Anda di halaman 1dari 6

Penjernihan Air

A. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara pembuatan alat penjernihan air dengan teknik saring air
sederhana.
2. Untuk mengetahui proses pengolahan air bersih.
3. Untuk mengetahui teknik – teknik yang digunakan dalam proses penjernihan air.

B. Latar Belakang
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air dalam objek – objek tertentu
bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu : melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas
permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut.
Penjernihan air adalah proses pengolahan air tetes menjadi air bersih dan sehat.
Penjernihan air didasarkan pada sifat – sifat koloid yaitu, koagulasi dan adsorpsi. Koagulasi
terjadi akibat tidak stabilnya sistem koloid yang disebabkan penambahan zat elektrolit ke
dalam sistem koloid tersebut. Sedangkan adsorpsi adalah proses penyerapan zat di permukaan
lain.
Untuk persyaratan air bersih yaitu ada syarat fisika, kimia, dan mikrobiologi. Tujuan
penjernihan air yaitu untuk menghilangkan zat pengotor atau untuk memperoleh air yang
kualitasnya memenuhi standar persyaratan kualitas air seperti :
a. Menghilangkan gas – gas terlarut.
b. Menghilangkan rasa yang tidak enak.
c. Membasmi bakteri patogen yang sangat berbahaya.
d. Mengelola air agar air dapat digunakan untuk rumah tangga dan industri.
Teknik – teknik dalam penjernihan air
Ada beberapa macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air
bersih, dan cara yang paling mudah adalah dengan penyaringan dan pengendapan.
a. Teknik penyaringan
1. Saringan kain katun
2. Saringan kapas
3. Aerasi
4. Saringan pasir lambat (SPL)
5. Saringan pasir kecil (SPC)
6. Gravity – Fed Filtering System
7. Saringan arang
8. Saringan air sederhana
b. Teknik pengendapan
Menggunakan biji kelor, tawas, kaporit, kapur gamping, arang batok kelapa.

C. Pendahuluan
Filtrasi adalah metode pemisahan fisik, yang digunakan untuk memisahkan antara cairan
(larutan) dan padatan. Cairan yang yang telah melalui proses filtrasi atau penyaringan disebut
filtrasi, sedangkan padatan yang tertumpuk di penyaring disebut filtrat.
Prinsip dasar filtrasi ini sangat sederhana yaitu menyaring molekul – molekul padatan
yang tercampur dalam larutan , maka tingkat kemurnian filtrat yang diperoleh dari filtrasi ini
bergantung pada kualitas serta ukuran pori filter (penyaring) yang digunakan.
Tujuan dari filtrasi :
1. Memanfaatkan air kotor atau limbah untuk bisa digunakan kembali.
2. Mengurangi keterbatasan air bersih dengan membuat filtrasi air.
3. Mengurangi penyakit yang diakibatkan oleh air.
Jenis – jenis filtrasi :
1. Proses proses filtrasi sederhana (tanpa tekanan) adalah proses penyaringan dengan media
filter kertas saring / alat penyaring lainnya.
2. Proses filtrasi dengan tekanan, umumnya dengan cara divakumkan (disedot dengan
pompa vakum).
3. Proses filtrasi dengan membrane, merupakan proses separasi dengan menggunakan
membrane dengan pori E 0,1 elektron.
Faktor – faktor yang memengaruhi proses filtrasi yaitu, debit filtrasi, konsentrasi
kekeruhan, temperature, kedalaman media, ukuran dan material, tinggi muka air di atas
media dan kehilangan tekanan.
D. Pelaksanaan Percobaan
A. Bahan
a. Pasir
b. Kerikil
c. Ijuk
d. Karbon aktif (arang)
e. Tisu
f. Botol aqua 1,5 liter
B. Alat
a. Gunting
b. Beaker glass
c. Nampan
d. Gelas ukur
e. Sendok
f. Paku
C. Deskripsi gambar

E. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dipotong bagian bawah botol mineral dan dibuat beberapa lubang pada tutup botol.
3. Dicuci semua bahan hingga bersih, kecuali karbon aktif dan tisu.
4. Dimasukkan bahan – bahan secara urut ke dalam botol, mulai dari tisu, pasir, arang, pasir,
kerikil, ijuk, dan terakhir adalah tisu, dengan perbandingan yang sama.
5. Dimasukkan sampel satu persatu ke dalam alat penjernihan sederhana tersebut.
6. Ditampung air ke dalam beaker glass. Jangan lupa mencatat waktu filtrat yang keluar.
7. Diamati hasil filtratnya.

F. Deskripsi Bahan dan Sampel


a. Dalam penjernihan air, terdapat bahan dan sampel yang berperan.
Adapun bahannya yaitu :
1. Tisu, berfungsi untuk menyaring kotoran dan menyerap endapan – endapan air yang
membuat warna air keruh dan sebagai lapisan penyaring.
2. Pasir, berfungsi untuk menahan endapan kotoran – kotoran halus.
3. Arang, berfungsi untuk menyaring / menghilangkan bau, warna, zat pencemar dalam
air, sebagai pelindung dan penukaran resin dalam alat penyulingan air, serta sebagai
agen penyerap / absorben.
4. Kerikil, berfungsi untuk menyaring material – material.
b. Sampel
Sampel yang digunakan ada 3, yaitu air limbah, air sabun cuci piring, dan air sabun cuci
motor.
1. Air limbah : Berwarna coklat keruh, mempunyai bau menyengat
2. Air sabun cuci piring : Berwarna hijau muda, mempunyai bau wangi
3. Air sabun cuci motor : Berwarna biru muda, mempunyai bau wangi

G. Hasil Percobaan
a. Volume
Volume sampel air limbah : 300 mL
Volume air limbah setelah percobaan : 70 mL
b. Waktu
Tetesan pertama : 29 menit
Tetesan terakhir : 1 jam 30 menit
c. Identifikasi hasil percobaan

Jenis Aspek yang Hasil Pengamatan


No
Sampel diamati Sebelum Sesudah
1. Air limbah Kekentalan Agak kental encer
pH 4,0 6,8
Warna Coklat keruh jernih
Tidak sedap,
Bau Tidak berbau
menyengat
Air cuci
2. kekentalan Agak kental Encer
piring
pH 6,3 7,2
Warna Hijau muda Jernih
Bau Wangi Tidak berbau
Air cuci
3. kekentalan Agak kental Encer
motor
pH 5,9 7,0
Jernih, namun sedikit
Warna Biru muda
berwarna kuning
Bau Wangi Agak tengik

H. Pembahasan
Penjernihan air adalah proses pengolahan air kotor menjadi air bersih dan sehat. Pada
praktikum kali ini, kami melakukan proses penjernihan air dengan cara yang sederhana. Kami
menggunakan alat penjernih air sederhana dari botol aqua 1,5 liter dengan menggunakan
bahan – bahan penyerap, yaitu kerikil, pasir, tisu, dan arang. Sampel yang kami gunakan ada 3
jenis, yaitu sampel air limbah bekas penggilingan tapioka, air sabun cuci piring yang sudah
diencerkan, dan air sabun cuci motor yang sudah diencerkan juga.
Pada saat praktikum, bahan – bahan dalam botol aqua usahakan ukurannya pas. Sebisa
mungkin setiap bahan menutupi seluruh permukaan lubang aqua. Apabila ada banyak celah
diantara bahan tersebut, dapat dipastikan proses penjernihan air tidak akan berjalan dengan
baik. Kebersihan setiap bahan pun juga harus diperhatikan. Jika ada bahan yang tidak bersih,
air hasil penyaringannya akan keruh, bahkan bisa lebih keruh dari air sebelum disaring.
Pada percobaan ini, kelompok kami mendapat kendala, yaitu bahan yang kami letakkan
di dalam botol terlalu memadat. Sehingga mengakibatkan laju aliran sampel lambat yang
akhirnya membutuhkan waktu yang lama.
Pada percobaan sampel air sabun cuci motor, yang mulanya air berbau wangi, setelah
disaring malah menjadi tengik. Ini disebabkan karena sisa – sisa penyaringan yang
sebelumnya, yaitu air limbah, masih menempel di dalam alat penyaring. Sehingga ikut keluar
bersama sampel yang selanjutnya.

I. Kesimpulan
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kami dapat
menjernihkan air limbah menggunakan alat penjernih air sederhana.
B. Saran
1. Dalam menyusun bahan – bahan, usahakan letak bahan tidak terlalu memadat agar
tidak memengaruhi laju aliran sampel.
2. Dicatat volume dan waktu sampel sebelum dimasukkan dan setelah dijernihkan.

J. Daftar Pustaka
Jordi, Brian. 2012. Laporan Pembuatan Alat Penyaring Air. Diakses pada tanggal 30 Juli
2019 dari https://www.slideshare.net.
Iradi, Nauli. 2017. Laporan Hasil Penjernihan Air. Diakses pada tanggal 30 Juli 2019
dari https://id.scribd.com.
Chandra, Amelia. 2014. Laporan Biologi (Kebumen : SMA Negeri 1 Kebumen).

Anda mungkin juga menyukai