FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
DOSEN:
1. I NYOMAN SUSANTA, ST., MErg.
2. NI MADE MITHA MAHASTUTI, ST., MT.
3. I WAYAN YUDA MANIK, ST., MT.
4. IR. IDA BAGUS GDE PRIMAYATNA, MErg.
5. MADE WINA SATRIA, ST., MT.
ANGGOTA KELOMPOK 2 :
I GST. LANANG AGUNG ANANTA AGRA WICAKSANA (1805521076)
I KADEK ADI PRANADITYA (1805521084)
IDA BAGUS ANANTA WISNU PUTRA (1805521082)
I MADE SUASTAMA YUDA (1805521107)
IDA BAGUS DWIANGGARA PUTRA MANUABA (1805521113)
i
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat karuniaNyalah, makalah yang berjudul ”Sistem Penghawaan Alami” dapat
terselesaikan tepat pada waktu yang diharapkan.
Makalah ini kami susun guna melaksanakan kewajiban yang telah diberikan
kepada mahasiswa semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 dalam mata kuliah Sains
Bangunan dan Utilitas 1. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih atas peran
serta yang telah mendukung kami baik saran, bimbingan maupun informasi yang
sangat membantu makalah ini.
Oleh karena adanya keterbatasan waktu dalam penyusunan makalah ini serta
keterbatasan pengetahuan, kami hanya dapat menuangkan secara garis besar. Kami
sadar sepenuhnya bahwa makalah ini masih belum sempurna. Untuk itu, kami
harapkan segala kritik & saran yang sifatnya mendukung atau membangun guna
menyempurnakan makalah ini.
Demikianlah, semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua khususnya mengenai pengetahuan tentang penghawaan alami.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………....... i
KATA PENGANTAR………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………... iii
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….. 3
1.3 Tujuan………………………………………………………………. 3
1.4 Manfaat……………………………………………………………... 4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………… 5
2.1 Pengertian Penghawaan Alami……………………………………… 5
2.1.1 Sifat Angin……………………………………………………. 5
2.1.2 Terjadinya Angin……………………………………………... 5
2.1.3 Penghawaan Alami Untuk Daerah Iklim Tropis…………….... 7
2.1.4 Manfaat penghawaan alami…………………………………… 7
2.1.5 Kelebihan dan Kekurangan Penghawaan Alami……………… 8
2.1.6 Temperatur dan Kecepatan Angin……………………………. 8
2.1.7 Sumber Penghawaan Alami………………………………….. 8
2.1.8 Penghawaan alami dan iklim…………………………………. 9
2.2 Peran Penghawaan dalam Kehidupan………………………………. 11
2.3 Hal-Hal yang Sangat Berkaitan dengan Penghawaan Alami……….. 12
2.4 Hal yang Biasa Diperhatikan Mengoptimalkan Pengkondisian
Penghawaan…………………………………………………............. 12
2.5 Penerapan Penghawaan Alami Pada Bangunan……………………… 15
2.5.1 Tata Massa Bangunan………………………………………….. 16
2.5.2 Pola Tatanan Massa Bangunan………………………………… 16
2.5.3 Bentuk Massa Bangunan………………………………………. 18
2.6 Faktor Desain Penghawaan………………………………………….. 18
2.7 Jenis Penghawaan Alami…………………………………………….. 21
2.7.1. Jenis Ventilasi…………………………………………………. 26
iii
2.7.2 Faktor Sistem Ventilasi……………………………………….. 30
2.8 Jenis Bukaan………………………………………………………… 40
2.9 Strategi Desain Memaksimalkan Penghawaan Alami……………….. 46
2.10 Layout Pengendalian Aliran Angin dan Optimalisasi Pemanfaatannya
Terhadap Bangunan…………………………………………………... 63
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan daerah tropis yang mana juga terdapat musim panas,
terutama Bali. Oleh karena itu setiap bangunan gedung yang ada di daerah yang
terdapat musim panas harus mempunyai system penghawaan yang baik. Jika tidak
memiliki sirkulasi penghawaan yang baik, maka bangunan tersebut tidak akan bisa
digunakan sepenuhnya karena usernya akan terganggu. System penghawaan terdiri
dari system penghawaan buatan, dan system penghawaan alami. Pada saat ini,
orang-orang sedang gencar untuk mengetahui maupun mengembangkan system
penghawaan alami karena adanya atau untuk mengatasi masalah global warming.
Penghawaan alami sangat dibutuhkan agar terjadi pertukaran udara yang ada di
dalam bangunan dengan yang ada diluar bangunan dengan sendirinya tanpa bantuan
mesin.
Udara adalah komponen penting dalam kehidupan. Tanpa udara mahluk hidup
tidak dapat bernafas. Apabila kekukarangan udara, manusia tidak dapat melakukan
kegiatan sebagaimana mestinya karena organ-organ di dalam tubuh tidak dapat
berfungsi dengan baik. Didalam merancang sebuah bangunan, masalah
penghawaan yang terkait suhu udara dalam ruangan merupakan hal yang penting
untuk dicermati, karena hal ini berhubungan langsung dengan kenyamanan manusia
dalam melakukan aktivitas di dalam ruangan tersebut. Banyak hal dan faktor-faktor
yang harus diperhatikan dalam merancang sistem penghawaan dalam sebuah
1
bangunan. Mulai dari faktor internal hingga faktor eksternal. Yang termasuk faktor
internal contohnya, jumlah manusia yang melakukan aktivitas di dalam ruangan
tersebut. Sedangkan faktor eksternal yaitu lingkungan.
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih
ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya
berkurang. Udara dingin disekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah
tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Diatas tanah udara
menjadi penas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya
udara dingin ini dinamanakan konveksi
Terjadinya Angin
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu
udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi
panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah
yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang
lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan
tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih besar
dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan
terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.
Penghawaan alami atau ventilasi alami adalah proses pertukaran udara di
dalam bangunan melalui bantuan elemen-elemen bangunan yang terbuka.
2
Sirkulasi udara yang baik di dalam bangunan dapat memberikan kenyamanan.
Aliran udara dapat mempercepat proses penguapan di permukaan kulit sehingga
dapat memnerikan kesejukan bagi penghuni bangunan.
Pertukaran udara di dalam bangunan juga sangat penting bagi kesehatan. Di
dalam bangunan banyak terbentuk uap air dari berbagai macam aktivitas seperti
memasak, mandi, dan mencuci. Uap air ini cenderung mengendap di dalam
ruangan. Aneka zat berbahaya juga banyak terkandung pada cat, karpet, atau
furnitur, yang timbul akibat reaksi bahan kimia yang terkandung di dalam benda-
benda tersebut dengan uap air. Jika bangunan tidak memiliki sirkulasi udara yang
baik, zat-zat kimia tersebut akan tertinggal di dalam ruangan dan dapat terhirup oleh
manusia.
Angin adalah udara yang bergerak. Udara bergerak dari tempat bertekanan
tinggi ke tempat bertekanan rendah. Karena itu perletakan bukaan dinding/lubang
angin juga harus diperhatikan fungsinya
1.3 Tujuan
3
4. Mengetahui sistem dan jenis dari penghawaan alami
5. Mengetahui komponen yang melekat pada penghawaan alami
6. Mengetahui penggambaran layout yang berpengaruh pada penghawaan
alami
7. Mengetahui kapasotas yang berpengaruh pada penghawaan alami
4
BAB II
PEMBAHASAN
Angin yaitu udara yang bergerak karena adanya perbedaan tekanan udara
(tekanan tinggi ke tekanan rendah) di sekitarnya. Angin merupakan udara yang
bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara yang rendah
ke suhu udara yang tinggi.
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih
ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya
berkurang. Udara dingin disekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah
tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Diatas tanah udara
menjadi penas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya
udara dingin ini dinamanakan konveksi
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu
udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi
panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah
yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara
yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu
dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih
besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang
berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.
5
Pada dasarnya penghawaan alami di dalam bangunan merupakan jaminan
akan adanya aliran udara yang baik dan sehat dengan kesejukan yang sewajarnya.
Untuk mendapatkan penghawaan yang baik perlu dirancang bentuk, elemen dan
detail arsitektur yang bertujuan mengoptimalkan aliran udara sejuk. Pertimbangan
utama dalam perancangan optimalisasi penghawaan alami adalah dengan
menganalisis datangnya arah angin.
Pertukaran udara di dalam bangunan juga sangat penting bagi kesehatan. Di
dalam bangunan banyak terbentuk uap air dari berbagai macam aktivitas seperti
memasak, mandi, dan mencuci. Uap air ini cenderung mengendap di dalam
ruangan. Aneka zat berbahaya juga banyak terkandung pada cat, karpet, atau
furnitur, yang timbul akibat reaksi bahan kimia yang terkandung di dalam benda-
benda tersebut dengan uap air. Jika bangunan tidak memiliki sirkulasi udara yang
baik, zat-zat kimia tersebut akan tertinggal di dalam ruangan dan dapat terhirup oleh
manusia.
Angin adalah udara yang bergerak. Udara bergerak dari tempat bertekanan
tinggi ke tempat bertekanan rendah. Karena itu perletakan bukaan dinding / lubang
angin juga harus diperhatikan fungsinya
Jika fungsinya untuk mengalirkan udara panas dari dalam ruangan keluar,
maka lubang angin diletakkan di bagian tertinggi. Misalnya lubang berkipas angin
di plafon kamar mandi (exhaust fan). Lubang angin demikian, efektif
untuk mengalirkan udara panas akibat penggunaan air panas untuk mandi. Selain
bukaan pada dinding, perlu diperhatikan adanya angin yang mengalir di bawah atap.
Dengan demikian suhu udara di dalam ruangan menjadi lebih rendah.
“Jendela nako dapat menghasilkan sirkulasi udara yang optimal. Bilah-bilah
pada jendela dapat diubah posisinya sehingga aliran udara dapat diarahkan sesuai
keinginan. Pada saat kecepatan angin tinggi jendela nako dapat menjadi
penahan angin sehingga kecepatan angin yang masuk dapat berkurang”
Selain bukaan pada dinding, penghawaan alami dapat ditambah dengan cara
membuat daun pintu yang tidak massif. Daun pintu dibuat dengan desain semi
terbuka, bagian atasnya berbentuk jeruji yang ditutup dengan kawat nyamuk.
Dengan demikian, dalam keadaan pintu tertutup dan terkunci pun aliran angin tetap
6
masuk ke dalam ruangan. Apabila diperlukan lebih banyak privasi, cukup
ditambahkan gorden, dan aliran udara tetap masuk.
7
2.1.5 Kelebihan dan Kekurangan Penghawaan Alami
Suplai udara segar menggantikan udara kotor di dalam ruang secara alami
tanpa menggunakan peralatan mekanis
Kelebihan :
1. Ramah Lingkungan
2. Lebih hemat
Kekurangan :
1. Suhu, kecepatan angin, kelembaban, kualitas udara tidak mudah diatur
2. Gangguan serangga
3. Gangguan lingkungan
8
2.1.8 Penghawaan alami dan iklim
Penghawaan alami termasuk dalam kategori pendingin pasif, yang
dimaksud pendingin pasif adalah kondisi di dalam berubah-ubah tergantung arah
angina yang datang, karena itulah penghawaan alami juga sangat tergantung pada
iklim di sekitar bangunan.
Secara umum angin memiliki arah yang dipengaruhi iklim makro. Sebagai
contoh di wilayah Indonesia angin dalam iklim makro megalir dari arah Tenggara
ke Barat Daya. Namun demikian iklim mikro yang dipengaruhi cuaca dan bentuk-
bentuk di sekitar bangunan akan lebih mempengaruhi aliran angin tersebut. Ada
teori penataan masa bangunan yang di buat berselang-seling hingga aliran angin
dapat lebih lancar tanpa tertutupi salah satu bangunan. Bentuk lain dari pengelolaan
lingkungan sekitar bangunan adalah rancangan tangkapan angin dengan masa
bangunan yang menyudut hingga mengarahkan angin lebih keras.
Untuk penataan ruang dalam bangunan juga dapat diatur hingga ada aliran
angin dari lokasi ruang yang dingin menuju ke lokasi ruang lain yang panas.
Hal ini perlu dipahami dengan ilmu fisika yang menetapkan bahwa udara akan
mengalir dari tempat bertekanan rendah pada suhu yang dingin menuju tempat
bertekanan tinggi pada suhu yang panas. Jika dalam satu bangunan terdapat ruang
panas dibagian atap, sedang ruang dingin di bagian bawah yang terteduhi pohon
atau terdinginkan dengan kolam, maka perlu diatur ruang-ruang diantaranya
sehingga menjadi penghubung dua lokasi ruang yang berbeda tekanan dan suhu
tersebut. Ruang-ruang antara ini seayaknya memiliki bukaan atau dibuat dengan
partisi yang tidak memenuhi dinding sehingga dapat mengalirkan angin.
9
Dalam kasus tertentu arah angin dapat sejajar dengan dinding, oleh
karenanya perlu rancangan detail arsitektur agar membentuk bukaan yang mampu
menangkap arah angin tersebut. Sirip-sirip yang diletakkan vertikal di samping
jendela akan dengan mudah menangkap angin dan mengalirkannya ke dalam ruang
hingga tercapai kesejukan. Dalam satu ruang minimal perlu diletakkan dua jendela
dalam posisi yang berjauhan agar terjadi ventilasi silang (cross ventilation).
Angin yaitu udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga
karena adanya perbedaan tekanan udara(tekanan tinggi ke tekanan rendah) di
sekitarnya. Angin merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan
rendah atau dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi.
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih
ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya
berkurang. Udara dingin disekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah
tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Diatas tanah udara
menjadi penas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya
udara dingin ini dinamanakan konveksi
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu
udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan
besarnya energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu
wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai
suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah.
10
Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi
panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas,
yang berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.
Suhu udara ideal yang nyaman bagi manusia adalah 24-26’C. Sedangkan
kelembaban ideal yang sehat adalah 50-60%. Suhu udara dalam rumah dapat naik
akibat dari kondisi fisik bangunan maupun aktivitas dari penghuni. Paparan sinar
matahari pada siang hari, aktivitas memasak, computer, merokok, dan lain-lain
merupakan penyebab dari naiknya suhu udara di dalam rumah. Tanpa adanya
perencanaan penghawaan yang tepat, kenaikan suhu udara tersebut dapat
mengakibatkan kenyamanan menjadi terganggu.
Menghemat energi,
Dengan penghawaan alami, penghuni lebih hemat energy karena tidak perlu
memakai sistem penghawaan buatan. Penghawaan buatan seperti air conditioner,
exhaust fan, kipas angin, dan sistem penghawaan buatan lainnya saat ini masih
dominan menggunakan energy listrik yang cukup besar.
11
Mendapatkan udara segar dari luar.
Dengan sistem penghawaan yang benar, udara segar dari luar rumah dapat
masuk dan menggantikan polusi udara dalam rumah. Polusi udara dalam rumah
dapat berupa asap rokok, asap kompor, udara dengan bakteri/virus ketika salah satu
penghuni sakit, aroma wewangian, karbondioksida, dll. Sedangkan udara segar dari
luar berupa oksigen dapat berasal dari vegetasi yang berada di sekitar rumah.
1. Pencahayaan
Yaitu kebutuhan penerangan pada suatu ruang yang kita buat, terutama untuk
pemanfaatan penerangan dari cahaya alami, karena berhubungan dengan
pembukaan.
2. Kelembaban
Yaitu banyaknya uap air pada udara dalam ruangan.
3. Luas bukaan
Bukaan pada ruangan yang memungkinkan adanya pergantian udara, dan
masuknya cahaya. Bukaan dapat berupa pintu, jendela, jalusi, lubang angin atau
lostos atau lupangan, dan lubang-lubang lain yang mungkin ada pada suatu
ruangan.
a. Orientasi Bangunan.
Radiasi matahari adalah penyebab utama tingginya suhu di dalam rumah.
Sebisa mungkin hindari banyak bukaan di arah timur dan barat. Apabila tidak bisa
12
dihindari, bisa diupayakan adanya barrier terhadap radiasi panas matahari,
terutama matahari sore di arah barat. Barrier bisa berupa tanaman atau vegetasi,
atau elemen bangunan berupa sun shading. Sun shading berupa elemen vertikal
(sirip) atau elemen horizontal (topi-topi/over hang).
Indonesia secara geografis memiliki iklim tropis. Arah lintasan matahari dari
timur ke barat dapat menyebabkan suhu didalam rumah meningkat apabila kita
salah dalam menempatkan bukaan. Arah hadap bukaan yang paling ideal adalah
menghadap utara atau selatan agar tidak terpapar langsung sinar matahari.
Bentuk bangunan yang terlalu massif dan melebar tegak lurus dengan arah
angin luar akan menghambat aliran udara yang masuk ke dalam rumah. Maka
diperlukan bentuk massa bangunan rumah yang dinamis sesuai dengan pergerakan
angin luar. Penataan ruang dalam rumah yang terlalu bersekat-sekat juga akan
menghambat aliran udara yang masuk dan melewati ruang dalam rumah. Sehingga
diperlukan penataan ruang yang meminimalisir sekat pembatas.
Letakkan ruangan yang berpotensi sebagai penghasil polusi, panas dan lembab
jauh dari area lain. Berikan ventilasi yang cukup besar pada ruang tersebut sehingga
udara dapat keluar masuk dengan lancar. Tambahkan teras yang mempunyai fungsi
sebagai ruang perantara udara luar dan dalam, sehingga terjadi penyesuaian.
c. Perbanyak bukaan.
Bukaan atau ventilasi udara yang dianjurkan adalah paling tidak sebesar 15%
dari luas lantai bangunan.
13
bangunan. Udara luar tidak akan bisa masuk ke dalam rumah bila tidak ada lubang
yang lain untuk jalan keluar udara. Jadi, harus dihindari memanfaatkan seluruh
kavling hingga ke belakang. Sisakan sedikit bagian kavling di belakang rumah yang
terbuka hingga ke atas, supaya terjadi ventilasi silang. Dalam satu ruangan pun,
sebaiknya, jendela/bukaan tidak berada pada sisi yang sama. Misalkan suatu bidang
dinding mempunyai jendela di sisi sebelah kiri, sebaiknya bidang dinding yang
berseberangan mempunyai jendela di sisi kanan. Dengan konfigurasi seperti ini,
diharapkan seluruh bagian rumah/ ruangan akan tersentuh oleh aliran udara.
Inti dari penghawaan alami yang baik adalah pergerakan udara. Pergerakan
udara bisa terjadi ketika ada bukaan yang memungkinkan udara masuk dan keluar
rumah. Bukaan ini bisa berupa jendela, boven, roster, atau lubang pada dinding.
Sifat udara panas yang mengalir ke atas, memerlukan bukaan pada bagian atas
dinding.
14
Udara panas akibat terpaparnya atap oleh sinar matahari, dapat terperangkap
dan tidak menyebar ke area bawah ruangan dengan adanya plafond. Lebih baik lagi
ketika udara panas tersebut diberikan jalan berupa bukaan pada gunung-gunung
sehingga dapat keluar. Udara panas dari atap juga dapat dihalangi dengan bahan
material insulator yang sudah banyak dijual di pasaran.
Material alami seperti kayu pada rumah baik untuk dinding, pelapis dinding,
maupun interior dapat mengurangi panas yang ada pada ruangan. Bisa juga
menggunakan tanaman sebagai pagar pembatas, atau menggunakan kolam air
sebagai penyejuk. Penggunaan genteng tanah liat lebih meminimalisir panas
daripada penggunaan atap berbahan logam.
Secondary skin atau dinding pelapis dapat mereduksi panas dalam rumah
karena udara panas terperangkap pada ruang antara dinding rumah dengan
secondary skin. Ini sangat bagus diterapkan pada dinding rumah yang terkena
paparan sinar matahari secara langsung terus menerus.
Penghawaan alami yang paling penting ialah angin/udara alami. Oleh karena
itu dalam merencanakan sebuah bangunan kita diharuskan bagaimana memberi
bukaan-bukaan atau meletakkan bukaan yang tepat pada setiap bangunan agar
penghawaan yang masuk dalam bangunan dapat masuk secara optimal dan dapat
memberikan kenyamanan di dalamnya.
2. Geometri bangunan
3. Kondisi topografi
4. Kekasaran permukiman
15
Faktor faktor penghawaan alami yang masuk pada bangunan
2. Pergerakan udara
Pola tata massa bangunan dapat mempengaruhi pergerakan angin yang dapat
menghasilkan sistem penghawaan alami dalam suatu bangunan melalui bukaan,
yang dapat menimbulkan kenyamanan thermal pengguna bangunan
Kecepatan aliran udara tidak dapat merata masuk dalam bangunan. Udara
akan masuk dari sisi depan dan belakang bangunan saja. Karena tidak ada jarak
antar bangunan yang dapat membantu aliran udara menyebar ke berbagai sisi
bangunan
Pola tata massa berderet diatas sudah terdapat jarak antar massa untuk
mempermudah aliran udara masuk ke seluruh ruang dalam bangunan. Namun
16
karena jarak terlalu sempit, maka kemerataan aliran udara pada tiap-tiap bangunan
kurang terpenuhi
Penataan pola massa berderet seperti ini, dengan diberikan jarak yang cukup.
Maka aliran udara dapat menyebar masuk dalam tiap sisi hunian. Sehingga
kecepatan angin yang ditangkap oleh hunian dapat lebih merata.
Pada penataan massa majemuk seperti gambar diatas, aliran udara dapat
mengalir lebih mudah daripada tata massa berderet. Namun tidak ada jarak antar
massa bangunan, maka kecepatan aliran udara juga tidak dapat mengalir merata
pada masing-masing bangunan
Pola tata massa majemuk diatas lebih baik daripada pola tata massa majemuk
sebelumnya, karena terdapat jarak antar bangunan. Sehingga kecepatan aliran udara
dapat membelok dan merata ke masing-masing bangunan dari berbagai sisi secara
maksmima
17
Tata massa majemuk diatas merupakan tata massa yang paling baik. Karena
jarak yang digunakan sangat cukup, sehingga kecepatan angin dapat mengalir dan
membelok pada merata pada tiap bangunan. Angin yang ditangkap oleh bangunan
juga lebih banyak karena aliran udara merata pada masing-masing
a. Orientasi Bangunan
18
Letak gedung tegak lurus terhadap arah angina
19
Hindari penempatan bukaan dengan jarak yang terlalu dekat, hal ini
menyebabkan perputaran angin telalu cepat
Hindari penempatan bukaan yang benar-benar berseberangan, hal ini
menyebabkan angin yang masuk langsung keluar begitu saja
Memperhatikan orientasi jendela terhadap matahari, misalnya ruang tidur
tidak boleh menghadap ke barat
Memakai menara angin, yang berfungsi menangkap dan menghisap angin,
sehingga udara dapat terus bersirkulasi
Ruang yang mengakibatkan tambahan panas (dapur)sebaiknya dijauhkan
sedikit dari rumah
Ruang yang menambah kelembaban (kamar mandi, wc, tempat cuci) harus
direncanakan dengan pertukaran udara yang tinggi.
Memberi teras pada bangunan/rumah, berfungsi sebagai area peralihan
antara ruang luar (halaman) dengan ruang dalam (bangunan) yang dapat
menciptakan iklim mikro, baik di dalam bangunan ataupun di sekitarnya.
Memberi teritisan lebar di sekeliling atap bangunan untuk membuat ruang
di dalamnya semakin sejuk
3. Memastikan tidak ada jamur pada elemen bangunan dan perabot akibat
kelembaban tinggi
6. Mamakai konsep secondary skin pada fasad untuk meredam panas matahari.
20
9. Meletakkan Kolam air pada lingkungan bangunan
21
Bukaan yang dimaksud di atas dapat berupa lubang angin, kisi-kisi, jendela
yang bias dibuka, pintu yang senantiasa terbuka atau pintu tertutup yang bias
mengalirkan udara (misalnya pintu kasa atau pintu berjalusi.
Agar ruangan dapat teraliri udara secara optimal maka perletakan bukaan
harus disesuaikan dengan arah datangnya angin. Perletakan/posisi
bukaan inlet dan outletdalam system cross ventilation dapat dibedakan menjadi dua
jenis, sebagai berikut. Posisi diagonal (cross). Bukaan inlet dan outlet diletakkan
dengan posisi ini apabila angin dating secara tegak lurus (perpendicular) ke arah
bukaan inlet.
22
Posisi berhadapan langsung. Bukaan inlet dan outle tdiletakkan pada posisi
ini mana kala angin datang bersudut/tidak tegak lurus (obligue) ke arah bukaan
inlet.
Namun ada kalanya perletakan bukaan ini tidak dapat disusun seperti teknik
di atas. Hal ini mungkin terjadi karena bidang yang mengarah ke luar tidak saling
berhadapan. Disamping itu, sebab lain yang mungkin timbul adalah faktor
keterbatasan lahan sehingga ruang tersebut hanya memiliki satu bidang saja yang
menghadap kea rah luar bangunan. Pada kondisi-kondisi semacam ini, cross
ventilation tetap dapat dilakukan yaitu dengan menambahkan sirip-sirip vertikal di
tepi bukaan sebagai pengarah udara untuk masuk atau keluar ruangan. Sirip-sirip
vertikal ini bisa terbuat dari batu bata, kayu, maupun beton.
23
Pada inlet dan outlet secara vertikal juga harus diperhatikan. Posisi inlet yang
lebih rendah daripada outlet akan mengalirkan udar pada ketinggian tubuh manusia
sehingga tubuh manusia bias merasakan kesejukan dari udara tersebut. Sebaliknya,
posisi inlet yang lebih tinggi daripada outlet justru akan membuat aliran udara
hanya menjangkau sebagian kecil tubuh manusia bagian atas sehingga kesegaran
tidak dapat dirasakan penghuni rumah tersebut.
Detail pemasangan bukaan juga harus diperhatikan agar diperoleh cross
ventilation yang sempurna. Posisi bukaan penangkap udara (inlet) sebaiknya berada
pada ketinggian aktivitas manusia, yaitu sekitar 0,5-0,8 m, sementara bukaan outlet
sebaiknya dibuat lebih tingggi karena udara yang akan dikeluarkan dari ruangan itu
adalah udara yang panas dan udara yang panas selalu berada di bagian atas ruangan.
Alternatif lain perletakan outlet adalah pada atap apabila menggunakan atap
bertipe jack roof. Lubang antara atap induk dengan atap ‘topi’ pada jack roof dapat
diberi kisi-kisi sebagai bukaan keluarnya udara (outlet). Posisi outlet pada atap
inilebih efektif untuk mengeluarkan udara panas yang banyak berkumpul di bagian
atas ruangan tersebut.
24
Dimensi atau kecepatan aliran udara dari bukaan inlet dan outlet juga harus
diperhatikan. Jika bukaan inlet memiliki dimensi atau kecepatan aliran udara lebih
kecil daripada bukaan outlet maka kecepatan aliran udara di dalam ruangan akan
meningkat 30% dari kecepatan udara di luar ruang. Namun, jika
bukaan inlet memiliki dimensi atau kecepatan aliran udara lebih besar daripada
bukaan outlet maka kecepatan aliran udara di dalam ruang akan turun 30% dari
kecepatan di luar ruangan.
Dari kedua tipe dia atas, pemilihan dimensi bukaan inlet yang lebih kecil dari
bukaan outlet atau memakai dimension yang sama besar namun dengan model yang
berbeda (kemampuan alir udara berbeda) lebih direkomendasikan.
25
Menurut cara membukanya, ventilasi alami ada 2 macam. Yaitu ventilasi
alami yang terbuka permanen, ataupun ventilasi alami temporer yang dapat dibuka
dan ditutup. Sebaiknya, sebuah rumah mempunyai keduanya. Ventilasi permanen
untuk menjamin pertukaran udara minimal setiap hari, ventilasi temporer untuk
difungsikan apabila memerlukan kondisi penghawaan yang lebih baik, misalnya
ketika jumlah penghuni rumah sedang banyak, atau ketika cuaca sangat panas.
1. Jendela biasa.
26
Sumber: fandicivilba89.blogspot.co.id
2. Jendela boven. Boven biasanya berada di atas kusen, bisa menjadi satu atau
terpisah. Boven ada beberapa macam, ada boven yang mempunyai daun seperti
jendela biasa, ada boven yang diisi dengan 2 bilah kaca yang menyisakan celah
udara di antaranya seperti yang banyak dipakai di kamar mandi, atau boven yang
yang diisi dengan ram kayu. Ram kayu berguna untuk faktor keamanan, yaitu
supaya tidak ada orang yang bisa menerobos masuk melalui lubang boven.
27
4. Kaca naco. Kaca naco adalah jendela yang kacanya dibagi menjadi beberapa
segmen dan mempunyai mekanisme yang bisa digerakkan membuka dan menutup.
Kaca naco mempunyai kelemahan berupa faktor keamanan yang tidak terlalu baik.
Selain itu, kaca naco termasuk kurang ekonomis.
Gambar 3.5
Kaca Naco
Sumber :
fandicivilba89.blogspot.co.
id
5. Loster. Loster adalah sebutan untuk ornamen yang mengisi lubang ventilasi di
dinding. Kegunaan loster sama seperti ram, yaitu untuk memperkecil ukuran lubang
karena faktor keamanan. Loster sendiri terbuat dari berbagai macam bahan :
Loster kayu. Seperti halnya kusen, loster kayu memerlukan finishing.
Finishing loster kayu bisa mempergunakan cat kayu, politur, atau melamin.
Loster beton. Biasanya berharga paling murah. Loster beton pun
mempunyai kualitas yang bermacam-macam. Ada yang halus, ada yang
kasar. Ada yang mempunyai satu sisi, ada yang mempunyai 2 sisi. Loster
beton terbuat dari campuran semen, air, dan pasir yang dipress. Kekuatan
loster beton tentu tergantung kekuatan dan banyaknya semen yang menjadi
campurannya. Finishing loster beton biasanya hanya menggunakan cat
tembok biasa.
28
Loster keramik. Loster keramik cocok bagi rumah yang bergaya unik dan
etnik. Loster keramik tidak memerlukan finishing lagi.
Loster tanpa pengisi. Ada juga loster yang hanya merupakan lubang di
tembok saja, dan tidak diisi dengan bahan pengisi apapun. Syaratnya adalah
lubang tersebut tidak mempunyai lebar lebih dari 15 cm. Pertimbangannya
adalah faktor keamanan.
29
Pada lubang masuk diberikan semacam overstek dan angin langsung keluar
lewat lubang sisi keluar.
Pada sisi keluar ditambahkan satu lubang di bagian bawah, dan terjadilah
perbaikan aliran udara pada daerah tubuh manusia.
Dengan melepas sedikit overstek, aliran udara menjadi lebih baik lagi.
Dengan kasa-kasa ventilasi dapat lebih diperbaiki lagi.
a. Orientasi Bukaan
Dengan menggunakan model ruang bujur sangkar atau persegi panjang, ditinjau
secara
denah, posisi outlet terhadap inlet sebagai berikut:
1.Berhadapan
2.Bersebelahan
3.Pada sisi yang sama
30
Orientasi bukaan dengan pergerakan udara di dalam ruang berkaitan dengan:
1. Orientasi inlet dengan arah gerak udara.
Perbedaan orientasi inlet terhadap arah angin datang mengakibatkan
perbedaan arah pergerakan udara.
2. Orientasi inlet dan outlet dengan kecepatan gerak udara.
Perbedaan orientasi inlet dan outlet terhadap arah angin datang
mengakibatkan perbedaan kecepatan gerak udara.
Orientasi bukaan harus diatur dengan sudut tertentu terhadap arah angin
datang, tergantung apakah pergerakan udara pada tapak menjadi potensi atau
kendala, agar diperoleh arah dan kecepatan gerak dalam ruang yang mendukung
perolehan kenyamanan termal.
31
b. Lokasi Bukaan
Kaitan lokasi bukaan dengan pergerakan udara di dalam ruang adalah
sebagai berikut:
1. Lokasi inlet dan outlet dengan arah gerak udara
2. Perbedaan elevasi antara inlet dan outlet dengan arah gerak udara
Parameter pergerakan udara yang merata dalam ruang sebagai berikut:
1. Udara bergerak menyapu hampir seluruh ruang
2. Terbentuk olakan (eddy) yang membantu pemerataan aliran udara pada
area yang tidak langsung dilalui angina
3. Terjadi cross ventilation, posisi inlet, dan outlet tidak frontal berhadapan dan
tidak berada pada elevasi yang sama
32
Untuk mendukung perolehan kenyamanan termal, posisikan inlet dan
outlet pada posisi yang tepat, tidak frontal berhadapan dan berbeda elevasi
(lihat gambar di atas C dan D) sehingga terbentuk cross ventilation dimana
arah gerak udara dalam ruang lebih merata.
33
3.Terjadi cross ventilation, posisi inlet, dan outlet tidak frontal
berhadapan dan tidak berada pada elevasi yang sama
c. Dimensi Bukaan
Kaitan dimensi bukaan dengan pergerakan udara di dalam ruang yaitu
meliputi laju udara (air flow) dan pergantian udara (air changes). Makin besar
dimensi inlet, laju udara (air flow) dan pergantian udara (air changes) makin
tinggi. Agar sirkulasi udara berjalan dengan baik, diperlukan luas minimal
bukaan udara masuk (inlet) dengan nilai tertentu. Luas ini adalah nilai rata-rata
yang diperlukan untuk ventilasi/ penghawaan alami pada suatu ruang di iklim
tropis basah dengan kondisi kecepatan udara normal (0,6 m/det s/d 1,5 m/det).
34
Dimensi bukaan 20% luas ruang Dimensi bukaan 80% luas fasad
Dari dua cara perhitungan tersebut, diambil perolehan luas yang terbesar dengan
tetap tidak mengabaikan estetika. Karena luas merupakan nilai rata-rata maka
perhitungan dapat diterapkan pada ruang dengan kedalaman berapa pun asalkan
masih dapat dijangkau oleh pergerakan udara, juga memungkinkan diterapkan
pada fasad dengan orientasi mana pun yang tidak terkait arah angin datang.
d. Rasio Bukaan
1. Dengan luas outlet yang sama, makin luas inlet, kecepatan gerak udara dalam
ruang cenderung makin meningkat.
2. Dengan luas inlet yang sama, makin besar luas outlet, kecepatan gerak udara
dalam ruang cenderung makin meningkat.
35
Berdasarkan gambar di atas, jika kecepatan gerak udara di tapak/ luar bangunan
100% dan orientasi inlet 45 terhadap arah angin datang, dapat disimpulkan bahwa
dengan luas inlet yang sama, makin besar luas outlet, kecepatan gerak udara dalam
ruang cenderung makin meningkat.
e. Tipe Bukaan
Bukaan (opening) pada bangunan dapat berupa jendela, lubang angin, lubang,
celah, dan kisi-kisi.
36
Kaitan tipe bukaan dengan pergerakan udara di dalam ruang sebagai berikut:
1. Tipe inlet yang berbeda akan menghasilkan arah gerak udara yang berbeda
2. Tipe inlet yang berbeda akan menghasilkan efektifitas yang berbeda terhadap
laju udara dan pergantian udara
Terkait kenyamanan termal, bila kecepatan gerak udara/ angin adalah potensi maka
tipe inlet yang dibutuhkan, yaitu sebagai berikut:
1. Tipe inlet harus dapat mengarahkan gerak udara dalam ruang semerata
mungkin.
2. Tipe inlet harus optimal dalam mendukung laju udara (air flow) dan pergantian
udara dalam ruang.
f. Pengarah Bukaan
Pada gambar di atas sebagai pengarah pada inlet adalah sebagai berikut:
1. Inlet A dan D, Daun jendela tipe bukaan horizontally pivoted yang mengarahkan
gerak udara ke bawah dan ke atas.
3. Inlet C, Daun jendela tipe bukaan casement top hung yang mengarahkan gerak
udara ke bawah.
37
Pada gambar di samping sebagai pengarah pada inlet adalah sebagai berikut:
1. Inlet A dan B, Kisi-kisi yang mengarahkan gerak udara ke atas dan ke bawah
2. Inlet C, Daun jendela tipe bukaan casement top hung yang mengarahkan gerak
udara ke atas
3. Inlet D, Lubang pada dinding dengan tambahan tirai gulung (screen) yang
mengarahkan gerak udara ke bawah.
Pada penghawaan alami, sistem ventilasi meliputi bukaan udara masuk (inlet),
bukaan udara keluar (outlet), dan jalur sirkulasi udara antara inlet dan outlet.
38
Pergerakan udara dalam ruang yang terjadi berdasarkan gambar (dengan titik
acuan notasi bintik merah) sebagai berikut:
1. Kondisi A
Outlet bersebelahan dengan inlet, titik acuan belum memperoleh gerak udara
yang merata.
2. Kondisi B dan C
3. Kondisi D
4. Kondisi E dan F
b. Barier System
Barier pada penghawaan disebut juga penghalang untuk mengurangi volume
udara panas yang masuk kedalam rumah. Cara ini dilakukan salah satunya dengan
menggunakan barier yang berupa tanaman pada sisi rumah, kadar panas yang
39
dibawa oleh udara menuju rumah dapat berkurang karena sebagian udara panas
tersebut diredam oleh barisan pepohonan pada sisi rumah.
c. Elemen Air (Kolam)
Adanya elemen air, baik di luar maupun didalam area rumah dapat
menambah kesejukan hunian, karena udara panas yang berasal dari luar bangunan
direndam dengan udara dingin yang dihasilkan dari elemen air tersebut sehingga
mampu mendinginkan ruangan.
d. Plafon
Plafon dapat menahan udara panas yang datang dari atas atau atap. Semakin
tinggi jarak langit-langit dengan lantai, akan menambah kesejukan didalam rumah
karena adanya cukup ruang untuk perputaran dan pertukaran udara.
e. Secondary Skin
Secondary skin atau selubung/kulit bangunan yang kedua, dapat menambah
lama waktu panas masuk kedalam rumah dan dapat menghindari percikan air
hujan. Ada berbagai material yang dapaat digunakan sebagai secondary skin, salah
satunya penggunaan material batu alam.
1. Pintu
Pintu Swing
Jenis pintu yang paling umum dan selalu digunakan di bangunan manapun
adalah pintu swing atau pintu kupu-kupu, yaitu pintu biasa yang dapat membuka-
menutup dengan cara didorong ke depan atau ditarik kebelakang dengan putaran
satu arah maupun dua arah.
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=
2ahUKEwi2uJCk6LbkAhV0guYKHZn8CsYQjhx6BAgBEAI&url=https%3A%2
F%2Fwww.sccpre.cat%2Fmaxp%2FiJJiTRw%2F&psig=AOvVaw2IFtIH87GGL
9MLT4AWFvWs&ust=1567672358300119
40
Pintu Geser
Pintu model ini sering disebut juga dengan sliding door. Cara membukanya
dengan menggeser pintu ke samping kanan atau kiri. Pintu geser ini biasanya
digunakan pada ruang yang sempit karena tidak memerlukan ruang unntuk
mengayunkan pintu seperti pintu swing. Pintu geser juga mulai banyak digunakan
pada lemari pakaian. karena memberikan kesan rapih. Namun kekurangannya,
pemasangannya lebih sulit dan memerlukan struktur bantalan yang kuat untuk
menggantung, dan dapat merepotkan bila roda keluar dari rel pengaman.
Pintu Lipat
Pintu ini sering disebut juga dengan folding door. Cara membukanya pun
tidak berbeda dengan pintu geser, yaitu dengan digeser kesamping dan
menggunakan bantalan rel, namun bedanya pintunya dilipat. Jenis pintu ini
biasanya sering digunakan pada ruang keluarga yang menghadap ke taman
belakang atau pada pintu garasi.
41
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&
ved=2ahUKEwi38fzz57bkAhVH6nMBHUCiA3kQjhx6BAgBEAI&url=http%3
A%2F%2Fcollection-hd.blogspot.com%2F2011%2F10%2Fpintu-lipat-
partisi.html&psig=AOvVaw13mLXWFb6YuNkAySoZ4QfU&ust=15676725153
09789
Pintu putar otomatis atau revolving door digunakan pada mall, hotel, dan
gedung perkantoran. Pintu ini akan berputar secara otomatis saat terdapat gerakan
orang yang hendak memasuki ruangan
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&
ved=2ahUKEwjrxLnJ57bkAhX4IbcAHWoDCLgQjhx6BAgBEAI&url=https%3
A%2F%2Findonesian.alibaba.com%2Fproduct-detail%2Fautomatic-revolving-
door-manufacturer-60601280297.html&psig=AOvVaw3brSgWbx_T-3-
KpmtvJAMq&ust=15676725769600
2. Jendela
Fixed Window
Disebut juga dengan jendela mati karena tidak mempunyai engsel jendela.
Jendela ini tidak bisa dibuka tutup dan hanya mengalirkan cahaya matahari untuk
menerangi ruangan, bukan udara yang masuk ke ruangan. Karena tidak bisa
memasukan sirkulasi udara pengunaan tipe jendela ini sebaiknya perlu di
pertimbangkan sebaik mungkin.
42
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=
2ahUKEwipqfHT5rbkAhX1heYKHbqQDOsQjhx6BAgBEAI&url=https%3A%2F%2Fw
ww.consumerschoice.ca%2Fwindows%2Ffixed-shaped-
windows%2F&psig=AOvVaw0mMM3t_oariORZPnE8946P&ust=1567672714950728
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUK
EwiUovWy57bkAhU6_XMBHSV2BDgQjhx6BAgBEAI&url=https%3A%2F%2Fwww.
amazon.com%2FWindows%2Fb%3Fie%3DUTF8%26node%3D13399091&psig=AOvV
aw0qT5a9mc15Iu_SYB0UyIRd&ust=1567672633485701
Sliding Window
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8
&ved=2ahUKEwiY8Man57bkAhU9H7cAHeN9DjoQjhx6BAgBEAI&url=https
%3A%2F%2Fwww.indiamart.com%2Fproddetail%2Faluminium-sliding-
window-11818574012.html&psig=AOvVaw0xWNO1zFyfmF59X-
LLQDcX&ust=1567672691502415
43
Double Hung Window merupakan jendela yang terdiri atas 2 daun di susun
vertikal dan di operasikan dengan cara menggeser salah satu daun jendela secara
vertical. Sendangkan Single Hung Window adalah jendela yang memiliki bentuk
fisik yang sama dengan Double Hung Window yang membedakannya adalah
hanya 1 daun yang dapat di geser, Single Hung Window hanya bisa menyediakan
50% bukaan.
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8
&ved=2ahUKEwj13YzF5rbkAhXv8HMBHXvlB4oQjhx6BAgBEAI&url=https
%3A%2F%2Fwww.harveybp.com%2Fblog-and-news%2Fdouble-hung-vs-
single-hung-
windows%2F&psig=AOvVaw25UqT6Q_pbUhYPoy8AOjUt&ust=15676727818
65796
Casement Window
Casement Window/Bukaan ke luar/ samping kiri/kanan (jendela biasa)
Jendela dengan jenis bukaan ini merupakan jendela dengan letak engsel
di samping. Jendela dapat dibuka penuh 100% sehingga memberikan
ventilasi udara yang optimal.
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8
&ved=2ahUKEwjKivWn5rbkAhVp63MBHf6wB9gQjhx6BAgBEAI&url
=https%3A%2F%2Fwww.homedepot.com%2Fb%2FDoors-Windows-
Windows-Casement-Windows%2FN-
44
5yc1vZbxe9&psig=AOvVaw35cpSdJS8Ey0SvOdREKPV5&ust=156767
2915409375
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved
=2ahUKEwiM6e6G47bkAhWLso8KHb4yAXsQjhx6BAgBEAI&url=http%3A
%2F%2Fwww.windowsplusdenver.com%2Fawning-hopper-window-
installation-replacement-denver-colorado.html&psig=AOvVaw0l71-
_ho0bKiosXxg5joT0&ust=1567672966516310
Pivot Window
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8
&ved=2ahUKEwjoucrA6LbkAhVJIbcAHc1hBkoQjhx6BAgBEAI&url=https%3
A%2F%2Fwww.indiamart.com%2Fproddetail%2Fupvc-pivot-window-
45
13114028597.html&psig=AOvVaw3jzbA0_PRR-
L6RJ2O8bPog&ust=156767218688318
46
Jalousie Window
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&v
ed=2ahUKEwjk87Wz6LbkAhWtILcAHci7AsEQjhx6BAgBEAI&url=https
%3A%2F%2Fthetashmans.wordpress.com%2Ftag%2Fheritage-
windows%2F&psig=AOvVaw0oSXhvwmu4J9siaKXv5Bq_&ust=156767226
9029491
a. Kelembaban rendah.
e. Suhu udara pada siang hari tinggi dan pada malam hari rendah (45o dan -
10o Celcius).
47
f. Pada malam hari berbalik dingin karena radiasi balik bumi cepat
berlangsung
g. Menjelang pagi udara dan tanah benar-benar dingin karena radiasi balik
sudah habis. Pada siang hari radiasi panas tinggi dan akumulasi radiasi
tertinggi pukul 15.00. Sering terjadi badai angin pasir karena dataran yang
luas.
a. Memiliki empat musim, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur,
dan musim dingin.
c. Jam siang musim panas lebih lama dari pada jam malam, sebaliknya
pada musim dingin jam siang lebih pendek dari pada jam malam
48
Strategi penghawaan alami bangunan daerah sub tropis :
a. Membatasi pertukaran udara dalam dan luar, karena pertukaran
udara membawa serta energi panasnya.
b. Kelembaban tinggi
49
Adapun strategi secara umum pada penghawaan alami, yaitu:
Sistem ini meletakkan bukaan pada arah yang berhadapan, sehingga terjadi
pertukaran udara dari dalam keluar bangunan. Efektivitas tercapai dari ukuran
bukaan (inlet-outlet), hasilnya adalah adanya peningkatan kecepatan udara
dan turunnya suhu ruangan.
50
Gambar
Sumber : www.livingloving.net
51
outlet), dan menyediakan untuk area outletyang memadai. Pertimbangan peletakan
bukaan memperhatikan juga sumber kebisingan.
Gambar 3.10
Ventilasi Silang
Sumber: uruhara69.blogspot.co.id
Prosedur Desain:
52
Gambar 3.11 Cross Ventilation
Cooling Capacity
Sumber: uruhara69.blogspot.co.id
° C]. Perbedaan suhu yang lebih besar dapat menyediakan lebih sirkulasi udara
yang efektif dan pendinginan. Salah satu cara untuk mencapai perbedaan suhu
lebih besar adalah untuk meningkatkan ketinggian tumpukan tumpukan – semakin
tinggi, semakin besar stratifikasi vertikal suhu.
Stack perlu menghasilkan perbedaan suhu yang besar antara udara keluar
dan udara masuk. Tumpukan cenderung zona "blur" termal mendukung ruang
yang lebih rendah padaventilasi"rantai"-dengan katalain, memberikan pergerakan
udara lebih (ventilasi) pada tingkat yang lebih rendah dari tumpukan stack.
53
Gambar 3.12
Ventilasi Pasif
Sumber:
uruhara69.blogspot.co
.id
Prosedur Desain:
b. Menentukan ukuran bukaan stack yang tepat pada area bawah dan atas,
inlet- outlet.
54
Gambar 3.13 Kapasitas Ventilasi Pasif
Sumber: uruhara69.blogspot.co.id
55
Sumber:
uruhara69.blogspot.co
.id
Secara teoritis udara yang muncul dari proses penguapan akan memiliki suhu
bola kering sama dengan suhu wet bulb. Dalam aplikasi praktis hasil proses dalam
suatu bola kering suhu yang adalah sekitar 20 sampai 40% lebih tinggi dari
wet bulb (Givoni 1994). Evaporative kinerja menara adalah tergantung pada wet
bulb depresi (perbedaan antara suhu bola kering dan basah udara). Semakin
besar depresi wet bulb semakin besar potensi perbedaan antara suhu udara ambien
di luar ruangan dan suhu dari udara dingin keluar menara. Tingkat aliran udara dari
dasar menara dingin tergantung pada depresi dan wet bulb desain menara-
khususnya ketinggian menara dan daerah bantalan dibasahi di puncak menara.
Prosedur Desain:
a. Membangun kondisi desain.
b. Cari suhu udara keluar perkiraan untuk menentukan kelayakan
c. Menentukan tingkat aliran udara yang diperlukan. Tentukan jumlah aliran
udara keluar (pada suhu bola kering meninggalkan) yang diperlukan untuk
mengimbangi beban pendinginan ruang / bangunan yang masuk akal.
Sistem ini mengambil keuntungan dari sifat kapasitif bahan besar untuk
mempertahankan kenyamanan suhu ruang. Massa bahan suhu udara moderat
56
mengurangi ayunan ekstrim bolak suhu panas dan dingin. Pada siang hari, saat
suhu hangat dan radiasi matahari dan beban internal yang bertindak untuk
meningkatkan suhu interior, massa bangunan menyerap dan menyimpan
panas. Pada malam hari, saat suhu udara luar yang dingin, udara luar
disirkulasikan melalui panas bangunan. Udara panas yang diserap selama siang
hari dilepaskan dari massa udara dingin ke beredar melalui ruang dan luar ruangan
kemudian dibuang. Siklus ini memungkinkan massa untuk melepaskan,
memperbaharui potensi untuk menyerap lebih panas hari berikutnya. Selama
bulan-bulan dingin, massa yang sama dapatdigunakan untuk membantu
memberikan udara panas secara pasif.
57
Karena strategi ini bergantung pada aliran udara luar yang luas seluruh
bangunan, penataan ruang bangunan penting untuk yang kebaikan desain yang
diinginkan, terutama pada ventilasi alami yang akan memberikan airflow.
Prosedur Desain:
58
Gambar 3.16Earth Cooling Tubes
Sumber: uruhara69.blogspot.co.id
Tabung pendinginan bumi ini perlu dibangun dari tahan lama, kuat, tahan
terhadap korosi, dan efektif biaya, menggunakan bahan seperti aluminium dan
plastik.Ukuran dari tabung mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
59
Sumber: uruhara69.blogspot.co.id
Prosedur Desain :
a. Menentukan suhu tanah pada saat musim panas.
b. Menentukan karakteristik kelembaban tanah.
c. Perkiraan beban pendinginan untuk instalasi tabung bumi.
d. Tentukan panjang tabung bumi yang diperlukan.
6. EARTH SHELTERING
60
Gambar 3.19 Earth
Cooling Tubes
Sumber:
uruhara69.blogspot.co
.id
e. Menggunakan sistem penghijauan pada dalam dan luar bangunan yang tepat.
61
7. ABSORPTION CHILLERS
62
Key Architectural Issues:
Prosedur Desain :
63
Gambar 3.23 Earth Cooling Tubes
Sumber: uruhara69.blogspot.co.id
64
2. Mengalirkan udara panas dari bawah ke atas
Gambar9. Penempatan bukaan pada bagian bawah dinding di atas penutup lantai.
Dengan penempatan yang lebih tinggi, ±30 cm di atas permukaan lantai, hasil
yang diperoleh lebih maksimal di banding peletakan bukaan tepat di atas lantai.
65
3. Wind tunnel
Konsep wind tunnel sebagai pengarah aliran udara lebih tepat digunakan pada
ruang-ruang terbuka. angin yang dialirkan ke area yang sempit dari tempat terbuka
yang luas memiliki kecepatan yang lebih tinggi dan tekanan yang lebih besar
sehingga hembusan angin diharapkan menjangkau ke daerah yang lebih jauh.
4. Ventilasi Silang
66
BELUM FIX
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan
beberapa hal, yaitu sebagai berikut.
- Pengertian penghawaan alami adalah angin yaitu udara yang bergerak karena adanya
perbedaan tekanan udara (tekanan tinggi ke tekanan rendah) di sekitarnya. Angin
merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara
yang rendah ke suhu udara yang tinggi.
-
Kesimpulan
penghawaan alami adalah angin
Saran
Untuk halan sampai 75 halaman jangan dipaksa
67