Anda di halaman 1dari 2

2.

1 Pengertian dan Rukun Qiyas


Qiyas merupakan dasar atau sumber hukum islam yang keempat setelah
Al-Qur’an, sunnah, dan ijma’. Qiyas dalam bahasa Arab berasal dari kata
“qasa, yaqisu, qaisan” artinya mengukur, menyamakan dan ukuran. Qiyas
adalah memutuskan suatu hukum dengan membandingkan masalah lain
yang serupa, dimana ada kesamaan diantara keduanya. Qiyas adalah
sesuatu yang dititipkan Allah kepada akal dan nalar. Seperti menyamakan
si A dengan si B, karena kedua orang itu mempunyai tingggi yang sama,
bentuk tubuh yang sama, wajah yang sama dan sebagainya. Qiyas juga
berarti mengukur, seperti mengukur tanah dengan meter atau alat pengukur
yang lain. Demikian pula membandingkan sesuatu dengan yang lain
dengan mencari persamaan- persamaan, misalnya saya mengukur baju
dengan hasta.
Secara istilah Menurut ulama ushul qiyas berarti menerangkan hukum
sesuatu yang tidak ada nashnya dalam Al-Qur’an dan Hadist dengan cara
membandingkannya kepada suatu kejadian yang lain yang telah ditetapkan
hukumnya berdasarkan nash.

Allah SWT. berfirman dalam Al-Qur’an:


َ‫قد أ قَرسل دناَ رسل قَناَ باَل دبيناَت وأ ق‬
َ‫م ال دك تقَتاَ ق‬
‫ب‬ ‫ه‬َ‫ق‬
‫قَ س س‬ ‫ع‬‫م‬ َ‫نا‬
َ‫ق‬ ‫د‬ ‫ل‬ ‫ز‬
َ‫ق‬ ‫د‬ ‫ن‬ َ‫ل قَ قَ د د قَ قَ س س قَ ت قَ ي قَ ت ق‬
...‫ط‬ ‫س ت‬ ‫ق د‬ ‫س تباَل د ت‬
‫م النناَ س‬َ‫قوُ ق‬
‫ن ل تي قَ س‬ ‫قَوال د ت‬
َ‫ميقَزا ق‬
“Sungguh, Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti
yang nyata dan Kami turunkan bersama mereka kitab dan neraca
(keadilan).” (QS. Al-Hadid: 25)

2.2 Rukun Qiyas

Rukun qiyas terdiri empat rukun yaitu :


•Ashal (al-ashl), yang berarti pokok, yaitu sesuatu peristiwa yang belum
ditetapkan hukumnya berdasar nash. Ashal (al-ashl) di sebut juga maqis
‘alaih ( yang menjadi ukuran), atau musyabbah bih ( tempat
menyerupakan), atau mahmul ‘alaih (tempat membandingkan);
• Fara’ (al-far) yang berarti cabang, yaitu suatu peristiwa yang belum
ditetapkan hukumnya karena tidak ada nash yang dapat dijadikan sebagai
dasar. Fara’ disebut juga maqis (yang diukur) atau musyabbah (yang
diserupakan) atau ( yang dibandingkan);
• Hukum ashal (al- ashl) yaitu hukum dari ashal yang telah di tetapkan
berdasar nash dan hukum itu pula yang akan ditetapkan pada fara’ (al-far’)
seandainya ada persamaan ‘illatnya; dan
•‘illat yaitu suatu sifat yang ada pada ashal (al-ashl) dan sifat itu yang
dicari pada fara’ (al-far’), seandainya sifat ada pula pada fara’ maka
persamaan sifat itu menjadi dasar untuk menetapkan hukum fara’ sama
dengan hukum ashal.

Anda mungkin juga menyukai