PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA
ORGANISASI DAN
PERSONEL
Definisi Organisasi
• Stoner: organisasi adalah suatu pola hubungan-
hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah
pengarahan atasan mengejar tujuan bersama
• James D. Mooney: organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama
• Stephen P. Robbins: organisasi adalah kesatuan
(entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar,
dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif
terus menerus untuk mencapai suatu tujuan
bersama atau sekelompok tujuan.
Organization is social unit of people, systematically structured and managed to meet a need
or to pursue collective goal on a continuing basis
The deployment of resources to achieve strategic goals.
Struktur
StrukturOrganisasi,
Organisasi,Tugas Tanggung
Tugas JawabJawab
Tanggung dan Wewenang
dan Wewenang Penunjukan Team Tanggap Darurat
KTT, KTBT,
KTBT,KKK
KKK
Seleksi dan Penempatan Personel
PJO Untuk
PJO Untuk Perusahaan
PerusahaanJasa
JasaPertambangan
Pertambangan
Pendidikan, Pelatihan dan Kompetensi Kerja
Bagian K3
K3 dan
dan KO
KOPertambangan
Pertambangan
Komunikasi Keselamatan Pertambangan
Pengawas Operasional
Pengawas Operasional dan
dan Teknik
Teknik
Administrasi Keselamatan Pertambangan
Tenaga Teknik Khusus Pertambangan
Partisipasi, Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
Komite Keselamatan Pertambangan
ELEMEN #3
ORGANISASI DAN
PERSONEL
3.1 PENYUSUNAN DAN PENETAPAN STRUKTUR ORGANISASI
a. pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP memiliki
struktur organisasi yang menggambarkan posisi KTT atau PTL, PJO, Pengawas Operasional, Pengawas Teknis, dan
Pengelola Keselamatan Pertambangan, serta Kepala Tambang Bawah Tanah dalam hal kegiatan penambangan
menggunakan metode tambang bawah tanah, dan/atau Kepala Kapal Keruk dalam hal kegiatan penambangan
mengoperasikan Kapal Keruk, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan;
b. struktur organisasi pengelolaan Keselamatan Pertambangan ditetapkan terintegrasi dalam struktur organisasi
pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP;
c. dalam penyusunan struktur organisasi pengelolaan Keselamatan Pertambangan:
• pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP
menunjuk jajaran manajemen yang memiliki kompetensi di bidangnya untuk bertanggung jawab terhadap
pengelolaan administrasi dan operasional Keselamatan Pertambangan sesuai dengan area tanggung
jawabnya;
• tugas, wewenang, dan tanggung jawab jajaran manajemen yang ditunjuk ditetapkan secara
tertulis, disahkan, dan didokumentasikan, serta dikomunikasikan kepada seluruh Pekerja dan pihak-pihak
terkait; dan 5
STRUKTUR ORGANISASI
3.1 PENYUSUNAN DAN PENETAPAN STRUKTUR ORGANISASI
• pimpinan dan jajaran manajemen pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk
Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP menunjukkan komitmen Keselamatan
Pertambangan dengan cara:
- memastikan ketersediaan dan kecukupan sumber daya yang memadai untuk menetapkan,
menerapkan, dan mendokumentasikan serta terus menerus meningkatkan SMKP Minerba atau
SMKP khusus pada Pengolahan dan/atau Pemurnian;
- menetapkan tugas, wewenang, tanggung jawab, dan akuntabilitas untuk memfasilitasi
penerapan SMKP Minerba atau SMKP khusus pada Pengolahan dan/atau Pemurnian yang efektif
dan kegiatan ini didokumentasikan secara tertulis serta dikomunikasikan
- memasukkan Keselamatan Pertambangan dalam tugas dan tanggung jawab pimpinan dan
jajaran manajemen pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan
dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP; dan
- mengkaji ulang secara berkala struktur organisasi pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi
khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP, tugas, wewenang, tanggung
jawab, dan akuntabilitas.
7
3.2 PENUNJUKAN KTT ATAU PTL, KTBT, DAN/ATAU KKK
3.2.1 PENUNJUKAN KTT ATAU PTL
8
Kepala Teknik Tambang yang selanjutnya disingkat KTT
adalah seseorang yang memiliki posisi tertinggi dalam
struktur organisasi lapangan pertambangan yang memimpin
dan bertanggung jawab atas terlaksananya operasional
pertambangan sesuai dengan kaidah teknik pertambangan
yang baik.
Kriteria KTT
Kriteria PTL
• KTT Kelas IV
• PTL Kelas III
• KTT Kelas III
• PTL Kelas II
• KTT Kelas II
• PTL Kelas I
• KTT Kelas I
• KTT Kelas IV
•Kriteria PTL
BAGAIMANA PERSYARATAN KTT
UNTUK WARGA NEGARA ASING?
• Memiliki sertifikat kompetensi sesuai
dengan kelas KTT yang diajukan atau
memiliki Mine Manager Certificate atau
sertifikat sejenis yang diterbitkan oleh
negara asal dan diakui oleh KaIT; dan
• Telah memiliki pendidikan dan pelatihan
terkait peraturan perundang-undangan
dan kebijakan mengenai penerapan
kaidah teknik pertambangan yang baik
• Bila WNA yang sudah disahkan sebagai KTT maka dilanjutkan dengan lulus Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia dengan
predikat paling kurang madya dalam jangka 6 (enam) bulan).
• KAIT dapat membatalkan kembali pengesahan KTT tersebut apabila KTT tersebut belum lulus Uji Kemahiran Berbahasa
Indonesia dalam jangka waktu yang telah ditetapkan
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KTT / PTL
(LAMPIRAN I KEPMEN ESDM 1827.K/30/MEM/2018)
• membuat peraturan internal perusahaan mengenai penerapan
kaidah teknik pertambangan yang baik;
• mengangkat pengawas operasional dan pengawas teknis;
• mengesahkan PJO;
• melakukan evaluasi kinerja PJO;
• memastikan semua perusahaan jasa pertambangan yang
beroperasi di bawahnya memenuhi kewajiban sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan;
• menerapkan standar sesuai dengan ketentuan
perundangundangan;
• menyampaikan laporan kegiatan jasa pertambangan kepada KaIT
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
• memiliki tenaga teknis pertambangan yang berkompeten sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan;
• melaksanakan manajemen risiko pada setiap proses bisnis dan
subproses kegiatan pertambangan
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KTT / PTL
(LAMPIRAN I KEPMEN ESDM 1827.K/30/MEM/2018)
• menerapkan sistem manajemen keselamatan pertambangan dan
melakukan pengawasan penerapan sistem manajemen
keselamatan pertambangan yang dilaksanakan oleh perusahaan
jasa pertambangan yang bekerja di wilayah tanggung jawabnya;
• melaporkan penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik
kepada KaIT, baik laporan berkala, akhir, dan/atau khusus sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan;
• melaporkan pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan secara berkala sesuai dengan bentuk yang ditetapkan;
• melaporkan jumlah pengadaan, penggunaan, penyimpanan, dan
persediaan bahan dan limbah berbahaya dan beracun secara
berkala setiap 6 (enam) bulan;
• melaporkan adanya gejala yang berpotensi menimbulkan
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan;
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KTT / PTL
(LAMPIRAN I KEPMEN ESDM 1827.K/30/MEM/2018)
• menyampaikan laporan kasus lingkungan paling lambat 1 x 24 (satu
kali dua puluh empat) jam setelah terjadinya kasus lingkungan berikut
upaya penanggulangannya;
• menyampaikan pemberitahuan awal dan melaporkan kecelakaan,
kejadian berbahaya, kejadian akibat penyakit tenaga kerja, dan
penyakit akibat kerja;
• menyampaikan laporan audit internal penerapan sistem manajemen
keselamatan pertambangan mineral dan batubara;
• menetapkan tata cara baku untuk penanggulangan pencemaran
dan/atau perusakan lingkungan pada tempat yang berpotensi
menimbulkan perusakan dan pencemaran lingkungan;
• menetapkan tata cara baku untuk penerapan kaidah teknik
pertambangan yang baik;
• melaksanakan konservasi sumber daya mineral dan batubara; dan
• KTT menetapkan tata cara baku kegiatan pengelolaan teknis
pertambangan mineral dan batubara.
3.2 PENUNJUKAN KTT ATAU PTL, KTBT, DAN/ATAU KKK
3.2.2 PENUNJUKAN KTBT
Penunjukan Kepala Tambang Bawah Tanah, dengan ketentuan:
• penunjukan dilakukan oleh KTT dalam hal kegiatan penambangan dilakukan
dengan menggunakan sistem dan metode tambang bawah tanah dan
mendapatkan pengesahan dari KaIT atau Kepala Dinas ESDM atas nama
KaIT; dan
• Kepala Tambang Bawah Tanah yang ditunjuk memiliki sertifikat kompetensi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
18
3.2 PENUNJUKAN KTT ATAU PTL, KTBT, DAN/ATAU KKK
3.2.3 PENUNJUKAN KKK
Penunjukan Kepala Kapal Keruk/Isap
• penunjukan dilakukan oleh KTT dalam hal terdapat pengoperasian kapal keruk/isap;
• Kepala Kapal Keruk/Isap yang ditunjuk memenuhi kualifikasi yang ditetapkan oleh KTT;
• Kepala Kapal Keruk/Isap yang ditunjuk:
- mempunyai tugas memimpin, mengatur, dan mengawasi pekerjaan kapal keruk/isap
termasuk pekerjaan lain yang berkaitan dengan pengoperasian kapal keruk/isap;
- bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan orang di kapal keruk/isap, tempat
lainnya, dan keselamatan operasional kapal yang berada di bawah pengawasannya; dan
- Kepala Kapal Keruk/Isap dibantu oleh beberapa orang kepala gilir kerja yang ditunjuk
oleh KTT dan telah memenuhi kualifikasi yang ditetapkan oleh KTT untuk bertanggung
jawab dalam operasi kapal keruk/isap pada setiap gilir kerja.
19
3.3 PENUNJUKAN PJO
20
PENANGGUNG JAWAB OPERASIONAL
Persyaratan Teknis
1. Memahami aspek pengelolaan usaha jasa pertambangan
2. Memahami aspek teknis pertambangan, konservasi, keselamatan
pertambangan, dan perlindungan lingkungan
3. Memahami kewajiban dan sanksi usaha jasa pertambangan
4. Jenjang sertifikat kompetensi pengawas operasional atau sertifikat kualifikasi
yang diakui oleh KaIT
3.4 PEMBENTUKAN DAN PENETAPAN BAGIAN K3 DAN KO
a. pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/ atau
Pemurnian, IPR, dan IUJP membentuk dan menetapkan Bagian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pertambangan/Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pengolahan
dan/ atau Pemurnian, dan Bagian Keselamatan Operasi Pertambangan Pengolahan
dan/ atau Bagian Keselamatan Operasi Pemurnian yang berdasarkan pertimbangan
jumlah Pekerja serta sifat atau luasnya pekerjaan;
b. Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan / Bagian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pengolahan dan/ atau Pemurnian, dan Bagian Keselamatan Operasi
Pertambangan/Bagian Keselamatan Operasi Pengolahan dan/atau Pemurnian berada
langsung di bawah KIT atau PTL dalam struktur organisasi pemegang IUP, IUPK, IUP
Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/ atau Pemurnian, dan IPR atau
berada langsung di bawah PJO dalam struktur organisasi pemegang IUJP;
23
3.4 PEMBENTUKAN DAN PENETAPAN BAGIAN K3 DAN KO
Bagian K3 Pertambangan, K3 Pengolahan dan/atau Pemurnian mempunyai tugas:
• mengumpulkan, menganalisis data, dan mencatat rincian dari setiap kecelakaan atau Kejadian Berbahaya,
kejadian akibat penyakit tenaga kerja, Penyakit Akibat Kerja, kejadian sebelum terjadinya kecelakaan,
penyebab kecelakaan, menganalisis kecelakaan, dan pencegahan kecelakaan;
• mengumpulkan data mengenai area dan kegiatan yang memerlukan pengawasan yang lebih ketat dengan
maksud untuk memberi saran kepada KTT atau PTL tentang tata cara kerja dan penggunaan alat-alat deteksi
serta alat-alat pelindung diri;
• memberikan penerangan dan petunjuk mengenai keselamatan dan kesehatan kerja Pertambangan kepada
semua Pekerja, antara lain melalui pertemuan-pertemuan, ceramah-ceramah, diskusi-diskusi, pemutaran
film, dan media atau alat publikasi lainnya;
• membentuk dan melatih anggota tim penyelamat tambang;
• menyusun statistik kecelakaan; dan
• melakukan evaluasi keselamatan dan kesehatan kerja Pertambangan; dan
24
3.4 PEMBENTUKAN DAN PENETAPAN BAGIAN K3 DAN KO
Bagian KO Pertambangan, KO Pengolahan dan/atau Pemurnian mempunyai tugas:
• mengumpulkan dan mengevaluasi rekaman hasil pemeriksaan dan pemeliharaan sarana, prasarana, instalasi,
dan peralatan Pertambangan;
• mengumpulkan dan mengevaluasi rekaman hasil pengamanan instalasi;
• mengumpulkan dan mengevaluasi rekaman hasil pengujian dan penyelidikan terhadap kelayakan sarana,
prasarana, instalasi, dan peralatan Pertambangan;
• mengumpulkan rekaman hasil kajian teknis Keselamatan Operasi Pertambangan, Keselamatan Operasi
Pengolahan dan/atau Pemurnian;
• mengumpulkan data Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten; dan
• mengumpulkan rekaman jadwal pemeliharaan sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan Pertambangan; dan
melakukan analisis data dari rekaman Keselamatan Operasi Pertambangan, Keselamatan Operasi Pengolahan
dan/atau Pemurnian dan memberikan rekomendasi tindak lanjut.
25
STRUKTUR ORGANISASI TIPE - 1
STRUKTUR ORGANISASI TIPE - 2
STRUKTUR ORGANISASI TIPE - 3
d. KTT atau PTL mengangkat pengawas teknis dengan menerbitkan Surat Pengesahan Pengawas Teknis; dan
31
3.6 PENUNJUKAN TENAGA TEKNIS PERTAMBANGAN YANG BERKOMPETEN
32
ELEMEN 3.
ORGANISASI DAN PERSONIL
DAFTAR TENAGA TEKNIKSKHUSUS
PT …………………………..
Pemegang
No Jenis Sertifikat Nomor Sertifikat Masa Berlaku Dasar Hukum
Nama
Ahli K3 Kimia
K3 Teknisi Kimia
Ahli K3 Listrik
K3 Teknisi Listrik
Juru Ukur
Juru Ledak
Hiegene Industri
Trainee Of Trainer
Petugas P3K
Auditor
Rigger
Opt. Forklift
a. pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan
IUJP membentuk dan menetapkan secara resmi Komite Keselamatan Pertambangan yang
beranggotakan perwakilan dari Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan atau
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pengolahan dan/atau Pemurnian, Bagian Keselamatan Operasi
Pertambangan atau Keselamatan Operasi Pengolahan dan/atau Pemurnian, bagian operasional
Pertambangan atau Pengolahan dan/atau Pemurnian, dan juga wakil dari Pekerja;
b. struktur komite Keselamatan Pertambangan paling sedikit terdiri atas:
• ketua yang dijabat oleh KTT, PTL, atau PJO sesuai kewenangannya;
• wakil ketua;
• sekretaris yang dijabat oleh pengelola Keselamatan Pertambangan tertinggi di pemegang IUP,
IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP; dan
• anggota;
c. penetapan komite Keselamatan Pertambangan disahkan oleh KTT, PTL, atau PJO sesuai
kewenangannya;
35
3.7 PEMBENTUKAN DAN PENETAPAN KOMITE KESELAMATAN PERTAMBANGAN
d. komite Keselamatan Pertambangan mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain:
• mengidentifikasi, menetapkan, dan mengesahkan tujuan, sasaran, dan program Keselamatan
Pertambangan;
• memastikan pelaksanaan dan perkembangan tujuan, sasaran, dan program Keselamatan Pertambangan;
• memastikan diterbitkannya kebijakan, standar, dan prosedur Keselamatan Pertambangan;
• memastikan terselenggaranya audit Keselamatan Pertambangan secara berkala;
• memastikan terlaksananya tinjauan manajemen terhadap penerapan SMKP Minerba atau SMKP khusus
pada Pengolahan dan/atau Pemurnian paling sedikit 1 (satu) kali dalam jangka waktu 1 (satu) tahun
sesuai dengan jenjang dalam struktur organisasi pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk
Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP; dan
• membahas masalah-masalah dan membuat program pencegahan mengenai Keselamatan Pertambangan
yang dapat mengakibatkan, antara lain terjadinya kondisi dan tindakan tidak aman, nyaris/hampir celaka,
Kejadian Berbahaya, kecelakaan, kejadian akibat penyakit tenaga kerja, Penyakit Akibat Kerja, dan wabah
penyakit;
e. komite Keselamatan Pertambangan mengadakan pertemuan secara berkala atau terjadwal minimum 1 (satu)
kali dalam dalam jangka waktu 1 (satu) bulan. Risalah pertemuan dibuat dan didistribusikan kepada pihak-
pihak terkait dan didokumentasikan; dan
f. seluruh anggota Komite Keselamatan Pertambangan mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang disyaratkan
sesuai dengan kebutuhan. 36
3.8 PENUNJUKAN TIM TANGGAP DARURAT
a. KTT atau PTL menunjuk tim tanggap darurat yang memadai yang mencakup seluruh area kerja dan selalu
siap siaga setiap saat;
b. tim tanggap darurat beranggotakan orang-orang yang memiliki keterampilan dan kompetensi yang
diperlukan untuk memberikan layanan terhadap keadaan darurat;
c. tim tanggap darurat dibentuk dengan ketentuan:
• sehat jasmani dan rohani;
• ketua tim ditunjuk oleh KTT atau PTL dan memiliki kompetensi dalam melakukan supervisi
penanggulangan kondisi darurat di area kerja/operasi tambang;
• anggota tim tanggap darurat memiliki kompetensi yang sesuai;
• jumlah minimal personel tim tanggap darurat di setiap gilir jaga disesuaikan dengan penilaian potensi
keadaan darurat yang ada; dan
• mendapat pemeriksaan kesehatan khusus berdasarkan hasil penilaian risiko;
d. KTT atau PTL menyampaikan secara tertulis penunjukan tim tanggap darurat kepada KaIT atau Kepala Dinas
atas nama KaIT; dan
e. KTT atau PTL membuat program pendidikan dan pelatihan untuk menjaga dan meningkatkan keterampilan
dan kompetensi anggota tim tanggap darurat. 37
3.9 SELEKSI DAN PENEMPATAN PERSONEL
38
3.10 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SERTA KOMPETENSI KERJA
39
3.10 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SERTA KOMPETENSI KERJA
c. dalam menyusun program pendidikan dan pelatihan keselamatan kerja Pertambangan, pemegang IUP,
IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP
melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
• pengumpulan data dan informasi
• penyusunan analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan (training need analysis)
• pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
• monitoring dan evaluasi program pendidikan dan pelatihan
d. pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP
mengidentifikasi standar kompetensi kerja Keselamatan Pertambangan dan mengembangkannya sesuai
kebutuhan;
e. hasil identifikasi kompetensi kerja digunakan sebagai dasar pengembangan standar kompetensi kerja
Keselamatan Pertambangan, penentuan program pendidikan dan pelatihan, dan pertimbangan dalam
penerimaan, seleksi, promosi, dan penilaian kinerja; dan
f. pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP
memastikan bahwa setiap Pekerja, pengawas operasional, dan pengawas teknik memiliki kompetensi
yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan, standar nasional, standar internasional,
dan/atau standar kompetensi kerja Keselamatan Pertambangan yang dikembangkan. 40
Penyusunan Program Pendidikan dan Pelatihan
#3 pelaksanaan #4 monitoring dan evaluasi
pendidikan program pendidikan dan
#2 penyusunan analisis
dan pelatihan pelatihan
kebutuhan pendidikan
• on the job • Reaction
dan pelatihan
• off the job • Learning
(training need analysis)
• Behaviour
• Result
#1 pengumpulan
#5 tindaklanjut
data dan informasi
perbaikan dan
• identifikasi
peningkatan
pekerjaan
• identifikasi
pekerja
3.11 PENYUSUNAN, PENETAPAN, DAN PENERAPAN KOMUNIKASI KP
a. pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP
menyusun, menetapkan, dan menerapkan mekanisme untuk mengkomunikasikan hal-hal yang memiliki
dampak terhadap Keselamatan Pertambangan kepada pihak-pihak terkait, baik kepada internal pemegang
IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP maupun
pihak eksternal terkait.
b. pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP
memastikan semua informasi yang berkaitan dengan permasalahan Keselamatan Pertambangan yang
disampaikan telah dilakukan dengan tepat dan benar, dengan menggunakan berbagai macam metode
yang disesuaikan dengan jenis informasi yang akan disampaikan, target, atau sasaran yang akan diberikan
informasi, serta didokumentasikan.
c. pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP
mengkomunikasikan apabila terjadi kecelakaan tambang, kejadian berbahaya, kejadian akibat penyakit
tenaga kerja, Penyakit Akibat Kerja, kondisi darurat lainnya yang terjadi, dan hal-hal yang memiliki dampak
terhadap keselamatan Pertambangan, baik di dalam pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus
untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP maupun pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi
khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP lainnya.
42
3.12 PENGELOLAAN ADMINISTRASI KESELAMATAN PERTAMBANGAN
a. pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau
Pemurnian, dan IPR memiliki buku tambang yang sesuai dengan ukuran dan bentuk
yang ditetapkan oleh KaIT atau Kepala Dinas atas nama KaIT dan disahkan oleh
Inspektur Tambang dengan memberi nomor dan paraf pada tiap-tiap halaman;
b. buku tambang memuat:
• larangan, perintah, dan petunjuk Inspektur Tambang yang ditindaklanjuti oleh KTT
atau PTL; dan
• informasi, tindak lanjut, dan pemberitahuan dari KTT atau PTL terhadap kegiatan
usaha Pertambangan;
c. buku tambang tersedia di Kantor KTT atau PTL dan isinya dapat dibaca dan dipelajari
oleh para Pekerja;
44
ADMINISTRASI: BUKU TAMBANG
(SNI 6672 2016)
3.12 PENGELOLAAN ADMINISTRASI KESELAMATAN PERTAMBANGAN
d. pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau
Pemurnian, dan IPR memiliki buku daftar kecelakaan tambang yang sesuai dengan
ukuran dan bentuk yang ditetapkan oleh KaIT;
e. pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau
Pemurnian, atau IPR mendaftarkan setiap kecelakaan tambang yang berakibat cidera
ringan, berat, dan mati dalam buku daftar kecelakaan tambang;
f. untuk Kejadian Berbahaya, kejadian akibat penyakit tenaga kerja, dan Penyakit Akibat
Kerja didokumentasikan secara khusus oleh KTT atau PTL sesuai dengan format
khusus yang ditentukan oleh KaIT;
g. pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau
Pemurnian, dan IPR menyampaikan laporan tertulis aspek Keselamatan Pertambangan
kepada KaIT atau Kepala Dinas atas nama KaIT sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, secara offline atau sistem dalam jaringan (online) melalui
website yang ditentukan oleh KaIT atau Kepala Dinas atas nama KaIT; dan
49
ADMINISTRASI: BUKU DAFTAR KECELAKAAN
ADMINISTRASI KESELAMATAN PERTAMBANGAN LAINNYA
KETENTUAN UMUM
FORMAT PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA
LAPORAN
h. pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau
Pemurnian, dan IPR mendokumentasikan, memantau, dan/atau melaporkan dokumen
dan laporan pemenuhan kompetensi sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan serta persyaratan lainnya paling sedikit mencakup:
• dokumen kelayakan sarana, prasarana, dan instalasi Pertambangan;
• sertifikat dan laporan kompetensi tenaga kerja;
• lisensi antara lain Kartu Izin Meledakkan, Kartu Pekerja Peledakan, Kartu Pengawas
Operasional, dan/atau surat izin mengoperasikan unit yang dikeluarkan oleh KTT
atau PTL, atau orang yang ditunjuk oleh KTT atau PTL;
• pengesahan KTT, PTL, wakil KTT, wakil PTL, dan/atau Kepala Tambang Bawah
Tanah; dan
• izin kerja khusus, antara lain Izin Kerja Ruang Terbatas, Izin Kerja di Ketinggian, Izin
Kerja Panas, Izin Kerja Terpapar Radioaktif.
54
3.13 PENYUSUNAN, PENERAPAN, DAN PENDOKUMENTASIAN PARTISIPASI,
KONSULTASI, MOTIVASI, DAN KESADARAN
55
TERIMA KASIH
Copy protected with Online-PDF-No-Copy.com