Anda di halaman 1dari 17

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

ANAK PADA USIA PRASEKOLAH

KEPERAWATAN ANAK

Disusun oleh :
1. Nurshella julianti
2. Rizki Wicaksono
3. Siti Khoerunnisa
4. Vira chaerunnisa
5. Widha Nadhifah

D3 keperawatan TK 1 A

STIKES WIJAYA HUSADA

Jl. Letjen ibrahim adjie No 180 RT. 006/008 sindang barang, bogor barat 16117

Telp. (0251) 8327369, email : wijayahusada@gmail.com website :


www.wijayahusada.com
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami bisa menyelesaikan sebuah
makalah dengan tepat waktu

Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul


"pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah", yang menurut kami dapat
memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajarinya.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan
memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan
yang kami buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat.

Bogor, 24 November 2017

"Penyusun"

i
Daftar isi
KATA PENGANTAR…………………………………………………..........................

Daftar Isi .........................................................................................................................ii

BAB I…………………………………………………………………………......…….1

PENDAHULUAN……………………………………………………………...…..…..1

1. 1 Latar Belakang.................................................................................................1

1. 2 Identifikasi Masalah........................................................................................ 1

1. 3 Rumusan Masalah............................................................................................2

BAB II…………………………………………………………………..........……....…3

PEMBAHASAN………………………………………………………..........……...….3

2.1 Pengertian........................................................................................................3

2.2 Ciri ciri.............................................................................................................5

2.3 Tugas perkembangan anak prasekolah...........................................................10

2.4 Stimulasi perkembangan................................................................................11

2.5 Faktor yang mempengaruhi...........................................................................12

BAB III………………………………………………………………………………..13

PENUTUP………………………………………………………………………….....13

3.1 KESIMPULAN……………………………...…………………………………13

DAFTAR PUSTAKA………………………………….……………………………..14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang terjadi pada setiap
mahkluk hidup secara alamiah. Pertumbuhan akanmengalami perubahan secara fisik
sedangkan perkembangan terjadi perubahan dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks.Pada anak usia pra sekolah menurut S.Freud ( perkembnagan
psikoseksual ) anak mengalami fase Falik, , menurut Erikson ( perkembnagan
psikososial ) anak mengalami fase Inisiatif versus rasa bersalah, sedangkanmenurut
Kohlberg (perkembnagan moral ) anak usia pra sekolah berada dalam tahap
konvensional yang terjadi hingga usia 10 tahun. Hal ini sangat penting dan
berpengaruh terhadap kwalitas dari setiap makhluk hidup, sehingga harus
diperhatikan.Orang tua harus bijak dalam memberi penjelasan tentang hal ini sesuai
dengankemampuan perkembangan kognitifnya agar anak mendapat pemahaman yang
benar

Setiap makhluk hidup akan melalui tahapan pertumbuhan dan perkembangan


secara alamiah, yaitu sejak masa embrio sampai akhir hayatnya mengalami perubahan
ke arah peningkatan yang lebih baik. Adapun kecepatan pertumbuhan dan
perkembangan anak akan bervariasi dari satu anak dengan lainnya bergantung pada
beberapa hal yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, pemahaman tentang konsep
tumbuh kembang anak sangat penting bagi kita sebagai orang tua dan merupakan
prinsip dasar dalam merawat anak baik di rumah maupun di Rumah Sakit.

1. 2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
masalah yang akan diselidiki dalam penelitian ini yaitu:

 Apa itu pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah


 Apa ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah
 Apa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak pada
usia prasekolah

1
1. 3 Rumusan Masalah
Sesuai dengan masalah penelitian yang akan dikaji, maka tujuan penelitian yang
ingin dicapai adalah :

 Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah


 Mengetahui ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah
 Mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
usia prasekolah

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Pengertian Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah Perubahan besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel
yang bisa diukur dg ukuran berat (gram, kilogram, pound ), ukuran panjang (cm,
meter ).

Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun (wong,
2000), anak usia praseolah memiliki karakteristik tersendiri dalam segi pertumbuhan
dan perkembangannya. Dalam hal pertumbuhan, secara fisik anak pada tahun ketiga
terjadi penambahan BB 1,8 s/d 2,7 kg dan rata-rata BB 14,6 kg. Penambahan TB
berkisar antara 7,5 dan TB rata-rata 95 cm. Kecepatan pertumbuhan pada
talinya,keempat hampir sama dengan tahun sebelumnya. BB mencapai 16,7 kg dan
TB 103 cm sehingga TB sudah mencapai dua kali lipat dari TB saat lahir. Frekuensi
nadi dan pernafasan turun sedikit demi sedikit. Pertumbuhan pada tahun kelima
sampai akhir masa prasekolah BB rata-rata mencapai 18,7 kg dan TB 110 cm, yang
mulai ada perubahan adalah pada gigi yaitu kemungkinan munculnya gigi permanent
sudah dapat terjadi. Sementara tidak jauh beda dalam segi perkembangan,
kemampuan beberapa aspek vital anak mengalami peningkatan-peningkatan
signifikan dari tahun ke tahun , diantaranya adalah

a. aspek motorik

Tahun ketiga anak mampu berdiri diatas satu kaki untuk beberapa detik, menaiki
tangga dengan kaki bergantian,dan turun dengan dua kaki untuk melangkah ,
melompat panjang. Anak mampu menyusun balok menara 9-10 kotak, membangun
jembatan dengan 3 kotak, mampu memasukan biji-bijian kedalm kotak berleher
sempit dengan benar dan dalam menggambar anak dapat meniru lingkaran dana
silangan serta menyebutkannya. Tahun keempat anak sudah dapat melompat dan
meloncat dengan satu kaki, menangkap bola dengan tepat, berjalan menuruni tangga
dengan kaki bergantian, anak sudah mampu menggunakan gunting dengan baik untuk
memotong gambar mengikuti garis, dapat memasang sepatu tetapi belum dapat
mengikuti talinya. Tahun kelima pada tahun kelima sampai tahun keenam anak sudah
mampu melompat dan meloncat pada kaki bergantian serta melempar dan
menangkap bola dengan baik. Anak sudah mapmpu menggunakan gunting dan alat
3
sederhana seperti pensil dengan sangat baik, mampu mengikat tali sepatu, anak juga
sudah mampu mencetak beberapa huruf, angka atau kata seperti nama panggilan.

b. Aspek bahasa

Pada awal masa prasekolah perbendaharaan kata yang dicapai jarang dari 900 kata,
menginjak tahun keempat sudah mencapai 1500 kata atau lebih dan pada tahun
kelima sampai keenam mencapai 2100 kata, menggunakan 6 sampai 8 kata ,
menyebut 4 warna atau lebih , dapat menggambarkan dengan banyak komentar serta
menyebutkan bagiannya, mengetahui waktu seperti hari, minggu dan bulan, anak
juga sudah mampu mengikuti 3 perintas sekaligus.

c. Aspek sosial

Pada tahun ketiga anak sudah hampir mampu berpakaian dan makan sendiri, rentang
perhatian meningkat, mengetahui jenis kelaminnya sendiri, dalam permainan sering
mengikuti aturannya sendiri tetapi anak sudah mulai berbagi. Tahun keempat anak
sudah cenderung mandiri dan keras kepala atau tidak sabar, agresif secara fisik dan
verbal, mendapat kebanggaan dalam pencapaian , masih mempunyai banyak rasa
takut. Pada akhir usia prasekolah anak sudah jarang memberontak, lebih tenang,
mandiri, dapat dipercaya, lebih bertanggungjawab, mencoba untuk hidup berdasarkan
aturan , bersikap lebih baik, dalam permainan sudah mencoba mengikuti aturan tetapi
kadang curang.

d. Aspek kognitif

Tahun ketiga berada pada fase perseptual, anak cenderung egosentrik dalam berpikir
dan berperilaku , mulai memahami waktu, mengalami perbaikan konsep tentang
ruang, dan mulai dapat memandang konsep dari perspektif yang berada pada fase
inisiatif, memahami waktu lebih baik, menilai sesuatu menurut dimensinya, penilaian
muncul berdasarkan persepsi, egosentris mulai berkurang, kesadaran sosial lebih
tinggi, mereka patuh kepada orang tua karena mempunyai batasan bukan karena
memahami hal benar atau salah. Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu
memandang perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya,anak sangat ingin tahu tentang faktual dunia.

4
Pengertian Perkembangan

Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam


struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses
diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang
berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.
Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil
interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 1998).

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa
ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan
anak selanjutnya. Pada masa ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas,
kesadaran sosial, kesadaran emosional dan inteligensia berjalan sangat cepat.
Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak
dengan orang tuanya. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial
diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan.

Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari proses pematangan


fungsi psikis dan fisik pada diri anak, yang di tunjang oleh faktor lingkungan dan
proses belajar dalam peredaran waktu tertentu menuju kedewasaan dari lingkungan
yang banyak berpengaruh dalam kehidupan anak menuju dewasa.

Perkembangan menandai maturitas dari organ-organ dan sistem-sistem, perolehan


ketrampilan, kemampuan yang lebih siap untuk beradaptasi terhadap stress dan
kemampuan untuk memikul tanggung jawab maksimal dan memperoleh kebebasan
dalam mengekspresikan kreativitas.

2.2 CIRI-CIRI ANAK USIA PRASEKOLAH

Anak usia pra sekolah june 18th,2010 author Snowman (1993 dalam Patmonodewo,
2003) mengemukakan ciri-ciri anak prasekolah (3-6 tahun). Ciri-ciri yang
dikemukakan meliputi aspek fisik, sosial, emosi dan kognitif anak.

1. Ciri fisik anak prasekolah

a. Anak pra sekolah umumnya aktif

b. Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat yang


cukup.

5
c. Otot-otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari control terhadap jari
dan tangan. Jadi biasanya anak masih belum terampil malakukan pekerjaan yang
rumit, seperti mengikat tali sepatu.

d. Anak-anak masih sering mengalami kesulitan apabila hrus memfokuskan


pandangannya pada objek-objek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya koordinasi
tangan masih kurang sempurna.

e. Walaupun tubuh anak lentur, tetapi tengkorak kepala yang melindungi otak masih
lunak (soft).

f. Walaupun anak lelaki lebih besar, anak perempuan lebih terampil dalam tugas
yang bersifat praktis, khususnya dalam tugas motorik halus, tetapi sebaiknya jangan
mengkritik anak lelaki apabila ia tidak terampil, jauhkan dari sikap membandingkan
anak lelaki-perempuan, juga dalam kompetisi ketrampilan seperti apa yang disebut
diatas.

2. Ciri sosial anak prasekolah

Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial,


dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-
norma kelompok, moral, dan tradisi. Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi
oleh proses perlakuan atau bimbingan orang tua terhadap anak dalam mengenalkan
berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma- norma kehidupan bermasyarakat.

Usia pra sekolah memberi kesempatan luas kepada anak untuk mengembangkan
keterampilan sosialnya. Di usia inilah ia mulai melihat dunia lain di luar dunia
rumah bersama ayah-ibu. Kemampuan bersosialisasi harus terus diasah. Sebab,
seberapa jauh anak bisa meniti kesuksesannya, amat ditentukan oleh banyaknya relasi
yang sudah dijalin. Banyaknya teman juga membuat anak tidak gampang stres karena
ia bisa lebih leluasa memutuskan kepada siapa akan curhat.

Ciri Sosial Ciri Anak Pra sekolah atau TK:

a) Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat, tetapi sahabat
ini cepat berganti, mereka umumnya dapat cepat menyesuaikan diri secara sosial,
mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang dipilih biasanya yang sama jenis
kelaminnya, tetapi kemudian berkembang sahabat dari jenis kelamin yang berbeda.

b) Kelompok bermain cenderung kecil dan tidak terorganisasi secara baik, oleh
karena kelompok tersebut cepat berganti-ganti.

6
c) Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang lebih besar.
Parten (1932) dalam social participation among preschool children melalui
pengamatannya terhadap anak yang bermain bebas di sekolah, dapat membedakan
beberapa tingkah laku sosial:

a) Tingkah laku unoccupied. Anak tidak bermain dengan sesungguhnya. Ia mungkin


berdiri di sekitar anak lain dan memandang temannya tanpa melakukan kegiatan
apapun.

b) Bermain soliter. Anak bermain sendiri dengan menggunakan alat permainan,


berbeda dari apa yang dimainkan oleh teman yang berada di dekatnya, mereka
berusaha untuk tidak salingberbicara.

c) Tingkah laku onlooker anak menghasilkan tingkah laku dengan mengamati.


Kadang memberi komentar tentang apa yang dimainkan anak lain, tetapi tidak
berusaha untuk bermain bersama.

d) Bermain pararel. Anak-anak bermain dengan saling berdekatan, tetapi tidak


sepenuhnya bermain bersama dengan anak lain, mereka menggunakan alat mainan
yang sama, berdekatan tetapi dengan cara tidak saling bergantung.

e) Bermain asosiatif. Anak bermain dengan anak lain tanpa organisasi. Tidak ada
peran tertentu, masing-masing anak bermain dengan caranya sendiri-sendiri.

f) Bermain Kooperatif. Anak bermain dalam kelompok di mana ada organisasi. Ada
pemimpinannya, masing-masing anak melakukan kegiatan bermain dalam kegiatan,
misalnya main toko-tokoan, atau perang-perangan.

g) Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat, tetapi sahabat ini
cepat berganti, mereka umumnya dapat cepat menyesuaikan diri secara social.

h) Kelompok bermain cenderung kecil dan tidak terorganisasi secara baik, oleh
karena kelompok tersebut cepat berganti-ganti.

i) Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang lebih besar

3. Ciri emosional anak prasekolah

Salah satu tolak ukur kepribadian yang baik adalah kematangan emosi. Semakin
matang emosi seseorang, akan kian stabil pula kepribadiannya. Untuk anak usia
prasekolah, kemampuan mengekspresikan diri bisa dimulai dengan mengajari anak
mengungkapkan emosinya. Jadi, anak pra sekolah dapat diajarkan bersikap asertif,

7
yaitu sikap untuk menjaga hak-haknya tanpa harus merugikan orang lain. Saat
mainannya direbut, kondisikan agar anak melakukan pembelaan. Entah dengan
ucapan, semisal, “Itu mainan saya. Ayo kembalikan!”, atau dengan mengambil
kembali mainan tersebut tanpa membahayakan siapa pun.

Ciri Emosional Pada Anak Prasekolah :

a) Anak TK cenderung mengekspreseikan emosinya dengan bebas dan terbuka.


Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut.

b) Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali memperebutkan
perhatian guru.(Ananda 2010).

4. Ciri kognitif anak prasekolah

a. Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa

b. Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi, minat, kesempatan,


mengagumi dan kasihsayang

Ainsworth dan Wittig (1972) serta Shite dan Wittig (1973) menjelaskan cara
mengembangkan agar anak dapat berkembang menjadi kompeten dengan cara
sebagai berikut:

a) Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi dengan anak.

b) Tunjukkan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan anak.

c) Berikan kesempatan kepada anak untuk meneliti dan mendapatkan kesempatan


dalam banyak hal.

d) Berikan kesempatan dan dorongan maka untuk melakukan berbagai kegiatan


secara mandiri.

e) Doronglah anak agar mau mencoba mendapatkan ketrampilan dalam berbagai


tingkah laku.

f) Tentukan batas-batas tingkah laku yang diperbolehkan oleh lingkungannya.

g) Kagumilah apa yang dilakukan anak.

h) Sebaiknya apabila berkomunikasi dengan anak, lakukan dengan hangat dan


dengan ketulusan hati.

8
5. Perkembangan Motorik

Di usia prasekolah, gerakan tangan anak (handstroke) sudah pada taraf membuat pola
(pattern making). Ini tingkat paling sulit karena anak harus membuat bangun/bentuk
sendiri. Jadi, betul-betul dituntut hanya mengandalkan imajinasinya. Sedangkan pada
keterampilan motorik kasar, anak usia prasekolah sudah mampu menggerakkan
seluruh anggota tubuhnya untuk melakukan gerakan-gerakan seperti berlari,
memanjat, naik-turun tangga, melempar bola, bahkan melakukan dua gerakan
sekaligus seperti melompat sambil melempar bola.

6. Perkembangan Kreativitas

Kreativitas imajiner (orang, benda, atau binatang yang diciptakan anak dalam
khayalannya) dan animasi (kecenderungan mengganggap benda mati sebagai benda
hidup) yang merupakan kreativitas awal di masa batita sudah mulai ditinggalkan.
Sebagai gantinya, anak prasekolah cenderung melakukan dusta putih (white lie) atau
membual. Tujuannya bukan untuk menipu orang lain, tapi karena ia merasa yakin hal
itu benar. Ia ingin bualannya didengar. Perlu diketahui, pada masa prasekolah, anak
sudah mulai menunjukkan ego dan otoritasnya. Misal, ia melihat seekor naga hitam
melintas di depan rumah. Anak ini merasa yakin dan ingin orang lain juga turut
meyakininya.

Kelak, sejalan dengan pertambahan usianya dimana anak mulai


membedakan antara khayalan dan kenyataan, kebiasaan membual mulai hilang.
Sebaliknya, orang dewasa juga jangan membiarkan anak untuk terus-terusan
membual berlebihan. Sebab, bila hal ini dibiarkan, membual dan melebih-lebihkan
yang dilakukan dengan tujuan mengesankan orang lain, malah berbuah menjadi
kebohongan yang mungkin menjadi kebiasaan.

7. Perkembangan Moral

Kemampuan sosialisasi yang berkembang membawa anak usia prasekolah masuk ke


dalam berbagai kelompok baru di luar rumah, yaitu sekolah dan lingkungan
sekitarnya. Sebagai bagian dari kelompok, anak prasekolah belajar mematuhi aturan
kelompok dan menyadari konsekuensinya bila tidak mengikuti aturan tersebut.

Anak usia prasekolah belajar perilaku moral lewat peniruan. Itulah sebabnya, orang-
orang dewasa harus menghindari melakukan hal-hal yang buruk, semisal bicara
kasar, memukul, mencela, dan lain-lainnya di depan anak.

Sosialisasi juga membawa anak pada risiko konflik, terutama dengan teman sebaya.
Oleh karenanya, kemampuan memecahkan konflik merupakan modal yang harus

9
dimiliki anak. Semakin baik kemampuannya dalam hal ini, maka kepribadiannya
akan semakin stabil. Anak yang pandai mengatasi konflik umumnya akan mudah
pula mengatasi masalah dalam hidupnya, entah di sekolah, di rumah, ataupun kelak
di tempat bekerja.

8. Keterampilan Gender

Anak prasekolah sudah mampu membedakan pria dan wanita yang dilihat dari
penampilan yang berbeda, pakaian yang berbeda dan rambut yang berbeda. Beberapa
anak juga mulai memahami organ-organ tubuh yang berbeda pada pria dan wanita
karena orang tua mereka mulai memperkenalkannya, entah lewat pengamatan
langsung atau lewat buku-buku. Tetapi tidak semua anak di usia ini punya
keterampilan membedakan melalui anatomi fisik/organ intim karena beberapa orang
tua masih enggan membicarakan soal peran seks pada anak mereka di usia
prasekolah. (Santi Hartono, 2010)

2.3 Tugas Perkembangan Pada Masa Usia Pra Sekolah

Havighurst (1961) mengartikan tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang


muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas
itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam
menuntaskan tugas berikutnya, sementara apabila gagal maka akan menyebabkan
ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan
masyarakat dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.

Tugas perkembangan ini berkaitan dengan sikap, perilaku atau keterampilan yang
seyogyanya dimiliki oleh individu sesuai dengan usia atau fase perkembangannya,
seperti tugas yang berkaitan dengan perubahan kematangan, persekolahan, pekerjaan,
pengalaman beragama dan hal lainnya sebagai prasyarat untuk pemenuhan dan
kebahagiaan hidupnya.

Menurut ElizabethHurlock (1999) tugas-tugas perkembangan anak usia 4 – 5 tahun


adalah sebagai berikut:

1. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan yang umum

2. Membangun sikap yang sehat mengenal diri sendiri sebagai makhluk yang
sedang tumbuh

3. Belajar menyesuaikan diri dengan teman seusianya

10
4. Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita yang tepat

5. Mengembangkakn keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis,


dan berhitung

6. Mengembangkkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan


sehari-hari.

7. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tingkatan nilai

8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok social dan lembaga-


lembaga

9. Mencapai kebebasan pribadi

2.4 Stimulasi Perkembangan Anak Usia 4-5 Tahun

Kemampuan dan tumbuh kembang anak perlu dirangsang oleh orang tua agar anak
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan sesuai umurnya. Stimulasi adalah
perangsangan (penglihatan, bicara, pendengaran, perabaan) yang datang dari
lingkungan anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat
berkembang dibandingkan anak yang kurang bahkan tidak mendapat stimulasi (Kania
2010).

Stimulasi yang diperlukan anak usia 4-5 tahun adalah :

1. Gerakan kasar, dilakukan dengan member kesempatan anak melakukan


permainan yang melakukan ketangkasan dan kelincahan

2. Gerakan halus, dirangsang misalnya dengan membantu anak belajar


menggambar

3. Bicara bahasa dan kecerdasan, misalnya dengan membantu anak mengerti satu
separuh dengan cara membagikan kue

4. Bergaul dan mandiri dengan melatih anak untuk mandiri, misalnya bermain ke
tetangga. (Suherman, 2000)

11
2.5 Faktor yang mempengaruhi perkembangan

Menurut Soetjiningsih secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi tumbuh
kembang anak yaitu faktor genetik (instrinsik) dan faktor lingkungan (ekstrinsik).
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh
kembang anak. Faktor ini adalah bawaan yang normal dan patologis, jenis kelamin,
suku bangsa / bahasa, gangguan pertumbuhan di negara maju lebih sering
diakibatkan oleh faktor ini, sedangkan di negara yang sedang berkembang, gangguan
pertumbuhan selain di akibatkan oleh faktor genetik juga faktor lingkungan yang
kurang memadai untuk tumbuh kembang anak yang optimal.

Faktor – faktor pendukung perkembangan anak menurut Soetjiningsih, (1998), antara


lain:

1) Terpenuhi kebutuhan gizi pada anak tersebut,

2) Peran aktif orang tua,

3) Lingkungan yang merangsang semua aspek perkembangan anak ,

4) Peran aktif anak,

5) Pendidikan orang tua.

Ada juga cara mengembangkan agar anak dapat berkembang menjadi kompeten
dengan cara sebagai berikut:

a) Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi dengan anak.

b) Tunjukkan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan anak.

c) Berikan kesempatan kepada anak untuk meneliti dan mendapatkan kesempatan


dalam banyak hal. Dan banyak lagi cara lainnya.

12
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Makalah yang telah disusun oleh kami merupakan program yang sangat membantu
para mahasiswa dalam pembahasan tentang pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Usia PraSekolah. Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak, yang ditunjangi oleh factor
lingkungan dan proses belajar dalam peredaran waktu tertentu menuju kedewasaan dari
lingkungan yang banyak berpengruh dalam kehidupan anak menuju dewasa. terdapat
dua faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak yaitu faktor genetik (instrinsik)
dan faktor lingkungan (ekstrinsik). Jadi penting sekali bagi perawat untuk mengetahui
apa itu pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia prasekolah.

13
DAFTAR PUSTAKA

 https://drive.google.com/file/d/0B4epOrY8WMb0Y1Z6UGs1Sl
9lVFE/view
 http://download.portalgaruda.org/article.php?article=250120
&val=6682&title=TUMBUH%20KEMBANG%20ANAK%20
USIA%20PRA%20SEKOLAH
 http://iini08.student.ipb.ac.id/2010/06/18/2-2pertumbuhan-
dan-perkembangan-anak-usia-pra-sekolah/

14

Anda mungkin juga menyukai