Thermohygrometer Project PDF
Thermohygrometer Project PDF
PENDAHULUAN
1
untuk mengukur.Satuan pengukurannya yang paling
sering kita lihat adalah derajat Celcius (C)
Hygrometer adalah alat yang digunakan untuk
menghitung persentase uap air (embun) yang berada
di udara, atau lebih mudahnya alat untuk mengukur
tingkat kelembaban udara. Satuan pengukuran untuk
Hygrometer adalah Persentase (%). Semakin besar
angka persentasenya maka kelembabannya semakin
tinggi, begitupun sebaliknya.
Di rumah sakit, alat ini digunakan untuk
mengukur tingkat kelembaban suatu ruangan atau alat
yang mempunyai standart tertentu, seperti berikut ;
2
Tabel 1.1 Standar Suhu, Kelembaban, dan Tekanan
Udara menurut Fungsi Ruang atau Unit
3
Tabel 1.2 Pedoman untuk parameter spesifik fisik udara dalam
ruang
Rentang untuk
kualitas udara
Parameter ruang Satuan
yang dapat
diterima
Suhu udara 22,5- 25,5 C
Kelembaban udara ≤ 70 %
Gerakan udara (pada ≤ 0,25 m/ det
kantor dalam
wilayah kerja)
Sumber : Guideline for Good Indoor Quality, 1996
Beberapa alat dan mesin di rumah sakit juga
berpengaruh penting dalam proses pelayanan pasien.
Contohnya saja pada baby incubator Kelembaban
pada baby incubator berpengaruh pada kesehatan
pertumbuhan bayi. Belum lagi pada ruang
laboratorium, kelembaban ruangan sangat
berpengaruh besar pada sample, obat, dan reagen
yang akan di uji
Dilihat dari pentingnya kelembaban dan suhu
pada setiap alat dan ruangan di rumah sakit,
khususnya pada ruang laboratorium dan ruang bedah
4
lebih terkontrol, maka penulis bermaksud merancang
alat yang berjudul “THERMOHYGROMETER”.
5
1.3 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka penulis
membuat rumusan masalah yaitu: “Dapatkah dibuat
Thermohygrometer?”
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
Dibuatnya thermohygrometer
6
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
Meningkatkan ilmu pengetahuan bagi
mahasiswa teknik elektromedik di bidang alat –
alat kesehatan khususnya alat ukur
1.5.2 Manfaat Praktis
Mempermudah pengguna dalam
mengukur suhu dan kelembaban ruangan atau alat
medis lainnya
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
a. Termometer skala Celsius
Memiliki titik didih air 100 °C dan titik
bekunya 0 °C. Rentang temperaturnya berada
pada temperatur 0 °C – 100 °C dan dibagi
dalam 100 skala.
b. Temometer skala Reamur
Memiliki titik didih air 80 °R dan titik
bekunya 0 °R. Rentang temperaturnya berada
pada temperatur 0 °R – 80 °R dan dibagi dalam
80 skala.
c. Termometer skala Fahrenheit
Memiliki titik didih air 212 °F dan titik
bekunya 32 °F. Rentang temperaturnya berada
pada temperatur 32 °F – 212 °F dan dibagi dalam
180 skala.
d. Termometer skala Kelvin
Memiliki titik didih air 373,15 K dan titik
bekunya 273,15 K. Rentang temperaturnya berada
pada temperatur 273,15 K – 373,15 K dan dibagi
dalam 100 skala. (Saripudin, A., D. Rustiawan K.,
dan A. Suganda : 2009 )
Jadi, jika diperhatikan pembagian skala
tersebut, satu skala dalam derajat Celsius sama
9
dengan satu skala dalam derajat Kelvin,
sementara satu skala Celsius kurang dari satu
skala Reamur dan satu skala Celsius lebih dari
satu skala Fahrenheit. Secara matematis
perbandingan keempat skala tersebut, yaitu
sebagai berikut;
10
2.1.2 Hygrometer
Hygrometer adalah alat yang digunakan
untuk mengukur kelembaban relatif udara, atau
jumlah uap air tak terlihat dalam suatu lingkungan
tertentu
Biasanya alat ini dapat juga dimanfaatkan
untuk ditempatkan di dalam bekas (container)
penyimpanan barang yang memerlukan tahap
kelembapan yang terjaga seperti dry
box penyimpanan kamera. Kelembaban yang
rendah akan mencegah pertumbuhan dari
jamur yang menjadi musuh pada peralatan
tersebut.
Hygrometer juga banyak dipakai di
ruangan pengukuran dan instrumentasi untuk
menjaga kelembapan udara yang berpengaruh
terhadap keakuratan alat-alat pengukuran,
pemanfaatan lain yaitu untuk pengukur
kelembaban ruangan pada budidaya jamur,
kandang reptil, sarang burung walet maupun
untuk pengukuran kelembaban pada penetasan
telur dan lain sebagainya.
11
( Sumber :
https://awambelajar.wordpress.com/2014/03/23/hygrometer
-sebagai-sensor-thermal-pendeteksi-kelembaban/ )
2.1.3 Thermohygrometer
Thermohygrometer adalah sebuah alat yang
menggabungkan antara fungsi termometer dengan
hygrometer. Ukurannya beragam, ada yang sedikit
lebih besar dari korek gas, ada pula yang seukuran
telepon genggam.
Pada umumnya kita lebih mengenal
termometer daripada hygrometer, karena
fungsinya sebagai pengukur suhu sering dipakai
dalam dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan
hygrometer relatif jarang terdengar bagi orang
awam karena ia hanya berguna untuk mengukur
kelembaban udara baik di dalam maupun di luar
ruangan.
Alat thermohygrometer ini dapat dipakai
untuk mengukur suhu udara dan kelembaban baik
di ruang tertutup maupun diluar ruangan.
12
2.1.4 Manfaat Thermohygrometer
Sistem suhu dan kelembaban hendaknya
didesain sedemikian rupa sehingga dapat
menyediakan suhu dan kelembaban seperti dalam
tabel berikut:
Tabel 2.1 Standar Suhu, Kelembaban, dan Tekanan
Udara menurut Fungsi Ruang atau Unit
13
Tabel 2.2 Pedoman untuk parameter spesifik fisik
udara dalam ruang
Parameter Rentang untuk kualitas Satuan
udara ruang
yang dapat diterima
Suhu udara 22,5- 25,5 C
Kelembaban udara ≤ 70 %
Gerakan udara (pada ≤ 0,25 m/ det
kantor dalam
wilayah kerja)
Sumber : Guideline for Good Indoor Quality, 1996
2.2. Sensor Suhu dan Kelembaban (SHT11)
SHT11 Module merupakan modul sensor
suhu dan kelembaban relatif dari Sensirion. Modul
ini dapat digunakan sebagai alat pengindra suhu
dan kelembaban dalam aplikasi pengendali suhu
dan kelembaban ruangan maupun aplikasi
pemantau suhu dan kelembaban relatif ruangan.
Spesifikasi dari SHT11 ini adalah sebagai
berikut:
a. Berbasis sensor suhu dan kelembaban relatif
SHT11.
14
b. Mengukur suhu dari -40C hingga +123,8C dan
kelembaban relatif dari 0%RH hingga 1%RH.
c. Memiliki ketetapan (akurasi) pengukuran suhu
hingga 0,5C pada suhu 25C dan ketepatan
(akurasi) pengukuran kelembaban relatif hingga
3,5%RH.
d. Memiliki atarmuka serial synchronous 2-wire,
bukan I2C.
e. Jalur antarmuka telah dilengkapi dengan
rangkaian pencegah kondisi sensor lock-up.
f. Membutuhkan catu daya +5V DC dengan
konsumsi daya rendah30 μW.
g. Modul ini memiliki faktor bentuk 8 pin DIP
0,6sehingga memudahkan pemasangannya.
2.2.1 Prinsip Kerja Sensor
SHT11 adalah sebuah single
chip sensor suhu dan kelembaban relatif
dengan multi modul sensor yang outputnya
telah dikalibrasi secara digital. Dibagian
dalamnya terdapat kapasitas polimer sebagai
eleman untuk sensor kelembaban relatif dan
sebuah pita regangan yang digunakan
sebagai sensor temperatur. Output kedua
15
sensor digabungkan dan dihubungkan pada
ADC 14 bit dan sebuah interface serial pada
satu chip yang sama. Sensor ini
mengahasilkan sinyal keluaran yang baik
dengan waktu respon yang cepat. SHT11 ini
dikalibrasi pada ruangan denagn kelembaban
yang teliti menggunakan hygrometer sebagai
referensinya. Koefisien kalibrasinya telah
diprogramkan kedalam OTP memory.
Koefisien tersebut akan digunakan untuk
mengaklibrasi keluaran dari sensor selama
proses pengukuran.
17
Gambar 2.3 Skema Pengambilan Data
Tabel 2.3 PIN SHT11
18
2.3. Blok Rangkaian Minimum System
PROGRAM
SHT 11
SENSOR
SUHU
MIKRO LCD
ATMEGA
SENSOR
328
KELEMBABAN
READ
21
pada LCD 2 X 16. . Ketika tombol READ di tekan,
maka akan terukur nilai minimal, maksimal, dan
rata-rata suhu / kelembaban, yang ditampilkan pada
LCD.
3.2 Diagram Alir Modul
d
e
a
f b g
c
23
Keterangan gambar ;
a : LCD 2 x 16
b: : Read H
c : Read T
d : Reset
e : ON / OFF
f : Indikator Baterai
g : Sensor
Dimensi Alat ;
Panjang : 15 cm
Lebar : 12 cm
Tinggi : 4 cm
24
sheet book komponen-komponen yang akan kita
butuhkan dalam pembuatan modul tersebut.
Berikut ini disampaikan data bahan-bahan
yang diperlukan dalam pembuatan modul ini:
Tabel 3.1. Tabel Daftar Komponen
25
Sebagai penunjang dalam melaksanakan
pembuatan modul, pengukuran, pengamatan,
maupun pengujian digunakan beberapa paralatan.
Peralatan-peralatan tersebut antara lain adalah
sebagai berikut:
1. Alat ukur
- Multimeter
2. Alat elektrik
- Solder dan timah
- Bor PCB
- Power Bank
3. Alat bantu mekanik
- Obeng
- Tang
- Kunci pas
- Gergaji
- Toolset, dll
26
perlakuan tertentu terhadap lain dalam kondisi yang
terkendalikan.
Bentuk desain penelitian ini adalah Pre-
eksperimental, after only design.
Pada rancangan ini peneliti hanya melihat
hasil tanpa mengukur keadaan sebelumnya.Tetapi
disini sudah ada kelompok kontrol, walaupun tidak
dilakukan randomisasi. Kelemahan dari rancangan
ini adalah tidak tahu keadaan awalnya, sehingga
hasil yang didapat sulit disimpulkan.
Desain dapat digambarkan sbb :
X O
Non Random --------------------------
(-) O
X = Modul TA “Thermohygrometer”
0 = Observasi
( - ) = Thermohygrometer
27
3.6 Variabel Penelitian
3.6.1 Variabel Bebas
Sebagai variabel bebas yaitu suhu
ruangan dan kelembapan ruangan.
28
Tabel 3.2 definisi operasional dan variabel
DEFINISI SKALA
VARIABEL ALAT UKUR HASIL UKUR
OPERASIONAL UKUR
X = rata – rata
∑Xi = Jumlah nilai data
n = Banyak data
( 1,2,3,…,n )
b) Simpangan
Adalah selisih dari rata–rata nilai harga yang
dikehendaki dengan nilai yang diukur. Berikut
rumus dari simpangan :
Simpangan = Y – X
Dimana :
Y = suhu setting
X = rerata
30
c) Error (%)
Error (kesalahan) adalah selisih antara mean
terhadap masing-masing data.
Rumus error adalah:
DataSettin g Re rata
Error% = x100%
Datasettin g
d) Standart Deviasi
Standart deviasi adalah suatu nilai yang
menunujukan tingkat (derajat) variasi kelompok
data atau ukuran standart penyimpangan dari
meannya.
Rumus standart deviasi (SD) adalah:
X
n
2
i X
i 1
SD
n 1
Dimana :
SD = standart deviasi
X = nilai yang dikehendaki
n = banyak data
31
e) Ketidakpastian (UA)
Ketidakpastian adalah kesangsian yang
muncul pada tiap hasil pengukuran.
Rumus dari ketidakpastian adalah sebagai
berikut:
Ketidakpastian =
Dimana :
STDV = Standar Deviasi
n = banyaknya data
32
d. Membuat diagram alir sebagai urutan cara
kerja alat
e. Merencanakan anggaran biaya pembuatan
modul
f. Menyusun proposal
g. Menyiapkan bahan berupa komponen, box
dan peralatan yang dibutuhkan dalam
pembuatan modul
h. Membuat layout rangkaian mikrokontroller,
LCD, dan tombol READ
i. Memasang komponen pada PCB
j. Menyatukan semua rangkaian
k. Mengintegrasikan semua rangkaian
l. Menyusun program untuk menyalakan
system
m. Melakukan uji coba modul
n. Melakukan kalibrasi modul
o. Menyusun laporan KTI
33
3.10 Tempat dan Jadwal Penelitian
3.10.1 Tempat pembuatan modul
Pembuatan modul tugas akhir ini
dilakukan dikampus Teknik Elektromedik
POLTEKES Surabaya khususnya diruang
modul Jurusan Teknik Elektromedik.
34
Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan
Kegiatan Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
a xxx-
b --xx
c ---x
d x---
e -x--
f --xx xxxx xx--
g --xx
h xxxx
i -xx-
j --xx x---
k ---x xx--
l ---x xx--
m xx--
n -xxx
o -xxx xx--
35
BAB IV
HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS
37
4.2. Hasil Pengukuran Sinyal Keluaran Sensor
dengan Osciloscope
i.
39
Tabel 4.3 Pengukuran Ruang
Pengukuran
Rerata
ALAT
X1 X2 X3 X4 X5
Rerata
ALAT
X1 X2 X3 X4 X5
40
c)) Malam (20.00 WIB)
Tabel 4.5 Pengukuran Ruang
Pengukuran
Rerata
ALAT
X1 X2 X3 X4 X5
b) Ruang 2
a)) Pagi ( 08.00 WIB)
Tabel 4.6 Pengukuran Ruang
ALAT
X1 X2 X3 X4 X5 Rerata
41
b)) Siang (13.00 WIB)
Tabel 4.7 Pengukuran Ruang
Pengukuran
Rerata
ALAT
X1 X2 X3 X4 X5
Rerata
ALAT
X1 X2 X3 X4 X5
42
c) Ruang 3
a)) Pagi ( 08.00 WIB )
Tabel 4.9 Pengukuran Ruang
Pengukuran
Rerata
ALAT
X1 X2 X3 X4 X5
ALAT Rerata
X1 X2 X3 X4 X5
43
d)) Malam (20.00 WIB)
Tabel 4.11 Pengukuran Ruang
Pengukuran
Rerata
ALAT
X1 X2 X3 X4 X5
44
4.4. Hasil Perhitungan/Analisis Data
Tabel Tabel 4.5. Data Pengukuran Kalibrasi
Pengukuran
Rerata Alat
Simpangan
Error (%)
Rerata
Ruang
UA
SD
30.18 30.5 0.32 0.010491803 0.099749687 0.044609416
1 31.272 32.04 0.768 0.023970037 0.05585696 0.024979992
29.828 30.42 0.592 0.019460881 0.032710854 0.014628739
31.306 31.64 0.334 0.010556258 0.126214104 0.056444663
T
2 31.886 31.92 0.034 0.001065163 0.146219014 0.065391131
(C)
28.17 28.62 0.45 0.01572327 0.372692903 0.166673333
26.118 26.88 0.762 0.028348214 0.016431677 0.007348469
3 28.358 28.16 -0.198 -0.00703125 0.216494804 0.09681942
26.61 27.132 0.522 0.019239275 0.602411819 0.269406756
78.1 78.6 0.5 0.006361323 0.337712896 0.151029798
1 69.882 69.73 -0.152 -0.002179837 0.342957723 0.153375357
79.71 78.8 -0.91 -0.011548223 0.386522962 0.172858323
76.416 75.74 -0.676 -0.008925271 0.86699481 0.387731866
H
2 72.676 72.74 0.064 0.000879846 0.502424124 0.224690899
(%)
88.822 88.5 -0.322 -0.003638418 1.054405046 0.471544272
65.578 65.8 0.222 0.00337386 0.146013698 0.065299311
3 63.718 63.98 0.262 0.00409503 0.387324154 0.173216627
65.346 65.2 -0.146 -0.002239264 0.161183126 0.072083285
45
BAB V
PEMBAHASAN
46
3. Membutuhkan sambungan MISO, MOSI, SCK,
dan RESET untuk dapat memprogram
ATmega328
4. Menggunakan push button sebagai input pada
PORTB untuk pemilihan sistem.
5. Menghubungkan LCD karakter 2 x 16 pada
PORTD sebagai tampilan.
6. Menggunakan PINC sebagai input Data dan
Clock dari sensor SHT11.
Langkah-langkah pengaturan/pengujian yaitu:
1) Dapat diisi program dengan programmer (dengan
syarat rangkaian telah terhubung dengan catu
daya 5V).
2) Melakukan pengaturan untuk menentukan
kecerahan LCD 2 x 16 dengan mengatur
multiturn.
3) Menjalankan program sederhana untuk mengecek
fungsi push button ketika tidak ditekan dan ketika
ditekan (push button terhubung pada PINB.0 dan
PINB.1)
47
Program Minimum System
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(5, 4, 3, 2, 1, 0);
boolean A=false;
boolean B=true;
boolean C=true;
#include <SHT1x.h>
#define dataPin A4
#define clockPin A5
SHT1x sht1x(dataPin, clockPin);
//Fungsi Rata-Rata
//Fungsi Rata-Rata Suhu
const int numReadings = 10;
float readings[numReadings]; // the readings from
the analog input
int index = 0; // the index of the current
reading
float total = 0; // the running total
float average = 0;
//Fungsi Rata-Rata Kelembaban
const int numReadingsH = 10;
float readingsH[numReadingsH]; // the readings
from the analog input
int indexH = 0; // the index of the current
reading
float totalH = 0; // the running total
float averageH = 0;
//Fungsi MIN MAX
//Fungsi MIN MAX Suhu
float mintemp;
float maxtemp;
//Fungsi MIN MAX Kelembaban
float minhum;
48 float maxhum;
void setup()
//Fungsi MIN MAX Kelembaban
float minhum;
float maxhum;
void setup()
{
lcd.begin(16, 2);
pinMode(8,INPUT_PULLUP);
pinMode(9,INPUT_PULLUP);
int sensorVal = digitalRead(8);
int sensorVal2 = digitalRead(9);
// Rata - Rata
//Fungsi Rata-Rata T
for (int thisReading = 0; thisReading <
numReadings; thisReading++)
readings[thisReading] = 0;
//Fungsi Rata-Rata H
for (int thisReadingH = 0; thisReadingH <
numReadingsH; thisReadingH++)
readingsH[thisReadingH] = 0;
}
void loop()
{
//Pembacaan Suhu dan Kelembaban
float temp_c;
float humidity;
temp_c = sht1x.readTemperatureC()-3;
humidity = sht1x.readHumidity();
//Rata - Rata + Min Max
//Hitungan Rata-Rata + Min Max Temperatur
total= total - readings[index];
readings[index] = temp_c;
total= total + readings[index];
index = index + 1;
49
if (index >= numReadings)
{
index = 0;
index = index + 1;
if (index >= numReadings)
{
index = 0;
}
mintemp=min(temp_c,readings[index]);
maxtemp=max(temp_c,readings[index]);
average = total / numReadings;
53
besar tegangan yang digunakan sebagai triger
pada basis transistor
maka besar nilai pembagian tegangan dapat ditentukan
dengan rumus sebagai berikut ;
Vtot = x Vin
= x4V
= 0.7564 V
2) Untuk Indikator Medium Baterai
Vtot = x Vin
= x4V
= 0.6288 V
3) Untuk Indikator High Baterai
Vtot = x Vin
= x4V
= 0.5764 V
Langkah-langkah pengaturan/pengujian yaitu:
1. Mengukur tegangan pada test point
2. Melakukan pengujian nyala lampu indikator
baterai.
54
Secara teoritis nilai pembagian tegangan dapat ditentukan
dengan rumus sebagai berikut;
Vtot = x Vin
55
Sistem sensor yang digunakan untuk mengukur
suhu dan kelembaban adalah SHT11 dengan sumber
tegangan 5 Volt dan komunikasi bidirectonal 2-wire.
Sistem sensor ini mempunyai 1 jalur data yang
digunakan untuk perintah pengalamatan dan pembacaan
data. Kaki serial Data yang terhubung dengan
mikrokontroler memberikan perintah pengalamatan pada
pin Data SHT11 “00000101” untuk mengukur
kelembaban relatif dan “00000011” untuk pengukuran
temperatur. SHT11 memberikan keluaran data
kelembaban dan temperatur pada pin Data secara
bergantian sesuai dengan clock yang diberikan
mikrokontroler agar sensor dapat bekerja. Sensor SHT11
memiliki ADC (Analog to Digital Converter) di
dalamnya sehingga keluaran data SHT11 sudah
terkonversi dalam bentuk data digital dan tidak
memerlukan ADC eksternal dalam pengolahan data pada
mikrokontroler.
Spesifikasi Modul SHT11 adalah:
1. Bentuk Sinyal Persegi
2. Tegangan Input Catudaya DC 5Volt
3. Konsumsi daya 30µW
56
Apabila rangkaian ini berhubungan dengan program
maka subprogramnya adalah:
57
rangkaian akan mendapatkan tegangan dari baterai
(power bank). Kemudian, sensor akan mendeteksi suhu
dan kelembaban yang akan masuk dan diolah datanya
oleh IC Mikrokontroller ATMega 328. Suhu dan
kelembaban ruangan yang terbaca akan ditampilkan pada
LCD 2 X 16, dengan ketentuan terdapat empat digit
angka (puluhan, satuan, dan dua angka dibelakang koma)
Rangkaian Indikator Baterai digunakan untuk
mendeteksi tegangan Power Bank yang tersisa. Indikator
baterai ini dibuat dengan sistem pembagian tegangan,
yang dibedakan menjadi tiga, yaitu Low, Medium, dan
High.
Setelah diadakan pengujian dan pengukuran,
maka dilakukan pendataan hasil untuk mengetahui
ketepatan dari pembuatan modul yang penulis lakukan
atau untuk memastikan apakah masing-masing bagian
(komponen) dari rangkaian modul yang dimaksud telah
bekerja sesuai dengan fungsinya seperti yang telah
direncanakan.
Dari data hasil pengujian dan pengukuran, maka di
dapatkan hasil rata – rata error pada data suhu ± 0.0135%
dan rata – rata error pada data kelembaban ± 0.00154%
58
Kelebihan dari modul ini, yaitu sensor yang
digunakan mampu mendeteksi suhu dan kelembaban
secara akurat, karena memiliki adc didalamnya, sehingga
mampu mendeteksi hingga dua angka dibelakang koma.
Selain itu sensor ini mempunyai dua keluaran, yaitu suhu
dan kelembaban, sehingga tidak memerlukan dua sensor
untuk pendeteksian dua data. Meskipun sensor ini telah
diklaim terkalibrasi oleh pabrik, namun pada
kenyataannya diperlukan penambahan rumus pada
program, agar rentang nilai pembacaan pada data suhu
tidak terlalu jauh.
Selain itu, modul thermohygrometer ini, tidak
memiliki mode hold dan penyimpanan data. Sehingga,
pembacaan data sulit ditentukan sebab suhu terus
berjalan dan data tidak dapat dipanggil.
59
BAB VI
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan
bahwa
6.1.1 Pada rangkaian minimum system, tegangan kerja
yang dibutuhkan maksimum 5 VDC
6.1.2 Setelah dilakukan pengolahan proram untuk
menerima data suhu pada sensor, modul sensor
SHT11, mampu mendeteksi suhu dan kelembaban
dengan rata – rata error pada data suhu ± 0.0135%
dan rata – rata error pada data kelembaban ±
0.00154%
6.1.3 Pada rangkaian indikator baterai memanfaatkan
system pembagian tegangan untuk mentriger
basis transistor sehingga mampu mengatur nyala
LED sebagai indikator baterai untuk mode Low,
Medium, maupun High, dengan rata – rata selisih
tegangan terukur dengan teori ±0.009466667 V
Secara umum dapat disimpulkan bahwa modul
thermohygrometer ini dapat digunakan sebagai alat
60
pengukur suhu dan kelembaban, sebab toleransi error
tidak melebihi 5%.
6.2 SARAN
Pengembangan penelitian ini dapat dilakukan
pada:
6.2.1 Mode penyimpanan data untuk membantu
operator memonitoring suhu dan kelembaban
ruang
6.2.2 Mode Hold agar pembacaan data lebih mudah dan
akurat
6.2.3 Range pengukuran yang lebih besar dan desain
box yang sesuai dengan range yang dikehendaki.
61
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Termometer (diakses
24 November 2014)
63