Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Bahasa Arab

“Isim Isyaroh, teks Al-Qur’an Al- Karim”

Dosen pengampu: Muhammad Solihin Pranoto, SS., M.Si

Disusun oleh:

KELOMPOK 10 / Biologi 2

Silvi Indria(0704211014

Nuril Hayati (0704213056)

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI SUMATERA UTARA

T.A 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayat Serta
kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan “Isim Isyaroh, teks Al-
Qur’an Al- Karim” dan insyaallah dapat menyelesaikan tepat waktu pengumpulannya. Tujuan
utama dari penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Muhammad Solihin
Pranoto, SS, M.Si pada program studi Bahasa Arab. Tujuan lainnya yaitu untuk menambah
Wawasan tentang topik masalah bagi para pembaca dan bagi penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan sumber yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini Penulis
menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran agar penulis bisa mengetahu apabila ada kelalaian dan kesalahan,
yang dinantikan demi kesempurnaan makalah ini dan dapat membangun serta memotivasi
penulis untuk berkarya lkebih baik lagi. Kami berharap semoga Makalah yang penulis surun bisa
memberikan pelajaran beserta inspirasi urnuk pembaca Aamiin Ya Rabbal alamin.

Medan, 27 November 2021

Kelompok 9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diriwayatkan dari ‘Umar bin Al khoththob rodhiyallohu ‘anhu : “belajarlah bahasa arab.
karena sesungguhnya dengan mempelajarinya akan meneguhkan akal dan menambah muruah.”
Jadi mempelajari ilmu bahasa arab khususnya ilmu nahwu itu sangat penting dalam kehidupan
kita sehari-hari,bahwa kita harus mempelajari ilmu bahasa arab terlebih dahulu sebelum
mengetahui ilmu agama yang lain. Manfaat mempelajari ilmu bahasa arab itu sendiri yaitu agar
mapu memahami struktur kalimahnya yang menjadi bahasa Al-Qur’an dan Al-Hadist yang
keduanay adalah dasar tuntunan hidup umat islam.

Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa rumpun Semit yang paling tua dan tetap eksis
sampai sekarang. Kemampuan bahasa Arab tetap eksis sampai sekarang disebabkan oleh
posisinya sebagai bahasa yang dipilih oleh Allah sebagai bahasa kitab suci Al-qur'an, dan
sebagai bahasa agama (dalam shalat, dzikir dan do'a).' Bahasa Arab adalah bahasa yang sangat
erat dengan unsur- unsur keagamaan, yaitu Agama Islam. Bahasa Arab adalah kunci untuk
mempelajari islam karena sumber-sumber hukum Islam semuanya menggunakan bahasa Arab.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian isim isyarah?

2. Apa kaidah isim isyarah?

3. Apa Macam-macam isim isyarah?

C. Tujuan

Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah:

1. Memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Arab

2. Mendapat jawaban dari rumusan yang untuk dapat memahami lebih dalam lagi tentang Bahasa
Arab ,dalam hal ini pembahasan seputar isim isyarah besertanya macam-macamnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Isim Isyarah

Isim isyarah ialah isim yang menunjukan sesuatu yang tertentu baik secara nyata dengan
tangan atau dengan yang lain apabila yang ditunjukan itu berada dihadapan orang yang
menunjuk. Atau penunjukan itu secara tidak nyata (maknawi) apabila yang ditunjuk itu
memang tidak nyata atau sesuatu yang ditunjuk itu tidak berada dihadapan orang yang
menunjuk.

Isim Isyarah adalah kata tunjuk, atau kata penghubung khusus menunjukan sesuatu. Jika
dalam bahasa indonesia tidak jarang kita sebut “ini” dan “itu“. Namun bertolak
belakang dengan bahasa arab, kata tunjuk disusaikan peruntukannya khusus apa dan jumlahnya
berapa, karena andai salah dalam menunjukan atau tertukar kata penunjukan dijamin akan
menciptakan lawan bicara bakal gagal faham. Isim isyarah ini berfungsi untuk menunjukan
sesuatu baik yang nyata (yang ada di hadapan kita) maupun tidak nyata (yang tidak ada di
hadapan kita).

B. Kaidah Isim Isyarah

Isim isyarah merupakan isim ma’rifah. Isim ma’rifah adalah kata definitif atau
menujukkan makna khusus. Semua isim isyarah hukumnya mabni kecuali (ِ‫ ) َهذَان‬dan (ِ‫) َهت َان‬. Kata
(ِ‫ ) َهذَان‬dan (ِ‫ ) َهت َان‬hukumnya seperti isim mutsana. Selain kedua kata tersebut hukumnya mabni.
Contoh:

ِ‫هَذهِ َمد َْرسَة‬

َ ‫إ َّنِهَذه ْال َمد َْر‬


َ َ‫سة‬
ِ‫ِوس ْيعَة‬

َ ‫أَت َ َعلَّ ُمِفيِهَذه ْال َمد َْر‬


ِ‫سة‬
Contoh pengunnaan (ِ‫ ) َهذَان‬dan (ِ‫) َهت َان‬:

ِ‫َهذَانِكت َابَان‬

ِ‫إ َّنِ َهذَيْنِكت َابَان‬

َّ ‫َم َر ْرتُ ِب َهذَيْنِال‬


ِ‫طال َبيْن‬

َ ‫إ َّنِ َهت َينِ َمد َْر‬


ِ‫ست َان‬

ِ‫ستَيْن‬ ْ ‫أَتَعَلَّ ُمِفيِ َهت َين‬


َ ‫ِال َمد َْر‬

Isim ma’rifah setelah isim isyarah bisa berkedudukan sebagai badal atau khabar. Perlu kejelian
dan ketelitian dalam memahami konteks kalimat yang ada isim isyarahnya. Coba perhatikan
kalimat-kalimat di bawah ini:

ْ ‫هَذهِ َمد َْرسَةُِاللُّغَة‬


ِ‫ِالعَ َربيَّة‬

ِ‫ِوس ْيعَة‬ ْ ‫هَذهِ َمد َْرسَةُِاللُّغَة‬


َ ‫ِالعَ َربيَِّة‬

Kata pada contoh yang pertama merupakan khabar, sedangkan pada contoh yang kedua
merupakan badal. Tentunya apabila berposisi sebagai badal, maka irabnya mengikuti isim
isyarahnya. Contoh kata setelah isim isyarah yang menjadi badal:

ِ‫ذَلكَ ِا ْلبَيْتُ ِ َجديْد‬

َ ‫إ َّنِهَذه ْال َمد َْر‬


َ َ‫سة‬
ِ‫ِوس ْيعَة‬

ِ‫ستَيْن‬ ْ ‫أَت َ َعلَّ ُمِفيِ َهت َين‬


َ ‫ِال َمد َْر‬
Kata (ِ‫ )هَذه‬dan (َِ‫ )ت ْلك‬bisa digunakan untuk jamaِ’ghair ‘aqil.

ِ‫هَذهِكُتُبِ َجد ْيدَة‬

ْ َ‫ت ْلك‬
ِ‫ِالبُي ُْوتُ ِ َجد ْيدَة‬

Huruf kaf khithab yang disebutkan mukhathabnya, maka kafnya disesuaikan dengan ‘adad
mukhthabnya.

ُ ‫ذَلكَ ِكت َابِيَاِأ َ ْح َم ِد‬

ُِ‫ذَل َك َماِكت َابِ َياِأ َ ْح َمد َُِوع ْرفَان‬

ِ‫ذَلكُ ْمِكت َابِيَاِأَصْدقَائ ْي‬

َ ِ‫ذَلكُ َّنِكت َابِيَا‬


ِ‫طالبَات ْي‬

Pada isim isyarah (‫ )ذَا‬bisa didahului kaf tasybih menjadi (‫) َكذَا‬

‫ِوعل ْمتُ ِأَخَاهُِ َكذَا‬


َ ‫عل ْمتُ ِأ َ ْح َمدَِفَاض اًل‬
َ

Boleh juga dimasuki Haِ ’tanbih sebelumnya menjadi (‫ ) َه َكذَا‬atau ditambahkan lam dan kaf
khithab menjadi (َِ‫) َكذَلك‬.

C. Macam-Macam Isim Isyarah

1. a. Isim Isyarah khusus mudzakar : (INI)

Tunggal : ‫هذا‬

Contoh kalimat : Ini guru (pria)-> ‫هذاِمدرس‬

Ganda : ِ‫هذان‬

Contoh kalimat : Ini 2 guru (pria)-> ‫هذانِمدرسان‬

Jamak : ِ‫هؤ ََُلء‬

Contoh kalimat : ini 3 guru (pria)- > ‫هؤ ََُلءِمدرسون‬


b. Isim Isyarah khusus mudzakar : (ITU)

Tunggal : َِ‫ذلك‬

Contoh kalimat : tersebut guru (pria)-> ‫ذلكَ ِمدرس‬

Ganda : ‫ذانك‬

Contoh kalimat : tersebut 2 guru (pria)-> ‫ذانكِمدرسان‬

Jamak : َِ‫أُولئك‬

Contoh kalimat : tersebut 3 guru (pria) ‫–ِ>ِأُولئكَ ِمدرسون‬

2. a. Isim Isyarah khusus muanats: (INI)

Tunggal : ‫هذه‬

Contoh kalimat : ini guru (wanita) -> ‫هذهِمدرسة‬

Ganda : ِ‫هاتان‬

Contoh kalimat : ini 2 guru (wanita) -> ‫هاتانِمدرستان‬

Jamak : ِ‫هؤ ََُلء‬

Contoh kalimat : ini 3 guru (wanita) -> ‫هؤ ََُلءِمدرسات‬

b. Isim Isyarah khusus muanats: (ITU)

Tunggal : َِ‫ت ْلك‬

Contoh kalimat : tersebut guru (wanita) -> ‫ت ْلكَ ِمدرسة‬

Ganda : َِ‫تانك‬

Contoh kalimat : tersebut 2 guru (wanita) -> ‫تانكَ ِمدرستان‬

Jamak : َِ‫أُولَئك‬

Contoh kalimat : tersebut 3 guru (wanita) -> ‫أُولَئكَ ِمدرسات‬


Pada dasarnya ada dua macam kata tunjuk :

1. Isim Isyarah atau kata tunjuk untuk yang dekat ‫=( َهذَا‬ini).

2. Isim Isyarah atau kata tunjuk untuk yang jauh (=itu َ‫)ذَلِك‬

Adapun Macam- Macam Isim Isyarah adalah:

A. Isim Isyarah untuk menunjukkan Isim Mufrod (Tunggal)

1. Untuk menunjuk sesuatu yang dekat (Lil Qorib)

- Jika benda yang ditunjuk adalah mudzakkar (bermakna laki-laki) menggunakan : ‫=( َهذَا‬ini).

Contoh : ‫ =(هَذَا ِكت َاب‬ini sebuah buku)

- Jika benda yang ditunjuk adalah Muannats (bermakna perempuan) maka menggunakan: ‫َهذَا‬
menjadi: ‫( َه ِذ ِه‬ini)

Contoh : ‫ =( َم َجلَّة َه ِذ ِه‬ini sebuah majalah)

2. Untuk menunjukkan benda yang jauh (Lil Ba’iid)

- Jika benda yang ditunjuk adalah mudzakkar, maka menggunakan : َ‫ذَلِك‬ (=itu)

Contoh : ‫ذَ ِل َك ِكت َاب‬ (itu sebuah buku)

- Jika benda yang ditunjuk adalah muannats, maka menggunakan :

َ‫ذَلِك‬menjadi: َ‫ت ِْلك‬ (=itu)

Contoh: ‫ =(ت ِْل َك َم َجلَّة‬itu sebuah majalah)


B. Isim Isyarah untuk menunjukkan Isim Mutsanna (bermakna dua)

1. Untuk menunjuk sesuatu yang dekat (Lil Qorib)

- Jika benda yang ditunjuk adalah mudzakkar, maka menggunakan :

. ‫ هَذَا‬Menjadi‫ان‬
ِ َ‫=( َهذ‬ini)

ِ َ‫( ِكت َابَان َهذ‬ini dua buah buku)


contoh : ‫ان‬

- Jika benda yang ditunjuk adalah Muannats, maka menggunakan :

‫ َه ِذ ِه‬Menjadi‫َان‬
ِ ‫=( َهت‬ini)

ِ َ‫( َهت َانِ َم َجلَّت‬ini dua buah majalah)


contoh : ‫ان‬

2. Untuk menunjukkan benda yang jauh (Lil Ba’iid)

- Jika benda yang ditunjuk adalah mudzakkar, maka menggunakan :

َ‫ذَلِك‬ menjadi َ‫ذَانِك‬. (=itu)

ِ ‫ذَانِ َك ِكت َا َب‬


Contoh: ‫ان‬ (= itu dua buah buku)

- Jika benda yang ditunjuk adalah Muannats, maka menggunakan:

َ‫ ت ِْلك‬menjadi َ‫ت َانِك‬. (=itu)

ِ ‫ت َا ِن َك َم َجلَّت‬
Contoh: ‫َان‬ (= itu dua buah majalah)

C. Isim Isyarah untuk menunjuk Isim jamak

1. Untuk menunjuk Isim Jamak yang Berakal

- Jika Isim Jamak yang berakal [baik mudzakkar atau muannats] itu letaknya dekat, maka
Menggunakan
Haulaai ِ‫=( َه ُؤالَء‬ini) [bermakna jamak untuk Isim yang berakal lil qariib].

Contoh : ِ‫(طُالَّب هَ ُؤالَء‬ini siswa-siswa)

- Jika Isim Jamak yang berakal itu [baik mudzakkar atau muannats] letaknya jauh, maka
menggunakan Uulaaika َ‫=( أُولَئِك‬Itu) [bermakna jamak untuk Isim yang berakal lil ba'id]

Contoh : َ‫(طُالَّبأُولَئِك‬itu siswa-siswa)

2. Untuk menunjuk Isim Jama' yang Tidak Berakal

- Jika Isim Jamak tersebut adalah dekat, maka menggunakan‫=( َه ِذ ِه‬ini)

Contoh : ‫( كُتُب هَ ِذ ِه‬ini buku-buku)

- Jika Isim Jamak tersebut adalah jauh, maka menggunakan َ‫=(ت ِْلك‬Itu)

َ ُ ‫كُت‬
Contoh :‫ب‬ َ‫( ت ِْلك‬itu buku-buku)

Isim isyarat lafal‫( أوالء‬dengan alif mamdudah) boleh dibaca ‫(أولي‬dengan alif maqshurah)
dan yang pertama lebih fasih dari pada yang kedua. Lafal ‫أولي‬dapat berlaku untuk menunjuk
kepada yang berakal dan yang tidak berakal, seperti : Firman Allah :

‫المف هم وأولئك ربهم من هدي علي أولئك‬

Artinya : Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan merekalah orang-
orang yang beruntung. (Al Baqarah :5)

Akan tetapi yang banyak berlaku untuk yang berakal adalah ‫تلك‬dan untuk yang tidak berakal
adalah ‫أوالء‬, seperti firman Allah :

‫الناس بين نداولها األيام وتلك‬

Artinya : Dan masa (kejadian) dan kehancuran itu, kami pergilrkan diantara manusia (agar
mereka mendapat pelajaran)... “ (Ali Imran : 140)
Dari beberapa isim isyarat, ada yang menunjukkan suatu tempat, seperti :

- ‫هنا‬, untuk menunjukkan tempat yang dekat

- ‫هناك‬, untuk menunjukkan tempat yang sedang

- ‫هنالك‬, untuk menujukkan tempat yang jauh

- ‫ثم‬, untuk menunjukkan tempat yang jauh

Adapun beberapa isim isyarah yang didahului ‫ ها‬tanbih (peringatan), seperti

‫ هؤالء‬, ‫ هاتان‬,‫ هذه‬,‫هذا‬


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Isim isyarah ialah isim yang menunjukan sesuatu yang tertentu baik secara nyata dengan
tangan atau dengan yang lain apabila yang ditunjukan itu berada dihadapan orang yang
menunjuk. Atau penunjukan itu secara tidak nyata ( maknawi ) apabila yang ditunjuk itu
memang tidak nyata atau sesuatu yang ditunjuk itu tidak berada dihadapan orang yang
menunjuk. Pada dasarnya, ada dua macam Kata Tunjuk:

a. Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang dekat: ‫=( َهذَا‬ini).

b. Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang jauh: َ‫=(ذَلِك‬itu).

B. SARAN

Kami sebagai penyusun apabila dalam penulisan dan penyusunan makalah ini terdapat
kekurangan dan kelebihan maka kritik dan saran maupun hal lainnya guna membuat kami dapat
menampilkan makalah yang lebih baik lagi di waktu yang akan datang. Berkenaan dengan mata
kuliah Bahasa Arab kami harapkan bimbingannya baik dalam makalah ini maupun hal lainnya
untuk kebaikan kita bersama.
DAFTAR PUSTAKA

Syaikh Al Ghulayaini Mustafa, Terjemahan Jaami’ud Duruusil ‘Arabiyyah Jilid 1. (Semarang :


CV. Asy Syifa’ 1992).

M. Kamil Ramma Oensyar, Uria Hasnan Sidik, At taysiiru fie Fahmi Al Lughatu Al Arabiyyah ,
(Banjarmasin: Pusat Bahasa IAIN Antasari, 2010)

Muhammad Syukri Unus, Risalah is’aafut Thaalibin fie Ilmi An Nahwi, (Martapura: Barakah
Ilmu, Tanpa tahun).

http://mahasiswa-tarbiyah.blogspot.com/2013/09/makalah-bahasa-arab-isim-
isyarat.html#ixzz4RmSPDTnY

http://fauziyahei.blogspot.co.id/2015/04/makalah-isim-isyarah.html

Anda mungkin juga menyukai