2085-580X
ABSTRAK
Woku adalah bumbu makanan khas Sulawesi Utara yang terbuat dari berbagai macam bumbu,
biasa digunakan untuk memasak atau membumbui daging dan ikan.Penelitian peningkatan cita rasa
bumbu woku pada ikan tuna telah dilaksanakan.Tujuan penelitian yaitu mengetahui formulasi bumbu inti
woku yang diaplikasikan pada ikan tuna.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif.Data yang
diperoleh dianalisis secara diskriptif dan ditampilkan dalam bentuk tabel, histogram, yang menjadi
perlakuan yaitu penambahan bumbu inti 10, 15, 20, 25 dan 30%. Pengamatan dilakukan terhadap
penampakan, warna, rasa, kadar air, protein, lemak, abu, Angka Lempeng Total (ALT), kapang. Formulasi
bumbu inti dengan cita rasa woku dapat diaplikasikan pada ikan tuna. Hasil penelitian yang terbaik yang
dapat direkomendasikan yaitu pada perlakuan penambahan bumbu inti rasa woku 30% (E) diperoleh
3
kadar air 66,96%, protein 22,30%, lemak 3,73%, kadar abu 2,12%, angka lempeng total (ALT) 1,5x10
koloni/g, kapang <10 koloni/g dengan penampakan 4,13 (suka), rasa 4,5 (suka), dan warna 4,16 (suka).
Kata Kunci: ikan, bumbu “woku”
ABSTRACT
Woku is a type of bumbu (spice mixture) found in Manado cuisine of North Sulawesi, made from a
variety of spices usually used for cooking or seasoning meat and fish menus. Research about how to
improve taste woku seasoning on tuna have been implemented. The research objective is to know the best
formulations applied on tuna. This research uses descriptive method. Data were analyzed descriptively
and presented in tabular form, histogram. The treatment carried by the addition of basic seasoning 10, 15,
20, 25 and 30% tuna weight. Observations were made to the appearance, color, taste, moisture content,
protein, fat, ash, Total Plate Count (TPC), and molds. Results of the study recommended the additional
basic woku seasoning 30% (E) which obtained moisture content 66.96%, 22.33% protein, 3.73% fat,
2.12% ash content, total plate count (TPC) 1,5x105 colonies/g with 4.13 apperance (like), taste 4.5 (like),
and the color of 4.16 (like).
Keywords: Fish, Woku Seasoning.
117
Peningkatan Cita Rasa Bumbu Woku Pada Ikan Tuna-Fetty Indriaty
sumber alami asam lemak omega 3 yaitu sebagai penyedap dan pembangkit selera.
Eicosapentaenoic Acid(EPA) dan Pada umumnya jenis tumbuhan tersebut
Decosahexaenoic Acid (DHA) yang mengandung substansi yang sangat
berfungsi mencegah aterosklerosis membantu kelenjar-kelenjar pencernaan
terutama EPA. Keduanya dapat dan meningkatkan rangsangan nafsu
menurunkan secara nyata kadar trigliserida makan. Contoh rempah-rempah antara lain
di dalam darah dan menurunkan kadar lada, kapulaga, cengkeh, kemiri dan
kolesterol hati dan jantung. Kadar asam sebagainya. Secara fungsional, bumbu dan
lemak omega 3 dalam beberapa jenis ikan rempah artinya sama karena sama-sama
laut di perairan Indonesia berkisar antara memberikan rasa dan aroma yang khas
0,1-0,5 g/100g daging ikan seperti ikan pada makanan. Fungsi bumbu ialah untuk
sidat, terumbuk, tenggiri, kembung, layang, memperkaya rasa masakan misal rasa
bawal, srengseng, tuna, dan sebagainya. harum, manis, asam gurih, asam atau
Ikan tuna ialah jenis ikan dengan pedas. Bumbu woku ataupun rempah-
kandungan protein yang tinggi dan lemak rempah yang digunakan dalam masakan
yang rendah. Ikan tuna mengandung Minahasa memegang peranan penting,
protein antara 22,6-22,2 g/100 g daging, dengan kata lain masakan Minahasa
lemak antara 0,2-2,7 g/100 g daging. banyak menggunakan rempah-rempah
Disamping itu ikan tuna mengandung dalam pembuatannya (2). Beberapa bumbu
mineral, kalsium, fosfor, besi, sodium, dapur yang digunakan untuk memasak
vitamin A (retinol) dan vitamin B (thiamin, woku yaitu kemangi, daun jeruk, daun
riboflavin, niasin)(1). pandan, kunyit, serai, daun bawang, tomat,
Beberapa produk industri cabai, jahe, bawang putih, bawang merah
pengalengan ikan di Sulawesi Utara dan kemiri.
terdapat berbagai cita rasa, namun ada Baristand industri Manado telah
produk olahan ikan kaleng dengan cita rasa melakukan penelitian bumbu intimasak
lokal seperti woku yang belum sesuai Minahasa dalam bentuk serbuk kering dan
dengan cita rasa konsumen pada pasta sampai dengan penyimpanan 4 bulan
umumnya, sehingga perlu dilakukan masih dapat diterima oleh panelis
penelitian formulasi bumbu woku, untuk (3).Tujuan penelitian yaitu mengetahui
produk tuna kaleng cita rasa woku. formulasi bumbu inti woku yang
Bumbu adalah proses diaplikasikan pada ikan tuna.
menyampaikan rasa atau meningkatkan
rasa dari makanan. Bumbu adalah tanaman BAHAN DAN METODE
aromatik yang ditambahkan pada makanan
Bahan dan Alat
sebagai penyedap dan pembangkit selera
Bahan-bahan yang digunakan
makan diantaranya, cabai, jahe, bawang,
dalam penelitian ini yaitu bahan baku ikan
daun salam, kunyit, sereh dan sebagainya.
tuna yang diperoleh dari pedagang di Pasar
Rempah-rempah merupakan tanaman
Bersehati, Manado. Bumbu yang digunakan
aromatik yang dibutuhkan pada makanan
118
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 8 No. 2 Desember 2016 : 117-128 ISSN No.2085-580X
yaitu cabai, jahe, serai, kunyit, kemiri, dalam minyak sayur panas sebanyak
bawang merah, bawang putih, kemangi, 20% dari berat bahan. Setelah
daun jeruk, daun pandan, daun kunyit, dan selesai dimasak, bumbu dibiarkan
bahan-bahan untuk analisis mutu. pada suhu kamar, didinginkan, dan
Alat-alat yang digunakan dalam dilakukan pengemasan.
penelitian ini yaitu grinder, kompor, wajan, 3. Persiapan ikan tuna.
kukusan, panci stainless, pisau, talenan, Ikan tuna dibuang isi perut, kepala,
pengaduk, cool box, timbangan, kemasan, ekor dan daging yang berwarna
dan peralatan untuk analisis mutu. hitam. Difillet untuk memisahkan
Metode penelitian antara kulit, daging dan tulang.
Penelitian ini menggunakan metode Daging ikan tuna yang sudah difillet
deskriptiftiga kali ulangan yang menjadi dicuci bersih kemudian dipotong-
perlakuan penambahan bumbu inti: potong sebesar 3x3cm kemudian
A: Bumbu inti 10% dan daging ikan diberikan perasan lemon cui (Citrus
90% mitis) sebanyak 3% dari berat ikan.
B: Bumbu inti 15% dan daging ikan Dicampur sampai rata, biarkan
85% selama 15 menit.Selanjutnya
C:Bumbu inti 20% dan daging ikan dilakukan pengukusan selama45
80% menit.
D: Bumbu inti 25% dan daging ikan 4. Pencampuran bumbu dan ikan.
75% Ikan yang sudah dikukus didinginkan
E: Bumbu inti 30% dan daging ikan kemudian ditimbang sesuai dengan
70% perlakuan.Bumbu inti woku yang
Prosedur Kerja telah disiapkan, ditimbang sesuai
1. Persiapan pembuatan bumbu inti perlakuan, dan ditumis.Ikan yang
masakan Minahasa (woku). sudah dikukus dimasukkan ke dalam
Pembuatan bumbu inti ini dilakukan tumisan bumbu inti woku, dicampur
dengan mempersiapkan formula hingga homogen.Pemasakan
yaitu kunyit 12%, bawang putih 8%, dilakukan kurang lebih 15-20
bawang merah 18%, cabai 22%, menit.Selanjutnya produk tuna woku
serai 10%, jahe 10%, dan kemiri 20% dimasukkan kedalam kemasan gelas
(3). jar yang sudah disterilkan.
2. Pembuatan bumbu inti. Pengamatan
Rempah-rempah yang sudah dipilih Pengamatan dilakukan terhadap
dicuci dengan air bersih, kemudian kadar air (metode oven, SNI 01-2891-1992)
ditiriskan, dan semua bahan (4), protein (SNI 01-2891-1992) (4), lemak
dihaluskan dengan grinder. Setelah (SNI 01-2891-1992) (4), kadar abu (SNI 01-
dihaluskan ditambahkan garam halus 2891-1992)(4), cemaran mikroba (Angka
5% dari berat bahan, dicampur Lempeng Total) (SNI 19-2897-1992)
secara homogen, kemudian dimasak (5),Escherichia coli(SNI 19-2897-1992)
119
Peningkatan Cita Rasa Bumbu Woku Pada Ikan Tuna-Fetty Indriaty
66,87 66,96
67
KADAR AIR (%)
66,35
66,5
65,95
66 65,68
65,5
65
A B C D E
Rata-rata kadar air dari ikan tuna pengolahan, suhu, waktu pemasakan,
woku berkisar antara 65,68-66,96%. Kadar volume bahan yang digunakan serta
air tertinggi diperoleh pada perlakuan berasal dari bahan baku itu sendiri. Kisaran
penambahan bumbu woku 30% (E) yaitu kadar air ikan tuna woku yang diperoleh
sebesar 66,96%, kadar air ikan tuna woku masih lebih rendah dari SNI (1995) yang
terendah diperoleh pada perlakuan menyatakan syarat maksimum kadar air
penambahan bumbu woku 20% (C) yaitu bakso ikan sebesar 80%, sedangkan
sebesar 65,68%. Perbedaan kandungan air produk kamaboko dengan perlakuan
dalam ikan tuna woku karena perlakuan konsentrasi berbeda tepung ubi jalar dan
penambahan bumbu woku dengan sagukadar air berkisar antara 67,39-
persentase yang berbeda. 70,31% (6).
Kadar air dari ikan tuna woku yang
dihasilkan dipengaruhi oleh proses
120
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 8 No. 2 Desember 2016 : 117-128 ISSN No.2085-580X
Kandungan air dalam bahan Hasil analisis kadar protein ikan tuna woku
makanan ikut memberikan acceptability, yang ditunjukkan pada Gambar 2 berkisar
kesegaran, dan daya tahan bahan. Air juga antara 19,5-22,36%. Kadar protein tertinggi
merupakan komponen penting dalam sebesar 22,36% diperoleh pada perlakuan
bahan makanan karena air dapat penambahan bumbu woku 25% (D) dan
mempengaruhi penampakan, tekstur, serta kadar protein terendah sebesar 19,5%
cita rasa makanan (7). diperoleh pada perlakuan penambahan
Protein bumbu woku 10% (A).
23 22,36 22,3
22 21,29
PROTEIN (%)
21 20,45
20 19,5
19
18
A B C D E
121
Peningkatan Cita Rasa Bumbu Woku Pada Ikan Tuna-Fetty Indriaty
0
A B C D E
Keterangan :A: Bumbu inti 10% dan daging ikan 90%; B: Bumbu inti 15% dan daging ikan 85%; C:
Bumbu inti 20% dan daging ikan 80%; D: Bumbu inti 25% dan daging ikan 75%; E:
Bumbu inti 30% dan daging ikan 70%
Lemak merupakan sumber tenaga (Gambar 4). Kadar abu ikan tuna woku
yang kedua setelah karbohidrat. Molekul tertinggi sebesar 2,15% diperoleh pada
lemak terdiri dari unsur karbon, hidrogen perlakuan penambahan bumbu inti 30%
dan oksigen. Fungsi dari lemak (E), kadar abu ikan tuna woku terendah
memberikan kalori, dimana setiap gram sebesar 1,32% pada perlakuan
lemak memberikan 9 kalori. Lemak juga penambahan bumbu inti 10% (A). Pada
berfungsi melarutkan vitamin A, D, E, K gambar 4 menunjukan bahwa semakin
sehingga dapat diserap oleh dinding usus tinggi persentase bumbu inti yang
halus dan memberikan asam-asam lemak ditambahkan semakin banyak kandungan
esensial. Asam lemak esensial tidak dapat bahan organik didalam produk tersebut.
dibuat oleh tubuh, harus diambil dari Kadar abu adalah sisa hasil
makanan dan berfungsi untuk melindungi pembakaran suatu bahan organik (11).
alat-alat tubuh yang halus. Rata-rata Kadar abu berhubungan dengan mineral
manusia membutuhkan 3/4-1 gram suatu bahan. Mineral suatu bahan
perkilogram berat badan. Terdapat 20-25% merupakan garam organik (garam-garam
dari kebutuhan kalori sehari diperoleh dari malat, asetat, pektat) dan garam anorganik
lemak(10). (garam fosfat, karbonat, klorida, sulfat dan
nitrat). Makanan yang berasal dari hewani
Kadar Abu
mengandung kadarabu yang tinggi(12).
Dari hasil analisis kadar abu ikan
tuna woku berkisar antara 1,32-2,15%
122
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 8 No. 2 Desember 2016 : 117-128 ISSN No.2085-580X
2,5 2,15
1,81 1,82 1,79
KADAR ABU (%) 2
1,32
1,5
0,5
0
A B C D E
Keterangan :A: Bumbu inti 10% dan daging ikan 90%; B: Bumbu inti 15% dan daging ikan
85%; C: Bumbu inti 20% dan daging ikan 80%; D: Bumbu inti 25% dan daging
ikan 75%; E: Bumbu inti 30% dan daging ikan 70%
Uji Mikrobiologi (Angka Lempeng Total yang penting karena dapat digunakan
dan Kapang) sebagai indikator sanitasi dan indikator
Kontaminasi mikroba pada produk keamanan produk pangan.
pangan dapat disebabkan oleh berbagai Hasil analisis terhadap Angka
hal, yaitu alat, wadah, ruangan, udara Lempeng Total pada ikan tuna woku
dalam lingkunganpengolahan, dan pekerja memiliki kisaran 1,5x103–3x103 koloni/g.
itu sendiri, atau kontaminasi silang dari Kisaran nilai ini masih sesuai dengan
produk jadi yang bercampur dengan bahan persyaratan SNI 01-2897-1992 yang
baku dan penanganan yang tidak baik mensyaratkan batas maksimal jumlah
3
setelah pengolahan (13). Oleh karena itu, Angka Lempeng Total ialah 5x10 koloni/g
uji mikrobiologi merupakan salah satu uji (5).
Tabel 1. Uji Mikrobiologi (Angka Lempeng Total dan Kapang)
Perlakuan
Bumbu Inti (%) ALT (Koloni/g) Kapang (koloni/g)
10 3x103 <10
15 1,5x103 <10
20 2x103 <10
25 2x103 <10
30 1,5x103 <10
pangan penting untuk mengukur tingkat
Kapang
kesegaran kualitas sanitasi pangan selama
Kapang merupakan salah satu faktor
penanganan transportasi dan
penentu kualitas suatu produk pangan.
penyimpanan. Hasil pengujian terhadap
Analisis total mikro organisme pada bahan
total kapang pada ikan tuna woku setelah
123
Peningkatan Cita Rasa Bumbu Woku Pada Ikan Tuna-Fetty Indriaty
5
4 4,13 4,13
3,76
4
PENAMPAKAN
3,12
3
0
A B C D E
124
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 8 No. 2 Desember 2016 : 117-128 ISSN No.2085-580X
oleh bahan yang terlarut dalam mulut kesukaan terhadap rasa ikan tuna
(16).Hasil organoleptik tingkat woku dapat dilihat pada Gambar 6.
5
4 4,02 4,05
3,76
4 3,12
3
RASA
0
A B C D E
Keterangan :A: Bumbu inti 10% dan daging ikan 90%; B: Bumbu inti 15% dan daging ikan 85%; C:
Bumbu inti 20% dan daging ikan 80%; D: Bumbu inti 25% dan daging ikan 75%; E:
Bumbu inti 30% dan daging ikan 70%
125
Peningkatan Cita Rasa Bumbu Woku Pada Ikan Tuna-Fetty Indriaty
5 4,16
3,97 4,02
3,72
4
3
3
WARNA
0
A B C D E
Keterangan :A: Bumbu inti 10% dan daging ikan 90%; B: Bumbu inti 15% dan daging ikan 85%; C:
Bumbu inti 20% dan daging ikan 80%; D: Bumbu inti 25% dan daging ikan 75%; E:
Bumbu inti 30% dan daging ikan 70%
126
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 8 No. 2 Desember 2016 : 117-128 ISSN No.2085-580X
4,13 (suka), rasa 4,5 (suka), dan warna [13] Fardiaz S. Praktek mikrobiologi pangan.
Lembaga Sumber Daya Informatik. IPB.
4,16 (suka). Bogor;1989.
[14] Winarno FG. Kimia pangan dan gizi.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama;1991.
DAFTAR PUSTAKA
[15] Angga. Manfaat serai untukkesehatan.
[1] Rahmadana, S. Analisa masa simpan http://harmonibersaudara.com/blog/selain-
rendang ikan tuna dalam kemasan vakum untuk-masakan-serai-bermanfaat-untuk-
selama penyimpanan pada suhu ruang dan kesehatan;2001. [22 Desember 2016].
dingin. Program Studi Ilmu dan Teknologi
[16] Wahyudi. Optimasi formulasi produk
Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas
ekstruksi snack makaroni dari tepung
Hasanuddin: Makassar;2013.
sukun (Artocapus atlis) dengan metode
[2] Melda. Ilmu pangan dasar: Bumbu dan desain campuran (mixture design). ITB.
rempah. Bandung;2012.
http://meldafakhriana.blogspot.co.id/2014/0
[17] Sitompul NP. Studi pengolahan dan lama
1/ilmu-pangan-dasar-bumbu-dan-
penyimpanan saus cabai dari bahan dasar
rempah.html; 2014. [22 Desember 2016].
cabai merah (Capsicum annuum L.) dan
[3] Walangitan, AJ. Lumingkewas cabai rawit (Cappsicum frutences L.) yang
M.Kumolontang N. Salmon M. Mamesah A, difermentasi. Fakultas Pertanian
Muis Y. Pembuatan bumbu inti masakan Universitas Hasanuddin. Makassar;2012.
minahasa. Komunikasi No. 203 Balai
[18] Winarno. Kimia pangan dan gizi. PT
Penelitian dan Pengembangan Industri:
Gramedia. Jakarta;2004.
Manado;2000.
[4] SNI 01-2891-1992. Cara uji makanan dan
minuman. Dewan Standardisasi Nasional.
Jakarta; 1992.
[5] SNI 19-2897-1992. Cara uji cemaran
mikroba. Dewan Standardisasi Nasional.
Jakarta; 1992.
[6] Suryono M, Harijono, Yunianta.
Pemanfaatan ikan tuna (yellowfin), ubi jalar
(Ipomoea batatas) dan sagu (Metroxylon
sago sp) dalam pembuatan kamaboko.
Jurnal Teknologi Pertanian.Vol 14. No 1.
Hal 9-10;2013.
[7] Winarno FG. Kimia pangan dan gizi.
Jakarta: PT Gramedia;2008.
[8] Nurwati. Formasi hard candy dengan
penambahan ekstrak buah papeda
(Sonneratia caseolaris) sebagai flavor.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
IPB. Bogor;2011.
[9] Syah D. Pengantar teknologi Pangan. PT
Penerbit IPB Press. Bogor;2012.
[10] Muchtadi RT, Sugiyono. Prinsip proses dan
teknologi pangan. Bandung: CV
Alfabeta;2014.
[11] Wahyuni R. Optimasi pengolahan
kembang gula jelly campuran kulit dan
daging buah naga super merah
(Hydrocereus constaricensis) dan
perkiraan biaya produksi. Universitas
Brawijaya;2010.
[12] Sudarmadji S, Haryono B, dan Suhardi.
Analisa bahan makanan dan pertanian.
Liberty Yogyakarta kerjasama Pusat Antar
Universitas Pangan dan Gizi Universitas
Gadjah Mada.Yogyakarta;1996.
127
Peningkatan Cita Rasa Bumbu Woku Pada Ikan Tuna-Fetty Indriaty
128