Anda di halaman 1dari 8

lOMoARcPSD|4562154

PLASMID DAN PERANAN PLASMID DALAM


BIOTEKNOLOGI MODERN DI BIDANG KELAUTAN
Bioteknologi Laut (Universitas Diponegoro)

StuDocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by andini saputri (andinisptr23@gmail.com)
lOMoARcPSD|4562154

BIOTEKNOLOGI LAUT
PLASMID DAN PERANAN PLASMID DALAM BIOTEKNOLOGI
MODERN DI BIDANG KELAUTAN

OLEH:

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017

Downloaded by andini saputri (andinisptr23@gmail.com)


lOMoARcPSD|4562154

I. ISI
Plasmid adalah DNA Ekstrakorosomal kecil yang berbentuk sirkuler, yang
dapat melakukan replikasi secara mandiri atau tidak bergantung pada replikasi
DNA Kromosom. Molekul DNA yang dimiliki oleh plasmid adalah molekul
DNA double stranded yang memiliki panjang basa yang sangat beragam. Plasmid
dimiliki oleh bakteri dan beberapa jenis eukariotik. Plasmid biasanya memberikan
keuntungan secara genetik karena tidak berhubungan dengan DNA kromosom
seperti adanya gen resisten terhadap antibiotik. Saat terjadi pembelahan sel, setiap
anakan mendapatkan satu kopi plasmid. Pada bakteri, plasmid juga dapat
ditransfer dari satu sel ke sel lain dengan proses konjugasi. Plasmid merupakan
molekul DNA sirkular kecil yang dapat masuk ke dalam bakteri dan bereplikasi
sendiri, terpisah dari genom inang. Kebalikan dari virus, plasmid tidak bersifat
menginfeksi, plasmid tidak merubah sel inang menjadi pabrik untuk memproduksi
plasmid. Plasmid biasanya mengkode gen yang memberikan sifat tertentu pada
bakteri, misalnya gen pengkode resistan antibiotik. Ahli rekayasa genetika
menggunakan plasmid sebagai alat untuk mentransfer gen asing ke dalam bakteri
karena sepotong DNA dengan cepat bergabung dengan DNA plasmid
(Hadinegoro, 2004).
Plasmid merupakan DNA rantai ganda yang berbentuk sirkular dan terdapat
bebas di dalam sel. Plasmid dapat bereplikasi sendiri di dalam sel inang karena
mempunyai suatu urutan DNA spesifik yang disebut ori (origin of replication/titik
awal replikasi) (Suwito dan Setyadji, 2011). Plasmid hampir selalu membawa satu
gen atau lebih yang menyebabkan ciri-ciri penting yang ditunjukkan oleh bakteri
inang, misalnya plasmid yang membawa gen resistan antibiotik. Setiap plasmid
dapat bereplikasi secara otonom dalam sel penerima tanpa tergantung pada
kromosom, karena mempunyai origin of DNA replication (ori)
tersendiri. Ori beberapa plasmid mempunyai spesifitas yang tinggi, sehingga
plasmid tersebut hanya dapat bereplikasi pada satu spesies bakteri saja (narrow
host range plasmid). Sedang kelompok plasmid yang lain mempunyai ori yang
kurang spesifik, sehingga dapat bereplikasi pada beberapa spesies bakteri (broad
host range plasmid) (Ahmad, 2014).

Downloaded by andini saputri (andinisptr23@gmail.com)


lOMoARcPSD|4562154

Sebagai elemen genetik yang bereplikasi secara otonom, plasmid dapat


digunakan sebagai vektor yang akan disisipi DNA asing. Untuk digunakan
sebagai vektor, suatu plasmid harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu :
1. Plasmid harus berukuran kecil, karena efisiensi transfer DNA asing dalam
plasmid berukuran lebih dari 15 kb akan berkurang secara bermakna.
2. Plasmid mempunyai situs pengenalan (recognition sites) enzim restriksi yang
spesifik, sebagai lokasi penyisipan DNA asing.
3. Plasmid harus merupakan vektor episomal atau vektor integratif, sehingga dapat
mengintegrasikan dirinya dan DNA asing ke salah satu kromosom sel penerima.
Pada saat ini, plasmid integratif yang efisien telah tersedia untuk berbagai
spesies, termasuk untuk jamur berfilamen seperti Aspergillus
nidulans dan Neurospora crassa
4. Plasmid dapat memiliki beberapa ori, sehingga dapat bereplikasi di beberapa
jenis sel penerima. Vektor seperti ini dinamakan shuttle cloning vector,
dimana ori pertama umumnya dikenali oleh sel E. coli, sedang ori keduanya
dikenali sel penerima yang lain. Selain itu, plasmid dapat memiliki satu broad
host range ori, sehingga plasmid tersebut dapat dikenali oleh berbagai
mikroorganisme.
5. Plasmid mempunyai satu atau lebih gen marka seleksi yang digunakan untuk
menyeleksi sel penerima yang membawa konstruksi plasmid-DNA asing.
Menurut Sabdono (2011), Peranan plasmid dalam bioteknologi modern
dibidang kelautan yaitu salah satunya sebagai agen bioremediasi pencemaran
minyak bumi diperairan. Chakraborty (1990) ilmuwan Amerika yang telah
membuat bakteri rekominan yaitu bakteri pemakan minyak bumi “superbug”.
Minyak bumi mengandung berbagai jenis hidrokarbon, namun komponen utama
senyawa hidrokarbon minyak bumi adalah Xylenes, naphthalenes, octanes dan
camphors. Strain Pseudomonas putida hanya mampu mendegredasi satu jenis dari
senyawa hidrokarbon tersebut. Gen pendegradasi senyawa tersebut berada dalam
plasmid yang berbeda yaitu plasmid XY,L, NAH, OCT, dan CAM. Superbug
diciptakan dengan cara mengintroduksi ke-4 jenis plasmid tersebut kedalam sel
tunggal Pseudomonas putida. Bakteri superbug ini kemudian mampu
mendegradasi keempat jenis substrat tersebut, dimana sebelumnya dibutuhkan 4

Downloaded by andini saputri (andinisptr23@gmail.com)


lOMoARcPSD|4562154

jenis plasmid yang berbeda. Plasmid XYL dan NAH dapat berada dalam sel
bakteri yang sama, sedangkan plasmid CAM dan OCT tidak bisa berada dalam
satu sel. Karena plasmid CAM dan OCT tidak dapat eksis secara bersama-sama
didalam sel yang sama, maka kedua plasmid tersebut terlebih dahulu dilakukan

rekombinasi.
Gambar 1. Rekayasan genetika bakteri “superbug” pedegredasi minyak bumi

Bakteri yang memiliki kemampuan mendegradasi pestisida, mengadsorpsi


logam berat dan memproduksi senyawa aktif metabolit sekunder anti pathogen
yang diisolasi dari jaringan karang dapat digunakan sebagai materi dasar didalam
merekayasa genetika dengan informasi genetik yang diketahui (tabel 1). Gen-gen
katabolik yang bertanggung jawab terhadap mekanisme degradasi dari senyawa
xenobiotics juga telah berhasil diidentifikasi, diisolasi dan diklonkan ke dalam
berbagai organisme lain seperti alga, jamur dll. Hal ini memungkinkan untuk
menciptakan superbug dari bakteri karang dengan cara merakit gen degradasi
pestisida, gen resistan logam berat dan gen anti pathogen kedalam sel tunggal
(Gambar 2).

Tabel 1. Bakteri karang indegenous untuk rekayasa

Downloaded by andini saputri (andinisptr23@gmail.com)


lOMoARcPSD|4562154

Gambar 2. Rancangan rekayasa bakteri karang “superbug”

Downloaded by andini saputri (andinisptr23@gmail.com)


lOMoARcPSD|4562154

II. PENUTUP

1. Plasmid merupakan DNA ekstrakorosomal kecil yang berbentuk sirkuler, yang


dapat melakukan replikasi secara mandiri atau tidak bergantung pada replikasi
dna kromosom. Molekul dna yang dimiliki oleh plasmid adalah molekul dna
double stranded yang memiliki panjang basa yang sangat beragam
2. Pemanfaatan plasmid dalam bioteknologi modern dibidang kelautan salah
satunya adalah agen bioremediasi pencemaran minyak bumi diperairan yaitu
bakteri Superbug yang dapat diambil dari bakteri karang dengan cara merakit
gen degradasi pestisida, gen resistan logam berat dan gen anti pathogen
kedalam sel tunggal.

Downloaded by andini saputri (andinisptr23@gmail.com)


lOMoARcPSD|4562154

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Ahyar. 2014. Bioteknologi Dasar. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Hadinegoro, Sri Rezeki S. 2004. Tailoring, Switching, And Optimizing, Of


Antibiotic Use In Childern. Jakarta: FKUI-RSCM.
Sabdono, Agus. 2011. Ekobioteknologi Strategi Untuk Konservasi Ekosistem
Karang: Rekayasa Genetika Bakteri Karang. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Suwito, widodo Dan R. Setyadji. 2011. Uji kepekaan antibiotika verotoksigenik
e. Coli (vtec) yang diisolasi dari beberapa peternakan sapi perah di jawa
barat. Yogyakarta:Balai Pengkajian Teknologi Pertanian.

Downloaded by andini saputri (andinisptr23@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai