PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tinjauan secara umum tentang PT.
Pindad (Persero), seperti sejarah singkat, struktur organisasi, dan manajemen
perusahaan.
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai sejarah singkat PT. Pindad
(Persero) dimulai awal mula berdiri hingga sampai saat ini.
2.1.1 Sejarah Singkat
PT. Pindad (Persero) adalah perusahaan industri manufaktur yang bergerak
pada pembuatan produk militer dan produk komersial lainnya atau produk non
militer di Indonesia. PT. Pindad persero mempunyai pekerja kurang lebih sekitar
3000 karyawan serta luas pabrik sebesar yang terletak di Bandung 62 hektar.
Pada periode tahun 1808 – 1850 berdiri bengkel peralatan militer yang
bernama Artillere Constructie Winkle (ACW) dan Pyrotekniesche Werkplaats
(PW) yang di mana bengkel ACW bertugas untuk mengadakan persediaan dan
pemeliharaan alat – alat perkakas senjata dan memperbaiki senjata yang rusak.
Sementara bengkel PW difungsikan untuk membuat dan memperbaiki munisi atau
mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan bahan peledak untuk
memenuhi kebutuhan angkatan laut Belanda pada saat jaman penjajahan kolonial
Belanda.
Pada periode tahun 1923 – 1931 bengkel – bengkel yang terpisah tersebut
lalu di jadikan satu dan ditempatkan di Bandung dengan nama dari pabrik tersebut
adalah Artilerie Inrichtingen (AI). Lalu pada tahun 1942, Belanda yang menjajah
Indonesia menyerah kepada Jepang sehingga pabrik AI tersebut pun jatuh ke
dalam penguasaan Jepang dan berganti nama menjadi Dai Ichi Kozo (DIK) dan
pada pada tahun 1947 berganti nama kemballi menjadi Leger Productie Bedrijven
(LPB).
Pada tanggal 29 April 1950 pemerintah Belanda menyerahkan LPB
Republik Indonesia Serikat dan berganti nama kembali menjadi Pabrik Senjata
dan Mesiu (PSM). Tahun 1958 PSM berganti nama kembali menjadi Pindad dan
pada tahun 1983 status Pindad pun berubah menjadi BUMN. Pada tahun 1989 PT.
Pindad (Persero) berada di bawah Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS).
Tahun 1998 BPIS di bubarkan dan PT. Pindad menjadi anak perusahaan dari PT.
Pakarya Industri (Persero), yang kemudian dibubarkan sehingga berdasarkan
peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 tahun 2003, PT. Pindad
(Persero) berada di bawah kewenangan Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara.
Lambang anak panah yang menuju ke bagian roda gigi dan bintang tersebut
menunjukan gerak dan laju pengendalian yang serasi.
7. Budaya
PT. Pindad (Persero) mempunyai budaya perusahaan yang di mana setiap
karyawannya harus memegang teguh serta memahami budaya perusahaan
tersebut. Budaya perusahaan tersebut memiliki logo seperti:
b. Kantin
PT.Pindad (Persero) mempunyai satu kantin utama yang cukup besar
merupakan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan. Pada jam istirahat
karyawan dari berbagai divisi berkumpul di kantin ini untuk makan
prasmanan secara gratis. Selain itu karyawan juga akan mendapat susu
segar setiap harinya sebagai dari kesejahteraan karyawan tersebut.
c. Koperasi
PT. Pindad (Persero) mempunyai satu koperasi yang menyediakan
peralatan – peralatan yang dibutuhkan oleh karyawan – karyawan PT.
Pindad (Persero) tersebut mulai dari alat tulis, seragam pegawai, seragam
wearpack untuk operator PT. Pindad (Persero) dan selain itu juga di
dalam koperasi tersebut juga menjual berbagai macam pernak pernik
aksesoris seperti gantungan kunci dengan logo PT. Pindad (Persero),
stiker, topi dan lain sebagainya yang biasanya di gunakan untuk oleh –
oleh.
d. Smoking Area dan Smoking Time
Di dalam lingkungan PT. Pindad (Persero) khususnya di area lini
produksi dan di dalam kantor dilarang keras untuk merokok. Smoking
area yang disediakan terdapat di luar ruangan jika karyawan ingin
merokok maka harus keluar ruangan terlebih dahulu. Dan juga terdapat
area – area atau titik – titik tertentu yang dilarang untuk merokok
walaupun tempat tersebut sudah berada di luar ruangan karena terdapat
area – area seperti tempat penyimpanan bahan bakar yang berada di luar
ruangan sehingga para karyawan tidak boleh merokok di dekat area
tersebut. Dan di perusahaan ini menerapkan bagi karyawannya smoking
time yakni pada jam – jam tertentu.
e. Komputer yang Telah Terintegrasi dengan Sistem
Di PT. Pindad (Persero) khususnya karyawan yang bekerja di dalam
kantor telah disediakan komputer untuk mengerjakan tugas – tugas yang
diberikan sehingga para karyawan tidak perlu membawa peralatan seperti
laptop dari rumah. Serta pada divisi – divisi tertentu seperti divisi PPC
setiap komputernya telah didukung dengan sistem ERP atau SAP yang
telah terintegrasi. Untuk mengakses sistem tersebut hanya pegawai –
pegawai tertentu saja yang diberikan akses karena rahasia di dalam
sistem ERP atau SAP tersebut sangat penting bagi perusahaan.
f. Fasilitas Komunikasi
Untuk beberapa divisi di dalam PT. Pindad (Persero) terdapat suatu
pekerjaan atau job desk yang mengharuskan karyawan – karyawan
tersebut berhubunngan antara divisi yang satu dengan divisi yang lainnya
dan juga untuk berhubungan dengan pihak luar seperti costumer atau
supplier. PT. Pindad (Persero) telah memberikan fasilitas yaitu berupa
telepon dan juga komputer yang tersabung ke jaringan internet supaya
memudahkan para pegawai untuk melakukan komunikasi baik
komunikasi antar divisi atau komunikasi dengan pihak luar.
g. Area Parkir
PT. Pindad (Persero) menyediakan area parkir yang luas untuk
karyawan dan tamu. Area parkir untuk motor dan mobil lokasinya
terpisah namun tetap berdekatan.
h. Safety Tools
Di dalam Lingkungan kerja PT. Pindad (Persero) sangat
mengutamakan Keselamatan Kesehatan Kerja para karyawannya
terutama di area lini produksi dan permesinan. Baik pengunjung dan
karyawan diwajibkan memakai helm keselamatan pada saat memasuki
area produksi dan juga diwajibkan untuk berjalan di area yang telah di
sediakan supaya mencegah hal – hal yang tidak diinginkan. Dan juga
para operator yang bekerja dibagian lantai produksi juga diwajibkan
untuk mengenakan peralatan safety seperti kaca mata pelindung, helm
keselamatan dan sarung tangan. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di PT. Pindad tersebut telah memperoleh penghargaan zero
accident.
i. Fasilitas Sepeda
Setiap divisi di dalam PT. Pindad (Persero) terdapat sepeda yang
berfungsi untuk alat transportasi pegawai yang akan menuju divisi satu
ke divisi lainnya. Karena jarak antar divisi di PT. Pindad (Persero)
letaknya cukup berjauhan.
j. Truk Pemadam
Di dalam lingkungan PT. Pindad (Persero) terdapat truk pemadam
kebakaran yang siap siaga jika hal – hal yang tidak diinginkan terjadi di
dalam lingkungan PT. Pindad (Persero).
k. Mobil Ambulance
Di dalam lingkungan PT. Pindad (Persero) juga terdapat mobil
ambulance yang jika hal – hal yang tidak diinginkan terjadi dalam
lingkungan PT. Pindad (Persero).
l. Bantuan Biaya Transportasi
Bantuan biaya Transportasi ini adalah termasuk biaya transportasi
karyawan yang menuju ke PT. Pindad (Persero) yang sudah termasuk
dalam gaji karyawan tersebut.
m. Rumah Sakit Pindad
Fasilitas rumah sakit ini adalah sebagai bentuk dari kepedulian
perusahaan terhadap kesehatan semua karyawannya. Semua karyawan
yang mengalami cedera atau keluhan fisik akibat pekerjaannya dapat
berobat di rumah sakit ini. Biaya rumah sakit ditanggung oleh asuransi
yang dimiliki oleh perusahaan.
n. Jaminan Kesehatan Melalui (BPJS)
Perusahaan memberikan jaminan kesehatan dengan mendaftarkan
setiap karyawan ke dalam program BPJS ketenagakerjaan dan BPJS
kesehatan yang meliputi kecelakaan kerja, jaminan di hari tua, biaya
rumah sakit dan kematian.
o. Tunjangan Hari Raya
Misalnya menjelang hari raya Idul Fitri setiap setahun sekali
perusahaan memberikan tunjangan hari raya keagamaan sesuai dengan
PerMen No.04/Men/1994 tentang pemberian tunjangan hari raya.
p. Tunjangan Lembur
Tunjangan lembur diberikan pada para karyawan yang hanya
melakukan lembur yang nantinya akan digabung dengan pemberian gaji
pada karyawan tersebut.
q. Tunjangan Keluarga
Tunjangan keluarga juga diberikan untuk para karyawan PT.
Pindad (Persero) berdasarkan dengan jumlah keluarga dalam satu kepala
keluarga. Tunjangan ini diberikan bersama dengan gaji karyawan.
Mulai
Pengecekan jadwal
pemenuhan pesanan
Proses finishing
pesanan
Proses packing
Pesanan siap dikirim
pesanan
Proses delivery
Menerima pesanan
pesanan
Selesai
Gambar 2.6 Proses Bisnis Pesanan Produk PT. Pindad (Persero) Bandung
(sumber https://www.pindad.com tgl 01 Juli 2019)
9. Produk Yang Dihasilkan PT. Pindad (Persero) Bandung
Produk yang dihasilkan PT. Pindad (Persero) Bandung umumnya terdiri
dari dua macam yaitu produk militer dan non militer. Berikut ini produk –
produk yang dihasilkan oleh PT. Pindad (Bandung).
1. Senjata
PT Pindad (Persero) sejak berdiri tahun 1983 telah memproduksi
berbagai jenis senjata mulai dari senjata laras panjang, senjata genggam,
pistol, dan lainnya. Setiap produksi diutamakan untuk mensuplai
kebutuhan peralatan pertahanan dan keamanan nasional serta untuk
memenuhi pemesanan dari pihak lain.
Produksi senjata terus ditingkatkan kualitasnya berdasarkan penelitian
dan pengembangan dari tenaga – tenaga ahli Pindad bersama dengan
pengguna produk untuk menetapkan spesifikasi yang dibutuhkan. Dalam
setiap produksi, proses optimasi kami lakukan untuk memperoleh unjuk
kerja dari senjata yang maksimal. Pemeriksaan dilakukan pada setiap
proses manufaktur mulai dari penerimaan material sampai proses akhir
pembuatan produk. Seluruh produk telah diuji dan memenuhi standar
internasional salah satunya Mil STD. Sistem mutu selalu dipelihara
dengan menerapkan sistem mutu ISO 9000-2008 yang disertifikasi oleh
LRQA.
Senjata Pindad memiliki akurasi yang baik dan ketahanan di medan
peperangan sesuai dengan kebutuhan pertahanan dan keamanan.
Beberapa senjata telah berhasil meraih prestasi lomba tembak antar
angkatan darat se-Asia Tenggara (AARM) dan lomba tembak Angkatan
Darat se-Asia Pasifik (ASAM), serta Lomba Tembak tahunan yang
diselenggarakan oleh Tentara di Raja Brunei (BISAM).
a. Alat Berat
Melalui transformasi kompetensi pada produk pertahanan yaitu sistem
hydraulic dan roda rantai, PT. Pindad menciptakan produk alat berat
dengan merek Excava 200 yang memiliki kapasitas beban sebesar 20
Ton.
Gambar 2.11 Produk Alat Berat PT. Pindad (Persero) Bandung
(Sumber dari : https://www.pindad.com/alat-berat tgl 01 juli 2019)
b. Mesin Listrik
Produk mesin listrik yang dihasilkan PT. Pindad meliputi generator
dengan kapasitas sampai 15 MW, motor listrik yang terdiri dari
produk motor traksi yang digunakan di kereta api listrik‚ motor
magnet permanen, serta jasa perbaikan motor listrik. Produk mesin
listrik PT Pindad telah digunakan di sebagian besar pembangkit listrik
di Indonesia.
Gambar 2.14 Produk Alat & Mesin Pertanian (Alsistan) PT. Pindad
(Persero) Bandung
(Sumber dari : https://www.pindad.com/alat-berat tgl 01 juli 2019)
e. Jasa Permesinan
Jasa pemesinan didukung fasilitas mesin bubut horizontal dengan
kapasitas hingga 6 meter, bubut vertikal hingga diameter 3 meter,
double column‚ milling machine‚ dengan kapasitas hingga diatas 2 x 4
meter yang dioperasikan secara komputerisasi (CNC).
Gambar 2.15 Jasa Permesinan PT. Pindad (Persero) Bandung
(Sumber dari : https://www.pindad.com/alat-berat tgl 01 juli 2019)
Akan tetapi, untuk Laporan Kerja Praktek ini penulis ditempatkan pada
Divisi non militer, yaitu Divisi Tempa Cor & Alat Perkeretaapian di Bagian
Rendalprod. Divisi Tempa Cor & Alat Perkeretaapian (TC&AP)
memproduksi yang berkaitan dengan sarana dan prasana kereta api. Salah
satunya memproduksi Air Brake System (Sistem Pengereman Udara). Air
Brake System (Sistem Pengereman Udara) dengan lisensi dari KNORR
Bremse AG, Jerman sejak tahun 1983 dan telah disertifikasi oleh UIC
(International Union of Railways).
Air Brake System yang diproduksi adalah tipe KE-G-12” untuk gerbong
barang dan KE-P-12” untuk kereta penumpang. Air Brake System ini
dikembangkan untuk kebutuhan sistem pengereman KRL dan KRD. Dengan
dukungan alat pengujian yang telah disertifikasi oleh KNORR. Disamping
itu, PT Pindad (Persero) dapat melakukan maintenance untuk Air Brake
System ini.
Air Brake System merupakan rangkaian dari beberapa produk – produk
yang merupakan komponen penyusun dari Air Brake System tersebut,
berikut merupakan produk penyusun dari Air Brake System:
1. Distributor Valve
Berfungsi sebagai alat untuk mengatur distribusi udara ke Air
Reservoir dan Brake Cylinder secara otomatis untuk proses pengereman
(Braking) dan pelepasan (Release).
a. Distributor Valve Tipe KE2cSL/A di design untuk Brake System KE-
G-12” (Gerbong barang). Mempunyai 2(dua) tekanan pengereman:
1) Tekanan maksimum sebesar 3,8 bar (gerbong kondisi isi)
2) Tekanan minimum sebesar 2,6 bar (gerbong kondisi kosong)
2. Bracket
Berfungsi sebagai mounting distributor valve. Leakage test atau tes
kebocoran dilakukan dengan tekanan uji 10 bar. Braker dibuat dengan 2
(dua) tipe yaitu:
a. Bracket KE Nr. 1 -1 “ Digunakan pada brake sistem KE-P-12” brake
pipe menggunakan Pipa Ø 1”
b. Bracket KE Nr. 1 – 1 ¼” Digunakan pada brake system KE-G-12”
brake pipe menggunakan Pipa Ø 1¼”
1 2
Gambar 2.19 Bracket
(Sumber dari : https://www.pindad.com/bracket tgl 01 juli 2019)
3. Brake Cylinder
Berfungsi sebagai alat untuk mentranmisikan gaya melalui piston
yang didorong karena adanya tekanan udara dari Distributor Valve,
kemudian menekan Brake Rigging dan diteruskan ke Slack Adjuster.
4. Operating Valve
Operating Valve didesain untuk Air Brake System KE - G - 12”
(gerbong barang). Operating Valve berfungsi untuk memberikan signal
ke Distributor Valve untuk merubah tekanan (misal : 2,6 bar ke 3,8 bar)
pada saat terjadi perubahan beban dari kosong (Empty) ke isi (Load) atau
sebaliknya.
Gambar 2.21 Operating Valve
(Sumber dari : https://www.pindad.com/operatingvalve tgl 01 juli 2019)
Pada posisi normal saat gerbong kosong (empty), sedangkan pada saat
gerbong isi (load) torak akan terdorong kedalam sehingga posisi Knorr K
Ring berada diantara dua lubang Inlet dan outlet maka udara dari Tanki
yang dihubungkan ke Inlet akan mengalir keluar melalui Outlet dan
diteruskan ke Distributor valve.
5. Flow Throttle
Flow Throttle didesain untuk Air Brake System KE - G - 12” (gerbong
barang). Flow Throttle berfungsi untuk menghindari tekanan kejut saat
terjadi perpindahan dari beban Kosong (Empty) ke Isi (Load) karena ada
tekanan udara dari Air reservoar / Tanki yang masuk Operating Valve
dan diteruskan ke Distributor valve. Leakage test atau tes kebocoran
dilakukan dengan tekanan uji 10 bar.
6. Hose Connection
Hose Connection berfungsi untuk mengalirkan udara dari Air
reservoar melalui Flow Throttle ke Operating valve dan dari Operating
valve ke Distributor valve. Leakage test / Tes kebocoran dengan tekanan
uji 12 bar.
7. Slack Adjuster
Berfungsi untuk mendorong blok rem ke roda sehingga terjadi
pengereman. Slack Adjuster juga bekerja sebagai pengatur jarak
(distance) antara Sepatu rem (Brake Shoe) dengan Roda dan menjaga
jaraknya secara konstan. Slack Adjuster terdiri dari 2 (dua) tipe yaitu
Slack Adjuster DRV2A-600H dan Slack Adjuster DRV2A-450H.
8. Isolating Cock
Berfungsi untuk membuka atau menutup saluran udara brake pipe
pada gerbong. Isolating cock bekerja pada tekanan 10 bar dan pada saat
pegujian tekanan mencapai 14 bar. Isolating Cock terdiri dari 2 (dua) tipe
dan 2 (dua) ukuran yaitu:
a. Left Hand Version (L)
1) LH3 – 1” L
Digunakan pada air brake system Kereta penumpang karena
pemipaannya menggunakan Pipa Ø 1”
2) LH3 – 1 ¼ ” L
Digunakan pada brake system Gerbong barang karena pemipaanya
menggunakan Pipa Ø 1 ¼”
b. Right Hand Version (R)
1) LH3 – 1” R
Digunakan pada air brake system Kereta penumpang karena
pemipaannya menggunakan Pipa Ø 1”
2) LH3 – 1 ¼ ” R
Digunakan pada brake system Gerbong barang karena pemipaanya
menggunakan Pipa Ø 1 ¼”
9. Air Reservoir
Air reservoir (tanki) berfungsi untuk menyimpan udara yang di
salurkan dari Distributor Valve dan mengeluarkan kembali ke Brake
Cylinder pada saat pengereman. Tekanan kerja pada Air Reservoir adalah
10 bar sedangkan pada saat pengujian tekanan mencapai 14 bar.
START
Persiapan
Komponen
Proses Perakitan
Proses Pembersihan
Pemeriksaan Visual
END
3. Pembahasan
Pada proses perakitan Isolating Cock ini sudah sesuai dengan tahapan
yang telah ada. Setelah semua bagian dari Isolating Cock selesai dirakit, maka
bagian QC (Quality Control) akan melakukan pemeriksaan dan pengujian.
Pemeriksaan dan pengujian ini bertujuan untuk memastikan apakah produk yang
dirakit siap untuk dipasarkan dan bisa digunakan dengan aman.
Untuk menyelesaikan 1 buah perakitan Isolating Cock dibutuhkan waktu
18 menit menurut perhitungan Engineering Departemen Sarana Kereta Api,
sedangkan setelah melakukan wawancara dan praktek langsung proses perakitan
Isolating Cock membutuhkan waktu 16 menit.
Waktu efektif jam kerja PT. PINDAD 7,25 jam atau 435 menit.
Dari data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa terjadi perbedaan watu
perakitan Isolating Cock antara waktu standar dan waktu nyata. Akan tetapi untuk
total waktu yang digunakan proses perakitan secara keseluruhan menunjukakan
waktu dilapangan lebih cepat. Dengan waktu tersebut didapat peningkatan
kapasitas produksi dari 24 buah menjadi 27 buah ini menyebabkan waktu delivery
menjadi lebih cepat tercapai sehingga patut meningkat dan tidak ada denda bila
ada keterlambatan.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa sistem produksi pada Isolating Cock bisa disimpulkan
bahwa :
1. Untuk proses perakitan Isolating Cock LH3-1” pada Isolating Cock kereta
api membutuhkan waktu 18 menit menurut perhitungan Engineering
Departemen Sarana kereta api. Sedangkan setelah melakukan wawancara
dan praktek langsung proses perakitan Isolating Cock membutuhkan waktu
16 menit.
2. Meningkatnya kapasitas produksi dari 24 buah menjadi 27 buah per hari.
4.2 Saran
Berdasarkan pengalaman yang telah diperoleh dari pelaksanaan Praktek
Kerja dalam proses perakitan Isolating Cock LH3-1” perlu peninjauan kembali
waktu standar proses perakitan Isolating Cock LH3-1”.