Media yang digunakan untuk uji aktivitas anti bakteri adalah Mueller Hinton
Agar (MHA). Komponen medium ditimbang untuk volume yang digunakan sesuai
dengan komposisi MHA (ekstrak daging 150 gr, casamino acid technical 8,75 gr,
amilum 0,75 gr, agar-agar 8,5 gr, air suling 500 ml) timbang 34 gram media,
tambahkan 1 liter air suling panaskan sampai mendidih untuk melarutkan media
dan disterilkan dalama utoklaf selama 15 menit pada suhu 121oC dan tekanan
0,9% hingga diperoleh kekeruhan yang sama dengan standar kekeruhan larutan
Uji daya hambat dilakukan dengan metode difusi agar menggunakan metode
difusi kertas cakram. Uji daya hambat ekstrak etanol buah mengkudu (Morinda
citrifolia L.) akan dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Uji daya hambat
piringan yang berisi agen anti mikroba, kemudian diletakkan pada media agar yang
4) Kertas cakram yang telah kering diletakkan secara teratur pada diatas
medium agar yang mengandung bakteri uji dan kemudian diberi label.
medium agar.
6) Cawan petri yang berisi bakteri uji dan ekstrak senyawa antibakteri
Keterangan:
(KHM) dan kadar bunuh minimum (KBM). Penentukan kadar hambat minimum
bunuh minimum (KBM) ditentukan berdasarkan ada tidaknya bakteri yang dapat
hidup setelah pemberian larutan uji dengan konsentrasi terendah dengan cara
Media yang digunakan untuk peremajaan bakteri uji adalah Nutrient Agar
(NA). Komponen medium ditimbang untuk volume yang digunakan sesuai dengan
15g/l), timbang 2,0 gram tambahkan air suling 100 ml. Semua bahan dilarutkan di
dalam labu Erlenmeyer dan disterilkan dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu
Bakteri uji ditumbuhkan pada medium Nutrient Agar (NA) dengan cara
menggoreskan bakteri dari biakan murni menggunakan jarum ose pada permukaan
agar. Bakteri yang sudah digoreskan pada media kemudian di inkubasi pada suhu
awal yang dilakukan adalah dengan membuat apusan bakteri uji. NaCl fisiologis,
glass. Ose yang telah digunakan di dijarkan pada api bunsen dan didinginkan.
Dengan menggunakan ose yang sama, diambil 1 koloni bakteri dari hasil
peremajaan bakteri dan ditempatkan diatas NaCl fisiologis pada object glass.
suhu ruang untuk beberapa menit. Suspensi dilewatkan diatas api bunsen untuk
Apusan bakteri yang telah dibuat diteteskan dengan zat warna I (Crystal
Violet) keatas area apusan dan dibiarkan selama 60 detik. Hasil pewarnaan gentian
Apusan bakteri kemudian ditetesi dengan pewarna iodine dan didiamkan selama
60 detik. Hasil pewarnaan dengan lugol dicuci menggunakan alkohol hingga