Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN OBSERVASI

”PENERAPAN KURIKULUM DI SMA MUHAMMADIYAH KOTA TERNATE PADA


MATA PELAJARAN KIMIA”

Dosen pengampu,

Nur Asbirayani Limatahu S.Pd,. M. Si

Oleh:

WILDA DJAFAR

(03291611031)

VII/B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KHAIRUN

2019
BAB 1
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Sistem pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan
bahwa “ Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang di gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran
unrtuk mencapai tujuan tujuan pendidikan tertentu. Proses Pendidikan dalam kegiatan
pembelajaran atau dalam kelas, akan bisa berjalan dengan lancar, kondusif, interaktif, dan
lain sebagainya apabila pendidikan bisa di jalankan dengan baik ketika kurikuum menjadi
penyangga utama dalam proses belajar mengajar. Kurikulum mengandung sekian banyak
unsur konstruktif supaya pembelajaran berjalan secara optimal. Sejumlah pakar kurikulum
berpendapat bahwa jantung pendidikan beradapada kurikulum. Baik dan buruknya
pendidikan di hasilkan oleh penerapan krikulum apakah mampu membangun kesadaran
kritis terhadap peserta didik atau tidak. Dengan demikian kurikulum memegang peranan
penting dalam keberhasilan sebuah pendidikan bagi peserta didik.
Guru merupakan pendidik profesional yang mana ia telah merelakan dirinya untuk
memikul sebagian pendidikan dipundak orang tua. Para orang tua tatkala menyerahkan
anaknya kesekolah tentunya berharap anaknya mendapatkan pendidikan yang berkualitas
dari guru. Oleh karena itu seorang guru harus menjadikan dirinya sebagai guru yang
berkualitas salah satunya dengan memahami kurikulum yang sedang berjalan saat ini yaitu
kurikulum 2013.
Sebagai calaon pendidik yaitu mahasiswa yang mengambil fakultas pendidikan dan
keguruan di harapakan pula memahami kurikulum 2013 agar nantinya bisa menjadi seorang
guru yang baik, berkompetensi dan berkualitas dan juga harus meahami tentang pergantian
kurikulum.

II. Rumusan masalah


1. Apa kurikulum yang berlaku di SMA Muhammadiyah kota Ternate ?
2. Bagaimana implementasi kurikulum 2013 untuk pelajaran kimia di SMA
Muhammadiyah Kota Ternate ?
3. Apasajakah kendala dalam penerapan kurikulum 2013 dalam pelajaran kimia di SMA
Muhammadiyah Kota Ternate?
III. Tujuan
1. Menyelesaikan tugas mata kuliah perencanaan belajar mengajar kimia unuk
kurikulum di SMA Muhammadiyah Kota Ternate
2. Mengetahui implementasi Kurikulum 2013.
3. Mengetahui perbedaan yang mendasar antara Kurikulum 2013 dengan KTSP.

IV. Metode Observasi


Metode Observasi yang digunakan adalah Wawancara. Metode wawancara ini di
lakukan dengan cara tanya jawab langsung dengan narasumber yang terkait yaitu
Wakasek kurikulum, dan guru mata pelajaran kimia yang menjalankan kurikulum 2013.

V. Waktu dan Tempat


Observasi ini dilaksanakan pada tanggal 4 Seftember 2019 pukul 11.00 yang
dilakukan di SMA MUHAMMADIYAH KOTER .

VI. Topik Observasi


Penerapan Kurikulum 2013 SMA Muhammadiyah Koter, Implementasi Kurikulum
untuk pendidikan kimia di SMA MUHAMMADIYAH KOTER.
BAB 2

PEMBAHASAN

1. Profil Sekolah
Profil Sekolah
Nama : Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah kota ternate
Status : Swasta
NPSN : 60200728
Alamat : JL DELIMA
Kecamatan : Ternate Selatan
Kota : Ternate
Provinsi : Maluku Utara
Jumlah PNS :8
Jumlah Honorer :7
Jumlah kelas :7
Lab : 3 (Mipa, Bahasa, Komputer)
Jumlah siswa : 92

2. Pengertian Kurikulum

Istilah kurikulum (curriculum) berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat
berpacu), dan pada awalnya di gunakan dalam dunia olah raga. Pada saat itu kurikulum di
artikan sebagai jarak yang harus di tempuh oleh seorang pelari dari star sampai finish untuk
memperoleh mendali atau penghargaan. Kemudian, pengertian tersebut di terapkan dalam
dunia pendidikan menjdi sejumlah mata pelajaran (subject) yang harus di tempuh oelh
seorang siswa dari awal sampai akhir program pelajaran untuk memperoleh penghargaan
dalam bentuk ijazah.

Kemudian istilah kurikulum digunakan di dalam dunia pendidikan dan ditulis dalam
kamus Webster tahun 1955 dan diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran atau kuliah di
sekolah atau perguruan tinggi yang harus ditempuh untuk mencapai suatu ijazah atau
tingkat, juga keseluruhan pelajaran yang disajikan oleh suatu lembaga pendidikan (Nasution,
2005: 1).

Banyak terjadi perdebatan terkait pengertian kurikulum. Dalam pengertian di atas


kurikulum lebih diartikan sebagai terkait mata pelajaran dikelas saja. Namun Binti Ma’unah
dengan merujuk pada pendapat J.G. Taylor dan William H. Alexander berpendapat bahwa
kurikulum adalah semua pengalaman belajar atau pengalaman pendidikan bagi siswa
(Ma’unah, 2005: 2).

Tanpa mengesampingkan perdebatan-perdebatan tersebut, pemerintah RI dalam


UUSPN menyebutkan bahwa:

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan isi pelajaran, bahan kajian, dan
cara penyampaian serta penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan belajar-mengajar.

Memasuki bulan ke 6 tahun 2013, Kurikulum 2013 belum di laksanakan dalam


pendidikan di Indonesia. Hal ini memang karena penerapapan memang memerlukan
beberapa tahapan untuk menerapkankurikulum 2013 tersebut.

Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan dalam empat tahap. Pertama, penyusunan


kurikulum di lingkungan internal Kemdikbud dengan melibatkan sejumlah pakar dari
berbagai disiplin ilmu dan praktisi pendidikan. Kedua, pemaparan desain Kurikulum 2013 di
depan Wakil Presiden selaku Ketua Komite Pendidikan yang telah dilaksanakan pada 13
November 2012 serta di depan Komisi X DPR RI pada 22 November 2012. Ketiga,
pelaksanaan uji publik guna mendapatkan tanggapan dari berbagai elemen masyarakat.
Salah satu cara yang ditempuh selain melalui saluran daring (on-line) pada laman
http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id , juga melalui media massa cetak. Tahap keempat,
dilakukan penyempurnaan untuk selanjutnya ditetapkan menjadi Kurikulum 2013.

Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-
integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam
menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan
masa depan.
Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik
dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi
pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan
penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, danbudaya.

Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, ketrampilan,
dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif,
sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan
di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.

Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan


pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004
dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu,
sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
penjelasan pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang
telah disepakati. Paparan ini merupakan bagian dari uji publik Kurikulum 2013, yang
diharapkan dapat menjaring pendapat dan masukan dari masyarakat.

3. Hasil Observasi
1.1 Kurikulum Yang Berlaku di SMA Muhammaiyah Kota Ternate
Kurikulum 2013 merupakan suatu kurikulum yang berkualitas bagi pendidikan
bangsa dibentuk untuk mempersiapkan lahirnya generasi emas bangsa
Indonesia,dengan sistem dimana siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar
(KBM). SMA Muhammdiyah Kota Ternate sudah menggunakan kurikulum 2013 dan
sudah di terapkan pada kelas X, XI dan XII saja untuk setiap mata pelajaran tak
terkecuali.

1.2 Implementasi kurikulum 2013 untuk pelajaran kimia di SMA Muhammadiyah


Kota Ternate
Penerapan kurikulum 2013 mendapatkan respon positif dari guru kimia yang ada
di SMA Muhammadiyah Kota Ternate apalagi setelah mengikuti Bimtek yang bisa
menambah wawasan guru bahwa proses pembelajaran itu tidak hanya metode ceramah
saja. Tetapi hanya sebagian kecil saja dari siswa yang menganggap bahwa kurikulum
2013 itu merupakan kurikulum yang tepat dan menyenangkan.
Dalam implementasi kurikulum 2013 tentunya guru harus terlebih dulu
mempelajari dan memahami benar materi dan esensi kurikulum 2013 sebelum
menerapkannya kepada peserta didik.
Bahan ajar yang dipakai dalam mata pelajaran kimia yaitu untuk kelas X dari
Bumi Aksara (sri rahayu ningsih, intan pariwara), kelas XI buku yang digunakan dari
Erlangga, sedangkan kelas XII yaitu PT Intan Pariwara.
Pada pelajaran kimia guru yang bersangkutan sangat senang dengan kurikulum
2013, dikarenakan ada siswa yang cepat faham dengan materi kimia dengan metode
k13.

1.3 Kendala dalam penerapan kurikulum 2013 dalam pelajaran kimia di SMA
Muhammadiyah Kota Ternate
Kendala –kendala dalam mata pelajaran untuk penerapan kurikulum sering terjadi,
kami mendapatkan laporan dari guru kimia bahwa siswa kesulitan dalam menangkap
materi tertentu dalam proses pembelajaran.
Untuk kelas X Materi yang sulit difahami yaitu bpada materi Stoikiometri, kelas
XI Materi yang yang susah di fahami adalah Termokimia, sedangkan pada kelas XII
adalah Elektrokimia. Kseimpulannya semua materi diatas yang sulit diterima adalah
materi perhitungan , dan guru yang bersangkutan menyatakan bahwa mereka kesulitan
dengan ketiga materi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai