatankomunitas yang kemudian dapat kembangkan
menjadi penelitian dan landasan ketidakefektifan manajemen kesehatan.
10
Nama : Naomi Mose
NPM : 18180000037
Title:
"Family Nursing Care Against Family Inability to Take Care of Family
Members Suffering from Cardiovascular System: Hypertension with
Nursing Problems Ineffective Health Management in RW 005,
Mulyaharja"
Abstrack
Hypertension is a condition where the pressure of systole and diastole
has increased which has increased to normal or more than (140/90
mmHg). Hypertension is a disease that can affect anyone, both easy and
old. Hypertension can not directly kill the sufferer, but can trigger other
diseases that are classified as deadly heavy class. Hypertension is a
cardiovascular disorder which is still a burden on global public health
because of its high prevalence. The ineffectiveness of health
management in each individual varies depending on the factors that
influence it among other things: factors of age, education, stress, and
client experience responding to and implementing herbal medicine
itself. One of the community nursing implementations, in increasing
client knowledge is done by providing health education and can
demonstrate herbal treatments for tomato juice diits independently
every 1 time in one day. The results of this scientific work show that
giving tomato juice can reduce high blood pressure. This scientific work
is expected to be a case study of community nursing which can then be
developed into research and the foundation of ineffectiveness in health
management.
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mmHg.
hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 juta sisanya
12
Kawasan Afrika memegang posisi puncak penderita hipertensi
pada kawasan asia, penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang
13
Rekurensi(kambuh) faktor risiko. Kuratif dilakukan melalui
14
mendirikan kelompok program, selanjutnya mengurangi
mengonsumsi alkohol.
15
tekanan darah pada individu berumur 18 tahun ke atas, yang akan
Bare, 2002).
Sebanyak satu miliar orang di dunia atau satu dari empat orang
16
di pelayanan perifer, keterbatasan pasokan dan pilihan medikasi
mencapai lebih dari dari 800 juta orang diseluruh dunia. Kurang
2025. Di Cina, 98,5 juta penderita dan bakal jadi 151,7 juta
hipertensi 2000 dan diprediksi jadi 67,4 juta penderita pada 2025.
17
diprediksi jadi 72,1 juta penderita pada 2025 serta kebanyakan
Mulyaharja Bogor.
B. Rumusan Masalah
18
nonmarfokologi jus tomat untuk membantu menurunkan tekanan
darah ( hipertensi).
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Bogor.
2. Tujuan Khusus
Bogor.
Kota Bogor.
Kota Bogor
19
d) Mampu melakukan implementasi keperawatan pada
D. Manfaat Penulisan
tinggi ( hipertensi).
selanjtnya.
2. Bagi Peneliti
20
diri khususnya dalam bidang penelitian
keperawatankomunitas.
3. Bagi Perawat
tinggi ( hipertensi)
4. Bagi Masyarakat
( hipertensi).
21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
yang materialistik.
22
disebuahkota dapat dilihat dari jumlah penduduk yang terus berubah
masyarakat tersebut.
kolaborasiinterprofesional.
23
memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok dan
dihadapi.
mereka hadapi.
kesehatan
24
f. Melaksanakan asuhan keperawatankomuniti, melalui
keperawatankomuniti.
1. Definisi Keluarga
25
bergabung karena hubungan darah, perkawinan atau adopsi, hidup
budaya.
1988) keluarga adalah inti terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
Tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga menurut Duval 1985 dan
pernikahan.
berencana.
26
Tugas perkembangan keluarga pada tahap II, yaitu membentuk
c. Tahap III: Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua
d. Tahap IV: Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua usia
6-13 tahun)
27
membiasakan belajar teratur, memperhatikan anak saat
20 tahun)
meninggalkan rumah)
pensiunan)
28
Tahap keluarga pertengahan dimulai ketika anak terakhir
3. Tipe Keluarga
keluarga, yaitu :
29
1. Keluarga Tradisional
c) Pasangan inti hanya terdiri dari suami dan istri saja, tanpa
mempunyai anak
menikah
30
d) Keluarga kemuni adalah rumah tangga yang terdiri dari
1. Keluarga tradisional
31
b) Orang tua (ayah/ ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan
Darmawan (2005)
terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu
pernikahan
4. Fungsi Keluarga
keluarganya :
a. Fungsi afektif
32
b. Fungsi sosialisasi
d. Fungsi ekonomi
e. Fungsi biologis
f. Fungsi psikologis
33
diantaraanggota keluarga, membina pendewasaan kepribadian
g. Fungsi pendidikan
5. Tugas Keluarga
dikaji pada saat penjajagan tahap II bila ditemui data malaadapti pada
34
terhadap masalah kesehatan, bagaimana system pengambilan
yang sakit.
35
C. Teori Asuhan Keperawatan Keluarga
1. Pengkajian
(Effendy, 1998)
yaitu:
a. Data Umum
3) Genogram
4) Tipe keluarga
5) Suku bangsa
6) Agama
36
3) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
c. Lingkungan
1) Karakteristik rumah
d. Struktur keluarga
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
2) Fungsi sosialisasi
kekuatan keluarga
37
4) Strategi adaptasi yang disfungsional
g. Pemeriksaan fisik
keluarga
h. Harapan keluarga
38
b. Pengkajian awal
2. Diagnosa Keperawatan
a. Anallisa data
keperawatan.
39
1) Masalah (problem) adalah suatu pernyataan tidak terpenuhinya
anggota keluarga.
objektif.
1) Diagnosa sehat/Wellness/potensial
Problem (P) saja dan sign /symptom (S) tanpa etiologi (E).
2) Diagnosa ancaman/risiko
diagnosa risiko ini terdiri dari komponen problem (P), etiologi (E),
sign/symptom (S).
40
3) Diagnosa nyata/actual/gangguan
keluarga.
dibawah ini:
41
Koping pola – pola Koping keluarga potensial terhadap
toleransi terhadap pertumbuhan
stress Koping keluarga tidak efektif : menurun
Koping keluarga tidak efektif : kecacatan
3. Perencanaan
a. Skala prioritas
berikut :
4. Menonjolnya masalah
42
Kriteria Bobot Skor
Sifat masalah 1
Aktual =3
Risiko =2
Potensial =1
Kemungkinan 2 Mudah =2
masalah untuk Sebagian =1
dipecahkan Tidak dapat = 0
Potensi masalah 1 Tinggi =3
untuk dicegah Cukup =2
Rendah =1
Menonjolnya 1 Segera diatasi = 2
masalah Tidak segera diatasi = 1
Tidak dirasakan adanya masalah
=0
Skoring dilakukan bila perawat merumuskan diagnosa
(1998).
b. Rencana
43
pertahanan sekunder, dan pencegahan tersier untuk memperkuat
mengenai masalah
kesehatan.
44
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi
perilaku yang spesifik maka hal ini dapat berfungsi sebagai criteria
keperawatan.
45
A : Merupakan analisis perawat setelah mengetahui respon
(Suprajitno,2004)
a. Pengertian
(tahanan) dari pembuluh darah dari tepi dan peningkatan volume aliran
46
Penyakit hipertensi merupakan penyakit kelainan jantung yang
47
jantung, yang terbungkus dalam kantong fibrosa tipis yang disebut
perikardium.
3. Etiologi
darah diseluruh tubuh, yang paling jelas pada mata, jantung, ginjal,
otot. Maka konsekuensi yang biasa pada hipertensi yang lama tidak
48
berperan disini, tetapi penyakit ini sangat dipengaruhi faktor
keturunan. Penyakit ini lebih banyak menyerang wanita dari pada pria
4. Patofisiologi
vasokontriktor.
49
ginjal, menyebabkan pelepasan renin. Renin merangsang pembentukan
5. Manifestasi Klinik
komplikasi pada ginjal, mata, otak atau jantung. Gejala lain yang
6. Penatalaksanaan
50
perokok) atau bila tekanan darah diastoliknya menetap, diatas 85 atau
2000)
7. Komplikasi
a. Stroke
b. Infarkmiokardium
c. Gagal ginjal
d. Kerusakan otot.
51
neurondisekitarnyakolaps dan terjadi koma serta kematian (Corvin,
2016)
8. Pengobatan herbal
karbohidrat 4,2 gr, kalsium 5 mg, kalium 360 mg, besi 0,5 mg,
52
Dalam 100 gr tomat 360 mg adalah mineral kalium. Kalium
hari berturut- turut satu hari sebanyak 250 ml/ 1 gelas terbuat dari
ml air, tomat 150 gram, gula pasir 5 gram, blender, gelas. Cara
masukkan dalam blunder sama air dan gula pasir kemudian diblender
53
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Kasus 1 :
mulyaharja dari sejak 39 tahun lalu. Tn.O merupakan anak kedua dari
bersaudara. Tn. O berasal dari suku sunda dan juga Ny. N berasal dari
suku sunda. Keluarga Tn.O beragama Islam dan tidak ada kepercayaan
keluarga inti yang terdiri dari Tn. O, Ny. N dan anak M dan anak PR. Tn.
tidur, dan juga terasa tegang pada tengkuk leher. Tn. O mengatakan jika
Ny.N sudah merasakan pusing, tengkuk leher terasa berat, dan mudah
obat yang di berikan dari puskesmas adalah amlodipine 100 mg, obat
54
diminum setiap malam selesai habis makan. Ny. N mengatakan ketika
merasa pusing dan terasa tegang di tengkuk leher baru Ny.N minum obat.
mengatakan saat ini yang menjadi focus utamanya adalah kesehatan Ny.N
DS:
- Ny.N mengatakan dirinya menderita Perilaku
penyakit hipertensi + 2 tahun kesehatan
- Ny.N mengatakan tengkuk leher cenderung
biasanya terasa tegang beresiko pada
- Ny.N mengatakan khawatir kondisi keluarga Tn.O
kesehatannya akan mempengaruhi khususnya Ny.N
aktivitas dan pekerjaannya
- Ny.N mengatakan susah tidur malam
hari
- Ny.N mengatakan masih minum
kopi
55
DO:
- TTV
TD = 150/90 Mmhg
N = 75 x/m
RR = 20 X/M
S = 36’C
DS: Defisiensi
- Ny.N mengatakan cepat lemas pengetahuan
- Ny.N mengatakan tidak mengetahui pada keluarga
tentang penyebab, gejala dan Tn.O khususnya
pencegahan hipertensi Ny.N
DO:
- Ny.N bertanya tentang penyebab,
gejala dan pencegahan hipertensi
- TTV
TD = 150/90 Mmhg
N = 75 x/m
RR = 20 X/M
S = 36’C
56
DS: Ketidakefektifan
- Ny.N mengatakan dirinya menderita Pemeliharaan
penyakit hipertensi + 2 tahun Kesehatan
- Ny.N mengatakan masih konsumsi Keluarga Tn.O
ikan asin khususnya Ny.N
- Ny.S mengatakan jarang sekali pergi
ke puskesmas
DO:
- TTV
TD = 150/90 Mmhg
N = 75 x/m
RR = 20 X/M
S = 36’C
Kasus 2:
Mulyaharja dari sejak 41 tahun lalu. Ny.S merupakan anak ketiga dari
enam bersaudara dan Ny. Ny.S berasal dari suku sunda. Keluarga Ny.S
terdiri dari Ny. S dan anak W. Ny.S sebagai ibu rumah tangga. Dengan,
tidur,terasa pusing dan juga terasa tegang pada tengkuk leher. Ny.S
57
mengatakan jika Ny.S sudah merasakan pusing, tengkuk leher terasa berat,
mg, obat diminum setiap malam selesai habis makan. Ny.S mengatakan
ketika merasa pusing dan terasa tegang di tengkuk leher baru Ny.S minum
DS:
- Ny.S mengatakan dirinya menderita Perilaku
penyakit hipertensi + 3 tahun kesehatan
- Ny.S mengatakan tengkuk leher cenderung
biasanya terasa tegang beresiko pada
- Ny.S mengatakan khawatir kondisi keluarga Ny.S
kesehatannya akan mempengaruhi khususnya Ny.S
aktivitas dan pekerjaannya
58
- Ny.S mengatakan mudah lelah
- Ny.S mengatakan masih makan ikan
asin
DO:
- TTV
TD = 160/90 Mmhg
N = 80 x/m
RR = 20 X/M
S = 36’C
DS: Defisiensi
- Ny.S mengatakan cepat lemas pengetahuan pada
- Ny.S mengatakan tidak mengetahui keluarga Ny.S
tentang penyebab, gejala dan khususnya Ny.S
pencegahan hipertensi
DO:
- Ny.S bertanya tentang penyebab, gejala
dan pencegahan hipertensi
- TTV
TD = 160/90 Mmhg
N = 80 x/m
RR = 20 X/M
S = 36’C
59
DS: Ketidakefektifan
- Ny.S mengatakan dirinya menderita Pemeliharaan
penyakit hipertensi + 3 tahun Kesehatan
- Ny.S mengatakan masih konsumsi ikan Keluarga Ny.S
asin khususnya Ny.S
- Ny.S mengatakan biasanya pergi ke
puskesmas
DO:
- TTV
TD = 150/90 Mmhg
N = 80 x/m
RR = 20 X/M
S = 36’C
B. Diagnosa Keperawatan
adalah :
C. Perencanaan Keperawatan
60
Di bawah ini merupakan perencanaan keperawatan untuk mengatasi
diagnosakeperawatan utama :
Tujuan umum :
Tujuan khusus :
140/90 mmHg yang di sebabkan oleh factor keturunan dan juga pola
hidup sehat yang tidak baik seperti stress. Tanda dan gejala hipertensi
pusing, mudah lelah, lemas, dan juga terasa nyeri pada tengkuk leher.
TUK 2 :
61
hipertensi yaitu : 1) berolahraga, 2) tidak konsumsi makanan yang
TUK 3 :
TUK 4 :
TUK 5 :
D. Implementasi Keperawatan
62
Kasus 1 :
stress.
63
Memberikan reinforcement positif kepada keluarga jika jawaban
64
Memotivasi keluarga untuk melakukan modifikasi lingkungan untuk
mengatasi hipertensi.
3) Klinik dokter.
Kasus 2 :
65
Menjelaskan tentang penyebab hipertensi, penyebab hipertensi adalah :
stress.
66
Membantu keluarga dalam mengambil keputusan dalam melakukan
mengatasi hipertensi.
67
Memberikan reinforcement positif kepada keluarga Ny.S jika jawaban
3) Klinik dokter.
E. EVALUASI
68
implementasi selesai dilaksanakan sesuai dengan rencana tindakan, penulis
Kasus 1
Data Subjektif :
yang lain juga menderita hipertensi segera diobati untuk pencegah lebih
kepada Ny.N dengan memberikan jus tomat setiap hari 1 kali. Tn.O juga
dan asin tinggi seperti daging- danging dan ikan asin. Keluarga Tn.O
Data Objektif :
sampai selesai. Keluarga Tn.O terlibat aktif dalam diskusi terutama Ny.N.
69
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi keluarga
Analisa Hasil
Dari kemampuan yang terobservasi atau yang dilaporkan oleh keluarga
maka penulis menganalisa tujuan yang telah ditetapkan penulis baik TUK
Planning
Mempertahankan pengobatan Ny.N dan keluarga untuk melakukan
Kasus 2
Data Subjektif :
70
akan membawa Ny.Sberobat ke puskesmas untuk menyembuhkan
yang lain juga menderita hipertensi segera diobati untuk pencegah lebih
kepada Ny.S dengan memberikan jus tomat namun hanya setiap seminggu
seperti jus tomat. An.W juga sudah melarang Ny.S untuk tidak
Data Objektif :
sampai selesai. Keluarga Ny.S terlibat aktif dalam diskusi terutama Ny.S
namun anaknya tidak ikut serta karena tidak selalu berada dirumah.
71
melakukan perawatan sederhana pada Ny.S dengan hipertensi. Ny.S
Analisa Hasil
Dari kemampuan yang terobservasi atau yang dilaporkan oleh keluarga
Planning
Mempertahankan pengobatan Ny.S dan keluarga untuk melakukan
72
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Profil Lahan
Kota Bogor adalah sebuah kota di ProvinsiJawa Barat, Indonesia. Kota ini
tengah wilayah Kota Depok dan Kabupaten Bogor. Dahulu luasnya 21,56 km²,
namun kini telah berkembang menjadi 118,50 km² dan jumlah penduduknya
1.081.009 jiwa (2017). Bogor dikenal dengan julukan Kota Hujan, karena
memiliki curah hujan yang sangat tinggi. Kota Bogor terdiri atas 6 Kecamatan
yang dibagi lagi atas sejumlah 68 Kelurahan. Pada masa Kolonial Belanda,
Hari jadi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor diperingati setiap tanggal 3
sebagai raja dari Kerajaan Pajajaran. Bogor (berarti "enau") telah lama dikenal
73
dijadikan pusat pendidikan dan penelitian pertanian nasional. Di sinilah
berbagai lembaga dan balai penelitian pertanian dan biologi berdiri sejak abad
ke-19. Salah satunya yaitu, Institut Pertanian Bogor, berdiri sejak awal abad
ke-20. Kota Bogor memiliki banyak ikon wisata, salah satunya Kebun Raya
Bogor yang dikelilingnya mulai dijadikan sarana olahraga baru "Jogging" oleh
salah satu bagian unit kerja organisasi yang merupakan perangkat Kecamatan
Kota Bogor ( PP No. 2 tahun 1995 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri tahun
Kotamadya DT. II Bogor ) dan Peraturan Daerah nomor 9 tahun 2001 tentang
wilayah Kota Bogor dan berubah status menjadi Kelurahan pada tanggal 01
September 2001.
Salak yang udaranya masih asri dan diapit oleh dua sungai yaitu sungai
74
sebagai batas kelurahan Mulyaharja dengan kelurahan lain. Luas Wilayah
Kelurahan Mulyaharja : 477 Ha. Batas Wilayah mulai dari Sebelah Utara Kali
Jarak ke pusat Kota Bogor : 8 Km Jarak ke pusat Ibu Kota Propinsi Jawa
75
Pada masalah hipertensi yang terjadi di wilayah Rw 005, distribusi
hipertensi bias dikatakan hamper merata. Hal tersebut dapat dilihat dari
hasil skrining yang dilakukan oleh penulis dan teman- teman dengan
005 adalah tidak mengontrol makanannya dan juga karena ada factor
terjadi pada Ny.N dan pada keluarga Ny.S terjadi pada Ny.S. Saat
mudah lelah, terasa tegang di tengkuk leher, lemas dan pada kasus kedua
Ny.S mengatakan mudah lelah, cepat lemas, dan terasa tegang pada
tahun sedangkan Ny.S tampak lemas TD: 160/90 mmHg Ny.S mengatakan
Terkait
76
lelah dan sering lemas dan terasa tegang pada tengkuk leher dan juga
keluhan Ny.S terasa tegang pada leher dan mudah lelah. Penulis
deuretik.
Hasil yang di dapatkan setelah Ny.N dan Ny.S diberikan diit jus tomat
adalah pernyataan Ny.N mengatakan sudah bias tidur dengan baik, lemas
berkurang dan Ny.S mengatakan rasa tegang pada tengkuk leher sudah
menurun yaitu TD : 140/90 mmHg dan Ny.S 150/80 mmHg. Hal tersebut
sesuai dengan pernyataan dari Lestari (2014) yakni pemberian jus tomat
bersama keluarga dan klien mengenai defenis, penyebab, tanda gejala, dan
77
pencegahan hipertensi serta pengobatan herbal yang dapat dilakukan oleh
karena diit jus tomat dirasa intervensi paling tepat untuk diterapkan kepada
Ny.N dan Ny.S. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Lestari (2014)
78
BAB V
A. Kesimpulan
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa
Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (Silent Killer), karena
Pada dua pasien yang dilakukan diit jus tomat sebagai intervensi
79
mencolok, hal ini dapat disebabkan oleh factor-faktor yang mempengaruhi
B. Saran
selalu mengkonsumsi obat herbal jus tomat dan juga penulis menyarankan
80
DAFTAR PUSTAKA
81
Mansjoer,Arif, dkk., 2000 . Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Medica
Aesculpalus, FKUI, Jakarta
Mubarok, Wahid Iqbal, dkk.2010. ilmu KeperawatanKomunitas Konsep dan
Aplikasi. Jakarta: SalembaMedika
Murwarni, Arita. 2011.Perawatan Pasien Penyakit Dalam.Yogyakarta:
GosyenPuplishin.
Smaltzer, C dan Bare, G., B., 2001, Buku Ajar MedikalKeperawatan Bedah,Edisi
8, Penerjemah Agung Waluyo, Jakarta: EGC.
82
83