0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
160 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pesan-pesan bisnis, yang mencakup pengertian dan tahapannya, pemahaman proses komposisi, penentuan tujuan dan analisis audiens, penentuan ide pokok, serta seleksi media penyampaian pesan bisnis. Tahapan perencanaan pesan-pesan bisnis meliputi menentukan tujuan, menganalisis audiens, menentukan ide utama, dan membuat outline. Proses komposisi terdiri atas
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pesan-pesan bisnis, yang mencakup pengertian dan tahapannya, pemahaman proses komposisi, penentuan tujuan dan analisis audiens, penentuan ide pokok, serta seleksi media penyampaian pesan bisnis. Tahapan perencanaan pesan-pesan bisnis meliputi menentukan tujuan, menganalisis audiens, menentukan ide utama, dan membuat outline. Proses komposisi terdiri atas
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pesan-pesan bisnis, yang mencakup pengertian dan tahapannya, pemahaman proses komposisi, penentuan tujuan dan analisis audiens, penentuan ide pokok, serta seleksi media penyampaian pesan bisnis. Tahapan perencanaan pesan-pesan bisnis meliputi menentukan tujuan, menganalisis audiens, menentukan ide utama, dan membuat outline. Proses komposisi terdiri atas
Disusun oleh: Adam Cahyadi 163 Melinda Exanti N 164 Wulandari Aprilia 165
Universitas Pembangunan Nasional
‘Veteran’ Yogyakarta Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Program Studi Akuntansi Daftar Isi Daftar Isi ………………………………………………………… 1 Pengertian&Tahapan Perencanaan Pesan-Pesan Bisnis……… 2 Pemahaman Proses Komposisi…………………………………. 3 Penentuan Tujuan,Analisis Audiens, Penentuan Ide Pokok…..4-5 Seleksi Media Penyampaian Pesan-Pesan Bisnis………………. 6 A. Pengertian Pesan-Pesan Bisnis Jadi yang dimaksud dengan penyampaian pesan pesan bisnis adalah penyampaian pesan- pesan yang dilakukan secara tertulis baik dalam bentuk surat, memo, proposal, agenda, laporan bisnis, maupun media elektronik. Berbagai media elektronik yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis antara lain faksimile, surat elektronik (email), dan situs web. B. Tahapan Perencanaan Pesan-Pesan Bisnis a. Apa Tujuan Penyampaian Pesan-Pesan Bisnis Dalam dunia korespondensi bisnis, tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis antara lain: menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain, mempengaruhi pihak lain agar sepakat dengan apa yang mereka sampaikan, dan melakukan kolaborasi dengan pihak lain demi mencapai tujuan tertentu. b. Menganalisis Audiens Dalam tahapan ini adalah bagaimana menganalisis audiens, yaitu apa, siapa, bagaimana, dan kapan sebaiknya pesan-pesan bisnis itu disampaikan. c. Menentukan Ide/Gagasan/Pesan-Pesan Bisnis Disini hal yang menjadi focus adalah apa substansi dari pesan-pesan bisnis yang ingin disampaikan kepada pihak lain, yang tentu saja sangat bervariasi tergantung pada maksud dan tujuan dari penyampaian pesan-pesan bisnis tersebut. d. Membuat Outline Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis Pembuatan sebuah outline pada dasarnya mencakup tentang poin penting apa yang ingin disampaikan kepada pihak lain serta bagaimana tata urutan yang logis dan sistematis. C. Pemahaman Proses Komposisi Secara umum, penyusunan pesan-pesan bisnis tertulis meliputi tiga tahapan penting, yaitu: 1. Perencanaan Menyusun Draf Perencanaan merupakan fase pertama yang perlu diperhatikan dalam penyampaian pesan-pesan bisnis tertulis, atau dalam bahasa sederhana, perencanaan merupakan penyusunan sebuah draft yang masih memerlukan perbaikan lagi. Dalam fase perencanaan (planning phase), perlu diperhatikan berbagai hal penting yang mendasar, seperti maksud/tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis, siapa penerima pesan, apa ide pokok (main idea) yang akan disampaikan (substansi pesan), dan bagaimana cara atau media apa yang akan digunakan dalam penyampaian pesan-pesan bisnis tersebut. 2. Organisasi dan Komposisi Setelah tahapan perencanaan, tahap berikutnya adalah mengorganisasi dan mengelompokan ide-ide atau gagasan dari pesan-pesan bisnis tersebut menjadi sebuah kesatuan ide atau gagasan. Selanjutnya, ide-ide pesan-pesan bisnis tersebut disusun menjadi sebuah pesan bisnis yang mencakup rangkaian kata, kalimat, paragraf, dan pemilihan ilustrasi yang diperlukan untuk mendukung penyampaian ide-ide pokok tersebut. Organisasi dan komposisi pesan-pesan bisnis erat kaitannya dengan penyusunan atau pengaturan kata-kata, kalimat, dan paragraf. Oleh karenanya, perlu diperhatikan bagaimana memilih dan menggunakan kata-kata, kalimat, dan paragraf yang sederhana, mudah dipahami dan dimengerti oleh penerima pesan. 3. Edit dan Revisi Setelah ide-ide dituangkan dalam kata-kata, kalimat, dan paragraf atau alenia, perhatikan apakah kata-kata, kalimat , dan paragraf tersebut telah diekspresikan dengan baik dan benar. Maksud dan isi pesan-pesan bisnis tersebut perlu ditelaah ulang dengan memperhatikan kembali substansi pesan yang ingin disampaikan, penggunaan gaya bahasa struktur kalimat yang digunakan, penghilangan hal-hal yang tidak perlu atau tidak relevan, serta bagaimana agar pesan-pesan bisnis tersebut dapat dipahami penerima pesan. 4. Membaca Ulang Setelah melakukan pengecekan (edit) dan perbaikan (revisi) seperlunya, tahapan berikutnya yang tak boleh diabaikan adalah melakukan proofread yaitu membaca ulang secara menyeluruh. Tujuannya adalah untuk meyakinkan kembali bahwa apa yang akan disampaikan secara tertulis tersebut benar-benar terhindar dari berbagai kesalahan atau kekeliruan, baik yang berkaitan dengan penulisan tanda baca, kata, kalimat, gaya bahasa yang digunakan, maupun substansi pesan-pesan bisnis yang ingin disampaikan. D. Penentuan Tujuan Tujuan Komunikasi Bisnis Memberi informasi (informing) Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh, seorang pemimpin suatu perusahaan membutuhkan bebebrapa pegawai baru yang akan di tempatkan sebagai staf adminitrasi di kantor- kantor cabang yang ada. Membujuk atau persuasi (persuading) Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah memberikan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan bener. Hal ini sering dilakukan, terutama yang berkaitan dengan negosiasi antara seseorang dengan orang lain dalam bisnis. Melakukan kerjasama atau kolaborasi (kolaborating) Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Malalui jalinan komunikasi bisnis tersebut seseorang dapat dengan mudah melakukan kerjasama bisnis, baik dengan perusahaan domestik maupun perusahaan asing. E. Analisis Audiens a. Mengembangkan Profil Audiens Dalam kaitannya dengan korespondensi bisnis, profil audiens dapat dilihat dari siapa audiensnya, bagaimana reaksi audiens, bagaimana tingkat pemahaman. Dalam kaitannya dengan penyampaian pesan-pesan bisnis secara tertulis kepada para audiens yang sangat beragam, pengirim pesan harus memiliki kemampuan dalam melakukan analisi audiens. b. Memenuhi Kebutuhan Akan Informasi Audiens Ada lima tahap penting yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan audiens, yaitu: 1. Temukan Apa yang Diinginkan oleh Audiens Untuk mengetahui harapan dan keinginan audiens, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui survey. Kecepatan dan ketepatan dalam merespon keinginan serta harapan audiens merupakan bagian dari upaya memberikan kepuasan kepada audiens. 2. Berikan Semua Informasi yang Diperlukan Usahakan semua informasi penting yang diminta audiens tidak ada yang terlewatkan. Lakukan check-recheck terlebih dahulu sebelum pesan-pesan bisnis diberikan demi menghindari terjadinya kesalahan. 3. Pastikan bahwa Informasinya Akurat Informasi yang diberikan kepada audiens hendaklah informasi yang benar-benar akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pemberian informasi akurat akan menumbuhkan kepercayaan yang positif kepada pihak lain. 4. Tekankan Ide-Ide yang Paling Menarik bagi Audiens Cobalah untuk menentukan poin penting yang sangat menarik bagi para audiens. Selanjutnya, berikan perhatian khusus kepada poin penting tersebut. c. Memenuhi Kebutuhan Motivasional Audiens B e b e r a p a j e n i s p e s a n b e r t u j u a n m e m o t i v a s i audience untuk mau mengubah prilaku mereka. Tetapi,pemberian motivasi ini seringkali mengalami hambatan/kendala. Hal ini disebabkan oleh adanya kecenderungan dari audience untuk tidak mau mengubah sesuatu yang adadengan hal yang lebih baru. Untuk mengatasi kendala-kendal a t ersebut perl u m el akukan pend e kat an den gan memberikan a r g u m e n t a s i ya n g b e r s i f a t r a s i o n a l d a n pendekatan emosi audience. F. Penentuan Ide Pokok P e n e n t u a n i d e p o k o k d e n g a n m e m b e r i k a n keleluasaan pikiran untuk mencari berbagai kemungkinan,menguji berbagai alternatif dengan mempertimbangkantujuan, audiens dan fakta yang ada. Ada beberapa teknikyang digunakan dalam pendekatan ini antara lain adalahstoryteller’s tour, random list, CFR (conclusions, findings,r e c o m m e n d a t i o n s ) w o r k s h e e t , j o u r n a l i s t i c a p p r o a c h , question and answer chain. a. Storyteller’s tour Hi dupkan t ape recorder dan t el aah pesan pesan yang disampaikan. Fokuskan pada alasan berkomunikasi, poin utama, rasionalitas dan implikasi bagi sipenerima. b. Random list Menuli s segal a sesuat u yang ada dal am pi ki ran diatas kertas kosong. Selanjutnya pelajari hubungan antara ide-ide tersebut. c. C F R ( C o n c l u s i o n s , f i n d i n g s , r e c o m m e n d a t i o n s ) Worksheet .J ika subj ek yan g dibahas m encekup pem ecahan m a s a l a h , gunakanlah suatu worksheet yang akan membantu menjelaskan h u b u n g a n a n t a r a t e m u a n (findings), kesimpulan (conclusions) dan rekomendasi(recommendation) yang akan di berikan. d. Journalistic Approach Pendekatan jurnalistik memberikan poin yang baik sebagai langkah awal menentukan ide pokok. e. Question And Answer Chain Barangkali pendekatan yang terbaik adalah melihatdari sisi perspektif audience. G. Seleksi Media Penyampaian Pesan-Pesan Bisnis Saluran komunikasi lisan Komunikasi lisan merupakan saluran yang palinhg banyak di gunakan dalam bisnis, komunikasi itu antara lain, percakapan antara dua orang secara langsung (tatap muka), melalui telpon, wawancara, pidato, seminar, pelatihan, dan presentasi bisnis. Saluran itu di sukai karna sederhana, spontan, nyaman, praktis, ekonomis dan memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam memberikan umpan balik (feed back). Saluran komunikasi tertulis Pesan-pesan tertulis dalam bisnis di buat dalam berbagai bentuk, misalnya surat, memo, proposal, dan laporan. Pilihan kata dalam pesan tertulis duilakukan dengan hati- hati untuk mempertahankan nada sopan dan bersahabat, kekurangannya adalah umpan balik secara langsung yang tidak bias di peroleh dengan waktu cepat. Komunikasi Lisan : 1. Anda menginginkan umpan balik segera dari audiens. 2. Pesan anda relative sederhana dan mudah di mengerti . 3. Anda tidak memerlukan catatan permanan. 4. Anda dapat mengumpulkan audiens lebih mudah atau ekonomis. 5. Anda menginginkan interaksi dalam memecahkan masalah. Komunikasi Tertulis : 1. Anda tidak memerlukan unpan balik segera. 2. Pesan anda sangat rinci, komplek, dan memerlukan perencanaan yang hati- hati. 3. Anda memerlukan catatan permanen. 4. Anda ingin mencapai audiens yang luas. 5. Anda ingin mengurangi distorsi penyampaian pesan. Media pada saluran lisan : 1. Percakapan tatap muka (pidato, rapat, seminar, konferensi). 2. Telepon, voice mail. 3. Radio, televisi, Computer. 4. Pita audio dan video. 5. Teleconference. 6. Video conference. Media pada saluran tertulis : 1. Surat, memo, laporan, proposal 2. Elektronik mail / email. 3. Telepon (sms). 4. Computer. 5. Faks. 6. Telegram. 7. Pos biasa dan khusus.
Pendekatan sederhana untuk komunikasi profesional: Panduan praktis untuk komunikasi profesional dan strategi komunikasi bisnis tertulis dan interpersonal terbaik
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar