Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Fauroq Amrullah

NIM : 4120023048
No Absen : 19
Kelas :B
Tugas : Aswaja Topik 2 Koneksi Antar Materi

Dalil-Dalil Prinsip Tawasuth

1. Pertama, at-tawassuth atau sikap tengah-tengah, sedang-sedang, tidak ekstrim kiri


ataupun ekstrim kanan. Ini disarikan dari firman Allah SWT:

ً ‫ﺷ ِﮭﯿﺪا‬
َ ‫ﻋﻠَ ْﯿﻜُ ْﻢ‬ ِ ‫ﻋﻠَﻰ اﻟﻨﱠ‬
‫ﺎس َوﯾَﻜُﻮنَ ﱠ‬
َ ‫اﻟﺮﺳُﻮ ُل‬ َ ‫َو َﻛﺬَﻟِﻚَ َﺟﻌَ ْﻠﻨَﺎﻛُ ْﻢ أ ُ ﱠﻣﺔً َو‬
َ ‫ﺳﻄﺎ ً ِﻟّﺘَﻜُﻮﻧُﻮاْ ﺷُ َﮭﺪَاء‬

Artinya

“Dan demikianlah kami jadikan kamu sekalian (umat Islam) umat pertengahan (adil dan
pilihan) agar kamu menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap dan perbuatan) manusia
umumnya dan supaya Allah SWT menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap dan
perbuatan) kamu sekalian (QS al-Baqarah:143)

2. Kedua, kata wasat juga bisa dipahami sebagai sifat yang lurus, adil, dan bersih. Atau
secara umum, seseorang dikatakan wasat jika ia adalah orang pilihan yang dianggap
paling mulia. Seperti dalam firman Allah Swt:

َ ُ ‫ﺳﻄُ ُﮭ ْﻢ أَﻟَ ْﻢ أَﻗُﻞ ﻟﱠﻜُ ْﻢ ﻟَ ْﻮ َﻻ ﺗ‬


َ‫ﺴ ِﺒّﺤُﻮن‬ َ ‫ﻗَﺎ َل أ َ ْو‬

Artinya: “Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka: "Bukankah
aku telah mengatakan kepadamu, hendaklah kamu bertasbih (kepada Tuhanmu) (Q.S. Al-
Qalam ayat 28)

3. Ketiga, istilah al-Wazan dengan seluruh kata jadiannya didalam aAl-Quran terulang
sebanyak 28 kali. Makna dasarnya adalah sesuatu yang digunakan untuk menhetahui
ukuran sesuatu. Dari sini bisa dilihat bahwa kata tersebut pada mulanya berarti benda,
sebagaimana kata al-mizan yang berarti timbnagan, yang lazim diketahui dan dipahami
oleh banyak orang sebagai alat yang digunakan untuk menimbang barang atau benda.
Seperti dalam firman Allah Swt:
َ‫ﻮا ٱ ْﻟ َﻜ ْﯿ َﻞ َوٱ ْﻟ ِﻤﯿﺰَ ان‬ َ ‫ٱ� َﻣﺎ ﻟَﻜُﻢ ِ ّﻣ ْﻦ ِإ ٰﻟَ ٍﮫ‬
۟ ُ‫ﻏﯿ ُْﺮهۥُ ۖ ﻗَﺪْ َﺟﺎ ٓ َءﺗْﻜُﻢ َﺑ ِﯿّﻨَﺔٌ ِ ّﻣﻦ ﱠر ِﺑّﻜُ ْﻢ ۖ ﻓَﺄ َ ْوﻓ‬ ۟ ‫َو ِإﻟَ ٰﻰ َﻣﺪْ َﯾﻦَ أَﺧَﺎھُ ْﻢ ﺷُ َﻌ ْﯿﺒًﺎ ۗ ﻗَﺎ َل ٰ َﯾﻘَ ْﻮ ِم ٱ ْﻋﺒُﺪ‬
َ ‫ُوا ﱠ‬
Artinya:

"Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi
manusia barang-barang takaran dan timbangannya..."(Q.S.Al-A'raf: 85).

4. Kata al-mizan di sini berarti timbangan atau alat untuk menimbang. Ayat ini
menginformasikan tentang kebiasaan buruk bangsa Madyan. Mereka suka sekali
mengurangi takaran dan timbnagan. Sedemikian lumrahnya, sehingga meeka
menganggap sebagai sesuatu yang wajar dan sah-sah saja demi mengeruk keuntungan
sebesar-besarnya. Namun ada yang bermakna metaforis atau bukan makna yang
sebenarnya, semisal dalam firman Allah Swt:

َ‫ﺿ َﻊ ٱ ْﻟﻤِ ﯿﺰَ ان‬


َ ‫ﺴ َﻤﺎ ٓ َء َرﻓَ َﻌ َﮭﺎ َو َو‬
‫َوٱﻟ ﱠ‬

Artinya: “Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan)”.
(Q.S Ar-Rahman: 7)

Dalam Firman Allah SWT, yang lain disebutkan.

ِ‫ﺎس ﺑِﭑ ْﻟ ِﻘﺴْﻂ‬ َ َ ‫َۖوأَﻧﺰَ ْﻟﻨَﺎ َﻣﻌَ ُﮭ ُﻢ ٱ ْﻟ ِﻜ ٰﺘ‬


َ ُ‫ﺐ َوٱ ْﻟ ِﻤﯿﺰَ انَ ِﻟﯿَﻘ‬
ُ ‫ﻮم ٱﻟﻨﱠ‬

Artinya: “Dan telah Kami turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan)
supaya manusia dapat melaksanakan keadilan." (Q.S. Al-Hadid: 25).

5. Istilah 'adl dengan seluruh derivasinya ditemukan sebanyak 28 kali. Ada banyak
makna yang dikandung oleh istilah 'adl, antara lain istiqamah (lurus/tidak benkok), al-
musawah (sama), yakni orang yang adil adalah orang yang membalas orang ain sepadan
dengan apa yang diterimanya, baik maupun buruk, at-taswiyah (mempersamakan), seperti
yang diisyaratkan dalam firman-Nya:

ْ ِ‫َوٱﻟﱠﺬِﯾﻦَ َﻻ ﯾُﺆْ ِﻣﻨُﻮنَ ﺑ‬


َ‫ﭑل َءاﺧِ َﺮةِ َوھُﻢ ﺑِ َﺮﺑِّ ِﮭ ْﻢ ﯾَ ْﻌ ِﺪﻟُﻮن‬

Artinya: “Dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, sedang mereka
mempersekutukan Tuhan mereka." (Q.S. Al-An’am: 150)
Istilah 'adil juga berarti keseimbangan/keserasian, sebagaimana yang bisa dipahami dari
firman-Nya berikut:

َ َ‫ٱﻟﱠﺬِى َﺧﻠَﻘَﻚَ ﻓ‬
َ‫ﺴ ﱠﻮ ٰﯩﻚَ ﻓَﻌَﺪَﻟَﻚ‬

Artinya: “Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan


menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang." (Q.S Al-Infithar: 7)

Anda mungkin juga menyukai