Anda di halaman 1dari 64

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami sampaikan ke hadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan
karunia-Nya kepada kita sehingga sampai hari ini kita masih diberi rahmat kemudahan
untuk selalu terbuka akal pikiran, mata, dan hati dalam rangka mencari ilmu, sehingga
dapat menyusun Bahan Ajar ini.
Bahan Ajar ini kami susun sebagai penunjang belajar anak didik yang dibuat
berdasarkan Kurikulum 2013. Materi yang disusun dalam bahan ajar ini memperhatikan
kejelasan dan kesantunan berbahasa sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.
Materi yang disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami, kegiatan kreatif dan
ilmiah, pendidikan antikorupsi, pilar-pilar kebangsaan serta tugas-tugas yang membentuk
karakter mulia mewarnai penyajian buku ini secara keseluruhan. Hal tersebut diharapkan
dapat memberikan hasil yang optimal dalam pencapaian hard skill dan soft skill pada peserta
didik.
Dengan Bahan Ajar ini, siswa diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu dan
pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari sehingga tercapai tujuan
pendidikan yang sebenarnya. Tujuan pendiriikan yang ingin kita capai adalah membentuk
siswa yang beriman bertakwa, sehat, mandiri, berbudaya, berakhlak mulia, beretos kerja
keras, berpengetahuan dan menguasai teknologi serta memiliki life skill yang berdaya guna
serta berkarakter.
Kami sadar dan yakin bahwa Bahan Ajar ini masih banyak kekurangan sehingga
kami mengharap adanya saran atau kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak
dan tidak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua
pihak yang membantu atas tersusunnya Bahan Ajar ini. Semoga semua yang kita lakukan
tercatat sebagai amal ibadah. Amin.

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 1


DAFTAR ISI

Kata Pengantar dan Tim Penyusun ___________________________________________ 1


Daftar Isi __________________________________________________________________ 2
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ________________________________________ 3
BAB I Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara _____________________________ 4
Uji Kompetensi _____________________________________________________________ 12
BAB IIMakna, Fungsi dan Kedudukan UUD 1945 _______________________________ 19
Uji Kompetensi _____________________________________________________________ 30
Latihan Ulangan Tengah Semester ____________________________________________ 36
BAB III Tata Urutan Perundang-undangan Nasional_____________________________ 40
Uji Kompetensi _____________________________________________________________ 49
Latihan Ulangan Akhir Semester ______________________________________________ 53
Daftar Pustaka _____________________________________________________________ 57

2 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti
Kelas VIII
KI.1Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar

1.1 Mensyukuri kedudukan dan fungsi Pancasila bagi bangsa dan negara Idonesia
1.2 Bersikap peduli kedudukan dan fungsi Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia
1.3 Menganalisis kedudukan dan fungsi Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia
1.4 Mendukung peran teladan tokoh-tokoh nasional dalam kedudukan dan fungsinya pada
perumusan Pancasila

2.1 Menghargai makna, kedudukan, dan fungsi Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 secara adil sebagai bentuk sikap beriman dan bertakwa
2.2 Mendukung kedudukan, fungsi dan makna konstitusi negara, serta peraturan perundangan
lainnya sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2.3 Merasionalkan makna,kedudukan dan fungsi Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia Tahun 1945,serta peraturan hukum lainnya dalam sistem hukum
nasional
2.4 Melaksanakan makna, kedudukan dan fungsi Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945

3.1 Menata tata urutan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia secara
adil
3.2 Memperjelas konsepsi tata urutan perundang-undangan sesuai dengan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3.3 Memahami tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum Nasional di
Indonesia
3.4 Mendemonstrasikan peran sebagai penyusun Tata Urutan Perundang-undangan

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 3


Kompetensi Dasar
1.1 Mensyukuri kedudukan dan fungsi Pancasila bagi bangsa dan negara Idonesia
1.2 Bersikap peduli kedudukan dan fungsi Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia
1.3 Menganalisis kedudukan dan fungsi Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia
1.4 Mendukung peran teladan tokoh-tokoh nasional dalam kedudukan dan fungsinya pada
perumusan Pancasila

Kamu sekarang sudah naik satu tingkat dari kelas sebelumnya. Apa yang kamu
rasakan sekarang ini? Kamu pasti senang dan bangga akan prestasimu, bukan? Prestasi
yang kamu dapatkan merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Begitu juga dengan
bangsa Indonesia, yang selalu bersyukur atas karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang
Maha Esa berupaPancasila sebagai dasar negara dan pandanganhidup bangsa Indonesia.
Wujud rasa syukur tersebut dilakukan dengan menghargai nilai-nilai luhur yang
terkandung dalam Pancasila untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
bersikap dan berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bangsa berarti kita telah berpartisipasi dalam menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa. Apa saja nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
bangsa? Agar kamu lebih memahaminya, simak materi berikut.

4 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


A.Kedudukan dan Fungsi Pancasila Bagi Bangsa dan Negara Indonesia
1. Pancasila Sebagai Dasar Negara
Dasar negara dapat berupa suatu falsafah yang dapat merangkum atau
menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan negara Indonesia yang merdeka.
Dasar negara merupakan fondasi atau landasan yang kuat dan kokoh serta tahan
terhadap segala gangguan, hambatan maupun rintangan dari dalam maupun dari luar,
sehingga bangunan gedung di atasnya dapat berdiri dengan kokoh dan kuat.
Bangunan itu ialah Negara Republik Indonesia yang ingin mewujudkan suatu
masyarakat yang adil dan makmur.
Tujuan dirumuskannya Pancasila oleh para pendiri negara adalah sebagai dasar
negara Republik Indonesia. Hal ini sesuai apa yang dikatakan oleh Radjiman
Widyodiningrat bahwa hakikat Pancasila adalah sebagai dasar negara. Demikian pula
Muhammad Yamin, Mr. Soepomo dan Ir. Soekarno juga menyebutkan perlu adanya
dasar negara Indonesia yang merdeka yaitu Pancasila. Dengan demikian, para pelaku
sejarah memang berniat merumuskan Pancasila sebagai landasan negara, sebagai
falsafah negara dan ideologi negara dan tidak ada niatan lainnya.
Ditinjau dari asal-usulnya, kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta yang
mengandung dua suku kata, yaitu panca dan sila. Panca berarti lima dan syila
dengan huruf i yang dibaca pendek mempunyai arti sendi, dasar, alas atau asas.
Sedangkan sila dengan pengucapan i panjang (siila) berarti peraturan tingkah laku
yang baik, utama atau yang penting. Dengan demikian Pancasila dapat diartikan
berbatu sendi lima, atau lima tingkah laku utama, atau pelaksanaan lima kesusilaan
Pancasila Krama).
Apabila ditinjau dari segi kesejarahan (historis), istilah Pancasila pertama kali
ditemukan dalam agama Budha. Dalam Kitab Tri Pitaka Pancasila diartikan sebagai
lima aturan kesusilaan yang dipatuhi dan dilaksanakan oleh seluruh penganut agama
Buddha. Dalam Kitab Vinaya Pitaka, yang merupakan salah satu bagian dari Kitab Tri
Pitaka, disebut ada lima pantangan atau lima larangan yang wajib dihindari oleh setiap
pemeluk Budha, yaitu: menghindari pembunuhan, menghindari pencurian, menghindari
perzinaan, menghindari kebohongan, menghindari makanan dan minuman yang
memabukkan yang menyebabkan ketagihan.
Masuknya agama Buddha ke Indonesia turut membawa ajaran nilai-nilai Pancasila
tersebut. Pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk istilah
Pancasila dimasukkan dalam kitab Negara-kertagama karya Empu Prapanca. Dalam
buku tersebut dituliskan “Yatnanggegwani Pancasyiila Kertasangskarbhisekaka
Krama” yang artinya Raja menjalankan ke lima pantangan (Pancasila) dengan setia.
Istilah Pancasila juga dapat kita jumpai dalam sebuah kitab Sutasoma karya
Empu Tantular. Dalam buku itu terdapat istilah Pancasila yang diartikan sebagai
pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila Krama), yaitu:
• Tidak boleh melakukan kekerasan
• Tidak boleh mencuri

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 5


• Tidak boleh berwatak dengki
• Tidak boleh berbohong
• Tidak boleh mabuk minuman keras.
Untuk mengetahui makna Pancasila sebagai dasar negara kita harus mengetahui
makna dari dasar negara itu sendiri. Dasar negara dapat berupa suatu falsafah yang
dapat merangkum atau menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan negara
Indonesia yang merdeka. Dasar negara merupakan pondasi atau landasan yang kuat
dan kokoh serta tahan terhadap segala gangguan, hambatan maupun rintangan dari
dalam maupun dari luar, sehingga bangunan gedung di atasnya dapat berdiri dengan
kokoh dan kuat. Bangunan itu ialah Negara Republik Indonesia yang ingin
mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur.
Adapun sejarah perumusan Pancasila sebagai dasar Negara dapat diamati dari
sejarah perjuangan Bangsa Indonesia menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
istilah Pancasila kembali mencuat ke permukaan menjelang Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia. Pada sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) yang pertama tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno dalam
pidatonya mengatakan “ ... namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini
dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya Pancasila. Sila artinya
asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia,
kekal dan abadi.” Setelah berakhirnya sidang BPUPKI tersebut dibentuklah Panitia
Sembilan yang pada tanggal 22 Juni 1945 berhasil merumuskan “Piagam Jakarta”.
(Baca sejarah perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar Negara pada
materi kelas 7)
Pada tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah Indonesia merdeka, PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) menetapkan rumusan Pancasila sebagai Dasar
Negara Republik Indonesia sebagaimana terdapat Pembukaan UUD 1945, alinea IV
dengan urutan sebagai berikut:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pancasila sebagai dasar negara mengandung arti bahwa Pancasila sebagai dasar
untuk mengatur pemerintahan negara atau sebagai dasar untuk mengatur
penyelengaraan negara. Pancasila bersifat yuridis ketatanegaraan artinya Pancasila
sebagai dasar negara, pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber
hukum. Artinya, segala peraturan perundang-undangan secara material harus
berdasar dan bersumber pada Pancasila. Dengan demikian Pancasila merupakan
kaidah negara yang fundamental, yang berarti hukum dasar baik yang tertulis maupun
yang tidak tertulis dan semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam
negara Republik Indonesia harus bersumber dan berada di bawah pokok kaidah
negara yang fundamental.
Dapat Kamu bayangkan apabila Negara kita tidak memiliki dasar Negara, tentunya
penyelenggaraan Negara tidak memiliki pegangan atau pedoman yang kuat sehingga

6 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


setiap warga Negara akan memiliki pegangan atau pedoman tersediri yang pada
ujung-ujungnya akhir melahirkan perpecahan.
Seandainya negara adalah sebuah bangunan, maka Pancasila sebagai pondasi
yang nantinya akan dijadikan tempat berpijak bangunan-bangunan berikutnya. Dengan
demikian, Pancasila dijadikan dasar dan tonggak dalam pembuatan segala peraturan
perundang-undangan negara serta berbagai peraturan lainnya yang mengatur di
berbagai bidang kehidupan baik politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, maupun
pertahanan dan keamanan.
Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke IV dengan jelas dinyatakan bahwa
Pancasila adalah dasar negara. Dengan demikian Pancasila merupakan nilai dasar
yang normatif terhadap seluruh penyelenggaraan Negara Republik Indonesia. Dengan
perkataan lain Pancasila merupakan dasar falsafah negara atau ideologi negara,
karena memuat norma-norma yang paling mendasar untuk mengukur dan menentukan
keabsahan bentuk-bentuk penyelenggaraan negara serta kebijaksanaan-
kebijaksanaan penting yang diambil dalam proses pemerintahan
Kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara menempatkan Pancasila sebagai
sumber hukum yang paling utama bagi segala perundang-undangan yang akan dibuat
dan digali. Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan bahwa Pancasila merupakan sumber
dari segala sumber hukum negara. Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum negara adalah sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pancasila ditempatkan sebagai dasar dan
ideologi negara serta sekaligus dasar - filosofis bangsa dan negara sehingga setiap
materi muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila
Penegasan fungsi Pancasila sebagai dasar Negara dan sumber hukum juga dapat
ditemukan dalam UU Keormasan Tahun 1985, yaitu UU No. 5 Tahun 1985 tentang
keharusan semua kekuatan politik mencantumkan Pancasila sebagai satu-satunya
asas dalam anggaran dasarnya. Selain itu UU No.8 Tahun 1985 juga mengharuskan
semua organisasi sosial kemasyarakatan mencantumkan Pancasila sebagai satu-
satunya asas. Berdasarkan kedua Undang-Undang tersebut, Pancasila tidak hanya
dianggap sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai Anggaran Dasar (AD bagi seluruh
organisasi politik, kemasyarakatan maupun sosial keagamaan.
Berdasarkan uraian di atas, arti penting yang utama dijadikannya pancasila
sebagai dasar negara adalah untuk memberi pedoman bagi bangsa dan negara untuk
mencapai tujuannnya melalui berbagai realisasi pembangunan serta menjadi alat
pemersatu, artinya Pancasila dapat mempersatukan orang dari berbagai agama, suku
bangsa, ras dan golongan.
Selain sebagai dasar negara, Pancasila juga sebagai ideologi Negara Kesatuan
Republik Indoesia. Ideologi berasal dari kata idea dan logos. Idea artinya gagasan
dan Logos artinya pengetahuan. Jadi ideologi adalah gagasan-gagasan dan nilai-nilai
yang tersusun secara sistematis yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat dan
diwujudkan dalam kehidupan nyata. Pancasila sebagai ideologi Pancasila
mengandung pengertian bahwa Pancasila merupakan ajaran, gagasan, doktrin, teori
atau ilmu yang diyakini kebenarannya dan dijadikan pandangan hidup bangsa

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 7


Indonesia dan menjadi pentunjuk dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.
Dengan demikian ideologi Pancasila merupakan ajaran, doktrin, teori dan/atau
ilmu tentang cita-cita (ide) bangsa Indonesia yang diyakini kebenarannya dan disusun
secara sistematis serta diberi petunjuk dengan pelaksanaan yang jelas.
Pancasila sebagai tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 memenuhi
persyaratan sebagai suatu ideologi, karena Pancasila memuat ajaran, doktrin dan atau
gagasan (ide) bangsa Indonesia yang di yakini kebenarannya dan disusun secara
sistematis dan diberi petunjuk pelaksanaannya.
Sebagai ideologi negara, Pancasila berperan sebagai ideologi terbuka. Ideologi
terbuka mengandung pengertian ideologi yang dapat berinteraksi dengan
perkembangan zaman yang ditandai adanya dinamika secara internal. Keterbukaan
ideologi Pancasila terutama dalam penerapannya yang berbetuk pola pikir yang
dinamis dan konseptual dalam dunia nodern.
Dalam implementasinya Pancasila mengandung tiga tingkat nilai, yaitu
1) nilai dasar, yang tidak berubah yakni lima sila Pancasila
2) nilai instrumental sebagai sarana mewujudkan nilai dasar yang dapat berubah
sesuai dengan keadaan
3) nilai praksis, berupa pelaksanaan secara nyata yang sesungguhnya.

Sekalipun demikian, perwujudan ataupun pelaksanaan nilai-nilai instrumental dan


nilai-nilai praksis harus tetap mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan nilai
dasarnya.

2. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa


Adapun yang dimaksud pandangan hidup adalah suatu wawasan menyeluruh
terhadap kehidupan yang terdiri atas kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur. Pancasila
sebagai pegangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup dan jalan hidup (way of life).
Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila berfungsi sebagai pedoman atau
petunjuk dalam kehidupan sehari-hari. Ini berati, Pancasila sebagai pandangan hidup
merupakan petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan di segala
bidang
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan kristalisasi nilai-nilai yang
hidup dalam masyarakat Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila
selalu dijunjung tinggi oleh setiap warga masyarakat, karena pandangan hidup
Pancasila berakar pada budaya dan pandangan hidup masyarakat Indonesia.
Pandangan hidup yang ada dalam masyarakat Indonesia menjelma menjadi
pandangan hidup bangsa yang dirintis sejak jaman Sriwijaya hingga Sumpah Pemuda
1928. Kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri negara ini serta disepakati
dan ditentukan sebagai dasar negara Republik Indonesia. Dalam pengertian yang
demikian, maka Pancasila selain sebagai pandangan hidup negara, sekaligus juga
sebagai ideologi negara.
Pandangan hidup yang dimiliki bangsa Indonesia bersumber pada akar budaya
dan nilai-nilai religius sebagai keyakinan bangsa Indonesia, maka dengan pandangan
hidup yang diyakini inilah bangsa Indonesia dapat dan mampu memandang dan

8 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


memecahkan masalah yang dihadapi secara tepat. Pandangan hidup bagi suatu
bangsa mempunyai arti menuntun, sebab dengan pandangan hidup yang dipegang
teguh maka bangsa tersebut memiliki landasan fundamental yang menjadi pegangan
dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
Dengan pandangan hidup yang jelas, bangsa Indonesia akan memiliki pegangan
dan pedoman bagaimana mengenal serta memecahkan berbagai masalah politik,
sosial budaya, ekonomi, hukum dan persoalan lainnya dalam gerak masyarakat yang
semakin maju. (Kaelan. 2000: 197).
Sebagai pandangan hidup bangsa, di dalam Pancasila terkandung konsep dasar
kehidupan yang dicita-citakan serta dasar pikiran terdalam dan gagasan mengenai
wujud kehidupan yang dianggap baik. Oleh karena itulah Pancasila harus menjadi
pemersatu bangsa yang tidak boleh mematikan keanekaragaman yang ada sebagai
Bhinneka Tunggal Ika. Dengan demikian Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa
yang memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah bagi tingkah laku hidup sehari-hari
dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa maka segala daya upaya bangsa
Indonesia dalam membangun dirinya akan terarah sesuai garis pedoman dari
pandangan hidup bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan negara dapat disebut pula
sebagai ideologi bangsa dan negara. Sebagai ideologi, Pancasila diangkat dari nilai-
nilai adat istiadat, kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan
hidup masyarakat Indonesia. Ideologi memiliki arti pengetahuan tentang ide-ide. Di
samping memiliki arti pengetahuan tentang ide-ide, ideologi juga mencakup arti
pengertian-pengertian dasar, gagasan-gagasan dan cita-cita. Di dalam
perkembangannya ideologi memiliki arti yang berbeda-beda, seperti misalnya Karl
Marx mengartikan ideologi sebagai pandangan hidup yang dikembangkan berdasarkan
kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial
ekonomi. (Kaelan. 2000: 201). Gunawan Setiardja (1993:19) mengemukakan bahwa
ideologi adalah seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang
dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.

3. Teori Asal Mula Pancasila


Asal mula Pancasila sebagai dasar negara dibedakan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis (Asal mula bahan) ialah berasal dari bangsa Indonesia sendiri,
terdapat dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan dalam agama-agamanya.
b. Kausa Formalis (Asal mula bentuk atau bangunan) ialah bagaimana Pancasila itu
dibentuk rumusannya sebagaimana terdapat pada Pembukaan UUD 1945.
c. Kausa Efisien (Asal mula karya) ialah asal mula yang meningkatkan Pancasila dari
calon dasar negara menjadi Pancasila yang sah sebagai dasar negara.
d. Kausa Finalis (Asal mula tujuan) adalah tujuan dari perumusan dan pembahasan
Pancasila yakni hendak dijadikan sebagai dasar negara.
Berdasarkan uraian di atas, arti pentingPancasila dijadikan sebagai dasar
negara dan pandangan hidup bangsa antara lain:
1) Membentuk identitas atau jati diri bangsa
2) Sarana pemersatu bangsa dan negara

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 9


3) Mengatasi berbagai konflik atau ketegangan sosial, artinya ideologi dapat
meminimalkan berbagai perbedaan yang ada dalam masyarakat dengan simbol-
simbol atau semboyan tertentu
4) Memberikan arah, tujuan, sekaligus menjadi pendorong dalam upaya mencapai
tujuan bangsa
5) Menjadi sumber motivasi, artinya ideologi dapat memberi motivasi kepada
seseorang, kelompok orang atau masyarakat untuk mewujudkan cita-citanya,
gagasan dan ide-idenya dalam kehidupan nyata
6) Menjadi sumber semangat dalam mendorong individu dan kelompok untuk
berusaha mewujudkan nilai-nilai yang terkadung di dalam ideologi itu sendiri serta
untuk menjawab dan menghadapi perkembangan global dan menjadi sumber
inspirasi bagi perjungan selanjutnya.

Selain sebagai Pandangan Hidup Bangsa, Pancasila juga sebagai Kepribadian


Bangsa. Ini berati, sebagai halnya bendera merah putih sebagai ciri khas bangsa atau
negara Indonesia yang membedakan dengan bangsa atau negara lain, Pancasila juga
merupakan ciri khas bang Indonesia yang tercermin dalam sikap, tingkah laku, dan
perbuatan yang senantiasa selaras, serasi dan seimbang sesuai deng nilai-nilai
Pancasila itu sendiri.

B. Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa Dalam
Kehidupan Sehari-Hari
1. Nilai-nilai Luhur Pancasila
Dalam kehidupan kenegaraan Pancasila berisi cita-cita atau idealisme bangsa
Indonesia untuk menggapai masa depan. Pancasila lahir dari nilai-nilai budaya dan
religi bangsa Indonesia yang sudah hidup berabad-abad lamanya. Oleh karena itu,
nilai-nilai Pancasila harus menjiwai setiap tindakan dan perilaku warga negara dan
pemerintah.
Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dalam
kehidupan sehari-hari sesungguhnya dapat ditemukan dalam Butir-butir Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Butir-butir P4 merupakan contoh minimal
implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, isi butir
butir butir P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) dapat dijadikan
bahan pembelajaran untuk dijadikan contoh dalam pengamalan atau implementasi
nilai-nilai Pancasila. Sebagai contoh minimal tentu setiap siswa, guru, maupun seluruh
warga Negara Indonesia dimungkinkan untuk mengembangkan contoh lain yang tidak
bertentangan dengan nilai-nilai dasar Pancasila itu sendiri.
Adapun isi butir butir P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila)
adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.

10 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah
yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa kepada orang lain.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan
bangsa lain.
3. Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 11


3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil musyawarah.
6) Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan
gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata
dan berkeadilan sosial.

Bagaimanakah mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan


bernegara? Implementasi Pancasila berarti menjabarkan nilai-nilai Pancasila dalam
bentuk norma-norma, serta merealisasikannya dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dalam implementasi ini, penjabaran nilai-nilai Pancasila dalam bentuk
norma-norma, dijumpai dalam bentuk norma hukum, kenegaraan, dan norma-norma
moral. Sedangkan realisasinya dikaitkan dengan tingkah laku semua warga negara
dalam masyarakat, serta seluruh aspek penyelenggaraan negara. Ada dua macam
implementasi Pancasila, yakni:

12 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


a. Implementasi Pancasila secara objektif
Adalah pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan negara, baik
legislatif, eksekutif, yudikatif maupun semua bidang kenegaraan lainnya. Konkritnya
pelaksanaan Pancasila dalam:
1) Hukum dan perundang-undangan.
2) Pemerintahan.
3) Politik dalam negeri dan luar negeri.
4) Pertahanan dan keamanan.
5) Kesejahteraan.
6) Kebudayaan.
7) Pendidikan dan sebagainya.
b. Implementasi Pancasila secara subjektif
Implementasi Pancasila secara subjektif adalah pelaksanaan nilai-nilai Pancasila
dalam setiap pribadi, perseorangan, setiap warga negara, setiap individu, setiap
penduduk, setiap orang Indonesia. Pelaksanaan secara subjekif ini lebih berkaitan
dengan norma-norma moral.
Jika aktualisasi Pancasila yang subyektif ini telah tercapai, berarti nilai-nilai
Pancasila telah melekat dalam hati sanubari bangsa Indonesia, dan yang demikian itu
disebut dengan kepribadian Pancasila. Dengan demikian, maka bangsa Indonesia
telah memiliki suatu ciri khas, sehingga bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa
lainnya. Pelaksanaan Pancasila yang subjektif lebih penting artinya jika dibandingkan
dengan pelaksanaan Pancasila yang objektif. Hal ini disebabkan karena pelaksanaan
Pancasila secara subjektif ini merupakan persyaratan keberhasilan pelaksanaan
Pancasila secara objektif.

Di dalam kehidupan bermasyarakat kita harus saling tolong- menolong.


Dengan niat yang tulus dan terpuji niscaya kelak kamu akan mendapat
balasan yang lebih baik

2. Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila dalam Berbagai Kehidupan


a. Contoh pengamalan Pancasila dalam lingkungan keluarga, antara lain:
1. Anak harus berbakti kepada orang tua
2. Orang tua harus menyayangi dan mendidik anak-naknya
3. Selalu beribadah tepat waktu
4. Saling menghormati antar sesama anggota keluarga
5. Saling menyayangi dan melindungi anggota keluarga
6. Saling membantu antar anggota keluarga
7. Bersikap adil di antar anggota keluarga
8. Mengerjakan tugas rumah bersama-sama
9. Ikut bermusyawarah bersama anggota keluarga
10. Selalu menjaga nama baik keluarga

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 13


b. Contoh pengamalan Pancasila dalam lingkungan sekolah, antara lain:
1. Menghormati teman yang berbeda agama
2. Selalu rukun walaupun dengan teman yang berbeda agama
3. Menjalankan perintah agama masing-masing
4. Melakukan kewajiban sebagai seorang siswa
5. Menolong teman yang kesusahan
6. Belajar dengan giat agar dapat membanggakan nama baik sekolah .
7. Segala suatu hal yang diperdebatkan langsung diselesaikan dengan cara
musyawarah
8. Tidak memaksakan kehendak dalam berdiskusi
9. Bergotong royong dalam membersihkan lingkungan sekolah
10. Bersikap adil dalam membagi sesuatu kepada temen
c. Contoh pengamalan Pancasila dalam Lingkungan Masyarakat, antara lain:
1. Menghormati anggota masyarakat lain yang berbeda agama dengan kita
2. Tidak mengganggu anggota masyarakat yang sedang melakukan ibadah
3. Tidak mengejek / mencela antar anggota atau kelompok masyarkat
4. Tidak membeda-bedakan anggota masyarakat dalam pergaulan
5. Tolong menolong antara anggota masyarakat
6. Ikut serta dalam kegiatan kemasyarakat
7. Mengembangan musyawarah untuk mengambil keputusan bersama
8. Ikut serta menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan
9. Bersikap adil jika mendapat tugas membagi sesuatu untuk masyarakat
10. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan pemerintah

Gotong royong sebagai bentuk perwujudan dari kemanusiaan dan persatuan juga
tampak kental di Indonesia yang tidak ditemukan di negara lain. Kerja bakti
bersama dan ronda, misalnya salah satu contoh nyata karakter yang membedakan
bangsa Indonesia dengan bangsa lain, bangsa yang komunal, tanpa kehilangan hak
individualnya.

A. TUGAS MANDIRI
(Nilai karakter bangsa: demokratis, mandiri,tanggung jawab)
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa menjadi pedoman dalam sikap dan
perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana kamu menerapkan nilai-nilai
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dalam kehidupan keluarga, sekolah, dan
masyarakat? Tulislah sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa yang pernah kamu lakukan dalam keseharianmu.
Kerjakan pada lembar kertas. Kumpulkan hasilnya kepada gurumu.

14 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


B. TUGAS RUMAH
(Nilai karakter bangsa: semangat kebangsaan, kerja keras)
1. Carilah data-data atau informasi dari berbagai sumber tentang nilai-nilai Pancasila
sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
2. Buatlah kesimpulan tentang data-data yang kamu peroleh.
3. Ketiklah dengan rapi hasil kesimpulan yang kamu susun.
4. Presentasikan hasil kesimpulan di depan kelas.
5. Kumpulkan hasil tugas kepada gurumu.

Fundamen : asas, dasar, hakikat


Guyub :rukun
Imperatif :bersifat memerintah atau memberi komando; bersifat mengharuskan
Kausa :sebab yang menimbulkan suatu kejadian
Objektif :mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau
pandangan pribadi
Subjektif :mengenai atau menurut pandangan (perasaan) sendiri, tidak langsung
mengenai pokok atau halnya

(Nilai karakter bangsa : jujur, kerja keras , tanggung jawab)


A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawab yang paling benar !
1. Dasar negara bagi suatu negara merupakan suatu dasar untuk....
a. menciptakan peraturan perundang-undangan
b. mengatur kehidupan warga negara
c. mengatur penyelenggaraan negara
d. mewujudkan masyarakat,yang adil dan makmur
2. Berikut yang bukan termasuk makna Pancasila sebagai dasar negara adalah dasar
....
a. persaingan ideologi negara c. pergaulan rakyat
b. partisipasi warga negara d. kegiatan penyelenggaraan Negara
3. Nilai-nilai Pancasila bersifat objektif, artinya ....
a. nilai-nilai dalam Pancasila mempunyai nilai-nilai kerohanian
b. nilai-nilai Pancasila merupakan filsafat bangsa Indonesia
c. rumusan setiap sila dalam Pancasila mempunyai sifat umum dan abstrak
d. norma yang menjadi pegangan dan pedoman seseorang untuk bertindak
4. Berikut ini termasuk nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, kecuali ....
a. ketuhanan c. kerakyatan
b. kemanusiaan d. kekeluargaan
5. Sikap positif terhadap Pancasila sebagai pandangan hidup dalam kehidupan
keluarga adalah ....

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 15


a. menolak pembagian tugas yang diberikan
b. menyelesaikan masalah dengan otot
c. saling menyalahkan antaranggota keluarga
d. menghargai pendapat antar anggota keluarga
6. Pancasila sebelum menjadi falsafah dan dasar negara, nilai-nilai dasarnya telah ada
dan berasal dari bangsa Indonesia, yaitu ....
a. ajaran nenek moyang sejak zaman dahulu kala
b. adat istiadat, kebudayaan, dan nilai-nilai religius
c. cerita pewayangan yang menjadi kebudayaan bangsa
d. dongeng dan legenda yang dilestarikan bangsa Indonesia
7. Pancasila sebagai norma dasar negara yang fundamental, artinya ....
a. aturan yang menjadi acuan dalam berperilaku
b. aturan pokok untuk menjalankan kedaulatan rakyat
c. kaidah negara yang berlaku untuk selamanya
d. aturan pokok untuk mengatur kehidupan bangsa dan negara
8. Nilai-nilai luhur Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang dapat diterapkan
dalam kehidupan bermasyarakat adalah ....
a. mengutamakan kepentingan pribadi
b. menolak membantu tetangga yang kesusahan
c. membantu orang lain tanpa membedakan suku, agama, dan ras
d. menolong orang lain dengan mengharapkan imbalan
9. Berikut yang bukan termasuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa adalah ….
a. hidup hemat dan sederhana
b. mengutamakan kepentingan bersama
c. menghargai perbedaan pendapat
d. menghasut orang lain untuk melanggar norma
10. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa berarti Pancasila
sebagai lanjutan moral bagi warga negara Indonesia dalam kehidupan ....
a. bernegara c. berbangsa dan bernegara
b. berpolitik d. bermasyarakat dan berpolitik
11. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan negara bersifat terbuka, artinya ....
a. menerima pengaruh asing sebagai suatu keharusan
b. menerima.pengaruh dan budaya asing dengan selektif
c. menerima masuknya ajaran dan pandangan ideologi yang lain
d. menyaring budaya dan iptek dengan penuh kewaspadaan
12. Pancasila sebagai nilai luhur bangsa Indonesia, artinya ....
a. cita-cita moral bangsa Indonesia c. jiwa bangsa Indonesia
b. sumber nilai bagi bangsa Indonesia d. ciri khas kehidupan bangsa Indonesia
13. Pancasila sebagai dasar negara selalu dipertahankan sejak Indonesia merdeka
sampai sekarang karena Pancasila ….
a. hasil kristalisasi dari sistem ideologi Barat dan Timur
b. hasil kristalisasi dari sistem nilai budaya bangsa Indonesia
c. peninggalan budaya asli nenek moyang bangsa Indonesia
d. hasil konsensus nasional para pemimpin bangsa Indonesia

16 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


14. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan adalah....
a. berani membela kebenaran dan keadilan
b. memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang berBhinneka
Tunggal Ika
c. menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
d. keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa
15. Bentuk pengamalan Pancasila yang mengandung nilai moral kemanusiaan adalah ....
a. cinta tanah air dan bangsa
b. kedaulatan negara di tangan rakyat
c. mewujudkan cita-cita masyarakat yang adil dan makmur
d. menghargai sesama manusia yang memiliki , cipta, rasa dan karsa
16. Berikut ini yang bukan perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara adalah ....
a. menyebarluaskan isu-isu yang meresahkan masyarakat
b. menjalankan pemerintahan dan pembangunan dengan bersih dan berwibawa
c. menghormati hak-hak asasi manusia dengan menghindari terjadinya penindasan
terhadap warga negara
d. mendorong masyarakat untuk menyadari pentingnya mengutamakan
kebersamaan dan kegotongroyongan
17. Kewajiban seorang siswa terhadap Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
adalah
a. mempelajari sejarah lahirnya Pancasila
b. menghafalkan sampai lancar
c. mengkaji kebenaran Pancasila melalui diskusi kelompok
d. mempelajari, mengamalkan, dan mempertahankan Pancasila
18. Menurut Ketetapan MPR No. IX/MPR /1978, kedudukan Pancasila bagi Indonesia
sebagai ....
a. dasar Negara c. sumber nilai
b. sumber dari segala sumber hukum d. pandangan hidup bangsa
19. Berikut ini yang bukan termasuk nilai-nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia adalah ....
a. mewujudkan adanya lembaga perwakilan rakyat
b. mengusahakan terciptanya kesejahteraan bersama
c. mewujudkan keadilan dalam kehidupan sosial
d. mencari kemajuan hidup dengan bekerja keras
20. Pancasila terkandung di dalam konsepsi dasar mengenai kehidupan yang dicita-
citakan, terkandung dasar pikiran terdalam, dan gagasan mengenai wujud kehidupan
yang dianggap baik, artinya Pancasila sebagai ....
a. dasarNegara c. jiwa dan kepribadian bangsa
b. pandangan hidup bangsa d. cita-cita luhur bangsa Indonesia
21. Dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar atau titik tolak
adalah....

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 17


a. kekeluargaan dan kebersamaan bertindak
b. kemauan dan kemampuan pengendalian diri
c. kerja sama dalam membangun kesukarelaan
d. kerja keras dan adanya kepercayaan diri
22. Nilai-nilai yang, terkandung dalam sila Ketuhanan yang Maha Esa adalah ….
a. keyakinan adanya Tuhan YME
b. pengakuan adil terhadap sesame manusia
c. pengakuan terhadap Bhinneka Tunggal Ika
d. keseimbangan antara hak dan kewajiban
23. Secara yuridis konstitusional, dasar negara Pancasila lahir pada tanggal ....
a. 29 Mei 1945 c. 22 Juni 1945
b. 1 Juni 1945 d. 18 Agustus 1945
24. Konsekuensi logis yang menjadi kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia
yang mengakui dan meyakini Pancasila sebagai dasar negara adalah ....
a. loyal dan setia c. melaksanakannya
b. tunduk dan hormat d. mengendalikan diri
25. Berikut yang termasuk perbuatan yang bertentangan dengan Pancasila sila kedua
adalah ....
a. memberikan bantuan kepada yang membutuhkan
b. siswa yang dinyatakan tidak lulus karena nilainya kurang
c. memecat karyawan karena sering melakukan pelanggaran
d. menolak korban bencana alam karena tidak memiliki identitas diri

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!


1. Cita-cita hukum atau suasana kebatinan Pancasila terangkum di dalam ….
2. Suatu wawasan menyeluruh terhadap kehidupan yang terdiri atas kesatuan
rangkaian nilai-nilai luhur disebut ….
3. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia sering disebut sebagai ….
4. Pancasila secara yuridis ketatanegaraan hakikatnya sebagai ….
5. Pancasila sebagai dasar negara mempunyai sifat imperatif atau memaksa, artinya ....
6. Kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama
atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana
mestinya adalah arti nilai ….
7. Nilai-nilai yang terkandung di dalam sila-sila Pancasila berasal dari ….
8. Pancasila sebagai pandangan hidup mencerminkan ….
9. Kausa materialis ialah . . . . .
10. Pancasila sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD 1945 adalah hasil
kesepakatan bersama bangsa Indonesia yang pada waktu itu diwakili oleh ….

C. Jawablah pertanyaan pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar !


1. Apa konsekuensi Pancasila sebagai dasar negara terhadap bangsa Indonesia?
2. Jelaskan yang dimaksud Pancasila sebagai dasar negara !
3. Jelaskan yang dimaksud kausa finalis!
4. Jelaskan yang dimaksud Pancasila sebagai Pandangan hidup bangsa !
5. Berikan contoh nilai – nilai Pancasila sebagai padangan hidup bangsa sesuai sila
Persatuan Indonesia !

18 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


(Nilai karakter bangsa : peduli social, disiplin, tanggung jawab)
Kerjakan sesuai perintahnya!
1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 5-6 siswa.
2. Ikutilah beberapa kegiatan dalam lingkungan sekitarmu sebagai perwujudan nilai-nilai
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa, seperti membantu korban
bencana alam, santunan yatim piatu, dan kegiatan sosial lainnya.
3. Susunlah kegiatan yang kamu lakukan dalam bentuk laporan.
4. Presentasikan hasil laporan di depan kelas.
5. Kumpulkan hasilnya kepada gurumu.

Perbaikan
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benarl
1. Istilah Pancasila bagi bangsa Indonesia muncul pada sidang BPUPKI tepatnya
tanggal ....
2. Penulisan, dan rumusan Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia yang sah dan
benar tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Hal ini terdapat dalam alinea....
3. Asal mula yang menyatakankan Pancasila dari calon dasar negara menjadi
Pancasila yang sah sebagai dasar negara disebut....
4. Manfaat atau arti penting Pancasila sebagai dasar dan pandangan hidup bangsa ….
5. Bangsa Indonesia mempunyai cara yang khas untuk menyelesaikan masalah
bersama yang dinamakan....

Pengayaan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar !
1. Apa implikasi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia?
2. Apa yang akan terjadi jika sebuah negara tidak memiliki dasar negara?
3. Jelaskan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara!
4. Sebutkan contoh bukti sejarah bahwa Pancasila terdapat dalam adat istiadat, tulisan,
bahasa, kesenian, kepercayaan, agama, dan kebudayaan Indonesia!
5. Sebutkan fungsi-fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa!

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 19


Hubungan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945
Hubungan secara formal antara Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 bahwa
rumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia adalah seperti yang tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945 bahwa Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan
berfungsi selain sebagai Mukadimah UUD 1945 juga sebagai suatu yang
bereksistensi sendiri karena Pembukaan UUD 1945 yang intinya Pancasila tidak
tergantung pada Batang Tubuh UUD 1945, bahkan, sebagai sumbernya; bahwa
Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945 dengan demikian mempunyai
kedudukan yang kuat, tetap, tidak dapat diubah, dan terlekat pada kelangsungan
hidup Negara RI.
Hubungan secara material antara Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 proses
perumusan Pancasila: sidang BPUPKI membahas dasar filsafat Pancasila, baru
kemudian membahas Pembukaan UUD 1945; sidang berikutnya tersusun Piagam
Jakarta sebagai wujud bentuk pertama Pembukaan UUD 1945.

Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa


Indonesia. Di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur dan mulia yang sangat
sesuai dengan nilai-nilai moral maupun agama. Manusia Indonesia yang
melaksanakan nilai-nilai mulia yang terkandung dalam Pancasila disebut
manusia Pancasilais. Seorang bisa disebut manusia Pancasilais apabila
menunjukkan perilaku yang religius, menghargai orang lain, senang
mengutamakan kepentingan bersama, toleransi, dan gotong royong. Kamu
sebagai generasi muda harus bisa menjadi manusia Pancasilais dengan tekun
belajar, melaksanakan ajaran agama yang kamu yakini, dan belajar menghargai
perbedaan.

Pancasila merupakan salah satu pilar-pilar kebangsaan Indonesia. Nilai-nilai yang


terkandung di dalam Pancasila dijabarkan di dalam butir-butir pengamalan
Pancasila. Dulu kita mengenalnya sebagai 36 butir-butir Pancasila. Akan tetapi
ketetapan ini dicabut dengan Tap MPR No. I/MPR/2003 dengan menetapkan 45
butir-butir Pancasila. Akan tetapi, tidak pernah dipublikasikan kajian mengenai
apakah butir-butir ini benar-benar diamalkan dalam keseharian warga Indonesia.

20 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


Kompetensi Dasar
2.1. Menghargai makna, kedudukan, dan fungsi Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 secara adil sebagai bentuk sikap beriman dan bertakwa
2.2. Mendukung kedudukan, fungsi dan makna konstitusi negara, serta peraturan
perundangan lainnya sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
2.3. Merasionalkan makna,kedudukan dan fungsi Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945,serta peraturan hukum lainnya dalam sistem
hukum nasional
2.4. Melaksanakan makna, kedudukan dan fungsi Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945

Kamu sebagai pelajar merupakan insan Pancasila yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa bersikap peduli dan respek terhadap perkembangan
pemerintahan Indonesia. Selain itu, kamu juga sebagai rakyat yang memegang kedaulatan
tertinggi sudah semestinya memahami lembaga-lembaga .negara sesuai dengan UUD 1945.
Setiap lembaga negara dalam susunan pemerintahan Indonesia yang dibentuk memiliki
kedudukan, tugas, wewenang, dan fungsinya masing-masing. Hal ini telah diatur dalam
pasal-pasal UUD 1945, baik sebelum perubahan maupun setelah perubahan. Lembaga-
lembaga negara Indonesia dibedakan atas lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang
semuanya saling berhubungan satu sama lain. Tiap-tiap lembaga negara saling bekerja
sama dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai porsinya masing-masing. Untuk
lebih jelasnya tentang kedudukan, tugas, wewenang, fungsi, dan hubungan lembaga-
lembaga negara Indonesia, pahamilah materi sebagai berikut.

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 21


A. Makna Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Masih ingatkah kamu hasil sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.
Sebagaimana yang telah kita pelajari, PPKI melaksanakan sidang pada tanggal 18
Agustus 1945 yang menghasilkan keputusan: 1) Menetapkan UUD 1945; 2) Memilih
Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta; dan 3.
Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat.
Salah satu keputusan sidang PPKI adalah mengesahkan Undang-Undang Dasar
1945. Lalu apa yang dimaksud Undang-Undang Dasar 1945? Para ahli menyebut
UUD dengan istilah konstitusi.
1. Inggris : Constitution
2. Perancis : Constituir
3. Belanda : Contitute atau Groundwet
4. Jerman : Grundgezetz (Grund: undang-undang, gezetz: dasar).
Dalam KBBI, Konstitusi adalah segala ketentuan dan aturan tentang
ketatanegaraan atau UUD suatu Negara.Konstitusi terbagi menjadi dua, yaitu konstitusi
tertulis dan konstitusi tidak tertulis. Konstitusi tertulis adalah aturan-aturan pokok dasar
negara, bangunan negara dan tata negara yang mengatur perikehidupan satu
bangsa di dalam persekutuan hukum negara. Konstitusi tidak tertulis disebut juga
konvensi, yaitu kebiasaan ketatanegaraan yang sering timbul dalam sebuah negara.
Contoh konvensi dalam ketatanegaraaan Indonesia antara lain pengambilan keputusan
di MPR berdasarkan musyawarah untuk mufakat, pidato Presiden setiap tanggal
16 Agustus 1945 di depan sidang paripurna DPR, dan sebelum MPR bersidang,
Presiden telah menyiapkan rancangan bahan-bahan untuk sidang umum MPR yang
akan datang itu.
Di Indonesia Undang-Undang Dasar pada dasarnya adalah suatu hukum dasar
tertulis (konstitusi negara). Pengertian hukum dasar adalah aturan-aturan dasar yang
dipakai sebagai landasan dasar dan sumber bagi berlakunya seluruh hukum atau
peraturan perundang-udangan dan penyelenggaraan pemerintahan negara pada suatu
negara.
Jadi makna Undang Dasar 1945 adalah suatu hukum dasar tertulis atau konstitusi
negara yang mejadi dasar dan sumber dari peraturan-peraturan lain atau perundang-
udangan lain yang berlaku di wilayah negara kesatuan Republik Indonesia.
Undang- Undang Dasar 1945 yang ditetapkan PPKI tanggal 18 Agutus 1945
merupakan sebuah naskah yang meliputi : pembukaan, yang terdiri dari 4 alinea; batang
tubuh, yang terdiri atas 16 Bab, 37 pasal, 4 pasal Aturan Peralihan dan 2 ayat Aturan
Tambahan.
Dinamakan Undang-Undang Dasar 1945 karena Undang-undang Dasar tersebut
disusun dan ditetapkan pada tahun 1945. Undang-Undang Dasar lain yang pernah
dimiliki dan digunakan oleh bangsa Indonesia sampai sekarang adalah:

22 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


1) UUD 1945 (18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949)
2) UUD RIS 1949 (27 Desember – 17 Agustus 1950)
3) UUDS 1950 (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
4) UUD 1945 (5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999)
5) UUD 1945 Hasil Amandemen (19 Oktober 1999 - Sekarang)
UUD 1945 bukanlah hukum biasa, malainkan hukum dasar. Sebagai hukum dasar
maka UUD merupakan sumber hukum. Setiap produk hukum seperti Undang-undang,
peraturan atau keputusan pemerintah, dan setiap tindakan kebijakan pemerintah
haruslah berlandaskan dan bersumberkan pada peraturan yang lebih tinggi yang pada
akhirnya dapat dipertanggungjawabkan pada ketentuan-ketentuan UUD 1945.
Sifat pokok konstitusi Negara ada 2 yaitu sebagai berikut:
1. Fleksibel (Luwes) artinya konstitusi itu memungkinkan adanya perubahan sewaktu-
waktu sesuai perkembangan masyarakat.
2. Rigid (Kaku) artinya konstitusi itu sulit dirubah kapanpun juga.

B. Kedudukan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


Undang-Undang Dasar 1945 di dalamnya terdiri dari tiga bagian, yaitu Bagian
Pembukaan, Bagian Batang Tubuh (16 Bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan dan 2
ayat aturan tambahan), serta Penjelasan yang terdiri dari penjelasan umum dan
pasal demi pasal. Terkait Penjelasan UUD 1945 sekalipun bukan hasil kerja badan
yang menyusun dan menetapkan UUD 1945 (BPUPKI dan PPKI), melainkan hasil kerja
pribadi Supomo tetap merupakan bagian dari UUD 1945 karena sudah dimasukkan
bagian dari UUD dalam Berita Republik Tahun 1946 dan dalam Lembaran Negara RI
Tahun 1959 (Dekrit).
Sedangkan Undang-Undang Dasar 1945 berdasarkan hasil Amademen terdiri dari
(a) Pembukaan, terdiri dari 4 alinea.
(b) Batang Tubuh, terdiri dari 21 bab, 73 pasal, 4 pasal aturan peralihan, 2 ayat aturan
tambahan.
(c) Penjelasan
1) Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
Bagian Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan suasana
kebatinan dari Undang-Undang Dasar 1945 (Konstitusi Pertama), dikarenakan di
dalamnya terkandung Empat Pokok Pikiran yang pada hakikatnya merupakan
penjelmaan asas kerohanian negara yaitu Pancasila.
a. Pokok Pikiran Persatuan yaitu: “Negara melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas
persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Hal ini berarti bahwa negara menghendaki persatuan dengan menghilangkan
faham golongan, mengatasi segala faham perseorangan. Dengan demikian
Pokok Pikiran Pertama merupakan penjelmaan Sila Ketiga Pancasila.
b. Pokok Pikiran Keadilan Sosial yaitu: “Negara hendak mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Hal ini merupakan pokok pikiran keadilan
sosial yang didasarkan pada kesadaran bahwa manusia mempunyai hak dan
kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan
masyarakat. Dengan demikian Pokok Pikiran Kedua merupakan penjelamaan
Sila Kelima Pancasila;

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 23


c. Pokok Pikiran Kedaulatan Rakyat yaitu: “Negara yang berkedaulatan rakyat,
berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan”. Hal ini
menunjukkan bahwa sistem negara yang terbentuk dalam Undang-Undang
Dasar haruslah berdasarkan atas kedaulatan rakyat dan berdasar
permusyawaratan/perwakilan. Pokok Pikiran Ketiga merupakan penjelmaan
Sila Keempat Pancasila;
d. Pokok Pikiran Ketuhanan YME menurut Dasar Kemanusiaan Yang Adil
dan Beradab yaitu: “Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab”. Hal ini menunjukkan
konsekuensi logis bahwa Undang-Undang Dasar harus mengandung isi yang
mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk memelihara
budi pekerti kemanusiaan yang luhur, dan memegang teguh cita-cita moral
rakyat yang luhur.

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 memuat prinsip-prinsip pokok


kenegaraan, yaitu tentang tujuan negara, ketentuan diadakannya Undang-Undang
Dasar Negara, bentuk negara dan dasar falsafah negara. Hal tersebut dapat
dicermati dari isi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke empat.

PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR


NEGARA REPUBLIK INDONESIATAHUN 1945

(Preambule)
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab
itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat
yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil dan makmur.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu
dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.

24 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


Tujuan negara yang tersurat di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
alinea keempat merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia
setelah memilki Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuan negara tersebut
merupakan tujuan nasional yang secara rinci dapat diurai sebagai berikut: (1)
membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; (2) memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan (3) ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social.
Ketentuan diadakannya Undang-Undang Dasar Negara itu sendiri juga dapat
dicermati dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yang
menyatakan:”…maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia…”. Ketentuan ini menunjukkan
bahwa negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum. Ketentuan
diadakannya Undang-Undang Dasar merupakan ketentuan keharusan bagi suatu
negara untuk adanya Hukum dasar yang melandasi segala kegiatan kehidupna
kenegaraan. Segala penyelenggaraan negara dan segala tindakan penyelenggara
negara harus didasarkan pada ketentuan hukum dasar.
Demikian pula setiap pelaksanaan kehidupan kenegaraan yang dilakukan oleh
Pemerintah maupun rakyat atau warganegara haruslah berdasarkan pada segala
ketentuan yang ada dalam hukum dasar negara, yaitu Undang-Undang Dasar
negara. Dengan hukum dasar negara penyelenggaraan kehidupan bernegara dapat
berjalan dengan tertib dan teratur.
Mengenai Bentuk Negara dapat dicermati dari kalimat yang ada dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yang menyatakan:
“…yang terbentuk dalam susunan Negara Reoublik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat…”. Kalimat ini menunjukkan bahwa bentuk negara Indonesia adalah negara
Republik yang berkedaulatan rakyat. Republik yang berasal dari kata “res publika”
yang artinya organisasi kenegaraan yang mengurus kepentingan bersama.
Di dalam negara yang berbentuk Republik, kehendak negara adalah hasil dari
suatu peristiwa hukum, dan terdapat suatu badan yang mewakili sejumlah orang
sebagai pemegang kekuasaan. Keputusan-keputusan badan ini merupakan hasil
proses hukum yang sesuai dengan Konstitusi negara, dan sebagai wujud kehendak
negara. Sedangkan kedaulatan secara yuridis diartikan sebagai kekuasaan.
Menurut Jean Bodin, kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi terhadap warganegara
dan rakyat tanpa suatu pembatasan undang-undang. Oleh karena itu, kedaulatan
rakyat mempunyai arti bahwa kekuasaan tertinggi ada pada rakyat. Rakyatlah yang
berdaulat, dan mewakilkan kekuasaannya pada suatu badan yaitu Pemerintah. Bila
Pemerintah dalam melaksanakan tugasnya tidak sesuai dengan kehendak rakyat,
maka rakyat akan bertindak mengganti Pemerintah.
Kehendak rakyat menurut J.J. Rousseau ada dua, yaitu kehendak rakyat
seluruhnya yang dinamakan Volente de Tous dan kehendak rakyat dari sebagian
rakyat yakni rakyat dengan suara terbanyak, yang dinamakan Volente Generale.
Dalam praktek bilamana jumlah rakyat sudah terlalu banyak, maka pengambilan
keputusan berdasar kehendak seluruh rakyat akan mengalami kendala berlarut-
larutnya penentuan keputusan tersebut yang dapat menyebabkan negara tidak

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 25


berjalan sebagaimana mestinya, sehingga sistem suara terbanyak lebih banyak
digunakan terutama oleh negara-negara demokrasi Barat.
Pengungkapan dasar falsafah negara dari Negara Republik Indonesia yang
diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 dapat dicermati dari kalimat yang
ada dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yang
menyatakan: “…dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia…”
Dasar falsafah negara diperlukan agar negara tersebut memiliki pedoman atau
patokan untuk suatu kehidupan bernegara yang tertib, terarah dan terencana,
sehingga menjadi suatu negara yang bermartabat di mata bangsa-bangsa lain di
dunia. Dari ketentuan tersebut tersurat adanya Pancasila sebagai dasar falsafah
negara yang mengandung makna bahwa segala aspek kehidupan kebangsaan,
kemasyarakatan dan kenegaraan harus berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan.
Sebagai dasar falsafah negara, Pancasila merupakan dasar nilai serta norma
untuk mengatur penyelenggaraan negara. Pancasila menjadi asas kerokhanian
yang menjadi sumber nilai, norma serta kaidah moral maupun hukum negara. Oleh
karenanya sebagai dasar falsafahnegara, Pancasila sering disebut pula sebagai
ideologi negara (Staatsidee) yang mengandung konsekuensi bahwa seluruh
pelaksanaan dan penyelenggaraan negara serta segala peraturan perundang-
undangan yang ada dijabarkan dari nilai-nilai Pancasila, dan Pancasila merupakan
sumber tertib hukum Indonesia.
2) Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945
Bagian Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945 memuat pasal-pasal yang
menciptakan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945. Pokok-pokok pikiran sebagaimana telah diuraikan di atas
meliputi suasana kebathinan dari Undang-Undang Dasar Negara Indonesia. Pokok-
pokok pikiran tersebut mewujudkan cita-cita hukum yang menguasai hukum dasar
negara, baik hukum yang tertulis maupun hukum yang tidak tertulis. Undang-
Undang Dasar menciptakan pokok-pokok pikiran ini dalam pasal-pasalnya.
Bagian Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945 sebelum amandemen terdiri
dari 16 Bab, 37 Pasal,4 Pasal Aturan Peralihan dan 2 ayat Aturan
Tambahan.Setelah Amandemen atau Perubahan Undang-Undang Dasar 1945
batang tubuh terdiri dari dari 21 Bab, 73 Pasal, 4 Pasal Aturan Peralihan, 2 Pasal
Aturan Tambahan.21 BAB tersebut yaitu:
1. BAB I : Bentuk dan Kedaulatan (Pasal 1).
2. BAB II : Majelis Permusyawaratan Rakyat (Pasal 2 dan Pasal 3).
3. BAB III : Kekuasaan Pemerintahan Negara (Pasal 4, 5, 6, 6A, 7, 7A,7B,
7C, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 dan 15).
Kekuasaan Presiden membentuk suatu Dewan Pertimbangan (Pasal 16).
4. BAB V : Kementerian Negara (Pasal 17).
5. BAB VI : Pemerintah Daerah (Pasal 18, 18A, 18B).
6. BAB VII : Dewan Perwakilan Rakyat (Pasal 19,20,20A, 21, 22A, 22B).
7. BAB VIIA : Dewan Perwakilan Daerah (Pasal 22C, 22D)

26 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


8. BAB VIIB : Pemilihan Umum (Pasal 22E).
9. BAB VIII : Hal Keuangan (Pasal 23, 23A, 23B, 23C, 23D).
10. BAB VIIIA : Badan Pemeriksa Keuangan (Pasal 23E, 23F, 23G).
11. BAB IX : Kekuasaan Kehakiman (Pasal 24, 24A, 24B, 24C).
12. BAB IXA : Wilayah Negara (Pasal 25A)
13. BAB X : Warga Negara dan Penduduk (Pasal 26, 27, 28)
14. BAB XA : Hak Asasi Manusia (Pasal 28A-28J).
15. BAB XI : Agama (Pasal 29).
16. BAB XII : Pertahanan dan Keamanan Negara (Pasal 30).
17. BAB XIII : Pendidikan dan Kebudayaan (Pasal 31, 32).
18. BAB XIV : Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial (Pasal 33, 34).
19. BAB XV : Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan
(35, 36, 36A, 36B, 36C)
20. BAB XVI: Perubahan Undang-Undang Dasar (Pasal 37)
4 Pasal Aturan Peralihan
2 Pasal Aturan Tambahan
Nilai-nilai yang terkandung dalam pasal-pasal pada Batang Tubuh Undang-
Undang Dasar 1945 antara lain adalah bahwa negara Indonesia adalah suatu
negara demokrasi, sehingga nilai-nilai dasar demokrasi mewarnai isi pasal-pasal
dalam Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945. Nilai dasar demokrasi yang
terpenting adalah bahwa pemerintahan dilakukan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Jadi kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Nilai-nilai dasar demokrasi
tersebut antara lain:
1. Keterlibatan warganegara dalam pengambilan keputusan politik;
2. Perlakuan dan kedudukan yang sama
3. Kebebasan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia
4. Sistem perwakilan
5. Pemerintahan berdasarkan hukum
6. Sistem pemilihan yang menjamin pemerintahan oleh mayoritas;
7. Pendidikan rakyat yang memadai.
8. Penerapan nilai-nilai demokrasi diperlukan lembaga penopang demokrasi,
Pemerintahan yang bertanggungjwab;
9. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dipilih dengan pemilu yang jujur dan
adil;
10. Sistem dwi-partai atau lebih atau multi partai
11. Pers yang bebas
12. Sistem peradilan yang bebas dan mandiri.
3) Penjelasan Undang-Undang Dasar 1945
Lalu bagaimana kedudukan UUD 1945 dalam sistem hukum nasional? Undang-
Undang Dasar 1945 merupakan Hukum Dasar tertulis Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan berfungsi sebagai sumber hukum tertinggi. Menurut L.J. van
Apeldoorn, Undang-Undang Dasar adalah bagian tertulis dari suatu konstitusi.
Sementara itu E.C.S. Wade menyatakan, bahwa Undang-Undang Dasar adalah
naskah yang memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok dan badan-badan
pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan-badan
tersebut. Sementara itu, Miriam Budiardjo, menyatakan bahwa Undang-Undang
Dasar memuat ketentuan-ketentuan mengenai organisasi negara, hak-hak asasi

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 27


manusia, prosedur mengubah UUD, dan memuat larangan untuk mengubah sifat
tertentu dari Undang-Undang Dasar.
Dengan ditetapkannya Undang-Undang Dasar 1945 sebagai Konstitusi negara
Republik Indonesia yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945
merupakan suatu bentuk konsekuensi dikumandangkannya kemerdekaan yang
menandai berdirinya suatu negara baru.
Ditetapkannya Undang-Undang Dasar 1945 juga merupakan suatu wujud untuk
memenuhi keharusan kemandirian suatu negara yang tertib dan teratur. Di samping
itu dapat dikatakan pula suatu tindakan pemenuhan guna mengisi dan
mempertahankan kemerdekaan.
Dengan adanya Undang-Undang Dasar 1945 dapat dikatakan sebagai wujud
untuk mengisi kemerdekaan, karena sudah menyatakan diri sebagai negara baru
yang merdeka dengan tata hukumnya sendiri. Adanya Undang-Undang Dasar 1945
juga merupakan upaya mempertahankan kemerdekaan melalui ketentuan normatif
yang mengikat seluruh rakyat dan para penyelenggara negara maupun seluruh
bangsa-bangsa di dunia untuk menghormati dan menghargai kemerdekaan bangsa
Indonesia.
Sebagaimana diketahui Undang-Undang Dasar pada umumnya berisi hal-hal
sebagai berikut:
1) Organisasi negara, artinya mengatur lembaga-lembaga apa saja yang ada dalam
suatu negara dengan pembagian kekuasaan masing-masing serta prosedur
penyelesaian masalah yang timbul diantara lembaga tersebut.
2) Hak-hak asasi manusia
3) Prosedur mengubah Undang-Undang Dasar,
4) Ada kalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari undang-
undang dasar, seperti tidak dikehendaki terulangnya kembali munculnya seorang
dictator atau kembalinya pemerintahan kerajaan yang kejam misalnya.
5) Adapula yang memuat cita-cita rakyat dan asas-asas ideologi negara.

Dalam tata peraturan perundang-undangan di negara Indonesia, menurut


Miriam Budiardjo (1981:106-107) Undang-Undang Dasar 1945 mempunyai
kedudukan yang istimewa dibandingkan dengan undang-undang lainnya, hal ini
dikarenakan:
1) UUD dibentuk menurut suatu cara istimewa yang berbeda dengan pembentukan
UU biasa,
2) UUD dibuat secara istimewa untuk itu dianggap sesuatu yang luhur,
3) UUD adalah piagam yang menyatakan cita-cita bangsa Indonesia dan
merupakan dasar organisasi kenegaraan suatu bangsa
4) UUD memuat garis besar tentang dasar dan tujuan negara

28 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


Berdasarkan penjelasan di atas kedudukan Undang-Undang Dasar 1945 dalam
sistem hukum nasional
a. Undang-Undang Dasar 1945 merupakan sumber hukum tertulis (tertinggi) dalam
pengertian setiap produk hukum (seperti Ketetapan MPR, UU/Perpu, PP,
Perpres, Perda) dan setiap kebijaksanaan Pemerintah harus berlandaskan UUD
1945.
b. Undang-Undang Dasar 1945 menempati urutan tertinggi dalam hierarki
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Ini berarti UUD
1945 dijadikan sebagai sumber hukum dari semua peraturan-perundangan yang
berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

C. Fungsi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


Dalam hierarki Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia sesuai
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan yang akan dibahas secara mendalam pada Bab
berikutnya, UUD 1945 menempati urutan tertinggi.
Hans Kelsen mengemukakan teorinya tentang jenjang norma hukum/stufentheorie,
dimana norma-norma hukum itu berjenjang-jenjang dan berlapis-lapis dalam suatu
hierarki tata susunan dimana norma yang lebih rendah berlaku, bersumber, berdasar
pada norma yang lebih tinggi lagi sampai pada suatu norma yang tidak dapat ditelusuri
lebih lanjut dan bersifat hipotesis dan fiktif, yaitu norma dasar/groundnorms (Alwi
Wahyudi, 2012 : 305).
Jadi Peraturan yang lebih rendah tingkatannya tidak boleh bertentangan dengan
peraturan yang lebih tinggi tingkatannya. Maksudnya Peraturan Menteri tidak boleh
bertentangan dengan Peraturan Presiden. Peraturan Presiden tidak boleh bertentangan
dengan Undang-Undang. Undang-Undang tidak boleh bertentangan dengan Undang-
Undang Dasar 1945. Hal ini berdasarkan asas “Undang-undang yang dibuat oleh
penguasa yang lebih tinggi mempunyai kedudukan yang lebih tinggi pula”. Apabila
terdapat pertentangan antara peraturan yang lebih rendah terhadap peraturan yang
lebih tinggi, maka dapat diajukan uji materi. Adapun kewenangan uji materi dimilki oleh
dua lembaga yaitu Mahamah Konstitusi dan Mahkamah Agung, letak perbedaannya
ialah :
1) Apabila ada Undang-undang yang bertentangan dengan Undang-Undang Dasar
maka yang berwenang menguji ialah Mahkamah Konstitusi/MK.
2) Apabila ada peraturan perundang-undang di bawah undang-undang yang
bertentangan dengan Undang-Undang maka yang berwenang menguji ialah
Mahkamah Agung/MA.
Sebagaimana di jelaskan dimuka, Undang-undang Dasar 1945 bukanlah hukum
biasa, melainkan hukum dasar, yaitu hukum dasar yang tertulis. Dengan demikian setiap
produk hukum seperti undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden,
ataupun bahkan setiap tindakan atau kebijakan pemerintah haruslah berlandaskan dan
bersumber pada peraturan yang lebih tinggi, yang pada akhirnya kesemuanya peraturan
perundang-undangan tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
ketentuan UUD 1945, dan muaranya adalah Pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum negara. Dalam kedudukan yang demikian itu, UUD 1945 dalam

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 29


kerangka tata urutan perundangan atau hierarki peraturan perundangan di Indonesia
menempati kedudukan yang tertinggi.
Berdasarkan uarain tersebut, Undang-undang Dasar 1945 memiliki fungsi
sebagai berikut:
1) Pedoman atau acuan dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara.
2) Pedoman atau acuan dalam penyusunan peraturan perundang-undangan
3) Alat kontrol apakah norma hukum yang lebih rendah sesuai atau tidak dengan
norma hukum yang lebih tinggi, dan pada akhirnya apakah norma-norma hukum
tersebut bertentangan atau tidak dengan ketentuan UUD 1945.
4) Sebagai penentu dan pembatas kekuasaan lembaga Negara
5) Mengatur hubungan kekuasaan antara lembaga Negara yang satu dengan yang
lain
6) Mengatur hubungan antara lembaga Negara dengan warga Negara

D. Makna, Kedudukan, dan Fungsi Ketetapan MPR


Kedudukan Ketetapan MPR tidak bisa dipisahkan dengan kedudukan dan
kewenangan MPR dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Pasal 1 Ayat (2) UUD 1945
sebelum perubahan menyatakan “Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.” Ketentuan tersebut berubah
menjadi “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-
Undang Dasar”. Selanjutnya dalam Pasal 3 UUD 1945 MPR diberikan kewenangan
untuk menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Konsekuensi dari
kedudukan dan kewenangan MPR untuk menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara
(GBHN), mengakibatkan keberadaan Ketetapan MPR(Sementara) manjadi salah satu
salah satu sumber hukum. Hal ini kemudian semakin dipertegas dengan adanya
Ketetapan MPRS Nomor XX/MPRS/1966 yang menempatkan TAP MPR sebagai salah
satu sumber hukum yang memiliki derajat di bawah UUD 1945.
Amandemen UUD 1945 pasca reformasi membawa konsekuensi terhadap
kedudukan serta kewenangan yang melekat kepada MPR. Setelah Amandemen UUD
1945 kewenangan MPR untuk menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN)
tersebut sudah tidak diberikan lagi. Sehingga setelah Amandemen UUD 1945,
Ketetapan MPR sifatnya terbatas hanya terbatas pada penetapan yang bersifat
beschikking (kongret dan individual) seperti Ketetapan MPR tentang pengangkatan
Presiden, Ketetapan MPR tentang pemberhentian Presiden dan sebagainya.
Namun karena sampai saat ini masih terdapat Ketetapan MPR Sementara dan
Ketetapan MPR yang masih berlaku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan
Pasal 4 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor:
I/MPR/2003 tentang Peninjauan Terhadap Materi dan Status Hukum Ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Tahun 1960 sampai dengan Tahun 2002, tanggal 7
Agustus 2003. Maka, Ketetapan MPR masih tetap dijadikan sumber hukum nasional.
Itulah sebabnya dalam hierarki Peraturan Perundang-undangan sesuai pasal 7 UU No
12 Tahun 2011, Ketetapan MPR masuk dalam urutan kedua Jenis dan hierarki
Peraturan Perundang-undangan di bawah UUD 1945.

30 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


Berikut ini Ketetapan-Ketetapan MPR yang masih tetap berlaku dan tidak
dapat dicabut atau diganti dengan undang-undang adalah:
1. Tap MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran Partai
KomunisIndonesia, Pernyataan Sebagai Organisasi Terlarang di Seluruh
Wilayah Negara Republik Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia dan
Larangan Setiap Kegiatan untuk Menyebarkan atau Mengembangkan Faharn
atau Ajaran Komunis/MarxismeLeninisme; dan
2. Tap MPR Nomor XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi dalam Rangka
Demokrasi Ekonomi;
Berdasarkan Uraian di atas, makna Ketetapan MPR adalah ketetapan yang
dikeluarkan MPR sebagai konsekuensi dari tugas, kedudukan dan kewenangan MPR
sesuai UUD 1945. Adapun Kedudukan Ketetapan MPR dalam sistem hukum nasional
adalah sebagai salah satu sumber hukum nasional. Sedangkan fungsi Ketetapan MPR
adalah sebagai landasan hukum bagi produk hukum yang ada di bawahnya, selama
ketetapan MPR itu masih dinyatakan berlaku.

E. Makna, Kedudukan, dan Fungsi Undang-Undang


Pengertian undang-undang dalam kajian hukum sebenarnya dibedakan ke dalam
dua pengertian yaitu undang-undang dalam arti material dan undang-undang dalam arti
formal. Menurut Paul Laband, undang-undang dalam arti material adalah penetapan
kaidah hukum yang tegas sehingga hukum itu menurut sifatnya dapat mengikat.
Sedangkan menurut Buys undang-undang dalam arti material adalah setiap keputusan
pemerintah yang menurut isinya mengikat langsung setiap penduduk suatu daerah.
Adapun pengertian Undang-undang dalam arti formal menurut N.E Algra, et al.
(1991:28), adalah undang-undang resmi atau undang-undang yang dibuat oleh
pembuat undang-undang formal. Undang-undang dalam arti formil didefinisikan pula
sebagai keputusan pemerintah atau penguasa yang berwenang yang karena prosedur
terjadinya atau pembentukannya dan bentuknya dinamakan “undang-undang”.
Adapun makna Undang-undang dalam Tata Urutan Perundang-undangan Indoneisa
adalah Peraturan Perundang-undangan untuk melaksanakan UUD 1945 yang dibentuk
oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden. Hal ini sesuai
Pasal 20 ayat 2, 3, 4, dan 5 UUD 1945.
Dalam pasal 20 ayat 2 UUD 1945 dinyatakan bahwa setiap rancangan undang-
undang harus dibahas oleh presiden dan DPR untuk mendapat persetujuan bersama.
Pasal 20 ayat 3 UUD 1945 dinyatakan Jika rancangan undang-undang itu tidak
mendapat persetujuan bersama, maka maka rancangan undang-undang itu tidak dapat
diajukan lagi pada masa persidangan itu. Pada pasal 20 ayat 4 UUD 1945 dinyatakan
Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama.
Sedangkan 20 ayat 5 UUD 1945 dinyatakan apabila presiden dalam waktu 30 hari
setelah rancangan undang-undang itu disetujui bersama, undang-undang itu sah
menjadi undang-undang dan wajib diundangkan. Dengan demikian, untuk terbentuknya
undang-undang maka harus disetujui bersama antara presiden dengan DPR. Walaupun
seluruh anggota DPR setuju tapi presiden tidak, atau sebaliknya, maka rancangan
undang-undang itu tidak dapat diundangkan

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 31


Adapun kriteria agar suatu masalah/materi diatur dengan UU antara lain :
a. Pengaturan lebih lanjut mengenai ketentuan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Perintah suatu Undang-Undang untuk diatur dengan Undang-Undang;
c. Pengesahan perjanjian internasional tertentu;
d. Tindak lanjut atas putusan Mahkamah Konstitusi; dan/atau
e. Pemenuhan kebutuhan hukum dalam masyarakat.
Kedudukan Undang-Undang dalam sistem hukum nasional adalah sebagai salah
satu sumber hukum nasional yang kedudukannya berada di bawah Ketetapan MPR.
Adapun Fungsi Undang-Undang adalah:
1. Menyelenggarakan pengaturan lebih lanjut ketentuan dalam Undang-Undang Dasar
1945
2. Pengaturan lebih lanjut secara umum aturan dasar lainnya dalam Batang Tubuh UUD
1945
3. Pengaturan lebih lanjut dalam ketetapan MPR yang tegas-tegas menyebutnya

F. Makna, Kedudukan Dan Fungsi PeraturanPemerintah Pengganti Undang-Undang


(Perpu)
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) adalah Peraturan
perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal kegentingan yang
memaksa. Hal ini sejalan Pasal 22 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan
bahwa dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, Presiden berhak menetapkan
peraturan pemerintah pengganti undang-undang.
Kedudukan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) dalam sistem
hukum nasional adalah sederajat dengan Undang-Undang. Namun, Perppu ini jangka
waktunya terbatas (sementara) sebab secepat mungkin harus dimintakan persetujuan
pada DPR, yaitu pada persidangan berikutnya. Apabila Perppu itu disetujui oleh DPR,
akan dijadikan UU. Sedangkan,apabila Perppu itu tidak disetujui oleh DPR, akan dicabut
Adapun Fungsi Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang (Perppu) sebagaimana halnya Undang-Undang adalah:
1. Menyelenggarakan pengaturan lebih lanjut ketentuan dalam Undang-Undang Dasar
1945
2. Pengaturan lebih lanjut secara umum aturan dasar lainnya dalam Batang Tubuh UUD
1945
3. Pengaturan lebih lanjut dalam ketetapan MPR yang tegas-tegas menyebutnya

G. Sikap positif terhadap UUD 1945


1. Memajukan persatuan dan kesatuan bangsa
2. Mewujudkan kesetiaan terhadap UUD 1945
3. Mengadakan koreksi terhadap UUD 1945
4. Mengabdi pada kepentingan rakyat banyak melalui pembangunan nasional
5. Melaksanakan system demokrasi yang sehat sesuai dengan kepribadian bangsa
6. Menegakkan hukum
7. Menjamin dan melindungi hak asasi manusia

32 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


Landasan amandemen UUD 1945 antara lain:
1. UUD 1945 memberikan kekuasaan yang sangat besar pada presiden
2. UUD 1945 mengandung pasal-pasal yang multitafsir
3. Kedudukan penjelasan UUD 1945 sering kali diperlakukan dan mempunyai
kekuatan hukum seperti pasal-pasal UUD 1945

A. TUGAS MANDIRI
(Nilai Karakter bangsa: mandiri, demokratis, jujur)
Carilah data-data atau informasi tentang fungsi-fungsi lembaga negara di Indonesia.
Buatlah rangkuman tentang makna, kedudukan, dan fungsi UUD 1945 serta peraturan
perundang-undangan lainnya dalam sistem hukum Nasional. Ketiklah rangkuman
dengan rapi. Presentasikan hasil tugas di depan kelas kumpulkan hasilnya kepada guru
untuk dievaluasi lebih lanjut.

B. TUGAS KELOMPOK
(Nilai karakter bangsa: bersahabat, komunikatif, peduli social)
1. Diskusikan bersama kelompokmu tentang makna, kedudukan, dan fungsi ketetapan
MPR
2. Carilah buku-buku yang berkaitan tentang makna, kedudukan, dan fungsi ketetapan
MPR
3. Tulis hasil diskusi pada lembar kertas.
4. Sampaikan hasil diskusi di depan kelas.
5. Kumpulkan hasil diskusi kepada gurumu.

Konstitusi : Hukum dasar tertulis


Konvensi : Hukum tidak tertulis
Supremasi : Kekuasaan tinggi
Amandemen : Perubahan

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 33


(Nilai karakter bangsa : jujur, kerja keras, tanggung jawab)
A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar !
1. Pedoman dasar dalam mengatur kehidupan penyelenggaraan ketatanegaraan Negara
dalam berbagai bidang kehidupan yang meliputi politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan merupakan pengertian …
a. Negara c. Konstitusi
b. Dasar Negara d. Konvensi
2. Berapakah jumlah pasal dalam UUD 1945 Hasil Perubahan…
a. 36 Pasal c. 72 Pasal
b. 37 Pasal d. 73 Pasal
3. Jumlah pokok pikiran yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 adalah…
a. 2 pokok pikiran c. 4 pokok pikiran
b. 3 pokok pikiran d. 5 pokok pikiran
4. Negara Indonesia adalah Negara hukum, merupakan bunyi pasal…
a. 1 ayat 1 UUD 1945 c. 2 ayat 1 UUD 1945
b. 1 ayat 2 UUD 1945 d. 2 ayat 2 UUD 1945
5. Aturan-aturan yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaraan Negara
meskipun tidak tertulis disebut …
a. Konstitusi c. Konvensi
b. Yurisprudensi d. Traktat
6. Peraturan perundang-undangan nasional yang tertinggi di Indonesia adalah..
a. UUD 1945 c. UU
b. Ketetapan MPR d. Perda
7. Yang tidak termasuk peraturan perundang-undangan nasional adalah …
a. PP c. UU/Perpu
b. Tata tertib sekolah d. Perpres
8. Perbedaan bentuk negara kesatuan dengan Negara serikat terletak pada ..
a. Jabatan kepala negara
b. Sistem pemerintahan
c. Jumlah undang-undang dasar yang dimiliki
d. Hak untuk mengatur daerahnya
9. Bentuk pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah…
a. Serikat c. Demokrasi
b. Kesatuan d. Republik
10. Konstitusi yang hanya dapat dirubah jika dengan menggunakan proses khusus
adalah konstitusi yang bersifat …
a. Permanen c. Fleksibel
b. Rigid d. Tertulis
11. Istilah konstitusi dalam bahasa inggris adalah …
a. Constitution c. Constituir
b. Constium d. Groundwet

34 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


12. Konstitusi dalam pengertian sempit adalah …
a. Pancasila c. UU organik
b. UUD d. Konvensi
13. Keseluruhan aturan dan ketentuan yang menggambarkan system ketatanegaraan
suatu negara merupakan pengertian dari …
a. konstitusi dalam arti sempit
b. konstitusi dalam arti luas
c. konstitusi dalam arti menengah
d. konstitusi dalam arti umum
14. Yang bukan menjadi isi konstitusi adalah …
a. Sifat, bentuk negara dan bentuk pemerintahan
b. Jaminan hak-hak azazi manusia
c. Dasar filsafat suatu Negara
d. Ketentuan organisasi, wewenang, cara pembentukan, kedudukan lembaga Negara
15. Pada bagian awal suatu konstitusi biasanya berisi tentang…
a. cara melakukan perubahan konstitusi
b. asas dan tujuan Negara
c. identitas Negara
d. kedudukan dan wewenang lembaga Negara
16. Peristiwa ketatanegaraan yang sangat penting bagi bangsa Indonesia setelah
proklamasi yang dilakukan PPKI adalah…
a. dibentuknya KNIP pengganti MPR
b. ditetapkannya Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
c. dibentuknya kabinet yang pertama
d. disahkannya UUD 1945
17. Dalam melakukan perubahan-perubahan atau amandemen terhadap UUD 1945
terdapat kesepakatan yang sangat mendasar yaitu tidak melakukan perubahan
terhadap …
a. pembukaan UUD 1945
b. batang tubuh UUD 1945
c. pasal-pasal mengenai lembaga Negara
d. aturan peradilan
18. Sifat dari konvensi adalah ..
a. menjamin tetapnya kekuasaan
b. sebagai pelengkap menjalankan pemerintahan
c. tidak bertentangan dengan UUD
d. melindungi hak pemerintahan
19. Proses perubahan UUD 1945 yang dilakukan oleh MPR pembahasannya melalui
beberapa tingkatan. Pembahasan tingkat yang ketiga dilakukan oleh …
a. Badan Pekerja MPR
b. Rapat paripurna MPR
c. Komisi/Panitia Ad Hoc
d. Sidang Umum MPR

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 35


20. UUD bersifat luwes artinya …
a. dapat diubah kapanpun c. kadang dapat dirubah kadang tidak
b. sulit untuk dirubah d. semua benar
21. Tujuan perubahan UUD Negara RI 1945 yang dilakukan bangsa Indonesia adalah
sebagai berikut …
a. membentuk struktur ketatanegaraan
b. mewujudkan kebebasan berpendapat
c. menyempurnakan aturan dasar mengenai tata negara
d. mempertegas kekuasaan pemerintah
22. Yang menjadi dasar yuridis perubahan UUD Negara RI adalah…
a. pasal 3 dan 36
b. pasal 37
c. pasal 3
d. pasal 3 dan 37
23. Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat terdapat empat asas fundamental
yaitu …
a. asas tujuan Negara, asas dasar Negara, asas pembangunan Negara, asas politik
b. asas tujuan Negara, asas konstitusional, asas ketahanan Negara, asas dasar
Negara
c. asas tujuan Negara, asas konstitusional, asas pembangunan agama, asas politik
d. asas tujuan negara, asas sosial , asas politik, asas budaya
24. Prinsip dasar yang menjamin prinsip persamaan kedudukan, harhkat dan martabat
warga Negara Indonesia antara lain , kecuali …
a. Pancasila sila kelima
b. Pembukaan UUD 1945
c. Batang Tubuh UUD 1945
d. The International Bill of Rights for Woman
25. Dalam melakukan perubahan atau amandemen terhadap UUD 1945 terdapat
kesepakatan yang mendasar yaitu tidak melakukan perubahan terhadap :
a. Pembukaan UUD 1945
b. Batang tubuh UUD 1945
c. Aturan Peralihan
d. Penjelasan UUD 1945

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar !


1. Konstitusi merupakan….
2. Tulislah sistematika UUD 1945 Hasil Amandemen…
3. Sebutkan 4 pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945…
4. Peraturan perundang-undangan dibawah UUD 1945 adalah…
5. Siapakah yang membuat Undang-Undang….

36 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


C.Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar !
1. Jelaskan makna UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam sistem hukum
nasional!
2. Jelaskan fungsi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam sistem hukum
nasional!
3. Jelaskan kedudukan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam sistem
hukum nasional menurut Prof. Miriam Budiarjo!
4. Bagaimanakah tata hukum menurut Hans Kalsen? Dan berdasarkan tata hukum
menurut Hans Kalsen tersebut bagaimanakah kedudukan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam sistem hukum nasional!
5. Jelaskan perbedaan antara istilah konstitusi dengan konvensi! Dan tulislah dua contoh
konvensi yang terdapat di Indonesia!

(Nilai Karakter bangsa : kerja keras, bersahabat/komunikatif)


Kerjakan sesuai perintahnya!
1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan 5-6 siswa.
2. Kunjungilah salah satu lembaga negara yang ada di daerahmu.
3. Uraikanlah secara lengkap kedudukan, tugas, wewenang, dan fungsi lembaga negara
yang kelompokmu kunjungi.
4. Buatlah laporan tentang hasil pengamatan dan wawancara yang kelompokmu lakukan.
5. Presentasikan hasil tugas di depan kelas, setelah itu kumpulkan kepada guru untuk di-
evaluasi.

Perbaikan
(Nilai Karakter bangsa : kerja keras, tanggung jawab)
A. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Sebutkan 2 sifat pokok konstitusi….
2. Tulislah tata urutan peraturan perundang-undangan nasional…
3. Hak asasi manusia diatur dalam pasal…
4. Siapakah yang membuat Perda Provinsi…
5. Sebutkan 2 sikap positif terhadap peraturan perundang-undangan dilingkungan
sekolah…

B. Jawablah pertanyaan pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!


1. Jelaskan fungsi Pancasila bagi bangsa Indonesia !
2. Sebutkan 5 unsur konstitusi Negara !
3. Sebutkan dan jelaskan secara singkat pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam
Pembukaan UUD 1945 !
4. Apa makna yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 alinea pertama
5. Sebutkan 5 contoh perilaku positip terhadap konstiusi Negara !

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 37


Alasan UUD 1945 Mengalami Amandemen
Menurut Lacia Marzuki, bahwa dalam menuju Indonesia baru yang demokratis, UUD 1945
perlu diAmandemen dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. UUD 1945 adalah sementara, sebagaimana tatkala PPKI mengesahkan Undang-Undang
Dasar 1945 dalam rapatnya, tertanggal 18 Agustus 1945, di Gedung Penjabon,
Jakarta.Ketua PPKI Ir. Soekarno mengemukakan bahwa UUD yang disahkan dalam rapat
UUD yang bersifat sementara dan kelak dibuat UUD yang lebih lengkap dan sempurna.
b. UUD 1945 menumbuhkan figur Presiden yang diktatoral, hal ini dilihat dalam pasal 7
yang dapat digunakan oleh Soeharto untuk memegang jabatan Presiden selama 32
tahun. Belajar dari sejarah Amerika di mana konstitusi Amerika (1787) semula tidak
membatasi masa jabatan Presiden, namun mengalami perubahan yang disetujui oleh
kongres 12 Maret 1947 yang membatasi jabatan Presiden dua kali empat tahun.
c. MahkamahAgung perlu diperbekali hak menguji undang-undang (judicial review)
dengan kedudukan Presiden yang kuat dalam sistem pemerintahan.

Kerja sama merupakan ciri khas bangsa Indonesia yang diwujudkan dalam berbagai:
kehidupan, mulai dari kehidupan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara.
Dengan kerja sama, kamu akan lebih cepat dan mudah dalam menyelesaikan pekerjaan
daripada dikerjakan sendiri. Biasakanlah kerja sama dengan orang-orang di sekitarmu.
Menjalin kerja sama dapat memberi banyak manfaat, baik bagi diri sendiri maupun
kepada orang lain.

Kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah harga mati bagi
bangsa Indonesia. Keberadaan lembag-lembaga Negara haruslah menunjang dan
memperkokoh sebuah bangunan yang bernama NKRI ini. Jika kita simak batang tubuh
UUD 1945 tampak jelas bahwa lembaga-lembaga Negara mengemban amanat konstitusi
yang dapat disimpulkan bahwa tugas dan wewenang lembaga-lembaga Negara adalah
membentuk suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat, bersatu, adil,
makmur, sejahtera..

38 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


(Nilai karakter bangsa : kerja keras, jujur tanggung jawab )

A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang tepat!
1. Kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur pada suatu wawasan yang menyeluruh terhadap
kehidupan itu sendiri disebut ....
a. nilai dasar c. dasar negara
b. nilai luhur d. pandangan hidup
2. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia adalah ....
a. menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
b. berani membela kebenaran dan keadilan
c. memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang Bhinneka
Tunggal Ika
d. keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa
3. Untuk mewujudkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, sikap yang perlu dilakukan
adalah ....
a. berperilaku sesuai dengan Pancasila
b. memahami keberadaan budaya Indonesia yang beragam
c. menciptakan suasana kehidupan yang kondusif
d. mempelajari sejarah perjuangan bangsa Indonesia
4. Asal mula bahan (kausa materialis) Pancasila adalah ....
a. cerita rakyat c. dongeng masa lampau
b. bangsa Indonesia d. budaya kolonial
5. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia karena ....
a. perjanjian antara Jepang dan Indonesia
b. Pancasila hanya ada di Indonesia
c. permufakatan sementara sebelum ada yang resmi
d. permufakatan pemimpin bangsa sebagai wakil seluruh rakyat Indonesia
6. Sesuai UUD 1945 Amandemen, anggota DPD dipilih melalui pemilihan umum dari
setiap ....
a. provinsi c. kecamatan
b. kabupaten d. kota
7. Presiden dan Wakil Presiden hanya dapat memegang jabatan selama lima tahun,
dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk satu
kali masa jabatan terdapat dalam UUD 1945Amandemen, yaitu ....
a. Pasal 5 c. Pasal 7
b. Pasal 6 d. Pasal 8
8. Berikut ini yang bukan merupakan kekuasaan lembaganegara yang diatur dalam
UUD 1945 adalah ....
a. eksekutif c. yudikatif
b. legislatif d. federatif
9. Pasal 6A Ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa Presiden dan Wakil Presiden
dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh ....

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 39


a. rakyat c. MPR
b. DPR d. partai politik
10. Amandemen terhadap UUD 1945 di era Reformasi telah dilakukan sebanyak ....
a. dua kali b. tiga kali c. empat kali d. lima kali
11. Rumusan Pancasila yang sah dan behak terdapat dalam ....
a. Piagam Jakarta c. UUDS 1950
b. Konstitusi RIS d. Pembukaan UUD 1945 Alinea Keempat
12. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, sebagaimana yang dikemukakan
dalam Pembukaan UUD 1945 alenia IV, mengandung pengertian bahwa Pancasila
merupakan ….
a. memberikan corak dan ciri khas yang membedakan bangsa Indonesia dengan
bangsa-bangsa lainnya
b. kristalisasi nilai-nilai budaya bangsa dan digali dari bumi Indonesia yang terbina
sejak lama
c. kepribadian bangsa yang mengandung nilai-nilai dan norma yang diyakini dapat
mempersatukan bangsa Indonesia
d. pedoman tingkah laku warga negara Indonesia dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara
13. Pancasila merupakan tuntunan bagi penyelenggara pemerintah dari kenegaraan RI.
Hal itu merupakan fungsi Pancasila sebagai ....
a. jiwa dan kepribadian bangsa
b. dasar negara dan ideologi negara
c. pandangan hidup bangsa Indonesia
d. jiwa bangsa Indonesia
14. Berikut yang bukan termasuk wujud kehidupan yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa adalah ….
a. menunjukkan sikap atau perbuatan menghormati agama orang lain
b. memberi kesempatan pada umat lain untuk beribadah
c. berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan rumah atau tempat ibadah
d. meningkatkan egoisme keagamaan
15. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain merupakan pelaksanaan nilai-nilai
Pancasila sila ....
a. kedua b. ketiga c. keempat d. kelima
16. Berdasarkan Pasal 20 Ayat (1) UUD 1945, DPR bertugas untuk membentuk ….
a. ketetapan MPR
b. undang-undang
c. peraturan pemerintah
d. peraturan pemerintah pengganti undang-undang
17. Lembaga yang berhak menguji peraturan perundang-undangan terhadap UUD 1945
adalah ....
a. Mahkamah Agung c. Komisi Yudisial
b. Mahkamah Konstitusi d. DPR dan MPR
18. Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan Presiden terdapat dalam UUD 1945
Amandemen Pasal ....

40 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


a. 5 Ayat (1) c. 17 Ayat (2)
b. 16 Ayat (1) d. 20 Ayat (1)
19. Pasal 37 Ayat (5) UUD Amandemen menegaskan bahwa ....
a. bentuk negara kesatuan tidak dapat diubah
b. kekuasaan Presiden dibatasi undang-undang
c. Batang Tubuh UUD 1945 tidak dapat diubah lagi
d. MPR tidak lagi sebagai lembaga tertinggi Negara
20. Sesuai UUD 1945 yang berhak meng-ubah dan menetapkan UUD adalah ....
a. MPR c. Presiden dan DPR
b. Presiden dan MPR d. Mahkamah Konstitusi
21. Pancasila terdiri atas lima sila yang setiap silanya ....
a. tidak dapat disatukan satu sama lain c. tidak bisa dipisahkan satu sama lain
b. tidak ada hubungan satu sama lain d. tidak dapat dikaitkan satu sama lain
22. Sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia adalah ....
a. gaya hidup konsumerisme c. bergaya hidup mewah
b. menghina hasil karya orang lain d. kekeluargaan dan kegotongroyongan
23. Berikut ini sikap dan perilaku positif yang sesuai dengan Pancasila di lingkungan
keluarga adalah ....
a. menutup diri dari orang lain
b. tidak menghargai pembantu rumah tangga
c. beribadah tepat pada waktunya
d. pandang bulu dalam bergaul
24. Berikut yang bukan termasuk hal-hal yang berkaitan dengan MPR berdasarkan UUD
1945 Amandemen adalah ….
a. MPR menetapkan GBHN untuk Presiden
b. MPR memilih, mengangkat, dan melantik Presiden
c. MPR mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar
d. MPR merupakan penjelmaan seluruh rakyat
25. Salah satu hasil perubahan UUD 1945 adalah ....
a. kekuasaan Presiden berada di bawah MPR
b. DPR memiliki kekuasaan eksekutif
c. pemilihan Presiden secara langsung
d. adanya lembaga DPD yang dipilih DPR
26. Lembaga negara yang memiliki kekuasaan kehakiman berdasarkan UUD 1945 hasil
amandemen adalah ....
a. jaksa agung, Polri, dan DPR
b. jaksa agung, Mahkamah Agung, dan Polri
c. Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komnas HAM
d. Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial
27. Sikap positif siswa terhadap lembaga negara di lingkungan sekolah dilakukan
dengan cara ....
a. membuat gaduh suasana kelas
b. melanggar peraturan pemerintah
c. menghormati lembaga negara
d. merusak gambar Presiden dan Wakil Presiden RI

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 41


28. DPD merupakan lembaga negara yang dibentuk untuk menjalankan tugas utama,
yaitu ....
a. mewakili dan memperjuangkan aspirasi daerah
b. membantu MPR dalam mengubah UUD
c. membantu pemerintah dalam mengajukan RUU
d. mewadahi dan memperjuangkan kepentingan golongan
29. Bangsa Indonesia memilih Pancasila yang merupakan kepribadian bangsa dijadikan
ideologi negara sebab ....
a. Pancasila sesuai dengan piagam PBB
b. Pancasila idoelogi yang dikenal bangsa lain
c. negara lain mengagumi keampuhan Pancasila
d. mengambil ideologi lain berisiko besar
30. Warga negara Indonesia berhak mengajukan saran kepada pemerintah melalui ....
a. lembaga bantuan hukum c. LSM yang ada
b. wakil-wakil di DPR d. media massa
31.Menurut pasal 7 B UUD 1945 hasil amandemen istilah impeachment diberlakukan
atas usulan DPR. Adapun lembaga Negara yang berhak memeriksa, mengadili dan
memutuskannya adalah …
a. Kepolisian RI c. MPR
b. Mahkamah Konstitusi d. KY
32.Berdasarkan UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI
terdapat pokok-pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945 adalah …
a. persatuan, demokrasi dan kerakyatan
b. keadilan sosial dan parlemen
c. persatuan, keadilan sosial, kedaulatan dan ketuhanan YME
d. kedaulatan rakyat dan republik
33.UUD 1945 merupakan satu kesatuan naskah yang terdiri atas …
a. Pembukaan, batang tubuh dan penjelasan
b. Pembukaan, batang tubuh dan pasal-pasal
c. Pasal-pasal dan penjelasan
d. Penjelasan dan aturan peralihan
34.Hal-hal di bawah ini merupakan nilai-nilai universal yang terkandung dalam
pembukaan UUD 1945, kecuali …
a. pengakuan terhadap hak asasi manusia
b. penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi
c. kemerdekaan adal hak dari segala bangsa
d. penghargaan terhadap perjuangan bangsa Indonesia
35.Dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat terdapat hal-hal pokok yang bertalian
dengan Negara RI, kecuali…
a. dasar Negara
b. asas politik Negara
c. ketentuan UUD
d. bentuk Negara

42 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar !
1. Konsepsi lembaga negara dalam bahasa Belanda biasa disebut …
2. Istilah Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu dari kata panca dan sila. Sila
berarti ….
3. Philosofische gronslag dapat diartikan sebagai ….
4. Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan, PPKI menyetujui dan mengesahkan
Rancangan Undang-Undang Dasar yang telah disusun oleh ….
5. Asal mula Pancasila bahwa tujuan dari perumusan dan pembahasan Pancasila,
yakni hendak dijadikan sebagai dasar negara disebut ….
6. Lembaga negara yang berfungsi sebagai penyalur aspirasi rakyat yang
berkedudukandi tingkat pusat adalah ….
7. Adanya bangunan balai agung, nagari, atau balai desa merupakan bukti bahwa
sejak dahulu di Indonesia sudah terdapat unsur-unsur ….
8. Presiden merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan eksekutif,
artinya.….
9. Sila Pancasila yang mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan
rakyatuntuk membina rasa nasionalisme dalam NKRI adalah nilai ….
10. Fungsi DPRD provinsi dijalankan dalam kerangka representasi rakyat di daerah ….

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!


1. Jelaskan asal mula Pancasila secara kausa materialis!
2. Sebutkan kedudukan Pancasila!
3. Jelaskan hubungan antara Presiden dengan Mahkamah Konstitusi!
4. Jelaskan tugas dan kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan!
5. Sebutkan tugas dan wewenang MPR yang diatur dalam Pasal 3 UUD 1945
Amandemen!
.
Nilai Catatan Guru

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 43


1.3 Menata tata urutan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia
secara adil
2.3 Memperjelas konsepsi tata urutan perundang-undangan sesuai dengan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3.3 Memahami tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum Nasional di
Indonesia
4.3 Mendemonstrasikan peran sebagai penyusun Tata Urutan Perundang-undangan

Kamu pasti pernah mendengar adanya undang-undang,


peraturan pemerintah, dan peraturan daerah. Hal tersebut adalah
contoh, dari peraturan perundang-undangan di Indonesia. Peraturan
perundang-undangan nasional yang dibuat negara bermacam-
macam sesuai dengan kebutuhan negara dan rakyatnya. Peraturan
perundang-undangan dibuat oleh badan berwenang dan bentuknya
bertingkat-tingkat, mulai dari berkedudukan tertinggi yang mengatur
seluruh warga negara sampai tingkat terendah yang mengatur
sebagian kecil warga negara Indonesia. Bangsa Indonesia patut
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena masyarakatnya
dapat hidup rukun, damai, dan aman meskipun banyak perbedaan
dalam kehidupan masyarakat.
Kalaupun ada pelanggaran hukum, hal itu merupakan proses bagi bangsa untuk
menjadi masyarakat yang sadar akan hukum. Untuk lebih memahami tata urutan peraturan
perundang-undangan nasional, perhatikan materi berikut.

44 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


A. Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan Nasional
Sebagai warga negara yang taat hukum, kamu perlu mengetahui tata urutan
peraturan perundang-undangan nasional. Jika demikian, kamu akan menjadi pelajar
yang disiplin, mandiri, dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
1. Pengertian Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan Nasional
Peraturan perundang-undangan merupakan bagian hukum karena peraturan dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu peraturan tertulis dan peraturan tidak tertulis
(konvensi). Peraturan tertulis, misalnya UUD, UU, dan peraturan presiden.
Peraturan tidak tertulis, misalnya adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan yang timbul
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Menurut S.J Fockema Andreae menyatakan bahwa istilah peraturan perundang- '
undangan (legislation, wetgeving, atau gesetzgebung) mempunyai pengertian
sebagai berikut.
a. Perundang-undangan merupakan proses pembentukan atau proses membentuk
peraturan perundang-undangan negara, baik di tingkat pusat maupun daerah.
b. Perundang-undangan adalah segala peraturan negara yang merupakan hasil
pembentukan peraturan-peraturan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Ciri-ciri peraturan perundang-undangan sebagai berikut.
1) Dibentuk/dibuat oleh pejabat yang berwenang.
2) Isinya bersifat mengikat dan memaksa setiap orang untuk menaati.
3) Bersifat abstrak (mengatur yang belum terjadi)
Peraturan perundang-undangan adalah berbagai peraturan yang dibuat dan
diberlakukan untuk mewadahi dan mengatur berbagai kegiatan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Tata urutan perundang-undangan adalah tingkatan atau
penjenjangan jenis-jenis peraturan perundang-undangan yang didasarkan pada
asas bahwa peraturan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan
peraturan yang lebih tinggi.

2. Arti Penting Peraturan Perundang-undangan


Peraturan perundang-undangan memiliki arti penting dalam kehidupan
bermasyarakat, terutama jika dikaitkan dengan sebutan Indonesia sebagai negara
hukum. Arti penting peraturan perundang-undangan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebagai berikut.
a. Pedoman Para Penyelenggara
Sebagai pedoman/panduan para penyelenggara di dalam menjalankan tugas
dan fungsinya, tanpa adanya peraturan perundang-undangan para
penyelenggara negara cenderung untuk menyimpang dari amanat yang telah
diberikan oleh rakyat, dengan adanya peraturan perundang-undangan para
penyelenggara negara tinggal melakukan tugas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 45


b. Melindungi dan Mengayomi Hak-Hak Warga Negara
Perundang-undangan berfungsi melindungi dan mengayomi hak-hak warga
negara. Hak-hak warga negara atau manusia sebenamya sudah ada sebelum
ada peraturan tetapi tanpa ada peraturan hak itu akan dirampas oleh orang lain.
Dengan peraturan diharapkan hak itu tetap ada dan terus terjaga.

c. Memberikan Rasa Keadilan Bagi Warga Negara


Perundang-undangan dibuat untuk menciptakan keadilan karena dengan
peraturan terdapat bukti-bukti tertulis untuk mengatur kehidupan manusia.

d. Menjamin Kepastian Hukum Warga Negara


Dengan adanya peraturan perundang undangan ada kepastian hukum bagi
warga negara untuk melakukan perbuatan karena mengetahui mana yang
benar, mana yang salah dan ada pedoman yang jelas sehingga tidak ragu-ragu
dalam melakukan perbuatan.

Berikut alasan-alasan perlunya menaati peraturan perundang-undangan


nasional.
a. Peraturan itu dapatmenciptakan ketertiban dan ketenteraman dalam
masyarakat.
b. Peraturan itu mempunyai tujuan yang jelas untuk mengusahakan
keseimbangan antara berbagai kepentingan yang terdapat dalam
masyarakat.
c. Peraturan tersebut dapat menjaga dan melindungi hak-hak warga negara.
d. Peraturan perundang-undangan yang ada semestinya adil dan demokratis.

3. Landasan Hukum Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan Nasional


Tata urutan peraturan perundangan-undangan nasional diatur dalam sebuah un-
dang-undang atau peraturan hukum yang telah ditetapkan. Seiring dengan dinamika
perkembangan ketatanegaraan, tata urutan peraturan perundang-undangan
nasional berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku saat itu sebagai berikut.
a. Tap. MPR No. XX/MPRS/1996
b. Tap. MPR No. III/MPR/2000
c. UU No. 10 Tahun 2004
d. UU No. 12 Tahun 2011
Tata urutan perundang-undangan yang berlaku saat ini adalah UU No. 12 Tahun
2011. Sesuai dengan UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, tata urutan peraturan perundang-undangan nasional sebagai
berikut:
a. Undang-Undang Dasar 1945
UUD 1945 merupakan hukum dasar dalam peraturan perundang-undangan.
Dalam hal suatu undang-undang diduga bertentangan dengan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pengujiannya dilakukan oleh
Mahkamah Konstitusi.

46 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


b. Ketetapan MPR
Setelah Amandemen UUD 1945, MPR yang dahulu berkedudukan sebagai
lembaga tertinggi negara, kini berkedudukan sebagai lembaga tinggi negara
yang setara dengan lembaga negara lainnya. Contoh Ketetapan MPR Nomor III
Tahun 2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-
undangan.

c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang


Undang-undang adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh
Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden. Peraturan
perundang-undangan di bawah undang-undang diduga bertentangan dengan
undang-undang, pengujiannya dilakukan oleh Mahkamah Agung. Contoh
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2010 tentang Larangan
Merokok.
Peraturanpemerintah pengganti undang-undang (perpu) adalah peraturan
perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal
kegentingan yang memaksa. Materi muatan perpu sama dengan materi muatan
undang-undang. Peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
Presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa (negara dalam keadaan
darurat), dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Perpu dibuat oleh Presiden saja, tanpa adanya keterlibatan DPR.
2) Perpu harus diajukan ke DPR dalam persidangan yang berikut.
3) DPR dapat menerima atau menolak perpu dengan tidak mengadakan
perubahan.
4) Jika ditolak DPR, perpu tersebut harus dicabut.

d. Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
oleh Presiden untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya.
Materi muatan peraturan pemerintah adalah materi untuk menjalankan undang-
undang sebagaimana mestinya.

e. Peraturan Presiden
Peraturan presiden adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh
Presiden. Materi muatan peraturan presiden adalah materi yang diperintahkan
oleh undang-undang atau materi untuk melaksanakan peraturan Pemerintah.

f. Peraturan Daerah Provinsi


Peraturan daerah adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh
DPRD dengan persetujuan bersama kepala daerah (gubernur). Materi muatan
peraturan daerah adalah seluruh materi muatan dalam rangka
penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 47


g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
Peraturan daerah adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan persetujuan bersama kepala daerah
(bupati/wali kota).

4. Proses Pembuatan Peraturan Perundang-undangan Nasional


Proses Pembuatan peraturan perundang-undangan sesuai dengan tata urutan
peraturan perundang-undangan UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan sebagai berikut:
a. UUD 1945
MPR berwenang mengubah dan menetapkan UUD. MPR memiliki kewenangan
untuk mengubah (Amandemen) UUD. Hal ini sesuai dengan Pasal 3 dan Pasal
37 UUD 1945. Rancangan perubahan UUD dipersiapkan oleh Badan Pekerja
Majelis. Rancangan tersebut kemudian dibawa ke sidang paripurna majelis
untuk dibahas dan diambil keputusan.

b. Ketetapan MPR
Proses Pembuatan putusan majelis dilakukan melalui empat tingkat
pembicaraan. Ketetapan MPR dapat dibuat dalam sidang umum (5 tahun
sekali) atau dalam sidang tahunan. Jika ada kondisi yang memaksa, MPR
dapat melaksanakan sidang istimewa.

c. Undang-Undang (UU)
UU merupakan peraturan perundangan yangg dibuat untuk melaksanakan UUD
1945. Lembaga yang berwenang membentuk UU adalah DPR bersama
Presiden. Dalam Pembentukan undang-undang, Presiden memiliki hak
mengajukan RUU. DPR juga memegang kekuasaan membentuk undang-
undang,yang disebut kekuasaan legislatif. Pembentukan undang-undang
berdasarkan UU No. 12 Tahun 2011 meliputi kegiatan perencanaan,
penyusunan, pembahasan, pengesahan, dan pengundangan.

d. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)


Perpu dibentuk oleh Presiden tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan
DPR. Hal itu dikarenakan perpu dibuat dalam keadaan "darurat", artinya
persoalan yang muncul harus segera ditindak lanjuti. Perpu tetap harus
diajukan ke DPR untuk mendapatkan persetujuan. Sebagai lembagalegislatif,
DPR dapat menerima atau menolak perpu. Jika perpu ditolak DPR, Perpu
tersebut harus dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

e. Peraturan Pemerintah (PP)


Untuk melaksanakan undang-undang, dikeluarkan peraturan pemerintah.
Peraturan pemerintah merupakan bentuk pelaksanaan dari undang-undang.
Tahap penyusunan peraturan pemerintah sebagai berikut.
1) Tahap persiapan rancangan peraturan pemerintah (PP).
2) Rancangan PP disiapkan oleh menteri.
3) Tahap penetapan dan pengundangan PP ditetapkan Presiden,
diundangkan oleh sekretaris negara.

48 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


f. Peraturan Presiden (Perpres)
Presiden menetapkan peraturan presiden. Dibandingkan peraturan pemerintah,
peraturan presiden dapat dibuat, baik dalam rangka melaksanakan UUD 1945,
Ketetapan MPR, UU, maupun PP. Adapun PP terbatas hanya untuk
melaksanakan UU.

g. Peraturan Daerah (Perda)


Peraturan daerah ditetapkan kepala daerah atas persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Bentuk dan prosedur pembentukan
peraturan daerah sama dengan pembentukan undang-undang. Peraturan
daerah terdiri atas peraturan daerah provinsi, peraturan daerah kabupaten/kota,
dan peraturan desa.

Peraturan dibuat untuk ditaati bukan untuk dilanggar. Patuhilah peraturan di


manapun kamu berada. Dengan mematuhi peraturan hidup pun terasa aman.

A. TUGAS KELOMPOK
(Nilai karakter bangsa: bersahabat, komunikatit, demokratis)
Kerjakan sesuai perintahnya !
1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 5-6 siswa.
2. Carilah buku-buku atau informasi yang berkaitan dengan proses pembentukan
peraturan perundang-undangan nasional.
3. Buatlah kesimpulan dengan jelas tentang proses pembentukan perundang-
undangannasional.
4. Presentasikan hasilnya di depan kelas.
5. Kumpulkan rangkuman kelompok kepada gurumu.

B. TUGAS RUMAH
(Nilai karakter bangsa: mandiri, jujur, disiplin)
Kerjakan sesuai perintahnya!
1. Carilah contoh-contoh peraturan perundang-undangan nasional yang berlaku di
Indonesia.
2. Tulislah hasil tugas pada lembar kertas.
3. Bacakan hasilnya di depan kelas, kemudian kumpulkan kepada gurumu.

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 49


Asas pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik
sebagai berikut.
a. Asas kejelasan tujuan.
b. Asas kelembagaan atau pejabat pembentuk bentuk yang tepat.
c. Asas kesesuaian.
d. Asas dapat dilaksanakan.
e. Asas kedayagunaan dan kehasilgunaan.
f. Asas kejelasan rumusan.
g. Asas keterbukaan.

B. Pelaksanaan Kewajiban Sesuai Peraturan Perundangan dalam Kehidupan Sehari-


hari
Peraturan yang harus kamu taati tidak hanya peraturan perundang-undangan
nasional, tetapi juga peraturan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai warga negara dan
siswa yang baik, tentu kamu akan melaksanakan kewajiban dengan mematuhi
peraturan perundang - undangan yang.berlaku di masyarakat.
1. Pelaksanaan Kewajiban Sesuai Peraturan dalam Kehidupan Sekolah
Peraturan perundang-undangan di sekolah disebut tata tertib,sekolah. Peraturan di
sekolah harus ditaati oleh seluruh warga sekolah. Tidak hanya siswa yang patuh
dengan,peraturan sekolah tetapi kepala sekolah, guru, dan karyawan juga harus
mengikuti aturan sekolah. Bagi siapa yang melanggar tata tertib sekolah
akanmendapat sanksi. Tiap-tiap sekolah dapat memiliki tata tertib sekolah yang
berbeda dengan sekolah lain karena menyesuaikan dengan kondisi sekolah.
Tata tertib sekolah harus dilaksanakan dengan sikap disiplin. Siswa yang menaati
tata tertib sekolah disebut siswa yang disiplin. Disiplin merupakan salah satu
kesadaran diri yang muncul dari batin terdalam untuk mengikuti dan menaati
peraturan-peraturan nilai-nilai, dan hukum yang berlaku dalam suatu lingkungan
tertentu. Disiplin juga merupakan salah satu sarana dalam pendidikan. Dalam
kaitannya dengan siswa, disiplin berperan mempengaruhi, mendorong,
mengendalikan, mengubah, membina, dan membentuk perilaku siswa sesuai
dengan nilai-nilai yang ditanamkan agar siswa menjadi pribadi yang baik dan
membanggakan. Sebagai pelajar yang disiplin dan bertanggung jawab, kamu harus
mematuhi tata tertib sekolah yang berlaku. Adapun,contoh perilaku menaati
peraturan atau tata tertib sekolah sebagai berikut.
a. Datang sekolah sebelum pelajaran dimulai.
b. Mengerjakan tugas atau piket yang telah disepakati.
c. Menghormati guru dan karyawan.
d. Berbicara dengan sopan dan santun kepada seluruh warga sekolah.
e. Tidak membuat suasana gaduh pada saat mengikuti pelajaran.
f. Mengenakan pakaian seragam sesuai ketentuan yang berlaku.
g. Menjaga kebersihan, keamanan, dan ketertiban lingkungan sekolah.
Dengan menaati tata tertib sekolah dapat menciptakan suasana yang tertib, aman,
dan tenang sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lancar. Kegiatan-kegiatan
di sekolah yang dapat membentuk siswa menjadi siswa berdisiplin sebagai berikut.

50 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


a. Gerakan Disiplin Sekolah.
Gerakan Disiplin Sekolah sekarang ini
sekolah dimulai diterapkan di seluruh
sekolah seIndonesia. Contoh Gerakan
Disiplin Sekolah, antara lain masuk sekolah
pukul 7.00 tepat Siswa yang terlambat
datang ke sekolah harus izin kepada guru
BP terlebih dahulu atau harus mendapat izin
dari guru yang bersangkutan Siswa dalam
memakai seragam sekolah juga harus rapi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Gerakan Disiplin Sekolah bertujuan untuk membentuk siswa menjadi pelajar
yang disiplin, bertanggung jawab, jujur, peduli, dan santun. Jika seluruh
pelajar memiliki sikap yang demikian, generasi muda bangsa Indonesia akan
menjadi generasi yang cerdas, berkualitas, berdisiplin tinggi, sekaligus
berakhlak mulia.

b. Patroli Keamanan Sekolah .


Kegiatan lain yang dapat membentuk siswa menjadi
siswa yang disiplin adalah Patroli Keamanan Sekolah
(PKS). Patroli Keamanan Sekolah terdapat pada
sekolah sekolah yang berada di tepi jalan raya. PKS
berfungsi untuk memberikan keamanan dan
kenyamanan warga sekolah. Dalam
Pelaksanaannya, PKS sering dibantu oleh anggota
polisi atau satpam sekolah.
Dengan mengikuti kegiatan PKS, siswa dididik dalam hal keberanian dan
kepemimpinannya untuk mengatur lalu lintas. Apakah di sekolahmu terdapat
kegiatan semacam ini? Jika ada, ikutilah untuk melatih jiwa kepemimpinan
dalam diri pribadimu.

c. Gerakan Anti tawuran Pelajar


Pelajar seharusnya mencerminkan sikap seperti layaknya seorang pelajar.
Seorang pelajar menyelesaikan masalah dengan akal pikirannya, bukan
dengan kekuatan atau kekerasan. Tawuran termasuk perilaku yang tercela dan
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu,
perilaku tersebut harus kamu hindari. Tawuran tidak hanya merugikan diri
sendiri, tetapi juga keluarga, teman, dan sekolah ikut terkena akibatnya.
Sebagai pelajar, kamu harus mempunyai prinsip "Anti tawuran". Jika ada yang
mengajak untuk tawuran, harus kamu tolak dengan tegas. Jangan sampai
mudah terpengaruh oleh hasutan atau provokasi dari orang lain. Mari kita
canangkan Gerakan Antitawuran Pelajar.

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 51


2. Pelaksanaan Kewajiban Sesuai Peraturan dalam Kehidupan Masyarakat
Masyarakat merupakan lingkungan pergaulan manusia yang cukup luas dan
memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan karakter atau watak seseorang.
Masyarakat yang tidak mau mematuhi peraturan, biasanya akan mendapat sanksi
moral dari lingkungan masyarakat itu sendiri. Jika sampai melanggar hukum, akan
dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Kewajiban masyarakat dalam mematuhi peraturan perundang-undangan dapat
dilaksanakan melalui hal-hal sebagai berikut.
a. Tidak main hakim sendiri.
b. Peduli terhadap lingkungan sekitar.
c. Saling kerja sama antarmasyarakat.
d. Mengadakan kegiatan gotong royong dalam membantu tetangga yang terkena
musibah.
e. Menghormati hak milik orang lain.
f. Menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat.
g. Menyelesaikan masalah dengan penuh kekeluargaan berdasar peraturan yang
berlaku.
Agar masyarakat mau menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku
diadakan kegiatan-kegiatan yang mendorong kesadaran mematuhi peraturan
perundang - undangan. Kegiatan-kegiatan yang mencerminkan ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai berikut.
a. Gerakan Tertib Lalu Lintas
Terjadinya kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa
disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap peraturan lalu
lintas. Oleh karena itu, sekarang ini diadakan "Gerakan Tertib Lalu Lintas
untuk menggugah hati masyarakat agar melaksanakan peraturan lalu
lintas. Tujuan Gerakan Tertib Lalu Lintas adalah untuk mewujudkan lalu
lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan
teratur, nyaman dan efisien melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa
lalu lintas.
Tertib berlalu lintas merupakan hal yang penting. Jika seluruh pengguna
atau pemakai jalan menaati rambu-rambu lintas, kecelakaan di jalan raya
dapat ditekan sedemikian rupa, tidak ada kemacetan, semua pengendara
selamat sampai tujuan, dan segala kegiatan menjadi lancar. Oleh karena
itu, sikap disiplin terhadap tata tertib lalu lintas dimulai dari diri sendiri. Kita
tetap harus bersikap hati-hati di jalan raya agar selamat dan tidak
merugikan orang lain.

b. Gerakan Antikorupsi
Tindakan korupsi merupakan perilaku
yang melanggar hukum dan peraturan
perundang-undangan. Tindakan korupsi
sangat merugikan negara dan
khususnya rakyat.

52 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


Korupsi termasuk tindakan yang merugikan negara baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Bahkan ditinjau dari berbagai aspek normatif,korupsimerupakan
suatupenyimpangan atau pelanggaran. Di mana norma sosial, norma
hukum, maupun norma etika pada umumnya secara tegas menganggap
korupsi sebagai tindakan yang buruk. Untuk memberantas tindak pidana
korupsi, baik mahasiswa, masyarakat, maupun lembaga antikorupsi
melakukan kegiatan "Gerakan Anti korupsi". Dengan Gerakan Antikorupsi
diharapkan dapat mencegah dan memberantas perilaku korupsi.

c. Gerakan anti narkoba


Pelanggaran terhadap perundang-
undangan yang tidak kalah pentingnya
adalah penyalahgunaan narkoba.
Narkoba sekarang ini sudah merambah di
seluruh kalangan masyarakat, baik itu
pelajar, pejabat pemerintahan, maupun
masyarakat umum.
Penyalahgunaan narkoba dapat merusak moral bangsa dan
membahayakan kelangsungan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Untuk itu, banyak masyarakat yang membentuk Gerakan Antinarkoba.
Salah satu lembaga masyarakat yang bergerak dalam bidang
pemberantasan penyalahgunaan narkoba adalah Gerakan Nasional
Antinarkotika atau disingkat Granat. Gerakan ini merupakan sebuah
organisasi massa yang menaruh perhatian besar terhadap permasalahan
penanggulangan dan pencegahan terhadap peredaran narkotika,
psikotropika dan zat adiktif (Napza).

A. TUGAS KELOMPOK:
(Nilai karakter bangsa : bersahabat, komunikatif,kerja keras)
Kerjakan sesual perintahnya!
1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 5-6 siswa.
2. Lakukan pengamatan di lingkungan sekitarmu berkaitan dengan pelaksanaan
kewajiban terhadap peraturan perundang-undangan.
3. Carilah contoh perilaku melaksanakan kewajiban terhadap peraturan perundang-
undangan dan alasan melakukan perilaku tersebut.
4. Susunlah pengamatan dalam bentuk laporan, kemudian presentasikan hasilnya di
depan kelas.
5. Kumpulkan laporan kelompok kepada gurumu.

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 53


B. TUGAS RUMAH:
(Nilai karakler bangsa: peduli sosial, peduli lingkungan, disiplin)
Carilah contoh kegiatan-kegiatan yang ada di lingkungan sekolah dan masyarakatmu
yang mencerminkan pelaksanaan kewajiban sesuai peraturan perundang-undangan.
Susunlah hasil pengamatan dalam sebuah rangkuman. Presentasikan rangkuman di
depan kelas, setelah itu kumpulkan kepada gurumu!

Adiktif : bersifat menimbulkan ketergantungan pada pemakainya


Konvensi : permufakatan atau kesepakatan (terutama mengenai
adat, tradisi, dan sebagainya)
Korupsl : penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan)
untuk keuntungan pribadi atau orang lain
Sidang Istimewa : sidang yang diadakan di luar sidang umum (dalam MPR)
Sidang paripurna : sidang lengkap (dihadiri oleh semua anggota)
Undang-undang : aturan yang dibuat oleh orang atau badan yang berkuasa

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar !
1. Negara Indonesia berdasarkan atas hukum tercantum dalam ....
a. Pasal 1 Ayat I UUD 1945 c. Pasal 1 Ayat 3 UUD 1945
b. Pasal 1 Ayat 2 UUD 1945 d. Pasal 2 Ayat I UUD 1945
2. Menurut UU No. 12 Tahun 2011, tata urutan peraturan perundangan-undangan
yang berada di bawah UUD 1945 adalah ....
a. perpu c. ketetapan MPR
b. undang-undang d. peraturan presiden
3. Peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh presiden dalam hal ihwal
kegentingan yang memaksa disebut ,...
a. undang - undang
b. peraturan presiden
c. peraturan pemerintah
d.peraturan pemerintah pengganti undang-undang
4. Dalam Pasal 20 Ayat 1 UUD 1945 (Amandemen) menyatakan bahwa DPR
berwenang membentuk ....
a. ketetapan MPR c. peraturan pemerintah
b. undang-undang d. peraturan daerah
5. Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR terdapat
dalam UUD 1945 Amandemen terutama ....
a. Pasal 4 Ayat (1) c. Pasal 5 Ayat (1)
b. Pasa14 Ayat (2) d. Pasal 5 Ayat (2) ,
6. Keputusan MPR hanya memiliki kekuatan hukum yang mengikat ke dalam
artinya.….
a. hanya anggota MPR yang wajib mematuhi keputusan tersebut
b. hanya masyarakat yang wajib mematuhi keputusan tersebut

54 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


c. semua pejabat pemerintah wajib mematuhi keputusan tersebut
d. seluruh warga negara wajib mematuhi keputusan tersebut
7. Perilaku yang dapat dikatakan sebagai tindak pidana korupsi adalah ....
a. memperkaya diri dengan bekerja keras
b. menerima hadiah atas prestasi yang didapat
c. memberi laporan pertanggung jawaban pada perusahaan
d. menyalahgunakan wewenang jabatan demi keuntungan sendiri
8. Sikap menaati peraturan perundang-undangan nasional di lingkungan masyarakat
ditunjukkan dengan cara ....
a. melanggar peraturan yang berlaku
b. menghormati hak milik orang lain
c. menyelesaikan masalah dengan kekerasan
d. menggunakan sarana umum dengan seenaknya
9. Berikut ini yang bukan landasan pembentukan peraturan perundang-undangan
nasional adalah ...
a. UU No. 20 Tahun 2001 c. UU No. 12 Tahun 2011
b. UU No. 10 Tahun 2004 d. Ketetapan MPR No, III / MPR /2000
10. Aturan dalam bentuk tertulis yang dibuat oleh lembaga yang berwenang disebut ....
a. konvensi c. hukum tertulis
b. adat istiadat d. tata tertib
11. Untuk melaksanakan undang-undang maka dikeluarkan ....
a. Perpu c. peraturan presiden
b. Tap. MPR d. peraturan pemerintah
12. Berdasarkan UU No. 10 Tahun 2004, peraturan perundang-undangan yang berada
di bawah UUD 1945 adalah ....
a. undang-undang c. peraturan pemerintah
b. peraturan presiden d. ketetapan MPR
13. Seluruh peraturan perundang-undangan nasional tidak boleh bertentangan
dengan.....
a. UUD 1945 c. kehendak penguasa
b. hati nurani rakyat d. kedaulatan rakyat
14. Perpu yang dikeluarkan Presiden yang kemudian ditolak oleh DPR maka harus ....
a. dibiarkan c. dicabut
b. direvisi d. ditangguhkan
15. Berikut ini yang termasuk alasan menaati peraturan perundang-undangan yang
berlaku adalah ....
a. pemerintah mendapat pujian
b. supaya penegak hukum mendapat pekerjaan
c. menjaga dan melindungi hak-hak warga negara
d. adanya permusuhan antar golongan masyarakat
16. Tujuan dibuatnya peraturan perundang-undangan oleh lembaga,yang berwenang
adalah untuk ....
a. melindungi para pejabat negara
b. menciptakan ketertiban dan keamanan
c. membentuk semangat nasionalisme
d. menciptakan ketertiban bagi masyarakat kecil

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 55


17. Arti penting peraturan perundang-undangan bagi warga negara adalah ....
a. menjamin hak-hak fakir miskin
b. meringankan tugaspolisi
c. menghilangkan penyakit masyarakat
d. melindungi orang-orang yang berbuat kejahatan
18. Sikap antikorupsi dapat ditunjukkan dengan cara ....
a. menutup-nutupi orang yang melakukan korupsi
b. membantu orang yang korupsi melarikan diri
c. menerima pemberian uang tanpa alasan yang jelas
d. menolak jika diberi uang oleh orang yang melakukan korupsi
19. Berikut hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu linta kecuali ....
a. bersenda gurau di jalan raya
b. memakai helm dan jaket tebal
c. mengantuk saat mengemudikan mobil
d. menerima telefon saat mengendarai kendaraan
20. Berpikir tertib, bersikap tertib, dan bertingkah laku tertib disebut sikap ....
a. mandiri c. tanggung jawab
b. disiplin d. jujur
21. Sikapmu terhadap korban penyalah gunaan narkoba adalah ....
a. menunjukkan sikap peduli
b. menjauhi karena takut
c. mencaci maki karena merupakan sampah masyarakat
d. menghakimi korban penyalahgunaan narkoba
22. Seseorang dikatakan memiliki kesadaran hukum dalam kehidupan apabila ....
a. berpendidikan sarjana hukum c. hafal tentang hukum
b. menaati hukum tanpa ada paksaan d. mengerti tentang hukum
23. Lembaga yang berhak menguji peraturan perundang-undangan terhadap UUD 1945
adalah ....
a. Mahkamah Agung c. Komisi Yudisial
b. Mahkamah Konstitusi d. DPR dan MPR
24. Ketetapan MPR yang mengatur tentang tata urutan perundang-undangan Indonesia
adalah ....
a. Tap. MPR No. II/MPR/1978 c. Tap. MPR No. II/MPR/2000
b. Tap. MPR No.III /MPR/1978 d. Tap. MPR No. III/MPR/2000
25. Organisasi nonpemerintah yang mengawasi dan melaporkan kepada publik
mengenai korupsi di Indonesia adalah....
a. ICW b. KPAI c. KPK d. Granat

B. Istilah titik – titik di bawah ini dengan jawaban yang benar !


1. Peraturan pemerintah pengganti undang-undang dibuat oleh ….
2. Undang-undang dibentuk untuk melaksanakan …..
3. Kewenangan untuk mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar dimiliki oleh
….
4. Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 mengatur tentang …..
5. Peraturan sekolah merupakan persetujuan bersama oleh ….

56 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


6. Salah satu lembaga masyarakat yang bergerak dalam bidang pemberantasan
penyalahgunaan narkoba adalah …..
7. Seorang pelajar menyelesaikan masalah dengan akal pikirannya, bukan dengan ….
8. MPR memiliki kewenangan untuk mengubah (Amandemen) UUD. Hal ini sesuai
dengan UUD 1945 Amandemen khususnya …..
9. Peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dengan persetujuan bersama kepala daerah (bupati/wali kota) disebut ….
10. Adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan yang timbul dalam kehidupan
bermasyarakat termasuk …..

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar !


1. Apa yang dimaksud dengan tata urutan perundang-undangan?
2. Sebutkan arti penting peraturan perundang-undangan dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara!
3. Sebutkan tata urutan peraturan perundang-undangan menurut UU No. 12 Tahun
2011!
4. Jelaskan ketentuan-ketentuan dalam proses penyusunan peraturan pemerintah
pengganti undang-undang!
5. Berikan contoh perilaku menaati peraturan atau tata tertib sekolah!

(Nilai karakter bangsa : Mandiri, disiplin, tanggung jawab)

Kerjakan sesuai perintahnya !


1. Ikutilah kegiatan-kegiatan yang mampu mendorong para pelajar untuk melaksanakan
kewajiban sesuai peraturan perundang-undangan dalam kehidupan masyarakat.
2. Buatlah sebuah laporan tentang kegiatan yang kamu ikuti, serta pendapatmu tentang
nilai-nilai yang dapat kamu ambil dengan mengikuti kegiatan tersebut.
3. Presentasikan laporan yang kamu susun di depan kelas.
4. Kumpulkan hasilnya kepada guru untuk mendapat apresiasi.

Perbaikan
(Nilai karakter bangsa : kerja keras, tanggung jawab)
A. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Sumber tertib hukum tertinggi di Indonesia adalah .....
2. Kegiatan di sekolah yang dapat membentuk siswa dalam hal keberanian dan
kepemimpinannya untuk mengatur lalu lintas adalah ….
3. Landasan hukum tata urutan perundang-undangan yang berlaku saat ini adalah ….
4. Peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan
undang-undang sebagaimana mestinya adalah ….
5. Salah satu ciri peraturan perundang-undangan adalah dibentuk/dibuat oleh ….

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 57


B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah lnl dengan jawaban yang benar !
1. Apa yang dimaksud dengan undang-undang?
2. Jelaskan proses penyusunan Ketetapan MPR!
3. Sebutkan contoh kegiatan di sekolah yang dapat mendorong siswa melaksanakan
kewajiban mematuhi peraturan perundang-undangan!
4. Sebutkan contoh kewajiban masyarakat dalam mematuhi peraturan perundang-
undangan!
5. Sebutkan contoh kegiatan yang mencerminkan ketaatan terhadap peraturan
perundang - undangan!

(Nilai karakter bangsa: jujur, kerja keras, tanggung jawab)


A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar !
1. Nama lembaga yang secara resmi mengesahkan atau menetapkan Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia adalah ….
a. MPRS c. BPUPKI
b. DPAS d. PPKI
2. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan ....
a. kristalisasi nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia
b. norma dasar yang menjadi pedoman hidup manusia Indonesia
c. penjabaran dari pola perilaku hidup manusia Indonesia
d. cara pandang bangsa Indonesia dalam menghadapi kemerdekaan
3. Sebagai falsafah hidup, Pancasila di-harapkan menjadi sarana yang mampu untuk ...
bangsa Indonesia.
a. membentengi c. menyaring
b. meningkatkan d. mempersatukan
4. Contoh upaya dalam menerapkan nilai kepribadian bangsa Indonesia berdasarkan
nilai-nilai Pancasila adalah ....
a. melaksanakan kerja sama yang menghasilkan jasa
b. melestarikan nilai-nilai kegotong - royongan
c. memupuk diri dengan akhlak yang baik/mulia
d. suka membantu teman-teman dalam kesulitan
5. Menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan
disebut ....
a. kewajiban untuk menjadi anggota militer
b. keharusan menduduki jabatan tertinggi dalam negara
c. rela menjual harga diri bangsa demi kemauan ekonomi
d. rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara
6. Perilaku berikut yang sangat bertentangan dengan nilai Pancasila adalah ....
a. menenma pinjaman dari luar negeri
b. mengundurkan diri dari pekerjaannya
c. mempelajari ideologi negara lain
d. menggunakan uang negara demi kepentingan pribadi

58 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


7. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa berfungsi sebagai petunjuk dalam ....
a. kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
b. menyelenggarakan tata kehidupan pemerintahan negara
c. menata kehidupan pribadi setiap warga negara Indonesia
d. melaksanakan setiap kegiatan sosial politik kemasyarakatan
8. Sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang
sesuai dengan sila keempat adalah ....
a. menghormati hak asasi manusia
b. memberikan perlakuan yang adil kepada warga negara
c. memberi kesempatan kepada rakyat untuk menyampaikan aspirasi
d. menciptakan kerukunan hidup antar suku bangsa
9. Berikut ini yang bukan termasuk hak-hak hak yang dimiliki DPR adalah ....
a. hak amnesti c. hak interpelasi
b. hak angket d. hak menyatakan pendapat
10. Rakyat dapat berpartisipasi secara langsung dalam perwujudan kedaulatan rakyat
adalah ....
a. menetapkan APBN
b. memilih Presiden dan Wakil Presiden
c. menetapkan Undang-Undang Dasar
d. membentuk undang-undang
11. Anggota MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota ....
a. DPD c. DPRD kabupaten/kota
b. DRD provinsi d. DPRD provinsi/kabupaten/kota
12. Sikap warga negara yang baik dalam penyelenggaraan pemilu adalah ....
a. menjadi golput c. menggunakan hak pilihnya
b. menjelekkan partai politik lain d. memaksakan pendapat diri sendiri
13. Berikut peradilan yang bukan di bawah Mahkamah Agung adalah ....
a. peradilan Ad hoc c. peradilan umum
b. peradilan agama d. peradilan tata usaha negara
14. Hubungan antara Pancasila sebagai dasar negara dengan UUD 1945 sebagai
konstitusi adalah ....
a. konstitusi merupakan penjabaran dari dasar negara
b. konstitusi merupakan sumber bagi dasar negara
c, dasar negara tidak ada hubungan dengan konstitusi
d. dasar negara merupakan penjabaran dari konstitusi
15. Peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh badan perwakilan desa atau nama
lainnya bersama dengan kepala desa atau nama lainnya disebut
a. peraturan desa c. peraturan kota
b. peraturan daerah d. peraturan wilayah
16. Tingkatan jenis-jenis peraturan perundang-undangan yang didasarkan pada asas
bahwa peraturan yang lebih rendah tidak boteh bertentangan dengan peraturan
yang lebih tinggi disebut ....
a. peraturan negara c. peraturan pemerintah
b. peraturan perundangan d. tata urutan perundang-undangan

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 59


17. Contoh sikap patuh dan taat terhadap aturan-aturan dalam kehidupan sehari-hari
adalah ....
a. menghindari konflik dengan sesama teman
b. mengutamakan kepentingan orang banyak
c. mementingkan kepentingan kelompok daripada diri sendiri
d. melaksanakan hasil keputusan yang telah disepakati
18. Segala peraturan perundang-undangan harus dilaksanakan dengan penuh ....
a. semangat perjuangan
b. kesabaran dan rendah hati
c. harapan semua akan terlaksana
d. kesadaran dan tanggung jawab
19. Berikut contoh perilaku menaati perundang-undangan di lingkungan berbangsa dan
bernegara, kecuali ....
a. mematuhi peraturan lalu lintas
b. mendukung gerakan disiplin nasional
c. mengingkari janji yang telah disepakati
d. menjaga benda-benda milik negara atau fasilitas umum
20. Salah satu cara agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba adalah ....
a. mengisi waktu dengan kegiatan positif
b. berkumpul dengan teman sampai larut malam
c. nongkrong di pinggir jalan
d. berbelanja di mal sebanyak-banyaknya
21. Gerakan Disiplin Nasional pada dasarnya sebagai faktor penunjang ....
a. keadilan sosial c. kepastian hukum
b. keselamatan warga negara d. pembangunan nasional
22. Hukum yang berlaku dalam masyarakat dapat berjalan baik apabila ....
a. terdapaf hadiah yang besar bagi yang mematuhinya
b. terdapat banyak lembaga-lembaga hukum
c. ada sanksi yang jelas bagi pelanggarnya
d. terdapat kesadaran yang tinggi dari warga negara akan pentingnya hukum
tersebut
23.UUD Sementara 1950 pernah berlaku di Indonesia pada tanggal …
a. 17 Agustus 1950 s.d. 5 Juli 1959
b. 27 Desember 1949 s.d. 17 Agustus 1950
c. 18 Agustus 1945 s.d. 27 Desember 1949
d. 5 Juli 1959 s.d. 11 Maret 1966
24.Kurun waktu berlakunya UUD 1945 pada tanggal 5 Juli 1959 s.d. 11 Maret 1966
disebut periode …
a. RIS c. Orde Baru
b. Orde Lama d. Reformasi
25.Di tengah proses pembahasan perubahan UUD 1945 terdapat kesepakatan dasar
dalam melakukan perubahan dengan cara addendum yaitu perubahan dilakukan
dengan …
a. boleh merubah naskah asli diganti dengan yang baru
b. boleh merubah naskah asli ditambah dengan naskah baru

60 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


c. tetap mempertahankan naskah aslinya dan naskah perubahannya diletakkan
melekat pada naskah asli
d. tetap mempertahankan naskah asli dan naskah perubahannya
26.Yang dijadikan sebagai dasar yuridis perubahan UUD 1945 adalah …
a. pasal 2 dan pasal 34 UUD 1945 c. pasal 3 dan pasal 35 UUD 1945
b. pasal 2 dan pasal 35 UUD 1945 d. pasal 3 dan pasal 37 UUD 1945
27.UUD 1945 juga mempunyai fungsi dan perubahan sebagai alat control yang berarti

a. alat pengecek UUD itu sendiri
b. alat pengecek secara material UU
c. alat pengecek apakah norma hukum yang lebih rendah sesuai atau tidak dengan
ketentuan UUD 1945
d. alat untuk melaksanakan norma-norma yang berlaku saat itu
28.Berdasarkan hasil perubahan, jumlah bab UUD 1945 adalah pasal …
a. 13 c. 21
b. 16 d. 25
29.Salah satu tahapan dalam merubah suatu UUD Negara adalah dilihat dari situasi dan
kondisi dimana UUD itu tidak sesuai lagi dengan jamannya antara lain …
a. tuntutan reformasi
b. Kehendak MPR
c. Kehendak pemerintah
d. Kehendak parlemen
30.Sebagai warga Negara yang baik kita harus berpartisipasi aktif dalam kehidupan
bernegara, contohnya adalah …
a. memperebutkan kekuasaan
b. mengadopsi budaya barat
c. aktif dalam perkelahian di sekolah
d. mengembangkan pendidikan politik
31.Mengembangkan budaya bangsa, mengembangkan pendidikan politik merupakan
contoh tindakan yang mencerminkan tanggungjawab warga Negara di dalam …
a. memelihara dan memperbaiki proses kehidupan demokrasi
b. partisipasi aktif kepada Negara
c. mengembangkan kehidupan masyarakat
d. memecahkan masalah Negara
33.Sebagai warga Negara dalam hidup berbangsa dan bernegara sudah selayaknya
memiliki sikap mengembangkan pola hidup …
a. konsumtif
b. individualis
c. materialis
d. taat pada aturan yang berlaku

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 61


B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Pancasila merupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian bangsa
maka Pancasila diterima sebagai ….
2. Pancasila merupakan asas kerohanian tertib hukum Indonesia yang dalam
Pembukaan UUD 1945 dijabarkan dalam ….
3. Adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta
alam semesta merupakan nilai ….
4. Sesuai UU No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD bahwa jumlah
anggota DPR sebanyak ….
5. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kebudayaan nasional.
Hal ini terdapat dalam UUD 1945 Amandemen Pasal ….
6. Hubungan antara MA dan MK terkait dengan ….
7. Peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh DPR dengan persetujuan
Presiden disebut….
8. Produk hukum MPR yang mempunyai kekuatan hukum baik ke dalam anggota MPR
I maupun keluar anggota MPR adalah ….
9. Peraturan Perundang-undangan adalah….
10. Sebutkan 2 sikap positif terhadap peraturan perundang-undangan….

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!


1. Sebutkan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara secara rinci!
2. Sebutkan contoh kekuasaan yang dipegang oleh Presiden sesuai UUD 1945
Amandemen!
3. Sebutkan wewenang yang dipegang oleh Komisi Yudisial!
4. Jelaskan tujuan diadakannya Gerakan Disiplin Nasional!
5. Sebutkan syarat-syarat kebiasaan dapat menjadi hukum kebiasaan!

Warisan budaya Indonesia yang pertama diakui pada oleh UNESCO adalah wayang.
Wayang sebagai, "Karya Agung Budaya Dunia" yang diakui bukan hanya wayang
Jawa tapi wayang Indonesia termasuk wayang Bali, wayang golek Sunda, dan
wayang Lombok.

Budayakan bersikap antre di mana pun kita berada. Budaya antre akan memberikan
dampak positif bagi kita untuk melatih kesabaran.

62 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)


Amir, Makmur dan Reni Dwi Purnomowati. 2005. Lembaga Perwakilan Rakyat. Jakarta:
Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultus Hukum Universitas Indonesia.
Assidiqie, Jimly, Prof,Dr,SH. 2006. Konstitusi & Konstutisionalisme Indonesia. Jakarta:
Sekretariat Jendral & Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI.
Djahiri, Ahmad Kosasih. 2008. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa. Jakarta: Prenada
Media. Dwiyono, Agus. 2007. Kewarganegaraan Kelas VIII. Jakarta: Yudhistira.
Kansil, CST. 2007. Memahami Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Jakarta:
Pradnya Paramitra.
Kartika, Putri Femmy Eka. 2009. Pedoman Pendiknas Akhlak Mulia Siswa SMA.
Jakarta: Diknas.
Kusumohamodjojo, Budiono. 2000. Kebhinnekaan Masyarakat Indonesia. Grasindo:
Jakarta.
Parman dan Hartanto. 2007. Pendiriikan Kewarganegaraan: Upaya Menuju Kepribadian
Bangsa untuk SMP/MTs Kelas Vlll. Surakarta: Putra Nugraha.
Samidi dan W. Vidyaningtyas. 2008. Belajar Memahami Kewarganegaraan 2 untuk
Kelas.Vlll SMP dan Mts. Surakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Saputra, Lukman Surya. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan 2: Menumbuhkan
Nasionalisme dan Patriotisme Untuk Kelas Vlll Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendiriikan Nasional.
Sudiyo. 2002. Pergerakan Nasional Mencapai dan Mempertahankan Kemerdekaan.
Jakarta: Inti Idayu Pers.
Sugiharso, dkk. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan 2: untuk SMP/MTs Kelas Vlll.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. (BSE)
Sugiyarto. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan 2 untuk SMP dan MTs Kelas VIII.
Surakarta: Grahadi.
Sunardi H.S. dan Mas'udi Asy. 2004. Pengetahuan Sosial Kewarganegaraan. Surakarta:
Tiga Serangkai.
Sundawa, Dariang, dkk. 2008. Contextual Teching and Leaming Pendidikan
Kewarganegaraan
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas Vlll Edisi 4. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendiriikan Nasional (BSE).

PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04) | 63


Catatan
___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

64 | PPKn Kelas VIII Semester 1 (Nsk 04)

Anda mungkin juga menyukai