DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sifat huruf adalah salah satu dari hal tajwid dalam bacaan Al-Qur'an. Sifat
huruf adalah sifat yang menjelaskan perihal suatu huruf. Melalui sifatnya,
seseorang itu akan mampu membedakan suatu huruf itu dengan kondisi
sebutannya seperti tertahan, berdesing, melantun dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari sifat huruf?
2. Apa tujuan dari mempelajari sifat huruf?
3. Apa saja pembagian dari sifat huruf?
C. Tujuan Penulisan
Penulis dan pembaca mampu memahami sifat-sifat yang melekat pada
huruf hijaiyah dan dapat mengimplementasikannya saat membaca Al-
Qur’an.
BAB II
PEMBAHASAN
Sifat-sifat yang melekat pada huruf hijaiyah mempunyai dua bagian, yaitu :
Pada sifat kedua ini merupakan ruang lingkup ilmu tajwid, karena
yang dimaksud sifat-sifat itu adalah seperti bacaan Izhar, Idgham, iqlab,
ikhfa’, mad tafkhim, tarqiq, wakaf, ibtida’, saktah, sukun, syakal, atau
harakat, dan sebagainya.
1) Jahar ( ) اَ ْل َج ْه ُر
Jahar dalam arti bahasa adalah tampak atau terang. Sedangkan dalam
pengertian istilah adalah membunyikan huruf tertentu tanpa berdesis (tidak
berhembus). Huruf yang bersifat jahar sebanyak 19 huruf, yang terkumpul
pada bait berikut ini :
َ ط َل
ب َ َض ِّج ٍد
ٍ ىغ
ْ ئ ِّذ
ٍ ار ُ َع
ِّ َظ َم َو ْزنُ ق
Semua huruf mahmus tersebut dapat dibaca mahmus, baik mati ( sukun )
maupun hidup, kecuali huruf kaf dengan ta’ yang hanya dibaca mahmus
ketika mati.
ْ ) اَلتَّ َوس
5) Tawassuth ( ُّط
Tawassuth dalam arti bahasa berarti tengah-tengah. Sedangkan
menurut istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan cara antara
ditahan dan dilepas (tengah tengah). Hurufnya sebanyak 5 macam,
sebagaimana dalam rumus berikut:
ُ ِّل ْن
ع َم ُر
Contoh :
Karena itu sifat isti’la’ pada saatnya menjadi tafkhim (tebal) dan huruf
yang bersifat istifal menjadi tarqiq (tipis).
Dengan demikian huruf isti’la’ dibagi menjadi 4 bagian yaitu:
a) Paling atas terangkatnya, sehingga suaranya paling besar, hal itu apabila
ُ ,ُ خ,ض
hurufnya berbaris dhammah. Contoh: ُق,ط ُ ِّ اَ ْل َم ْغض ُْو
ب
b) Agak terangkat ke atas, sehingga suaranya besar secara wajar, hal itu
apabila hurufnya berbaris fathah. Contoh: غ َ , َ ق,ض
َ ,ظ َ َّ اَل
َظا ِّل ِّميْن
c) Agak diturunkan kedasar mulut, sehingga suaranya agak kecil, hal itu
ْ َ ا, ا ُ ْخ,ِّض
apabila hurufnya dimatikan (sukun). Contoh : غ ْ َا
ْ ا,ظ َيَ ْغ ِّلب ُْون
d) Paling bawah didasar mulut, sehingga suaranya paling kecil, hal itu
apabila hurufnya dikasrah. Contoh: ظ, ِّ خ, ض
ِّ , ِّغ َِّا َ ْل ُمت َّ ِّقيْن
ْ ) اَ ْ ِّْل
ْ ط َب
8) Ithbaq (اق
Ithbaq menurut arti bahasa berarti melekat. Sedangkan menurut arti
istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan lida melekatkan lidah
pada langit-langit mulut ketika mengucapkan huruf atau melengkungkan
keliling lidah ke langit-langit yang menjadikan suara huruf lebih tebal.
Huruf yang bersifat ithbaq sebanyak 4 macam, yaitu :
َ ط
ظ َ ض
ْ ص
َ
Contoh:
No Huruf Cara Membunyikan
1 ص ص
َّ َ ب, ص
ْ َ ب, ص
ُ ص
ِّ ص
َ
2 ض ض
َّ َ ب, ض ْ َ ب,ض ُ ض ِّ ضَ
3 ط ط ْ َ ب, ط
َّ َب, ط ُ ط ِّط َ
Tabel 1.8 Contoh Cara Membunyikan Huruf Ithbaq
Pada huruf-huruf infitah terdapat huruf Qaf, Ghain, dan Kha’, yang
ketiganya termasuk huruf isti’la’, maka cara membunyikannya harus lebih
besar daripada huruf infitah yang lain. Dengan demikian, huruf hijaiyah
dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
I. Terbesar, yaitu semua huruf hijaiyah, termasuk huruf isti’la’ dan ithbaq
misalnya huruf : ظ, ط, ض, ص
َّ اَل, َاَلضَّا ِّليْن
Contoh: َظا ِّل ِّميْن
II. Besar , yaitu semua huruf hijaiyah, termasuk huruf isti’la’ dan infitah
misalnya huruf : ق, غ, خ
Contoh: اَلت َّ ْق ٰوى, صا َّخ ْة
َّ اَل
III. Kecil, yaitu semua huruf hijaiyah, yang bersifat infitah, selain yang
termasuk isti’la’ dan ithbaq.
Contoh: َ يَ ْفعَلُ ْون, َيَ ْعلَ ُم ْون
ٍ ُِّف ْر ِّم ْن ل
ب
Contoh:
No Huruf Cara Membunyikan
1 ل بَ ْل بَ َّل, ُل, ِّل, َل
2 ف ف
َّ َف ب
ْ َ ب, ف
ُ ,ف
ِّ , ف
َ
3 ر بَ ْر بَ َّر, ُر, ِّر, َر
Tabel 1.10 Contoh Cara Membunyikan Huruf Idzlaq
a. Shafir Kubra, yaitu sifat shafir yang besar, yang terdapat pada huruf za’.
ْ الز ْخ ُر
Contoh : ف ُّ , الزب ُْو ُر
َّ
b. Shafir Wustha, yaitu sifat shafir yang tengah-tengah, yang terdapat pada
huruf shad. Contoh: َصائِّ ُم ْون
َ , َصا ِّدقِّيْن
َ
c. Shafir Shughra, yaitu sifat shafir yang kecil yang terdapat pada huruf sin.
Contoh: س ََّل ُم
َ , ِِّّبس ِّْم هللا
Contoh:
Ketentuan ini berlaku jika huruf lien jatuh setelah harakat fathah, dan cara
membacanya sepanjang 2 ketukan (1 alif).
Contoh:
Takrir dalam arti bahasa berarti mengulangi. Sedangkan menurut istilah adalah
membunyikan huruf tertentu dengan menggetarkan ujung lidah, sehingga huruf
tersebut terdengar tergentas dan getarnya itu cukup dua getaran, jangan sampai
berlebihan. Huruf takrir adalah : ر
Contoh:
6. Tafasysyi ( ) التَّفَشِّى
Tafasysyi menurut arti bahasa adalah meluas atau tersebar. Sedangkan menurut
arti istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan menyebarkan angin dalam
mulut ketika mengucapkan hurufnya. Adapun huruf tafasysyi hanya : ش
Contoh:
َ ش ْي
a. Tafasysyi Kubra, jika syinnya ditasydid. Contoh: طا ُن َّ ال, ُ ش ِّه ْيد
َّ ال
b. Tafasysyi Wustha, jika syinnya dimatikan (sukun). Contoh: َ ا َ ْش َرك, ت َ ْشت َُر ْوا
7. Isthithalah ( ُطالَة
َ ِّاْل ْست
ِّ )
Dan huruf inilah huruf yang paling sulit diucapkan, sehingga Nabi SAW bersabda
:”Aku orang yang paling fasih (benar) dalam mengucapkan dhad.”
Contoh:
1 ض ض
َّ ض َب
ْ ض َب
ُ ض
ِّ ض
َ
Ghunnah dalam arti bahasa berarti berdengung. Sedangkan arti istilah adalah
membunyikan huruf tertentu dengan mendengungkan suara yang keluar dari
pangkal hidung. Huruf ghunnah yaitu: م نbaik hidup maupun mati, yang idzhar,
ikhfa’ maupun idgham.
Ghunnah merupakan sifat yang tetap bagi kedua huruf tersebut, hanya saja ketika
ditasydid lebih kuat daripada ketika idgham, ketika idgham lebih kuat daripada
ketika sukun, sedang ketika sukun lebih kuat daripada ketika hidup.
Contoh: