Buruh Indonesia
Perdjoeangan Dari Masa Ke Masa
Penerbit
Triwarna Media Publishing
Jakarta
Buruh Indonesia
Penerbit
Jakarta
Desain Sampul:
ii
Ku persembahkan buku ini untuk
Semua pejuang, aktivis dan para buruh di seluruh
Indonesia.
iii
DAFTAR ISI
Pendahuluan .......................................................... 4
iv
BAB III Soekarno dan Kaum Buruh ................... 36
Peran Semaun...................................................... 75
Bab XII
vii
Kata Pengantar
Suhari Ete
3
Pendahuluan
Pergerakan buruh di Indonesia memang sudah terjadi
sejak lama. Kita dapat melihat sendiri bahwa dari
mulai masa pra-imperialisme/kolonialisme pun sudah
ada pergerakan buruh walaupun dalam
skala/intensitas yang kecil dan masih digolongkan
dalam gerakan yang bersifat kedaerahan. Gerakan
buruh di sini lebih pada protes dari kalangan petani
(buruh tani) terhadap pemerintahan raja/sultan yang
merasa ditindas dan dieksploitasi.
4
besar dalam memperjuangkan kaum buruh dari
penindasan. Tokoh-tokoh tersebut ada yang berasal
dari kaum buruh itu sendiri, ataupun berasal dari
kaum bangsawan, keagamaan, dan Nasionalis,
bahkan komunis. Sebut saja mereka adalah Semaun,
Suryopranoto, H. Agus Salim, dan masih banyak lagi
yang berperan besar dalam konteks ini. Pada masa
kolonialisme kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh
pihak kolonial digadang-gadang penyebab dari
munculnya pergerakan buruh. Di sini juga dualisme
kekuasaan raja dan sultan di kerajaan dan kesultanan
dengan pemerintahan Belanda turut mempersulit
posisi dan kedudukan rakyat. Orang-orang Cina yang
diberi keleluasaan menanamkan modal di Indonesia
oleh Belanda pun disebut-sebut banyak merugikan
rakyat Indonesia khususnya kaum buruh.
6
BAB I
Masa Gerakan Tak Teroganisir
7
agraris (pertanian) yang dilaksanakan oleh para tuan
tanah, di mana para tuan tanah memerintahkan petani
penggarap untuk bercocok tanam sesuai dengan apa
yang diperintahkan para tuan tanah. Hasil dari
pertanian yang dijalankan petani penggarap di
berikan sepenuhnya kepada tuan tanah, dan sebagai
upah atas kerja petani penggarap hanya diberikan
sedikit hasil tani yang dapat menghidupinya sesuai
dengan tingkat kebutuhan hidup yang sangat
sederhana. Dan mereka diberi lokasi tempat tinggal
di sekitar tanah garapan yang sebenarnya tanpa
disadari petani juga dijadikan sebagai penjaga tanah
dan garapannya tersebut.
8
Penindasan secara langsung jelas dilakukan oleh para
tuan tanah dengan tidak memberikan imbalan yang
layak kepada petani penggarap yang sesuai dengan
nilai kerja mereka. Dapat dipastikan bahwa tingkat
kehidupan petani tidak akan beranjak ke tingkat yang
lebih baik sampai kapanpun. Penindasan terhadap
petani oleh tuan tanah dilakukan untuk
mendatangkan keuntungan yang maksimal bagi tuan
tanah mengingat mereka harus mengeluarkan biaya
persembahan .
Masa Penjajahan
16
BAB II
Terbentuknya Serikat Buruh
17
(dewan kota), yang kemudian menjadikan pasal 111
RR tidak berlaku.
19
Persatuan Kaum Buruh (PPKB) adalah gagasan dari
Sosorokardono, ketua PPPB (Pegawai Pegadaian)
tahun 1919 yang dikemukakan dalam kongres SI ke
IV, pada Oktober 1919 di Surabaya. Berdirilah PPKB
dengan Semaoen sebagai ketua dan soerjopranoto
sebagai wakil ketua. Tujua dibentuknya PPKB adalah
bermaksud untuk mengajak da mengadakan
persatuan antara kaum buruh sederajat sehingga
mendapat suatu kekuasaan yang akan dipergunakan
untuk kesejahteraan kaum buruh.
20
Serikat buruh Pertama di Jawa
21
Selain kedua serikat buruh ‘pelopor’ ini, masih ada
sejumlah organisasi buruh yang lain, seperti
Perserikatan Goeroe Hindia Belanda (PGHB), yang
didirikan pada tahun 1912; kemudian Opium
Regiebond, yang didirikan oleh buruh-buruh pabrik
opium pada tahun 1915; Perserikatan Pegawai
Pegadaian Bumiputera (PPPB), pada tahun 1916, di
bawah pimpinan R. Sosrokardono; Vereeniging
Inlandsch Personeel Burgerlijk Openbare Werken
(VIP-BOW), pada tahun 1916, yang didirikan oleh
buruh-buruh pribumi pada dinas pekerjaan umum
(seperti PU sekarang), Personeel Fabriks Bond (PFB)
pada tahun 1919 di bawah pimpinan R. Mo.
Surjopranoto; Sarekat Boeroeh Onderneming (SBO),
pada tahun 1924 untuk buruh-buruh perkebunan;
Serikat Sekerdja Pelaboehan dan Pelajaran, dan
sejumlah serikat buruh lain dari bidang
pertambangan, percetakan, listrik, industri minyak,
sopir, penjahit, dan sebagainya. Pada tahun 1920
telah tercatat ada sekitar seratus serikat buruh dengan
100. 000 anggota. Bertambahnya jumlah anggota dan
serikat buruh dalam waktu relatif singkat, harus
dikaitkan dengan aksi-aksi propaganda yang dibuat
oleh para aktivis melalui pamflet, selebaran dan surat
kabar. Rapat-rapat umum yang dihadiri oleh orang
banyak juga sering diadakan oleh para aktivis untuk
mendapat dukungan.
25
Buruh pada Masa Pergerakan Nasional
28
kerja, yang disusun berdasarkan pangkat, status,
sukubangsa dan wilayah.
35
BAB III
36
tokoh gerakan nasional saat itu, Soekarno diletakkan
sebagai motor, kekuatan penggerak dari seluruh
barisan yang beraliran kiri.
37
Setidaknya, dari berbagai tokoh tersebut, Soekarno
memperoleh ide soal massa-actie dan machtvorming,
termasuk dalam membangun gerakan serikat
sekerja/serikat buruh. Dalam tulisan berjudul
“bolehkan Sarekat sekerja berpolitik?”, Soekarno
telah mengeritik habis-habisan tuan S (nama inisial,
dalam harian pemandangan) yang menuntut gerakan
serikat buruh tidak usah berpolitik. Dalam pandangan
Soekarno, perjuangan politik bagi serikat buruh,
paling tidak, adalah dimaksudkan untuk
mempertahankan dan memperbaiki nasib politik
kaum buruh, atau mempertahankan “politieke
toestand”. Menurut Bung Karno, Politieke toestand
sangat terkait dengan masa depan gerakan buruh,
yaitu penciptaan syarat-syarat politik untuk tumbuh-
suburnya gerakan buruh.
40
Ketika SKBI mulai ditindas penguasa kolonial karena
keterkaitannya dengan Liga Anti Kolonialisme, PNI
tidak berhenti dalam mengorganisir dan memperluas
pengaruhnya di kalangan buruh. Pada bulan Juli
hingga Agustus, PNI kembali mengorganisir
beberapa serikat buruh di berbagai kota besar di
Indonesia. Di Bandung, PNI mendirikan Persatoean
Chauffeurs Indonesia, yang kemudian berganti nama
menjadi “Persatoen Motorist Indonesia”-(PMI). Di
Tanjung Priok, telah berdiri Sarikat Anak Kapal
Indonesia (SAKI); di Surabaya berdiri Persatoean
Djongos Indonesia (PDI) dan Persatoen Boeroeh
Oost Java Stoomstram Mij (OJS-Bond Indonesia).
41
Kaum Marhaenisme dan Proletar
43
Walaupun Soekarno mengakui teori perjuangan
kelas, namun ia selalu berusaha memperkokoh jiwa
bangsa tidak sebagai kesadaran kelas, seperti yang
biasa terdapat dalam gerakan buruh, tapi sebagai
kesadaran bangsa, kesadaran untuk mencapai tujuan
nasional. Bagi Soekarno, dalam tahap negeri
kolonial, pertentangan-pertentangan kelas itu menjadi
searah dengan pertentangan nasional.
44
BAB IV
45
Pada tahun 1905 Belanda membuka peluang untuk
dunia Internasional untuk menanamkan modal-
modalnya di Indonesia, dalam istilah lain disebut
Open der Politek (Politik pintu terbuka). Setelah
menyadari bahwa Indonesia di eksploitasi oleh
Belanda maka munculah suatu rasa perjuangan yang
bersifat kebangsaan dan hal ini pun kemudian
memotivasi gerakan buruh pada tahap selanjutnya.
Gerakan Buruh pertama adalah S.B. (Serikat Buruh)
dari kereta api Negara pada taun 1905. Selanjutnya
organisasi ini bubar dan anggotanya bergabung
dengan VSTP (Vereniging van Spooren Tramweg
Personeel) didirikan oleh Sneevliet dan Semaun, pada
1908 di Semarang. Setelah itu bermunculanlah
sarikat buruh lainnya seperti PBP (Perhimpunan
Bumi Putra Pabean) pada 1911, PGHB (Persatuan
Guru Hindia-Belanda) pada 1912, PPPB (Persatuan
Pegawai Pegadaian Bumi Putera) pada 1914, P.F.B (
Personeel Fabriek Bond) pada 1917 di Yogyakarta
oleh Suryopranoto.
46
Menggerakan Buruh dalam P.F.B
47
Suryopranoto juga sebagai bapak rakyat tidak tinggal
diam dengan keadaan tersebut karena walaupun dia
bangsawan tapi kehidupannya selalu bersama dengan
rakyat kecil. PFB sendiri dibentuk untuk memberikan
pertolongan kepada keluarga buruh pabrik di daerah
Yogyakarta, dan kemudian di seluruh Jawa.
Suryopranoto juga meminta kepada kepala
perkebunan dan kepala pabrik sindikat gula untuk
mengakui PFB ini dan meminta untuk menaikan upah
kaum buruh. Namun, akhirnya permintaan tersebut
ditolak dan PFB pun memberikan ultimatum pada 9
agustus 1920.
54
belanda bekerja keras untuk menumpas kekuatan
massa radikal tersebut.
58
Pada era 1942 sampai dengan 1945, karena sekolah
Adhi Dharma pada zaman Jepang dibubarkan dan
partai-partai dilarang maka ia kemudian menjadi guru
(sampai 1947) ditaman tani "Taman Siswa" yang
didirikan adiknya Ki Hajar Dewantara, juga untuk
menghindari tugas-tugas dari pemerintah pendudukan
Jepang. Dalam masa ini ia juga menjadi anggota Cuo
Sangi In (semacam D.P.A).
59
BAB V
TAN MALAKA
62
Melihat hal itu Tan Malaka mempunyai niat untuk
mendirikan sekolah-sekolah sebagai anak-anak
anggota SI untuk penciptaan kader-kader baru. Juga
dengan alasan pertama: memberi banyak jalan
(kepada para murid) untuk mendapatkan mata
pencaharian di dunia kapitalis (berhitung, menulis,
membaca, ilmu bumi, bahasa Belanda, Melayu, Jawa
dan lain-lain); kedua, memberikan kebebasan kepada
murid untuk mengikuti kegemaran mereka dalam
bentuk perkumpulan-perkumpulan; ketiga, untuk
memperbaiki nasib kaum miskin. Untuk mendirikan
sekolah itu, ruang rapat SI Semarang diubah menjadi
sekolah. Dan sekolah itu bertumbuh sangat cepat
hingga sekolah itu semakin lama semakin besar.
65
Ia tidak setuju dengan rencana pemberontakan PKI
yang kemudian meletus tahun 1926/1927
sebagaimana ditulisnya dalam buku Naar de
Republiek Indonesia (Menuju Republik Indonesia,
Kanton, April 1925 dan dicetak ulang di Tokyo,
Desember 1925). Perpecahan dengan Komintern
mendorong Tan Malaka mendirikan Partai Republik
Indonesia (PARI) di Bangkok, Juni 1927.
66
Tahun 1949 Tan Malaka ditembak. Tanggal 28 Maret
1963 Presiden Soekarno mengangkat Tan Malaka
sebagai pahlawan nasional. Namun, sejak era Orde
Baru, namanya dihapus dalam pelajaran sejarah yang
diajarkan di sekolah walau gelar pahlawan nasional
itu tidak pernah dicabut. Adalah kebodohan rezim
Orde Baru menganggap Tan Malaka sebagai tokoh
partai yang dituduh terlibat pemberontakan beberapa
kali. Tan Malaka justru menolak pemberontakan PKI
tahun 1926/1927. Ia sama sekali tidak terlibat dalam
peristiwa Madiun 1948. Bahkan, partai yang
didirikan tanggal 7 November 1948, Murba, dalam
berbagai peristiwa berseberangan dengan PKI.
70
BAB VI
SEMAUN
74
PKI menegaskan dirinya sebagai sebuah partai yang
mampu untuk mempersatukan rakyat, baik muslim
maupun bukan muslim. Komunis tidak membiarkan
adanya perbedaan-perbedaan nasib dalam hal pangkat
dan bangsa serta menentang segala bentuk kelas-
kelas manusia. PKI sangat gencar dalam
mengkampanyekan semboyan “sama rasa sama rata”.
Peran Semaun
76
Masa Pengasingan
Akhir hidup
80
BAB VII
84
BBI, mengajukan rancangan untuk mengubah BBI
menjadi partai politik.
85
tetap dipegang oleh buruh, dan bukan oleh
pemerintah.
90
BAB VIII
91
Di kalangan buruh perempuan, didirikan Barisan
Boeroeh Wanita yang diketuai oleh SK Trimurti
(yang kemudian menjadi menteri perburuhan).
Kegiatannya ditujukan untuk memberi pendidikan
dan kesadaran pada kaum buruh perempuan, dan
terhadap perlunya persatuan.
93
Penyatuan dan Perpecahan
97
amat terbatas kegiatannya pada hal-hal yang
berhubungan dengan keadilan sosial.
103
BAB IX
104
adalah serikat buruh terbesar dan terkuat di
Indonesia, dengan 2,5 juta anggota dan 34 serikat
buruh anggota.
106
Pada tahun 1959, SBII terkena dampak dari
pembubaran Masjumi atas perintah Soekarno dengan
alasan keterlibatan Masjumi dalam pemberontakan
PRRI-Permesta. SBII kemudian bergabung dengan
Gabungan Serikat Buruh Islam Indonesia
(Gasbiindo). Jusuf Wibisono, salah satu pendiri
Gasbiindo, menelurkan konsep Bahaya Merah di
Indonesia. Untuk membendung “Bahaya Merah” ini,
Wibisono kemudian bekerja sama dengan Angkatan
Darat membangun Badan Kerdjasama Buruh-Militer
(BKS BuMil) dan menjadi salah satu pendukung
utamanya.
108
BAB X
109
Dengan bantuan Frederich Ebert Stiftung, sebuah
yayasan milik Partai Sosial Demokrat Jerman yang
pro pasar bebas, pemerintahan militer ini juga
merekonstruksi gerakan buruh. Melalui sebuah
seminar yang disponsori FES di tahun 1971,
disusunlah konsep baru serikat buruh Indonesia yang
akan didukung oleh Orde Baru:
111
Di tahun 1985, FBSI diganti menjadi SPSI, keadaan
menjadi bertambah parah karena SPSI dijadikan
sebuah “wadah tunggal”—sebuah penghalusan istilah
bagi dijalankannya sistem korporatisme negara oleh
Orde Baru. Untuk memperhalus kenyataan bahwa
pemberangusan gerakan buruh dilakukan secara lebih
sistematis, Soeharto menunjuk Cosmas Batubara,
seorang mantan aktivis ’66, menjadi Menteri Tenaga
Kerja. Cosmas memperkenalkan konsep Upah
Minimum dan Jamsostek sebagai sogokan bagi buruh
yang sekarang tidak lagi memiliki kebebasan untuk
berorganisasi.
112
BAB XI
Marsinah
113
Hanya, dan hanya, secarik potongan resi wesel sudah
cukup untuk memberi petunjuk bagi aparat kepolisian
untuk menelusuri kejelasan identitas mayat tersebut.
Ia adalah Marsinah, seorang buruh pabrik yang pada
beberapa waktu lalu terlibat aksi mogok. Tapi apakah
darah dan bekas-bekas penganiayaan yang
meluluhlantakan tubuh Marsinah juga akan cukup
memberi petunjuk siapa tokoh penganiayaan dan
kepentingan-kepentingan apa yang ada dibalik
penganiayaan tersebut di kemudian hari?
118
Bangkitnya Keberanian
119
Perundingan berjalan dengan hangat. Dalam
perundingan tersebut, sebagaimana dituturkan
kawan-kawannya. Marsinah tampak bersemangat
menyuarakan tuntutan. Dialah satu-satunya
perwakilan dari buruh yang tidak mau mengurangi
tuntutan. Khususnya tentang tunjangan tetap yang
belum dibayarkan pengusaha dan upah minimum
sebesar Rp. 2.250,- per hari sesuai dengan kepmen
50/1992 tentang Upah Minimum Regional. Setelah
perundingan yang melelahkan tercapailah
kesepakatan bersama.
Awal Kebangkitan
125
Menanti Buruh Bertindak
127
BAB XII
128
mesin dalam tubuh SPSI reformasi) berubah menjadi
FSPMI, lalu SP-TSK (sektor tekstil sandang kulit
dalam tubuh SPSI reformasi) kemudian berubah
menjadi SPN. Dalam perkembangan selanjutnya
FSPMI dan SPN membangun suatu konfederasi baru
bernama Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia
(KSPI) yang menambah jumlah konfederasi setelah
KSPSI dan KSBSI sebelumnya.
136
Tak hanya itu, saat ini ter¬jadi kesenjangan upah
antar wilayah di Indonesia, di DKI Jakarta upah
minimum 2016 sebesar Rp 3,1 juta sementara di Jawa
Tengah ada daerah yang upah minimum 2016 masih
Rp 1,3 juta. Jika setiap tahun kenaikan upah
minimum se-Indonesia ditetapkan melalui formula
in¬flasi plus pertumbuhan ekonomi maka persentase
kenaikan upah se-Indonesia akan disamakan.
138
Buruh menyongsong pemilu 2019
139
tentara kolonial banyak melakukan penangkapan dan
penembakan terhadap kaum buruh.
142
Memang, problem utama kenapa kelompok-
kelompok buruh terpecah-pecah karena kegagalan
mereka mengelola konflik internal dan lebih
menonjolkan ego pribadi masing-masing. Ditambah
lagi mereka kerap didekati partai politik untuk
mendukung dengan sejumlah janji yang
menggiurkan.
143
Penutup
Sepanjang sejarahnya, gerakan buruh telah
mengalami pasang-surut yang tiada hentinya. Setiap
kali gerakan buruh mengalami pasang, itu pasti
karena pengorganisiran yang militan di basis-basis,
dan disertai dengan semangat berpolitik. Dan setiap
kali gerakan buruh mengalami pukulan balik, itu
niscaya disebabkan oleh ketergesa-gesaan, oleh
mengendurnya militansi di basis-basis atau oleh
keterlenaan akibat politik parlementarisme.
144
Daftar Pustaka
http://www.berdikarionline.com
http://digilib.uin-suka.ac.id/
http://id.wikipedia.org/
http://journal.unnes.ac.id/
http://sentralgerakanburuhnasional.blogspot.co.id/201
5/02/sejarah-gerakan-buruh-indonesia-bab-v.html
145
Tentang Penulis
146