Anda di halaman 1dari 22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Merumuskan desain penelitian atau kerangka pemikiran merupakan suatu

kegiatan untuk merumuskan suatu proses atau cara memikirkan permasalahan

yang memerlukan pemecahan secara teoritis. Dengan demikian, uraian atau

paparan yang harus dilakukan dalam kerangka berpikir adalah perpaduan antara

asumsi-asumsi logika dalam menjelaskan atau memunculkan variabel-variabel

yang diteliti serta bagaimana kaitannya antara variabel-variabel tersebut, ketika

dihadapkan pada kepentingan untuk mengungkapkan fenomena atau masalah

yang di teliti.

Desain penelitian dalam penelitian ini dirumuskan untuk mengetahui

pengaruh kompensasi finansial, self efficacy, dan disiplin kerja terhadap kinerja

karyawan pada PT. BPR Gianyar Partasedana di Gianyar. Kinerja karyawan

merupakan gambaran prestasi yang dicapai oleh organisasi atau perusahaan dalam

operasionalnya. Dalam usaha meningkatkan kinerja karyawan perusahaan harus

memperhatikan kompensasi yang diberikan kepada karyawan. Kompensasi

finansial juga dapat dikatakan sebagai apa yang diterima oleh pegawai dari

perusahaan sebagai balas jasa atas kerja mereka baik secara langsung yang dapat

berupa uang (finansial) maupun secara tidak langsung berupa uang (non

finansial).

44
45

Selain itu self efficacy juga perlu diperhatikan karena muncul dari

kemampuan diri seseorang yang memengaruhi cara berpikir, bagaimana

memotivasi diri sendiri dan bagaimana harus bertindak terhadap pekerjaan yang

diberikan, sehingga hasil dari pekerjaan tersebut dapat memuaskan bagi dirinya

maupun perusahaan. Perusahaan juga perlu memberikan pembinaan disiplin kerja

karyawan dalam organisasi yang diupayakan dengan cara yang baik dan efektif.

Apabila karyawan tidak dapat melaksanakan disiplinnya, maka tujuan organisasi

tidak dapat tercapai.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.1
Kerangka Berpikir
Pengaruh Kompensasi Finansial, Self Efficacy, dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. BPR Gianyar Partasedana Di Gianyar

Kompensasi Finansial
(X1)
H1
Kinerja Karyawan
Self Efficacy H2 (Y)
(X2)

H3
Disiplin Kerja
(X3)

H4

Sumber: Hasil pemikiran peneliti, 2019

Keterangan:
: Pengaruh secara Parsial
: Pengaruh secara Simultan
46

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada PT. BPR Gianyar Partasedana yang

berlokasi di Jalan Raya Buruan No.88 Blahbatuh, Gianyar. Dipilihnya PT. BPR

Gianyar Partasedana sebagai tempat penelitian dikarenakan PT. BPR Gianyar

Partasedana sedang mengalami permasalahan mengenai kinerja karyawan yang

menurun seperti belum tercapainya target yang ditetapkan, serta tingginya tingkat

absensi karyawan sehingga PT. BPR Gianyar Partasedana layak dijadikan tempat

penelitian.

3.3 Obyek Penelitian

Menurut Umar (2005:303) bahwa, objek penelitian menjelaskan tentang apa

dan atau siapa yang menjadi objek penelitian, dimana dan kapan penelitian

dilakukan serta hal-hal jika dianggap perlu. Obyek penelitian dalam hal ini adalah

pengaruh kompensasi finansial, self efficacy, dan disiplin kerja terhadap kinerja

karyawan pada PT. BPR Gianyar Partasedana Di Gianyar.

3.4 Identifikasi Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, (2017: 38)). Variabel yang

digunakan dalam penelitian dapat diklasifikasikan sebagai berikut ;

1. Variabel Bebas (Independen)

Variabel Independen adalah variabel yang sering disebut sebagai

variabel stimulus, predictor dan anteseden. Dalam Bahasa Indonesia sering


47

disebut sebagai variabel bebas. Variabel ini mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2017: 39).

Variabel independen dalam penelitian ini adalah kompensasi finansial (X1),

self efficacy (X2), dan disiplin kerja (X3).

2. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel dependen sering disebut juga sebagai variabel output, kriteria

dan konsekuen. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut juga sebagai variabel

terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, (2017:39)). Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan (Y).

3.5 Definisi Operasional Variabel

Berikut ini diuraikan definisi operasional variabel-variabel yang digunakan

dalam penelitian ini. Definisi-definisi operasional variabel sebagai dasar

pengukuran nilai dapat dilihat sebagai berikut :

3.5.1 Kompensasi Finansial

Kompensasi finansial merupakan persepsi karyawan PT. BPR Gianyar

Partasedana terhadap semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung

atau tidak langsung yang diterima sebagai imbalan atas jasa yang diberikan

kepada perusahaan. Kompensasi finansial pada PT. BPR Gianyar Partasedana

diukur menggunakan indikator sebagai berikut:

1. Upah dan Gaji, merupakan persepsi karyawan PT. BPR Gianyar Partasedana

terhadap upah biasanya berhubungan dengan tarif gaji per jam. Upah

merupakan basis bayaran yang kerap kali digunakan bagi pekerjaan-


48

pekerjaan produksi dan pemeliharaan gaji umummnya berlaku untuk tarif

bayaran mingguan, bulanan, atau tahunan.

2. Insentif, merupakan persepsi karyawan PT. BPR Gianyar Partasedana

terhadap tambahan kompensasi finansial di atas atau di luar gaji atau upah

yang diberikan oleh organisasi.

3. Tunjangan, merupakan persepsi karyawan PT. BPR Gianyar Partasedana

terhadap tunjangan yang diberikan perusahaan seperti asuran kesehatan dan

jiwa, liburan yang ditanggung perusahaan, program pensiun, dan tunjangan

lainnya yang berkaitan dengan hubungan kepegawaian.

3.5.2 Self Efficacy

Self efficacy merupakan persepsi karyawan PT. BPR Gianyar Partasedana

terhadap tingkat keyakinan diri atau kepercayaan seseorang terhadap kekuatan diri

(percaya diri) dalam mengerjakan dan menjalankan tugas atau pekerjaan tertentu.

Self efficacy karyawan PT. BPR Gianyar Partasedana menggunakan indikator,

sebagai berikut:

1. Yakin dapat menyelesaikan tugas tertentu, yaitu persepsi karyawan PT. BPR

Gianyar Partasedana terhadap keyakinan bahwa dirinya mampu

menyelesaikan tugas tertentu, yang mana individu sendiirilah yang

menetapkan tugas (target) apa yang harus di selesaikan.

2. Yakin dapat memotivasi diri untuk melakukan tindakan yang diperlukan

dalam menyelesaikan tugas, yaitu persepsi karyawan PT. BPR Gianyar

Partasedana terhadap kemampuan menumbuhkan motivasi pada diri sendiri


49

untuk bisa memilih dan melekukan tindakan-tindakan yang di perlukan dalam

rangka menyelesaikan tugas.

3. Yakin bahawa dirinya mampu berusaha dengan keras, yaitu persepsi

karyawan PT. BPR Gianyar Partasedana terhadap kegigihan dan ketekunan,

adanya usaha yang keras dari individu untuk menyelesaikan tugas yang di

tetapkan dengan menggunakan segala daya yang di miliki.

4. Yakin bahwa diri mampu menghadapi hambatan dan kesulita, yaitu persepsi

karyawan PT. BPR Gianyar Partasedana terhadap kemampuan bertahan saat

menghadapi kesulitan dan hambatan yang muncul serta mampu bangkit dari

kegagalan.

5. Yakin dapat menyelesaikan tugas yang memiliki range yang luas ataupun

sempit (spesifik), yaitu persepsi karyawan PT. BPR Gianyar Partasedana

terhadap keyakinan bahwa dalam setiap tugas apapun dapat ia selesaikan

meskipun itu luas atau spesifik.

3.5.3 Disiplin Kerja

Disiplin merupakan persepsi karyawan PT. BPR Gianyar Partasedana

terhadap sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku

perorangan, kelompok atau masyarakat berupa ketaatan (obedience) terhadap

peraturan-peraturan atau ketentuan yang ditetapkan pemerintah atau etik, norma

dan kaidah yang berlaku dalam masyrakat untuk untuk tujuan tertentu. Disiplin

kerja pada PT. BPR Gianyar Partasedana diukur menggunakan indikator, antara

lain :
50

a. Mematuhi semua peraturan perusahaan, yaitu persepsi karyawan PT. BPR

Gianyar Partasedana terhadap mentaati semua peraturan perusahaan yang

telah ditetapkan sesuai dengan aturan dan pedoman kerja agar kenyamanan

dan kelancaran dalam bekerja dapat terbentuk.


b. Penggunaan waktu secara efektif, yaitu persepsi karyawan PT. BPR Gianyar

Partasedana terhadap waktu bekerja yang diberikan perusahaan diharapkan

dapat dimanfaatkan dengan sebaik - baiknya oleh individu untuk mengejar

target yang diberikan perusahaan kepada individu dengan tidak terlalu banyak

membuang waktu yang ada didalam standar pekerjaan perusahaan .


c. Tanggung jawab dalam pekerjaan dan tugas, yaitu persepsi karyawan PT.

BPR Gianyar Partasedana terhadap tanggung jawab yang diberikan kepada

individu apabila tidak sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan oleh

perusahaan maka pegawai telah memiliki tingkat disiplin kerja yang tinggi.
d. Tingkat absensi, yaitu persepsi karyawan PT. BPR Gianyar Partasedana

terhadap tingkat kedisiplinan pegawai, semakin tinggi frekuensi kehadiran

atau rendahnya tingkat kemangkiran pegawai tersebut telah memiliki tingkat

disiplin kerja yang tinggi.

3.5.4 Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan merupakan persepsi karyawan PT. BPR Gianyar

Partasedana terhadap hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

yang diberikan kepadanya. Kinerja karyawan pada PT. BPR Gianyar Partasedana

diukur menggunakan indikator, yaitu:


51

1. Kualitas kerja yaitu persepsi karyawan PT. BPR Gianyar Partasedana terhadap

kemampuan karyawan menunjukkan kualitas hasil kerja ditinjau dari segi

ketelitian dan kerapian.

2. Kuantitas kerja yaitu persepsi karyawan PT. BPR Gianyar Partasedana

terhadap kemampuan karyawan dalam menyelesaikan sejumlah hasil tugas

hariannya.

3. Pengetahuan tentang pekerjaan yaitu persepsi karyawan PT. BPR Gianyar

Partasedana terhadap semua tingkat pekerjaan dan hal-hal yang berkaitan

dengan hal tersebut.

4. Jangka waktu output yaitu persepsi karyawan PT. BPR Gianyar Partasedana

terhadap tingkat sejauh mana suatu kegiatan diselesaikan pada waktu yang

dikehendaki dengan memperhatikan koordinasi output lain serta waktu yang

tersedia untuk kegiatan yang lain.

5. Kemampuan bekerjasama yaitu persepsi karyawan PT. BPR Gianyar

Partasedana terhadap kemampuan karyawan untuk bekerja sama dengan orang

lain dalam menyelesaikan suatu tugas yang ditentukan sehingga mencapai

daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.

3.6 Jenis dan Sumber Data

3.6.1 Jenis Data Menurut Sifat Data

Adapun jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :
52

a) Data Kuantitatif

Data kuantitatif yaitu data yang dapat dihitung atau data dalam bentuk

angka yang mendukung kejelasan informasi dan memiliki satuan ukur seperti

daftar gaji, insentif, bonus, data absensi kerja karyawan, termasuk data hasil

kuesioner dari PT. BPR Gianyar Partasedana.

b) Data Kualitatif

Data kualitatif yaitu data yang tidak berupa angka, tetapi keterangan yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti dalam bentuk uraian kalimat

seperti sejarah, struktur organisasi dan aktivitas PT. BPR Gianyar

Partasedana.

3.6.2 Sumber Data

a) Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung oleh peneliti dari tempat

penelitian, yaitu di PT. BPR Gianyar Partasedana, seperti hasil observasi,

kuisioner, dan hasil wawancara dengan karyawan.

b) Data Sekunder

Data sekunder yaitu merupakan data yang didapat dari perusahaan dan

diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data atau oleh

pihak lain, misalnya dalam bentuk dokumen, serta buku-buku yang

mendukung tentang penelitian ini.


53

3.7 Populasi, Sampel dan Metode Penelitian Sampel

3.7.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2017 : 80) popolasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Maka dari penjelasan tersebut, penulis menetapkan popolasi

dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di PT. BPR Gianyar Partasedana di

Gianyar sebanyak 42 orang karyawan.

3.7.2 Sampel dan Metode Penentuan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono 2017, 120). Sedangkan ukuran sampel adalah

banyaknya obyek psikologis yang merupakan anggota sampel, pada umumnya

populasi yang besarnya dibawah 100 sebaiknya di ambil seluruhnya sebagai

sampel kecuali sifat populasi yang homogen dapat diambil 50% sedangkan jumlah

populasi yang lebih besar dari 100 dapat diambil 10% - 20 % atau 20% - 30%.

Mengingat jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 42 orang dan sifatnya

relative homogen maka dalam penelitian ini menggunakan metode penentuan

sampel yaitu sampel jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel

dimana setiap anggota populasi dipilih menjadi sampel. Teknik ini sering

digunakan jika jumlah populasi relatif kecil. Adapun jumlah populasi dalam

penelitian ini berjumlah 42 orang. Hal ini berarti bahwa jumlah sampel sama

dengan jumlah populasi, yaitu 42 orang karyawan.


54

3.8 Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara langsung yang

dilakukan di PT. BPR Gianyar Partasedana untuk mendapatkan informasi-

informasi yang berkaitan dengan objek penelitian seperti situasi kerja tempat

penelitian.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan langkah awal dalam metode pengumpulan data.

Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada

pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen

pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, dokumen tertulis,

gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses

penulisan. Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung foto-

foto atau karya tulis akademik yang telah ada.

3. Metode Wawancara

Metode wawancara digunakan untuk mengumpulkan data yang

diperlukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada

karyawan PT. BPR Gianyar Partasedana berkaitan dengan kompensasi

finansial, self efficacy, disiplin kerja dan semangat kerja karyawan.

4. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya

atau hal-hal yang karyawan PT. BPR Gianyar Partasedana ketahui. Kuesioner
55

didesain sedemikian rupa sehingga diharapkan semua responden dapat

menjawab semua pertanyaan. Angket yang diberikan menggunakan skala

likert. Dalam hal ini digunakan 5 tingkat (likert) yang terdiri dari sangat

setuju (SS) diberi bobot 5, setuju (S) diberi bobot 4, cukup setuju (CS) diberi

bobot 3, kurang setuju (KS) diberi bobot 2, dan sangat tidak setuju (STS)

diberi bobot 1.

3.9 Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kepalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu istrumen yang valid atau

sasih mempunyai validitas tinggi. Ketentuan suatu instrument dikatakan valid

apabila memiliki koefisien korelasi Pearson Product Moment (r) > 0,3

(Sugiyono, 2012:288).

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu

instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat

pengumpulan data karana instrument itu sudah baik .istrumen yang sudah bisa

dipercaya , yang reliabel, akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga

(Arikunto, 2013: 238) .

Menurut Siregar (2013: 90) ada beberapa teknik yang digunakan untuk

mengukur reriabelitas suatu instrument penelitian tergantung dari sekala yang

digunakan, salah satunya adalah teknik alpa cronbach. Tehnik ini dapat

digunakan untuk menentukan apakah suatu instrument penelitian reabel atau


56

tidak, bila dijawab yang diberikan responden yang menginterpretasikan

penilaian sikap. Kreteria suatu instrument penelitian dikatakan reabel dengan

menggunakan teknik alpa cronbach, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.

Rumus yang digunakan seperti berikut ini:


2
 k   σ b 
  1 2 
 k  1  σ t 
r 11=
Keterangan:
r11 = Koefisien reliabilitas instrument
2
∑ σ b = Jumlah varians butir
σ2t = Varians total
k = Jumlah butir pertanyaan

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis yang

digunakan terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi :

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dalam penelitian ini,

untuk menguji normalitas digunakan dengan SPSS dengan Uji Kolmogorov-

Smirnovagar data dapat diolah secara cepat dan tepat. Kriteria dari uji

normalitas adalah bahwa data dikatakan berdistribusi normal nanti jika nilai

signifikasi > 0,05.

2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah terdapat korelasi

antar variabel independen. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala


57

multikolinearitas dapat dinilai dari nilai tolerancedan variance factor (VIF).

Hasil nilai tolerance yang nilainya lebih besar dari 10 persen (0,10) dan VIF

yang besarnya kurang 10 mengidentifikasikan tidak adanya gejala

multikolinearitas (Ghozali, 2014:96). Uji multikolinearitas dapat diuji

menggunakan Program SPSS.

3. Uji Heterokedatistas

Uji heterokedatistas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika varians dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan

yang lainnya tetap disebut homokedastitas, jika variansnya berbeda disebut

heterokedastitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidak heterokedastitas

adalah dengan menggunakan metode Glejser. Jika tingkat signifikan masing-

masing variabel bebas lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan tidak

heteroskedastitas (Ghozali, 2014:62).

3.10.2 Regresi Linier Berganda

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier

berganda. Dimana teknik analisis data ini digunakan, karena dalam penelitian ini

bermaksud untuk melacak beberapa variabel dari sejumlah indikator kinerja

pegawai. pada penelitian ini pengolahan data dilakukan menggunakan bantuan

perangkat lunak program SPSS (statistical package for sosial science for window

version 17,0).

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh kompensasi

finansial, self efficacy, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Regresi linier
58

berganda dinyatakan dalam bentuk persamaan garis regresi linier berganda

(Sugiyono, 2017 : 77):

Y =  + 1X1 + 2X2 + 3X3

Dimana :

Y = Kinerja karyawan

 = Nilai konstanta

X1 = Kompensasi finansial

X2 = Self Efficacy

X3 = Disiplin kerja

1 = Koefisien regresi Kompensasi finansial ( X 1 )

2 = Koefisien regresi Self Efficacy ( X 2 )

3 = Koefisien regresi Disiplin kerja ( X 3 )

3.10.3 Analisis Determinasi

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh X1(kompensasi finansial), X2 (self efficacy), dan X3 (disiplin kerja)

secara simultan dengan variabel Y (kinerja karyawan). Nilai R Square atau

Koefisien Determinasi (R2) dapat dilihat pada hasil pengolahan data bagian modal

summary Hasilnya dapat dinyatakan dalam rumus dan batasan sebagai berikut: 0

< r2 < 1. Biasanya dinyatakan dalam bentuk persen (%). Adapun rumus koefisien

determinasi adalah:

D = r2x 100%

Keterangan:
59

D = Koefisien determinasi

r2= Quadrat Koefisien Korelasi

Semua analisis tersebut akan diolah dengan menggunakan bantuan

komputer program Statistical Package Social Science (SPSS) Version 21 for

Windows.

3.10.4 Pengujian Hipotesis

1. Uji t (test)

1) Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja Karyawan

a. Uji Hipotesis

Hipotesis yang diuji adalah pengaruh kompensasi finansial

terhadap kinerja karyawan PT. BPR Gianyar Partasedana di

Gianyar. Sesuai dengan hipotesis tersebut, maka dapat dirumuskan

hipotesis kerjanya sebagai berikut:

Ho : b1 = 0, yang berarti tidak ada pengaruh positif dan signifikan

kompensasi finansial secara parsial terhadap kinerja

karyawan PT. BPR Gianyar Partasedana di Gianyar.

Ho : b1 > 0, yang berarti ada pengaruh positif dan signifikan

kompensasi finansial secara parsial terhadap kinerja

karyawan PT. BPR Gianyar Partasedana di Gianyar.

b. Kriteria Pengujian

Kriteria pengujian menggunakan:

1) Tingkat kesalahan (α) = 5%

2) df (degrees of freedom = derajat bebas) = n – k


60

c. Kriteria Penerimaan/Penolakan Hipotesis

Adapun kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yang

diajukan di atas adalah sebagai berikut:

1) Ho diterima apabila t-test < t-tabel

2) Ho ditolak apabila t-test > t-tabel

d. Kurva Distribusi Normal

Daerah penerimaan dan daerah penolakan Ho dapat digambarkan

dalam gambar kurva distribusi normal uji-t berikut ini.

Gambar 3.2
Kurva Distribusi Normal Uji-t

Daerah penolakan Ho

Daerah penerimaan Ho

0 0,05

Sumber: Sugiyono (2016:165)

2) Pengaruh Self Efficacy Terhadap Kinerja Karyawan

a. Uji Hipotesis

Hipotesis yang diuji adalah pengaruh self efficacy terhadap kinerja

karyawan PT. BPR Gianyar Partasedana di Gianyar. Sesuai dengan


61

hipotesis tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis kerjanya

sebagai berikut:

Ho : b2 = 0, yang berarti tidak ada pengaruh positif dan signifikan

self efficacy secara parsial terhadap kinerja karyawan

PT. BPR Gianyar Partasedana di Gianyar.

Ho : b2 > 0, yang berarti ada pengaruh positif dan signifikan self

efficacy secara parsial terhadap kinerja karyawan PT.

BPR Gianyar Partasedana di Gianyar.

b. Kriteria Pengujian

Kriteria pengujian menggunakan:

1) Tingkat kesalahan (α) = 5%

2) df (degrees of freedom = derajat bebas) = n – k

c. Kriteria Penerimaan/Penolakan Hipotesis

Adapun kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yang

diajukan di atas adalah sebagai berikut:

1) Ho diterima apabila t-test < t-tabel

2) Ho ditolak apabila t-test > t-tabel

d. Kurva Distribusi Normal

Daerah penerimaan dan daerah penolakan Ho dapat digambarkan

dalam gambar kurva distribusi normal uji-t berikut ini.

Gambar 3.3
Kurva Distribusi Normal Uji-t
62

Daerah penolakan Ho

Daerah penerimaan Ho

0 0,05

Sumber: Sugiyono (2016:165)

3) Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

a. Uji Hipotesis

Hipotesis yang diuji adalah pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja

karyawan PT. BPR Gianyar Partasedana di Gianyar. Sesuai dengan

hipotesis tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis kerjanya

sebagai berikut:

Ho : b3 = 0, yang berarti tidak ada pengaruh positif dan signifikan

disiplin kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan

PT. BPR Gianyar Partasedana di Gianyar.

Ho : b3 > 0, yang berarti ada pengaruh positif dan signifikan

disiplin kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan

PT. BPR Gianyar Partasedana di Gianyar.

b. Kriteria Pengujian

Kriteria pengujian menggunakan:

1) Tingkat kesalahan (α) = 5%

2) df (degrees of freedom = derajat bebas) = n – k


63

c. Kriteria Penerimaan/Penolakan Hipotesis

Adapun kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yang

diajukan di atas adalah sebagai berikut:

1) Ho diterima apabila t-test < t-tabel

2) Ho ditolak apabila t-test > t-tabel

d. Kurva Distribusi Normal

Daerah penerimaan dan daerah penolakan Ho dapat digambarkan

dalam gambar kurva distribusi normal uji-t berikut ini.

Gambar 3.4
Kurva Distribusi Normal Uji-t

Daerah penolakan Ho

Daerah penerimaan Ho

0 0,05

Sumber: Sugiyono (2016:165)

2. Uji F (F-Test)

Analisis ini untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (kompensasi

finansial, self efficacy, dan disiplin kerja) secara simultan terhadap variabel

terikat (kinerja karyawan).

Rumus : R2/k-1
(1 – R2)/(n – k)

Dimana :

R2 = Kuadrat koefisien korelasi


64

k = Jumlah variabel

n = Jumlah sampel

Langkah-langkah pengujiannya adalah:

1) Menentukan Formulasi Hipotesis

Ho : b1,2,3 = 0, berarti secara simultan kompensasi finansial, self

efficacy, dan disiplin kerja tidak berpengaruh terhadap

kinerja karyawan PT. BPR Gianyar Partasedana di

Gianyar.

Ho : b1,2,3 > 0 berarti secara simultan kompensasi finansial, self

efficacy, dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja

karyawan PT. BPR Gianyar Partasedana di Gianyar.

2) Ketentuan Pengujian

Dengan menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat

kesalahan 5% (α = 5% atau 0,05) dengan dfn = k, dan derajat kebebasan

(dfd) = n-k-1.

3) Kriteria Pengujian

a. Bila F-hitung < F-tabel, berarti Ho diterima maka tidak ada

pengaruh positif dan signifikan antara X1 X2 X3 dengan Y bersama-

sama.

b. Bila F-hitung > F-tabel, berarti Ho ditolak maka ada pengaruh

positif dan signifikan antara X1 X2 X3 dengan Y bersama-sama.

4) Kurva Distribusi Normal


65

Untuk lebih jelasnya daerah penerimaan dan daerah penolakan Ho

dapat digambarkan dalam gambar kurva distribusi normal uji-F berikut

ini.

Gambar 3.4
Kurva Distribusi Normal Uji-F

Daerah
penolakan Ho

Daerah
penerimaan Ho

0 F-tabel F-hitung
(0,05)

Sumber: Sugiyono (2016:165)

Semua perhitungan tersebut akan dianalisis dengan menggunakan bantuan

komputer program Statistical Package Social Science (SPSS) Version 22 for

Windows.

Anda mungkin juga menyukai