KECURANGAN AUDIT
Oleh :
1) Novera Cipta Setia 041811333005
2) Azam Purwoaji 041811333012
3) M. Aji Saputro 041811333020
4) Mahardini Gita Alifiana 041811333024
5) Nur Amaliyah 041811333032
6) Nur Indah 041811333034
7) Yuni Dwi Kartika 041811333035
PENDAHULUAN
.
A. Latar Belakang
Melihat realita saat ini perkembangan zaman terutama dibidang teknologi informasi
yang semakkin berkembang. Hal ini berdampak juga dibidang ekonomi termasuk dalam
ruang lingkup auditing. Teknologi seakan-akan digunakan sebagai alat untuk
mempermudah cara untuk melakukan kecurangan yang didukung oleh tiga keadaan
yakni insentif atau tekanan, kesempatan, dan sikap rasionalisasi.
Disinilah terlihat bahwa perkembangan tekonologi yang semakin canggih akan
mempersulirt pendektisi kecurangan dalam dunia bisnis. Dan tanggung jawab seorang
auditor akan semakin berat untuk mendeteksi kecurangan oleh pihak-pihak tertentu.
Dalam makalah ini akan dibahas lebih detail lagi tentang bagaimana sikap auditor saat
menemukan suatu kecurangan.
BAB II
PEMBAHASAN
Pendapatan dan beberapa akun piutang yang terkait serta akun kas biasanya
sangat rentan terhadap manipulasi dan pencurian. Sebuah penelitian yang disponsori
oleh committee of sponsoring organization (COSO) menemukan bahwa lebih dari
separuh kasus kecurangan dalam laporan keuangan melibatkan akun pendapatan dan
piutang dagang.
1. Pendapatan fiktif
Ketidakcocokan Dokumen. Meskipun usaha yang terbaik telah dilakukan oleh pelaku
kecurangan., transaksi-transaksi fiktif jarang memilki tingkat keandalan bukti yang
sama sebagaimana yang dihasilkan dari transaksi-transaksi yang sah. Para auditor harus
mewaspadai penandaan dan perubahan yang tidak biasa dalam dokumen-dokumen, dan
mereka harus mengandalkan dokumen asli daripada salinan dokumen atau duplikasinya.
Tidak Dicatatnya Sebuah Penjualan. Salah satu kecurangan yang paling sulit untuk
dideteksi adalah ketika suatu penjualan tidak dicatat dan kas dari penjualan tersebut
dicuri. Kecurangan semacam itu lebih mudah terdeteksi ketika barang-barang dikirim
untuk para pelanggan yang membeli secara kredit. Menelusuri dokumen pengiriman
terhadap terhadap ayat penjualan dalam jurnal penjualan dan akuntansi untuk semua
dokumen pengiriman dapat digunakan untuk memverifikasi bahwa semua penjualan
telah dicatat.
Pencurian Penerimaan Kas Setelah Sebuah Penjualan Dicatat. Akan menjadi jauh lebih
sulit untu menyembunyikan pencuran atas penerimaan kas setelah penjualan dicatat.
Jika pembayaran pelanggan dicuri, penagihan regular atas akun-akun yang belum
dibayar akan segera membongkar kecurangan. Akibatnya, untuk menyembunyikan
pencurian, pelaku kecurangan harus mengurangi akun pelanggan dengan salah satu dari
tiga cara berikut.
1. Mencatat retur penjualan atau pengurangan harga
Persediaan sering kali merupakan akun terbesar pada neraca sebagian besar
perusahaan dan auditor seringkali kesulitan untk memverifikasi keberadaan dan
penilaian persediaan. Sebagai akibatnya, persediaan sangat rentan terhadap manipulasi
yang dilakukan oleh manajer yang ingin mencapai beberapa sasaran dalam laporan
keuangan karena persediaan umumnya siap dijual, persediaan juga rentan
disalahgunakan.
Asset Tetap. Asset tetap, sebuah akun neraca yang besar bagi banyak perusahaan,
sering kali berdasarkan pada penilaian yang ditentukan secara subjektif. Akibatnya,
asset tetap dapat menjadi target manipulasi, khusunya bagi perusahaan-perusahaan yang
tidak memilki persediaan atau piutang yang material. Untuk mengurang potensi
pencurian, asset tetap harus dilindungi secara fisik jika kemungkinan, diberi tanda, atau
diberi label permanen dan harus dicek keberadaannya secara berkala.
Beban Gaji. Gaji biasanya jarang menjadi bagian risiko yang signifikan pada
kecurangan dalam laporan keuangan . meski demkian, perusahaan dapat
mengurangsajikan persediaan dan laba bersih dengan mencatat biaya upah karyawan
yang berlebihan dalam persediaan. Kecurangan dalam gaji yang melibatkan pencurian
asset tidak terlalu banyak ditemukan, namun jumalah yang terlibat seringkali material.
Dua bagian umum yang biasanya terjadi kecurangan adalah diciptakannya pegawai-
pegawai fiktif dan lebih saji dalam jumlah jam kerja setiap karyawan.
Auditor sering kali menggunakan perangkat lunak audit seperti ACL atau IDEA untuk
menentukan apakah kecurangan telah terjadi. sebagai contoh, perangkat lunak dapat di
gunakan untuk mencari transaksi-transaksi fiktif dengan mencari nomor duplikat faktur
penjualan atau dengan merekonsiliasi basis data faktur penjualan pada basis data
dokumen pengiriman,untuk menyakinkan bahwa semua penjualan telah di dukung
dengan bukti pengiriman.
Auditor juga dapat memperluas prosedur substantive lainnya untuk menanggapi risiko
kecurangan yang lebih tinggi. Sering kali risiko kecurangan ini tinggi untuk akun akun
yang didasarkan pada estimasi subjektif manajemen.
KESIMPULAN