Penilaian resiko salah saji yang material akibat kecurangan harus terus dilakukan auditor sepanjang audit dan dikoordinasikan dengan prosedur penilaian risiko lainnya, Beberapa kondisi harus diwaspadai seperti: a. perbedaan catatan akuntansi b. bukti audit yg bertentangan/hilang c. hubungan tidak biasa auditor dan manajemen d. indikasi kecurangan dari beberapa prosedur e. jawaban yang tidak masuk akal atas pertanyaan audit. - BIDANG-BIDANG RISIKO KECURANGAN YANG SPESIFIK 1. Risiko Kecurangan dalam Pendapatan dan Piutang Usaha akun pendapatan dan piutang usaha sangat erat kaitannya dengan manipulasi dan pencurian bahkan separuh kecurangan melibatkan akun tersebut. Selain itu, adanya penjualan tunai yang dapat dikonversi dengan cepat menjadi kas membuat kas juga sangat rentan dicuri. - Risiko pelaporan keuangan yang curang AICPA dan SEC mengeluarkan pedoman pengakuan pendapatan untuk menghindari kecurangan pengakuan pendapatan dan standar auditing secara khusus mengharuskan auditor mengidentifikasi pengakuan pendapatan sebagai resiko kecurangan. Pendapatan sangat rentan dimanipulasi karena sulit menetapkan waktu untuk mengakui pendapatan dalam banyak situasi. 3 jenis utama manipulasi pendapatan: 1. Pendapatan fiktif merupakan bentuk kecurangan pendapatan yang paling mencolok. Pelaku kecurangannya akan melakukan apa saja untuk menyembunyikan adanya pendapatan fiktif. 2. Pengakuan pendapatan prematur merupakan pengakuan pendapatan sebelum persyaratan standar akuntansi untuk mencatat pendapatan dipenuhi, dan perlu dibedakan fraud dengan cut off error. metode untuk mempercepat pengakuan pendapatan contohnya bill and hold dan perjanjian tambahan yang memodifikasi syarat penjualan. 3. Manipulasi atas penyesuaian pendapatan Suatu perusahaan mungkin menyembunyikan retur penjualan dari auditor untuk melebihsajikan penjualan dan laba bersih. Perusahaan juga mungkin merendahsajikan beban piutang tak tertagih karena penyisihan bergantung pada umur dan biasanya perusahaan mengubah umur piutang usaha agar tampak lebih baru. - Tanda-Tanda Peringatan Kecurangan Pendapatan terdapat banyak tanda kecurangan pendapatan, namun ada 2 yang paling bermanfaat yaitu: 1. Prosedur analitis persentase marjin kotor dan perputaran piutang usaha yang tidak biasa mengindikasikan kecurangan pendapatan. Pendapatan fiktif dan pengakuan pendapatan prematur akan melebihsajikan persentase marjin kotor. Di samping kondisi itu, beberapa manajemen menciptakan pendapatan fiktif agar hasil prosedur analitis sama dengan tahun sebelumnya dan menyebabkan prosedur analitis tidak membantu mengisyaratkan kecurangan. 2. Perbedaan dokumenter perbedaan dokumen antara transaksi sah dan transaksi yang terindikasi fiktif dapat menjelaskan adanya perilaku kecurangan. Auditor harus mewaspadai ciri-ciri perubahan yang tidak biasa dan semua transaksi harus menggunakan dokumen asli. - Penyalahgunaan Penerimaan yang melibatkan Pendapatan 1. Kelalaian Mencatat Penjualan Saat penjualan tidak dicatat dan kas dari penjualan tersebut dicuri maka akan sulit dideteksi oleh auditor. Selain itu, penjualan tunai yang tidak memiliki dokumen pengiriman dan yang tentu tidak mempunyai catatan piutang usaha juga akan sulit diverifikasi. Oleh karenanya, dibutuhkan bukti dokumenter lain untuk memverifikasi bahwa semua penjualan sudah dicatat. 2. Pencurian Kas setelah Penjualan Dicatat Pencurian kas setelah penjualan dicatat akan terungkap seiring penagihan yang berkala atas rekening yang belum dibayar. Akibatnya, pelaku kecurangan biasanya melakukan beberapa cara untuk menutupi kekurangannya seperti: a. mencatat retur penjualan b. menghapus rekening pelanggan c. Lapping 3. Tanda-tanda peringatan atas penyalahgunaan pendapatan dan penerimaan kas Untuk mendeteksi kecurangan besar, prosedur analitis dan perbandingan lainnya bisa membantu. Penyalahgunaan pendapatan dan penerimaan kas dapat dicegah dengan adanya pengendalian internal yang dirancang untuk meminimalkan kecurangan. 2. Risiko Kecurangan Persediaan Persediaan merupakan salah satu akun terbesar dalam neraca perusahaan yang membuat auditor merasa sulit memverifikasi eksistensinya dan menilai persediaan. Akibatnya, persediaan rentan terhadap manipulasi manajer dan rentan atas penyalahgunaan/misaprosiasi. - Risiko pelaporan keuangan yang curang untuk persediaan Risiko yang menjadi pusat perhatian adalah adanya persediaan fiktif Walaupun auditor diharuskan memverifikasi eksistensi persediaan fisik namun pengujian audit tetap dilakukan atas dasar sampel dan biasanya tidak semua lokasi persediaan diuji. - Tanda-tanda kecurangan persediaan Persentase marjin kotor dan perputaran persediaan seringkali membongkar adanya kecurangan persediaan. Persediaan fiktif mengurangsajikan HPP dan melebihsajikan persentase marjin kotor serta memperkecil perputaran persediaan. 3. Risiko Kecurangan dalam Pembelian dan Utang Usaha Penyalahgunaan yang signifikan dalam pembelian dapat terjadi dalam bentuk pembayaran pada vendor fiktif, suap, dan perjanjian ilegal lainnya dengan pemasok. - Risiko pelaporan keuangan yang curang untuk utang usaha Perusahaan mungkin secara sengaja mengurangsajikan utang usaha dan melebihsajikan laba, Hal ini dilakukan dengan tidak mencatat utang usaha sampai periode berikutnya atau mencatat penurunan fiktif utang usaha. Verifikasi atas kewajiban dapat dilakukan dengan mudah jika seluruh dokumen telah dipranomori. Namun, jika dokumen tidak dipranomori maka penggunaan bukti analitis dapat mengisyaratkan adanya kurang saji utang usaha. Selain itu, auditor juga harus membaca perjanjian dengan pemasok jika dirasa nilainya material dan agar jelas substansi perjanjian untuk tidak ada dugaan kecurangan utang usaha.
Pendekatan sederhana untuk pengelolaan uang dalam berinvestasi: Cara menggunakan teknik dan strategi manajemen uang untuk meningkatkan trading online Anda