Anda di halaman 1dari 17

MODUL PEMBUATAN HAND SANITIZER

DARI EKSTRAK BAWANG MERAH DAN JERUK


LEMON
(KKN UNDIP Tim 1 Periode 2020)

Krisna Mahendra
Program Studi Teknik Kimia

DESA JONTRO KECAMATAN WEDARIJAKSA


A. Pengertian Hand Sanitizer
Hand Sanitizer merupakan pembersih
tangan yang memiliki kemampuan
antibakteri dalam menghambat hingga
membunuh bakteri. Mikroba yang
terdapat pada tangan biasanya berupa
bakteri kapang, khamir, dan virus. Setiap
orang memiliki rata – rata 150 bakteri atau
kuman di telapak tangannya. Jenis kuman
penyakit dalam jumlah besar yang
terdapat di tangan adalah Helobacter
pylori yang dapat menyebabkan maag,
Escherichia coli yang dapat menyebabkan
diare, Salmonella sp. Yang dapat
menyebabkan tipus dan diare. Terdapat
dua hand sanitizer yaitu hand sanitizer gel
(berupa cairan kental) dan hand sanitizer
spray (berupa cairan encer).
(Contoh produk hand sanitizer)

B. Manfaat Hand Sanitizer


Adapun kelebihan hand sanitizer dapat
membunuh kuman dalam waktu relatif
cepat, karena mengandung senyawa
alkohol (etanol, propanol, isopropanol)
dengan konsentrasi kurang lebih 60%
sampai 80% dan golongan fenol
(klorheksidin, triklosan). Senyawa yang
terkandung dalam hand sanitizer memiliki
mekanisme kerja dengan cara
mendenaturasi dan mengkoagulasi protein
sel kuman (menghambat transfer asupan
nutrisi bakteri). Alkohol sebagai
disinfektan hanya mempunyai aktivitas
bakterisida saja, tetapi tidak terhadap virus
dan jamur. Selain sebagai disinfektan,
alcohol dalam Hand sanitizer dapat
membantu melarutkan triklosan.
Golongan fenol yang digunakan dalam
hand sanitizer pada umumnya berupa
triklosan dengan kadar 0,05% sampai
dengan 2%.
Triklosan dapat memperlambat
pertumbuhan bakteri juga bersifat anti
jamur dan anti virus serta bersifat kurang
korosif. Apabila antiseptic atau
handsanitizer digunakan berlebihan dan
terus menerus dapat berbahaya dan
mengakibatkan iritasi hingga
menimbulkan rasa terbakar pada kulit.
Karena mengingat bahan dasar antiseptic
tersebut berupa alkohol dan triklosan yang
merupakan bahan kimia. Salah satu upaya
untuk mengurangi pemakaian bahan kimia
berupa alkohol dan triklosan yang
terkandung dalam produk antiseptic
handsanitizer, maka dilakukan inovasi
produk antiseptic handsanitizer dengan
menggunakan ekstrak tanaman yang ada
di alam yang mengandung sifat
antibakteri, misalnya daun mangga, daun
serai, batang pisang dan lain-lain.

C. Potensi dan Kandungan Senyawa


Kimia Pada Bawang Merah
(Bawang merah (Allium cepa L.
var. Aggregatum))
Bawang merah merupakan bunga
majemuk berbentuk tandan yang
bertangkai dengan 50-200 kuntum bunga.
Bakal buah terbentuk dari 3 daun buah
yang disebut carpel, yang membentuk tiga
buah ruang dan dalam tiap ruang tersebut
terdapat 2 calon biji. Buah berbentuk bulat
dengan ujung tumpul. Bentuk biji agak
pipih. Biji bawang merah dapat digunakan
sebagai bahan perbanyakan tanaman
secara generatif. Kandungan senyawa
kimia pada bawang merah diantaranya :
- Karbohidrat dan zat gula, yang
berfungsi sebagai sumber energi utama
di dalam tubuh agar lebih kuat dan tidak
mudah lapar.
- Protein, berfungsi untuk membantu
memperlancar metabolisme sel dan
regenerasi sel, sehingga seluruh system
jaringan dalam tubuh bekerja sebagai
mana mestinya.
- Vitamin B6, berfungsi untuk menjaga
kesehatan beberapa sistem di dalam
tubuh diantaranya adalah kulit, darah,
maupun syaraf.
- Vitamin C, berfungsi untuk
memperkuat system kekebalan tubuh.
- Kalsium, berfungsi untuk menjaga
kesehatan gigi dan tulang agar lebih
kuat.
- Zat besi, berfungsi untuk memperlancar
pengangkutan oksigen keseluruh
jaringan darah di dalam tubuh.
Magnesium, berfungsi untuk
membentuk protein dan DNA.
- Kalium, berfungsi untuk memperkuat
system kinerja jantung.
- Flavonoid, berfungsi sebagai
antioksidan tambahan dimana bias
menangkal racun atau radikal bebas
berbahaya yang masuk kedalam tubuh.
- Folat, untuk menormalkan kinerja saraf.
- Kromium, sebagai pembakar lemak.

Selain itu bawang merah juga


mengandung zat pengatur tubuh alami
berupa hormone auxin dan giberelin.
Bawang merah dikelompokan kedalam
tanaman obat karena memiliki kandungan
efek antiseptik dan senyawa alliin sebagai
bakterisida. Kandungan senyawa
quercetin flavonoid pada bawang merah
bermanfaat untuk meningkatkan vitamin
C dan sebagai anti oksidan, membantu
mengobati alergi, infeksi dan peradangan
tertentu, serta memperbaiki sel yang rusak
akibat radikal bebas.

D. Potensi dan Kandungan Senyawa


Kimia Pada Jeruk Lemon

(Lemon (Citrus x limon))


Buah lemon mengandung asam-asam
yang berperan pada pembentukan rasa
asam buah. Buah lemon merupakan salah
satu sumber vitamin C dan antioksi dan
yang berkhasiat bagi kesehatan manusia,
serta sering dipakai sebagai bahan untuk
penambah rasa masakan serta
menghilangkan bau amis. Jeruk lemon
mempunyai komposisi utama gula dan
asam sitrat. Kandungan jeruk lemon
antara lain flavonoid (flavones), limonene,
tannin, vitamin (C, A, B1, dan P), dan
mineral (kalium, magnesium) (Budiana,
2013). Di dalam buah lemon dikenal
sebagai sumber vitamin C, tetapi
sebenarnya buah ini juga mengandung zat
gizi esensial lainnya, meliputi karbohidrat
(zat gula dan serat makanan), potasium,
folat, kalsium, thiamin, niacin, vitamin
B6, fosfor, magnesium, tembaga,
riboflavin, asam pantotenat, dan senyawa
fitokimia. Karbohidrat dalam jeruk
merupakan karbohidrat sederhana, yaitu
fruktosa, glukosa, dan sukrosa.
Karbohidrat kompleksnya berupa
polisakarida non-pati (secara umum
dikenal sebagai serat makanan) yang baik
untuk kesehatan. Menurut USDA, satu
buah jeruk lemon mentah yang belum
dikupas (sekitar 58 gram) mengandung 17
kalori, 0.6 gram protein, 0.2 gram lemak
dan 5.4 gram karbohidrat (termasuk gula
dan serat). Buah jeruk lemon juga
mengandung banyak vitamin C, thiamin,
riboflavin, vitamin B-6, asam pantotenat,
kalsium, zatbesi, magnesium, fosfor, dan
kalium

E. Manfaat Jeruk Lemon


1. Menurunkan Risiko Terkena Stroke
dan SeranganJantung
Menurut American Heart Association,
manfaat jeruk lemon bila dikonsumsi
dalam jumlah yang cukup banyak dan
rutin ialah dapat menurunkan risiko
seorang perempuan untuk terkena
stroke otak. Data penelitian mereka
mengatakan bahwa kelompok
perempuan yang mengkonsumsi lemon
ternyata memiliki risiko 19% lebih
rendah terkena stroke dibandingkan
kelompok yang tidak mengkonsumsi
lemon. Jeruk lemon juga menurunkan
risiko terjadinya serangan jantung
karena manfaatnya yang dapat
melindungi pembuluh darah dari
penimbunan kolesterol.
2. Mencegah Penyakit Kanker
Penyakit kanker adalah salah satu jenis
penyakit yang berbahaya dan
mematikan. Salah satu penyebab
terjadinya kanker di dalam tubuh
adalah karena adanya radikal bebas
yang berlebihan dan mengacaukan
sistem tubuh. Buah jeruk lemon
memiliki banyak antioksidan (vitamin
C) yang dapat bekerja menangkal dan
menetralisir radikal bebas tersebut
sehingga melindungi tubuh dari
terjadinya penyakit kanker.
3. Menjaga Kesehatan Kulit
Kolagen yang merupakan salah satu
zat penyusun kulit manusia
dipengaruhi oleh kadar vitamin C
dalam tubuh. Pembentukan kolagen
akan semakin baik dan optimal bila
vitamin C yang di dalam tubuh dalam
jumlah yang memadai. Manfaat jeruk
lemon yang tinggi vitamin C akan
memelihara kesehatan kulit,
mengurangi kerutan kulit dan
meningkatkan kualitas kulit.
4. Membantu Menstabilkan pH Tubuh
Keseimbangan asam dan basa tubuh
merupakan hal yang penting bagi
kesehatan. Penelitian menyatakan
bahwa pH tubuh yang cenderung asam
tidak baikuntuk metabolism tubuh.
Salah satu manfaat jeruk lemon yang
lain ialah dapat menetralisir asam
berlebih dalam tubuh.

F. Prinsip Kerja Senyawa Flavonoid


Sebagai Antibakteri
Mekanisme kerja flavonoid sebagai
antibakteri adalah membentuk senyawa
kompleks dengan protein ekstraseluler dan
terlarut sehingga dapat merusak membran
sel bakteri. Flavonoid dapat merusak
membran seldengan cara menghambat
sintesis makro molekul. Flavonoid juga
dapat mendepolarisasi membrane sel dan
menghambat sintesis DNA, RNA maupun
protein.

(Struktur Senyawa Flavonoid)

G. Alat dan Bahan yang Digunakan


Alat
1. Botol Spray
2. Saringan
3. Baskom
4. Kompor
5. Blender/parutan
Bahan
1. Jeruk lemon
2. Bawang merah
3. Alkohol 70%
4. Essensial oil/Biang Parfum

H. Langkah Pembuatan Hand Sanitizer


1. Kupas 5 bawang merah atau sekitar 20
gram bawang merah, lalu blender
hingga halus.
2. Kemudian tambahkan sedikit air, lalu
peras atau saring bawang merah
tersebut diatas wadah atau baskom
sampai terpisah antara ampas dan
sarinya.
3. Encerkan sari bawang merah kedalam
400 ml air.
4. Panaskan larutan bawang merah
tersebut dengan kompor kurang lebih
pada suhu 60ᵒC selama 3-5 menit,
diamkan hingga dingin.
5. Tambahkan dan saring perasan jeruk
lemon sebanyak 1 buah kedalam
larutan bawang merah, lalu aduk
hingga homogen.
6. Ambil sekitar 50 ml larutan bawang
merah, lalu tambahkan ½ sendok
makan alkohol 70% atau 2 ml dan
setengah sendok the atau 1 ml
essensial oil, aduk hingga homogeny
atau tercampur rata.
7. Masukkan campuran larutan tersebut
kedalam botol spray.
8. Hand sanitizer siap digunakan.

Anda mungkin juga menyukai