(Ingenio) Pembahasan Faspat Mata Batch 1 2018 (Full Permission) PDF
(Ingenio) Pembahasan Faspat Mata Batch 1 2018 (Full Permission) PDF
Hordeolum Chlazion
tanda radang (+) tanda radang (-)
Interna Externa
(kelenjar meibom) (kelenjar zeiss-moll) - Radang
granulomatosa/
Fase Infiltratif kronik kelenjar
Terapi kompres hangat, antibiotik topikal meibom
Fase Supuratif - Terapi eksisi
Terapi drainase insisi
12
Wanita 20 thn datang dengan keluhan nyeri pada mata kanan sejak 3
hari. Pemeriksaan dilakukan dengan cara eversi palpebra superior
didapatkan nodul, eritema, nyeri, berbatas tegas, seperti terlihat pada
gambar. Berdasarkan klinis pasien, kelenjar apakah yg terlibat?
a. Kelenjar zeis
b. Kelenjar meibom
c. Kelenjar moll
d. Kelenjar apokrin
e. Kelenjar lakrimalis
Dx. Hordeolum Interna
Wanita 20 thn datang dengan keluhan nyeri pada mata kanan sejak 3
hari. Pemeriksaan dilakukan dengan cara eversi palpebra superior
didapatkan nodul, eritema, nyeri, berbatas tegas, seperti terlihat pada
gambar. Berdasarkan klinis pasien, kelenjar apakah yg terlibat?
a. Kelenjar zeis
b. Kelenjar meibom
c. Kelenjar moll
d. Kelenjar apokrin
e. Kelenjar lakrimalis
HORDEOLUM (4A) vs CHALAZION (2)
Kelainan Kelenjar Sebasea
(keluhan: benjolan, bengkak, rasa mengganjal)
Hordeolum Chlazion
tanda radang (+) tanda radang (-)
Interna Externa
(kelenjar meibom) (kelenjar zeiss-moll) - Radang
granulomatosa/
Fase Infiltratif kronik kelenjar
Terapi kompres hangat, antibiotik topikal meibom
Fase Supuratif - Terapi eksisi
Terapi drainase insisi
13
Seorang perempuan usia 26 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
benjolan pada kelopak mata atas sejak 1 bulan ini. Pada pemeriksaan
palpebra didapatkan masa bulat, konsistensi kertas, tidak hiperemis
dan tidak nyeri. Apa penyebab penyakit pasien ini?
a. Radang supuratif kelenjar Moll
b. Sebukan sel radang di kelopak mata akibat infeksi bakteri
c. Radang granulomatosa kronik kelenjar Meibom
d. Hiperproliferasi epitel kelenjar meibom
e. Hiperplasia epitel kelenjar Zeiss
Dx. Kalazion
Seorang perempuan usia 26 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
benjolan pada kelopak mata atas sejak 1 bulan ini. Pada pemeriksaan
palpebra didapatkan masa bulat, konsistensi kertas, tidak hiperemis
dan tidak nyeri. Apa penyebab penyakit pasien ini?
a. Radang supuratif kelenjar Moll
b. Sebukan sel radang di kelopak mata akibat infeksi bakteri
c. Radang granulomatosa kronik kelenjar Meibom
d. Hiperproliferasi epitel kelenjar meibom
e. Hiperplasia epitel kelenjar Zeiss
HORDEOLUM (4A) vs CHALAZION (2)
Kelainan Kelenjar Sebasea
(keluhan: benjolan, bengkak, rasa mengganjal)
Hordeolum Chlazion
tanda radang (+) tanda radang (-)
Interna Externa
(kelenjar meibom) (kelenjar zeiss-moll) - Radang
granulomatosa/
Fase Infiltratif kronik kelenjar
Terapi kompres hangat, antibiotik topikal meibom
Fase Supuratif - Terapi eksisi
Terapi drainase insisi
14
Wanita usia 65 tahun mengeluh kedua mata merah dan perih sejak 6
bulan. Pasien jg mengeluh ada yang mengganjal dan sering keluar air
mata. Pemeriksaan visus normal, TIO normal. Pemeriksaan segmen
anterior didapatkan margo palpebra edema dengan sekret dan
skuama, konjuntiva hiperemis. Diagnosa?
a. Hordeulum
b. Blefaritis
c. Dry eye
d. Selulitis preseptal
e. Konjuntivitis
14
Wanita usia 65 tahun mengeluh kedua mata merah dan perih sejak 6
bulan. Pasien jg mengeluh ada yang mengganjal dan sering keluar air
mata. Pemeriksaan visus normal, TIO normal. Pemeriksaan segmen
anterior didapatkan margo palpebra edema dengan sekret dan
skuama, konjuntiva hiperemis. Diagnosa?
a. Hordeulum
b. Blefaritis
c. Dry eye
d. Selulitis preseptal
e. Konjuntivitis
BLEPHARITIS (4A)
Blepharitis
(radang pada tepi kelopak mata,
skuama/sisik/krusta)
Anterior Posterior
Meibomian Gland
Staphylococcal >> Seborroic
Dysfunction
• Madarosis (+) • Madarosis jarang • Madarosis (-)
• Krusta keras • Krusta berminyak • Krusta (+/-)
• Ulserasi, Radang (+) • Ulserasi (-), Radang (-) • Ulserasi (-), Radang (-)
Trichiasis
51
18
Seorang perempuan usia 72 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
rasa mengganjal pada mata kanan sejak 1 tahun yang lalu.
Pemeriksaan oftalmologis tampak kelopak mata bawah kanan terlipat
ke arah bola mata. Apakah penyebab keluhan pasien tersebut ?
a. Entropion
b. Ektropion
c. Trikiasis
d. Obstruksi duktus nasolakrimal
e. Dakriosistitis
18
Seorang perempuan usia 72 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
rasa mengganjal pada mata kanan sejak 1 tahun yang lalu.
Pemeriksaan oftalmologis tampak kelopak mata bawah kanan terlipat
ke arah bola mata. Apakah penyebab keluhan pasien tersebut ?
a. Entropion
b. Ektropion
c. Trikiasis
d. Obstruksi duktus nasolakrimal
e. Dakriosistitis
Entropion (2) Ektropion (2) Trikiasis (4A)
Trichiasis
55
19
Perempuan usia 20 tahun mengeluh kedua mata merah sejak satu hari
yang lalu, keluhan juga disertai mata terasa seperti berpasir setelah
pulang berenang. Visus ODS 5/5, hiperemi konjungtiva bulbi, hiperemi
palpebra, pada palpebra superior terdapat folikel, sekret bening.
Diagnosis?
a. Konjungtivits bakterial
b. Konjungtivitis alergi
c. Konjungtivitis vernal
d. Konjungtivitis viral
e. Konjungtivitis folikuler
19
Perempuan usia 20 tahun mengeluh kedua mata merah sejak satu hari
yang lalu, keluhan juga disertai mata terasa seperti berpasir setelah
pulang berenang. Visus ODS 5/5, hiperemi konjungtiva bulbi, hiperemi
palpebra, pada palpebra superior terdapat folikel, sekret bening.
Diagnosis?
a. Konjungtivits bakterial
b. Konjungtivitis alergi
c. Konjungtivitis vernal
d. Konjungtivitis viral
e. Konjungtivitis folikuler
KONJUNGTIVITIS INFEKSI
Virus Bakterial Gonorrhea
Etiologi H. influenzae, S. pneumoniae, S. Neiserria gonorrhoeae
adenovirus aureus, Moraxella (Diplokokus Gram
catarrhalis Negatif
>> Terutama pada
bayi baru lahir
Sekret Sekret jernih, Sekret purulen Sekret mukopurulen
serosa, dan banyak
mukoserosa
Temuan di CI (+), Folikel CI (+), Papil CI (+), tanda infeksi
konjungtiva berat
Terapi • Kompres dingin • Antibiotik topikal • Terapi topikal :
• Artificial tears spektrum luas Gentamycin/
(Cloramphenikol/ Bacitracin
Levofloxacine/ • Terapi sistemik :
Gentamycin/ Ceftriaxone IM
Neomycin/
Polimixin B)
20
Seorang perempuan 35 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
utama mata merah disertai sekret kental sejak 3 hari ini. Saat bangun
tidur sering terdapat kerak disekitar kelopak mata. Pasien merasa silau
saat melihat cahaya. Pemeriksaan visus ODS 5/6. Pemeriksaan segmen
anterior ODS didapatkan injeksi perikorneal (+), injeksi konjungtiva (+),
sekret mukopurulen. Diagnosis pasien?
a. Konjungtivitis bakterial
b. Konjungtivitis viral
c. Konjungtivitis vernal
d. Keratokonjungtivitis bakterial
e. Keratokonjungtivitis jamur
Injeksi perikornea + konjungtiva
“Keratokonjungtivitis”
Seorang perempuan 35 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
utama mata merah disertai sekret kental sejak 3 hari ini. Saat bangun
tidur sering terdapat kerak disekitar kelopak mata. Pasien merasa silau
saat melihat cahaya. Pemeriksaan visus ODS 5/6. Pemeriksaan segmen
anterior ODS didapatkan injeksi perikornea (+), injeksi konjungtiva (+),
sekret mukopurulen. Diagnosis pasien?
a. Konjungtivitis bakterial
b. Konjungtivitis viral
c. Konjungtivitis vernal
d. Keratokonjungtivitis bakterial
e. Keratokonjungtivitis jamur
KONJUNGTIVITIS INFEKSI
Virus Bakterial Gonorrhea
Etiologi H. influenzae, S. pneumoniae, S. Neiserria gonorrhoeae
adenovirus aureus, Moraxella (Diplokokus Gram
catarrhalis Negatif
>> Terutama pada
bayi baru lahir
Sekret Sekret jernih, Sekret purulen Sekret mukopurulen
serosa, dan banyak
mukoserosa
Temuan di CI (+), Folikel CI (+), Papil CI (+), tanda infeksi
konjungtiva berat
Terapi • Kompres dingin • Antibiotik topikal • Terapi topikal :
• Artificial tears spektrum luas Gentamycin/
(Cloramphenikol/ Bacitracin
Levofloxacine/ • Terapi sistemik :
Gentamycin/ Ceftriaxone IV
Neomycin/
Polimixin B)
21
Seorang bayi berumur 2 hari dibawa ibunya dibawa ibunya ke poli
klinik dengan keluhan kedua mata bayinya selalu terpejam, dan bila
dibuka keluar cairan kekuningan sejak lahir, pada pemeriksaan
didapatkan sekret purulen pada kedua mata, injeksi pada konjungtiva
dan peri kornea, kornea dalam keadaan jernih. Pada pemeriksaan
hapusan sekret mata didapatkan diplokokus gram negatif. Apakah
tatalaksana yang tepat ?
a. Penicilin (iv) + Penicilin tetes mata
b. Cefriaxon (iv)
c. Amoxicilin (po) + Penisilin salep mata
d. Kloramfenikol salep mata (po)
e. Tetrasiklin tetes mata (po)
Dx. Konjungtivitis Gonorrhea
Seorang bayi berumur 2 hari dibawa ibunya dibawa ibunya ke poli
klinik dengan keluhan kedua mata bayinya selalu terpejam, dan bila
dibuka keluar cairan kekuningan sejak lahir. Pada pemeriksaan
didapatkan sekret purulen pada kedua mata, injeksi pada konjungtiva
dan peri kornea, kornea dalam keadaan jernih. Pada pemeriksaan
hapusan sekret mata didapatkan diplokokus gram negatif. Apakah
tatalaksana yang tepat ?
a. Penicilin (iv) + Penicilin tetes mata
b. Cefriaxon (iv)
c. Amoxicilin (po) + Penisilin salep mata
d. Kloramfenikol salep mata (po)
e. Tetrasiklin tetes mata (po)
KONJUNGTIVITIS INFEKSI
Virus Bakterial Gonorrhea
Etiologi H. influenzae, S. pneumoniae, S. Neiserria gonorrhoeae
adenovirus aureus, Moraxella (Diplokokus Gram
catarrhalis Negatif
>> Terutama pada
bayi baru lahir
Sekret Sekret jernih, Sekret purulen Sekret mukopurulen
serosa, dan banyak
mukoserosa
Temuan di CI (+), Folikel CI (+), Papil CI (+), tanda infeksi
konjungtiva berat
Terapi • Kompres dingin • Antibiotik topikal • Terapi topikal :
• Artificial tears spektrum luas Gentamicin/
(Cloramphenikol/ Bacitracin
Levofloxacine/ • Terapi sistemik :
Gentamycin/ Ceftriaxone (IM)
Neomycin/
Polimixin B)
22
Seorang anak perempuan usia 7 tahun datang bersama ibunya ke
dokter dengan keluhan mata kiri merah sejak 3 hari yang lalu. Mata
merah disertai keluar cairan yang putih kekuningan dan lengket.
Bertambah banyak saat pagi hari hingga sulit membuka mata.
Pemriksaan fisik didapatkan edema palpebra, visus 6/6. Injeksi yang
terjadi pada pasien ini ?
a. Konjungtival
b. Siliar
c. Korneal
d. Perikorneal
e. Mixed
Dx. Konjungtivitis
Seorang anak perempuan usia 7 tahun datang bersama ibunya ke
dokter dengan keluhan mata kiri merah sejak 3 hari yang lalu. Mata
merah disertai keluar cairan yang putih kekuningan dan lengket.
Bertambah banyak saat pagi hari hingga sulit membuka mata.
Pemriksaan fisik didapatkan edema palpebra, visus 6/6. Injeksi yang
terjadi pada pasien ini ?
a. Konjungtival
b. Siliar
c. Korneal
d. Perikorneal
e. Mixed
23
Anak laki-laki usia 11 tahun datang dengan keluhan mata terasa gatal
dan berair. Keluhan sering berulang dan hilang timbul. Pemeriksaan
fisik mata didapatkan margo superior palpebra terdapat bentukan
cobblestone. Tidak ada penurunan visus. Apa tatalaksana yang paling
tepat untuk pasien?
a. Antihistamin
b. Antibiotik
c. Antiviral
d. Antijamur
e. Steroid
Dx. Konjungtivitis Vernal
Anak laki-laki usia 11 tahun datang dengan keluhan mata terasa gatal
dan berair. Keluhan sering berulang dan hilang timbul. Pemeriksaan
fisik mata didapatkan margo superior palpebra terdapat bentukan
cobblestone. Tidak ada penurunan visus. Apa tatalaksana yang paling
tepat untuk pasien?
a. Antihistamin
b. Antibiotik
c. Antiviral
d. Antijamur
e. Steroid
Konjungtivitis Vernal (4A)
Grade 4
Grade 3
Grade 1 Grade 2
38
Laki-laki 32 tahun datang dengan keluhan rasa tidak nyaman pada
mata. Pasien bekerja sebagai seorang petani. Visus ODS dalam batas
normal. Pada pemeriksaan tampak selaput berwarna putih berbentuk
segitiga dengan puncak di limbus. Diagnosis pasien diatas adalah…
a. Pterigium grade 1
b. Pterigium grade 2
c. Pterigium grade 3
d. Pterigium grade 4
e. Pterigium grade 5
38
Laki-laki 32 tahun datang dengan keluhan rasa tidak nyaman pada
mata. Pasien bekerja sebagai seorang petani. Visus ODS dalam batas
normal. Pada pemeriksaan tampak selaput berwarna putih berbentuk
segitiga dengan puncak di tepi limbus. Diagnosis pasien diatas adalah…
a. Pterigium grade 1
b. Pterigium grade 2
c. Pterigium grade 3
d. Pterigium grade 4
e. Pterigium grade 5
Grading Pterigium
Grade 4
Grade 3
Grade 1 Grade 2
39
Seorang laki-laki usia 48 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan
muncul selaput putih di mata kiri sejak 1 bulan ini. Keluhan disertai
mata gatal dan berair. Pasien bekerja sebagai nelayan. Dari
pemeriksaan oftalmologi didapatkan VOS 1/60, segmen anterior mata
kiri terdapat jaringan fibrovaskular dari konjungtiva hingga kornea
dengan puncak melewati pupil. Penanganan yang tepat untuk pasien
ini?
a. Antibiotik + steroid tetes mata
b. Antibiotik tetes mata
c. Artificial tear
d. Ekstirpasi
e. Eksisi
39
Seorang laki-laki usia 48 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan
muncul selaput putih di mata kiri sejak 1 bulan ini. Keluhan disertai
mata gatal dan berair. Pasien bekerja sebagai nelayan. Dari
pemeriksaan oftalmologi didapatkan VOS 1/60, segmen anterior mata
kiri terdapat jaringan fibrovaskular dari konjungtiva hingga kornea
dengan puncak melewati pupil. Penanganan yang tepat untuk pasien
ini?
a. Antibiotik + steroid tetes mata
b. Antibiotik tetes mata
c. Artificial tear
d. Ekstirpasi
e. Eksisi
Pterigium (4A)
• Jaringan konjungtiva yang
tumbuh dari arah lateral ke
kornea
• Selaput berbetuk segitiga
• Faktor Resiko : paparan sinar UV,
mata kering, radang
• Pemeriksaan penunjang :
Tes sonde (-) artinya tidak bisa
dilewati sonde
• DD : pseudopterygium tes
sonde (+)
• Terapi : Ekstirpasi pterigium
(Bare Sklera, CLG, SGF)
40
Seorang laki-laki datang dengan keluhan mata merah tidak nyeri dan
tidak ada keluhan penurunan penglihatan. Keluhan mata merah
dirasakan kambuh-kambuhan, namun selama ini sembuh dengan
menggunakan obat tetes mata warung. Pasien sehari-hari bekerja
sebagai tukang gergaji kayu, tidak ada keluhan lain. Pemeriksaan
opthalmologi didapatkan selaput pada konjungtiva bulbar dengan tepi
hiperemi. Kapankah indikasi operasi pada pasien tersebut?
A. Iritasi berulang dan mengganggu pekerjaan
B. Operasi dapat menambah visus
C. Umur > 40 tahun
D. Indikasi kosmetik
E. Terdapat keganasan
Dx. Pterygium
Seorang laki-laki datang dengan keluhan mata merah tidak nyeri dan
tidak ada keluhan penurunan penglihatan. Keluhan mata merah
dirasakan kambuh-kambuhan, namun selama ini sembuh dengan
menggunakan obat tetes mata warung. Pasien sehari-hari bekerja
sebagai tukang gergaji kayu, tidak ada keluhan lain. Pemeriksaan
opthalmologi didapatkan selaput pada konjungtiva bulbar dengan tepi
hiperemi. Kapankah indikasi operasi pada pasien tersebut?
A. Iritasi berulang dan mengganggu pekerjaan
B. Operasi dapat menambah visus
C. Umur > 40 tahun
D. Indikasi kosmetik
E. Terdapat keganasan
41
Seorang laki-laki 40 tahun datang denga keluhan kedua mata
mengganjal sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan ini disertai mata merah.
Tidak ada keluhan mata kabur dan tidak ditemukan kotoran pada
mata. Pada pemeriksaan fisik ditemukan selaput pada konjunctiva
nasal mulai tepi limbus sampai menutupi kornea 0.3 mm. Pasien
bekerja sebagai petani. Pemeriksaan penunjang tes sonde (-). Apakah
diagnosa yang paling mungkin ?
a. Pterygium
b. Pseudopterygium
c. Chalazion
d. Pingeikula
e. Blefaconjunctivitis
41
Seorang laki-laki 40 tahun datang denga keluhan kedua mata
mengganjal sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan ini disertai mata merah.
Tidak ada keluhan mata kabur dan tidak ditemukan kotoran pada
mata. Pada pemeriksaan fisik ditemukan selaput pada konjunctiva
nasal mulai tepi limbus sampai menutupi kornea 0.3 mm. Pasien
bekerja sebagai petani. Pemeriksaan penunjang tes sonde (-). Apakah
diagnosa yang paling mungkin ?
a. Pterygium
b. Pseudopterygium
c. Chalazion
d. Pingeikula
e. Blefaconjunctivitis
Pterigium (4A)
• Jaringan konjungtiva yang
tumbuh dari arah lateral ke
kornea
• Selaput berbetuk segitiga
• Faktor Resiko : paparan sinar UV,
mata kering, radang
• Pemeriksaan penunjang :
Tes sonde (-) artinya tidak bisa
dilewati sonde
• DD : pseudopterygium tes
sonde (+)
• Terapi : Ekstirpasi pterigium
(Bare Sklera, CLG, SGF)
42
Seorang laki-laki 20 tahun mengeluh mata kanan nya terkena serpihan
gram 1 jam yang lalu karena tidak memakai kacamata saat mengelas.
Pemeriksaan visus OD normal, pemeriksaan segmen anterior OD
didapatkan injeksi konjungtiva dan perikornea serta corpus alienum
gram pada konjuntiva di tepi limbus. Tatalaksana awal yang paling
tepat adalah?
a. Tutup mata dengan perban
b. Irigasi dengan NaCl 0,9%
c. Ekstraksi korpus alienum
d. Tetesi antibiotik topikal
e. Rujuk ke spesialis mata
Dx. Corpus alienum konjungtiva
Seorang laki-laki 20 tahun mengeluh mata kanan nya terkena serpihan
gram 1 jam yang lalu karena tidak memakai kacamata saat mengelas.
Pemeriksaan visus OD normal, pemeriksaan segmen anterior OD
didapatkan injeksi konjungtiva dan perikornea serta corpus alienum
gram pada konjuntiva di tepi limbus. Tatalaksana awal yang paling
tepat adalah?
a. Tutup mata dengan perban
b. Irigasi dengan NaCl 0,9%
c. Ekstraksi korpus alienum
d. Tetesi antibiotik topikal
e. Rujuk ke spesialis mata
Benda Asing Konjungtiva (4A)
• Gejala :
Nyeri, mata merah dan berair, sensasi benda asing dan fotofobia
• Faktor Risiko :
Pekerja gerinda, pekerja las, pemotong keramik, pekerja yang
terkait dengan bahan-bahan kimia
• Terapi :
- Anestesi topikal
- Ekstraksi benda asing dengan lidi kapas/cotton tip applicator
atau jarum ukuran 23G
- Antibiotik topikal
• Komplikasi :
Ulkus, keratitis
43
Laki-laki usia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata
berair, perih dan terasa mengganjal. Pasien mengaku bekerja sebagai
tukang las. Pada pemeriksaan didapatkan pada serbuk besi pada
kornea melewati limbus. Penatalaksanaan yang tepat ?
a. Irigasi dg NaCl 0,9%
b. Ekstraksi dengan jarum 25G
c. Rujuk Spesialis Mata
d. Beri antibiotik topikal
e. Tutup dengan perban
Dx. Korpus alienum kornea RUJUK
Laki-laki usia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata
berair, perih dan terasa mengganjal. Pasien mengaku bekerja sebagai
tukang las. Pada pemeriksaan didapatkan pada serbuk besi pada
kornea melewati limbus. Penatalaksanaan yang tepat ?
a. Irigasi dg NaCl 0,9%
b. Ekstraksi dengan jarum 25G
c. Rujuk Spesialis Mata
d. Beri antibiotik topikal
e. Tutup dengan perban
44
Pria usia 55 tahun datang dengan keluhan mata kiri terkena air aki 30
menit yang lalu. Visus mata kiri 6/30 tidak dapat dikoreksi, didapatkan
edema kornea, injeksi konjungtiva. Tindakan yang dilakukan?
a. Irigasi NaCl 0,9% 2 L, sikloplegik, salep AB
b. Pantocain, irigasi NaCl 0,9% 2L, debrideman, sikloplegik, tetes
mata AB
c. Pantocain, irigasi NaCl 0,9% 2 L, debrideman, awasi TIO
d. Pantocain, debridemen, siklopegik, salep AB
e. Pantocain, debridemen, siklopegik, awasi TIO
Trauma Kimia Okuli
Pria usia 55 tahun datang dengan keluhan mata kiri terkena air aki 30
menit yang lalu. Visus mata kiri 6/30 tidak dapat dikoreksi, didapatkan
edema kornea, injeksi konjungtiva. Tindakan yang dilakukan?
a. Irigasi NaCl 0,9% 2 L, sikloplegik, salep AB
b. Pantocain, irigasi NaCl 0,9% 2L, debrideman, sikloplegik, tetes
mata AB
c. Pantocain, irigasi NaCl 0,9% 2 L, debrideman, awasi TIO
d. Pantocain, debridemen, siklopegik, salep AB
e. Pantocain, debridemen, siklopegik, awasi TIO
TRAUMA KIMIA OKULI
ASAM BASA
• Irigasi NS 15-30mnt/hingga pH • Lebih destruktif dr asam,
normal/ 2L sambil eversi saponifikasi (+), penetrasi lebih
kelopak dan debrideman. dalam
• Medikamentosa: topikal • Irigasi NS 15-30mnt/hingga pH
steroid-NSAID, sikloplegik, normal/2L sambil eversi
antibiotik profilaksis, vitamin C kelopak dan debrideman.
• Medikamentosa: topikal
steroid-NSAID, sikloplegik,
antibiotik profilaksis,EDTA,
vitamin C
45
Seorang wanita 22 tahun datang dengan keluhan penglihatan buram,
mata merah dan silau saat melihat cahaya. Keluhan juga disertai nyeri
yang dirasakan menjalar ke mata, dahi dan sekitar wajah. Dari
pemeriksaan menunjukkan adanya injeksi silier dalam serta nodul pada
sklera yang tidak dapat digerakkan. Tes epinefrin (-). Apa diagnosis
yang paling mungkin?
a. Skleritis
b. Episkleritis
c. Blepharitis
d. Keratitis
e. Konjunctivitis
45
Seorang wanita 22 tahun datang dengan keluhan penglihatan buram,
mata merah dan silau saat melihat cahaya. Keluhan juga disertai nyeri
yang dirasakan menjalar ke mata, dahi dan sekitar wajah. Dari
pemeriksaan menunjukkan adanya injeksi silier dalam serta nodul pada
sklera yang tidak dapat digerakkan. Tes epinefrin (-). Apa diagnosis
yang paling mungkin?
a. Skleritis
b. Episkleritis
c. Blepharitis
d. Keratitis
e. Konjunctivitis
EPISKLERA & SKLERA
Episcleritis Scleritis
Faktor resiko :
Terapi :
- Usia Keluhan : Pem fisik :
Ekstraksi katarak
- DM Penglihatan - Visus turun,
- Phaco-
- Merokok menurun tidak membaik
emulsifikasi
- Alkohol perlahan seperti dengan pinhole
- ICCE
- Lama terkena tertutup - Iris shadow,
- ECCE
sinar matahari asap/kabut, silau Fundus reflex
57
Seorang laki-laki 60 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan
penglihatan kabur secara perlahan-lahan yang dialami sejak 1 tahun
terakhir. Riwayat hipertensi (-) trauma (-), Diabetes Mellitus (+) sejak 8
tahun. Pemeriksaan lab GDS 440 mg/dl. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan lensa keruh belum merata, pada pemeriksaan fundus (+)
kabur. Komplikasi yang mungkin pada kasus ini adalah?
a. Strabismus
b. Atropi papil
c. Glaukoma sekunder
d. Katarak senilis
e. Uveitis
Dx. Katarak Imatur
Komplikasi : Glaukoma sekunder
Seorang laki-laki 60 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan
penglihatan kabur secara perlahan-lahan yang dialami sejak 1 tahun
terakhir. Riwayat hipertensi (-) trauma (-), Diabetes Mellitus (+) sejak 8
tahun. Pemeriksaan lab GDS 440 mg/dl. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan lensa keruh belum merata, pada pemeriksaan fundus (+)
kabur. Komplikasi yang mungkin pada kasus ini adalah?
a. Strabismus
b. Atropi papil
c. Glaukoma sekunder
d. Katarak senilis
e. Uveitis
KLASIFIKASI GLAUKOMA
• PRIMER (tidak ada penyebab), ada 2 jenis :
1. Glaukoma primer sudut terbuka
2. Glaukoma primer sudut tertutup
Gonioskpi
Perimetri
Tonometri
defek lapang sudut terbuka/ mengukur TIO
pandang tertutup - Schiotz
(mmHg)
- Digital
(N+1,2,3)
- Aplanasi
- Non Kontak
(Tonopen)
62
Seorang laki-laki usia 40 tahun mengeluh mata kiri buta mendadak
sejak 1 jam yang lalu. Pasien juga mengeluh nyeri kepala dan muntah.
Riwayat trauma disangkal. Riwayat DM (-), HT (-). Pemeriksaan visus OS
5/60, konjungtiva hiperemis, pupil mid midriasis, COA dangkal, kornea
edema. TIO N+3/palpasi. Penatalaksanaan yang tepat untuk pasien ini?
a. Tetes mata timolol maleat 0,5%
b. Antibiotik oral dan topical
c. Tetes mata pilokarpin 1%
d. Steroid topical
e. Asetazolamid 500 mg, antiemetik, analgetik, rujuk RS
Dx. Galukoma Akut
Seorang laki-laki usia 40 tahun mengeluh mata kiri buta mendadak
sejak 1 jam yang lalu. Pasien juga mengeluh nyeri kepala dan muntah.
Riwayat trauma disangkal. Riwayat DM (-), HT (-). Pemeriksaan visus OS
5/60, konjungtiva hiperemis, pupil mid midriasis, COA dangkal, kornea
edema. TIO N+3/palpasi. Penatalaksanaan yang tepat untuk pasien ini?
a. Tetes mata timolol maleat 0,5%
b. Antibiotik oral dan topical
c. Tetes mata pilokarpin 1%
d. Steroid topical
e. Asetazolamid 500 mg, antiemetik, analgetik, rujuk RS
KLASIFIKASI GLAUKOMA
PERBEDAAN AKUT KRONIS
Keluhan • Penurunan penglihatan • Penurunan lapang pandang
utama mendadak progresif
• Mata merah • Berjalan sering nabrak, seperti
• Nyeri kepala + muntah melihat terowongan/tunnel
vision
• Mata pegal mudah lelah
Pemeriksaan • CI, PCI • TIO bisa meningkat bisa normal
fisik • Edema kornea • C/D ratio > 0,5
• Bilik mata depan dangkal • Lapang pandang menyempit (tes
• Pupil mid-midriasis konfrontasi/ perimetri)
• TIO meningkat • TIDAK ADA gejala akut
• C/D ratio > 0,5
Terapi • Asetazolamid HCl 500 mg • Timolol 0,5% tetes mata (β-
(Loading Dose), dilanjutkan 4 x blocker)
250 mg/hari • Latanaprost (Prostaglandin
• Timolol 0,5%, Pilokarpin 2% Analog/PGA)
topikal • KIE
• Simptomatik
63
Pasien laki-laki usia 50 tahun datang ke Puskesmas mengeluhkan
penglihatan mata kiri kabur sejak 2 bulan terakhir makin lama
dirasakan makin berat. Pasien juga mengeluhkan sering menabrak
benda-benda disekitarnya bila berjalan. Riwayat hipertensi (+) tidak
rutin kontrol. Pada pemeriksaan visus OS 6/60. Segmen anterior
tenang, funduskopi didapatkan cup disc ratio papli nervus optik 0.8.
Pada perabaan mata kiri terasa lebih keras. Apakah tatalaksana untuk
pasien ini?
a. Tetes mata timolol
b. Asetazolamide
c. Mengistirahatkan mata
d. Rujuk ke SpM
e. Koreksi dengan kaca mata
Dx. Glaukoma Kronis
Pasien laki-laki usia 50 tahun datang ke Puskesmas mengeluhkan
penglihatan mata kiri kabur sejak 2 bulan terakhir makin lama
dirasakan makin berat. Pasien juga mengeluhkan sering menabrak
benda-benda disekitarnya bila berjalan. Riwayat hipertensi (+) tidak
rutin kontrol. Pada pemeriksaan visus OS 6/60. Segmen anterior
tenang, funduskopi didapatkan cup disc ratio papli nervus optik 0.8.
Pada perabaan mata kiri terasa lebih keras. Apakah tatalaksana untuk
pasien ini?
a. Tetes mata timolol
b. Asetazolamide
c. Mengistirahatkan mata
d. Rujuk ke SpM
e. Koreksi dengan kaca mata
KLASIFIKASI GLAUKOMA
PERBEDAAN AKUT KRONIS
Keluhan • Penurunan penglihatan • Penurunan lapang pandang
utama mendadak progresif
• Mata merah • Berjalan sering nabrak, seperti
• Nyeri kepala + muntah melihat terowongan/tunnel
vision
• Mata pegal mudah lelah
Pemeriksaan • CI, PCI • TIO bisa meningkat bisa normal
fisik • Edema kornea • C/D ratio > 0,5
• Bilik mata depan dangkal • Lapang pandang menyempit (tes
• Pupil mid-midriasis konfrontasi/ perimetri)
• TIO meningkat • TIDAK ADA gejala akut
• C/D ratio > 0,5
Terapi • Asetazolamid HCl 500 mg • Timolol 0,5% tetes mata (β-
(Loading Dose), dilanjutkan 4 x blocker)
250 mg/hari • Latanaprost (Prostaglandin
• Timolol 0,5%, Pilokarpin 2% Analog/PGA)
topikal • KIE
• Simptomatik
64
Pria 50 tahun mengeluh mata kiri kabur perlahan sejak 1 tahun
terakhir. Keluhan kadang disertai mata pegal dan mudah lelah. Pasien
juga sering mengeluhkan sering menabrak saat berjalan karena tidak
melihat benda-benda di sekitarnya. Pemeriksaan VOS 3/60,
konjungtiva tenang, kornea jernih, COA sedang, pupil bulat, lensa
jernih. TIO 25 mmHg. Funduskopi cup disc ratio 0,9 dan gonioskopi
sudut terbuka. Pemeriksaan selanjutnya yang dilakukan?
a. Retinometer
b. Perimetry
c. Streak retinoscopy
d. USG
e. Refractometry
Dx. Glaukoma Kronik
Pria 50 tahun mengeluh mata kiri kabur perlahan sejak 1 tahun
terakhir. Keluhan kadang disertai mata pegal dan mudah lelah. Pasien
juga sering mengeluhkan sering menabrak saat berjalan karena tidak
melihat benda-benda di sekitarnya. Pemeriksaan VOS 3/60,
konjungtiva tenang, kornea jernih, COA sedang, pupil bulat, lensa
jernih. TIO 25 mmHg. Funduskopi cup disc ratio 0,9 dan gonioskopi
sudut terbuka. Pemeriksaan selanjutnya yang dilakukan?
a. Retinometer
b. Perimetry
c. Streak retinoscopy
d. USG
e. Refractometry
Pemeriksaan Penunjang Glaukoma
Untuk melihat Untuk melihat Untuk
Gonioskpi
Perimetri
Tonometri
defek lapang sudut terbuka/ mengukur TIO
pandang tertutup - Schiotz
(mmHg)
- Digital
(N+1,2,3)
- Aplanasi
- Non Kontak
(Tonopen)
65
Seorang wanita 55 tahun datang dengan keluhan nyeri pada mata kiri
yang menjalar sampai kepala. Keluhan disertai pandangan kabur 1 hari
yang lalu. Pemeriksaan oftalmologi didapatkan VOS 1/300, kornea
edema, camera oculi anterior dangkal, RAPD (+), TIO : N +1. Apa
tatalaksana yang tepat?
a. Koreksi Visus Mata
b. Pemberian kacamata untuk penglihatan dekat dan jauh
c. Turunkan TIO dengan medikamentosa
d. Larutan Hiperosmotik untuk menurunkan edema kornea
e. Tindakan bedah untuk implantasi IOL
Dx. Glaukoma Akut
Seorang wanita 55 tahun datang dengan keluhan nyeri pada mata kiri
yang menjalar sampai kepala. Keluhan disertai pandangan kabur 1 hari
yang lalu. Pemeriksaan oftalmologi didapatkan VOS 1/300, kornea
edema, camera oculi anterior dangkal, RAPD (+), TIO : N +1. Apa
tatalaksana yang tepat?
a. Koreksi Visus Mata
b. Pemberian kacamata untuk penglihatan dekat dan jauh
c. Turunkan TIO dengan medikamentosa
d. Larutan Hiperosmotik untuk menurunkan edema kornea
e. Tindakan bedah untuk implantasi IOL
KLASIFIKASI GLAUKOMA
PERBEDAAN AKUT KRONIS
Keluhan • Penurunan penglihatan • Penurunan lapang pandang
utama mendadak progresif
• Mata merah • Berjalan sering nabrak, seperti
• Nyeri kepala + muntah melihat terowongan/tunnel
vision
• Mata pegal mudah lelah
Pemeriksaan • CI, PCI • TIO bisa meningkat bisa normal
fisik • Edema kornea • C/D ratio > 0,5
• Bilik mata depan dangkal • Lapang pandang menyempit (tes
• Pupil mid-midriasis konfrontasi/ perimetri)
• TIO meningkat • TIDAK ADA gejala akut
• C/D ratio > 0,5
Terapi • Asetazolamid HCl 500 mg • Timolol 0,5% tetes mata (β-
(Loading Dose), dilanjutkan 4 x blocker)
250 mg/hari • Latanaprost (Prostaglandin
• Timolol 0,5%, Pilokarpin 2% Analog/PGA)
topikal • KIE
• Simptomatik
66
Laki-laki 45 tahun datang dengan keluhan pandangan kabur yang
semakin memberat sejak 2 bulan terakhir. Pasien merasa lapang
pandangnya semakin sempit sehingga pasien sering menabrak saat
berjalan. Dari pemeriksaan didapatkan tekanan intaokuli meningkat.
Pada pemeriksaan gonioskopi didapatkan sudut terbuka. Pemeriksaan
funduskopi didapatkan seperti gambar berikut. Apakah temuan pada
funduskopi pasien ini?
a. Papil enlargment
b. Papil edema
c. Papil atrofi
d. Papil cupping
e. Papilitis
Glaukoma Kronik
Laki-laki 45 tahun datang dengan keluhan pandangan kabur yang
semakin memberat sejak 2 bulan terakhir. Pasien merasa lapang
pandangnya semakin sempit sehingga pasien sering menabrak saat
berjalan. Dari pemeriksaan didapatkan tekanan intaokuli meningkat.
Pada pemeriksaan gonioskopi didapatkan sudut terbuka. Pemeriksaan
funduskopi didapatkan seperti gambar berikut. Apakah temuan pada
funduskopi pasien ini?
a. Papil enlargment
b. Papil edema
c. Papil atrofi
d. Papil cupping
e. Papilitis
- Normal Cup-Disc Ratio (C/D Ratio) : 0,2 – 0,3
- Disebut rkskavasi bila C/D Ratio > 0,5
67
Seorang anak laki-laki bayi berusia 9 bulan diantar ibunya ke poliklinik
RS dengan keluhan bola mata membesar keluar dan berwarna
kebiruan. Diketahui sebelumnya bayi sering mengeluarkan air mata
dan menutup matanya ketika melihat cahaya. Diagnosa yang paling
mungkin pada kasus diatas adalah?
a. Glaukoma sudut tertutup akut
b. Glaukoma primer sudut terbuka
c. Glaukoma kongenital
d. Glaukoma fakomorfik
e. Glaukoma sekunder
67
Seorang anak laki-laki bayi berusia 9 bulan diantar ibunya ke poliklinik
RS dengan keluhan bola mata membesar keluar dan berwarna
kebiruan. Diketahui sebelumnya bayi sering mengeluarkan air mata
dan menutup matanya ketika melihat cahaya. Diagnosa yang paling
mungkin pada kasus diatas adalah?
a. Glaukoma sudut tertutup akut
b. Glaukoma primer sudut terbuka
c. Glaukoma kongenital
d. Glaukoma fakomorfik
e. Glaukoma sekunder
Glaukoma Kongenital
Gejala dan tanda :
• Photophobi
• Epiphora
• Eyeball enlargement/
Buphthalmos
• TIO meningkat
Faktor resiko :
Infeksi TORCH saat kehamilan
68
Seorang pria usia 35 tahun dirujuk dari klinik mata dan klinik endokrin.
Dia menderita DM sejak 10 tahun yang lalu. Kadar glukosa normal.
Pemeriksaan luar mata normal. Pada pemeriksaan funduskopi
didapatkan media jernih, papil normal, retina datar, didapatkan dot
hemorage (+), hard exudate (+), makula edema (-), refleks fovea normal.
Diagnosis yang paling mungkin adalah?
a. Proliferative diabetic retinopathy
b. Nonproliferative diabetic retinopathy
c. Central vein occlution
d. Central retinal artery occlution
e. Retinal detachment
68
Seorang pria usia 35 tahun dirujuk dari klinik mata dan klinik endokrin.
Dia menderita DM sejak 10 tahun yang lalu. Kadar glukosa normal.
Pemeriksaan luar mata normal. Pada pemeriksaan funduskopi
didapatkan media jernih, papil normal, retina datar, didapatkan dot
hemorage (+), hard exudate (+), makula edema (-), refleks fovea normal.
Diagnosis yang paling mungkin adalah?
a. Proliferative diabetic retinopathy
b. Nonproliferative diabetic retinopathy
c. Central vein occlution
d. Central retinal artery occlution
e. Retinal detachment
RETINOPATI DIABETIKUM (2)
• Kelainan pada retina yang didapatkan pada pasien DM
• Gambaran funduskopi :
- Mikroaneurisma
- Perdarahan (dot, blot, flame shaped)
- Eksudat (soft atau cotton wool patches, hard exudate)
- Neovaskularisasi (pembuluh darah baru yang tampak berkelok-
kelok, bergerombol, ireguler)
Ada 2 jenis :
1. NPDR (Non-proliferatif DM Retinopati) : tanpa neovaskularisasi
2. PDR (Proliferatif DM Retinopati) : + neovaskularisasi
Mikroaneurisma Eksudat/ cotton wool spot
Neovaskularisasi
69
Pasien laki-laki usia 50 tahun datang dengan keluhan penurunan visus
secara perlahan, pasien memiliki riwayat DM tidak terkontrol. Pada
pemeriksaan segmen posterior didapatkan cotton wool,
neovaskularisasi, hard exudate, perdarahan Dot dan Blot. Apakah
diagnosis pasien ini?
a. DM retinopati proliferatif
b. DM retinopati non-proliferatif
c. HT retinopati proliferatif
d. HT retinopati non-proliferatif
e. Albasio retina
69
Pasien laki-laki usia 50 tahun datang dengan keluhan penurunan visus
secara perlahan, pasien memiliki riwayat DM tidak terkontrol. Pada
pemeriksaan segmen posterior didapatkan cotton wool,
neovaskularisasi, hard exudate, perdarahan Dot dan Blot. Apakah
diagnosis pasien ini?
a. DM retinopati proliferatif
b. DM retinopati non-proliferatif
c. HT retinopati proliferatif
d. HT retinopati non-proliferatif
e. Albasio retina
RETINOPATI DIABETIKUM (2)
• Kelainan pada retina yang didapatkan pada pasien DM
• Gambaran funduskopi :
- Mikroaneurisma
- Perdarahan (dot, blot, flame shaped)
- Eksudat (soft atau cotton wool patches, hard exudate)
- Neovaskularisasi (pembuluh darah baru yang tampak berkelok-
kelok, bergerombol, ireguler)
Ada 2 jenis :
1. NPDR (Non-proliferatif DM Retinopati) : tanpa neovaskularisasi
2. PDR (Proliferatif DM Retinopati) : + neovaskularisasi
Mikroaneurisma Eksudat/ cotton wool spot
Neovaskularisasi
70
Seorang laki-laki usia 55 tahun datang dengan keluhan utama
penglihatan kabur sejak beberapa minggu terakhir. Pasien memiliki
riwayat hipertensi sekitar 15 tahun. Dari pemeriksaan didapatkan
VODS 6/30, segmen anterior tenang, funduskopi didapatkan
perdarahan retina dan cotton woll patches. Apakah diagnosis pasien
ini?
a. Diabetik retinopati
b. Hipertensi retinopati
c. Hipertensi okuli
d. Katarak senilis
e. Retinal detachment
70
Seorang laki-laki usia 55 tahun datang dengan keluhan utama
penglihatan kabur sejak beberapa minggu terakhir. Pasien memiliki
riwayat hipertensi sekitar 15 tahun. Dari pemeriksaan didapatkan
VODS 6/30, segmen anterior tenang, funduskopi didapatkan
perdarahan retina dan cotton woll patches. Apakah diagnosis pasien
ini?
a. Diabetik retinopati
b. Hipertensi retinopati
c. Hipertensi okuli
d. Katarak senilis
e. Retinal detachment
RETINOPATI HIPERTENSI (2)
• Faktor resiko : hipertensi
• Temuan pada funduskopi :
- Kelainan pembuluh darah : penyempitan pembuluh darah,
fenomena crossing, sklerosis
- Perdarahan atau eksudat retina : cotton wool patches, flame shaped
• Klasifikasi retinopati hipertensi menurut Keith Wagener Barker :
1. Derajad 1 : penyempitan pembuluh darah
2. Derajad 2 : penyempitan pembuluh darah disertai fenomena
crossing
3. Derajad 3 : tanda pada derajad 2 + perdarahan/eksudat retina dan
cotton wool patches
4. Derajad 4 : tanda pada derajad 3 + edema papil
71
Seorang laki laki berusia 44 tahun datang ke poliklinik karena keluhan
kedua mata nya kabur sejak 2 bulan terakhir. Pasien memliki riwayat
hipertensi. VODS 6/20. Pada pemeriksaan funduskopi didapatkan
gambaran sebagai berikut. Tanda apakah yang dapat ditemukan?
a. Soft exudate
b. Cotton wool
c. Drusen
d. Neovaskularisasi
e. Microaneurisma
71
Seorang laki laki berusia 44 tahun datang ke poliklinik karena keluhan
kedua mata nya kabur sejak 2 bulan terakhir. Pasien memliki riwayat
hipertensi. VODS 6/20. Pada pemeriksaan funduskopi didapatkan
gambaran sebagai berikut. Tanda apakah yang dapat ditemukan?
a. Soft exudate
b. Cotton wool
c. Drusen
d. Neovaskularisasi
e. Microaneurisma
RETINOPATI HIPERTENSI
72
Wanita usia 40 tahun datang dengan keluhan mata sering melihat
bintik hitam bila menoleh ke kanan kiri dan sering melihat kilatan
cahaya. Pasien mempunyai riwayat tekanan darah tinggi. Visus ODS
1/60 dengan pinhole (-). Pemeriksaan funduskopi didapatkan A/V
crossing dan perdarahan retina. TD 200/100 mmHg, nadi 108 x/menit,
RR 20 x/menit, Tax 37,0 C. Kelainan diatas disebabkan oleh...
a. Kelainan visual
b. Kelainan metabolic
c. Kelainan vaskular
d. Kelainan akomodasi
e. Kelainan saraf
Dx. Hipertensi Retinopati
Wanita usia 40 tahun datang dengan keluhan mata sering melihat
bintik hitam bila menoleh ke kanan kiri dan sering melihat kilatan
cahaya. Pasien mempunyai riwayat tekanan darah tinggi. Visus ODS
1/60 dengan pinhole (-). Pemeriksaan funduskopi didapatkan A/V
crossing dan perdarahan retina. TD 200/100 mmHg, nadi 108 x/menit,
RR 20 x/menit, Tax 37,0 C. Kelainan diatas disebabkan oleh...
a. Kelainan visual
b. Kelainan metabolic
c. Kelainan vaskular
d. Kelainan akomodasi
e. Kelainan saraf
RETINOPATI HIPERTENSI (2)
• Faktor resiko : hipertensi
• Temuan pada funduskopi :
- Kelainan pembuluh darah : penyempitan pembuluh darah,
fenomena crossing, sklerosis
- Perdarahan atau eksudat retina : cotton wool patches, flame shaped
• Klasifikasi retinopati hipertensi menurut Keith Wagener Barker :
1. Derajad 1 : penyempitan pembuluh darah
2. Derajad 2 : tanda derajat 1 + disertai fenomena crossing
3. Derajad 3 : tanda pada derajat 2 + perdarahan/eksudat retina dan
cotton wool patches
4. Derajad 4 : tanda pada derajat 3 + papil edema
73
Seorang pasien perempuan 48 tahun datang dengan keluhan
pandangan kabur seperti ditutup tirai, mendadak 3 jam yang lalu.
Pasien juga mengaku melihat bayangan-bayangan gelap. Pemeriksaan
oftalmologi didapatkan VOD 6/6, VOS 2/20. Segmen anterior kedua
mata tenang. Funduskopi mata kiri ditemukan tobacco dust
appearance pada vitreus. Diagnosis pasien adalah…
a. Oklusi arteri retina sentral
b. Oklusi vena retina sentral
c. Ablasio retina
d. Glaukoma sudut tertutup
e. Glaukoma sudut terbuka
73
Seorang pasien perempuan 48 tahun datang dengan keluhan
pandangan kabur seperti ditutup tirai, mendadak 3 jam yang lalu.
Pasien juga mengaku melihat bayangan-bayangan gelap. Pemeriksaan
oftalmologi didapatkan VOD 6/6, VOS 2/20. Segmen anterior kedua
mata tenang. Funduskopi mata kiri ditemukan tobacco dust
appearance pada vitreus. Diagnosis pasien adalah…
a. Oklusi arteri retina sentral
b. Oklusi vena retina sentral
c. Ablasio retina
d. Glaukoma sudut tertutup
e. Glaukoma sudut terbuka
ABLASIO RETINA (RETINAL DETTACH)
• Definisi : terpisahnya sel kerucut dan
batang retina dari sel epitel pigmen
retina
• Klasifikasi : Rhegmatogenous dan Non-
Rhegmatogenous
• Gejala dan tanda : penurunan visus
mendadak, segmen anterior tenang,
seperti melihat tirai/lembaran, awalnya
melihat kilatan-kilatan cahaya
• Faktor Risiko : miopia tinggi, trauma,
DM retinopati proliferatif, perdarahan
vitreus
• Pemeriksaan : tobacco dust
appearance, retinal break, retinal folds
• Terapi : 1. Bedrest 2. Operatif (scleral
buckle/pars plana vitrectomy)
74
Pasien perempuan usia 55 tahun datang ke poliklinik mata dengan
keluhan mata kanan melihat banyangan seperti benang-benang
berwana hitam sejak 1 hari yang lalu, disertai ada yang mengganggu
pandangan pada sisi atas. Pasien memiliki riwayat DM tidak terkontrol.
Dari pemeriksaan visus OD 10/20, TIO OD 17 mmHg. Pemeriksaan
segmen posterior didapatkan vitreous keruh dengan retina seperti
lembaran terangkat lembaran berwarna keabuan. Apakah tatalaksana
awal yang tepat?
a. Rujuk SpM
b. Bed rest, rujuk SpM
c. Turunkan TIO
d. Kontrol gula darah
e. Obat anti perdarahan
Dx. Ablasio Retina
Pasien perempuan usia 55 tahun datang ke poliklinik mata dengan
keluhan mata kanan melihat banyangan seperti benang-benang
berwana hitam sejak 1 hari yang lalu, disertai ada yang mengganggu
pandangan pada sisi atas. Pasien memiliki riwayat DM tidak terkontrol.
Dari pemeriksaan visus OD 10/20, TIO OD 17 mmHg. Pemeriksaan
segmen posterior didapatkan vitreous keruh dengan retina seperti
lembaran terangkat lembaran berwarna keabuan. Apakah tatalaksana
awal yang tepat?
a. Rujuk SpM
b. Bed rest, rujuk SpM
c. Turunkan TIO
d. Kontrol gula darah
e. Obat anti perdarahan
ABLASIO RETINA (RETINAL DETTACH)
• Definisi : terpisahnya sel kerucut dan
batang retina dari sel epitel pigmen
retina
• Klasifikasi : Rhegmatogenous dan Non-
Rhegmatogenous
• Gejala dan tanda : penurunan visus
mendadak, segmen anterior tenang,
seperti melihat tirai/lembaran, awalnya
melihat kilatan-kilatan cahaya
• Faktor Risiko : miopia tinggi, trauma,
DM retinopati proliferatif, perdarahan
vitreus
• Pemeriksaan : tobacco dust
appearance, retinal break, retinal folds
• Terapi : 1. Bedrest 2. Operatif (scleral
buckle/pars plana vitrectomy)
75
Seorang perempuan 50 tahun datang dengan keluhan pandangan mata
kanan kabur sejak 5 jam yang lalu. Pada pemeriksaan visus OD 5/60 OS
5/5. Pasien sering mengeluhkan adanya kilatan cahaya, kemudian
pandangan seperti terhalang oleh suatu tirai. Segmen anterior tenang.
Pemeriksaan yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis adalah ?
a. Pemeriksaan Tonometer
b. Pemeriksaan Lapang Pandang
c. Funduskopi
d. Pemeriksaan Refraksi
e. Pemeriksaan Persepsi Warna
Ablasio Retina
Seorang perempuan 50 tahun datang dengan keluhan pandangan mata
kanan kabur sejak 5 jam yang lalu. Pada pemeriksaan visus OD 5/60 OS
5/5. Pasien sering mengeluhkan adanya kilatan cahaya, kemudian
pandangan seperti terhalang oleh suatu tirai. Segmen anterior tenang.
Pemeriksaan yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis adalah ?
a. Pemeriksaan Tonometer
b. Pemeriksaan Lapang Pandang
c. Funduskopi
d. Pemeriksaan Refraksi
e. Pemeriksaan Persepsi Warna
Ablasio Retina
76
Seorang perempuan umur 30 tahun berobat ke polokilinik dengan
keluhan pandangan mata kanan kabur secara tiba-tiba sejak 3 hari
yang lalu. Keluhan disertai rasa nyeri saat mata bergerak. Hasil
pemeriksaan mata didapatkan visus mata OD 20/80, OS dbn, terdapat
gangguan pada penglihatan warna dan defek pada lapang pandang
sentral pada mata kanan. Apa diagnosis pasien ini?
a. Retinopati hipertensi
b. Retinal detachment
c. Optic neuritis
d. Hemianopsia unilateral
e. Maculopathy degenerative
76
Seorang perempuan umur 30 tahun berobat ke polokilinik dengan
keluhan pandangan mata kanan kabur secara tiba-tiba sejak 3 hari
yang lalu. Keluhan disertai rasa nyeri saat mata bergerak. Hasil
pemeriksaan mata didapatkan visus mata OD 20/80, OS dbn, terdapat
gangguan pada penglihatan warna dan defek pada lapang pandang
sentral pada mata kanan. Apa diagnosis pasien ini?
a. Retinopati hipertensi
b. Retinal detachment
c. Optic neuritis
d. Hemianopsia unilateral
e. Maculopathy degenerative
NEURITIS OPTIK
• Etiologi :
Idiopatik, infeksi, penyakit sistemik, multipel sklerosis
• Gejala :
Penurunan visus mendadak, biasanya unilateral, gangguan
penglihatan warna, nyeri pada sekitar mata terutama saat mata
digerakkan, gangguan lapang pandang sentral, didapatkan defek
pupil aferen relatif (Marcus Gunn Pupil)
• Jenis :
- Papilitis (radang pada serabut retina saraf optik yang berada di
dalam papil saraf optik)
- Neuritis retrobulbar (radang pada serabut saraf optik di
belakang bola mata)
• Terapi : kortikosteroid dan atasi etiologi
77
Seorang laki-laki 65 tahun datang ke dokter dengan keluhan mata tidak
dapat melihat sebagian namun penglihatan masih jelas. Pasien
memiliki riwayat hipertensi. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan
visual aquity 6/6, segmen anterior dan segmen posterior dalam batas
normal. Hasil pemeriksaan lapangan pandang menunjukkan
bitemporal hemianopsia homonim. Dimanakah letak lesi ?
a. Chiasma optikum
b. Nervus optikum
c. Traktus optikum
d. Lobus ociipitalis
e. Radiation optica
77
Seorang laki-laki 65 tahun datang ke dokter dengan keluhan mata tidak
dapat melihat sebagian namun penglihatan masih jelas. Pasien
memiliki riwayat hipertensi. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan
visual aquity 6/6, segmen anterior dan segmen posterior dalam batas
normal. Hasil pemeriksaan lapangan pandang menunjukkan
bitemporal hemianopsia homonim. Dimanakah letak lesi ?
a. Chiasma optikum
b. Nervus optikum
c. Traktus optikum
d. Lobus ociipitalis
e. Radiation optica
78
Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan penglihatan ganda. Keluhan dirasakan sejak 3 hari yang lalu.
Pasien memiliki riwayat kencing manis dan hipertensi. Visus 6/6 pada
kedua mata. Gerakan bola mata kanan baik ke segala arah, mata kiri
memiliki hambatan ketika mata melirik ke temporal. Pemeriksaan
funduskopi normal. Apa diagnosisnya?
a. Parese n. III
b. Parese n. IV
c. Parese n. V
d. Parese n. VI
e. Parese n. VII
78
Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan penglihatan ganda. Keluhan dirasakan sejak 3 hari yang lalu.
Pasien memiliki riwayat kencing manis dan hipertensi. Visus 6/6 pada
kedua mata. Gerakan bola mata kanan baik ke segala arah, mata kiri
memiliki hambatan ketika mata melirik ke temporal. Pemeriksaan
funduskopi normal. Apa diagnosisnya?
a. Parese n. III
b. Parese n. IV
c. Parese n. V
d. Parese n. VI
e. Parese n. VII
79
Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan penglihatan ganda.
Keluhan mata merah dan nyeri disangkal. Apabila salah satu mata
ditutup keluhan hilang. Pasien memiliki riwayat hipertensi tidak
terkontrol dengan tekanan darah saat pemeriksaan 180/100 mmHg,
visus 20/20. Hirschberg test ditemukan eksotropia 30 derajat pada
mata kiri dan pupil isokor. Terdapat keterbatasan gerak ke arah nasal
tengah pada mata kiri. Penyebab keluhan pasien adalah kelaian pada…
a. Nervus II
b. Nervus III
c. Nervus IV
d. Nervus V
e. Nervus VI
79
Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan penglihatan ganda.
Keluhan mata merah dan nyeri disangkal. Apabila salah satu mata
ditutup keluhan hilang. Pasien memiliki riwayat hipertensi tidak
terkontrol dengan tekanan darah saat pemeriksaan 180/100 mmHg,
visus 20/20. Hirschberg test ditemukan eksotropia 30 derajat pada
mata kiri dan pupil isokor. Terdapat keterbatasan gerak ke arah nasal
tengah pada mata kiri. Penyebab keluhan pasien adalah kelaian pada…
a. Nervus II
b. Nervus III
c. Nervus IV
d. Nervus V
e. Nervus VI
80
Anak 7 tahun datang dengan keluhan sering diejek oleh temannya
karena mata terlihat tidak sejajar. Pasien juga mengeluhkan pandangan
kabur dan kadang melihat ganda. Pemeriksaan yang dilakukan dokter
adalah ?
a. Hirschberg
b. Gonioskopi
c. TIO
d. Aniseikonia
e. Funduskopi
Dx. Strabismus/ Juling
Anak 7 tahun datang dengan keluhan sering diejek oleh temannya
karena mata terlihat tidak sejajar. Pasien juga mengeluhkan pandangan
kabur dan kadang melihat ganda. Pemeriksaan yang dilakukan dokter
adalah ?
a. Hirschberg
b. Gonioskopi
c. TIO
d. Aniseikonia
e. Funduskopi
STRABISMUS (2)
• Definisi : Suatu keadaan dimana kedudukan kedua bola mata tidak
ke satu arah sehingga sumbu penglihatan tidak bertemu pada satu
titik fiksasi
• Gejala : mata lelah (astenopia), kabur atau melihat ganda (diplopia),
sering menutup sebelah mata
• Jenis :
Esotropia (Strabismus Konvergen/ juling ke dalam)
Eksotropia (Strabismus Divergen / juling ke luar)
• Pemeriksaan :
Tes Hirschberg, Krimsky, Uji Tutup Mata
Hirschberg Test untuk menilai strabismus