Di susun oleh :
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
karunia hidayah dan Ridho-Nya kepada penulis selama menyusun dan menyelesaikan
makalah seminar ini dengan judul: “Tetralogy Of Fallot”. Penulisan makalah seminar ini
disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Keperawatan Anak,
Temanggung.
Terselesainya makalah seminar ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak.
Sehubungan dengan itu, pada kesempatan ini penulis dengan penuh kerendahan hati
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu Ana Nur Gilang S.SiT, M.Kes, selaku penanggung jawab mata kuliah
Keperawatan Anak.
2. Ibu Retno Lusmiati S. Kep., Ns., M. Kep selaku dosen mata kuliah Keperawatan
Anak yang telah banyak membantu dan memberikan pengarahan kepada penulis.
3. Orang tuaku yang telah memberikan dukungan dan doanya yang tak terhingga serta
bantuan moral dan materiel dalam penulisan makalah seminar ini.
4. Teman-teman kelas Tingkat 2 Semester 4 Angkatan 2018 atas dukungan dan
motivasinya.
5. Teman Kelompok yang sudah bekerja sama dalam makalah seminar : Afifah Bella
Purwati, Pradita Salma Afifah dan Puji Lestari.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
dikarenakan keterbatasan dan kemampuan penulis. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan yang memerlukannya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
A. LATAR BELAKANG
keluar dari bilik kanan menuju paru, bagian otot di bawah klep juga menebal dan
menimbulkan penyempitan. Hipertrofi ventrikel kanan aau penebalan otot di ventrikel
kanan karena peningkatan tekanan di ventrikel kanan akibat dari stenosis pulmonal.
Overriding aorta merupakan keadaan dimana pembuluh darah utama yang keluar dari
ventrikel kiri mengangkang sekat bilik, sehingga seolah-olah sebagian aorta keluar
dari bilik kanan.
Tetralogy Of Fallot palng banyak ditemukan dimana TOF ini menempati ururtan
keempat penyakit jantung bawaan pada anak setelah defek septum ventrikel, defek
septum atrium ductus arteriosus atau lebih kurang 10% dari seluruh penyakit bawaan,
dan merupakan penyebab utama diantara penyakit jantung bawaan sianostik. 95%
dari sebagian besar bayi dengan kelainan jantung tetralogy of fallot tidak diketahui,
namun berbagai faktor juga turut berperan sebagai penyebabnya seperti pengobatan
ibu ketika sedang hamil, faktor lingkungan setelah lahir, infeksi pada ibu, faktor
genetika dan kelainan kromossom.
Insidens tetralogy of fallot dilaporkan untuk kebanyakan penelitian dalam rentang
8-10 per 1000 kelahiran hidup. Kelainan ini lebih sering muncul pada laki-laki dari
pada perempuan. Dan secara khusus katup aorta bikuspid bisa menjadi tebal sesuai
usia, sehingga stenosis bisa timbul. Hal ini dapat diminimalkan dan dipulihkan
dengan operasi sejak dini. Sehingga deteksi dini penyakit ini pada anak-anak sangat
penting dilakukan sebelum komplikasi yang lebih parah terjadi.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun tujuan yang didaptkan antara lain : Commented [l5]: Tujuan yang diharapkan adalah:
Tetralogy Fallot (TF) adalah kelainan jantung dengan gangguan sianosis yang
ditandai dengan kombinasi 4 hal yang abnormal meliputi defekseptup ventrikel,
stenosis pulmonal, overriding aorta, dan hipertropi ventrikel kanan. Komponen yang
paling penting dalam menentukan derajat beratnya penyakit adalah stenosis pulmonal
dari sangat ringan hingga berat. Stenosis pulmonal bersifat progresif dan semakin
lama semakin berat.
Tetralogy Of Fallot (TOF) adalah defek jantung yang terjadi secara kongenital
dimana secara khusus mempunyai empat kelainan anatomi pada jantungnya Tetralogy
Of Fallot (TOF) ini adalah penyebab terserng pada cyanotic heart tefect dan juga pada
blue baby syndrome.
Tetralogy Of Fallot (TOF) merupakan kelainan jantung bawaan sianotik. Kelainan
yang terjadi adalah kelainan pertumbuhan dimana terjadi defek atau lubang dari
bagian infundibulum septum intraventrikuler (sekat antara rongga ventrikel) dengan
syarat defek tersebut paling sedikit sama besar dengan lubang aorta (Yayan A.I,
2010).
Kesimpulan penulis??? Commented [l8]: kesimpulan ???
Sebagai konsekuensinya, di dapatkan adanya empat kelainan anatomi sebagai berikut :
1. Defek Septum Ventrikel (VSD) yaitu lubang pada sekat antara kedua rongga
ventikel.
2. Stenosis Pulmonal terjadi karena penyempitan klep pembuluh darah yang keluar
dari bilik kanan menuju paru, bagian otot di bawah klep juga menebal dan
menimbulkan penyempitan.
3. Aorta Overriding dimana pemuluh darah utama yang keluar dari ventrikel kiri
mengangkang sekat bilik, sehingga seolah-olah sebagian aorta keluar dari bilik
kanan.
4. Hipertofi Ventrikel kanan atau penebalan otot di ventrikel kanan karena
peningkatan tekanan di ventrikel kanan akibat dari stenosis pulmonal.
Pada penyakit (TOF) yang memegang peranan penting adalah defek septum ventrikel
dan stenosis pulmonalis, dengan syarat defek pada ventrikel paling sedikit sama besar
dengan lubang aorta (Yayan A.I, 2010).
B. EPIDEMIOLOGI TETRALOGY OF FALLOT (TOF)
Tetralogy Of Fallot timbul pada =/- 3-6 per 10.000 kelahiran dan menempati angka
5-7% dari kelainan jantung akibat congenital. Sampai saat ini para dokter tidak dapat
memastikan sebab terjadinya, akan tetapi penyebabnya dapat berkaitan dengan faktor
lingkungan dan juga faktor genetik atau keduannya. Dengan juga berhubungan
dengan kromosom 22 deletions dan juga Digeorge Syndrome. Ia lebih sering muncul
pada laki-laki dari pada wanita. Pengertian akan embryology dari pada penyakit ini
adalah sebagai hasil kegagalan dalam conal septum bagian anterior, menghasilkan
kombinasi klinik berupa VSD, pulmonary stenosis and overriding aorta.
Perkembangan dari hipertropi ventricle kanan adalah oleh karena kerja yang makin
meningkat akibat defek dari katup pulmonal. Hal ini terjadi dapat dminimalkan
bahkan dapat dipulihkan dengan operasi yang dini. (Supit, Alice I., Kaunang Erling
D, 2012)
Pada sebagian besar kasus, penyebab penyakit jantung bawaan juga diduga karena
adanya faktor endogen dan eksogen, antara lain :
a. Faktor endogen :
1. Berbagai jenis penyakit genetik : kelainan kromosom.
2. Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan.
3. Adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetes mellitus, hipertensi,
penyakit jantung atau kelainan bawaan.
b. Faktor eksogen :
1. Riwayat kehamilan ibu : sebelumnya ikut program KB oral atau suntik,
minum obat-obatan tanpa resep dokter (thalidmide, dextroamphetamine
aminopterin, amethopterin, jamu).
2. Ibu menderita penyakit infeksi : Rubella.
3. Pajanan terhadap snar-X.
Para ahli berpendapat bahwa penyebab endogen dan eksogen tersebut jarang terpisah
menyebabkan penyakit jantung bawaan. Diperkirakan lebih dari 90% kasus penyebab
adalah multifactor. Apapun sebabnya, pajanan terhadap faktor penyebab harus ada
sebelum akhir bulan kedua kehamilan, oleh karena pada minggu ke delapan
kehamilan pembentukan jantung janin sudah selesai.
D. MANIFESTASI KLINIS TETRALOGY OF FALLOT (TOF)
Darah yang kekurang oksigen akan bercampur dengan darah yang kelebihan oksigen
dimana percampuran darah tersebut dialirkan ke seluruh tubuh. Akibatnya jaringan
akan kekurangan oksigen dan menimbulkan gejala kebiruan. Anak akan mencoba
mengurangi keluhan yang mereka alami dengan berjongkok yang justru dapat
meningkatkan resistensi pembuluh darah sistemik karena arteri femoralis yang
terlipat. Hal ini akan meningkatkan right to left shunt (shunt dari kanan ke kiri) dan
membawa lebih banyak darah dari ventrikel kanan ke dalam paru-paru. Semakin berat
stenosis pulmonal yang terjadi maka akan semakin berat gejala yang terjadi. (Yayan
A. I, 2010).
E. PATOFISIOLOGI TETRALOGY OF FALLOT (TOF)
Pada Tetralogy Of Fallot terdapat empat macam kelainan jantung yang bersamaan,
yaitu :
1. Darah dari aorta berasal dari ventrikel kanan bukan dari kiri, atau dari sebuah
lubang pada septum, seperti terlihat dalam gambar, sehingga menerima darah dari
kedua ventrikel.
2. Arteri pulmonal mengalami stenosis, sehingga darah yang mengalir dari ventrikel
kanan ke paru-paru jauh lebih sedikit dari normal, malah darah masuk ke aorta.
3. Darah dari ventrikel kiri mengalir ke ventrikel kanan melalui lubang septum
ventrikel dan kemudian ke aorta atau langsung ke aorta, mengabaikan lubang ini.
4. Karena jantung bagian kanan harus memompa sejumlah besar darah ke dalam
aorta yang bertekanan tinggi, otot-otot nya akan sangat berkembang, sehingga
terjadi pembesaran ventrikel kanan. (Yayan A. I, 2010)
Kesulitan fisiologis utama akibat Tetralogy Of Fallot adalah karena darah tidak
melewati paru sehingga tidak mengalami oksigenasi. Sebanyak 75% darah vena yang
kembali ke jantung dapat melintas langsung dari ventrikel kanan ke aorta tanpa
mengalami oksigenasi (Yayan A. I, 2010). Untuk klasifikasi / derajat Tetralogy Of
Fallot (TOF) dibagi dalam 4 derajat :
1. Pemeriksaan Laboratorium
Ditemukan adanya peningkatan hemoglobin dan hemotokrtit (Hr) akibat saturasi
oksigen yang rendah. Pada umumnya hemoglobin dipertahankan 16-18 gr/dl dan
hemotokrit antara 50-65%. Nilai BGA menunjukan penngkatan tekanan partial
karbondioksida (PCO²), penurunan tekanan parsial oksigen (PO²) dan penurunan
PH pasien dengan Hn dan Ht normal atau rendah mungkin menderita defisiensi
besi. (Samik Wahab, 1996)
2. Radiologis
Sinar-X pada thoraks menunjukan penurunan aliran darah pulmonal, tidak ada
pembesaran jantung gambaran khas jantung tampak apeks jantung terangkat
sehingga seperti sepatu.
3. Elektrokardiogram
Pada EKG sumbu QRS hampir selalu berdiviasi ke kanan. Tampak pula hipertrofi
ventrikel kanan. Pada anak besar dijumpai P Pulmonal.
4. Ekokardiografi
Memperlihatkan dilatasi aorta, overriding aorta dengan dilatasi ventrikel kanan
penurunan ukuran arteri pulmonalis dan penurunan alran darah ke paru-paru.
5. Kateterisasi
Diperlukan sebelum tindakan pembelahan untuk mengetahui defek septum
ventrikel multiple, mendeteksi kelainan arteri koronari dan mendeteksi stenosis
pulmonal perifer. Mendeteksi adanya penurunan saturasi oksigen, peningkatan
tekanan ventrikel kanan, dengan tekanan pulmonalis normal atau rendah. (samik
Wahab, 1996).
H. PENATALAKSANAAN TETRALOGY OF FALLOT (TOF)
Pada penderita yang mengalami serangan sianosis maka terapi yang ditunjukkan
untuk memutus patofisiologi serangan tersebut, antara lain dengan cara sebagai
berikut :
1. Menekuk lutut ke dada agar aliran darah ke paru bertambah
2. Morfin sulfat 0,1-0,2 ml/kg disuntikan melalui SC, IM atau IV untuk menekan
pusat pernafasan dan mengatasi takipnea.
3. Natrium bikarbonat 1Meq/kg BB disuntikan melalui IV untuk mengatasi asidosis.
4. Oksigen dapat diberikan, walaupun pemberian pada kondisi ini tidak begitu tepat
karena permasalahan bukan karena kekurangan oksigen, tetapi karena aliran darah
ke paru menurun.
Dengan usaha di atas di harapkan anak tidak lagi mengalami takipnea, siasnosis
berkurang dan anak menjadi tenang. Bila hal tersebut tidak terjadi dapat dilanjutkan
dengan pemberian :
1. Trombosis Serebri
Biasanya terjadi dalam sinus duralis dan terkadang dalam arteri serebrum, lebih
sering ditemukan pada polistemia hebat. Dapat juga dibangkitkan oleh dehidras.
Thrombosis lebih sering mengalami anemia defisiensi besi dengan kadar Hb dan
Ht dalam batas normal.
2. Abses Otak
Komplikasi abses otak biasanya oleh pasien yang telah mencapai usia di atas 2
tahun. Awitan penyakit sering kali tersembunyi disertai demam deraja rendah.
Mungkin ditemukan nyeri tekan setempat pada cranium. Laju endap darah dan
hitung jenis leukosit dapat meningkat. Penderta juga dapet mengalami serangan
seperti epilepsy. Tanda neurologis yang terlokalsasi tergantung dari tempat dan
ukuran abses tersebut.
3. Endocarditis Bakterialis
Komplikasi ini terjadi pada penderita yang tidak mengalami pembedahan, tetapi
lebh sering ditemukan pada anak yang menjalani prosedur pembuatan pintasan
selama masa bayi.
4. Gagal Jantung kongesif
Gagal jantung kongesif dapat terjadi pada bayi yang mengalami atresia paru dan
memiliki aliran darah kolateral yang besar. Kondisi ini hampir tanpa
pengecualian, akan mengalami penurunan selama bulan pertama kehidupan dan
penderita menjadi sianosis akibat sirkulasi paru yang menurun.
5. Hipoksia
Hipoksia terjadi akibat stenosis pulmonal yang menyebabkan aliran darah dalam
paru menurun.
Commented [l11]: LENGKAPI DENGAN DX KEP DAN
INTERVENSI KEP ...
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Kombinasi kelainan kongenital yang di kenal sebagai Tetralogy Of Fallot antara lain
defek septum ventrikuler, pembesaran aorta, stenosis katub pulmonary dan hipertrofi
ventrikel kanan. Penyebab tetralogy of fallot terdiri dari dua faktor yaitu endogen dan
eksogen. Anak dengan tetralogy of fallot umumnya akan mengalami sesak saat
beraktivitas, berat badan bayi yang tidak bertambah, clubbing fingers, dan sianosis,
pemeriksaan yang dilakukan antara lain pemeriksaan darah, foto thoraks,
elektrokardiografi dan ekokardiaografi.
B. SARAN
Karso, 2012. Buku Ajar Gangguan Sistem Kardiovaskuler \, Yogyakarta: Nuha Medika.
Israr, A.Y., 2010. Tetralogy Of Fallot (TOF). Diunduh pada tanggal 22 September 2017.
Supit, Alice I., Kaunang Erling D., 2012. Tetralogy Fallot dan atresia pulmonalI.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/download/1205/975+&c
d=8&hl=en&ct=clnk&gl=id Commented [l12]: Ini jurnal atau apa?