Anda di halaman 1dari 5

2.5.

Patofisiologi

Pada telinga dalam terdapat 3 kanalis semisirkularis. Ketiga kanalis

semisirkularis tersebut terletak pada bidang yang saling tegak lurus satu sama lain.

Pada pangkal setiap kanalis semisirkularis terdapat bagian yang melebar yakni

ampula. Di dalam ampula terdapat kupula, yakni alat untuk mendeteksi gerakan

cairan dalam kanalis semisirkularis akibat gerakan kepala. Sebagai contoh, bila

seseorang menolehkan kepalanya ke arah kanan, maka cairan dalam kanalis

semisirkularis kanan akan tertinggal sehingga kupula akan mengalami defleksi ke

arah ampula. Defleksi ini diterjemahkan dalam sinyal yang diteruskan ke otak

sehingga timbul sensasi kepala menoleh ke kanan. Adanya partikel atau debris

dalam kanalis semisirkularis akan mengurangi atau bahkan menimbulkan defleksi

kupula ke arah sebaliknya dari arah gerakan kepala yang sebenarnya. Hal ini

menimbulkan sinyal yang tidak sesuai dengan arah gerakan kepala, sehingga

timbul sensasi berupa vertigo.2,4

Terdapat 2 teori yang menjelaskan patofisiologi BPPV, yakni teori

kupulolitiasis dan kanalolitiasis.

Teori Kupulolitiasis

Pada tahun 1962, Schuknecht mengajukan teorikupulolitiasisuntuk

menjelaskan patofisiologi BPPV. Kupulolitiasis adalah adanya partikel yang

melekat pada kupula krista ampularis. Schuknecht menemukan partikel basofilik

yang melekat pada kupulamelalui pemeriksaan fotomikrografi. Dengan adanya

partikel ini maka kanalis semisirkularis menjadi lebih sensitif terhadap

gravitasi.Teori ini dapat dianalogikan sebagai adanya suatu benda berat yang
melekat pada puncak sebuah tiang. Karena berat benda tersebut, maka posisi tiang

menjadi sulit untuk tetap dipertahankan pada posisi netral. Tiang tersebut akan

lebih mengarah ke sisi benda yang melekat. Oleh karena itu kupula sulit untuk

kembali ke posisi netral. Akibatnya timbul nistagmus dan pening (dizziness).2,4

Teori Kanalitiasis

Teori ini dikemukakan olleh Epley pada tahun 1980. Menurutnya gejala

BPPV disebabkan oleh adanya partikel yang bebas bergerak (canalith) di dalam

kanalis semisirkularis. Misalnya terdapat kanalit pada kanalis semisirkularis

posterior. Bila kepala dalam posisi duduk tegak, maka kanalit terletak pada posisi

terendah dalam kanalis semisirkularis posterior. Ketika kepala direbahkan hingga

posisi supinasi, terjadi perubahan posisi sejauh 90°. Setelah beberapa saat,

gravitasi menarik kanalit hingga posisi terendah. Hal ini menyebabkan endolimfa

dalam kanalis semisirkularis menjauhi ampula sehingga terjadi defleksi kupula.

Defleksi kupula ini menyebabkan terjadinya nistagmus. Bila posisi kepala

dikembalikan ke awal, maka terjadi gerakan sebaliknya dan timbul pula nistagmus

pada arah yang berlawanan. 2,4

Teori ini lebih menjelaskan adanya masa laten antara perubahan posisi

kepala dengan timbulnya nistagmus. Parnes dan McClure pada tahun 1991

memperkuat teori ini dengan menemukan adanya partikel bebas dalam kanalis

semisirkularisposter. Saat melakukan operasi kanalis tersebut. 2,4,6

Bila terjadi trauma pada bagian kepala, misalnya, setelah benturan keras,

otokonia yang terdapat pda utikulus dan sakulus terlepas. Otokonia yang terlepas

ini kemudian memasuki kanalis semisirkularis sebagai kanalit. Adanya kanalit


didalam kanalis semisirkularis ini akan memnyebabkan timbulnya keluhan vertigo
2,4,6
pada BPPV. Hal inilah yang mendasari BPPV pasca trauma kepala.
Pathway (kasus)

Trauma kepala atau leher Infeksi telinga tengah /operasi stapedektomi proses degenerasi pada telinga dalam

Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)


Teori Kanalitiasis
Teori Kupulolitiasis
Adanya partikel yang bebas Trauma pada bagian kepala
Adanya partikel yang melekat bergerak (canalith) di dalam
pada kupula krista ampularis kanalis semisirkularis
Otokonia yang terdapat pada
utikulus dan Sakulus terlepas
Sensitif terhadap gravitasi Endolimfa dalam
kanalis semisirkularis
menjauhi ampula Otokonia yang terlepas ini
Pusing (Dizziness) kemudian memasuki kanalis
Nistagmus Defleksi kupula semisirkularis sebagai kanalit
Sistem keseimbangan tubuh (vestibuler)
terganggu ketika menggerakan kepala Vertigo
Gangguan Keseimbangan,
Keseimbangan tubuh dipengaruhi
Mk: Mual
Mk: Resiko jatuh oleh system indera yang terdapat di Muntah
tubuh manusia

Spasme saraf /Peningkatan intrakranial

Mk: Gangguan Rasa Nyaman


Pathway (teoritis)

Trauma kepala atau leher Infeksi telinga tengah /operasi stapedektomi proses degenerasi pada telinga dalam

Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)


Teori Kanalitiasis
Teori Kupulolitiasis
Adanya partikel yang bebas Trauma pada bagian kepala
Adanya partikel yang melekat bergerak (canalith) di dalam
pada kupula krista ampularis kanalis semisirkularis
Otokonia yang terdapat pada
utikulus dan Sakulus terlepas
Sensitif terhadap gravitasi Endolimfa dalam
kanalis semisirkularis
menjauhi ampula Otokonia yang terlepas ini
Pusing (Dizziness) kemudian memasuki kanalis
Nistagmus Defleksi kupula semisirkularis sebagai kanalit
Sistem keseimbangan tubuh (vestibuler)
terganggu ketika menggerakan kepala Keterbatasan kognitif, tidak Sensasi seperti Vertigo
mengenal informasi/ bergerak, berputar
kurangnya informasi
Mk: Resiko jatuh tentang penyakit Muntah
Mk: Mual

Mk: Defisit pengetahuan

Kegagalan koordinasi otot

Ketidak teraturan kerja otot Mk: Defisit perawatan

Anda mungkin juga menyukai