Bapak Kasi KP Batubara - Kepdirjen 185 3704 DJB 2019 PDF
Bapak Kasi KP Batubara - Kepdirjen 185 3704 DJB 2019 PDF
Keputusan Dirjen
Mineral dan Batubara
Nomor
185/30/DJB/2019
Petunjuk Teknis
Permen ESDM No 26 Tahun 2018 Pelaksanaan Keselamatan
Kepmen ESDM No Pertambangan dan
Pelaksanaan Kaidah Pertambangan 1827K/30/MEM/2018 Pelaksanaan, Penilaian,
Yang Baik dan Pengawasan dan Pelaporan SMKP
Pertambangan Mineral dan Pedoman Pelaksanaan Kaidah
Minerba
Batubara Teknik Pertambangan yang Baik
Ruang Lingkup Kepdirjen 185/37.04/DJB/2019
Lampiran I Lampiran II
Lampiran I Lampiran II
7
Lampiran I Kepdirjen 185/37.04/DJB/2019
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan dan Pengolahan dan/atau
Pemurnian Mineral dan Batubara
8
Lampiran I Kepdirjen 185/37.04/DJB/2019
Keselamatan Kerja
1 • Manajemen Risiko
4 • Kampanye
Penetapan Konteks
Komunikasi Pemantauan
Identifikasi Bahaya dan
dan
Konsultasi Peninjauan
Penilaian
dan
Pengendalian
Risiko
Keselamatan Kerja: Pengaturan Baru
Penyusunan Program Pendidikan dan Pelatihan
#3 pelaksanaan #4 monitoring dan evaluasi
pendidikan program pendidikan dan
#2 penyusunan analisis
dan pelatihan pelatihan
kebutuhan pendidikan
• on the job • Reaction
dan pelatihan
• off the job • Learning
(training need analysis)
• Behaviour
• Result
#1 pengumpulan
#5 tindaklanjut
data dan informasi
perbaikan dan
• identifikasi
peningkatan
pekerjaan
• identifikasi
pekerja
Keselamatan Kerja: Pengaturan Baru
Kampanye
• Penyusunan Substansi
Kampanye Keselamatan
Pertambangan
• Bentuk Kampanye
Keselamatan Pertambangan
Prosedur inspeksi
Tahapan Inspeksi
• perencanaan inspeksi
• pelaksanaan inspeksi
• evaluasi kegiatan inspeksi
• laporan dan penyebarluasan
hasil inspeksi
Keselamatan Kerja: Pengaturan Baru
Investigasi Kecelakaan: Penentuan Hari Kerja Hilang
Ketentuan perhitungan hari kerja hilang akibat kecelakaan tambang diatur sebagai berikut.
• jumlah hari kerja hilang dihitung berdasarkan jumlah hari korban tidak mampu bekerja
seperti semula akibat kecelakaan, termasuk hari libur.
• dalam hal korban tidak mampu bekerja seperti semula akibat kecelakaan, dan selanjutnya
kontrak kerjanya habis, maka hari kerja hilang tetap dihitung berdasarkan lamanya waktu
yang dibutuhkan untuk korban bekerja pada posisi semula, berdasarkan pertimbangan
medis yang dibuktikan oleh Surat Keterangan Dokter.
• penentuan hari kerja hilang adalah sebagai berikut:
Keselamatan Kerja: Pengaturan Baru
Investigasi Kecelakaan: Penentuan Hari Kerja Hilang
cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan Pekerja cacat tetap (invalid)
Telapak tangan
4 900 600 500 450 400
beserta punggungnya
Mati
Mati 6.000
Lampiran I Kepdirjen 185/37.04/DJB/2019
Kesehatan Kerja Pertambangan dan Pengolahan dan/atau Pemurnian
Mineral dan Batubara
24
Lampiran I Kepdirjen 185/37.04/DJB/2019
Kesehatan Kerja
1
• Program Kesehatan Kerja
2
• Higiene dan Sanitasi
3
• Pengelolaan Ergonomi
4
• Pengelolaan Makanan, Minuman, & Gizi Pekerja Tambang
5
• Diagnosis & Pemeriksaan PAK
Kesehatan Kerja: Pengaturan Baru
Program Kesehatan Kerja: Konsep 4 Pilar
Program kesehatan kerja dibuat, ditetapkan, dan
dilaksanakan dengan pendekatan promotif atau promosi
kesehatan, preventif atau pencegahan penyakit, kuratif
atau pengobatan dan rehabilitatif atau pemulihan
11 Masker (buah) 1 1 1
35
Lampiran I Kepdirjen 185/37.04/DJB/2019
Lingkungan Kerja
1
• Pengelolaan Debu 6
• Pengelolaan Iklim Kerja
2
• Pengelolaan Kebisingan 7
• Pengelolaan Radiasi
3
• Pengelolaan Getaran 8
• Pengelolaan Faktor Kimia
4
• Pengelolaan Pencahayaan 9
• Pengelolaan Faktor Biologi
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Keselamatan Operasi
Pertambangan dan Pertambangan dan
Pengolahan Pengolahan dan/atau
dan/atau Pemurnian Pemurnian Mineral
Mineral dan dan Batubara
Batubara
Lampiran II Kepdirjen 185/37.04/DJB/2019
Keselamatan Operasi
1 Sistem dan Pelaksanaan Pemeliharaan/Perawatan Sarana,
Prasarana, Instalasi, dan Peralatan Pertambangan
2 Pengamanan Instalasi
3 Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten di Bidang
Keselamatan Operasi
4 Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan Peralatan
Pertambangan
5 Evaluasi Laporan Hasil Kajian Teknis Pertambangan
6 Keselamatan Bahan Peledak dan Peledakan
7 Keselamatan Fasilitas Pertambangan
8 Keselamatan Eksplorasi
9 Keselamatan Tambang Permukaan
10 Keselamatan Tambang Bawah Tanah
11 Keselamatan Kapal Keruk/Isap
12 Keselamatan Pengolahan dan/atau Pemurnian
Keselamatan Operasi: Pengaturan Baru
Sistem dan Pelaksanaan Pemeliharaan/Perawatan Sarana, Prasarana, Instalasi,
dan Peralatan Pertambangan
• membuat daftar sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan;
• mengidentifikasi jenis dan karakteristik atas pemeliharaan atau perawatan sarana,
prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan;
• menyusun dan menetapkan prosedur pemeliharaan atau perawatan berdasarkan
hasil identifikasi jenis dan karakteristik sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan
pertambangan;
• merencanakan program dan jadwal pemeliharaan atau perawatan sarana,
prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan;
• melaksanakan program pemeliharaan/perawatan sarana, prasarana, instalasi, dan
peralatan Pertambangan yang sudah ditetapkan.
• melakukan evaluasi hasil pelaksanaan pemeliharaan atau perawatan sarana,
prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan.
• melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi dan peningkatan kinerja
pemeliharaan/perawatan sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan
Keselamatan Operasi: Pengaturan Baru
Pengamanan Instalasi
• membuat daftar instalasi;
• mengidentifikasi kebutuhan pengaman atas
instalasi;
• menyusun dan menetapkan prosedur
pengamanan instalasi;
• menyusun dan menetapkan desain
pengamanan instalasi;
• menyusun dan menetapkan prosedur proses
pemasangan instalasi;
• menyusun dan menetapkan prosedur
pemeliharaan pengamanan instalasi; dan
• menerapkan, memantau dan mengevaluasi
sistem pengamanan instalasi oleh Tenaga Teknis
Pertambangan yang Berkompeten di bidang
Keselamatan Operasi;
Keselamatan Operasi: Pengaturan Baru
Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten di Bidang Keselamatan Operasi
Lampiran I Lampiran II
Pelaporan
Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral
dan Batubara atau Sistem Manajemen Keselamatan
Pertambangan khusus pada pengolahan dan/atau
pemurnian.
ELEMEN SMKP
Kebijakan
Tinjauan
Manajemen dan Perencanaan
Peningkatan Kinerja
Organisasi dan
Dokumentasi Personel
Pemantauan,
Evaluasi, dan Implementasi
Tindak Lanjut
50
Pengaturan Baru: Elemen II Perencanaan – Penelaahan Awal
Penelaahan awal menggambarkan tingkat pencapaian kinerja Keselamatan Pertambangan
Tingkat Terencana
Tingkat Dasar • telah terdapat sistem yang terencana dan
dikembangkan, namun hanya berfokus
• sistem yang ada hanya sekedar terhadap penurunan angka kecelakaan,
1 pemenuhan regulasi;
• implementasi hanya dilakukan saat
Kejadian Berbahaya, kejadian akibat penyakit 3
tenaga kerja, dan PAK; dan
dilakukan kegiatan pengawasan. • fokus hanya pada penerapan program
Keselamatan Pertambangan yang telah
direncanakan.
Tingkat Reaktif Tingkat Proaktif
• sistem bekerja berdasarkan • target dan sasaran Keselamatan Pertambangan
kejadian/insiden; telah ada di masing-masing departemen/bagian
2 • hanya fokus terhadap dan menjadi poin utama dalam penyusunan 4
masalah/kejadian; dan rencana kegiatan; dan
• investigasi hanya difokuskan terhadap • sistem dijalankan untuk pemenuhan kebutuhan
kesalahan manusia. pekerjaan.
Tingkat Resilient
5 seluruh Pekerja baik manajemen maupun pelaksana telah bekerja sesuai
dengan peraturan dan budaya Keselamatan Pertambangan.
Pengaturan Baru: Elemen IV Implementasi - Pengelolaan Operasional
Dalam pengelolaan operasional, Pemegang IUP,
IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk
Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP
mempertimbangkan pendekatan keselamatan
berbasis perilaku Pekerja Tambang
(behavior based safety)
Audit SMKP Minerba:
Pembobotan Nilai Elemen Kebijakan 10%
Perencanaan 15%
Implementasi 35%
Pemantauan, Evaluasi
15%
dan Tindak Lanjut
Dokumentasi 3%
2 3 4
0 1
Contoh kriteria penilaian: “Isi Kebijakan”
PENYELESAIAN AUDIT
PELAKSANAAN
TINJAUAN PERSIAPAN
DOKUMEN KEGIATAN AUDIT
PELAKSANAAN TINDAK
LANJUT AUDIT
PERSYARATAN AUDIT INTERNAL (KEPDIRJEN 185/2019)