Tea Merrrryyyyy

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

biaya tdak didefinisi atas dasar perubahan ekuitas tetapi ata danar perubahan aset.

Bahwa pendapatan
dan biaya mempengaruhi ekuitas merupakan akibat di- anutkan konsep kesatuan usaha. Dengan kata
lain, pendaptan, biaya, untung, dan rugi merupakan penyebah perubahan ekuitas. Konsep tersebut
bermanfaat untuk menalarkan kepada pelajar akuntansi pemula mengapa jurnal transaksi penjunalan
dicatat sebagai debit kas/piutang dan kredit penjualan. Dengan pengertan pendapatan dan biaya di atas,
pengertlan laba juga mengikut konsep tersebut. Laba (atau rugi) merupakan elemen yang harus
didefinisi sebagai perubahan aset perusahaan dan baru kemudian ditunjuk kan pengaruhnya terhadap
ekuitas. Dari sudut pandang kesatuan usaha, laba di tahan (retained earnings) merupakan utang
purusahaan kepada pemilik.

Sistem berpasangan

Sistem berpasangan (double-entry) atau aspek ganda (dual aspect) yang dikemukakan Anthony, Hawkins,
dan Merchant sebenarnya merupakan konsekuensi logis atau turunan dari konsep kesatuan usaha.
Hubungan bisnis antara manajemen dan pemilik mengakibatkan manejemen harus selalu
mempertanggung jelaskan aset yang dikelolanya dan sumber aset tersebut. Ini berart bahwa pengaruh
transaksi terhadap hubungan bisnis dan posisi keuangan (termasuk utang-piutang dengan pemilik serta
pihak lainnya) harus selalu ditunjukkan. Untuk melaksanakan hal ini dengan mudah dan nyaman,
digunakanlah sistem berpasangan.

Persamaan akuntansi

Konsep kesatuan usaha memisahkan manajemen dengan penyedia dana (investor dan kreditor) dan
manajemen bertanggungjawab kepada mereka. Pertanggungjelasan menuntut agar aset yang
dipercayakan kepada manajemen selalu ditunjukkan sumber atau asalnya. Oelaporan keuangan harus
menunjukkan hubungan ini. Hubungan fungsional inilah yang disebut persamaan akuntansi. Persamaan
akuntansi merupakan cara merepresentasi sistem berpasangan. Oleh karena itu, persamaan akuntansi
dapat dikatakan sebagai hubungan fungsional buku besar merepresentasi elemen statemen keuangan.
Dengan konsep kesatuan usaha, elemen pendapatan (serta untung) dan biaya (serta rugi) merupakan
penyebab perubahan ekuitas. Hubungan fungsional antar buku besar ini dapat dinyatakan sebagai
berikut: A= K+E + P - B + I - D

Karena I dan D Dipandang jarang terjadi, persamaan akuntansi sering hanya dinyatakan sebagai A= K+E +
P - B. Dengan konsep kesatuan usaha, persamaan akuntansi merupakan persamaan spesifik atau khusus
dan dan bukan persamaan aljabar. Oleh karena itu, susunan persamaan akuntansi tdak dapat di bolak
balik secara sembarang. Misalnya, A + B + D = K + E + I .

Artikulasi

Sebagai konsep dasar yang dikemukakan APB yaitu bahwa statemen keuangan berkaitan secara
mendasar (fundamentally related financial statements), artkulasi sebenarnya merupakan turunan atau
konsekuensi dari konsep kesatuan usaha. Dengan konsep kesatuan usaha, pendapatan (P), biaya (B), dan
laba (P-B) didefinisi sebagai perubahan aset yang akhirnya mempengaruhi ekuitas. Dengan demikian,
posisi keuangan awal digabung dengan perubahan akan menghasilkan posisi keuangan akhir. Bila
dikaitkan dengan fokus pengukuran, pendefinisian pendapatan dan biaya (dengan sendirinya laba)
sebagai perubahan aset atau kewajiban seeing disebut dengan pendekatan aset-kewajiban (asset liability
approach). Akibat artkulasi, laporan laba rugi semata mata merupakan sarana untuk melaporkan
perubahan bersih aset dan kewajiban (aset bersih). Dengan demikian, laba merupakan konsekuensi
pengukuran aset dan kewajiban sebagai fokus. Demikian juga, ekuitas semata mata merupakan akibat
atau produk samping (by product) pengukuran perubahan aset bersih sehingga tdak didefinisi secara
semantk sepert aset atau kewajiban. Pasangan atau lawan pendefinisian elemen statemen dengan
pendekatan aset kewajiban adalah pendekatam pendapatan biayav(revenue expense approach).sebagai
konsekuensi, neraca akan dipenuhi dengan pos pos beban tangguhan (deferred charges) dan kredit
tangguhan (deferred credits) yang tdak memenuhi definisi aset atau kewajiban. Hal ini terjadi karena
pendefinisian, pengukuran, dan pengakuan elemen lainnya. Hal ini terjadi karena akuntansi menganut
pendekatan artkulasian (artculated approach) yaitu bahwa statemen keuangan harus beatkulasi.oleh
karena itu tmbulah gagasan tentang pendekatan nonartkulasian (nonartculated approach) yang
memisahkan pengukuran elemen-elemen kedua statemen tersebut.

Kontinuitas usaha

Konsep kontnuitas usaha atau usaha berlanjut menyatakan bahwa kalau tdak ada tanda-tanda, gejala-
gejala, atau rencana past dimasa datang bahwa kesatuan usaha akan dibubarkan atau dilikuidasi maka
akuntansi menganggap bahwa kesatuan usaha tersebut akan berlangsung terus sampai waktu yang tdak
terbatas. Konsep ini mempunyai implikasi terhadap makna laporan periodik, fungsi statemen laba rugi
dalam menentukan daya melaba ( earning power) jangka panjang, dan fungsi neraca dalam
hubungannya dengan penilaian terhadap aset atau sumber ekonomik perusahaan.

Arti penting laporan periodik

Laba diperoleh melalui kegiatan menyerahkan barang atau jasa yang menimbulkan biaya sebagai aliran
keluar aset ( sumber ekonomik) dan kegiatan mendatangkan pendapatan yang merupakan aliran aset
masuk akibat penyerahan barang atau jasa tersebut. Untuk suatu perioda, tngkat mendapatkan laba
dengan tngkat sumber ekonomik tertentu disebut dengan tngjat imbalan investasi (rate of return on
investmen).

Kedudukan statemen laba-rugi

Untuk mengukur daya melaba jangka panjang, aliran kontnus sumber ekonomik masuk dan keluar
kesatuan usaha (pendapatan dan biaya) harus dipenggal-penggal dengan peroda waktu sebagai wadah
atau penakar. Jadi konsep perioda waktu yang dikemukakan anthony, Hawkins, dan Merchant atau
perioda akuntansi oleh APB sebenarnya merupakan turunan dari konsep dasar kontnuitas usaha. Oleh
karena itu, informasi keuangan yang dituangkan dalam statemen keuangan periodik harus dianggap
bersifat tentatf (provisional in character) dan bukannya tuntas (final).

Fungsi neraca dan penilaian elemennya


Dengan konsep kontnuitas usaha, tujuan pelaporan pos neraca adalah untuk menunjukkan sisa potensi
potensi jasa ( service potental) atau sumber sumber ekonomik yang belum dikonsumsi (menjadi biaya)
dalam tahun yang berakhir pada tanggal neraca. Dengan kata lain, neraca berfungsi untuk menunjukkan
potensi jasa yang masih dimiliki /dikuasai kesatuan usaha untuk menghasilkan pendapatan dalam
perioda-perioda berikutnya. Oleh karena itu, proses penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan
pada tap pos neraca bukanlah merupakan proses penilaian harga jual tetapi merupakan pengukuran sisa
potensi jasa yang direpresentasi oleh kos yang melekat padanya sehingga akuntansi menilai pos pos
neraca pada umumnya berdasarkan kos historis (historical cost principle concept).

Penghargaan sepakatan

Konsep ini menyatakan bahwa jumlah rupiah/agregat harga (price aggregate) atau penghargaan
sepakatan ( measured consideraton) yang terlibat dalam tap transaksi atau kegiatan pertukaran
(exchange actvites) merupakan bahan olah dasar akuntansi ( the basic subject matter of accountng)
yang paling objectf terutama dalam mengukur sumber ekonomik yang masuk (pendapatan) dan sumber
ekonomik yang keluar (biaya). Konsep ini dilandasi pemikiran bahwa fungsi akuntansi adalah
menyediakan informasi yang berpaut dengan kegiatan perusahaan yang sebagian besar terdiri atas
transaksi pertukaran dengan perusahaan lain. Objek yang terlibat dalam tap transaksi atau kegiatan
merupakan fenomena atau realitas perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai