Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENCUCIAN BATUBARA

Disusun oleh

Kelompok :7

Anggota : 1. Alnamas Yoga Saputra (121180139)


2. Dwi Yuliantoro (121180140)
3. Andriyan Dwi Saputro (121180173)

Dosen Pengampu : Ir. Danang Jaya, M.T.

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

“VETERAN”

YOGYAKARTA

2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah Teknologi Batubara yang berjudul “Pencucian
Batubara”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................................................... 1

Kata Pengantar ........................................................................................................................ 2

Daftar Isi ................................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4

1.1. Latar Belakang ................................................................................................................... 4

1.2. Tujuan ................................................................................................................................ 5

BAB II ISI ................................................................................................................................ 6

2.1. Tahap Preparasi .................................................................................................................. 7

2.2. Tahap Pra-pencucian .......................................................................................................... 7

2.3. Tahap Pencucian ................................................................................................................. 9

BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 14

3.1. Kesimpulan ........................................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pencucian batubara ialah usaha yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas


batubara, agar batubara tersebut memenuhi syarat penggunaan tertentu atau sesuai dengan
permintaan pasar. (Nukman,2009). Fasilitas pencucian ini dinamakan "coal preparation
plants" yang membersihkan batubara dari pengotor-pengotornya (Tirasonjaya, F.,2006).
Pengotor batubara dapat berupa pengotor homogen yang terjadi di alam saat pembentukan
batubara itu sendiri, yang disebut dengan Inherent Impurities, maupun pengotor yang
dihasilkan dari operasi penambangan itu sendiri, yang disebut extraneous impurities.
Batubara dari ROM (run of mine) terdiri atas dua kategori yaitu; batubara bersih
dan batubara kotor. Masing–masing kategori dilakukan pereduksian ukuran/peremukan
sedangkan batubara kotor dilanjutkan dengan proses pencucian. Sebelum didirikan pabrik
pencucian batubara maka batuabra yang di ROM di uji ketercucian batubara (washibility test
).Setelah dilakukan washibility test batubara mempunyai sifat mudah tercuci maka didirikan
pabrik pencucian batubara (coal whasing plant). Recovery pencucian sangat tergantung pada
batubara ROM yang mengandung material pengotor berupa tanah (soil), parting, dan
kapasitas peralatan pengolahan serta perawatannya. Recovery pencucian adalah berkisar lebih
90% ( R.Hutamadi dan Edie Kurnia Djunaedi,2005 ). Pada industri pertambangan beberapa
jenis metode pencucian batubara yang umum di pakai dalam diantaranya jig method,dense
medium separator method (DMS),shaking table,flotation.
Karakteristik batubara dan impurities yang utama ditinjau dari segi pencucian
secara mekanis ialah komposisi ukuran yang disebut size consist, perbedaan berat jenis dari
material yang dipisahkan, kimia permukaan, friability relatif dari batubara dan impuritiesnya
serta kekuatan dan kekerasan.Dalam proses pencucian batubara untuk memisahkan dari
mineral pengotor, dipakai berbagai jenis peralatan konsentrasi berdasarkan sifat-sifat batubara
dari mineral pengotor. Perbedaan tersebut dapat berupa sifat fisik atau mekanik dari butiran
tersebut, seperti halnya berat jenis, ukuran, warna, gaya sentripetal, gaya sentrifugal ataupun
desain peralatan itu sendiri. Untuk menentukan kesesuaian alat yang digunakan dalam

4
mencuci batubara syarat yang diperlukan adalah ukuran butir dari batubara yang akan dicuci,
spesifik gravity dan kapasitas produksi yang digunakan.Dalam coal washing plant terdapat 4
tahap yaitu preparasi,pra pencucian batubara ,pencucian batubara dan pengeringan batubara.
Dengan demikian pencucian batubara bertujuan untuk memisahkan dari material pengotornya
dalam upaya meningkatkan kualitas batubara sehingga nilai panas berrtambah dan kandungan
air serta debu berkurang. Batubara yang terlalu banyak pengotor cenderung akan menurunkan
kualitas batubara itu sendiri sehingga tidak dapat diandalkan dalam upaya penjualan ke
konsumen.

1.2 Tujuan
1) Untuk mengetahui manfaat pencucian batubara
2) Untuk mengetahui jenis-jenis metode pencucian batubara
3) Untuk mengetahui tahap pencucian batubara
4) Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pencucian batubara

5
BAB II

ISI

Pencucian ialah usaha yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas batubara, agar
batubara tersebut memenuhi syarat penggunaan tertentu. Termasuk didalamnya pembersihan
untuk mengurangi impurities anorganik. Karakteristik batubara dan impurities yang utama
ditinjau dari segi pencucian secara mekanis ialah komposisi ukuran yang disebut size consist,
perbedaan berat jenis dari material yang dipisahkan, kimia permukaan, friability relatif dari
batubara dan impuritiesnya serta kekuatan dan kekerasan. Satu cara untuk membersihkan
batubara adalah dengan cara mudah memecah batubara ke bongkahan yang lebih kecil dan
mencucinya. Dalam proses pencucian batubara untuk memisahkan dari mineral pengotor,
dipakai berbagai jenis peralatan konsentrasi berdasarkan sifat-sifat batubara dari mineral
pengotor. Perbedaan tersebut dapat berupa sifat fisik atau mekanik dari butiran tersebut,
seperti halnya berat jenis, ukuran, warna, gaya sentripetal, gaya sentrifugal ataupun desain
peralatan itu sendiri.

Pencucian batubata dilakukan karena batubara hasil penambangan bukanlah


batubara yang bersih, tetapi masih banyak mengandung material pengotor. Pengotor batubara
dapat berupa pengotor homogen yang terjadi di alam saat pembentukan batubara itu sendiri,
yang disebut dengan Inherent Impurities, maupun pengotor yang dihasilkan dari operasi
penambangan itu sendiri, yang disebut extraneous impurities.

Ada beberapa cara. Contoh sulfur, sulfur adalah zat kimia kekuningan yang ada
sedikit di batubara, pada beberapa batubara yang ditemukan di Ohio, Pennsylvania, West
Virginia dan eastern states lainnya, sulfur terdiri dari 3 sampai 10 % dari berat batu bara,
beberapa batu bara yang ditemukan di Wyoming, Montana dan negara-negara bagian sebelah
barat lainnya sulfur hanya sekitar 1/100ths (lebih kecil dari 1%) dari berat batubara. Penting
bahwa sebagian besar sulfur ini dibuang sbelum mencapai cerobong asap.

6
Satu cara untuk membersihkan batubara adalah dengan cara mudah memecah
batubara ke bongkahan yang lebih kecil dan mencucinya. Beberapa sulfur yang ada sebagai
bintik kecil di batu bara disebut sebagai "pyritic sulfur " karena ini dikombinasikan dengan
besi menjadi bentuk iron pyrite, selain itu dikenal sebagai "fool's gold” dapat dipisahkan dari
batubara. Secara khusus pada proses satu kali, bongkahan batubara dimasukkan ke dalam
tangki besar yang terisi air , batubara mengambang ke permukaan ketika kotoran sulfur
tenggelam. Fasilitas pencucian ini dinamakan "coal preparation plants" yang membersihkan
batubara dari pengotor-pengotornya.

Tidak semua sulfur bisa dibersihkan dengan cara ini, bagaimanapun sulfur pada
batubara adalah secara kimia benar-benar terikat dengan molekul karbonnya, tipe sulfur ini
disebut "organic sulfur," dan pencucian tak akan menghilangkannya. Beberapa proses telah
dicoba untuk mencampur batubara dengan bahan kimia yang membebaskan sulfur pergi dari
molekul batubara, tetapi kebanyakan proses ini sudah terbukti terlalu mahal, ilmuan masih
bekerja untuk mengurangi biaya dari prose pencucian kimia ini

2.1 Tahap Preparasi

Kegiatan pengelompokan partikel ukuran yang berbeda-beda merupakan salah


satu kegiatan penting yang dilakukan didalam pabrik pencucian (Sudarsono,2003).Tahap
preparasi atau operasi pengecilan pada pabrik pencucian perlu dilakukan dengan tujuan :
a. Menyesuikan ukuran partikel batubara yang cocok dengan oprasi peralatan pencucian.
b. Kotoran mudah terliberasi dari tubuh batubara.
c. Agar ukuran partikel batubara sesui dengan permintaan pasar.
Dalam pencucian Batubara ukuran memegang peranan penting,ada keterkaitan
antara ukuran dan metode pencucian, Proses distribusi ukuran batubuara (Coal Sizing)
mengunakan roll crusher dengan ukuran dalam satuan mm sedangakan hammermill yang
ukuran sudah dalam satuan mess.

2.2 Tahap Pra Pencucian


Tujuan dari tahap ini adalah menghilangkan material pengotor yang melekat pada
batubara dan mengurangi batubara yang berukuran -0,5 mm atau kurang 3/8 inchi.Pada tahap
ini akan memisahkan batubara (high -ash) dengan batubara (low- ash).batubara kadar abu

7
tinggi berada diatas sedangkan batubara kadar rendah berada dibawah.Skema dapat dilihat
pada (Gambar 4).

Sumber : Inspector’s Guidance Manual Coal Preparation Plants,1998


Gambar 3. Coal Sizing Circuit

8
Sumber : Inspector’s Guidance Manual Coal Preparation Plants,1998
Gambar 4. Pneumatic Cleaning Circuit

2.3. Tahap Pencucian

Tahap pencucian ini terjadi di dalam baum jig dan hydrocyclone

a. Baum Jig Batubara pretreatment yang berukuran -75 mm dialirkan ke baum jig melalui
lubang umpan (jig fedd sluice). Pada baum jig, umpan mengalami konsentrat gaya berat,
sehingga diperoleh tiga macam produk yaitu :

1. Batubara tercuci hasil konsentrasi gaya berat berukuran -75 mm + 0,5 mm diteruskan ke
dalam static screen dan double deck vibrating screen untuk dikurangi kandungan airnya,
serta dilakukan pemisahan ukuran partikelnya.Double deck vibrating screen mempunyai
lubang bukaan sebelah atas 5 mm dan lubang bukaan sebelah bawah 0,5 mm, sehingga
terjadi pemisahan ukuran batubra tercuci setelah melewati double deck vibrating screen
sebagai berikut :

a) Batubara tercuci ukuran -75 mm + 5 mm batubara tercuci ukuran -75 mm + 5 mm ini


diangkut oleh belt conveyor.

9
b) Batubara tercuci ukuran -5 mm + 0,5 mmbatubara tercuci ukuran -5 mm + 0,5 mm ini
dibawa oleh belt conveyor dan selanjutnya bersama produk kasat di bawa ke storage.

c). Batubara tercuci ukuran -0,5 mm batubara tercuci ukuran -0,5 mm ini ditampung pada
dua macam sumuran (sump). Untuk yang lolos dari descliming screen ditampung effluent
sump, sedangkan yang lolos dari sizing screen ditampung pada main sump. Batubara
yang masuk ke effluent sump, bersama-sama dengan air dipompakan ke effluent cyclone
dan yang masuk ke main sump dipompakan ke classifying cyclone untuk kemudian
diproses lebih lanjut pada unit pencucian berikutnya.

2. Produk menengah (middling) Produk menengah dari baum jig diangkut dengan elevator
A. dan ditumpahkan ke dalam bak penampung kotoran (discard bin)

3.Batuan pengotor (Discard) Batuan pengotor dari pengotor produk baum jg diangkut
dengan elevator B yang kemudian ditumpahkan ke dalam discard bin. Selanjutnya produk
menengah dan produk pengotor ini dibuang ke tempat pembuangan dengan alat angkut
truck. Skema dari Jig-Table Cleaning Circuit ditunjukkan pada (Gambar 5).

Sumber : Inspector’s Guidance Manual Coal Preparation Plants,1998


Gambar 5. Jig Table Cleaning Circuit

10
b. Hydrocyclone

Umpan (feed) dari hydrocyclone berasal dari effluent sump dan main sump. Material yang
masuk ke dalam hyrocylone tersebut akan mengalami konsentrasi gaya karena adanya gaya
sentrifugal yang terjadi di dalam cyclone, sehingga akan menghasilkan produk limpahan atas
(overflow) dan produk limpahan bawah (under flow). Limpahan bawah tersebut selanjutnya
akan menjadi umpanm pada slurry screen. Produk limpahan atas dari hydrocyclone
selanjutnya diproses pada peralatan sebagai berikut :

1. Head box

Pada head box produk limpahan atas dari cyclone tersebut terbagi lagi menjadi dua
macam produk, yaitu produk limpahan atas dari head box yang dipompakan lagi pada
lounder untuk dipakai pencucian kembali dan produk limpahan bawah yang selanjutnya
dialirkan ke thickener. Pengotor batubara yang berasal dari lumpur dan juga batubara
berbutir halus (fine coal) ikut bersama air pencucian yang dialirkan ke tempat
penampungan.( R.Hutamadi dan Edie Kurnia Djunaedi,2005).

2. Bak pengendap (thickener)

Over flow dari cyclone dialirkan ke bak penampungan (thickener). Material yang
masuk ke thickener merupakan material pengotor yang telah bercampur membentuk
lumpur, walau pada kenyataannya masih banyak produk batubara umuran 0,5 mm yang
terbawa bersama kotorannya. Didalam thickener dengan bantuan flocculant terjadi proses
pengendapan.Air yang digunakan akan diproses untuk dapat digunakan kembali batubara
akan di ditambahkan reagen sehingga batubara akan mengapung diatas cairan.air akan
dialirkan kembali kepencuian dan batubara bersih akan masuk ke mesin pengering. Skema
dari Water Clarification Circuit ditunjukkan pada (Gambar 6).

11
Sumber : Inspector’s Guidance Manual Coal Preparation Plants,1998
Gambar 6. Water Clarification Circuit

3. Tahap pengurangan kandungan air batubara

Batubara yang sudah bersih dari berbagai proses pembersihan akan dikeringkan
dengan mengunakan fluid bed dyrer.Pengoperasian pengeringan ini dibawah tekanan gas
yang diambil dari sumber panas dari ruang fulidisasi.tungku pengndali suhu bekerja disistem
control untuk mencocokan perubahan penguapan.Skema dari Water Clarification Circuit
ditunjukkan pada (Gambar 7).

12
Sumber : Inspector’s Guidance Manual Coal Preparation Plants,1998
Gambar 7. Fluid-bed Dryer

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Faktor-faktor yang perlu di kaji dalam proses pencucian batubara adalah kadar abu dari
sumberdaya batubara,study ketercucian batubara (washibility test),jenis metode pencucian
(washplant) yang digunakan,recovery pasca yield pencucian,kualitas produk hasil
pencucian,dan biaya untuk proses pencucian batubara.
2. Pengecilan ukuran partikel batubara akan mempengaruhi metode pencucian (washplant)
yang digunakan sehingga dapat mempengaruhi kualitas batubara.
3. Manfaat pencucian batubara agar batubara tersebut memiliki harga jual yang tinggi dengan
kualitas terbaik tanpa adanya zat-zat yang dapat merusak dari kualitas batubara itu sendiri.
4. Dalam pencucian batubara memiliki beberapa tahapan, yaitu tahap preparasi, tahap pra
pencucian dan tahap pencucian.
5. Terdapat beberapa jenis-jenis metode dalam pencucian batubara, yaitu jig method,dense
medium separator method (DMS),shaking table,flotation.

14
DAFTAR PUSTAKA

Nukman.,2009,”Pencucian Batuabra Asal Tanjung Enim Di Dermaga Kertapai Dengan


Mengunakan Air Bergelembung Udara:Suatu Usaha Peningkatan Mutu Batuabara”,[Jurnal]
Rekayasa Sriwijaya no.2 vol.18,juli 2009 hal 31-37

Rachmawan.R.,2012.’’Kajian Ekonomi Pencucian Batubara dalam Kaitannya dengan


Konservasi Cadangan Batubara’’.Majalah Pertamabangan edisi 4.Techical Pepers,hal 33-
37 : Perhapi

R.Hutamadi dan Edie Kurnia Djunaedi .2005.Pemantau dan Evaluasi Konservasi Sumber Daya
Mineral Daerah Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimatan Selatan.Hasil Kegiatan Subdit
Konservasi. TA.

Sudarsono,Arif S,Pengantar Preparasi dan Pencucian Batubara,ITB,Bandung.2005

15

Anda mungkin juga menyukai