Beban Dibayar Dimuka
Beban Dibayar Dimuka
Disusun Oleh:
1. Moch.Mualif Zidan A (170810301050)
2. Andre Kusuma (170810301132)
3. Ahmad Syaiti (180810301221)
Biaya dibayar di muka belum merupakan beban perusahaan untuk periode yang
bersangkutan. Dengan kata lain, pengeluaran tersebut belum merupakan biaya dalam
tahun buku berjalan. Karena itu, jumlah yang dibayarkan tersebut
merupakan uang muka dan termasuk dalam Aktiva Lancar (current assets). Jenis-jenis
biaya dibayar di muka antara lain:
Biaya sewa dibayar di muka (prepaid rent), yang meliputi biaya sewa
gedung kantor dibayar di muka dan biaya sewa kendaraan dibayar di muka.
Biaya asuransi dibayar di muka (prepaid insurance).
Biaya gaji dibayar di muka (prepaid salaries).
Biaya bunga dibayar di muka (prepaid interest).
Pajak Penghasilan (PPh) dibayar di muka, meliputi PPh Pasal 21, Pasal 22, Pasal
23, Pasal 24, dan Pasal 25.
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dibayar di muka.
Setelah membuat jurnal umum, maka disusunlah jurnal penyesuaian pada bulan
Desember 2018 dengan pendekatan neraca. dan laba rugi.
Pendekatan Neraca
Asuransi dibayar di muka Salon Budi dari bulan Juni hingga Desember 2018
telah berkurang Rp7.000.000 karena jasa asuransi telah dinikmati selama tujuh bulan.
Perhitungannya adalah 7/12 x Rp12.000.000 = Rp7.000.000.
Sementara penyusunan jurnal penyesuaian biaya dibayar di muka dengan pendekatan
laba-rugi adalah sebagai berikut.
Pendekatan Laba-Rugi
Beban asuransi Salon Budi dari bulan Juni hingga Desember 2018 yang diakui
sebesar Rp7.000.000. Sementara, dalam jurnal umum telah tercatat Rp12.000.000,
sehingga agar penyusunan laporan laba-rugi dapat melaporkan bahwa beban asuransi
Rp7.000.000, maka harus dilakukan penyesuaian dengan cara kredit beban asuransi
sebesar Rp5.000.000.
Supaya pola jurnal penyesuaiannya menjadi konsisiten seperti tahun 2018 maka
perlu dilakukannya jurnal pembalik pada awal tahun 2019 yaitu.
Beban dibayar dimuka dalam akuntansi terdiri atas beberapa contohnya antara lain :
Sewa dibayar dimuka, sifatnya sewa Operasi penysusutan mengunakan metode garis
lurus. Sistem atau prosedur berupa Dokumen yang diperlukan untuk keperluan Audit :
1. Daftar sewa dibayar dimuka antara Klien dengan pihak luar (direksi)
2. Surat perjanjian Sewa dibayar dimuka, dengan spesifikasi berisi deskripsi sewa
dibayar dimuka, tanggal perjanjian, indentitas klien dengan pihak luar, dan bukti
tanda tangan persetujuan oleh klien.
3. Bukti Transaksi/ Transfer berupa Invoice atau voucher dengan informasi
kelengkapan berapa nominal yang tercantum, No Code (Polis) , Tanggal tranksasi,
dan TTD, serta kemana transfer tersebut dibayarkan.
4. Untuk setiap pembayaran diperlukan sebuah pembukuan tiap bulan, sesuai dengan
klien dengan pihak luar, dan ada bukti tranksaksi setiap pembayaran tiap bulan
pembayaran sewa tersebut, Berupa Premi.
5. Perlu adanya jurnal penyesuaian untuk setiap akhir tahun sewa dibayar dimuka
dilakukan.
Asuransi dibayar dimuka atau dapat juga disebut piutang asuransi termasuk salah
satu jenis aktiva atau harta lancar. Dalam pelaporan keuangan, asuransi dibayar
dimuka disajikan dalam neraca. tetapi pembayaran tersebut belum berlaku pada tanggal
pelaporan neraca periode tersebut.
Bunga dibayar dimuka, interest expense yaitu beban bunga yang sebenamya belum
menjadi kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan pada periode yang
bersangkutan, tetapi telah dibayarkan lebih dulu.
Pada dasarnya untuk tiap pembayaran nya sistem dan prosedurnya sama.
namun, terletak pada untuk apa biaya tersebut dikeluarkan yang menjadi pembeda.
Yang mendasari kemana arah beban dibayar dimuka perlu diperiksa untuk memastikan
kebenaran dan kewajaran dalam prosedur pemeriksaan nya dalam memberikan opini
nantinya.
BEBAN DITANGGUHKAN
Biaya ditangguhkan (deferred charges) adalah biaya yang dikapitalisasi sebagai aset
pada neraca perusahaan seperti biaya jangka panjang yang tidak akan mendapatkan
pengembalian dalam siklus modal kerja normal bisnis atau pengeluaran yang akan
dibebankan pada operasi di masa depan. Contohnya termasuk biaya penataan ulang
peralatan di pabrik dan biaya penelitian yang dikapitalisasi
Pengakuan suatu pos sabagai aset tak berwujud harus memenuhi :
1. Definisi aset tak berwujud
2. Harus memenuhi persyaratan atau unsur-unsur aset tak berwujud
Unsur-Unsur Aset Tak Bewujud
1. Aset tak berwujud diakui jika :
a. Kemungkinan entitas akan memperoleh manfaat ekonomi masa depan dari
aset tersebut
b. Biaya perolehan aset tsb dpt diukur secara andal
2. Dalam menilai kemungkinan adanya manfaat ekonomi masa depan, entitas harus
menggunakan asumsi rasional & dapat dipertanggungjawabkan
3. Dalam menilai tingkat kepastian adanya tingkat ekonomi masa depan yg timbul
dari penggunaan aset tak berwujud, entitas mempertimbangkan bukti yg tersedia
pd saat pengakuan awal
4. Aset tak berwujud pd awalnya harus diakui sebesar biaya perolehan
ICQ-Internal Control Quesioner Biaya Dibayar Dimuka dan Aset Tetap Tak
Berwujud
Y = YA
T= Tidak
Biaya dibayar dimuka TR = Tidak Respon
Y T TR
Apakah setiap pembayaran yang menyangkut biaya
dibayar dimuka didukung oleh bukti-bukti pendukung
yang sah dan lengkap ?
Apakah pembayran tersebut di otorisasi oleh pihak
perusahaan yang berwenang ?
Apakah seluruh bukti pendukung diarsip sesuai SOP
yang berlaku ?
Apakah ada pengecekan rutin terhadap kebenaran
pencatatan ?
Apakah pengecekan dilakukan oleh pihak selain
pencatat?
Apakah terdapat perubahan perlakuan dari periode
sebelumnya ?
Apakah pencatatan menggunakan pendekatan Laba
Rugi ?
Apakah pencatatan menggunakan pendekatan Neraca
?
Apakah pencatatan dilakukan oleh satu orang ?
Aset Tetap tak Berwujud
Apakah amortisasi yang dilakuakan sesuai dengan
SAK?
Apakah terdapat bukti yang cukup untuk pengesahan ,
perolehan , penjualan , ataupun penghapusan ?
Apakah pendapatan yang ditimbulkan oleh aset tetap
tidak berwujud telah dipertanggungjawabkan dengan
baik dan diawasi secara teratur?
Apakah terdapat penjelasan yang cukup dalam laporan
keuangan terkait dengan perlakuan akuntansi aset
tetap tidak berwujud?
Apakah penyajian ATB yang mempunyai masa
manfaat terbatas dipisah dengan yang mempunyai
masa manfaat tidak terbatas ?
Apakah terdapat perubahan perlakuan dari periode
sebelumnya ?
Klien : Dibua Diperiks Inde
t Oleh a Oleh: x
:
Skedul :