Anda di halaman 1dari 7

Penyakit bawaan sosiosfir

Lingkungan social ini sangat menentukan norma dimasyarakat, juga menentukan perilaku
masyarakat, termasuk perilaku terhadap lingkungan. Jadi,kualitas lingkungan dipengaruhi oleh
pendapat dan sikap masyarakat terhadapnya, seperti tertera pada definisi tentang “sehat”, maka
keadaan social sehat inilah yang menentukan taraf kesehatan masyarakat. Juga winslow dalam
definisinya tentang kesehatan masyarakat yang mengatakan bahwa usaha masyarakat itu
sendirilah yang menentukan kesehatannya. Untuk penyakit menular,lingkungan social ini sangat
berpengaruh terhadap penularan,penyebaran dan pelestarian agent di dalam lingkungan atau
pemberantasannya. Lingkungan social pula yang menentukan norma serta perilaku orang
berpengaruh terhadap :

i. Penularan penyakit secara langsung dari orang ke orang, seperti halnya penularan
penyakit kelamin,penyakit kulit,penyakit pernapasan, dan lain-lainnya.
ii. Penularan penyakit secara fekal-oral seperti halnya pada penyakit saluran pencernaan,
disebabkan karena tidak terbiasa mencuci tangan dengan sabun setelah buang air, dan
tidak mementingkan penyediaan fasilitas cuci ini.
iii. Penularan lewat media air,udara,tanah,makanan dan vector juga ditentukan oleh
perlakuan dan etik masyarakat terhadap lingkungan hidupnya. Dengan demikian,
sekaligus terjadi pelestarian agent penyakit didalam lingkungan. Dapat dimengerti
bahwa untuk pemberantasan penyakit pun,keberhasilan tergantung sekali pada
kehendak masyarakat secara keseluruhan.

Penyakit tidak menular erat kaitannya dengan budaya atau gaya hidup masyarakat
Yang kesemuanya ditentukan oleh kualitas lingkungan social,penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan budaya atau gaya hidup.
Beberapa penyakit tidak menular beserta penyebabnya

Penyakit Malnutrisi Minuman merokok Kurang Tekanan Pencemaran


keras olah raga hidup udara

o Peny.
Kardiovaskuler XX XX XX XX
o Jantung XX XX X XX XX
o hipertensi XX XX X XX XX

kanker
o colorectal XX
o paru-paru XX X
o mulut X XX
o lambung X

Sal. Pernapasan XX XX
Cirrhosis XX
Diabetes XX XX XX XX
Ostcoporosis XX XX X XX
Malnutrisi XX X XX
Ulcus pepticum XX XX XX XX
Kelainan janin XX XX X
Catatan: X = berpengaruh, XX = sangat berpengaruh
Sumber : WHO,1990 (17)

Pengetahuan tentang hubungan penyakit dengan berbagai kebiasaan hidup ini dapat
digunakan untuk mencegah penyakit tersebut secara efektif,dengan melakukan kebalikannya.
Misalnya untuk mencegah penyakit kardiovaskuler dan jantung sebaiknya diusahakan
memelihara diet,sehingga gizi tidak berlebihan, tidak merokok terlalu banyak,tidak minum
alcohol,coba mengurangi tekanan hidup,dan berolah raga.demikian pula apabila diinginkan
mencegah penyakit yang lainnya.

Pencegahan penyakit bawaan sosiosfir


Karena penyakit bawaan itu bersumber pada perilaku / way of life atau gaya hidup
masyarakat yang tidak sehat, maka untuk mencegahnya diperlukan perubahan perilaku ini.
Perubahan perilaku ini sering tidak mudah,apalagi perilaku yang akan diubah tadi sudah
dianggap normal oleh masyarakat.misalnya bagi suatu masyarakat, minum alkohol dan merokok
itu dianggap normal saja, atau bahkan merupakan suatu kebanggaan social. Oleh karenanya sulit
dilakukan perubahan. Padahal perubahan perilaku itu sangat esensiil dan harus menyertai semua
tindakan terhadap semua lingkungan social. Untuk memberantas penyakit bawaan air,perlu
diperkenalkan teknologi sumur pompa misalnya, maka setiap orang yang mengintroduksi
teknologi baru kedalam masyarakat, harus juga mengubah perilaku masyarakat sesuai dengan
teknologi yang diperlukan tadi. Apabila ini tidak dilakukan maka, teknologi tidak akan diterima,
dan usaha perbaikan kesehatan lingkungan dan masyarakat akan gagal.
Perubahan perilaku ini dapat terjadi secara alamiah ataupun direncanakan. Pada
hakekatnya manusia it uterus berubah karena harus beradaptasi dengan lingkungan yang selalu
berubah, perubahan itu dapat berarah kepada yang baik ataupun sebaliknya. Agar manusia dapat
berubah dan menjadi lebih baik dari semula, maka harus terjadi sesuatu inovasi atau
pembaharuan. Mengingat bahwa perilaku itu kompleks dan banyak pula yang perlu diubah, maka
ditentukan prioritas. Perubahan itu memerlukan waktu yang cukup panjang,sehingga dukungan
untuk berubah perlu diberikan untuk jangka yang panjang pula. Perubahan perilaku dapat
dipermudah apabila perubahan itu tidak bertentangan dengan kepercayaan,sumber dana
tersedia,tidak mengubah prioritas penggunaan dana oleh masyarakat,banyak yang ikut
berubah,dan perubahan menyelesaikan permasalahan masyarakat. Proses yang terjadi dalam
perubahan perilaku secara garis besar, berturut-turut dan saling berkaitan adalah :
o perlu ditimbulkan kesadaran akan kebutuhanya terhadap kesehatan
o perlu terstimulasi,sehingga timbul dorongan / motif untuk berubah, dan perlu
dukungan untuk berubah perilaku. Secara skematis proses ini tampak pada gambar
berikut:

KESADARAN STIMULASI

PERUBAHAN MOTIF
PERILAKU

Gambar skema proses perubahan perilaku


Sumber: Soemirat, J, 1985,1986
TIM SURVEI :
PEMBENTUKAN PEMBENTUKAN DAFTAR
KELOMPOK TIM SURVEI PERTANYAAN

DISKUSI
DISKUSI
KELOMPOK
PENDIDIK HASIL
INPUT: SURVEI
STIMULASI
 Peny.  Rasa
Bawaan takut,sakit
air  Manfaat
 PAB&S air,bersih,
 Manfaat sanitasi
PAB&S

MOTIF
INPUT:

Bagaimana
mengatasi INOVASI
masalah
PENYEBARLUASAN
PADA MASYARAKA

PERUBAHAN
PERILAKU

Gambar proses mengubah perilaku secara partisipatif


Sumber:Soemirat, J,.1986

Agar proses ini dapat terjadi,maka diperlukan pendidikan ataupun


penyuluhan.penyuluhan seringkali dilakukan hanya dengan member ceramah-ceramah. Hal ini
mungkin dapat diterima atau berhasil, bila yang disuluhi adalah mereka yang berpendidikan dan
mudah disadarkan akan permasalahan yang dihadapi (bersifat progresif). Apabila yang dihadapi
adalah mereka yang masih dalam taraf tradisional atau bersifat konservatif, maka ceramah saja
tidak cukup. Untuk itu tahap pertama yang perlu dilakukan adalah penyadaran masyarakat akan
permasalahan ataupun kebutuhan yang mereka hadapi, bahkan seringkali masyarakat tidak
menyadari apa yang dibutuhkannya. Kesadaran ini bisa didapat apabila masyarakat terlibat
dalam suatu kegiatan yang membawa mereka pada kebutuhan tadi. Kegiatan selanjutnya beserta
alasan dan input yang harus diberikan oleh penyuluh. dapat dilihat pada gambar.
Gambar ini memperlihatkan suatu model teknik penyuluhan bersifat partisipatif,untuk
menunjang teknologi penyediaan air bersih dan sanitasi (PAB&S). Namun demikian,model ini
dapat pula diterapkan untuk menunjang teknologi lainnya.
Didalam gambar ini diunjukkan adanya dua kelompok yang berinteraksi untuk
menimbulkan perubahan pada masyarakat dengan menggunakan teknik survey sendiri.
Kelompok ini adalah kelompok pendidik dan masyarakat yang diwakili oleh tim survey,
kelompok masyarakat terdiri atas tokoh masyarakat yang progresif, melakukan survey sendiri.
Kelompok pendidik terdiri dari pakar kesehatan dan pakar PAB&S. semua kegiatan
dilakukan masyarakat sendiri dengan bimbingan pendidik. Pertama kali mereka butuh daftar
pertanyaan yang direncanakan bersama antara kelompok pendidik dan masyarakat. Maksud
survei adalah mengumpulkan penyakit yang ada dimasyarakat, sehingga didapat penyakit
bawaan air dan sanitasi. Dengan demikian diharapkan masyarakat akan sadar bahwa ada
permasalahan / penderitaan akibat penyakit. Kegiatan survey ini memerlukan waktu 7-10 hari.
Pada akhir survei, data ditabulasi secara bersama dan dengan sendirinya akan muncul
penyakit bawaan air, karena memang telah diketahui sebelumnya oleh parapendidik bahwa
daerah tersebut rawan air. Hasil survei tersebut menyadarkan masyarakat akan banyaknya
penyakit yang ada diantara mereka. Kesadaran yang timbul perlu distimulasi agar timbul motif
untuk perbaikan. Diskusi dilakukan antara pendidik dan masyarakat tentang jumlah serta jenis
penyakit yang mereka dapatkan didaerah tersebut. Begitu pula pakar PAB & Sanitasi member
input tentang konsep PAB&S manfaatnya. Input itu dapat diberikan dengan menggunakan
berbagai alat peraga yang dapat dimengerti oleh masyarakat. Selama diskusi diusahakan agar
masyarakat bertanya tentang mengapa terjadi penyakit tadi (berarti sudah terstimulasi) dan
bertanya bagaimana mengatasinya (artinya timbul motif).selanjutnya agar masyarakat berubah
kearah yang maju/baik, maka mereka harus mendapat inovasi, untuk ini pakar PAB&S
menjelaskan bagaimana teknologi PAB&S dapat menyelesaikan permasalahan dan mencegah
penyakit tadi (merupakan inovasi, atau sesuatu yang baru bagi masyaraka). Bila ini dapat
diterima, maka masyarakat bersedia membeli air bersih, dan menyebarluaskan pada masyarakat
panutannya.
Proses penyuluhan tadi dapat berjalan cepat,motif dapat terbentuk dalam waktu semalam,
tetapi untuk terus memelihara motif tadi dan tetap berubah perilakunya diperlukan waktu dan
dukungan yang cukup lama. Oleh karenanya sangat strategis apabila selama proses penyuluhan
ini diikut sertakan lembaga-lembaga dan sumber daya manusia setempat yang selanjutnya akan
mendampingi dan membina perubahan ini dalam jangka panjang. Strategi yang digunakan
dalam model ini mengandung elemen penyuluhan jangka panjang, bersifat partisipatif dengan
melibatkan masyarakat sendiri dan dilakukan secara multidisiplin.

Anda mungkin juga menyukai