Identifikasi Kandungan Bko Deksametason
Identifikasi Kandungan Bko Deksametason
Oleh :
Alief Isatulloh
NIM 171251591
Jamu adalah obat tradisional berbahan alami warisan budaya yang telah
ramuan bahan yang berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan
sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun
telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma
karena dipercaya memberikan andil yang cukup besar terhadap kesehatan baik
untuk pencegahan dan pengobatan terhadap suatu penyakit maupun dalam hal
sekitar 80 % dari penduduk dibeberapa negara Asia dan Afrika menggunakan obat
2013).
Salah satu prinsip kerja obat tradisional adalah proses reaksinya yang
lambat namun bersifat konstruktif, tidak seperti obat kimia yang langsung
berreaksi tapi bersifat kuratif. Hal ini dikarenakan obat tradisional bukan senyawa
aktif. Karena itu, jika efek kesembuhan langsung muncul begitu obat tradisional
diminum, maka layak dicurigai karena pasti ada sesuatu. Itulah yang terjadi pada
obat-obat tradisional yang diberi obat-obat kimia. Tanpa penelitian, dimasukan
begitu saja sehingga menjadi berbahaya karena dosisnya tidak diketahui dan tanpa
dipandang aman, harga terjangkau, dan efek atau khasiatnya langsung terasa. Hal
macam produk. Namun saat ini banyak terjadi tindak kecurangan atau
menambahkan bahan kimia obat (BKO) dalam jamu. BPOM menyiarkan public
yang mengandung bahan kimia obat. BKO yang terkadung, antara lain;
Selain itu juga dilaporkan sebanyak 50 obat tradisional dan suplemen kesehatan
mengandung bahan kimia obat dan bahan yang dilarang. Berdasarkan siaran pers
tersebut, diketahui bahwa obat tradisional yang dicampur dengan bahan kimia
obat didominasi oleh jamu penghilang rasa sakit (pegel linu, rematik) dan herbal
penambah stamina (obat kuat). Hal ini tidak sesuai dengan Permenkes RI Nomor
006 tahun 2012 yang disebutkan bahwa “obat tradisional dilarang mengandung
bahan kimia hasil isolasi atau sintetik yang berkhasiat obat” (Kemenkes RI No.
006, 2012).
Deksametason adalah obat golongan kortikosteroid yang memiliki efek anti
bradikinin dan juga pelepasan neuropeptida dari ujung-ujung saraf, hal tersebut
dijaringan tubuh.
dengan baik. Pasalnya, obat ini memiliki daftar efek samping yang berbahaya jika
dari dua minggu dapat menyebabkan timbul efek samping yang serius. Oleh
karena itu penambahan bahan-bahan kimia dalam jamu dilarang oleh BPOM
penelitian guna mengetahui keberadaan BKO dalam jamu yang beredar dipasaran,
ditambahkan dalam jamu penghilang rasa sakit seperti jamu pegal linu dan
reumatik.
berikut “ Apakah terdapat BKO deksametason dalam jamu yang beredar dipasaran
di Kabupaten jember?”
1.3 Tujuan Penelitian
mengandung bahan kimia obat terhadap kesehatan dan untuk lebih berhati-
TINJAUAN PUSTAKA
Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran
dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku
2.2 Jamu
baru yang khasiat dan keamanannya telah dibuktikan secara ilmiah melalui uji
Herbal Terstandar atau hasil penelitian sediaan baru yang khasiat dan
2009).
Sediaan jamu dapat berupa sediaan Rajangan, sediaan Serbuk simplisia, dan
sediaan lainnya yaitu Serbuk Instan, granul, serbuk Efervesen, Pil, Kapsul, Kapsul
Permenkes RI Nomor 007 Tahun 2012 tentang Registrasi Obat Tradisional harus
yang telah diatur dalam Peraturan Ka. BPOM RI No. 12 Tahun 2014
b. Obat tradisional atau jamu dibuat dengan menerapkan prinsip dari Cara
menyesatkan.
Jamu yang beredar di Indonesia dilarang mengandung etil alkohol lebih dari
isolasi atau sintetik berkhasiat obat, dilarang mengandung obat narkotika atau
baku yang digunakan dalam pembuatan jamu wajib memenuhi persyaratan mutu
herbal Indonesia.