A. Pengertian Hand Sanitizer Hand Sanitizer merupakan pembersih tangan yang memiliki kemampuan antibakteri dalam menghambat hingga membunuh bakteri. Mikroba yang terdapat pada tangan biasanya berupa bakteri kapang, khamir, dan virus. Setiap orang memiliki rata – rata 150 bakteri atau kuman di telapak tangannya. Jenis kuman penyakit dalam jumlah besar yang terdapat di tangan adalah Helobacter pylori yang dapat menyebabkan maag, Escherichia coli yang dapat menyebabkan diare, Salmonella sp. Yang dapat menyebabkan tipus dan diare. Terdapat dua hand sanitizer yaitu hand sanitizer gel (berupa cairan kental) dan hand sanitizer spray (berupa cairan encer). (Contoh produk hand sanitizer)
B. Manfaat Hand Sanitizer
Adapun kelebihan hand sanitizer dapat membunuh kuman dalam waktu relatif cepat, karena mengandung senyawa alkohol (etanol, propanol, isopropanol) dengan konsentrasi kurang lebih 60% sampai 80% dan golongan fenol (klorheksidin, triklosan). Senyawa yang terkandung dalam hand sanitizer memiliki mekanisme kerja dengan cara mendenaturasi dan mengkoagulasi protein sel kuman (menghambat transfer asupan nutrisi bakteri). Alkohol sebagai disinfektan hanya mempunyai aktivitas bakterisida saja, tetapi tidak terhadap virus dan jamur. Selain sebagai disinfektan, alcohol dalam Hand sanitizer dapat membantu melarutkan triklosan. Golongan fenol yang digunakan dalam hand sanitizer pada umumnya berupa triklosan dengan kadar 0,05% sampai dengan 2%. Triklosan dapat memperlambat pertumbuhan bakteri juga bersifat anti jamur dan anti virus serta bersifat kurang korosif. Apabila antiseptic atau handsanitizer digunakan berlebihan dan terus menerus dapat berbahaya dan mengakibatkan iritasi hingga menimbulkan rasa terbakar pada kulit. Karena mengingat bahan dasar antiseptic tersebut berupa alkohol dan triklosan yang merupakan bahan kimia. Salah satu upaya untuk mengurangi pemakaian bahan kimia berupa alkohol dan triklosan yang terkandung dalam produk antiseptic handsanitizer, maka dilakukan inovasi produk antiseptic handsanitizer dengan menggunakan ekstrak tanaman yang ada di alam yang mengandung sifat antibakteri, misalnya daun mangga, daun serai, batang pisang dan lain-lain.
C. Potensi dan Kandungan Senyawa
Kimia Pada Bawang Merah (Bawang merah (Allium cepa L. var. Aggregatum)) Bawang merah merupakan bunga majemuk berbentuk tandan yang bertangkai dengan 50-200 kuntum bunga. Bakal buah terbentuk dari 3 daun buah yang disebut carpel, yang membentuk tiga buah ruang dan dalam tiap ruang tersebut terdapat 2 calon biji. Buah berbentuk bulat dengan ujung tumpul. Bentuk biji agak pipih. Biji bawang merah dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman secara generatif. Kandungan senyawa kimia pada bawang merah diantaranya : - Karbohidrat dan zat gula, yang berfungsi sebagai sumber energi utama di dalam tubuh agar lebih kuat dan tidak mudah lapar. - Protein, berfungsi untuk membantu memperlancar metabolisme sel dan regenerasi sel, sehingga seluruh system jaringan dalam tubuh bekerja sebagai mana mestinya. - Vitamin B6, berfungsi untuk menjaga kesehatan beberapa sistem di dalam tubuh diantaranya adalah kulit, darah, maupun syaraf. - Vitamin C, berfungsi untuk memperkuat system kekebalan tubuh. - Kalsium, berfungsi untuk menjaga kesehatan gigi dan tulang agar lebih kuat. - Zat besi, berfungsi untuk memperlancar pengangkutan oksigen keseluruh jaringan darah di dalam tubuh. Magnesium, berfungsi untuk membentuk protein dan DNA. - Kalium, berfungsi untuk memperkuat system kinerja jantung. - Flavonoid, berfungsi sebagai antioksidan tambahan dimana bias menangkal racun atau radikal bebas berbahaya yang masuk kedalam tubuh. - Folat, untuk menormalkan kinerja saraf. - Kromium, sebagai pembakar lemak.
Selain itu bawang merah juga
mengandung zat pengatur tubuh alami berupa hormone auxin dan giberelin. Bawang merah dikelompokan kedalam tanaman obat karena memiliki kandungan efek antiseptik dan senyawa alliin sebagai bakterisida. Kandungan senyawa quercetin flavonoid pada bawang merah bermanfaat untuk meningkatkan vitamin C dan sebagai anti oksidan, membantu mengobati alergi, infeksi dan peradangan tertentu, serta memperbaiki sel yang rusak akibat radikal bebas.
D. Potensi dan Kandungan Senyawa
Kimia Pada Jeruk Lemon
(Lemon (Citrus x limon))
Buah lemon mengandung asam-asam yang berperan pada pembentukan rasa asam buah. Buah lemon merupakan salah satu sumber vitamin C dan antioksi dan yang berkhasiat bagi kesehatan manusia, serta sering dipakai sebagai bahan untuk penambah rasa masakan serta menghilangkan bau amis. Jeruk lemon mempunyai komposisi utama gula dan asam sitrat. Kandungan jeruk lemon antara lain flavonoid (flavones), limonene, tannin, vitamin (C, A, B1, dan P), dan mineral (kalium, magnesium) (Budiana, 2013). Di dalam buah lemon dikenal sebagai sumber vitamin C, tetapi sebenarnya buah ini juga mengandung zat gizi esensial lainnya, meliputi karbohidrat (zat gula dan serat makanan), potasium, folat, kalsium, thiamin, niacin, vitamin B6, fosfor, magnesium, tembaga, riboflavin, asam pantotenat, dan senyawa fitokimia. Karbohidrat dalam jeruk merupakan karbohidrat sederhana, yaitu fruktosa, glukosa, dan sukrosa. Karbohidrat kompleksnya berupa polisakarida non-pati (secara umum dikenal sebagai serat makanan) yang baik untuk kesehatan. Menurut USDA, satu buah jeruk lemon mentah yang belum dikupas (sekitar 58 gram) mengandung 17 kalori, 0.6 gram protein, 0.2 gram lemak dan 5.4 gram karbohidrat (termasuk gula dan serat). Buah jeruk lemon juga mengandung banyak vitamin C, thiamin, riboflavin, vitamin B-6, asam pantotenat, kalsium, zatbesi, magnesium, fosfor, dan kalium
E. Manfaat Jeruk Lemon
1. Menurunkan Risiko Terkena Stroke dan SeranganJantung Menurut American Heart Association, manfaat jeruk lemon bila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup banyak dan rutin ialah dapat menurunkan risiko seorang perempuan untuk terkena stroke otak. Data penelitian mereka mengatakan bahwa kelompok perempuan yang mengkonsumsi lemon ternyata memiliki risiko 19% lebih rendah terkena stroke dibandingkan kelompok yang tidak mengkonsumsi lemon. Jeruk lemon juga menurunkan risiko terjadinya serangan jantung karena manfaatnya yang dapat melindungi pembuluh darah dari penimbunan kolesterol. 2. Mencegah Penyakit Kanker Penyakit kanker adalah salah satu jenis penyakit yang berbahaya dan mematikan. Salah satu penyebab terjadinya kanker di dalam tubuh adalah karena adanya radikal bebas yang berlebihan dan mengacaukan sistem tubuh. Buah jeruk lemon memiliki banyak antioksidan (vitamin C) yang dapat bekerja menangkal dan menetralisir radikal bebas tersebut sehingga melindungi tubuh dari terjadinya penyakit kanker. 3. Menjaga Kesehatan Kulit Kolagen yang merupakan salah satu zat penyusun kulit manusia dipengaruhi oleh kadar vitamin C dalam tubuh. Pembentukan kolagen akan semakin baik dan optimal bila vitamin C yang di dalam tubuh dalam jumlah yang memadai. Manfaat jeruk lemon yang tinggi vitamin C akan memelihara kesehatan kulit, mengurangi kerutan kulit dan meningkatkan kualitas kulit. 4. Membantu Menstabilkan pH Tubuh Keseimbangan asam dan basa tubuh merupakan hal yang penting bagi kesehatan. Penelitian menyatakan bahwa pH tubuh yang cenderung asam tidak baikuntuk metabolism tubuh. Salah satu manfaat jeruk lemon yang lain ialah dapat menetralisir asam berlebih dalam tubuh.
F. Prinsip Kerja Senyawa Flavonoid
Sebagai Antibakteri Mekanisme kerja flavonoid sebagai antibakteri adalah membentuk senyawa kompleks dengan protein ekstraseluler dan terlarut sehingga dapat merusak membran sel bakteri. Flavonoid dapat merusak membran seldengan cara menghambat sintesis makro molekul. Flavonoid juga dapat mendepolarisasi membrane sel dan menghambat sintesis DNA, RNA maupun protein.
(Struktur Senyawa Flavonoid)
G. Alat dan Bahan yang Digunakan
Alat 1. Botol Spray 2. Saringan 3. Baskom 4. Kompor 5. Blender/parutan Bahan 1. Jeruk lemon 2. Bawang merah 3. Alkohol 70% 4. Essensial oil/Biang Parfum
H. Langkah Pembuatan Hand Sanitizer
1. Kupas 5 bawang merah atau sekitar 20 gram bawang merah, lalu blender hingga halus. 2. Kemudian tambahkan sedikit air, lalu peras atau saring bawang merah tersebut diatas wadah atau baskom sampai terpisah antara ampas dan sarinya. 3. Encerkan sari bawang merah kedalam 400 ml air. 4. Panaskan larutan bawang merah tersebut dengan kompor kurang lebih pada suhu 60ᵒC selama 3-5 menit, diamkan hingga dingin. 5. Tambahkan dan saring perasan jeruk lemon sebanyak 1 buah kedalam larutan bawang merah, lalu aduk hingga homogen. 6. Ambil sekitar 50 ml larutan bawang merah, lalu tambahkan ½ sendok makan alkohol 70% atau 2 ml dan setengah sendok the atau 1 ml essensial oil, aduk hingga homogeny atau tercampur rata. 7. Masukkan campuran larutan tersebut kedalam botol spray. 8. Hand sanitizer siap digunakan.