Disusun oleh:
KELOMPOK 10 / Biologi 2
Silvi Indria(0704211014
T.A 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayat Serta
kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan “Isim Isyaroh, teks Al-
Qur’an Al- Karim” dan insyaallah dapat menyelesaikan tepat waktu pengumpulannya. Tujuan
utama dari penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Muhammad Solihin
Pranoto, SS, M.Si pada program studi Bahasa Arab. Tujuan lainnya yaitu untuk menambah
Wawasan tentang topik masalah bagi para pembaca dan bagi penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan sumber yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini Penulis
menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran agar penulis bisa mengetahu apabila ada kelalaian dan kesalahan,
yang dinantikan demi kesempurnaan makalah ini dan dapat membangun serta memotivasi
penulis untuk berkarya lkebih baik lagi. Kami berharap semoga Makalah yang penulis surun bisa
memberikan pelajaran beserta inspirasi urnuk pembaca Aamiin Ya Rabbal alamin.
Kelompok 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diriwayatkan dari ‘Umar bin Al khoththob rodhiyallohu ‘anhu : “belajarlah bahasa arab.
karena sesungguhnya dengan mempelajarinya akan meneguhkan akal dan menambah muruah.”
Jadi mempelajari ilmu bahasa arab khususnya ilmu nahwu itu sangat penting dalam kehidupan
kita sehari-hari,bahwa kita harus mempelajari ilmu bahasa arab terlebih dahulu sebelum
mengetahui ilmu agama yang lain. Manfaat mempelajari ilmu bahasa arab itu sendiri yaitu agar
mapu memahami struktur kalimahnya yang menjadi bahasa Al-Qur’an dan Al-Hadist yang
keduanay adalah dasar tuntunan hidup umat islam.
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa rumpun Semit yang paling tua dan tetap eksis
sampai sekarang. Kemampuan bahasa Arab tetap eksis sampai sekarang disebabkan oleh
posisinya sebagai bahasa yang dipilih oleh Allah sebagai bahasa kitab suci Al-qur'an, dan
sebagai bahasa agama (dalam shalat, dzikir dan do'a).' Bahasa Arab adalah bahasa yang sangat
erat dengan unsur- unsur keagamaan, yaitu Agama Islam. Bahasa Arab adalah kunci untuk
mempelajari islam karena sumber-sumber hukum Islam semuanya menggunakan bahasa Arab.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2. Mendapat jawaban dari rumusan yang untuk dapat memahami lebih dalam lagi tentang Bahasa
Arab ,dalam hal ini pembahasan seputar isim isyarah besertanya macam-macamnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Isim isyarah ialah isim yang menunjukan sesuatu yang tertentu baik secara nyata dengan
tangan atau dengan yang lain apabila yang ditunjukan itu berada dihadapan orang yang
menunjuk. Atau penunjukan itu secara tidak nyata (maknawi) apabila yang ditunjuk itu
memang tidak nyata atau sesuatu yang ditunjuk itu tidak berada dihadapan orang yang
menunjuk.
Isim Isyarah adalah kata tunjuk, atau kata penghubung khusus menunjukan sesuatu. Jika
dalam bahasa indonesia tidak jarang kita sebut “ini” dan “itu“. Namun bertolak
belakang dengan bahasa arab, kata tunjuk disusaikan peruntukannya khusus apa dan jumlahnya
berapa, karena andai salah dalam menunjukan atau tertukar kata penunjukan dijamin akan
menciptakan lawan bicara bakal gagal faham. Isim isyarah ini berfungsi untuk menunjukan
sesuatu baik yang nyata (yang ada di hadapan kita) maupun tidak nyata (yang tidak ada di
hadapan kita).
Isim isyarah merupakan isim ma’rifah. Isim ma’rifah adalah kata definitif atau
menujukkan makna khusus. Semua isim isyarah hukumnya mabni kecuali (ِ ) َهذَانdan (ِ) َهت َان. Kata
(ِ ) َهذَانdan (ِ ) َهت َانhukumnya seperti isim mutsana. Selain kedua kata tersebut hukumnya mabni.
Contoh:
َِهذَانِكت َابَان
Isim ma’rifah setelah isim isyarah bisa berkedudukan sebagai badal atau khabar. Perlu kejelian
dan ketelitian dalam memahami konteks kalimat yang ada isim isyarahnya. Coba perhatikan
kalimat-kalimat di bawah ini:
Kata pada contoh yang pertama merupakan khabar, sedangkan pada contoh yang kedua
merupakan badal. Tentunya apabila berposisi sebagai badal, maka irabnya mengikuti isim
isyarahnya. Contoh kata setelah isim isyarah yang menjadi badal:
ْ َت ْلك
ِِالبُي ُْوتُ ِ َجد ْيدَة
Huruf kaf khithab yang disebutkan mukhathabnya, maka kafnya disesuaikan dengan ‘adad
mukhthabnya.
Pada isim isyarah ( )ذَاbisa didahului kaf tasybih menjadi () َكذَا
Boleh juga dimasuki Haِ ’tanbih sebelumnya menjadi ( ) َه َكذَاatau ditambahkan lam dan kaf
khithab menjadi (َِ) َكذَلك.
Tunggal : هذا
Ganda : ِهذان
Tunggal : َِذلك
Ganda : ذانك
Jamak : َِأُولئك
Tunggal : هذه
Ganda : ِهاتان
Ganda : َِتانك
Jamak : َِأُولَئك
1. Isim Isyarah atau kata tunjuk untuk yang dekat =( َهذَاini).
2. Isim Isyarah atau kata tunjuk untuk yang jauh (=itu َ)ذَلِك
- Jika benda yang ditunjuk adalah mudzakkar (bermakna laki-laki) menggunakan : =( َهذَاini).
- Jika benda yang ditunjuk adalah Muannats (bermakna perempuan) maka menggunakan: َهذَا
menjadi: ( َه ِذ ِهini)
- Jika benda yang ditunjuk adalah mudzakkar, maka menggunakan : َذَلِك (=itu)
. هَذَاMenjadiان
ِ َ=( َهذini)
َه ِذ ِهMenjadiَان
ِ =( َهتini)
ِ ت َا ِن َك َم َجلَّت
Contoh: َان (= itu dua buah majalah)
- Jika Isim Jamak yang berakal [baik mudzakkar atau muannats] itu letaknya dekat, maka
Menggunakan
Haulaai ِ=( َه ُؤالَءini) [bermakna jamak untuk Isim yang berakal lil qariib].
- Jika Isim Jamak yang berakal itu [baik mudzakkar atau muannats] letaknya jauh, maka
menggunakan Uulaaika َ=( أُولَئِكItu) [bermakna jamak untuk Isim yang berakal lil ba'id]
- Jika Isim Jamak tersebut adalah jauh, maka menggunakan َ=(ت ِْلكItu)
َ ُ كُت
Contoh :ب َ( ت ِْلكitu buku-buku)
Isim isyarat lafal( أوالءdengan alif mamdudah) boleh dibaca (أوليdengan alif maqshurah)
dan yang pertama lebih fasih dari pada yang kedua. Lafal أوليdapat berlaku untuk menunjuk
kepada yang berakal dan yang tidak berakal, seperti : Firman Allah :
Artinya : Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan merekalah orang-
orang yang beruntung. (Al Baqarah :5)
Akan tetapi yang banyak berlaku untuk yang berakal adalah تلكdan untuk yang tidak berakal
adalah أوالء, seperti firman Allah :
Artinya : Dan masa (kejadian) dan kehancuran itu, kami pergilrkan diantara manusia (agar
mereka mendapat pelajaran)... “ (Ali Imran : 140)
Dari beberapa isim isyarat, ada yang menunjukkan suatu tempat, seperti :
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Isim isyarah ialah isim yang menunjukan sesuatu yang tertentu baik secara nyata dengan
tangan atau dengan yang lain apabila yang ditunjukan itu berada dihadapan orang yang
menunjuk. Atau penunjukan itu secara tidak nyata ( maknawi ) apabila yang ditunjuk itu
memang tidak nyata atau sesuatu yang ditunjuk itu tidak berada dihadapan orang yang
menunjuk. Pada dasarnya, ada dua macam Kata Tunjuk:
a. Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang dekat: =( َهذَاini).
B. SARAN
Kami sebagai penyusun apabila dalam penulisan dan penyusunan makalah ini terdapat
kekurangan dan kelebihan maka kritik dan saran maupun hal lainnya guna membuat kami dapat
menampilkan makalah yang lebih baik lagi di waktu yang akan datang. Berkenaan dengan mata
kuliah Bahasa Arab kami harapkan bimbingannya baik dalam makalah ini maupun hal lainnya
untuk kebaikan kita bersama.
DAFTAR PUSTAKA
M. Kamil Ramma Oensyar, Uria Hasnan Sidik, At taysiiru fie Fahmi Al Lughatu Al Arabiyyah ,
(Banjarmasin: Pusat Bahasa IAIN Antasari, 2010)
Muhammad Syukri Unus, Risalah is’aafut Thaalibin fie Ilmi An Nahwi, (Martapura: Barakah
Ilmu, Tanpa tahun).
http://mahasiswa-tarbiyah.blogspot.com/2013/09/makalah-bahasa-arab-isim-
isyarat.html#ixzz4RmSPDTnY
http://fauziyahei.blogspot.co.id/2015/04/makalah-isim-isyarah.html