Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan dunia industri manufaktur di indonesia antusias untuk terus
meningkatkan produktivitas dan perluasan usaha guna dapat memenuhi kebutuhan
pasar domestik dan ekspor. Hal ini tercermin dari indeks manajer pembelian
(Purchasing Managers’ Index) yang terus meningkat tentu juga di dorong oleh
pemerintah yang terus berupaya memacu pengembangan industri manufaktur
nasional agar lebih berdaya saing global. Hal ini berpengaruh kepada peningkatan
kualitas produk.
PT. Pindad (Persero) adalah perusahaan industri manufaktur yang bergerak
pada pembuatan produk militer dan produk komersial lainnya atau produk non
militer di Indonesia. PT. Pindad persero mempunyai pekerja kurang lebih sekitar
3000 karyawan serta luas pabrik sebesar yang terletak di Bandung 62 hektar. PT.
Pindad menjadi sebuah industri alat peralatan militer yang dikelola oleh Angkatan
Darat. PT. Pindad berubah status menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
dengan nama PT. Pindad (Persero) pada tanggal 29 April 1983, kemudian pada
tahun 1989 perusahaan ini berada di bawah pembinaan Badan Pengelola Industri
Strategis (BPIS) yang kemudian pada tahun 1999 berubah menjadi PT. Pakarya
Industri (Persero) dan kemudian berubah lagi namanya menjadi PT. Bahana
Pakarya Industri Strategis (Persero).
Pada lapoaran Kerja Praktek ini akan menganalisa sistem produksi pada
produk isolating cock . Peranan isolating cock sangat penting dalam sebuah
kontruksi kereta api karena berfungsi untuk membuka dan menutup saluran udara
brake pipe dan berfungsi sebagai penghubung untuk mengalirkan udara dari satu
kereta/gerbong ke kereta/gerbong yang lain.
Oleh karena itu di perlukan analisa yang sangat tepat dan baik, sehingga
penulis mengambil “Analisa Sistem produksi Isolating Cock” sebagai judul
tugas laporan kerja praktek ini.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam kerja praktek ini adalah :
1. Menganalisa sistem produksi Isolating Cock.
2. Menganalisa waktu yang dibutuhkan untuk perakitan Isolating Cock.
1.3 Tujuan Masalah
Tujuan dari tugas laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sistem produksi Isolating Cock.
2. Untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan saat perakitan Isolating Cock.
3. Untuk mengetahui komponen – komponen Air Brake Sistem.
1.4 Batasan Masalah
Masalah yang muncul dapat diselesaikan dengan baik dengan perancangan ini
mencapai tujuan yang diinginkan, maka diperlukan batasan masalah sebagai
berikut:
1. Menganalisa proses sistem produksi Isolating Cock.
2. Menentukan waktu yang diperlukan saat perakitan Isolating Cock.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan ini adalah sebagai
berikut:
1. Pendahuluan
Berisi tentang deskripsi topik kajian dan latar belakang, rumusan masalah,
tujuan, manfaat, batasan masalah, sistematika laporan/penulisan.
2. Tinjauan Umum Perusahaan
Berisi uraian tentang sejarah perusahaan yang berisi tentang awal mulanya
berdiri sampai hingga saat ini dan profil perusahaan yang berisi ciri khas
perusahaan, penghargaan serta pencapaian dan juga produk produk yang
dihasilkan.
3. Landasan teori
Berisi uraian tentang alur pikir dan perkembangan pengetahuan topik kajian.
Pada hakikatnya, terdidi dari hasil penelitian seorang peneliti yang berkaitan
dengan hasil peneliti sebelumnya, teori yang sudah di akui keberadaanya. Teori
termasuk di dalamnya pernyataan/rumus-rumus/gambar/tabel yang dikutip dari
sumber lain harus di jelaskan dengan mencantumkan nomor urut pustaka yang ada
di daftar pustaka pada judul sub bab/pernyataan/rumus/judul gambar/judul tabel di
dalam kurung siku [...] dengan penulisan superscript.
4. Perhitungan dan Pembahasan
berisi perhitungan, pembahasan, dan hasil yang berkaitan dengan masalah yang
di ambil.
5. Penutup
berisi kesimpulan dari bahasan yang diambil, isi dari kesimpulan adalah
jawaban dari tujuan pada bab sub bab I ( kesimpulan menjawab tujuan pada sub
bab I), dan saran berisi masukan yang dapat menyempurnakan, sehingga dapat
menjadi titik acuan bagi penulis berikutnya yang akan mengembangkan topik
yang berkaitan.
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tinjauan secara umum tentang PT.
Pindad (Persero), seperti sejarah singkat, struktur organisasi, dan manajemen
perusahaan.
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai sejarah singkat PT. Pindad
(Persero) dimulai awal mula berdiri hingga sampai saat ini.
2.1.1 Sejarah Singkat
PT. Pindad (Persero) adalah perusahaan industri manufaktur yang bergerak
pada pembuatan produk militer dan produk komersial lainnya atau produk non
militer di Indonesia. PT. Pindad persero mempunyai pekerja kurang lebih sekitar
3000 karyawan serta luas pabrik sebesar yang terletak di Bandung 62 hektar.
Pada periode tahun 1808 – 1850 berdiri bengkel peralatan militer yang
bernama Artillere Constructie Winkle (ACW) dan Pyrotekniesche Werkplaats
(PW) yang di mana bengkel ACW bertugas untuk mengadakan persediaan dan
pemeliharaan alat – alat perkakas senjata dan memperbaiki senjata yang rusak.
Sementara bengkel PW difungsikan untuk membuat dan memperbaiki munisi atau
mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan bahan peledak untuk
memenuhi kebutuhan angkatan laut Belanda pada saat jaman penjajahan kolonial
Belanda.
Pada periode tahun 1923 – 1931 bengkel – bengkel yang terpisah tersebut
lalu di jadikan satu dan ditempatkan di Bandung dengan nama dari pabrik tersebut
adalah Artilerie Inrichtingen (AI). Lalu pada tahun 1942, Belanda yang menjajah
Indonesia menyerah kepada Jepang sehingga pabrik AI tersebut pun jatuh ke
dalam penguasaan Jepang dan berganti nama menjadi Dai Ichi Kozo (DIK) dan
pada pada tahun 1947 berganti nama kemballi menjadi Leger Productie Bedrijven
(LPB).
Pada tanggal 29 April 1950 pemerintah Belanda menyerahkan LPB
Republik Indonesia Serikat dan berganti nama kembali menjadi Pabrik Senjata
dan Mesiu (PSM). Tahun 1958 PSM berganti nama kembali menjadi Pindad dan
pada tahun 1983 status Pindad pun berubah menjadi BUMN. Pada tahun 1989 PT.
Pindad (Persero) berada di bawah Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS).
Tahun 1998 BPIS di bubarkan dan PT. Pindad menjadi anak perusahaan dari PT.
Pakarya Industri (Persero), yang kemudian dibubarkan sehingga berdasarkan
peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 tahun 2003, PT. Pindad
(Persero) berada di bawah kewenangan Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara.

2.1.2 Profil Perusahaan


Pada sub bab ini menjelaskan Profil dari PT. PINDAD (Persero) dengan
logo perusahaan dan ciri khas dari perusahaan serta penghargaan, pencapaian dan
juga produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
1. Ideologi PT. Pindad (Persero) Bandung
Visi, misi, logo dan budaya PT. Pindad (Persero) Bandung, yaitu:
a. Visi
“Menjadi produsen peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di asia
pada tahun 2023, melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategik”.
b. Misi
“Melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan keamanan
serta peralatan industrial untuk mendukung pembangunan nasional dan secara
khusus untuk mendukung pertahanan dan keamanan negara”.
c. Logo

Gambar 2.1 Logo Perusahaan PT. Pindad (Persero)


(sumber https://www.pindad.com tgl 01 Juli 2019)
Arti dan Makna Logo
1. Cakra, adalah senjata pamungkas Kresna
Keampuhannya memiliki kemampuan untuk menghancurkan dan atau
sebaliknya menambarkan (menetralisir) bahaya senjata yang datang
mengancamnya, sehingga dengan demikian memiliki potensi untuk mendukung
perang ataupun menciptakan kedamaian.
2. Bintang besudut lima
Melambangkan bahwa gerak dan laju PT. Pindad (Persero) berlandaskan
Pancasila, falsafah / dasar / ideologi Bangsa dan Negara Indonesia di dalam ikut
serta mewujudkan terciptanya masyarakat adil dan makmur.
3. Pisau Frais, melambangkan industri, dengan:
a. 4 (empat) buah lubang Spi
Melambangkan kemampuan teknologi untuk: mengelola, meniru,
merubah, dan mencipta suatu bahan atau produk.
b. 8 (delapan) buah pisau (cakra)
Melambangkan kemampuan untuk memproduksi sarana militer /
hankam dan sarana sipil/komersil dalam rangka ikut serta mendukung
terciptanya ketahanan Nasional Bangsa Indonesia yang bertumpu pada 8
(delapan) gatra (aspek).
4. Batang dan Ekor
Melambangkan pengendalian gerak dan laju PT. Pindad (Persero) secara
berdaya dan berhasil guna, 4 (empat) helai sirip kor, melambangkan keserasian
gerak antara unsur – unsur ; manusia, modal, metoda, dan pemasaran.
5. Warna
 Senjata Cakra : Biru Laut.
 Bintang : Kuning Emas.
 Tulisan “Pindad” : Kuning Emas
6. Penjelasan Logo:

Gambar 2.2 Logo Perusahaan Bergambar Bintang


(sumber https://www.pindad.com tgl 01 Juli 2019)
Lambang bintang melambangka landasan Pancasila yang memiliki lima sila.

Gambar 2.3 Logo Perusahaan Bergambar Roda Gigi di Luar Bintang


(sumber https://www.pindad.com tgl 01 Juli 2019)

Lambang roda gigi di luar bintang tersebut menunjukan kemampuan Pindad


dalam teknologi serta produksinya.

Gambar 2.4 Logo Perusahaan Bergambar Anak Panah


(sumber https://www.pindad.com tgl 01 Juli 2019)

Lambang anak panah yang menuju ke bagian roda gigi dan bintang tersebut
menunjukan gerak dan laju pengendalian yang serasi.

7. Budaya
PT. Pindad (Persero) mempunyai budaya perusahaan yang di mana setiap
karyawannya harus memegang teguh serta memahami budaya perusahaan
tersebut. Budaya perusahaan tersebut memiliki logo seperti:

Gambar 2.5 Logo dari Budaya Perusahaan


(sumber https://www.pindad.com tgl 01 Juli 2019)
Arti dari logo budaya perusahaan, yaitu :
1. Jujur
a. Jujur dalam sikap, kata, dan tindakan.
b. Bebas dari kepentingan.
c. Menjaga integritas di setiap aspek.
2. Belajar
a) Belajar tanpa henti, mengajari tanpa henti.
b) Terus mengembangkan diri.
c) Melakukan perbaikan berkelanjutan.
3. Unggul
a) Menjaga keunggulan mutu, harga dan waktu.
b) Berdaya saing tinggi.
c) Mampu menjadi pemain global.
4. Selamat
a) Menjunjung tinggi aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
menjaga Lingkungan Hidup.
b) Menaati hokum dan perundang – undangan.
c) Menjalankan prinsip Good Corporate Governance (GCG)
2. Struktur Organisasi PT. Pindad (Persero) Bandung
Struktur organisasi dari PT. Pindad (Persero) Bandung sesuai dengan surat
keputusan direksi PT. Pindad (Persero) nomor SKEP/34b/P/BD/V/2016 tanggal
12 Januari 2017, struktur organisasi perusahaan PT. Pindad (Persero) terdiri dari:
a. Direksi
1) Direktur Utama (Dirut)
2) Direktur Bisnis Produk Hankam
3) Direktur Keuangan dan Kinerja
4) Direktur Bisnis Produk Industrial
5) Direktur Teknologi dan Supply
b. Pejabat Teras
1) Unit – unit Pusat
a) Kepala Satuan Pengawasan Intern (Ka SPI)
b) Kepala Sekretariat Perusahaan (Ka Setper)
c) Vice President Pengamanan dan Umum
d) Vice President Quality Assurance dan K3LH
e) Deputi Direktur Pengembangan Usaha Ditrenbang (Dedut Bangus)
f) Vice President Human Capital dan Pengembangan Organisasi
g) Vice President Teknologi dan Pengembangan
h) Deputi Direktur Pemasaran dan Penjualan Ditsista (Dedit Pp)
i) Vice President Supply Chain
j) Vice President Akuntansi dan Keuangan
2) Unit – unit Usaha
a) General Manager Munisi
b) General Manager Senjata
c) Kepala Divisi Mesin Industri dan Jasa
d) General Manager Tempa Cor dan Alat Perkretaapian
e) General Manager Kendaraan Khusus
f) Kepala Divisi Bahan Peledak Komersial (Kadiv Handakom)
Skema struktur organisasi dari PT. Pindad (Persero) Bandung
secara umum dimuat pada lampiran.
3. Pembagian Sistem Kerja PT. Pindad (Persero) Bandung
Masing – masing unsur di PT. Pindad mempunyai tugas dan fungsi serta
tanggung jawab sebagai berikut:
a. Memimpin dan mengelola perusahaan sesuai dengan tugas pokok
untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan.
b. Menguasai, memelihara, dan mengelola kekayaan perusahaan.
c. Mewakili perusahaan di dalam dan di luar kepengurusan maupun
kepemilikan serta memikat perusahaan dengan pihak lain dalam hal:
1) Mengadakan pinjaman jangka pendek dengan Bank atau lembaga
keuangan lainnya atau meminjamkan uang atas nama perusahaan,
dengan terlebih dahulu ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) dan mendapat persetujuan dari Komisaris.
2) Atas sepengetahuan Dewan Komisaris dan persetujuan dari RUPS
untuk melepas atau menjaminkan barang – barang modal,
perjanjian kerjasama, lisensi, manajemen, bantuan teknik dan hal
lain yang sejenis.
Uraian tugas dan tanggungjawab dari masing – masing unsur yang
berada di pusat adalah sebagai berikut:
a. Direktur Utama (Dirut) memiliki tugas:
1) Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan sesuai tugas pokok
untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan.
2) Mengambil kebijakan untuk kepentingan perusahaan yang tidak
bertentangan dengan undang – undang dan peraturan yang berlaku.
b. Kepala Satuan Pengawasan (SPI), menyusun program kerja
pemeriksaan tahunan, membuat laporan hasil pemeriksaan dan
melaksanakan pemeriksaan laporan keuangan operasional maupun
pemeriksaan khusus berdasarkan undang – undang.
c. Vice President Pengamanan dan Umum bertanggungjawab atas semua
aspek menyangkut keamanan perusahaan.
d. Kepala Sekretariat Perusahaan, melaksanakan pengurusan yang
berkaitan dengan perizinan asuransi, mengelola kesekretariatan kantor
pusat dan melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat dan
protokoler.
e. Vice President Teknologi dan Pengembangan bertugas melakukan
kajian, menyusun dan melaksanakan langkah pokok pengembangan
usaha, menyusun dan memonitor program penelitian dan
pengembangan.
f. Direktur Bisnis Produk Hankam:
1) Menyusun potensi pasar untuk produk militer, melakukan kontrak
dengan pelanggan, memonitor pelaksanaan komitmen perusahaan
dengan pelanggan.
2) Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan usulan
kepada Direktur Utama.
g. Direktur Bisnis Produk Industrial, menyusun potensi pasar untuk
produk industrial, melakukan kontrak dengan pelanggan dan
melaporkan semua kegiatan dan hasilnya kepada Direktur Utama serta
memonitor program penelitian dan juga pengembangan.
h. Direktur Kuangan dan Kinerja:
1) Mengelola keuangan perusahaan, melakukan kontrak dengan
debitur dan mengadministrasikan kegiatan perusahaan.
2) Membina hubungan dengan lembaga atau instansi yang berkaitan
dengan masalah pendanaan dan perpajakan.
3) Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya kepada Direktur Utama.
i. Vice President Perencanaan dan Kinerja Perusahaan, melakukan
kajian atas dinamika pasar dan menyusun langkah pokok
pengembangan usaha, serta menyelenggarakan hubungan kerjasama
usaha dan membina keberadaan akan perusahaan.
j. Vice President Human Capital dan Pengembangan Organisasi,
melakukan kajian atas sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan
serta melakukan upaya – upaya untuk meningkatkan kualitasnya,
antara lain melalui pelatihan.
k. Deputi Direktur Produk Militer Bidang Penelitian dan Pengembangan,
melakukan penelitian dan pengembangan atas produk – produk
militer, meneliti kualitas produk agar bisa bersaing di pasar, serta
merancang produk baru.
l. Deputi Direktur Produk Militer Bidang Pemasaran dan Penjualan,
melakukan riset pasar produk militer, membuat strategi pemasaran
produk militer dan melakukan kegiatan purna jual, membina
hubungan dengan pelanggan dan calon pelanggan.
m. Direktur Bisnis Produk Industrial, melakukan riset pasar, membuat
rencana strategi pemasaran, melakukan ekstensi pasar dan dan
membina hubungan dengan pelanggan dan calon pelanggan.
n. Direktur Keuangan dan Kinerja, merencankan hal – hal yang
berhubungan dengan administrasi perusahaan serta menyediakan
sarana dan prasarana untuk keperluan administrasi perusahaan.
o. Deputi Direktur Administrasi dan Keuangan Bidang Keuangan:
1) Merencanakan dan mengendalikan anggaran perusahaan,
mengupayakan tersedianya dana, melakukan analisa biaya dan
keuangan dan melakukan kegiatan akutansi dan perpajakan.
2) Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan dalam misi
produksi, pembinaan dan pengembangan setiap divisi yang
dipimpinnya.
p. Job Desk General Manager Tempa-Cor dan Alat Perkretaapian
1) Melaksanakan kegiatan intenifikai pasar.
2) Membuat rencana dan targer penjualan.
3) Melakukan peninjauan atas pesanan yang diterima.
4) Melakukan negoisasi untuk mencapai kesepakatan harga.
5) Menyiapkan konsep kontrak penjualan.

q. Job Desk Subdep Rendalprodsed Dept. Sarana KA


1) Menyiapkan perintah pengerjaan produksi dan penutupan kegiatan
produksi.
2) Membuat jadwal produksi.
3) Menyelenggarakan perencanaan produksi yang mencakup
kebutuhan jam orang, jam mesin, serta kebutuhan material.
4) Mengendalikan pelaksanaan produksi.
r. Job Desk Gudang Dept. Sarana KA
1) Menyiapkan sarana untuk pelaksanaan proses pergudangan.
2) Melaksanakan kegiatan prose pergudangan.
3) Mengendalikan pelaksanaan proses pergudangan.
4) Melaksanakan tata letak pergudangan.
5) Melaksanakan administrasi pergudangan.
4. Sistem Manajemen Perusahaan
Manajemen dalam suatu perusahaan sangat dibutuhkan agar kinerja setiap
elemen perusahaan tersebut dapat diatur, efektif dan efisien. Sistem manajemen
yang baik pada suatu perusahaan akan berdampak pada kinerja produksi yang baik
pula karena aktivitas produksi telah memiliki arahan yang disusun di dalam
sebuah sistem perencanaan dan penjadwalan (planning and scheduling) yang
matang. Begitupun sebaliknya, suatu perusahaan yang memiliki sistem
manajemen yang buruk akan berdampak pada buruknya kinerja setiap elemen
produksi.
5. Kepegawaian
a. Jam Kerja
Jam kerja yang ditetapkan oleh manajemen pada PT. Pindad (Persero)
Bandung adalah:
 Hari Senin – Kamis
Jam Kerja : 07.30 – 11.30
Istirahat : 11.30 – 12.30
Jam Kerja : 12.30 – 16.30
 Hari Jumat
Jam Kerja : 07.30 – 11.00
Istirahat : 11.00 – 13.00
Jam Kerja : 13.00 – 16.30
Sedangkan hari kerja adalah dalam satu minggu, lima hari masuk yaitu hari
Senin sampai dengan hari Jumat, sedangkan hari Sabtu dan Minggu libur. Namun
dimungkinkan juga untuk lembur pada hari Sabtu atau Minggu jika memang
dibutuhkan untuk memenuhi target produksi.
b. Tenaga Kerja
PT. Pindad (Persero) Bandung mempekerjakan setidaknya 3000 karyawan baik
di sektor perkantoran maupun operator yang bekerja di lantai produksinya.
Komposisi tenaga kerja PT. Pindad (Persero) Bandung terdiri dari tenaga kerja
tetap dan kontrak dari dalam dan luar negeri, serta buruh pabrik yang berdomisili
di sekitar wilayah Bandung. Tenaga kerja di PT. Pindad (Persero) Bandung terdiri
dari SMK/SMA sederajat, lulusan D3 dan S1.
6. Fasilitas Perusahaan
Disetiap perusahaan tentunya ingin memiliki karyawan yang bekerja dengan
baik dan maksimal, oleh karena itu kesejahteraan karyawan juga mesti menjadi
perhatian khusus perusahaan. Tak terkecuali PT. Pindad (Persero) yang senantiasa
memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Setelah seseorang diterima menjadi
karyawan di PT. Pindad (Persero) maka karyawan tersebut berhak untuk
menggunakan fasilitas – fasilitas yang telah diberikan dari pihak perusahaan
fasilitas tersebut meliputi :
a. Masjid dan Musholla
Terdapat dua masjid utama di PT. Pindad (Persero) yang digunakan
untuk beribadah para karyawanya tidak hanya masjid saja tempat –
tempat ibadah kecilpun disediakan disetiap unitnya. Masjid lebih
digunakan untuk sholat jumat dan lain sebagainya para karyawan atau
pekerja dari berbagai divisi cukup hanya berjalan kaki saja untuk menuju
ke masjid tersebut karena letaknya yang strategis dan tidak terlalu jauh.

b. Kantin
PT.Pindad (Persero) mempunyai satu kantin utama yang cukup besar
merupakan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan. Pada jam istirahat
karyawan dari berbagai divisi berkumpul di kantin ini untuk makan
prasmanan secara gratis. Selain itu karyawan juga akan mendapat susu
segar setiap harinya sebagai dari kesejahteraan karyawan tersebut.
c. Koperasi
PT. Pindad (Persero) mempunyai satu koperasi yang menyediakan
peralatan – peralatan yang dibutuhkan oleh karyawan – karyawan PT.
Pindad (Persero) tersebut mulai dari alat tulis, seragam pegawai, seragam
wearpack untuk operator PT. Pindad (Persero) dan selain itu juga di
dalam koperasi tersebut juga menjual berbagai macam pernak pernik
aksesoris seperti gantungan kunci dengan logo PT. Pindad (Persero),
stiker, topi dan lain sebagainya yang biasanya di gunakan untuk oleh –
oleh.
d. Smoking Area dan Smoking Time
Di dalam lingkungan PT. Pindad (Persero) khususnya di area lini
produksi dan di dalam kantor dilarang keras untuk merokok. Smoking
area yang disediakan terdapat di luar ruangan jika karyawan ingin
merokok maka harus keluar ruangan terlebih dahulu. Dan juga terdapat
area – area atau titik – titik tertentu yang dilarang untuk merokok
walaupun tempat tersebut sudah berada di luar ruangan karena terdapat
area – area seperti tempat penyimpanan bahan bakar yang berada di luar
ruangan sehingga para karyawan tidak boleh merokok di dekat area
tersebut. Dan di perusahaan ini menerapkan bagi karyawannya smoking
time yakni pada jam – jam tertentu.
e. Komputer yang Telah Terintegrasi dengan Sistem
Di PT. Pindad (Persero) khususnya karyawan yang bekerja di dalam
kantor telah disediakan komputer untuk mengerjakan tugas – tugas yang
diberikan sehingga para karyawan tidak perlu membawa peralatan seperti
laptop dari rumah. Serta pada divisi – divisi tertentu seperti divisi PPC
setiap komputernya telah didukung dengan sistem ERP atau SAP yang
telah terintegrasi. Untuk mengakses sistem tersebut hanya pegawai –
pegawai tertentu saja yang diberikan akses karena rahasia di dalam
sistem ERP atau SAP tersebut sangat penting bagi perusahaan.
f. Fasilitas Komunikasi
Untuk beberapa divisi di dalam PT. Pindad (Persero) terdapat suatu
pekerjaan atau job desk yang mengharuskan karyawan – karyawan
tersebut berhubunngan antara divisi yang satu dengan divisi yang lainnya
dan juga untuk berhubungan dengan pihak luar seperti costumer atau
supplier. PT. Pindad (Persero) telah memberikan fasilitas yaitu berupa
telepon dan juga komputer yang tersabung ke jaringan internet supaya
memudahkan para pegawai untuk melakukan komunikasi baik
komunikasi antar divisi atau komunikasi dengan pihak luar.
g. Area Parkir
PT. Pindad (Persero) menyediakan area parkir yang luas untuk
karyawan dan tamu. Area parkir untuk motor dan mobil lokasinya
terpisah namun tetap berdekatan.
h. Safety Tools
Di dalam Lingkungan kerja PT. Pindad (Persero) sangat
mengutamakan Keselamatan Kesehatan Kerja para karyawannya
terutama di area lini produksi dan permesinan. Baik pengunjung dan
karyawan diwajibkan memakai helm keselamatan pada saat memasuki
area produksi dan juga diwajibkan untuk berjalan di area yang telah di
sediakan supaya mencegah hal – hal yang tidak diinginkan. Dan juga
para operator yang bekerja dibagian lantai produksi juga diwajibkan
untuk mengenakan peralatan safety seperti kaca mata pelindung, helm
keselamatan dan sarung tangan. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di PT. Pindad tersebut telah memperoleh penghargaan zero
accident.

i. Fasilitas Sepeda
Setiap divisi di dalam PT. Pindad (Persero) terdapat sepeda yang
berfungsi untuk alat transportasi pegawai yang akan menuju divisi satu
ke divisi lainnya. Karena jarak antar divisi di PT. Pindad (Persero)
letaknya cukup berjauhan.
j. Truk Pemadam
Di dalam lingkungan PT. Pindad (Persero) terdapat truk pemadam
kebakaran yang siap siaga jika hal – hal yang tidak diinginkan terjadi di
dalam lingkungan PT. Pindad (Persero).
k. Mobil Ambulance
Di dalam lingkungan PT. Pindad (Persero) juga terdapat mobil
ambulance yang jika hal – hal yang tidak diinginkan terjadi dalam
lingkungan PT. Pindad (Persero).
l. Bantuan Biaya Transportasi
Bantuan biaya Transportasi ini adalah termasuk biaya transportasi
karyawan yang menuju ke PT. Pindad (Persero) yang sudah termasuk
dalam gaji karyawan tersebut.
m. Rumah Sakit Pindad
Fasilitas rumah sakit ini adalah sebagai bentuk dari kepedulian
perusahaan terhadap kesehatan semua karyawannya. Semua karyawan
yang mengalami cedera atau keluhan fisik akibat pekerjaannya dapat
berobat di rumah sakit ini. Biaya rumah sakit ditanggung oleh asuransi
yang dimiliki oleh perusahaan.
n. Jaminan Kesehatan Melalui (BPJS)
Perusahaan memberikan jaminan kesehatan dengan mendaftarkan
setiap karyawan ke dalam program BPJS ketenagakerjaan dan BPJS
kesehatan yang meliputi kecelakaan kerja, jaminan di hari tua, biaya
rumah sakit dan kematian.
o. Tunjangan Hari Raya
Misalnya menjelang hari raya Idul Fitri setiap setahun sekali
perusahaan memberikan tunjangan hari raya keagamaan sesuai dengan
PerMen No.04/Men/1994 tentang pemberian tunjangan hari raya.
p. Tunjangan Lembur
Tunjangan lembur diberikan pada para karyawan yang hanya
melakukan lembur yang nantinya akan digabung dengan pemberian gaji
pada karyawan tersebut.
q. Tunjangan Keluarga
Tunjangan keluarga juga diberikan untuk para karyawan PT.
Pindad (Persero) berdasarkan dengan jumlah keluarga dalam satu kepala
keluarga. Tunjangan ini diberikan bersama dengan gaji karyawan.

7. Lokasi PT. Pindad (Persero) Bandung


Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan suatu pabrik
adalah pemilihan lokasi pabrik itu sendiri karena lokasi pabrik secara tidak
langsung akan menentukan keberlangsungan dan keberhasilan suatu perusahaan.
Pemilihan lokasi pabrik harus diusahakan sedemikian rupa sehingga dekat dengan
sumber bahan baku serta sasaran pasar dan ditunjang dengan fasilitas transportasi
yang memadai. Tersedianya tenaga kerja juga menjadi salah satu aspek utama di
dalam pemilihan lokasi pabrik.
Adapun pemilihan lokasi pabrik PT. Pindad (Persero) Bandung, Jl. Gatot
Subroto No. 517, Kebun Kangkung, Kiaracondong, Sukapura, Kiaracondong,
Kota Bandung, Jawa Barat 40284 dikarenakan hal utama PT. Pindad (Persero)
Bandung dilihat dari sejarah berdirinya pada zaman peninggalan Belanda serta
Jepang, Bandung dinilai tepat sebagai tempat relokasi yang baik karena selain
kontur daerahnya berupa perbukitan dan pegunungan yang bisa dijadikan bentang
pertahanan alami terhadap serangan musuh, Bandung juga sangat strategis karena
sudah memiliki sarana transportasi darat yang memadai, dilalui oleh Jalan Raya
Pos (De Grote Postweg) dan dilalui jalur kereta api Staats Spoorwege, serta
Bandung tidak jauh dengan pusat pemerintahan Hindia Belanda ( Batavia, yang
sekarang menjadi Jakarta )

8. Proses Bisnis Perusahaan


Perkembangan pasar yang bergerak menjadi sangat kompetitif dan persaingan
bisnis yang semakin kompleks dan ketat telah menghadirkan tantangan baru bagi
perusahaan. Proses bisnis merupakan inti dari seluruh aktivitas pada suatu
perusahaan atau organisasi. Untuk mencapai tujuan perusahaan, proses bisnis lah
yang akan memperdayakan seluruh sumber daya yang ada pada perusahaan.
Setiap bisnis memiliki proses masing – masing sesuai dengan karakteristik dari
perusahaan dan bidang usahanya.
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang
saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan
produk atau layanan. Berikut adalah proses bisnis pesanan produk yang terdapat
pada PT. Pindad (Persero) Bandung.
PROSES BISNIS PESANAN PRODUK

CUSTOMER MARKETING RENDALPROD PRODUKSI DELIVERY

Mulai

Permintaan Menerima permintaan


pemesanan produk pesanan produk

Konsultasi permintaan Menerima permintaan


pesanan produk pesanan produk

Pengecekan jadwal
pemenuhan pesanan

Menerima konfirmansi Konfirmasi pemenuhan


pemenuhan pesanan pesanan

Menerima kesepakatan Kesepakatan


pemenuhan pesanan pemenuhan pesanan

Kesepakatan Membuat Sales Order Mengolah Sales Order


pemenuhan pesanan dalam SAP dalam SAP

Perintah pengerjaan Proses produksi


pesanan pesanan

Proses quality control


pesanan

Proses finishing
pesanan

Proses packing
Pesanan siap dikirim
pesanan

Proses delivery
Menerima pesanan
pesanan

Selesai

Gambar 2.6 Proses Bisnis Pesanan Produk PT. Pindad (Persero) Bandung
(sumber https://www.pindad.com tgl 01 Juli 2019)
9. Produk Yang Dihasilkan PT. Pindad (Persero) Bandung
Produk yang dihasilkan PT. Pindad (Persero) Bandung umumnya terdiri
dari dua macam yaitu produk militer dan non militer. Berikut ini produk –
produk yang dihasilkan oleh PT. Pindad (Bandung).
1. Senjata
PT Pindad (Persero) sejak berdiri tahun 1983 telah memproduksi
berbagai jenis senjata mulai dari senjata laras panjang, senjata genggam,
pistol, dan lainnya. Setiap produksi diutamakan untuk mensuplai
kebutuhan peralatan pertahanan dan keamanan nasional serta untuk
memenuhi pemesanan dari pihak lain.
Produksi senjata terus ditingkatkan kualitasnya berdasarkan penelitian
dan pengembangan dari tenaga – tenaga ahli Pindad bersama dengan
pengguna produk untuk menetapkan spesifikasi yang dibutuhkan. Dalam
setiap produksi, proses optimasi kami lakukan untuk memperoleh unjuk
kerja dari senjata yang maksimal. Pemeriksaan dilakukan pada setiap
proses manufaktur mulai dari penerimaan material sampai proses akhir
pembuatan produk. Seluruh produk telah diuji dan memenuhi standar
internasional salah satunya Mil STD. Sistem mutu selalu dipelihara
dengan menerapkan sistem mutu ISO 9000-2008 yang disertifikasi oleh
LRQA.
Senjata Pindad memiliki akurasi yang baik dan ketahanan di medan
peperangan sesuai dengan kebutuhan pertahanan dan keamanan.
Beberapa senjata telah berhasil meraih prestasi lomba tembak antar
angkatan darat se-Asia Tenggara (AARM) dan lomba tembak Angkatan
Darat se-Asia Pasifik (ASAM), serta Lomba Tembak tahunan yang
diselenggarakan oleh Tentara di Raja Brunei (BISAM).

Gambar 2.7 Produk Senjata PT. Pindad (Persero) Bandung


(Sumber dari : https://www.pindad.com/weapon tgl 01 juli 2019)
2. Munisi
Sebagai perusahan penyedia peralatan pertahanan dan keamanan,
PT. Pindad (Persero) terus melakukan produksi munisi dan
mengembangkannya sesuai dengan munculnya senjata – senjata yang
semakin beragam. Berbagai tipe munisi dikembangkan sesuai dengan
kaliber senjata yang diproduksi.
Keunggulan dari munisi Pindad adalah banyaknya varian yang
dapat disesuaikan dengan hasil yang diinginkan terhadap senjata yang
ditembakkan.

Gambar 2.8 Produk Munisi PT. Pindad (Persero) Bandung


(Sumber dari : https://www.pindad.com/ammunition tgl 01 juli 2019)
3. Kendaraan Khusus
Dimulai dengan proyek Mobil Nasional pada tahun 1993, PT.
Pindad mulai berfokus pada pengembangan teknologi kendaraan
bermotor. PT. Pindad (Persero) sejak tahun 1993, telah bekerja sama
dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri dalam upaya
untuk mengembangkan teknologi fungsi kendaraan khusus, termasuk
kendaraan anti-peluru untuk memenuhi permintaan pasar militer dan
instansi.
Penelitian dan pengembangan terus menerus dilakukan untuk
mencapai tujuan masa depan untuk meningkatkan kapasitas bisnis dan
teknologi. Produk yang dihasilkan, seperti: Kendaraan Taktis, Panser
untuk TNI dan Polri, konstruksi khusus dan komponen kendaraan
khusus. Hingga saat ini Panser ANOA 6 X 6 yang telah di produksi
mencapai kurang lebih 260 kendaraan dengan berbagai varian yang
dibuat sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pelanggan.
Divisi Kendaraan Khusus PT. Pindad Persero memproduksi
kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan penggunaanya dan menjadikan
setiap Kendaraan Khusus Pindad benar-benar sesuai kebutuhan
pengguna.
Gambar 2.9 Produk Kendaraan Khusus PT. Pindad (Persero) Bandung
(Sumber dari : https://www.pindad.com/special-vehicles tgl 01 juli
2019)
4. Tempa Cor dan Alat Perkeretaapian
PT. Pindad (Persero) sebagai salah satu dari 140 Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) sektor Industri Pengolahan, yang memproduksi
alutsista TNI dan peralatan Industri. Divisi Tempa dan Cor merupakan
bagian dari bisnis PT. Pindad (Persero) yang bertujuan selain mendukung
produksi unit usaha internal PT. Pindad (Persero) juga untuk memenuhi
permintaan dan mendukung pasar lokal maupun ekspor dalam bidang
jasa pengecoran logam dan jasa tempa, serta mendukung pembangunan
infrastruktur perkeretaapian Indonesia melalui produk – produk prasarana
kereta api.
Produk – produk yang dihasilkan dari jasa pengecoran logam, jasa
tempa dan produk prasarana kereta api diproduksi dengan
mengedepankan kualitas berdasarkan standar internasional maupun
nasional dan disertai jaminan mutu produk.
PT Pindad (Persero) mengawali bisnis dalam bidang Sarana dan
Prasarana Kereta Api pada tahun 1983 dan mulai berproduksi pada tahun
1984 dengan memproduksi alat penambat rel tipe DE-Clips (DE-Clips
Rail Fastener) yang merupakan lisensi dari Hollandia Kloos dan Ewem
AG.
Pada tanggal 23 September 1997 Penandatanganan Perjanjian
Kerja Sama Antara PT. Pindad dan PT. KA yang diwakili oleh Dirut
Pindad, Budi Santoso dan Dirut Perumka, Soemino Eko Saputro yang
menghasilkan litbang untuk produk alat penambat rel tipe KA-Clip dan
hak kepemilikan PT. Kereta Api Indonesia (Persero). PT. Pindad
(Persero) patent no ID 0 007 930 pada 19 April 2000 dikeluarkanlah ijin
penggunaan KA-Clip dari Dirjen Perkeretaapian Departemen
Perhubungan untuk digunakan pada proyek dilingkungan Direktorat
Jenderal Perkeretaapian maupun di wilayah kerja PT. Kereta api
Indonesia (Persero)
Pada Januari 2008 pengembangan dilakukan kembali dengan
memproduksi alat penambat rel type e-Clip kemudian dilakukan test
track dan pada 2010 ijin penggunaan pengesahan dan rekomendasi
pemakaian dari Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementeriam
Perhubungan No. KA.405/SK.10/DJKA/II/10
Alat Penambat Rel (Rail fastener) produksi PT Pindad (Persero)
sangat kompetitif serta dengan jaminan kualitas pekerjaan yang tinggi
dimana dalam proses produksi kami menggunakan Standar International
maupun National seperti AREMA/AREA Standard, SNI Standar, serta
didukung oleh sumber daya manusia yang telah berpengalaman dengan
kemampuan dan keahlian yang sudah teruji.

Gambar 2.10 Produk Tempa Cord an ALat Perkeretaapian PT.


Pindad (Persero) Bandung
(sumber dari : https://www.pindad.com/forging-and-casting tgl 01 juli
2019)
5. Alat Berat
Divisi Alat Berat PT Pindad (Persero) adalah Divisi yang
menghasilkan produk – produk pendukung Industri konstruksi,
pertambangan, perkapalan, kelistrikan, dan pertanian. Produk dan jasa
yang kami sediakan antara lain:

a. Alat Berat
Melalui transformasi kompetensi pada produk pertahanan yaitu sistem
hydraulic dan roda rantai, PT. Pindad menciptakan produk alat berat
dengan merek Excava 200 yang memiliki kapasitas beban sebesar 20
Ton.
Gambar 2.11 Produk Alat Berat PT. Pindad (Persero) Bandung
(Sumber dari : https://www.pindad.com/alat-berat tgl 01 juli 2019)
b. Mesin Listrik
Produk mesin listrik yang dihasilkan PT. Pindad meliputi generator
dengan kapasitas sampai 15 MW, motor listrik yang terdiri dari
produk motor traksi yang digunakan di kereta api listrik‚ motor
magnet permanen, serta jasa perbaikan motor listrik. Produk mesin
listrik PT Pindad telah digunakan di sebagian besar pembangkit listrik
di Indonesia.

Generator Motor Traksi

Gambar 2.12 Produk Mesin Listrik PT. Pindad (Persero) Bandung


(Sumber dari : https://www.pindad.com/alat-berat 01 juli 2019)
c. Alat & Peralatan Kapal Laut (APKL)
Produk Peralatan Kapal Laut bermula dari kerjasama yang
didirikan bersama Hatlapa. Pindad telah mengembangkan berbagai
produk peralatan kapal laut sejak tahun 1991 hingga saat ini dengan
merek PinMarine. Dengan dukungan sumber daya manusia, sistem
produksi dan kualitas kontrol yang baik, PinMarine mampu
menghasilkan produk berkualitas dan kompetitif, serta memenuhi
persyaratan klasifikasi Nasional & Internasional, seperti BKI, LR,
ClassNK, BV, RINA, GL, ABS, dan lain – lain.
Gambar 2.13 Produk Alat & Peralatan Kapal Laut (APKL) PT.
Pindad (Persero) Bandung
(Sumber dari : https://www.pindad.com/alat-berat tgl 01 juli 2019)
d. Alat & Mesin Pertanian (Alsistan)
Untuk mendukung sektor pertanian di Indonesia, PT Pindad
bekerja sama dengan Kementerian Pertanian memproduksi alat dan
mesin pertanian (alsintan) antara lain traktor roda empat (multiguna),
rota tanam, dan combine multikomoditas.

Gambar 2.14 Produk Alat & Mesin Pertanian (Alsistan) PT. Pindad
(Persero) Bandung
(Sumber dari : https://www.pindad.com/alat-berat tgl 01 juli 2019)
e. Jasa Permesinan
Jasa pemesinan didukung fasilitas mesin bubut horizontal dengan
kapasitas hingga 6 meter, bubut vertikal hingga diameter 3 meter,
double column‚ milling machine‚ dengan kapasitas hingga diatas 2 x 4
meter yang dioperasikan secara komputerisasi (CNC).
Gambar 2.15 Jasa Permesinan PT. Pindad (Persero) Bandung
(Sumber dari : https://www.pindad.com/alat-berat tgl 01 juli 2019)

6. Bahan Peledak Komersial


Salah satu lini dari PT Pindad (Persero) adalah Divisi Bahan
Peledak Komersial atau lebih dikenal dengan Handakkom. Keahlian dan
pengalaman SDM PT Pindad (Persero) di bidang persenjataan dan bahan
peledak membuat PT Pindad (Persero) untuk mengembangkan produk
dan layanannya. Oleh karena itu, sejak tahun 1991 PT. Pindad telah
memulai memproduksi bahan peledak komerisial seperti:
a. Booster ( RenEx T)
b. Booster ( RenEx P)
c. Seismic Explosive (geoPENTOSEIS)
d. Seismic Detonator (geoDETOSEIS)
e. Detonator Listrik (SUPERdet)
Dengan kemampuan PT. Pindad memproduksi bahan peledak
komersial, maka PT. Pindad siap memberikan pelayanan berupa produk
dan jasa produksi pertambangan dengan metoda peledakan sesuai
kebutuhan pelanggan. Layanan Bisnis Divisi Handakkom antara lain:
a. Importir, Produsen dan Distributor Bahan Peledak Komersial
b. Jasa Drilling dan Blasting
c. Pemusnahan Bahan Peledak
Bahan peledak yang disediakan oleh Divisi Handakkom dipergunakan
di bidang pertambangan umum dan migas, Produk Pertambangan Umum
antara lain:
a. PANFO (Pindad Ammonium Nitrate Fuel Oil)
b. Ammonium Nitrate
c. Emulsion Explosive
d. Booster RenEx P
e. Booster RenEx T
f. Detonating Cord
g. SUPERdet (Electric Detonator)
h. NONEL Detonator
Produk Pertambangan Migas antara lain:
a. geoDETOSEIS (Detonator Seismic)
b. geoPENTOSEIS (Booster Seismic)
c. Shaped Charges

Gambar 2.16 Produk Bahan Peledak KomersialPT. Pindad (Persero)


Bandung
(Sumber dari : https://www.pindad.com/commercial-explosives tgl 01
juli 2019)

Akan tetapi, untuk Laporan Kerja Praktek ini penulis ditempatkan pada
Divisi non militer, yaitu Divisi Tempa Cor & Alat Perkeretaapian di Bagian
Rendalprod. Divisi Tempa Cor & Alat Perkeretaapian (TC&AP)
memproduksi yang berkaitan dengan sarana dan prasana kereta api. Salah
satunya memproduksi Air Brake System (Sistem Pengereman Udara). Air
Brake System (Sistem Pengereman Udara) dengan lisensi dari KNORR
Bremse AG, Jerman sejak tahun 1983 dan telah disertifikasi oleh UIC
(International Union of Railways).
Air Brake System yang diproduksi adalah tipe KE-G-12” untuk gerbong
barang dan KE-P-12” untuk kereta penumpang. Air Brake System ini
dikembangkan untuk kebutuhan sistem pengereman KRL dan KRD. Dengan
dukungan alat pengujian yang telah disertifikasi oleh KNORR. Disamping
itu, PT Pindad (Persero) dapat melakukan maintenance untuk Air Brake
System ini.
Air Brake System merupakan rangkaian dari beberapa produk – produk
yang merupakan komponen penyusun dari Air Brake System tersebut,
berikut merupakan produk penyusun dari Air Brake System:
1. Distributor Valve
Berfungsi sebagai alat untuk mengatur distribusi udara ke Air
Reservoir dan Brake Cylinder secara otomatis untuk proses pengereman
(Braking) dan pelepasan (Release).
a. Distributor Valve Tipe KE2cSL/A di design untuk Brake System KE-
G-12” (Gerbong barang). Mempunyai 2(dua) tekanan pengereman:
1) Tekanan maksimum sebesar 3,8 bar (gerbong kondisi isi)
2) Tekanan minimum sebesar 2,6 bar (gerbong kondisi kosong)

Gambar 2.17 Distributor Valve Tipe KE2cSL/A


(Sumber dari : https://www.pindad.com/dvke2csl/A tgl 01 juli 2019)

b. Distributor Valve Tipe KE1cSL/A di design untuk Brake System


KE-P-12” (Kereta Penumpang). Mempunyai 1 (satu) tekanan
pengereman yaitu tekanan maksimum sebesar 3,8 bar.

Gambar 2.18 Distributor Valve Tipe KE1cSL/A


(Sumber dari : https://www.pindad.com/dvke2csl/A tgl 01 juli 2019)

2. Bracket
Berfungsi sebagai mounting distributor valve. Leakage test atau tes
kebocoran dilakukan dengan tekanan uji 10 bar. Braker dibuat dengan 2
(dua) tipe yaitu:
a. Bracket KE Nr. 1 -1 “ Digunakan pada brake sistem KE-P-12” brake
pipe menggunakan Pipa Ø 1”
b. Bracket KE Nr. 1 – 1 ¼” Digunakan pada brake system KE-G-12”
brake pipe menggunakan Pipa Ø 1¼”

1 2
Gambar 2.19 Bracket
(Sumber dari : https://www.pindad.com/bracket tgl 01 juli 2019)

3. Brake Cylinder
Berfungsi sebagai alat untuk mentranmisikan gaya melalui piston
yang didorong karena adanya tekanan udara dari Distributor Valve,
kemudian menekan Brake Rigging dan diteruskan ke Slack Adjuster.

Gambar 2.20 Brake Sylinder


(Sumber dari : https://www.pindad.com/brake sylinder tgl 01 juli 2019)

4. Operating Valve
Operating Valve didesain untuk Air Brake System KE - G - 12”
(gerbong barang). Operating Valve berfungsi untuk memberikan signal
ke Distributor Valve untuk merubah tekanan (misal : 2,6 bar ke 3,8 bar)
pada saat terjadi perubahan beban dari kosong (Empty) ke isi (Load) atau
sebaliknya.
Gambar 2.21 Operating Valve
(Sumber dari : https://www.pindad.com/operatingvalve tgl 01 juli 2019)

Pada posisi normal saat gerbong kosong (empty), sedangkan pada saat
gerbong isi (load) torak akan terdorong kedalam sehingga posisi Knorr K
Ring berada diantara dua lubang Inlet dan outlet maka udara dari Tanki
yang dihubungkan ke Inlet akan mengalir keluar melalui Outlet dan
diteruskan ke Distributor valve.
5. Flow Throttle
Flow Throttle didesain untuk Air Brake System KE - G - 12” (gerbong
barang). Flow Throttle berfungsi untuk menghindari tekanan kejut saat
terjadi perpindahan dari beban Kosong (Empty) ke Isi (Load) karena ada
tekanan udara dari Air reservoar / Tanki yang masuk Operating Valve
dan diteruskan ke Distributor valve. Leakage test atau tes kebocoran
dilakukan dengan tekanan uji 10 bar.
6. Hose Connection
Hose Connection berfungsi untuk mengalirkan udara dari Air
reservoar melalui Flow Throttle ke Operating valve dan dari Operating
valve ke Distributor valve. Leakage test / Tes kebocoran dengan tekanan
uji 12 bar.

Gambar 2.22 Hose Connection


(Sumber dari : https://www.pindad.com/hoseconnection tgl 01 juli 2019)

7. Slack Adjuster
Berfungsi untuk mendorong blok rem ke roda sehingga terjadi
pengereman. Slack Adjuster juga bekerja sebagai pengatur jarak
(distance) antara Sepatu rem (Brake Shoe) dengan Roda dan menjaga
jaraknya secara konstan. Slack Adjuster terdiri dari 2 (dua) tipe yaitu
Slack Adjuster DRV2A-600H dan Slack Adjuster DRV2A-450H.

Gambar 2.23 Slack Adjuster


(Sumber dari : https://www.pindad.com/slaclkadjuster tgl 01 juli 2019)

8. Isolating Cock
Berfungsi untuk membuka atau menutup saluran udara brake pipe
pada gerbong. Isolating cock bekerja pada tekanan 10 bar dan pada saat
pegujian tekanan mencapai 14 bar. Isolating Cock terdiri dari 2 (dua) tipe
dan 2 (dua) ukuran yaitu:
a. Left Hand Version (L)
1) LH3 – 1” L
Digunakan pada air brake system Kereta penumpang karena
pemipaannya menggunakan Pipa Ø 1”
2) LH3 – 1 ¼ ” L
Digunakan pada brake system Gerbong barang karena pemipaanya
menggunakan Pipa Ø 1 ¼”
b. Right Hand Version (R)
1) LH3 – 1” R
Digunakan pada air brake system Kereta penumpang karena
pemipaannya menggunakan Pipa Ø 1”
2) LH3 – 1 ¼ ” R
Digunakan pada brake system Gerbong barang karena pemipaanya
menggunakan Pipa Ø 1 ¼”

Gambar 2.24 Isolating Cock


(sumber https://www.pindad.com/isolatecock tgl 01 Juli 2019)

9. Air Reservoir
Air reservoir (tanki) berfungsi untuk menyimpan udara yang di
salurkan dari Distributor Valve dan mengeluarkan kembali ke Brake
Cylinder pada saat pengereman. Tekanan kerja pada Air Reservoir adalah
10 bar sedangkan pada saat pengujian tekanan mencapai 14 bar.

Gambar 2.25 Air Reservoir


(sumber https://www.pindad.com/air-reservoir tgl 01 Juli 2019)
10. Brake Coupling
Berfungsi sebagai penghubung untuk mengalirkan udara dari satu
kereta / gerbong ke kereta / gerbong yang lain.

Gambar 2.26 Brake Coupling


(sumber https://www.pindad.com/brake-coupling tgl 01 Juli 2019)
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Isolating Cock


Isolating cock merupakan komponen dari keret api yang berfungsi
untuk membuka atau menutup saluran udara brake pipe pada gerbong.
Isolating cock bekerja pada tekanan 10 bar dan pada saat pegujian tekanan
mencapai 14 bar.

Gambar 2.1 Isolating cock


(sumber google https://www.pindad.com/isolatecock tgl 01 Juli 2019)

Isolating cock mempunyai 2 type yaitu :


 Isolating cock LH3-1’’ type L yang digunakan pada kereta penumpang
(KE-P-12’’)
 Isolating cock LH3-1’’ type R yang digunakan pada kereta penumpang
(KE-P-12’’)
 Isolating cock LH3-1.1/4’’ type L yang digunakan pada Gerbong Barang
(KE-P-12’’)
 Isolating cock LH3-1.1/4’’ type R yang digunakan pada Gerbong Barang
(KE-P-12’’)
3.2 Flowchart

START

Persiapan
Komponen

Proses Perakitan

Proses Uji Kebocoran

Proses Pembersihan

Pemeriksaan Visual

END

3.3 Penjelasan Flowchart


Penjelasan dari flowchart adalah sebagai berikut :
1. Komponen Isolating Cock
Isolating cock terdiri dari beberapa komponen, yaitu seperti table di bawah
ini :
4.1 Tabel Komponen-komponen
No Nama Komponen Indeks Spesifikasi
1 Flens (Casting) 1 GGG 40
Bola segmen L 1
2 Bola segmen (forging) 1 CuZn40Pb2f37
3 Gasket P/N 23430/1 1 NBR 70-K50 N12002
Rumah isolating cock L 1
4 Rumah isolating cock L (Casting) 1 GGG 40
5 Bush 1 X 12 Cr Mo S 17 K
6 Bolt 2 DIN 931
7 Cincin 2 DIN 6797
8 Mur DIN 934 M10-8 2 DIN 934
9 Sealing ring 1 Polyurethan
Baud ventilasi 1
10 Baud ventilasi (Casting) 1 GGG 40
Handle L 1
11 Handle L (Casting) 1 GGG 40
12 O-Ring 1 NBR80- K40 N12002
13 Rool pen 1 DIN 1481
14 Dowel pin 1 Misumi MSTM
15 Pegas 1 3,6C-DIN 2076 C
16 Pegas 1 2,5C-DIN 2076 C
Pasak 1
17 Pasak (Forging) 1 S35C
18 Cincin 1 Wu St 1203
19 Penutup 1
20 Dowel pin misumi ms Ø12x25 1 MISUMI MS
21 Tutup pelindung 1 1/4” (ulir luar) 1 POLYURETHAN
22 Tutup pelindung R1” (ulir dalam) 1 POLYURETHAN
Tutup pelindung 1 1/4” (ulir dalam) 1 POLYURETHAN
2. Tahapan proses Isolating Cock
Pada pembahasan Isolating Cock ada tahapan proses.
4.2 Tabel Tahapan Proses
No Tahapan Proses Jenis Mesin Waktu Tool

1 Menyediakan komponen manual 1’


pos1 s/d pos 19
2 Bus (pos 42) diberi loocktite Ms. Press 1’ GP4.2438/T
pasang pada rumah (pos 41) Tangan
3 Pen (posisi 19) diberi Ms. Press 1’
locktite kemudian pasang Tangan
pada penutup (pos 18) di
press sampai kedap udara
4 Pasang O – Ring (pos 11) Manual 1.5’ GP4.03898/T
pada bola segmen (pos 2),
masukan pada hasil operasi
2 kemudian ditutup hasil Konci
operasi 3 kencangkan Momen dan
dengan momen puntir 250 GP4.2098/T
Nm sampai kedap udara.
5 Masukan gasket (pos 8) Manual 1’ Konci
pada hasil operasi 4 Momen dan
kemudian pasangkan baud GP4.2102/T
pentilasi (pos 9) dengan
momen puntir 100 Nm
6 Masukan gasket (pos 3) Manual 1.5’ Kunci pass
pada hasil operasi 5, pasang 17
flens (pos 1) diikat dengan
baut (pos 5), mur (pos 6)
dan ring (pos 7)
7 Masukan pegas (pos 15) dan Manual 1.5’ GP4.2441/T
pegas (pos 14) pada pasak
(pos 16) kemudian ditutup
dengan cincin (pos 17).
Selanjutnya ke handel (pos
10) diikat dengan pen.
8 Pengetesan : Mesin Test 6’
Uji kebocoran diberi
tekanan 10 bar
9 Pasangkan pen (pos 13) Manual 2’
pada hasil operasi 6
kemudian pasang hasil
operasi 7 diikat dengan pen
(pos 12)
10 Pasang tutup pos 20 dan pos Manual 0.5’
21
11 Diperiksa Manual 1’

3. Pembahasan
Pada proses perakitan Isolating Cock ini sudah sesuai dengan tahapan
yang telah ada. Setelah semua bagian dari Isolating Cock selesai dirakit, maka
bagian QC (Quality Control) akan melakukan pemeriksaan dan pengujian.
Pemeriksaan dan pengujian ini bertujuan untuk memastikan apakah produk yang
dirakit siap untuk dipasarkan dan bisa digunakan dengan aman.
Untuk menyelesaikan 1 buah perakitan Isolating Cock dibutuhkan waktu
18 menit menurut perhitungan Engineering Departemen Sarana Kereta Api,
sedangkan setelah melakukan wawancara dan praktek langsung proses perakitan
Isolating Cock membutuhkan waktu 16 menit.

Waktu efektif jam kerja PT. PINDAD 7,25 jam atau 435 menit.

Waktu jam efektif kerja pindad = 435 menit = 24 buah / hari


Waktu Standar 18 menit
Waktu jam efektif kerja pindad = 435 menit = 27 buah / hari
Waktu Standar 16 menit

Dari data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa terjadi perbedaan watu
perakitan Isolating Cock antara waktu standar dan waktu nyata. Akan tetapi untuk
total waktu yang digunakan proses perakitan secara keseluruhan menunjukakan
waktu dilapangan lebih cepat. Dengan waktu tersebut didapat peningkatan
kapasitas produksi dari 24 buah menjadi 27 buah ini menyebabkan waktu delivery
menjadi lebih cepat tercapai sehingga patut meningkat dan tidak ada denda bila
ada keterlambatan.
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa sistem produksi pada Isolating Cock bisa disimpulkan
bahwa :
1. Untuk proses perakitan Isolating Cock LH3-1” pada Isolating Cock kereta
api membutuhkan waktu 18 menit menurut perhitungan Engineering
Departemen Sarana kereta api. Sedangkan setelah melakukan wawancara
dan praktek langsung proses perakitan Isolating Cock membutuhkan waktu
16 menit.
2. Meningkatnya kapasitas produksi dari 24 buah menjadi 27 buah per hari.

4.2 Saran
Berdasarkan pengalaman yang telah diperoleh dari pelaksanaan Praktek
Kerja dalam proses perakitan Isolating Cock LH3-1” perlu peninjauan kembali
waktu standar proses perakitan Isolating Cock LH3-1”.

Anda mungkin juga menyukai